Metode Pelaksanaan KSS2

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

METODE PELAKSANAAN

Peserta Lelang : PT. KARANG SIO SAMPOERNA


Satuan Kerja : Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Lampung
Nama Paket Pekerjaan : Rehabilitasi Mayor Jalan Sp. Bujung Tenuk –
Bts. Kab. Lamteng/
Kab. Lamtim
Prop./Kab./Kota : Lampung / Tulang Bawang

I. PENDAHULUAN
Setelah kami mempelajari Isi Dokumen Lelang (gambar dan spesifikasi
teknis) serta penjelasan dari panitia pada saat aanwijzing kantor
maupun peninjauan ke lapangan, maka kami susunlah suatu Metode
Pelaksanaan yang semua item pekerjaan yang ada dalam Daftar
Kuantitas tersebut saling berkaitan dan perlu dimaksimalkan dalam
pengerjaannya agar tercapai tujuan yang diharapkan baik dari segi
kualitas, kuantitas, maupun performa yang dapat dipertanggung
jawabkan secara teknis.

II. LINGKUP PEKERJAAN


Lingkup Pekerjaan Paket Rehabilitasi Mayor Jalan Sp. Bujung Tenuk – Bts.
Kab. Lamteng/
Kab. Lamtim terdiri dari :
Divisi I. UMUM
1.2 Mobilisasi
1.8.(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
1.21 Manajemen Mutu
Divisi II. DRAINASE
2.1.(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
2.2.(1) Pasangan Batu dengan Mortar
Divisi III. PEKERJAAN TANAH
3.1.(1a) Galian Biasa
3.1.(6) Galian Perkerasan beraspal dengan Cold Milling
Machine
3.1.(7) Galian Perkerasan beraspal tanpa Cold Milling
Machine
3.1.(8) Galian Perkerasan Berbutir
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian
3.1.(1) Penyiapan Badan Jalan
Divisi IV. PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN
4.2.(1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A
4.2.(7) Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair
4.2.(12) Laston Lapis Pondasi Modifikasi (AC-Base Mod)
Divisi V. PERKERASAN BERBUTIR
5.1.(1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A
Divisi VI. PEKERJAAN PERKERASAN BERBUTIR
6.1.(1)(a) Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair
6.1.(2)(a) Lapis Perekat – Aspal Cair
6.3.(5b) Laston Lapis Aus Modifikasi (AC-WC Mod)
6.3.(6b) Laston Lapis Antara Modifikasi (AC-BC Mod)
6.3.(6d) Laston Lapis Antara Modifikasi Perata (AC-BC(L)Mod)
Leveling
6.3.(7a) Laston Lapis Pondasi Modifikasi (AC-Base Mod)
Divisi VII. STRUKTUR
7.9.(1) Pasangan Batu
Divisi VIII. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
8.1.(1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A untuk Pekerjaan Minor
8.1.(5) Campuran Aspal Panas untuk Pekerjaan Minor
8.4.(1) Marka Jalan Thermoplastik
8.4.(4a) Rambu Jalan Tunggal dengan Pemantul High Intensity
Grade
III. DIAGRAM ALIR PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PEKERJAAN
3. 1 Diagram Alir Pelaksanaan Kegiatan
2
5

2
6

2
7

2
8

3.2 Diagram Alir Pelaksanaan Pekerjaan


IV. METODE KERJA
ERSIAPAN
Untuk Paket Rehabilitasi Mayor Jalan Sp. Bujung Tenuk – Bts. Kab. Lamteng/
Kab. Lamtim, urutan atau langkah-langkah pekerjaan ini adalah sebagai
berikut :
1. Umum/
Gambaraan umum pekerjaan mobilisasi menyangkut persiapan
pelaksanaan pekerjaan di lapangan, sesuai dengan Dokumen
Pengadaan. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pendukung untuk
pekerjaan inti yang meliputi yaitu :
- Penyediaan Fasilitas
a. Base Camp
b. Direksikeet/Kantor Lapangan
c. Barak Kerja
d. Bengkel
e. Gudang
f. Laboratorium
g. Papan Nama Proyek
h. Rambu-rambu Lalulintas, dan lain-lain
- Mobilisasi
a. Survey Lapangan
Pekerjaan ini dilakukan pada saat awal dimulainya kontrak. Survey
dilakukan terhadap kondisi fisik existing yang akan dikerjakan
(sesuai dengan dokumen kontrak).

b. Mobilisasi Personil
Mobilisasi personil kontraktor yang cakap dan berpengalaman baik
staf kantor maupun pelaksana di lapangan, yang diusulkan sesuai
dengan dokumen kontrak.

c. Mobilisasi / Demobilisasi Peralatan


Peralatan yang akan dimobilisasikan ke lapangan yaitu peralatan
yang akan menunjang dalam pelaksanaan pekerjaan serta jenis,
type, dan kuantitas alat sesuai dengan Dokumen Pengadaan dan
juga kebutuhan pekerjaan di lapangan. Selanjutnya alat
ditempatkan di lokasi yang aman / dalam Base Camp atau dekat di
lokasi proyek agar mudah nantinya pada saat diperlukan di
lapangan.

Survey Lapangan dilakukan untuk menentukan titik nol pekerjaan dan


memberi patok STA / KM pada lokasi-lokasi pekerjaan yang akan dikerjakan,
adapun survey yang dilakukan adalah :
- Menginventarisasi Daftar Kuantitas yang terdapat dalam Dokumen
Lelang dan bila terdapat ketidaksesuain dengan kuantitas kebutuhan
di lapangan dapat diubah sesuai kondisi di lapangan.
- Untuk mendapatkan data detail lapangan, maka Kontraktor
melakukan Survey Lapangan sebagai bagian pekerjaan dalam
Kontrak.
- Kontraktor melaksanakan survey yang lengkap terhadap kondisi fisik
di lapangan.
Dilaksanakan bersama team Kontraktor, Konsultan, dan pengawas dari
Bina Marga.

Pada pekerjaan ini terbagi dalam 9 segmen yaitu :


- Segmen 1 KM 286+970 sd KM 287+050 = 80 m
- Segmen 2 KM 287+184 sd KM 287+284 = 100 m
- Segmen 3 KM 287+420 sd KM 287+520 = 100 m
- Segmen 4 KM 287+700 sd KM 287+775 = 75 m
- Segmen 5 KM 287+885 sd KM 287+985 = 100 m
- Segmen 6 KM 290+050 sd KM 290+650 = 600 m
- Segmen 7 KM 227+100 sd KM 227+275 = 175 m
- Segmen 8 KM 236+308 sd KM 236+978 = 670 m
- Segmen 9 KM 243+543 sd KM 243+643 = 100 m
Total panjang penanganan = 2000 m

2. Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air


Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan
kepada direksi untuk diketahui dan disetujui. Adapun tahapan
pekerjaannya adalah sebagai berikut :
- Terlebih dahulu menentukan titik-titik galian baik dimensi galian
maupun elevasi serta kemiringan galian sesuai dengan tipe saluran.
- Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan excavator.
- Tanah hasil galian diangkut dengan menggunakan dump truck untuk
dibuang ke lokasi yang telah ditentukan.
- Setelah itu para pekerja melakukan perapihan hasil galian sehingga
bentuk saluran drainase yang diinginkan bisa terbentuk. Galian ini
juga dimaksudkan untuk pembuatan saluran drainase pasangan dan
saluran drainase tanpa pasangan, sehingga dapat berfungsi dengan
baik untuk mengalirkan air.

3. Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar


Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu gambar / request
dan diserahkan ke Direksi Pekerjaan untuk diketahui dan disetujui.
Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar dilaksanakan setelah semua
atau sebagian lokasi telah digali. Adapun tahapan pekerjaannya
adalah sebagai berikut :
- Sebelum pemasangan harus dibuatkan profil / bowplank sesuai
dengan gambar kerja untuk memudahkan pemasangan.
- Bahan yang diterima di lapangan (batu belah, pasir pasang, dan
semen) telah mendapat persetujuan dari Direksi Teknik.
- Pekerja mencampur semen, pasir, dan air sesuai dengan
spesifikasi teknik yang diisyaratkan sehingga menjadi mortar.
- Kemudian batu disusun serapi mungkin dan diberi campuran
mortar agar batu dapat saling mengikat oleh tukang dan dibantu
oleh para pekerja.
- Finishing pekerjaan dilakukan setelah selesai pemasangan.

4. Pekerjaan Pasangan Batu


Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu gambar / request
dan diserahkan ke Direksi Pekerjaan untuk diketahui dan disetujui.
Pekerjaan Pasangan Batu dilaksanakan untuk pembuatan tembok
penahan tanah pada lokasi-lokasi tertentu untuk mencegah
kelongsoran. Adapun tahapan pekerjaannya adalah sebagai berikut :
- Bahan yang digunakan adalah batu belah, pasir pasang, dan
semen.
- Komposisi campuran pasir, semen, dan air sesuai dengan
spesifikasi teknik yang diisyaratkan.
- Sebelum pemasangan, galian pondasi dilakukan terlebih dahulu
dengan kedalaman sesuai dengan gambar pelaksanaan.
Selanjutnya harus dibuatkan profil terlebih dahulu untuk
memudahkan pada saat pemasangan.
- Material tambahan yaitu suling-suling dari pipa PVC dan ijuk untuk
saringan suling-suling.
- Pemasangan dilakukan oleh tukang batu yang dibantu oleh para
pekerja.
- Finishing pekerjaan dilakukan setelah selesai pemasangan.

5. Galian Biasa
Galian biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak
diklarifikasikan sebagai galian batu, galian struktur, galian sumber
bahan, dan galian perkerasan beraspal. Pekerjaan pada paket ini
dilakukan untuk pekerjaan perataan dan perapihan pada permukaan
bahu jalan, galian tebing, dan pekerjaan lainnya.
Adapaun tahapan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
- Sebelum melakukan pekerjaan ini harus dibuat request dan
diserahkan kepada Direksi Pekerjaan untuk diketahui dan disetujui.
- Penggalian dilakukan dengan menggunakan alat excavator dan
juga menggunakan alat bantu berupa cangkul, belincong dan
gerobak dorong.
- Hasil galian dibuang dengan menggunakan dump truck keluar
lokasi pekerjaan yang telah ditentukan dan mendapat persetujuan
Direksi Pekerjaan.
- Setelah selesai selanjutnya sekelompok pekerja merapikan hasil
galian tanah tersebut.
6. Galian Perkerasan Beraspal dengan Cold Milling Machine
Pekerjaan Galian Perkerasan Beraspal dengan Cold Milling Machine
yang mana pekerjaan ini merupakan galian pada perkerasan lama
(existing) yang mengalami kerusakan-kerusakan pada permukaan
jalan seperti bergelombang, retak buaya dalam jumlah besar dan
sebagainya. Adapun tahapan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
- Sebelum melakukan pekerjaan ini harus dibuat request dan
diserahkan kepada Direksi Pekerjaan untuk diketahui dan
disetujui.
- Beri tanda batas berbentuk bujur sangkar atau empat persegi
panjang pada bagian permukaan jalan yang rusak dengan cat
pilok.
- Permukaan perkerasan lama yang permukaannya mengalami
kerusakan digali dengan menggunakan alat cold milling machine.
- Selanjutnya bekas galian dimuat ke dalam dump truck dan
diangkut keluar lokasi pekerjaan.
- Hasil galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja dengan
menggunakan alat bantu.

7. Galian Perkerasan Beraspal tanpa Cold Milling Machine


Pekerjaan Galian Perkerasan Beraspal tanpa Cold Milling Machine
yang mana pekerjaan ini merupakan galian pada perkerasan lama
existing. Adapun tahapan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
- Sebelum melakukan pekerjaan ini harus dibuat request dan
diserahkan kepada Direksi Pekerjaan untuk diketahui dan
disetujui.
- Permukaan perkerasan lama digali dengan menggunakan alat Jack
Hammer dan Air Compressor dan dibantu dengan alat bantu
berupa cangkul, sekop, belincong, dan lain sebagainya.
- Sisa hasil galian dibersihkan dengan Air Compressor.
- Selanjutnya bekas galian dimuat ke dalam dump truck dan
diangkut keluar lokasi pekerjaan.
- Hasil galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja dengan ukuran
gambar rencana.

