Tugas Proposal4
Tugas Proposal4
Tugas Proposal4
Proposal Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA KEDOKTERAN
OLEH :
Nurul Khafidz Subekti
NIM : 1111103000056
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga pada kesempatan kali ini penulis dapat
menyelesaikan laporan penlitian ini. Tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak maka penelitian ini tidak akan pernah terselesaikan. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr (hc). dr. M.K Tadjudin, SpAnd selaku Dekan FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang selalu membimbing dan memberikan kesempatan
kepada penulis untuk belajar di Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. dr. Witri Ardini, M.Gizi, SpGK selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Dokter atas bimbingan yang diberikan selama penulis menempuh pendidikan
di PSPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. dr. Nurul Hiedayati, PhD selaku pembimbing 1 yang telah banyak
memberikan waktu, pikiran dan tenaga untuk membimbing penulis dalam
melakukan penelitian dan menyusun laporan penelitian ini. dr. Nurul
Hiedayati, PhD juga selaku PJ Laboratorium Farmakologi yang telah
memberikan izin penggunaan laboratorium.
4. Ibu Puteri Amelia, M.Farm, Apt selaku pembimbing 2 yang telah memberikan
masukan judul penelitian dan banyak mencurahkan waktu, pikiran dan tenaga
untuk membimbing penulis dalam melakukan penelitian dan menyusun
laporan penelitian ini.
5. Dr. Flori Ratna Sari, PhD dan drg. Laifa Annisa Hendarmin, PhD selaku
penanggung jawab modul Riset yang selalu mengingatkan penulis untuk
segera menyelesaikan penelitian.
6. Ayah, Sirwan Nurul Hidayat, SH dan Ibu Ida Purwidyastui yang tak pernah
letih mencurahkan kasih sayang, memberikan pengorbanan tanpa pamrih serta
doa yang selalu diberikan kepada penulis.
7. Kakak, Nurkholis Setyaningsih, SH yang selalu memberikan doa dan
dukungannya kepada penulis.
v
8. Keluarga besar Eyang Tamirja dan Eyang Wasilem beserta keluarga besar
Simbah Pardiyo Tirtowaluyo dan Simbah Siti Salbiyah yang selalu
memberikan doa dan dukungan kepada penulis.
9. Mbak Rani selaku laboran lab Famakognosi dan Fitofarmaka, dan Mas
Rachmadi selaku laboran lab Farmakologi yang telah banyak membantu
penulis dalam mengerjakan penelitian di laboratorium masing-masing.
10. Muflikha Mayazi yang selalu memberikan dukungan, semangat dan doa untuk
kelancaran dalam penelitian ini.
11. Teman-teman satu kelompok penelitian Akbar Sepadan, Feby Wulandari, Ayu
Reskianingsih. Terimakasih atas kerja sama yang luar biasa 1 tahun ini.
12. Teman-teman satu rumah kosan GPL, Bimo Dwi Pramesta, Hanindyo Riezky B,
Muhammad Arif Rahman, Andhika Pangestu, Dimas Bagus Pamungkas, Muhammad
Fahreza Kautsar dan Lintang Suryaning Bhumi, yang telah memberi dukungan
serta doanya.
13. Teman-teman PSPD 2011 yang selalu memberikan dukungan, semangat dan
selalu berjuang bersama-sama.
14. Orang-orang yang telah memberikan banyak bantuan kepada penulis dan tak
bisa penulis satu-persatu sebutkan disini.
Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih belum mendekati sempurna,
oleh karena itu saran dan kritik dari berbagai pihak sangat di harapkan. Demikian
laporan penelitian ini penulis susun, semoga bermanfaat bagi kemajuan ilmu
pengetahuan.
Penulis
vi
ABSTRAK
Nurul Khafidz Subekti. Program Studi Pendidikan Dokter. Uji Toksisitas Akut
Ekstrak Metanol Daun Laban Abang (Aglaia elliptica Blume) Terhadap Larva
(Artemia salina Leach) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014
Laban Abang (Aglaia elliptica Blume) merupakan tumbuhan dari keluarga Meliaceae
yang dikenal sebagai tanaman obat keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui kadar toksisitas akut (LC50) yang terkandung dalam ekstrak metanol
daun Labang Abang. Metode yang digunakan adalah Brine Shrimp Lethality Test
(BSLT). Uji ini terdiri dari 6 perlakuan konsentrasi yaitu 500 ppm, 250 ppm, 125 ppm,
50 ppm, 25 ppm dan 12,5 ppm beserta kontrol negatif yang masing-masing
dilakukan tiga kali pengulangan. Pada tiap konsentrasi menggunakan 10 ekor larva
Artemia salina Leach dan dilakukan pengamatan mortalitas larva setelah 48 jam.
