Lapleng Biokim Karbohidrat Dan Monosakarida-3
Lapleng Biokim Karbohidrat Dan Monosakarida-3
Lapleng Biokim Karbohidrat Dan Monosakarida-3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
membutuhkan energi cukup banyak. Energi ini kita peroleh dari bahan makanan
yang kita makan. Pada umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok
utama senyawa kimia yaitu kerbohidrat, protein, dan lemak (Almatsier, 2010: 20).
merupakan sumber energi utama bagi umat manusia dan hewan yang harganya
Di samping itu dihasilkan oksigen (O2) yang lepas di udara (Almatsier, 2010: 20).
Karbohidrat juga mempunyai fungsi biologi lainnya yang tidak kalah penting bagi
(glukosa) menjadi alkohol dan karbon dioksida untuk menghasilkan energi. Kita
dapat mengenal berbagai jenis karbohidrat dalam kehidupan sehari hari, baik yang
proses metabolisme. Amilum atau pati, selulosa, glikogen, gula atau sukrosa dan
pangan perlu dilakukan untuk mengetahui kadar karbohidrat pada bahan pangan
tersebut. Secara umum, terdapat dua macam analisa karbohidrat, namun pada
percobaan ini hanya menggunakan analisis kualitatif meliputi uji molisch, uji
barfoed, uji benedict, uji iodin dan uji fehling. Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk
1. Maksud percobaan
monosakarida
2. Tujuan Percobaan
C. Prinsip Percobaan
a. Uji Benedict
kedalam air mendidih ± 5 menit, positif mengandung gula pereduksi jika berwarna
b. Uji Iodin
iodin ditambahkan 1 tetes kedalam larutan iodin, positif pati jika berwarna biru, dan
c. Uji Molisch
karbohidrat jika ada cincin merah pada permukaan bawah didiamkan 2 menit, + 5
d. Uji Fehling
e. Uji Barfoed
dalam air mendidih selama 1 menit, diamati yang terjadi jika timbul endapan merah
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Polihidroksi aldehida yaitu struktur karbohidrat yang tersusun atas banyak gugus
keton yaitu struktur karbohidrat yang tersusun atas banyak gugus hidroksi dan
dunia, karena banyak didapat alam dan harganya relatif murah. Karbohidrat di
dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan
energi segera;sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot,
dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan
b. Pemberi rasa manis pada makanan : karbohidrat memberi rasa manis pada
makanan, khususnya mono dan disakarida. Sejak lahir manusia menyukai rasa
manis. Alat kecapan pada ujung lidah merasakan rasa manis tersebut. Gula tidak
mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalah gula paling manis.
c. Penghemat protein : bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein
cara peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat
menyerap banyak air dalam usus besar sehingga memberi bentuk pada sisa
54).
a. Monosakarida
b. Disakarida
maltosa.
c. Polisakarida
Polisakarida adalah karbohidrat yang disusun oleh lebih dari delapan unit
Struktur rantai terbuka Ini adalah bentuk rantai lurus panjang karbohidrat.
β-D glucose
b. Struktur Hemi-asetal
β-D-glucose
uji kualitatif. Uji kualitatif karbohidrat antara lain sebagai berikut (Sastrohamidjojo,
2009: 72).
a. Uji molisch
ini adalah heksosa atau pentosa mengalami dehidrasi oleh pengaruh asam sulfat
polisakarida dan disakarida. Reaksi ini terdiri dari tiga tahapan,yaitu hidrolisis
polisakarida dan disakarida menjadi heksosa atau pentosa, dan diikuti oleh proses
b. Uji benedict
campuran 17,3 gram kupri sulfat, 173 gram natrium sitrat, dan 100 gram natrium
karbonat dalam 100 gram air. Pemanasan karbohidrat pereduksi dengan pereduksi
dengan pereaksi Benedict akan terjadi perubahan warna dari biru →kuning
→kemerah-merahan →dan akhirnya terbentuk endapan merah bata kupro oksida
reaksi ini akan teroksidasi menjadi asam onat, sedangkan pereaksi bendict (sebagai
++
Cu ) akan tereduksi menjadi kupro oksida. Jadi,dalam uji ini terjadi proses
c. Uji barfoed
13,3 gram kristal kupri sulfat netral dalam 200 ml air. Setelah disaring, filtrat
ditambah dengan 1,8 ml asam asetat glasial. Pada pemanasan karbohidrat pereduksi
dengan Barfoed, terjadi reaksi oksidasi karbohidrat pereduksi menjadi asam onat
dan reduksi pereaksi Barfoed sebagai ion kupri (Cu++) menjadi endapan kupro
d. Uji iodin
positif berupa warna biru keunguan dengan glikogen atau amilopektin yang
intensitas birunya kurang. Hal ini terjadi karena struktur molekul pati yang
berbentuk spiral akan mengikat molekul iodin sehingga terbentuk warna biru.
42).
a. Uji molisch
menghasilkan cincin ungu diantara dua lapisan yang terbentu. Pada batas antara
kedua lapisan itu akan terjadi warna ungu karena terjadi reaksi pondensasi antara
b. Uji Benedict
Gula pereduksi adalah suatu gula yang dapat bermuta rotasi. Reagen
benedict mengandung ion Cu2+yang akan direduksi oleh gula menjadi ion Cu+
melalui proses pemanasan menghasilkan endapan coklat atau merah bata (Indarti
gula benedict
karboksilat Tembaga (1) oksida
c. Uji Barfoed
asam onat dan reduksi pereaksi barfoed menjadi ion kupri (Cu2+) menjadi endapan
berbeda. Pada konsentrasi dan kondisi yang sama disakarida memberikan endapan
lebih lambat dari pada monosakarida. Senyawa kupri oksida dengan pemanasan
gugus fungsi yang terdapat pada molekulnya yaitu gugus –OH, gugus aldehid dan
gugus keton.
mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sift sebagai reduktor ini dapat
Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehid atau keton bebas
b. Pereaksi fehling, pereaksi ini dapat direduksi selain oleh karbohidrat yang
mempunyai sifat mereduksi, juga dapat direduksi selain oleh reduktor lain.
Pereaksi fehling terdiri atas dua larutan, yaitu larutan fehling A dan larutan
membut pereaksi benedict bersifat asam lemah. Endapan yang terbentuk dapat
d. Pereaksi Barfoed, pereaksi ini terdiri dari larutan kupriasetat dan asam asetat
karbohidrat mereduksi suatu ion logam, karbohidrat ini akan teroksidasi. Gugus
aldehid pada karbohidrat ini akan teroksidasi menjadi gugus karboksilat dan
monosakarida umunya stabil. Tetapi apabila dipanaskan dengan asam kuat yang
pembentuka furfural adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari
berlebih. Ozason yang terjadi mempunyai bentuk Kristal dan titik lebur yang
menghasilkan energi untuk aktivitas tubuh. Proses di atas dapat dijelaskan sebagai
berikut.
karbohidrat akan masuk dalam sistem pencernaan dan akhirnya sampai pada usus
dalam aliran darah dalam bentuk glukosa (B), kemudian melalui vena porta glukosa
dibawa ke hati dan diubah menjadi glikogen (C). Pembentukan glikogen ini
terbatas, sehingga kelebihan glukosa akan diubah menjadi asam lemak yang akan
disimpan di dalam jaringan lemak (D). Dari peristiwa ini Anda dapat menjelaskan,
diubah menjadi glikogen dengan bantuan hormon insulin. Pada kasus seseorang
terhambat, akibatnya kadar glukosa dalam darah meningkat dan inilah yang
adanya hormon adrenalin. Melalui proses glikolisis dan rangkaian proses kimiawi,
maka glukosa dan glikogen akan diubah menjadi asam piruvat (E) dan kemudian
melalui proses siklis masuk siklus krebs menghasilkan karbon dioksida dan air
kemudian melepaskan energi berupa ATP. Proses ini berlangsung dengan dibantu
enzim sitokrom (F). Asam piruvat tidak semuanya masuk dalam siklus krebs,
sebagian lagi diubah menjadi asam laktat yang disimpan di dalam jaringan otot.
Inilah yang menyebabkan pegal dan lelah pada otot kita (G). Dari jaringan otot,
asam laktat ini akan diangkut oleh darah menuju hati dan diubah menjadi asam
piruvat, kemudian diubah kedalam bentuk glikogen kembali (H) (Winarwo, 2008:
106).
B. Uraian Bahan
Rumus struktur : O
H H
vitriol
Rumus struktur :
panas.
molisch
Rumus molekul : I2
disulfide
Rumus molekul : KI
putih hidroskopik
500 ml
7. Reagen Barfoed
8. Reagen Benedict
C. Komposisi Sampel
1. Floridina
air, gula, bulir jeruk, konsentrat jeruk, perisa jeruk, pengatur keasaman
(asam sitrat, natrium sitrat), vitamin c dan pewarna natural beta karoten ci
no. 75130
2. Mizone
Air, fruktosa, gula, base mizone, perisa leci lemon, pengatur keasaman
vitamin b3, vitamin b6, vitamin b12, vitamin e. mengandung gula dan
pemanis buatan.
3. Teh Kotak
Air, gula, teh melati (daun teh + bunga melati 0.5%), perisa identik alami
5. Ultramilk
Susu sapi segar, sukrosa, susu skim bubuk, penstabil nabati, bubuk coklat,
METODE KERJA
1. Alat
pengaduk, gelas beaker, gelas ukur, tabung reaksi, penangas, pipet tetes dan
rak tabung.
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini antara lain aquadest, asam
sulfat, barfoed, benedict, fehling A dan B, floridina, iodin dalam KI, mizone,
B. Metode Kerja
1. Uji Benedict
2. Uji Iodin
3. Uji Molisch
bawah
d. Didiamkan 2 menit
4. Uji Barfoed
adanya monosakarida
5. Uji fehling
perbandingan 1:1
A. Hasil Pengamatan
1. Uji benedict
2. Uji Iodin
3. Uji Molisch
4. Uji Barfoed
5. Uji Fehling
C. Pembahasan
asam karena H2SO4 yang digunakan adalah jenis asam kuat yang sifatnya korosif,
proses dalam air mendidih karena kebanyakan reduksi menentukan air mendidih
Adapun hasil yang dapatkan pada percobaan ini yaitu pada uji benedict,
sampel teh pucuk negatif mengandung karbohidrat karena tidak terdapat endapan
sedangkan sampel teh kotak berwarna hijau dan floridina terlihat merah bata serta
Pada uji fehling seluruh sampel menunjukkan hasil positif dimana sampel
teh pucuk, the kotak, mizone dan ultramilk postif dengan berwarna merah bata,
Pada uji iodin, sampel teh pucuk, teh kotak dan floridina positif analisis
hasilnya negatif karena tidak terjadi perubahan fisik yang di inginkan. Senyawa pati
akan bereaksi dengan iodin membentuk warna merah karena iodin masuk kedalam
Pada uji barfoed, sampel teh pucuk, teh kotak dan floridina positif
karena berwarna biru dan cokelat. Uji barfoed bereaksi positif dengan karbohidrat
positif dengan menunjukkan warna ungu. Sampel lainnya negatif karena hanya
berupa warna hitam yang tidak bereaksi dengan molisch. Pada uji molisch,
tergantung pada pembentukan furfural dari karbohidrat yang di dehidrasi oleh asam
banyak hasil negatifnya adalah uji molisch, uji molisch memang bukan uji spesifik,
karbohidrat dalam suatu senyawa. Uji molisch bertujuan untuk mendeteksi ada
tidaknya karbohidrat dalam suatu bahan atau sampel. Sehingga dari literatur Buku
Biokimia Teknik Penelitian oleh Maria Bintang menyatakan bahwa uji negatif
barfoed pada sampel mizone glukosa, fruktosa dan maltosa bereaksi positif yang
ditandai dengan adanya endapan merah bata setelah dipanaskan sedangkan pada
hasil percobaan yaitu negatif monosakarida (Sudarmadji, Slamet, dkk, 2016: 11).
dalam dunia farmasi adalah seorang farmasis harus mengetahui analisis karbohidrat
yang nantinya ilmu ini akan di terapkan dalam hal uji klinis bahan pada makanan
Adapun mekanisme reaksi pada percobaan ini yaitu pada uji benedict
monosakarida atau gula pereduksi + ion tembaga dari reagen benedict = karboksilat
Pada uji iodin dalam kalium iodida membentuk kompleks triiodida dalam
air yang kemudian masuk kedalam helikal pati dan membentuk warna biru pekat.
Pada uji molisch pereaksi molisch yang terdiri dari α naftol dalam alkohol
asam sulfat membentuk furfural, sementara disakarida harus diubah dulu menjadi
barfoed yang mengandung kupri asetat akan bereaksi dengan gugus aldehid atau
gugus keton pada karbohidrat dalam sampel, gugus karbonil bebas pada karbohidrat
tersebut akan mereduksi ion Cu2+ dari kupri asetat menjadi Cu+, proses reduksi ini
terjadi dalam suasana asam dan dibantu dengan pemanasan sekitar 15 menit
tersebut.
Pada uji fehling mekanisme reaksinya yaitu ion Cu2+ direduksi menjadi
ion Cu+ yang dalam suasana basa akan diendapkan menjadi Cu2O.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
kadar karbohidrat pada sampel atau bahan pangan yang secara umum
dilakukan pada uji benedict, uji iodin, uji molisch, uji barfoed dan uji fehling
b. Jenis karbohidrat berdasarkan analisis yang dilakukan yaitu pada uji benedict
Barfoed dan bahan fehling digunakan untuk analisis melalui gugus aldehida.
B. Saran
1. Untuk Laboratorium
melakukan percobaan dengan tepat, teliti dan cekatan agar proses praktikum
2. Untuk Asisten
laboratorium
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier. S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2010.
Armstrong, Frank B. Buku Ajar Biokimia Edisi ke-3. Jakarta: Penerbit Buku
Edahwati. Kimia Dasar I. Makassar: Bagian Kimia UPT Mata Kuliah Umum
2009.
2008.
EGC. 2010.
Sudarmadji, Slamet, dkk. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Penerbit : Liberty
Yogyakarta. 2016.
Winarno, F. O. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2008.
LAMPIRAN
A. Skema Kerja
1. Uji Benedict
2. Uji Iodin
+ 2 ml H2SO4 pekat
(+) karbohidrat
Cincin merah → ungu tua
Diamkan 2 menit
+ 5ml air
4. Uji Barfoed
+ 5 ml pereaksi
(+) monosakarida
Endapan merah orange
5. Uji Fehling
↑ beberapa menit
B. Gambar
1. Uji Benedict
Laboratorium Biokimia Klinik
Jurusan Farmasi
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
3. Uji Molisch
Laboratorium Biokimia Klinik
Jurusan Farmasi
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
4. Uji Barfoed
Laboratorium Biokimia Klinik
Jurusan Farmasi
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
5. Uji Fehling
Laboratorium Biokimia Klinik
Jurusan Farmasi
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar