Buat Muti
Buat Muti
Buat Muti
1. Jenis-Jenis Intake
a. River Intake
Jenis intake yang kami rencanakan ini adalah : River Intake. River Intek
biasanya berbentuk sumur pengumpul dengan pipa penyadap. Lebih ekonomis
untuk air sungai yang memiliki level permukaan air musim hujan dan kemarau
yang cukup tinggi. River Intake dapat dilihat pada Gambar 2.14 berikut.
c. Canal Intake
Digunakan untuk air yang berasal dari kanal. Dinding chamber sebagian
berasal terbuka ke arah kanal dan dilengkapi dengan saringan kasar. Dari chamber
air dialirkan dengan pipa yang ujungnya terdiri dari bell mouth berbentuk
setengah bola dengan lubang. Karena konstruksi dari chamber di kanal, lebar
kanal berkurang yang menyebabkan bertambahnya kecepatan yang mungkin
menggerus tanah dan untuk mencegahnya maka pada up-stream dan down-stream
dilengkapi dengan rip-rap. Seperti dapat dilihat pada Gambar 2.16.
2. Bagian-Bagian Intake
Intake mempunyai bagian-bagian sebagai berikut:
a. Bell Mouth Strainer
Kecepatan melalui lubang strainer 0,15 – 0,3 m / dt. Disarankan untuk
kecepatan mendekati nilai terendah untuk mencegah masuknya kotoran.
Diameter Strainer 6 – 12 mm.
Luas total permukaan strainer = 2 kali luas efektif (Luas total dari
lubang-lubang)
c. Suction pipe dari Low Lift Pump (Suction pipe untuk pemompaan)
Kecepatan dari pipa sebaiknya 1 – 1,5 m/dt.
Perbedaan ketinggian antara muka air terendah dengan pusat pompa
sebaiknya tidak lebih dari 3,7 m.
Jika permukaan pompa lebih tinggi dari LWL, maka jarak suction
sebaiknya kurang dari 4 m.
Lokasi pompa yang terletak dibawah LWL dengan “floaded suction
line“ lebih disukai dan kadang-kadang cukup ekonomis.
3. Pompa Intake
Dalam perencanaan pompa intake, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
yaitu:
a. Fluktuasi level air sungai.
Miftahul Ulum Mareta (1607111937)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH KECAMATAN BUKIT RAYA
2018/2019
Q
Debit tiap pipa =
JumlahPipa
Q
Kecepatan dalam pipa V
A
Q
Debit tiap sumuran =
JumlahSumur
V
Luas sumur = A =
h
10,666 Q 1,85
Hf = Cxd x L
Dimana:
L : panjang pipa (m)
Hf : head loss/ head mayor sepanjang pipa lurus (m)
D : diameter pipa (m)
Q : debit aliran (l/s)
C : koefisien Hazen Williams
(besarnya tergantung jenis pipa yang digunakan)
2. Shore intake;
a. Lokasi intake ditempatkan pada ketinggian air minimum 6 ft (1.8 m)
b. Tipe yang terdapat pada shore intake adalah shore intake tipikal- siphon
well, suspended, floating.
c. Struktur yang digunakan pada jenis ini memiliki kriteria desain yang
hampir sama intake tower.
d. Pada Intake Bay, kecepatan maksimum aliran adalah 1.5 fps (0.45 m/dt)
e. Bangunan juga dilengkapi dengan Bar Screen dan Fine Screen
3. Intake crib;
a. Intake ini terletak diderah yang tidak akan terbenam oleh sedimen,
terbawa aliran sungai, atau terganggu oleh es.
b. Struktur pada semua sisi srib harus dilindungi dengan tembok batu atau
lempengan beton.
Keuntungannya:
a. Kapasitas bebas
b. Ukuran bervariasi
c. Bentuk saluran yang umumnya dipakai adalah berbentuk trapesium, karena
perubahan kecepatan tidak terlalu berfluktuasi dan dapat mengurangi
pengendapan.