Nilai LC 50 didapatkan dari analisa probit. Nilai LC 50 dari ekstrak metanol daun Laban
Abang adalah 68,87 ppm. Hasil LC50 < 1000 ppm menunjukkan ekstrak metanol
daun Laban Abang bersifat toksik dan berpotensi sebagai senyawa anti kanker.
Kata kunci : Ekstrak metanol daun Aglaia elliptica Blume, BSLT, Artemia salina
Leach, Toksisitas, LC50
ABSTRACT
Nurul Khafidz Subekti. Medical Education Study Program. Acute Toxicity Test
Extract Methanol Laban Abang Leaves (Aglaia elliptica Blume) to Larva Artemia
salina Leach with Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Method. 2014
Laban Abang (Aglaia elliptica Blume) belongs to the family Meliaceae, has been
known as family herbal remedies. The aims of this research is to determine the
lethal toxicity value (LC50) in extract methanol Laban Abang leaves. The method that
used in this research is Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). The test consisted of six
concentration treatments namely 500 ppm, 250 ppm, 125 ppm, 50 ppm, 25 ppm and
12,5 ppm and negative control with three replications. In each concentration used
10 Artemia salina Leach larvae, and observations were made during 48 hours of
larvae mortality. LC50 value was determined by probit analysis. The result of LC50
from extract methanol Laban Abang leaves is 68,87 ppm. LC50 < 1000 ppm showed
that the crude extract methanol Laban Abang leaves classified as toxic and have
potent anti cancer compounds.
Keywords : Extract methanol Aglaia elliptica Blume leaves, BSLT, Artemia salina
Leach, Toxicity, LC50
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ................................................................................................. i
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. iv
KATA PENGANTAR .......................................................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................................. vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan masalah ...............................................................................2
1.3 Tujuan penelitian ................................................................................2
1.3.1 Tujuan umum ................................................................................ 2
1.3.2 Tujuan khusus .............................................................................. 2
1.4 Manfaat penelitian ...............................................................................3
1.4.1 Bagi masyarakat ............................................................................ 3
1.4.2 Bagi institusi .................................................................................. 3
1.4.3 Bagi peneliti .................................................................................. 3
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Sebagai uji awal untuk mengetahui sifat toksisitas ekstrak daun Aglaia
elliptica Blume, dilakukan uji tokisitas dengan metode Brine Shrimp Lethality
Test (BSLT) dengan pelarut metanol.7
BSLT adalah suatu metode uji toksisitas akut yang sederhana, mudah
pengerjaannya, cepat mendapatkan hasil, dan murah dalam pelaksanaannya.
Selain itu, BSLT merupakan suatu bioassay-guided fractionation yang dapat
digunakan untuk penelusuran senyawa bioaktif yang bersifat toksik dari suatu
bahan alam.8
Metode BSLT menggunakan larva udang (Artemia salina Leach) sebagai
hewan coba. Artemia salina Leach merupakan organisme yang mempunyai
kepekaan cukup tinggi terhadap toksik. Hasil uji toksisitas dengan metode ini
telah terbukti memiliki korelasi positif dengan daya sitotoksik senyawa
antikanker. Jika pada uji toksisitas menunjukkan LC50 dibawah 1000 ppm berarti
bahan tersebut memiliki potensi sebagai antikanker.8,9
Pada penelitian lain telah dilakukan uji toksisitas akut ekstrak daun Aglaia
elliptica Blume, namun pada penelitian tersebut menggunakan etanol sebagai
pelarutnya.5 Pada penilitian ini, peniliti melakukan uji toksisitas akut ekstrak daun
Aglaia elliptica Blume dengan menggunakan metanol sebagai pelarutnya.
Alasan peneliti melakukan penelitian ini adalah sebagai upaya untuk
memberikan informasi bahwa ekstrak daun Aglaia elliptica Blume memiliki
potensi toksisitas terhadap sel kanker.
