Laporan Pendahuluan Glukoma
Laporan Pendahuluan Glukoma
Laporan Pendahuluan Glukoma
Oleh:
Aisyah Hikma Yanti Safitri (15037140841)
Ahmad Fatoni (15037140840)
Yuyun Budiartik (15037140892)
1. Definisi
Selain kelainan gen, terdapat juga kondisi lain yang diduga dapat
menyebabkan gangguan pada sistem drainase yang dialami penderita
glaukoma. Beberapa di antaranya adalah:
3. Manifestasi klinik
a. Penglihatan kabur.
b. Terdapat lingkaran seperti pelangi ketika melihat ke arah cahaya
terang.
c. Terdapat sudut buta (blind spot) pada bagian sisi (perifer) atau
tengah (sentral) luas pandang.
1) Glaukoma primer
a. Glaukoma sudut terbuka .
2) Glaukoma sekunder
Dapat terjadi dari peradangan mata, perubahan pembuluh darah dan
trauma. Dapat mirip dengan sudut terbuka atau tertutup tergantung
pada penyebab.
a. Perubahan lensa
b. Kelainan uvea
c. Trauma
d. Bedah
3) Glaukoma kongenital
a. Primer atau infantile
b. Menyertai kelainan kongenital lainnya
4) Glukoma Absolut
5. Patofisiologi
seraf saraf dan lapisan inti dalam retina serta berkurangnya akson di
kerusakan saraf pada bola mata. Pada bola mata normal tekanan
Sekunder : Katarak,
Primer
Perubahan lensa,
pembedahan
Akut : Trauma
Kronis : Diabetus
Millitus , Hipertensi
Menyumbat
Sudut mata
aliran
menutup
Peningkatan
TIO
GLUKOMA
Penglihatan kabur
Suplai O2 Reflek sentuhan Kehilangan cairan Imobilisasi kurang
menurun dan mengatup
rahang
MK : Resiko MK : Hambatan
Peningkatan pola Kekurangan Mobilitas Fisik
nafas Bradikardia volume cairan
MK : Ketidak
efektifan Pola
Napas
6. Pemeriksaan Diagnostic
Pemeriksaan mata yang biasa dilakukan adalah :
1. Pemeriksaan dengan oftalmoskop bisa menunjukkan adanya
perubahan pada saraf optikus akibat Glaukoma.
2. Pengukuran tekanan intraokuler dengan tonometri.
Tekanan didalam bilik anterior disebut tekanan intraokuler dan
bisa diukur dengan menggunakan tonometri. Biasanya jika
tekanan intraokuler lebih besar dari 20-22 mm, dikatakan telah
terjadi peningkatan tekanan. Kadang Glaukoma terjadi pada
tekanan normal.
3. Pengukuran lapang pandang.
4. Ketajaman penglihatan.
5. Tes Refraksi
6. Respon refleks pupil
7. Pemeriksaan slit lamp
8. Pemeriksaan gonioskopi (lensa khusus untuk mengamati saluran
humor aqueus)
7. Pengobatan
1) Glaukoma Sudut Terbuka
8. Pencegahan
Tidak ada tindakan yang dapat mencegah terjadinya Glaukoma
sudut terbuka. Jika penyakit ini ditemukan secara dini, maka hilangnya
fungsi penglihatan dan kebutaan bisa dicegah dengan pengobatan.
Orang-orang yang memiliki resiko menderita Glaukoma sudut tertutup
sebaiknya menjalani pemeriksaan mata yang rutin dan jika resikonya
tinggi sebaiknya menjalani iridotomi untuk mencegah serangan akut.
A. Pengkajian
1) Anamnesis
Anamnesis meliputi data demografi, yang meliputi :
a. Umur, glaucoma primer terjadi pada individu berumur
>40 tahun
b. Ras, kulit hitam mengalami kebutaan akibat glaukoma
paling sedikit 5 kali dari kulit putih (dewit, 1998).
c. Pekerjaan, terutama yang beresiko besar mengalami
trauma mata.
d. Selain itu harus diketahui adanya masalah mata
sebelumnya atau pada saat itu, riwayat penggunaan
antihistamin (menyebabkan dilatasi pupil yang akhirnya
dapat menyebabkan Angle Closume Glaucoma), riwayat
trauma (terutama yang mengenai mata), penyakit lain
yang sedang diderita (DM, Arterioscierosis, Miopia
tinggi)
e. Riwayat psikososial mencakup adanya ansietas yang
ditandai dengan bicara cepat, mudah berganti topik, sulit
berkonsentrasi dan sensitif, dan berduka karena
kehilangan penglihatan. (Indriana N. Istiqomah, 2004)
2. Pemeriksaan Fisik
a. Neurosensori
Gangguan penglihatan (kabur/ tidak jelas), sinar terang
dapat menyebabkan silau dengan kehilangan bertahap
penglihatan perifer, kesulitan memfokuskan kerja
dengan dekat/ merasa diruang gelap (katarak), tampak
lingkaran cahaya/ pelangi sekitar sinar, kehilangan
penglihatan perifer, fotfobia (galukoma akut) bahan
kaca mata/ pengobatan tidak memperbaiki penglihatan.
Tanda : pupil menyempit dan merah/mata keras
dengan kornea berwarna, peningkatan air mata
b. Nyeri/ kenyamanan
Ketidaknyamanan ringan/ mata berair (glaukoma
kronis0
Nyeri tiba- tiba / berat menetap atau tekanan pada dan
sekitar mata, sakit kepala (glaukoma akut).
B. Diagnosa Keperawatan
C. Intervensi Keperawatan
mata penglihatan
gelap klien.
4. membersihk
an informasi
penglihata melakukan
n kabur aktivitas
yang berbahaya
dapat sesaat
terjadi setelah
setelah penggunaan
an tetes
mata dan
salep
mata