Askep Sol Meningioma Icu
Askep Sol Meningioma Icu
Askep Sol Meningioma Icu
1. Definisi
2. Etiologi
- Sinar radiasi (seperti pada terapi tine kapitis dengan radiasi dosis
rendah)
- Faktor genetik
Gejala:
1. Kejang
d. Sinus Kavernosus : Defisit saraf kranial multipel (II, III, IV, V, VI)
menyebabkan penurunan penglihatan, diplopia dan kesemutan di muka.
e. Lobus Oksipital : Hemianopsia kontralateral
Tanda :
4. Klasifikasi
5. Patofisiologi
Etiologi
Hemiparesis
Post Operasi Paresis Nervus Kranial kontralateral lesi
Reseksi Tumor Kontralateral lesi
Kerusakan Mobilitas
Fisik
kompresi/perubahan Adanya luka Status pasca anestesi
posisi jaringan otak insisi operasi
Perubahan Perfusi
Serebral
6. Pemeriksaan Penunjang
7. Penatalaksanaan
8. Pengkajian Keperawatan
Data Subyektif
Data obyektif
9. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien dengan post op reseksi tomor
meningioma yaitu :
1. Perubahan perfusi jaringan serebral b/d penghentian aliran darah oleh SOL, post
operasi d/d perubahan tingkat kesadaran, perubahan respon motorik
2. Risiko ketidakefektifan fungsi pernafasan b/d status pasca anastesi, imobilisasi
pasca operasi
3. Risiko infeksi b/d insisi pembedahan, destruksi pertahanan garis depan terhadap
serangan bakteri
4. Nyeri b/d luka insisi d/d klien mengeluh nyeri, terdapat luka insisi
5. Kerusakan mobilitas fisik b/d keterbatasaan akibat post op, gangguan
neuromuskuler akibat hemiparesis d/d klien terbaring di tempat tidur, penurunan
kekuatan otot
9. Rencana Perawatan
1. Perubahan perfusi jaringan serebral b/d penghentian aliran
darah oleh SOL, post operasi d/d perubahan tingkat kesadaran, perubahan respon
motorik
Tujuan : setelah dilakukan tindakan perawatan selama 2 x 24 jam terjadi perbaikan
tingkat kesadaran, dan fungsi motorik
Intervensi dan rasional
Pantau status neurologis secara teratur dan
bandingkan dengan nilai normal
Rasional : mengkaji adanya kecenderungan pada tingkat kesadaran dan
potensial peningkatan TIK
Kaji respon motorik terhadap perintah yang
sederhana, catat gerakan anggota tubuh sisi kiri dan kanan secara terpisah
Rasional : mengukur kesadaran secara keseluruhan dan kemampuan untuk
berespon pada rangsangan eksternal
Pantau pernafasan meliputi pola dan iramanya
Rasional : nafas yang tidak teratur dapat menunjukkan adanya gangguan
serebral
Evaluasi keadaan pupil, catat ukuran, ketajaman,
kesamaan antara kiri dan kanan, dan reaksinya terhadap cahaya
Rasional : keadaan pupil ditentukan oleh saraf cranial
Pantau pemasukan dan pengeluaran
Rasional : bermanfaat sebagai indicator dari cairan total tubuh yang terintegrasi
dengan perfusi jaringan
Tinggikan kepala pasien sesuai indikasi yang dapat
ditoleransi
Rasional : meningkatk,kan aliran balik vena dari kepala, sehingga akan
mengurangi terjadinya edema atau peningkatan TIK
Kolaborasi pemberian oksigen sesuai indikasi
Rasional : menurunkan hipoksemia, yang dapat meningkatkan vasodilatasi dan
volume darah cerebral yang meningkatkan TIK
Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi :
- Steroid ( dexametason )
Rasional : menurunkan inflamasi yang selanjutnya menurunkan edema
jaringan
- Antikonvulsan( penitoin )
Rasional : obat pilihan untuk mengatasi dan mencegah terjadinya kejang
3. Risiko infeksi b/d insisi pembedahan, destruksi pertahanan garis depan terhadap
serangan bakteri
Tujuan : setelah dilakukan tindakan perawatan selama 3 x 24 jam tidak terjadi
infeksi
Intervensi dan Rasional
Pertahankan tehnik aseptik
Rasional : menurunkan risiko pasien terkena infeksi sekunder
Pantau suhu tubuh secara teratur. Catat munculnya tanda – tanda klinis dari
proses infeksi
Rasional : peningkatan suhu tubuh menrupakan tanda – tanda terjadinya infeksi
Bantu irigasi dan drainase bila diindikasikan
4. Nyeri b/d luka insisi d/d klien mengeluh nyeri, terdapat luka insisi
Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 2 x 24 jam nyeri berkurang dengan
kriteria hasil : klien mengatakan nyeri berkurang, klien tidak meringis
Intervensi dan rasional
Kaji tingkat nyeri, dan respon motorik klien, 30 menit setelah pemberian obat
analgetik untuk mengkaji efektivitasnya
Rasional : pengkajian yang optimal akan memberikan data yang obyektif untuk
mencegah kemungkinan komplikasi dan melakukan intervensi yang tepat.
