Musik Barok
Musik Barok
Musik Barok
Disusun oleh :
Arkan Daris Pradipto
Musik barok adalah musik klasik barat yang digubah pada Zaman
Barok (Baroque), kira-kira antara tahun 1600 dan 1750. Zaman ini berlangsung
sesudah Zaman Renaisans dan sebelum Zaman Klasik. Sebenarnya, kata "Barok"
itu berarti "mutiara yang tidak berbentuk wajar", sangat pas dengan seni dan
perancangan bangunan pada era ini, kemudian kata ini juga dipakai untuk jenis
musik itu. Beberapa komponis Zaman Barok adalah Claudio Monteverdi, Henry
Purcell, Johann Sebastian Bach, Jean-Philippe Rameau, George Frideric Handel,
dan Antonio Vivaldi.
B. Sejarah
Gaya barok mendapat titik pangkal di Italia pada tahun 1568, di Roma di
bangun Gereja II Gesu sebagai peringatan akan St. Ignasius dari Loyola yang di
makamkan dalam gereja ini. El Greco dan Tintoretto menghias gereja ini dengan
lukisan yang sangat patetis dan penuh perasaan. Maka, gaya baru ini mulai
ditirukan ditempat lain, terutama dalam gereja Sri Paus di Roma. Dalam jaman
Barok para seniman berusaha untuk (melalui daya fantasi) menciptakan suatu
ruang seni yang dipisahkan dari dunia alam dan realita hidup. Seni lukis dan seni
rupa Barok melukiskan manusia, seni musik mengungkapkan emosi dan perasaan.
Awal masa Barok di sekitar tahun 1600 cukup jelas sebagai awal gaya musik baru
dan orang pada waktu itu merasa bahwa mulailah masa baru, dengan perasaan dan
fikiran baru. Sebaliknya akhir masa Barok tidak begitu jelas.
Sekitar tahun 1750 (akhir hidup J.S. Bach) terjadi suatu perubahan tidak
hanya dalam musik tetapi juga dalam arsitektur, seni rupa, seni lukis, dan sastra.
Disuatu pihak suatu keinginan kearah lebih sederhana dan lebih wajar (aufklärung
atau pecerahan) dan dipihak lain keinginan kearah luwes (rokoko). Secara lazim,
dibedakan tiga tahap dalam zaman Barok yakni:
1. Barok awal : kira-kira 1580-1630
2. Barok tengah : kira-kira 1630-1680
3. Barok akhir : kira-kira 1680-1750
Pada awal zaman tersebut, piano belum ditemukan, dan komposisi dikarang
untuk hapsicord. Partitur musik di zaman Barok ditandai dengan tidak
adanya iringan atau polifoni. Karya JS Bach untuk hapsicord lazim mempunyai
dua melodi atau lebih untuk tangan kanan dan tangan kiri.
D. Bentuk Musik
1. Concerto Grosso
Sebuah Orkes Musik dalam Musik Barok biasa disebut dengan istilah
Musik Kamar (Chamber Orchestra). Dalam sebuah orkes kamar biasa dibagi
menjadi dua bagian pemusik: group besar dan group kecil. Paduan musik
semacam ini biasa disebut dengan Concerto Grosso. Concerto Grosso adalah
sebuah group kecil pemusik yang berperan sebagai Solis – bermain/berdialog
musik dengan group besar pemusik yang disebut Tutti (Bahasa Italia: Semua)
dalam satu orkes kamar. Dialog antara Solis dan Tutti biasanya adalah dialog
antara dua melodi tema yang dimainkan secara bergantian oleh kedua belah pihak
pemusik, tehnik permaian seperti ini dinamakan Bentuk Ritornello.
2. Fuga
Fuga adalah sebuah komposisi poliphony yang berdasarkan sebua tema
melodi utama yang disebut sebagai Subyek. Dan dalam sebuah Fuga: Subyek
akan diimitasikan oleh melodi-melodi lain (imitasi dari Subyek). Melodi-melodi
lain ini disebut dengan Suara (Voices).
3. Opera
Walaupun dimulai pada zaman Renaissance, tetapi berkembang dengan
pesatnya pada zaman barok. Opera dalam zaman barok adalah Drama yang
dinyanyikan dengan iringan orkes. Sebuah opera dalam zaman ini merupakan
kolaborasi antara dramawan dan komponis, dramawan opera disebut dengan
istilah Librettist. Seorang Librettist akan membuat teks drama sesuai dengan
musik yang digubah oleh komponis.
4. Trio Sonata
Sonata adalah sebuah gubahan musik yang terdiri dari dua atau tiga
bagian, masing masing dengan karakter dan tema yang berbeda. Komposisi ini
untuk satu sampai delapan instrumen alat musik. Trio Sonata adalah sebuah
sonata untuk tiga melodi: dua melodi tinggi (treble) dan satu basso continuo
(bass). Treble bisa berupa biola, flute, oboe dll. dan basso continuo: cello atau
viola di gamba (cello zaman barok) dengan harpsichord. Jadi trio sonata biasa di
mainkan oleh empat alat musik.
5. Suita
Sebuah komposisi besar yang terdiri dari beberapa lagu dengan irama
irama tertentu, lagu –lagu yang dipakai adalah lagu-lagu dansa yang mempunyai
asal dari negara-negara yang berbeda-beda. Sebuah komposisi suita bisa digubah
untuk sebuah orkes kamar, atau juga bisa digubah untuk satu alat musik. Contoh
sebuah suita dengan lagu-lagu (dansa) :
a. Overture (lagu pembukaan)
b. Gavotte
c. Minuet
d. Bourree
e. Gigue
6. Cantata
Cantata merupakan sebuah karya yang dinyanyikan, (selalu menggunakan
vokal), dan biasanya sebuah kantata adalah sebuah karya musik gerejawi. Sebuah
cantata biasanya dinyanyikan dalam ibadat gereja reformasi (Protestant). Sebuah
cantata dalam zaman barok biasanya berdasarkan ayat-ayat dari Kitab Suci dan
himne-himne jemaat. Sebuah cantata biasanya digubah untuk sebuah paduan
suara, solis vokal , organ pipa dan orkes kamar.
E. Alat Musik yang Digunakan