8. Galian Perkerasan Berbutir


Pekerjaan galian perkerasan berbutir dilakukan untuk perbaikan
kerusakan-kerusakan pada pondasi jalan. Adapun tahapan
pekerjaannya adalah sebagai berikut :
- Sebelum melakukan pekerjaan ini harus dibuat request dan
diserahkan kepada Direksi Pekerjaan untuk diketahui dan
disetujui.
- Beri tanda batas berbentuk bujur sangkar atau empat persegi
panjang pada bagian jalan yang rusak.
- Pembongkaran perkerasan beraspal tidak hanya bagian lapis
permukaan saja tapi harus mencakup tanah dasar dengan
kedalaman sesuai dengan gambar rencana atau petunjuk Direksi
Pekerjaan secara manual dengan menggunakan alat Jack Hammer
dan Air Compressor.
- Selanjutnya bekas galian dimuat ke dalam dump truck dan
diangkut keluar lokasi pekerjaan.
- Setelah selesai selanjutnya sekelompok pekerja merapikan hasil
galian tersebut.
- Segera menuangkan aggregat kelas A kedalam lubang galian
setelah selesai penggalian dan pemadatan tanah dasar.
- Lakukan pemadatan setiap lapis aggregat sampai benar-benar
padat dengan menggunakan alat pemadat seperti vibro roller
atau tamper.

9. Timbuna Biasa dari Sumber Galian


Setelah Badan Jalan terbentuk, maka tahap selanjutnya adalah
melakukan Pekerjaan Timbunan. Adapun tahapan pelaksanaan
pekerjaannya tersebut adalah sebagai berikut :
- Sebelum memulai Pekerjaan Timbunan, Kontraktor mengajukan
Ijin Pelaksanaan Pekerjaan (Request) kepada Konsultan Supervisi
dan Pihak Owner untuk diketahui dan disetujui.
- Melakukan pengukuran bersama guna, mengetahui lokasi yang
akan dilaksanakan Pekerjaan Timbunan dan pemasangan patok-
patok yang diberi tanda sebagai pedoman untuk ketinggian,
kemiringan, dan elevasi yang dikehendaki.
- Bagian peralatan menyiapkan peralatan yang diperlukan
berdasarkan permintaan pelaksana dengan persetujuan GS.
- Bahan Timbunan Biasa yang didatangkan dari Borrow
Excavation, sebelumnya telah dilakukan pengetesan di
Laboratorium untuk memastikan apakah bahan tersebut
memenuhi syarat Spesifikasi Teknis yang sudah ditentukan.
- Bahan Bimbunan Biasa, bila diuji memiliki CBR paling sedikit
10% setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan benar-benar
dengan peralatan pemadat yang memadai.
- Timbunan Biasa tidak boleh dipasang, dihampar atau dipadatkan
sewaktu hujan.
- Timbunan Biasa tidak boleh dipasang dalam lapis lebih dari 20
cm tebal padat, dan tidak boleh dalam lapis yang kurang dari 10
cm tebal padat.
- Langsung setelah pemasangan dan penghamparan timbunan,
masing-masing lapis harus dipadatkan benar-benar dengan
peralatan pemadat yang memadai.
- Pemadatan dari timbunan tanah harus dilaksanakan hanya bila
kadar air dari material berada dalam rentang kadar air optimum
yang disyaratkan.

10.Penyiapan Badan Jalan


Lokasi yang telah digali, dibersihkan dan diratakan permukaannya
agar tercapai elevasi yang sama pada seluruh permukaan galian.
Selanjutnya dilakukan pemadatan secara bertahap sesuai dengan
spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam dokumen lelang.
Tujuan akhir dari pekerjaan ini adalah terbentuknya struktur galian
yang baik dan kuat untuk menahan beban serta sebagai landasan
untuk struktur lapisan yang terdapat di atasnya.

11.Lapis Pondasi Aggregat Kelas A (untuk Perkerasan Berbutir)


Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada perkerasan
jalan. Lapis Pondasi Aggregat Kelas A ini merupakan lapisan atas dari
lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan sesuai dengan
gambar rencana. Sebelum melaksanakan pekerjaan ini, terlebih
dahulu dibuatkan pengujian material atau Job Mix Formula (JMF)
Aggregat Kelas A yang akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai
dengan spesifikasi teknis yang diisyaratkan. Adapaun tahapan
pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
- Sebelum melakukan pekerjaan ini harus dibuat request dan
diserahkan kepada direksi untuk diketahui dan disetujui.
- Material aggregat kelas A dicampur di base camp / quarry dengan
menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai dengan Job
Mix Formula (JMF) yang telah disetujui.
- Material aggregat kelas A dibawa ke lokasi pekerjaan dengan
menggunakan dump truck.
- Material aggregat kelas A dihampar menggunakan motor grader
dan dengan ketebalan padat sesuai dengan gambar rencana.
- Hamparan timbunan pondasi aggregat kelas A disiram air dengan
menggunakan water tank truck dan dipadatkan lapis demi lapis
dengan menggunakan vibratory roller.
- Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi
hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.
- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini, dilakukan pengetesan
kepadatan lapangan dengan test sand cone untuk mengetahui
kepadatan yang diisyaratkan dalam spesifikasi teknis.
-