Kerugiannya:
a. Harus mengikuti kontur
b. Kemungkinan kehilangan air sangat besar
2. Saluran tertutup
Biasanya saluran tertutup digunakan untuk mengalirkan air dari intake ke
bangunan pengolahan dan bekerja pada tekanan atmosfir. Berdasarkan letaknya,
ada dua tipe saluran tertutup yaitu pada permukaan tanah dan di atas permukaan
tanah.
Tabel 2.3. Kriteria Pipa Transmisi
No. Uraian Notasi Kriteria
1 Debit perencanaan Q max Kebutuhan air hari maksimum
Qmax = Fmax x Qrata-rata
2 Faktor harian maksimum F max 1,10-1,50
3 Jenis saluran - Pipa atau saluran terbuka
4 Kecepatan aliran air dalam pipa Vmin 0,3-0,6 m/det
a. Kecepatan minimum Vmax 3,0-4,5 m/det
b. Kecepatan maksimum Vmax 6,0 m/det
Pipa PVC
Pipa DCIP
5 Tekanan air dalam pipa
a. Tekanan minimum Hmin 1 Atm
b. Tekanan maksimum Hmax
Pipa PVC 6-8 Atm
Pipa DCIP 10 Atm
Pipa PE 100 12,4 Mpa
Pipa PE 80 9,0 Mpa
6 Kecepatan saluran terbuka
a. Kecepatan minimum Vmin 0,6 m/det
b. Kecepatan maksimum Vmak 1,5 m/det
7 Kemiringan saluran terbuka S (0,5-1) 0/00
8 Tinggi bebas saluran terbuka Hw 15 cm (minimum)
9 Kemiringan tebing terhadap dasar - 450 (untuk bentuk trapezium)
saluran
Sumber: Permen PU No. 27/PRT/M/2016
1. Reservoir
Fungsi reservoir :
a. Mengumpulkan dan menyimpan air
b. Pemerataan aliran dan tekanan skibat variasi pemakaian air dalam
daerah distribusi
c. Sebagai distributor
Tipe reservoir :
a. Ground reservoir
Digunakan jika muka air lebih rendah dari daerah pelayanan, sehingga
dibutuhkan pompa untuk menaikan tekanan
b. Elevated reservoir
Digunakan jika muka air lebih tinggi dari daerah pelayanan.
Jenis-jenis reservoir :
a) Berdasarkan posisi reservoir terhadap jaringan perpipaan:
a. Reservoir langsung
Terletak antara sungai atau transmisi yang panjang dengan daerah
pelayanan
Air langsung dialirkan ke reservoir
Pengoperasian jelas, pengukuran volume masuk dan keluar, dan
sumber air dapat berbeda-beda
Keuntungan:
Fluktuasi di daerah pelayanan kecil
Persediaan air dialirkan dan dinaikkan ke reservoir
Aliran air ke daerah pelayanan hanya satu arah
Keuntungan:
Sebagian air tidak digunakan di daerah pelayanan masuk ke
reservoir
Garis tekanan hidrolis saat kebutuhan puncak lebih datar, kehilangan
tekanan lebih kecil karena daerah pelayanan dilayani oleh sumber
dan Q lebih kecil
Keamanan operasional teradap pipa dan gangguan lebih besar
Kerugian:
Fluktuasi tekanan di daerah pelayanan lebih besar, saat pengisian
reservoir tinggi tekanan di daerah pelayanan di atas muka air
reservoir
Pergantian air dalam reservoir harus diperhatikan
c. Reservoir kontrol
Reservoir terletak di tengah daerah pelayanan
Reservoir kontrol yang terbaik bila dapat berfungsi sebagai reservoir
langsung dan atau reservoir berhadapan
Keuntungan:
Lebih ekonomis dan jaringan lebih pendek
Tekanan merata dengan kehilangan tekan minimal
Kerugian:
Sulit karena tergantung bentuk tanah
Elevasi pembebasan tanah dan elevasi
b) Berdasarkan tekanan:
Dimana:
A%
surplus defisit
2
3. Perpipaan distribusi
Sistem perpipaan distribusi adalah sistem untuk mendistribusikan air pada
setiap konsumen melalui Sambungan Rumah (SL) ataupun melalui Hidran
Umum (HU).
R A
Keterangan:
R = Reservoar
A = Daerah Pelayanan
Keuntungannya:
Bila ada kerusakan pada bagian pipa, maka daerah lain masih bisa
mendapatkan air karena aliran bukan satu arah saja
Tekanan air dapat dikatakan merata, sehingga distribusi air minum
dapat merata pula.
Kerugiannya:
Gradasi ukuran pipa tidak jelas
Diperlukan banyak katup
Perhitungan Sulit.
Ket:
R = Reservoar
A = Daerah pelayanan
Keuntungannya:
Banyaknya daerah mati diujung pipa
Banyak sekali dibutuhkan glow off katup penguras dan pengurasan
dilakukan pada waktu-waktu tertentu
Bila terjadi kerusakan pipa, maka daerah ini di bawahnya tidak
mendapatkan air bila dilakukan perbaikan pipa.
Ket:
R = Reservoir
A = Daerah pelayanan
2.4.4 Perpipaan
Saluran perpipaan transmisi merupakan saluran tertutup yang bekerja
dibawah tekanan dengan kapasitas terbatas. Karakteristik perpipaan adalah:
a. Tidak dipengaruhi oleh tekanan udara, tapi dipengaruhi oleh tekanan
hidrolis
b. Permukaan aliran tidak dipengaruhi oleh ruang dan waktu.
c. Pipa yang digunakan biasanya adalah pipa besi tuang, besi baja, PVC, dan
GIP. Dimensi pipa transmisi dihitung berdasarkan debit maksimum.
Rumus Hazen William ini umumnya digunakan untuk aliran turbulen, sedangkan
untuk aliran laminer digunakan rumus Darcy Weisbach.
a. Diameter
b. Kekuatan dan daya tahan
c. Tekanan
d. Ketahanan terhadap lingkungan (korosifitas)
e. Kemudahan dalam pengadaan, pengangkutan, dan pemasangan
f. Harga dan biaya pemeliharaan
g. Kekasaran pipa (berpengaruh pada headloss)
4. Jembatan Pipa
Digunakan jika pipa harus melewati sungai dan lembah. Berikut Gambar
jembatan pipa dapat dilihat pada Gambar 2.5.
5. Crossing
Digunakan pada penyeberangan jalan dan jalur kereta api.
8. Fitting (sambungan)
Jenis-jenis sambungan beserta fungsinya :
a. Joint
Berfungsi untuk menyambungkan pipa dengan diameter sama
b. Reducer
Berfungsi untuk menyambungkan pipa dengan diameter berbeda
10. Pompa
Pompa dikelompokkan atas 3 jenis:
a. Jenis putar, seperti ; pompa sentrifugal, mixed flow axial, dan
regeneratif
b. Jenis langkah positif, seperti ; pompa torak, pompa sudut, dan pompa
tangan
c. Jenis khusus, seperti ; pompa vortex, gelembung uap, dan pompa jet
Jenis pompa yang paling banyak digunakan adalah pompa jenis putar,
karena:
a. Ukurannya kecil dan ringan
b. Dapat memompa terus menerus
c. Bekerja tanpa gejolak
d. Konstruksi sederhana dan mudah dioperasikan
Dimana:
Ht = tinggi angkat total (m)
Hd = tinggi tekan (m)
Hfd = kerugian gesekan sepanjang pipa tekan (m)
Hmd = kerugian gesek pada peralatan pipa tekan (m)
Hs = tinggi hisap (m)
Hfs = kerugian gesekan sepanjang pipa hhisap(m)
Hms = kerugian gesek pada peralatan pipa hisap(m)
xgxQxH
Pw (Al-Layla, 1978)
Dimana:
Q = Debit maksimal satu hari (watt)
H = Total head
= Efisiensi pompa