SL4 - MODUL Rectal Touche 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

MODUL PEMERIKSAAN COLOK DUBUR

Dr. Efman E.U.Manawan Mkes., SpB-KBD

PENGERTIAN

Pemerikaaan colok dubur bukan semata-mata mencolok dubur menggunakan jari,


tetapi mempunyai tahapan yaitu inspeksi visual dari kulit perianal, palpasi rektum penilaian
fungsi neuromuskular perineum dan pemeriksaan sarung tangan.

Pemeriksaan colok dubur memberikan akses ke beberapa struktur dan memungkinkan


seorang dokter untuk mengidentifikasi beberapa proses penyakit yang berkaitan dengan
rektum, anus, prostat, vesikula seminalis, kandung kemih, dan perineum. Pada wanita,
dapat dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan panggul.
INDIKASI PEMERIKSAAN COLOK DUBUR
Pemeriksaan colok dubur diindikasikan sebagai bagian dari pemeriksaan fisik lengkap
dan sering dimasukkan dalam urologi, ginekologi, gastrointestinal, dan pemeriksaan
neurologis. Proses penyakit yang dapat diselidiki dengan pemeriksaan colok dubur termasuk :
Hemorroid
Prostatitis
Kanker prostat
Benign prostatic hyperplasia
Kanker anal-rektal
Kondiloma acuminata
Konstipsi
Inkontinensia alvie
Anal fissures
Colitis ulceratif and penyakit Crohn
Defisit neurologis
Pemeriksaan juga dapat mengkonfirmasi posisi penempatan kateter Foley dan
memfasilitasi penempatan tabung rektal dan obat supositoria. Menurut American
Urological Association (AUA), pemeriksaan colok dubur diindikasikan untuk semua
laki-laki dengan usia di atas 40 tahun, sebagai screening keadaan prostat.

KONTRAINDIKASI PEMERIKSAAN COLOK DUBUR


Sampai saat ini, belum ada kontraindikasi mutlak untuk pemeriksaan colok dubur.
Tetapi perlu berhati-hati dalam memeriksa bayi dan anak-anak, dan hindari manipulasi
prostat dengan kuat pada pasien neutropenia berat dan pasien dengan sangkaan abses
prostat atau prostatitis.
Ada Pepatah medis: Alasan untuk tidak melakukan pemeriksaan colok dubur adalah
jika pasien tanpa rektum atau dokter tanpa jari.

INTRODUKSI
- Memberi salam kepada pasien.
- Memperkenalkan diri.
- Konfirmasi identitas pasien.
- Menjelaskan prosedur pemeriksaan
- Memberi inform consent

PERTIMBANGAN TEKNIS PADA PEMERIKSAAN COLOK DUBUR


Pemeriksaan harus dilakukan pada lingkungan yang aman . Lingkungan itu berupa
permukaan tempat pemeriksaan yang lembut dan tempat pemeriksaan yang tidak terlalu
tinggi untuk membatasi jarak pasien jatuh jika sinkop terjadi.
Jika pasien memiliki neutropenia atau sangkaan prostatitis akut dan perlu untuk
memeriksa fluktuasi prostat (menandakan abses), pemberian antibiotik harus dilakukan
sebelum pemeriksaan dan setelah semua kultur telah diperoleh. Pemeriksaan pada pasien
dengan sangkaan abses prostat atau prostatitis bakteri akut harus dilakukan dengan lembut
dan hanya merasakan panas dari prostat berawa pada ujung jari, kemudian pemeriksaan harus
diberhentikan. Dan juga, pijat pada prostat jarang diindikasikan pada pasien dengan sangkaan
prostatitis bakteri kronis.
PERSIAPAN PEMERIKSAAN COLOK DUBUR
Peralatan yang perlu disiapkan dalam pemeriksaan colok dubur adalah:
1. Sarung tangan
2. Apron pelindung tubuh
3. Jelly pelumas
4. Tissue

POSISI PASIEN PADA PEMERIKSAAN COLOK DUBUR


Selanjutnya minta pasien untuk membuka celana pasien dan memberikan selimut
yang dilakukan di ruangan tersendiri. Minta bantuan perawat untuk memposisikan pasien
dengan posisi dari Sim (bisa juga lito tomi, jongkok, perdiri sambil bertopang
dimeja.). Selimut ditempatkan sedemikian rupa sehingga dapat mengekspos anus dan area
sekitarnya, saat ini area ini tetap tertutup. Dokter selanjutnya dapat memakai apron, mencuci
tangan dan memakai sarung tangan.
Gambar.1 : Posisi dari Sim dalam pemeriksaan colok dubur

INSPEKSI PADA PEMERIKSAAN COLOK DUBUR


Minta bantuan perawat untuk menyingkap selimut pasien dan mengekspos anus dan
sekitarnya. Selanjutnya pisahkan kedua belah bokong pasien dan inspeksi untuk meihat
kelainan :
Ekskoriasi kulit (disfungsi sfingter/inkontinensia)
Lesi kulit
Hemoroid
Fisura anus (mayoritas posterior garis tengah)
Perdarahan eksternal
Fistula dan abses

PALPASI PADA PEMERIKSAAN COLOK DUBUR


1. Lumasi/lumbrikasi jari pemeriksa.
2. Peringatkan pasien, bahwa pemeriksaan akan dilanjutkan dengan memasukkan jari ke
lubang anus. Letakan jari periksa menuju ke arah anterior dan tekan pada pertengahan
anus.
Gambar.2 : Letak awal dari jari periksa

3. Tekanan tetap dipertahankan sampai jari periksa masuk ke dalam anus.


4. Lakukan penilaian pada tonus anus, dengan meminta pasien untuk menjepit tangan
periksa.
5. Kemudian lakukan palpasi pada prostat anterior (pada laki-laki):

Gambar.3 : Ilustrasi jari periksa pada saat perabaan prostat

Beri catatan pada ukuran,simetri dan tekstur dari prostat.


Prostat normal mempunyai permukaan yang halus, simetris dan besarnya kira-kira
seukuran kenari.
6. Selanjutnya jari diputar 360 derajat untuk menilai keseluruhan rektum:
Beri catatan pada lokasi dan tekstur jika teraba massa atau permukaan yang tidak
rata,- misalnya teraba massa dengan permukaan tidak teratur dan besarnya 2 cm pada
jam 11.
Nilai apakah ada feses di rektum? Lembut atau keras.
7. Pemeriksaan palpasi selesai dilakukan dengan menarik jari periksa dengan perlahan.
8. Tetapi pemeriksaan colok dubur belum lengkap tanpa inspeksi sarung tangan.
Pehatikan apakah ada:
darah segar atau melena
feses atau lendir
9. Bersihkan bokong pasien menggunakan tisue.
10. Bokong kembali ditutup dengan selimut dan mengabarkan pada pasien bahwa
pemeriksaan telah selesai, dan terima kasih dikarenakan telah kooperatif selama
pemeriksaan.
11. Berikan pasien privasi untuk berpakaian.
12. Buang sampah klinis.
13. Cuci tangan.
Minimum Skill Appearances

I. Sikap
a. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri kepada pasien
b. Menanyakan/ mengklarifikasi identitas pasien
c. Menjelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien
d. Meminta izin untuk melakukan pemeriksaan

II. Persiapan dan pemeriksaan


a. Menyiapkan alat-alat (sarung tangan, jelly, tissue, dll)
b. Posisikan penderita (miring kiri atau litotomi)
c. Menggunakan sarung tangan
d. Inspeksi regio perianal (adakah fistula, fissura, hemorroid, abses)
e. Menggunakan jelly pada jari telunjuk tangan kanan (kecuali kidal)
f. Sebutkan kepada pasien bahwa kita akan memasukkan jari tangan.
g. Menilai dinding rectum pada posisi posisi :
Lateral kanan, posterior, lateral kiri, anterior
h. Keluarkan jari tangan dan nilai sarung tangan (adakah darah,lendir)
i. Bersihkan daerah perianal dengan tissue atau lap.
j. Kembalikan keposisi semula dan katakan pemeriksaan telah selesai
k. Membuang sampah pada tempatnya
l. Mencuci tangan.

Anda mungkin juga menyukai