Lapis Pondasi Aggregat Kelas A


12. Lapis Pondasi Aggregat Kelas A (untuk Pekerjaan Minor)
Lapis pondasi aggregat kelas A ini merupakan lapis pondasi atas dari
lapis pondasi pada perkerasan jalan. Adapun tahapan pekerjaan ini
adalah sebagai berikut :
- Sebelum melakukan pekerjaan ini harus dibuat request dan
diserahkan kepada direksi untuk diketahui dan disetujui.
- Lokasi perbaikan pondasi dibentuk dan digali sesuai dengan
ukuran rencana perbaikan pondasi.
- Material aggregat kelas A ini dihampar dengan tenaga manusia
dan dengan ketebalan bervariasi.
- Hamparan pondasi aggregat ini disiram air dengan menggunakan
water tank truck (sebelum pemadatan) dan dipadatkan dengan
menggunakan stamper.
- Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi
hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.

13. Campuran Aspal Panas untuk Pekerjaan Minor


Setelah pekerjaan perbaikan pondasi untuk pekerjaan minor selesai
dilaksanakan, maka lapisan pondasi ditutup dengan menggunakan
material hotmix / campuran aspal panas. Adapun tahapan pekerjaan
ini adalah sebagai berikut :
- Sebelum melakukan pekerjaan ini harus dibuat request dan
diserahkan kepada direksi untuk diketahui dan disetujui.
- Material campuran aspal panas dihampar dengan tenaga manusia
dan dipadatkan dengan tandem roller.
- Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi
hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.

14. Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair


Untuk pekerjaan lapis perkerasan jalan hotmix dapat dilaksanakan
setelah pekerjaan perbaikan pondasi aggregat pada badan jalan
selesai dilaksanakan. Lapis pondasi aggregat ini ditutup dengan
menggunakan material hotmix Laston Lapis Pondasi (AC-Base)
dimana untuk perekatan ke aggregat antara lapis pondasi aggregat
dengan Laston Lapis Pondasi (AC-Base) menggunakan Lapis Resap
Pengikat yang disiramkan dengan menggunakan aspal sprayer.
Adapun tahapan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
- Sebelum melakukan pekerjaan ini harus dibuat request dan
diserahkan kepada direksi untuk diketahui dan disetujui.
- Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran
dengan menggunakan Air Compressor
- Bahan dasar berupa aspal dan kerosene dicampur dengan
komposisi sesuai dengan spesifikasi teknis dan dipanaskan
sehingga menjadi campuran aspal cair.
- Untuk mengetahui kadar lapis resap pengikat – aspal cair per m2
dilakukan paper test di lokasi pekerjaan.

15. Laston Lapis Pondasi Modifikasi (AC-Base Mod)


Setelah pekerjaan lapis resap pengikat dilaksanakan, maka
dilanjutkan dengan penghamparan Laston Lapis Pondasi Modifikasi
(AC-Base Mod) setebal 8 cm. Lapis ini digunakan sebagai lapis
penutup permukaan pada struktur lapis pondasi aggregat. Untuk
bahan perekatannya dengan lapis pondasi aggregat dengan
menggunakan Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair. Sebelum
melaksanakan pekerjaan ini, terlebih dahulu dibuatkan pengujian
material atau Job Mix Formula (JMF) material hotmix Laston Lapis
Pondasi Modifikasi (AC-Base Mod) yang akan digunakan pada saat
pelaksanaan sesuai dengan spesifikasi teknis yang diisyaratkan.
Adapun tahapan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
- Sebelum melakukan pekerjaan ini harus dibuat request dan
diserahkan kepada direksi untuk diketahui dan disetujui.
- Sebelum pelaksanaan pekerjaan AC-Base Mod dilakukan trial
compaction agar bisa diketahui ketebalan dan densitynya.
- Pencampuran material hotmix AC-Base Mod diolah menggunakan
AMP.
- Material hotmix AC-Base Mod dimuat lansung ke dump truck dan
diangkut ke lokasi pekerjaan.
- Material hotmix AC-Base Mod dihampar dengan alat asphalt
finisher dan dipadatkan dengan alat tandem roller dengan lintasan
minimum sesuai spesifikasi teknis, kemudian dipadatkan kembali
dengan menggunkan alat pneumatic tire roller dengan lintasan
sesuai hasil trial dan dipadatkan (finishing) dengan alat tandem
roller.
- Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepi
hamparan dengan menggunakan alat bantu.
- Setelah penghamparan dan pemadatan selesai, dilaksanakan
pengambilan sample dengan core drill untuk ditest di laboratorium
agar diketahui ketebalan dan densitynya.