Pertahankan posisi senyaman mungkin dan disesuaikan dengan kebutuhan
fisiologis
Rasional : dengan posisi yang nyaman akan dapat mengurangi nyeri
Ajarkan tehnik relaksasi dan destraksi
Rasional : dengan memfokuskan pada ketrampilan tertentu dapat menurunkan
ketegangan otot
Kolaborasi pemberian analgetik sesuai kebutuhan
Rasional ; diberikan untuk menghilangkan/mengurangi nyeri
Nama Klien: Bp. A Umur/JK : 49 th/L No.RM : 01.27.53.50 Dx. Medis : Post Op Reseksi Tumor ( Meningioma ) Tanggal : 4 Mei 2009
a. Prioritas Diagnosa
1. Perubahan perfusi jaringan serebral b/d penghentian aliran darah oleh SOL, post operasi
2. Risiko infeksi b/d insisi pembedahan, destruksi pertahanan garis depan terhadap serangan bakteri
3. Kerusakan mobilitas fisik b/d keterbatasaan akibat post op, kerusakan neuromuskuler
b. Rencana Perawatan
- Pantau - Nafas
pernafasan meliputi pola dan yang tidak teratur dapat
iramanya menunjukkan adanya
gangguan serebral
- Evaluasi - Keadaan
keadaan pupil, catat ukuran, pupil ditentukan oleh saraf
ketajaman, kesamaan antara kiri cranial
dan kanan, dan reaksinya
terhadap cahaya
- Pantau - Bermanf
intake dan output aat sebagai indicator dari
cairan total tubuh yang
terintegrasi dengan perfusi
jaringan
- Tinggikan - Meningk
kepala pasien sesuai indikasi atkan aliran balik vena dari
yang dapat ditoleransi kepala, sehingga akan
mengurangi terjadinya edema
atau peningkatan TIK
- Kolaborasi - Menurun
pemberian oksigen sesuai kan hipoksemia, yang dapat
indikasi meningkatkan vasodilatasi
dan volume darah cerebral
yang meningkatkan TIK
- Kolaborasi
pemberian obat sesuai indikasi :
- Steroid - Menurun
( dexametason ) kan inflamasi yang
selanjutnya menurunkan
edema jaringan
- Antikonvuls - Obat
an( penitoin ) pilihan untuk mengatasi dan
mencegah terjadinya kejang
2. Setelah dilakukan tindakan Tidak ada tanda-tanda infeksi, suhu tubuh - Pertahankan - Menurunk
perawatan selama 2 x 24 dalam batas normal tehnik aseptik an risiko pasien terkena
jam tidak terjadi infeksi infeksi sekunder
- Pantau suhu - Peningkata
tubuh secara teratur. Catat n suhu tubuh menrupakan
munculnya tanda – tanda klinis tanda – tanda terjadinya
dari proses infeksi infeksi
- Kolaborasi - Mencegah
pemberian antibiotik sesuai terjadinya infeksi
indikasi
- Bantu - Mening
untuk melakukan rentang gerak katkan mekanika tubuh dengan
aktif dan pasif yang disesuaikan baik
dengan prosedur pembedahan
- Bantu
untuk melakukan aktifitas - Mempertahankan mobilisasi
ambulasi dan fungsi sendi/posisi normal
ekstrimitas
1500 1
Kolaborasi pemberian Oksigen masuk
oksigen melalui sungkup
sebangak 5 lt/menit
3
0830 Memandikan pasien Pasien tampak lebih
bersih
1
0900 Kolaborasi pemberian Memberikan oksigen
oksigen dengan kanul 3
lt/menit
1,2
1000 Memberikan Obat Injeksi Obat masuk dengan
phenitoin 1 ampl, ranitidin 1 lancer melalui CVP
ampl, dexametason 1 ampl,
ceftriaxon 1 ampl
Nama Klien: An. J Umur/JK : 12 th/L No.RM : 01.24.26.29 Dx. Medis : Post Op Reseksi Tumor ( Meningioma ) Tanggal : 18 April
2009
- Bantu klien dalam memenuhi - Membantu klien dalam Klien tampak lebih
kebutuhannya memenuhi kebutuhannya bersih
( kebersihan )