Jenis Dan Klasifikasi Tindakan Operasi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

JENIS DAN KLASIFIKASI TINDAKAN OPERASI

Operasi bedah adalah metode pengobatan yang paling sering dilakukan untuk mengobati suatu
kondisi medis atau penyakit. Tapi tentu tak semua penyakit atau gangguan fungsi tubuh dapat
disembuhkan dengan cara operasi. Setiap jenis prosedur bedah punya maksud, tata
pelaksanaan, dan tujuan yang berbeda. Berikut yang perlu Anda ketahui seputar macam-macam
jenis operasi bedah, sebagai bekal informasi kalau-kalau suatu saat nanti dokter menyarankan
Anda untuk menjalani bedah.

Beda jenis operasi bedah, beda pula maksud dan tujuan akhirnya
Prosedur bedah pada dasarnya terbagi dalam tiga kelompok besar, yang di dalamnya masih
akan terbagi lagi sesuai kategorinya. Berikut rinciannya.

1. Kelompok operasi berdasarkan tujuan


Kelompok pertama ini menggolongkan prosedur bedah berdasarkan tujuan dari tindakan medis
ini dilakukan. Pada dasarnya operasi dianggap sebagai metode pengobatan, namun tindakan
medis ini juga dapat digunakan untuk:

Mendiagnosis. Operasi yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit tertentu, seperti operasi
biopsi yang sering dilakukan untuk memastikan dugaan adanya kanker padat atau tumor pada
bagian tubuh tertentu.
Mencegah. Tak hanya mengobati, bedah dilakukan juga untuk mencegah suatu kondisi yang
lebih buruk lagi. Misalnya, operasi pengangkatan polip usus yang bila tak ditangani akan dapat
tumbuh menjadi kanker.
Menghilangkan. Operasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengangkat sejumlah jaringan
dalam tubuh. Biasanya, operasi jenis ini memiliki akhiran –ektomi. Misalnya saja mastektomi
(pengangkatan payudara) atau histerektomi (pengangkatan rahim).
Mengembalikan. Operasi juga dilakukan untuk dapat mengembalikan suatu fungsi tubuh
menjadi normal kembali. Contohnya, pada rekonstruksi payudara yang dilakukan oleh orang
yang telah melakukan mastektomi.
Paliatif. Jenis operasi ini ditujukan untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakan oleh pasien
yang biasanya mengalami penyakit kronis stadium akhir.
2. Kelompok operasi berdasarkan tingkat risiko
Setiap operasi bedah pasti memiliki risiko, tetapi tingkat risikonya tentu berbeda-beda. Berikut
adalah pengelompokkan operasi berdasarkan tingkat risikonya:

Bedah mayor, merupakan operasi yang dilakukan di bagian tubuh seperti kepala, dada, dan
perut. Salah satu contoh operasi ini adalah operasi cangkok organ, operasi tumor otak, atau
operasi jantung. Pasien yang menjalani operasi ini biasanya membutuhkan waktu yang lama
untuk kembali pulih.
Bedah minor, kebalikan dari tindakan bedah mayor, operasi ini tidak membuat pasiennya harus
menunggu lama untuk pulih kembali. Bahkan dalam beberapa jenis operasi, pasien
diperbolehkan pulang pada hari yang sama. Contoh operasinya seperti biopsi pada jaringan
payudara.
3. Kelompok operasi berdasarkan teknik
Pembedahan itu sendiri dapat dilakukan dengan beragam teknik berbeda, tergantung dari
bagian tubuh mana yang harus dioperasi dan penyakit apa yang diderita oleh pasien. Lalu apa
saja teknik operasi yang ada?

Operasi bedah terbuka. Metode ini biasanya disebut dengan operasi konvensional, yaitu
tindakan medis yang membuat sayatan pada bagian tubuh dengan menggunakan pisau khusus.
Contohnya adalah operasi jantung, dokter menyayat bagian dada pasien dan membukanya agar
organ jantung terlihat jelas.
Laparaskopi. Jika sebelumnya operasi dilakukan dengan menyayat bagian tubuh, pada
laparaskopi, ahli bedah hanya akan menyayat sedikit dan membiarkan alat seperti selang masuk
ke dalam lubang yang telah dibuat, untuk mengetahui masalah yang terjadi di dalam tubuh.

Anda mungkin juga menyukai