16. Lapis Perekat – Aspal Cair


Sebelum Laston Lapis Antara Modifikasi Perata (AC-BC(L) Mod) /
Laston Lapis Antara Modifikasi (AB-BC Mod) dhampar pada existing
jalan, untuk merekatkan antara permukaan lama dengan yang baru
digunakan bahan Lapis Perekat – Aspal Cair yang disemprotkan
dengan menggunkan aspal sprayer. Adapun tahapan pekerjaan ini
adalah sebagai berikut :
- Sebelum melakukan pekerjaan ini harus dibuat request dan
diserahkan kepada direksi untuk diketahui dan disetujui.
- Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran
lainnya dengan menggunakan Air Compressor.
- Bahan dasar berupa aspal dan kerosene dicampur dengan
komposisi sesuai dengan spesifikasi teknis dan dipanaskan
sehingga menjadi campuran aspal cair.
- Campuran aspal cair tersebut di semprotkan dengan asphalt
sprayer ke atas permukaan yang akan dilapis (overlay).
- Untuk mengetahui kadar lapis perekat – aspal cair per m2
dilakukan paper test di lokasi pekerjaan.

17. Laston Lapis Antara Modifikasi (AC-BC Mod) / Laston Lapis


Antara Modifikasi
Perata (AC-BC(L) Mod)
Setelah Lapi Perekat – Aspal Cair selesai dilaksanakan, maka
dilanjutkan dengan penghamparan lapis perkerasan hotmix Laston
Lapis Modifikasi Antara (AC-BC Mod) / Laston Lapis Antara Modifikasi
Perata (AC-BC(L) Mod) dengan ketebalan variasi sesuai dengan yang
tercantum dalam gambar rencana. Sebelum melaksanakan pekerjaan
ini, terlebih dahulu dibuatkan pengujian material atau Job Mix Formula
(JMF) material hotmix Laston Lapis Modifikasi Antara (AC-BC Mod) /
Laston Lapis Antara Modifikasi Perata (AC-BC(L) Mod) yang akan
digunakan pada saat pelaksanaan sesuai dengan spesifikasi teknis
yang diisyaratkan. Adapun tahapan pekerjaan ini adalah sebagai
berikut :
- Sebelum melakukan pekerjaan ini harus dibuat request dan
diserahkan kepada direksi untuk diketahui dan disetujui.
- Sebelum pelaksanaan pekerjaan (AC-BC Mod) / (AC-BC(L) Mod)
dilakukan trial compaction agar bisa diketahui ketebalan dan
densitynya.
- Pencampuran material hotmix (AC-BC Mod) / (AC-BC(L) Mod) diolah
menggunakan AMP.
- Material hotmix (AC-BC Mod) / (AC-BC(L) Mod) dimuat lansung ke
dump truck dan diangkut ke lokasi pekerjaan.
- Material hotmix (AC-BC Mod) / (AC-BC(L) Mod) dihampar dengan
alat asphalt finisher dan dipadatkan dengan alat tandem roller
dengan lintasan minimum sesuai spesifikasi teknis, kemudian
dipadatkan kembali dengan menggunkan alat pneumatic tire roller
dengan lintasan sesuai hasil trial dan dipadatkan (finishing)
dengan alat tandem roller.
- Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepi
hamparan dengan menggunakan alat bantu.
- Setelah penghamparan dan pemadatan selesai, dilaksanakan
pengambilan sample dengan core drill untuk ditest di laboratorium
agar diketahui ketebalan dan densitynya.

18. Laston Lapis Aus Modifikasi (AC-WC Mod)


Setelah lapisan hotmix (AC-BC Mod) / (AC-BC(L) Mod) dan Lapis
Perekat – Aspal Cair selesai dilaksanakan, maka dilanjutkan dengan
penghamparan lapisan penutup perkerasan hotmix dengan
menggunakan Laston Lapis Aus Modifikasi (AC-WC Mod) dengan tebal
5 cm seuai yang tercantum dalam gambar rencana. Sebelum
melaksanakan pekerjaan ini, terlebih dahulu dibuatkan pengujian
material atau Job Mix Formula (JMF) material hotmix Laston Lapis Aus
Modifikasi (AC-WC Mod) yang akan digunakan pada saat pelaksanaan
sesuai dengan spesifikasi teknis yang diisyaratkan. Adapun tahapan
pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
- Sebelum melakukan pekerjaan ini harus dibuat request dan
diserahkan kepada direksi untuk diketahui dan disetujui.
- Sebelum pelaksanaan pekerjaan AC-WC Mod dilakukan trial
compaction agar bisa diketahui ketebalan dan densitynya.
- Pencampuran material hotmix AC-WC diolah menggunakan AMP.
- Material hotmix AC-WC Mod dimuat lansung ke dump truck dan
diangkut ke lokasi pekerjaan.
- Material hotmix AC-WC Mod dihampar dengan alat asphalt finisher
dan dipadatkan dengan alat tandem roller dengan lintasan
minimum sesuai spesifikasi teknis, kemudian dipadatkan kembali
dengan menggunkan alat pneumatic tire roller dengan lintasan
sesuai hasil trial dan dipadatkan (finishing) dengan alat tandem
roller.
- Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepi
hamparan dengan menggunakan alat bantu.
- Setelah penghamparan dan pemadatan selesai, dilaksanakan
pengambilan sample dengan core drill untuk ditest di laboratorium
agar diketahui ketebalan dan densitynya.
Penghamparan dan Pemadatan Laston Lapis Aus Modifikasi (AC-WC
Mod)

8. Marka Jalan Thermoplastik


Pekerjaan ini dilaksanakan pada akhir seluruh pekerjaan. Pekerjaan ini
di atas permukaan jalan AC-WC Mod yang telah selesai dilaksanakan.
Adapun tahapan pekerjaannya adalah sebagai berikut :
- Sebelum melakukan pekerjaan ini harus dibuat request dan
diserahkan kepada direksi untuk diketahui dan disetujui.
- Peralatan beserta bahan dibawa dengan menggunakan dump
truck.
- Permukaan jalan dibersihkan dari debu, kotoran, minyak dan
sebagainya.
- Cat disemprotkan dengan Compressor di atas permukaan jalan
yang sudah ditandai sebelumnya dengan suhu tertentu..
- Glass bead ditebarkan secara otomatis pada saat cat marka
disemprotkan di permukaan jalan.
- Penyelesaian dan perapihan dilakukan oleh pekerja dengan
menggunakan alat bantu.

9. Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul High


Intensity Grade
Pekerjaan ini merupakan bagian pekerjaan pelengkap jalan dan
pengatur lalu lintas berupa pemasangan rambu jalan tunggal baru
atau mengganti rambu jalan tunggal lama dengan yang baru
menggunakan plat rambu dengan lembaran pemantul / scotchlite
jenis engineering grade. Adapun tahapan pekerjaannya adalah
sebagai berikut :
- Sebelum melakukan pekerjaan ini harus dibuat request dan
diserahkan kepada direksi untuk diketahui dan disetujui.
- Rambu jalan yang telah jadi, diangkut ke lokasi pekerjaan dengan
menggunakan dump truck.
- Pemasangannya dilakukan pada lokasi yang telah digali
sebelumnya, selanjutnya proses pengecoran kaki rambu pada
posisi yang diisyaratkan dilakukan di lokasi pekerjaan.
- Penyelesaian dan perapihan dilakukan setelah pemasangan.

V. SISTEM MANAJEMEN DAN KESELAMATAN LALU LINTAS


Dalam melaksanakan pekerjaan ini faktor keselamatan pekerja dan
lingkungan sekitarnya adalah suatu keharusan yang perlu dijaga dan
diwaspadai oleh semua pihak demi kelancaran pekerjaan dan
pertanggungjawaban perusahaan terhadap karyawan dan tempat
bekerja. Keselamatan pekerja tidak bisa diabaikan, oleh karena itu
wajib bagi semua pekerja dan karyawan perusahaan di proyek ini
menggunakan pakaian keselamatan kerja sesuai dengan standar
yang berlaku.
Semua pekerjaan jalan yang akan dilaksanakan per satu lajur jalan
(separuh dari lebar badan jalan), sehingga dibutuhkan pengaturan
sementara lalu lintas pada ruas jalan yang sedang diperbaiki.
Pengaturan ini meliputi :

Rambu dan Penghalang (Barrier)


Rambu lalu lintas, penghalang dan fasilitas lainnya yang sejenis akan
dipasang pada setiap tempat dimana kegiatan pelaksanaan akan
mengganggu lalu lintas umum.
1. Rambu peringatan terdapat tempat pekerjaan
akan dipasang pada jarak 500 m dan 100 m sebelum lokasi
pekerjaan.
2. Rambu pengalihan lalu lintas dimana titik
pengaturan lalu lintas dimulai, akan dipasang pada jarak 20 m
sebelum lokasi pekerjaan.
3. Rambu lalu lintas dan penghalang garis-garis
(strips) yang reflektif dan atau terlihat dengan jelas pada malam
hari.
4. Keterangan lebih jelas dapat dilihat pada
gambar beikut ini :

Pengatur Lalu Lintas / Traffic


1. Petugas Traffic yang dilengkapi dengan peralatan HT ( Handy
Talky ) dan Bendera yang akan ditugaskan disemua tempat
kegiatan pelaksanaan yang mengganggu arus lalu lintas, terutama
pada pengaturan lalu lintas satu arah.
2. Tugas utamanya adalah mengarahkan dan mengatur arus
lalu lintas yang melalui dan disekitar pekerjaan tersebut.
/
VI. SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Tujuan Sistem Manajemen K3 adalah untuk : menjamin
berlangsungnya proses yang efisien dan mampu menghasilkan
produk yang optimal sesuai dengan rencana pada setiap pekerjaan
yang dilaksanakan sehingga resiko kecelakaan berkurang dan
memberi rasa aman untuk bekerja. Untuk mencapai tujuan K-3
(Kesehatan dan Keselamatan Kerja ) dan perlindungan terhadap
kecelakaan tersebut maka perlu :
a. Dibuat program / unsur K-3 dalam metode masing – masing
pekerjaan sesuai teknologi dan peralatan yang dipergunakan.
b. Dibuat Rambu Peringatan untuk untuk mejaga Keselamatan dan
Kesehatan terhadap pekerja misal di AMP (Base Camp) : “
Memasuki Areal ini Wajib memakai Helmet, Sepatu Kerja, Sarung
Tangan dan Masker Hidung “
c. Tersedia peralatan dan Sarana K-3 :
 Perlengkapan diri : Helmet, Sepatu Lapangan, Jas Hujan, Masker
Hidung, Sarung Tangan, Handy Talky, Senter dan Tas Pinggang
P3K (untuk petugas P3K) saat melakukan aktifitas
pekerjaan.
 Perlengkapan K-3 : Tandu Orang, Rambu – rambu Petunjuk,
Pemadam Kebakaran(CO2, Multiporpose) Spanduk K-3, misal :
“Utamakan Kesehatan, dan Keselamatan Kerja “.
 Alat Penunjang K-3 : Rambu – rambu Pembatas Jalan, misal :
Barrier, Scot Line, Tolo-tolo.....dll.
d. Menugaskan Personil K3 (Safety Contruction Engineer) yang
bertugas untuk pencegahan terhadap kecelakaan di lapangan dan
bertanggungjawab menjaga keselamatan dan perlindungan
terhadap kecelakaan.
e. Diadakan Kegiatan untuk melindungi kesehatan dan
kesejahteraan pekerja di lapangan dengan memastikan bahwa
bagian dari tempat kerja teratur, terjaga kebersihan dan
sanitasinya.
f. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
Untuk melaksanakan P3K perlu :
 Petugas P3K,
 Kotak P3K, yang isinya lengkap dan terkontrol setiap saat.
 Daftar Nama, Alamat, Nomor Telepon Penting yang bisa
dihubungi bila terjadi keadaan Darurat dan perlu bantuan pihak
lain.
g. Prosedur Standart Pelaksanaan K-3 (terlampir).

VII. PENUTUP
Demikian Metode Pelaksanaan ini kami susun, dan secara detail
akan kami tuangkan dalam RMK (Rencana Mutu Kontrak) jika
memenangkan Pelelangan ini.

Kotabumi, 12 Mei 2017


PT. KARANG SIO SAMPOERNA
V. I SENTOSA

MUHAMMAD ZUL YANDA


Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai