Teknik Penerangan Dan Instalasi Listrik
Teknik Penerangan Dan Instalasi Listrik
Teknik Penerangan Dan Instalasi Listrik
LISTRIK
Evaluasi Penerangan pada Rumah Keluarga Syafruddin Alikumi dengan
menggunakan Metode Teknik Penerangan Berstandar PUIL 2011
Oleh:
Dinda Sintia Dewi (03041281621051)
Serenaomi Br Sitorus (03041181621120)
DOSEN PENGAMPUH:
Ir. H. Hairul Alwani, M.T.
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah yang berjudul “Evaluasi Penerangan pada Rumah Keluarga Syafruddin
Alikumi dengan menggunakan Metode Teknik Penerangan Berstandar PUIL 2011”
ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Penerangan
dan Instalasi Listrik dan memberi informasi mengenai sistem penerangan yang
berstandar SNI kepada Masyarakat.
Dengan selesainya makalah ini kami sebagai penulis mengucapkan terima
kasih kepada Bapak dosen pengampuh, dan teman sekerja yang telah membantu.
Tiada gading yang tak retak, tiada karya cipta manusia yang sempurna. Karena hal
ini kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
dengan hati yang lapang kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk perbaikan makalah ini di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun
pembaca untuk meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan, khususnya dalam
meningkatkan kepekaan kita dalam merenungi kekuasaan Allah dengan adanya
kemajuan teknologi sekarang ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................................ii
BAB 1: PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah................................................................................... 1
1.2. Tujuan Penulisan ............................................................................................. 2
1.3. Rumusan Masalah............................................................................................. 2
1.4. Pembatasan Masalah......................................................................................... 2
1.5. Metodelogi Penulisan........................................................................................ 3
BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Cara Perhitungan Penerangan Dalam................................................................ 4
2.2. Intensitas Penerangan........................................................................................ 4
2.3. Efisiensi Penerangan......................................................................................... 5
2.4. Faktor-Faktor Refleksi...................................................................................... 5
2.5. Indeks Ruangan................................................................................................. 5
BAB 3: PEMBAHASAN
3.1. Data................................................................................................................... 7
3.2. Perhitungan dan Hasil....................................................................................... 9
3.3. Pengolahan Data............................................................................................. 11
3.4. Analisa Hasil Perhitungan............................................................................... 24
BAB 4: PENUTUP
4.1. Kesimpulan .................................................................................................... 27
4.2 Saran................................................................................................................ 27
Daftar Pustaka ....................................................................................................... iii
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
atau tingkat kuat penerangan; Distribusi kepadatan cahaya; Pembatasan agar cahaya
tidak menyilaukan mata; Arah pencahayaan dan pembentukan bayangan; Warna
cahaya dan refleksi warnanya; serta Kondisi dan iklim ruangan.
Apabila ke-enam kriteria tersebut tidak dipenuhi, maka itu dapat merugikan
manusia yang tinggal di rumah tersebut. Contoh, jika lampu yang dipasang
sembarangan tentu saja arah pencahayaan dari lampu tidak akan benar dan juga bila
ditambah dengan tidak adanya pembatasan maka tentu saja cahaya akan
menyilaukan mata.
Berdasarkan latar belakang tersebutlah kami melakukan evalusai sistem
penerangan pada sebuah rumah, yang kami muat dalam bentuk makalah ini yang
berjudul:
“Evaluasi penerangan pada Rumah Keluarga Syafruddin Alikumi dengan
menggunakan Metode Teknik Penerangan Berstandar PUIL 2011”
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
dimana :
𝜙0 = flux cahaya yang dipancarkan oleh semua sumber cahaya yang ada dalam
ruangan.
𝜙𝑔 = flux cahaya berguna yang mencapai bidang kerja, langsung atau tak langsung
setelah dipantulkan oleh dinding dan langit-langit.
𝐸𝑥𝐴
𝜙0 = 𝑙𝑚 (2.3)
𝜂
Dimana :
A = luas bidang kerja dalam 𝑚2
E = intensitas penerangan yang diperlukan di bidang kerja
Untuk menentukan efisiensi penerangannya harus diperhitungkan :
a) efisiensi atau rendemen armaturnya (v);
b) faktor refleksi dindingnya (𝑟𝑤 ), faktor refleksi langit-langitnya (𝑟𝑝 ), dan
faktor refleksi bidang pengukurannya (𝑟𝑚 );
c) indeks ruangannya.
dimana :
p = panjang ruangan dalam m
l = lebar ruangan dalam m
h = tinggi sumber cahaya di atas bidang kerja, dinyatakan dalam m
Bidang kerja ialah suatu bidang horisontal khayalan, umumnya 0,8 m di atas
lantai. Kalau nilai k yang diperoleh tidak terdapat dalam tabel, efisiensi
penerangannya dapat ditentukan dengan interpolasi. Kalau misalnya k = 4,5 maka
untuk η diambil nilai tengah antara nilai-nilai untuk k = 4 dan k = 5. Untuk k yang
melebihi 5, diambil nilai η untuk k = 5, sebab untuk k di atas 5, efisiensi
penerangannya hampir tidak berubah lagi.
BAB 3
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai kuat penerangan lampu terhadap
bidang kerja di setiap ruangan rumah yang kemudian dibandingkan dengan kuat
penerangan lampu yang sesuai dengan standar SNI 03-6197-2011 pada PUIL 2011.
3.1 Data
Data yang dibutuhkan dalam mengevaluasi sistem penerangan disetiap
ruangan Rumah Keluarga Syafruddin Alikumi dengan panjang rumah 14,5 𝑚 dan
lebar rumah 11,7 𝑚 adalah sebagai berikut :
3.1.1 Data Ruangan
Berdasarkan data yang didapatkan, berikut ruangan-ruangan yang ada di
dalam Rumah Keluarga Syafruddin Alikumi:
1. Kamar Tamu;
2. Ruang Tamu I;
3. Ruang Keluarga;
4. Ruang Tidur I;
5. Ruang Tidur II;
6. Ruang Tidur III;
7. Dapur dan Ruang Makan;
8. Ruang Tengah;
9. Kamar Mandi;
10. WC; dan
11. Ruang Teras Depan.
Berikut tabel mengenai ukuran panjang, lebar dan tinggi setiap ruangan
rumah serta tabel mengenai nilai lumen setiap lampu yang digunakan di setiap
ruangan rumah, jarak lampu ke bidang kerja.
Ukuran
No. Ruangan Panjang Lebar Tinggi
(meter) (meter) (meter)
1. Kamar Tamu 2,95 2,97 3,50
2. Ruang Tamu I 2,97 2,98 3,50
3. Ruang Keluarga 5,94 4,91 3,50
4. Ruang Tidur I 3,93 2,96 3,50
5. Ruang Tidur II 2,95 2,47 3,50
6. Ruang Tidur III 2,43 2,48 3,50
Dapur dan Ruang
7. 1,92 5,96 3,50
Makan
8 Ruang Tengah 2,95 5,91 3,50
9. Kamar Mandi 1,91 2,47 3,50
10. WC 1,47 1,46 3,50
11. Ruang Teras Depan 11,7 14,5 3,50
Tabel 3.2. Nilai lumen setiap lampu yang digunakan di setiap ruangan rumah, jarak
lampu ke bidang kerja:
Data Lampu
Jarak Jenis Nilai Arus Jumlah Daya
Lampu ke Lampu Cahaya Lampu Lampu
No. Ruangan
Bidang Lampu (Watt)
Kerja (lumen)
(meter)
1. Kamar Tamu 2,60 LED 800 1 8
2. Ruang Tamu I 2,70 LED 800 1 8
3. Ruang Keluarga 2,70 LED 3200 4 8
4. Ruang Tidur I 2,60 LED 800 1 8
𝐴 = 𝑝𝑥𝑙 (3.1)
Ukuran
No. Ruangan Panjang Lebar 𝐴 = 𝑝𝑥𝑙
(meter) (meter) (m2)
1. Kamar Tamu 2,95 2,97 8,7615
2. Ruang Tamu I 2,97 2,98 8,8506
3. Ruang Keluarga 5,94 4,91 29,1654
4. Ruang Tidur I 3,93 2,96 11,6328
5. Ruang Tidur II 2,95 2,47 7,2865
6. Ruang Tidur III 2,43 2,48 6,0264
7. Dapur dan Ruang Makan 1,92 5,96 11,4432
𝜙
𝐸 = (3.2)
𝐴
Maka, Tabel 3.4. Nilai kuat penerangan lampu disetiap ruangan setelah pembulatan
sebagai berikut:
10
11
2. Ruang Tamu I
Panjang ruangan 𝑝 = 2,97 𝑚; 𝑟𝑝 = 0,7; dan 𝑟𝑤 = 0,5.
Lebar ruangan 𝑙 = 2,98 𝑚; Jumlah lampu yang ada = 4 𝐿𝐸𝐷;
Tinggi ruangan 𝑡 = 3,50 𝑚; 𝜑𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 = 800 𝑙𝑢𝑚𝑒𝑛;
Tinggi bidang 𝑡𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 = 2,70 𝑚; 𝐸𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 = 150 𝑙𝑢𝑥.
Perhitungan:
Mencari indeks ruangan atau indeks bentuknya terlebih dahulu, dengan nilai
ℎ adalah ℎ = 𝑡 − 𝑡𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 = (3,50 − 2,70)𝑚 = 0,8𝑚 sehingga:
𝑝×𝑙
𝑘=
ℎ(𝑝 + 𝑙)
8,8506 𝑚2
𝑘= = 1.86
0,8 𝑚 (5,95 𝑚)
Selanjutnya mencari nilai efisiensi penerangannya menggunakan metode
interpolasi berdasarkan Tabel. 5 (NB 64) pada buku.
𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑘 = 1,5; η = 0,47
𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑘 = 2; η = 0,52
1,86 − 1,5
η = 0,47 + (0,52 − 0,47) = 0,506
2 − 1,5
12
3. Ruang Keluarga
Panjang ruangan 𝑝 = 5,94 𝑚; 𝑟𝑝 = 0,7; dan 𝑟𝑤 = 0,5.
Lebar ruangan 𝑙 = 4,91 𝑚; Jumlah lampu yang ada = 4 𝐿𝐸𝐷;
Tinggi ruangan 𝑡 = 3,50 𝑚; 𝜑𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 = 3200 𝑙𝑢𝑚𝑒𝑛;
Tinggi bidang 𝑡𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 = 2,70 𝑚; 𝐸𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 = 300 𝑙𝑢𝑥.
Perhitungan:
Mencari indeks ruangan atau indeks bentuknya terlebih dahulu, dengan nilai
ℎ adalah ℎ = 𝑡 − 𝑡𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 = (3,50 − 2,70)𝑚 = 0,8𝑚 sehingga:
13
𝑝×𝑙
𝑘=
ℎ(𝑝 + 𝑙)
29,1654 𝑚2
𝑘= = 3,36
0,8 𝑚 (10,85 𝑚)
5. Ruang Tidur II
Panjang ruangan 𝑝 = 2,95 𝑚; 𝑟𝑝 = 0,7; dan 𝑟𝑤 = 0,5.
Lebar ruangan 𝑙 = 2,47 𝑚; Jumlah lampu yang ada = 1 𝐿𝐸𝐷;
Tinggi ruangan 𝑡 = 3,50 𝑚; 𝜑𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 = 800 𝑙𝑢𝑚𝑒𝑛;
Tinggi bidang 𝑡𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 = 2,60 𝑚; 𝐸𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 = 250 𝑙𝑢𝑥.
16
17
1,36 − 1,2
η = 0,43 + (0,47 − 0,43) = 0,45
1,5 − 1,2
Menentukan tingkat kuat penerangan dan jumlah armatur yang harus
digunakan pada ruangan tersebut (faktor depresiasinya diabaikan 𝑑):
𝑛 × 𝜑𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 × η × d
𝐸=
𝐴
1 × 450 𝑙𝑢𝑚𝑒𝑛 × 0,45
𝐸= 2
= 33,60 𝑙𝑢𝑥
6,026 𝑚
Mencari indeks ruangan atau indeks bentuknya terlebih dahulu, dengan nilai
ℎ adalah ℎ = 𝑡 − 𝑡𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 = (3,50 − 3,0)𝑚 = 0,5 𝑚 sehingga:
𝑝×𝑙
𝑘=
ℎ(𝑝 + 𝑙)
17,4345 𝑚2
𝑘= = 2,5
0,8 𝑚 (8,86𝑚)
Selanjutnya mencari nilai efisiensi penerangannya berdasarkan Tabel. 5
(NB 64) pada buku yaitu
η = 0,56
Menentukan tingkat kuat penerangan dan jumlah armatur yang harus
digunakan pada ruangan tersebut (faktor depresiasinya diabaikan 𝑑):
𝑛 × 𝜑𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 × η × d
𝐸=
𝐴
1 × 800𝑙𝑢𝑚𝑒𝑛 × 0,56
𝐸= 2
= 25,7𝑙𝑢𝑥
17,4345 𝑚
9. Kamar Mandi
Panjang ruangan 𝑝 = 1,91 𝑚; 𝑟𝑝 = 0,7; dan 𝑟𝑤 = 0,5.
Lebar ruangan 𝑙 = 2,47 𝑚; Jumlah lampu yang ada = 1 𝐿𝐸𝐷;
Tinggi ruangan 𝑡 = 3,50 𝑚; 𝜑𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 = 800 𝑙𝑢𝑚𝑒𝑛;
Tinggi bidang 𝑡𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 = 2,90 𝑚; 𝐸𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 = 250 𝑙𝑢𝑥.
20
21
10. WC
Panjang ruangan 𝑝 = 1,47 𝑚; 𝑟𝑝 = 0,7; dan 𝑟𝑤 = 0,5.
Lebar ruangan 𝑙 = 1,46 𝑚; Jumlah lampu yang ada = 1 𝐿𝐸𝐷;
Tinggi ruangan 𝑡 = 3,50 𝑚; 𝜑𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 = 800 𝑙𝑢𝑚𝑒𝑛;
Tinggi bidang 𝑡𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 = 2,90 𝑚; 𝐸𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 = 250 𝑙𝑢𝑥.
Perhitungan:
Mencari indeks ruangan atau indeks bentuknya terlebih dahulu, dengan nilai
ℎ adalah ℎ = 𝑡 − 𝑡𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 = (3,50 − 2,90)𝑚 = 0,6 𝑚 sehingga:
𝑝×𝑙
𝑘=
ℎ(𝑝 + 𝑙)
2,1462𝑚2
𝑘= = 1,2
0,6 𝑚 (2,93 𝑚)
Selanjutnya mencari nilai efisiensi penerangannya berdasarkan Tabel. 5
(NB 64) pada buku yaitu
η = 0,43
Gambar 3.10 WC
22
23
𝑝×𝑙
𝑘=
ℎ(𝑝 + 𝑙)
31,9 𝑚2
𝑘= = 2,38
0,8 𝑚 (16,7 𝑚)
Selanjutnya mencari nilai efisiensi penerangannya menggunakan metode
interpolasi berdasarkan Tabel. 5 (NB 64) pada buku.
𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑘 = 2; η = 0,52
𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑘 = 2,5; η = 0,56
2,38 − 2
η = 0,52 + (0,56 − 0,52) = 0,55
2,5 − 2
Menentukan tingkat kuat penerangan dan jumlah armatur yang harus
digunakan pada ruangan tersebut (faktor depresiasinya diabaikan 𝑑):
𝑛 × 𝜑𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 × η × d
𝐸=
𝐴
3 × 2400 𝑙𝑢𝑚𝑒𝑛 × 0,55
𝐸= 2
= 124,13 𝑙𝑢𝑥
31,9 𝑚
Tabel 3.5. Perbandingan nilai kuat penerangan setiap ruangan rumah dengan kuat
penerangan sesuai standar SNI 03-6197-2011.
Kuat
Kuat Penerangan
No. Ruangan Penerangan Minimal SNI Keterangan
(Lux) 03-6197-2017
(Lux)
1. Kamar Tamu 44,19 250 Tidak Sesuai
2. Ruang Tamu I 182,95 150 Sesuai
3. Ruang Keluarga 263,33 300 Tidak Sesuai
24
Dari hasil pengamatan dan pengolahan data yang telah kami lakukan di
Rumah Keluarga Syafruddin Alikumi yang memiliki jumlah total 11 ruangan.
Semua ruangan menggunakan lampu jenis LED dengan Daya yang relative rendah
dibanding lampu TL dan menghasilkan lumen yang lebih besar dengan watt yang
sama. Dimana untuk sebuah LED 8 watt menghasilkan ±800 lumen dan untuk 6
watt menghasilkan ±450 lumen, kemudian dikalikan dengan jumlah lampu yang
digunakan pada masing-masing ruangan. Didapatkan untuk ruangan yang paling
luas (A) adalah ruang keluarga yaitu sebesar 17,434 m2 sedangkan ruangan yang
paling kecil adalah WC yaitu sebesar 2,146 m2. Kemudian, untuk intensitas
penerangan (E) yang paling besar terdapat di Ruang Keluarga yaitu sebesar 263,33
flux sedangkan ruangan yang paling kecil intensitas penerangannya adalah ruang
tengah yaitu sebesar 25,7 flux. Jika kita hubungkan data intensitas penerangan yang
kita peroleh terhadap tabel intensitas penerangan berstandar SNI 03-6197-2011
terdapat: Ruang Tamu I yang memenuhi standar dengan menggunakan 4 LED yang
menghasilkan 182,95 flux; teras depan yang memenuhi standar dengan
menggunakan lampu 3 x LED 8 Watt yang menghasilkan 124,13 flux dimana
standar minimal kuat penerangan yaitu sebesar 60 flux; dan ruang WC
menggunakan lampu 1 x LED 8 Watt yang menghasilkan 160,28 flux dimana
standar minimal kuat penerangan yaitu sebesar 150 flux.
25
26
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Sebagian besar ruangan yang ada di Rumah Keluarga Syafruddin Alikum
belum memenuhi standar Kuat penerangan lampu sesuai SNI 03-6197-
2011.
2. Beberapa faktor penyebab tidak sesuainya penerangan antara lain:
penggunaan lampu pada prioritas ruangan.
4.2 Saran
Untuk mendapatkan sistem penerangan yang baik maka sebaiknya dilakukan
penggantian lampu pada ruangan Kamar Tamu, Ruang Keluarga, Seluruh Kamar
Tidur, Dapur, Ruang Tengah, dan Kamar Mandi dengan lampu yang memiliki kuat
penerangan lampu yang besarnya sesuai dengan ukuran ruangan agar penerangan
pada rumah tersebut sesuai standar SNI 03-6197-2011.
27