4
5
B. Uji Preklinik
Uji preklinik terdiri atas uji toksisitas dan uji farmakodinamik. Uji toksisitas
digunakan untuk melihat dan mengetahui keamanannya sedangkan uji
farmakodinamik digunakan untuk memprediksi efek pada manusia.
C. Standarisasi
Standarisasi dilakukan dengan cara penentuan identitas dan pembuatan sediaan
terstandar. Efek terapi yang ditimbulkan dari sediaan tersebut dapat berbeda
karena zat aktif yang terlarut, bentuk sediaan dan prosedur ekstraksinya
berbeda sesuai kebutuhan.
D. Uji Klinik
Apabila hasil dari penelitian tersebut menunjukkan adanya khasiat dan aman
digunakan sebagai obat tradisional pada manusia, maka dapat menjadi
pertimbangan penggunaannya di bidang kesehatan formal/profesi dokter.
Nama lain dari tanaman ini adalah Aglaia harmsiana Perk, Aglaia
havilandii Ridley, Aglaia longipetiolata Elmer, dan Aglaia oxypetala Valeton.
Masyarakat Indonesia mengenal tanaman ini sebagai Laban Abang (Sumatera),
Langsat-langsat (Kalimantan), Pisek (Sulawesi), serta Segera (Melayu).
Masyarakat luar negeri mengenal tumbuhan ini sebagai Peler Tupai
(Semenanjung Malaysia), Segara dan Bunyau (Iban, Serawak, Malaysia), Mata-
mata (Bikol, Filipina), serta Malasaging (Filipino, Filipina).5,9
Aglaia elliptica Blume berkhasiat sebagai insektisida karena mengandung 5
senyawa turunan rocaglamide. Tumbuhan ini juga berkhasiat sebagai antikanker
karena mengandung senyawa odorin. Senyawa tersebut berefek pada
penghambatan proliferasi pertumbuhan sel kanker MONO-MAC-6 dan
MELJUSO. Senyawa lain yang telah diidentifikasi sebelumnya antara lain 10-O-
acetyagalain B, 4-epigliain A, aglaian A dan 3 jenis senyawa golongan
cycloarthanes.5
7
2.1.5 Simplisia
Simplisia adalah suatu bahan alami yang belum mengalami pengolahan
apapun selain pengeringan dan dapat digunakan sebagai obat tradisional.
Simplisia dapat digolongkan sebagai simplisia hewani dan simplisia tumbuhan.16
Jenis simplisia tumbuhan sangat beragam bergantung jenis dan bagian
tumbuhan yang dimanfaatkan seperti daun, bunga, buah, biji, rimpang, batang dan
akar.17
10
Terdapat beberapa parameter standar umum untuk simplisia yang baik, yaitu 16 :
f) Sortasi kering
Tahap ini bertujuan untuk memisahkan benda yang tidak digunakan dan
mengurangi kontaminasi yang ada setelah pengeringan.
1. Mata nauplius
2. Antennula
3. Antena
4. Calon thoracopoda
5. Saluran pencernaan
6. Mandibula
Ekstraksi mengunakan
pelarut metanol
18
19
1 ml 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml
ekstrak ekstrak ekstrak ekstrak 50 ekstrak 50 ekstrak 50
1000 ppm 1000 ppm 1000 ppm ppm + 1 ml ppm + 1 ml ppm + 1 ml
+ 1 ml air + 1 ml air + 1 ml air air laut air laut air laut
laut laut laut
1 ml 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml
ekstrak 500 ekstrak 500 ekstrak 500 ekstrak 25 ekstrak 25 ekstrak 25
ppm + 1 ml ppm + 1 ml ppm + 1 ml ppm + 1 ml ppm + 1 ml ppm + 1 ml
air laut air laut air laut air laut air laut air laut
1 ml 1 ml 1 ml
ekstrak 100 ekstrak 100 ekstrak 100
ppm + 1 ml ppm + 1 ml ppm + 1 ml
air laut air laut air laut
Larva Artemia salina Leach dengan jenis dan cara penyediaan yang sama
dan telah bersifat homogen
Setelah 24 jam pemberian ekstrak, dilakukan perhitungan jumlah larva yang mati
Tabel 4.1 Data Berat Ekstrak Kental Daun Aglaia elliptica Blume
Nama Simplisia Berat Ekstrak Kental
Aglaia elliptica Blume 50 gram
26
27
Tabel 4.2. Pengaruh Berbagai Konsentrasi Ekstrak Metanol daun Aglaia elliptica
Blume terhadap Larva Artemia salina Leach.
Angka Kematian Larva Artemia salina Leach
dari 10 Larva Kontrol
Sumur
Konsentrasi ekstrak pada sumur uji (ppm) negatif
500 250 125 50 25 12,5
1 9 8 6 3 2 1 0
2 9 8 7 5 3 1 0
3 10 9 7 4 2 1 0
Total 28 ± 0,58 25 ± 0,58 20 ± 0,58 12 ± 1,00 7 ± 0,58 3 ± 0,00 0
Rata-rata
0.93 0.83 0.66 0.40 0.23 0.10 0
kematian
% kematian 93.33 83.33 66.67 40.00 23.33 10.00 0.00
29
Total kematian dihitung dengan menjumlahkan larva yang mati pada setiap
konsentrasi. Rata-rata kematian larva diperoleh dari total kematian larva pada tiap
konsentrasi dibagi dengan jumlah total larva awal pada konsentrasi yang sama.
Perhitungan persentase kematian larva pada setiap konsentrasi diperoleh dengan
cara rata-rata kematian pada tiap konsentrasi dikali 100%.
100.00 93.33
90.00 83.33
80.00
70.00 66.67
60.00
50.00
40.00 Presentase Kematian
40.00
30.00 23.33
20.00
10.00
10.00
0.00
12.5 25 50 125 250 500
Gambar 4.1 Grafik Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Metanol Daun Aglaia elliptica
Blume Terhadap Kematian Larva Artemia salina Leach.
= 1,7246
= 1.8317
Y = 1,7246x + 1,8317
5 = 1,7246x + 1,8317
5 – 1,8317 = 1,7246x
3,1683 = 1,7246x
X = 1,8371
LC50 = antilog X = antilog 1,8371 = 68.7226 ppm
Gambar 4.2 Grafik Regresi Linier Konsentrasi Ekstrak Metanol Daun Aglaia
elliptica Blume Terhadap Nilai Probit
Log Konsentrasi
5 = 1,723x + 1,833
5 – 1,833 = 1,723x
3, 167 = 1,723x
X = 1,838
5.1 Simpulan
1. Hasil perhitungan nilai LC50 dari ekstrak metanol daun Laban Abang
(Aglaia elliptica Blume) dengan menggunakan analisis probit dan
Microsoft Office Excel adalah 68,87 ppm sehingga diklasifikasikan
sebagai toksik.
2. Ekstrak metanol daun Aglaia elliptica Blume memiliki potensi toksisitas
akut terhadap larva Artemia salina Leach dengan menggunkan metode
Brine Shrimp Lethality test (BSLT) dan berpotensi sebagai senyawa
antitumor atau antikanker.
5.2 Saran
1. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya untuk mengetahui kandungan zat
yang memiliki potensi toksik di dalam ekstrak metanol daun Aglaia
elliptica Blume.
2. Perlu melakukan pengukuran kadar abu dan kadar air pada ekstrak
metanol daun Aglaia elliptica Blume supaya nilai toksisitas akut LC50
lebih terukur.
3. Membandingkan aktivitas antikanker ekstrak daun Aglaia elliptica
Blume dengan obat antikanker yang lazim digunakan oleh masyarakat
seperti methotrexate.
4. Perhitungan LC50 pada penelitian ini dilakukan oleh lebih dari satu orang
untuk menghindari kesalahan pada saat perhitungan.
33
DAFTAR PUSTAKA
2. Klasco RK. Methotrexate [Internet]. 2006 [cited 2014 Jun 23]. Available
from: http://www.periodicos.capes.gov.br/
9. Dung, Vu Van. Vietnam Forest Trees [internet]. 1996 [cited 26 Jun 2014];
Available from: http://www.biotik.org/laos/species/a/aglel/aglel_en.html
10. Frank CL. Toksikologi Dasar: Asas, Organ Sasaran, dan Penilaian Resiko. 2nd
ed. Jakarta: UI Press; 1995.
12. Hodgson, E. Dan Levi, P.E. ATextbook of Modern Toxicology. 2nd ed.
Singapore: McGraw-Hill Higher Education; 2000.
34
35
13. Dhahiyat, Yayat. Uji Toksisitas Akut Lc-50 Dan Kronis Terhadap Daphnia
Carinata King. Bandung: Universitas Padjadjaran; 2009.
16. Depkes R.I. Parameter Standar umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Media Litbang
kesehatan [internet]. 2002 [cited 13 Juli 2014]; Available from:
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/download/1070/553
17. Herawati, Dian. Cara Produksi Simplisia yang Baik. Bogor: Seafast center;
2012.
18. Agoes, Goeswin. Teknologi Bahan Alam. Bandung: Penerbit ITB; 2007.
20. Paine A, Davan AD. Methanol [internet]. 2004 [cited 2014 May 5]; Available
from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8490201.
21. Asem A, Pouyani NR dan Escalente PD LR. The genus Artemia Leach. Iran:
Lat. Am. J Aquat Res; 2010. P. 501-506.
22. Ramdhini, RN. Uji toksisitas terhadap Artemia salina Leach dan toksisitas akut
komponen bioaktif Pandanu conoideus var. Conoideus Lam sebagai kandidat
antikanker. Surakarta: Universitas Sebelas Maret; 2010.
23. McLauughlin, JL and Rogers LL. The use of biological assays to evaluate
botanicals. Drug Information Journal. 1998;32:512-524.
25. Panggabean, MG. Teknik penetasan dan pemanenan Artemia salina Leach.
Jakarta: Pusat Penelitian Ekologi Laut, Lembaga Oseanologi Nasional-LIPI;
1984:9(2): 57-65.
26. Amalia FR. Pengaruh Glutathione Terhadap Kualitas Semen Kambing Boer
Post Thawing Dalam Pengencer Yang Mengandung Dimetylsulfoxie (DMSO).
Malang: Universitas Brawijaya; 2012.
36
LAMPIRAN
Lampiran 1
37
Lampiran 2
Lampiran 3
Gambar 6.1 Simplisia daun Aglaia elliptica Gambar 6.2 Tabung Maserasi
Blume
Gambar 6.3 Penyaringan Hasil Maserasi Gambar 6.4 Mesin rotatory evaporator
Gambar 6.5 Pembuatan Larutan Induk Gambar 6.6 Eksrak Kental Daun Aglaia
elliptica Blume
40
Gambar 6.9 Pembuatan Konsentrasi Gambar 6.10 Kaleng Larva Udang Artemia
salina Leach
Lampiran 4
2g
=
(98 mL aquades + 2 mL DMSO 2%)
. .
= = 20.000 ug/mL = 20.000 ppm
= 0,02 x 100 %
=2%
Untuk mendapatkan ekstrak dengan konsentrasi 500 ppm, 250 ppm, 125 ppm, 50
ppm, 25 ppm, 12,5 ppm dilakukan dengan menggunakan rumus pengenceran
yaitu V1M1 = V2M2
Maka diambil 0,4 mL dari larutan 1000 ppm dan 3,6 mL aquades
kemudian dimasukkan ke tabung reaksi. Konsentrasi ekstrak 50 ppm di
dalam microplate didapatkan dengan cara :
V1M1 = V2M2
V1 x 100 ug/mL = 50 ug/mL x 2 mL
100 ug
V1 = 100 ug/mL = 1 mL
Maka diambil 0,2 mL dari larutan 1000 ppm dan 3,8 mL aquades
kemudian dimasukkan ke tabung reaksi. Konsentrasi ekstrak 25 ppm di
dalam microplate didapatkan dengan cara :
V1M1 = V2M2
V1 x 50 ug/mL = 25 ug/mL x 2 mL
50 ug
V1 = = 1 mL
50 ug/mL
Maka diambil 0,1 mL dari larutan 1000 ppm dan 3,9 mL aquades
kemudian dimasukkan ke tabung reaksi. Konsentrasi ekstrak 12,5 ppm di
dalam microplate didapatkan dengan cara :
V1M1 = V2M2
V1 x 25 ug/mL = 12,5 ug/mL x 2 mL
25 ug
V1 = = 1 mL
25 ug/mL
Lampiran 5
RIWAYAT PENULIS
IDENTITAS
RIWAYAT PENDIDIKAN