Uts Terbaru

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 23

UJIAN TENGAH SEMESTER

PERANCANGAN PROSES TEKNIK KIMIA

OLEH
RIZKYA RAMADHANI BR. GINTING (1507117712)
ULFIANA PUTERI AL-MASRI (1507116847)
ULLIA NURUL ISMALA (1507123812)

DOSEN
HARI RIONALDO, ST., MT., C.EIA
NIDK. 201510000241

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA S1


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2018
6.8 For Example 6.7, use a simulator to graph the effluent temperature of
the methanol reactor as a function of the H2/CO ratio.
Tahapan penyelesaian:
1. Mulai dengan membuka program Aspen Hysys, dan buka new case
2. Pilih menu component list untuk menginput komponen yang terlibat dalam
proses. Pada kasus ini komponen yang terlibat berupa CO, H2, dan CH3OH.

3. Tentukan Fluid Property Package: Peng-Robinson


Pemilihan property package Peng-Robinson didasarkan pada produk yang
dihasilkan dalam kasus ini merupakan senyawa hidrokarbon, umumnya untuk kasus
hidrokarbon digunakan property package Peng-Robinson.
4. Tentukan Reaction Set
Buka tab reaction dan tambahkan reaksi dengan jenis conversion.
Kemudian isi komponen yang bereaksi beserta koefisien reaksinya pada
stochiometry info dan basis.

5. Mulai Simulation

Simulasi dimulai dengan masuk ke simulation menu dan muncul tab pallete.
Pilih tab column dan masukkan reactor konversi (conversion) dan letakkan aliran
input dan output pada inlet dan outlet reactor.
Aliran 1 : CO
Aliran 2 : H2
Aliran 3 dan 4 : CH3OH
6. Flow condition and composition
Kondisi aliran input CO dan H2 pada temperature 25°C tekanan 1 atm pada
aliran berbeda. Laju alir mol CO sebesar 1 lbmol/h dan H2 2 lbmol/h.
7. Spread Sheet
Untuk membuat data untuk diimportkan ke case study untuk membuat plot.

8. Case Study
Kemudian masuk ke manu case study untuk menentukan variabel dan
membuat plot dari hasil variabel. Pada tab variabel selection, dipilih variabel
independent berupa aliran input 1 (CO) dan dependent variabel aliran 3 dan 4.
9. Selanjutnya pilih tab case study untuk menentukan data yang akan di plot
dengan memasukkan start dengan molar flow aliran 3 dan menentukan end serta
menentukan step size. Kemudian pilih Run untuk menajalankan perintah data yang
ditentukan.

10. Pada tab result dapat dilihat hasil data yang telah dilakukan proses run
berdasarkan data end yang telah di input.
11. Hasil plot dari data perbandingan molar flow aliran masukan terhadap
temperature keluaran metanol dapat dilihat pada tab plot.

6.9 For Example 6.8, use a simulator to graph the effluent temperature of
the methanol reactor as a function of the dodecane flow rate.
Tahapan penyelesaian:
1. Mulai dengan membuka program Aspen Hysys, dan buka case baru
2. Pilih menu component list untuk menginput komponen yang terlibat dalam
proses. Pada kasus ini komponen yang terlibat berupa CO, H2, N-C12, dan CH3OH.
3. Tentukan Fluid Property Package: Peng-Robinson
Pemilihan property package Peng-Robinson didasarkan pada produk yang
dihasilkan dalam kasus ini merupakan senyawa hidrokarbon, umumnya untuk kasus
hidrokarbon digunakan property package Peng-Robinson.

4. Tentukan Reaction Set


Buka tab reaction dan tambahkan reaksi dengan jenis conversion.
Kemudian isi komponen yang bereaksi beserta koefisien reaksinya pada
stochiometry info dan basis.
5. Mulai Simulation
Simulasi dimulai dengan masuk ke simulation menu dan muncul tab pallete.
Pilih tab column dan masukkan reactor konversi (conversion) dan letakkan aliran
input dan output pada inlet dan outlet reactor.
Aliran 1 : CO
Aliran 2 : H2
Aliran 3 : n-C12
Aliran 3 dan 4 : CH3OH

6. Flow condition and composition


Kondisi aliran input CO (Aliran 1), H2 (Aliran 2), dan n-C12 (Aliran 3) pada
temperature 25° C tekanan 1 atm pada aliran berbeda. Laju alir mol CO sebesar 1
lbmol/h, H2 2 lbmol/h dan n-C12 5 lbmol/h.
7. Spread Sheet
8. Case Study
Kemudian masuk ke manu case study untuk menentukan variabel dan
membuat plot dari hasil variabel. Pada tab variabel selection, dipilih variabel
independent berupa aliran input 1 (CO) dan dependent variabel aliran 3 dan 4.

9. Selanjutnya pilih tab case study untuk menentukan data yang akan di plot
dengan memasukkan start dengan molar flow aliran 3 dan menentukan end serta
menentukan step size. Kemudian pilih Run untuk menajalankan perintah data yang
ditentukan.
10. Pada tab result dapat dilihat hasil data yang telah dilakukan proses run
berdasarkan data end yang telah di input.

11. Hasil plot data perbandingan molar flow aliran masukan terhadap
temperature keluaran metanol dapat dilihat pada tab plot.
6.10 Divide the methanol reaction operation in Example 6.6 into five
consecutive stages in series. Feed the CO reactant entirely into the first
operation at 25˚C and 1 atm. Divide the H2 reactant into five cold shots
and vary the temperature of H2 before dividing it into cold shots.
Assuming that the reaction operations are adiabatic, determine the
maximum temperature in the flowsheet as a function of the
temperature of the cold shots. How does this compare with the
adiabatic reaction temperature?
Tahapan penyelesaian:
1. Mulai dengan membuka program Aspen Hysys, dan buka new case
2. Pilih menu component list untuk menginput komponen yang terlibat dalam
proses. Pada kasus ini komponen yang terlibat berupa:
• CO
• H2
• CH3OH

3. Tentukan Fluid Property Package: Peng-Robinson


Pemilihan property package Peng-Robinson didasarkan pada produk yang
dihasilkan dalam kasus ini merupakan senyawa hidrokarbon, umumnya untuk kasus
hidrokarbon digunakan property package Peng-Robinson.
4. Pilih reaction
Masukkan reaksi yang terjadi dan masukkan nilai stoikiometri sesuai yang
ditentukan pada soal.

5. Pilih simulation
• Pilih conversion reactor, masukkan ke flowsheet case, input aliran masukan
dan aktifkan reaksi yang telah diatur. Pada simulasi tahap awal hanya dibuat
simulasi reaksi pembuatan metanol tanpa menggunakan cold shots yang
digunakan sebagai data pembanding.
• Lalu dibuat simulasi pembuatan metanol dengan 5 reaktor dengan cold shots
pada tiap reaktor. Komponen yang bertindak sebagai reaktor ialah H2 yang
dibagi sama besar untuk kelima aliran sehingga laju alir masuk H2 tiap aliran
sebesar 0.4 lbmol/jam.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, suhu pada masing-masing reaktor dengan
menggunakan cold shots mengalami peningkatan dan pada reaktor 5 diperoleh suhu
yang sama besar dengan reaktor pada pembuatan metanol tanpa cold shots yaitu
sebesar 1180˚C. Berikut grafik suhu keluaran sebagai fungsi suhu cold shots.
6.11 Repeat Exercise 6.10 using intercoolers instead of cold shots and an
unknown number of reaction stages. The feed to the first reactor is at
25˚C and 1 atm. Throughout the reactors, the temperature must be held
below 300˚C. What is the conversion of CO in the first reactor? How
many reaction stages and intercoolers are necessary to operate between
25˚C and 300˚C?
Tahapan penyelesaian:
1. Mulai dengan membuka program Aspen Hysys, dan buka new case
2. Pilih menu component list untuk menginput komponen yang terlibat dalam
proses. Pada kasus ini komponen yang terlibat berupa:
• CO
• H2
• CH3OH

3. Tentukan Fluid Property Package: Peng-Robinson


Pemilihan property package Peng-Robinson didasarkan pada produk yang
dihasilkan dalam kasus ini merupakan senyawa hidrokarbon, umumnya untuk
kasus hidrokarbon digunakan property package Peng-Robinson.
4. Pilih reaction
Masukkan reaksi yang terjadi dan masukkan nilai stoikiometri sesuai yang
ditentukan pada soal.

5. Pilih simulation
• Pilih conversion reactor, masukkan ke flowsheet case, input aliran masukan dan
aktifkan reaksi yang telah diatur.
• Pilih common → adjust
Suhu yang diharapkan pada keluaran reaktor adalah dibawah 300˚C sehingga
perlu diatur menggunakan “adjust” dengan adjusted variable berupa konversi
reaktor, dan target variable merupakan suhu keluaran reaktor yang berada
dibawah 300˚C.

• Lalu tambahkan intercooler untuk menurunkan suhu menuju suhu 25˚C dan
tekanan 1 atm. Keluaran intercooler akan diumpankan ke reaktor selanjutnya.
Keluaran reaktor di adjust kembali agar berada pada suhu dibawah 300˚C.
• Langkah diatas diulangi kembali hingga konversi CO mencapai 100%. Berikut
diperoleh konfigurasi reaktor ketika konversi CO mencapai 100%.
6.12 Alternatives for preparing a feed. A process under design requires that
100 lbmol/hr of toluene at 708F and 20 psia be brought to 4508F and 75
psia. Develop at least three flowsheets to accomplish this using
combinations of heat exchangers, liquid pumps, and/or gas
compressors. Discuss the advantages and disadvantages of each
flowsheet and make a recommendation as to which flowsheet is best.
Penyelesaian:
Alternatif 1
Pada alternatif ini disimulasikan toluene masuk ke kompresor (K-100) pada
temperature 70 F (21,11 °C) pada tekanan 20 psia (137,9 kPa) dan laju alir 100
lbmol/h (45,46 kgmol/h). Kemudian tekanan dinaikkan menjadi 80 psia (551,6
kPa), sehingga temperaturnya meningkat menjadi 33,8 F (21,29 °C). Aliran
kemudian diumpankan ke heater (E-100) untuk menaikkan suhu sebesar 450 F
(232,2 °C), akibat penggunaan heater (E-100) aliran mengalami pressure drop
sebesar 5 psi (pressure drop untuk hidrokarbon viskositas rendah pada heat
exchanger) sehingga tekanan menjadi 75 psia (517,1 kPa). Energi masing-masing
K-100 dan E-100 dapai dilihat pada Q-100 dan Q-101 pada tabel di bawah ini.

Alternatif 2
Pada alternatif ini disimulasikan toluene masuk ke heater (E-101) pada
temperature 70 F (21,11 C) pada tekanan 20 psia (137,9 kPa) dan laju alir 100
lbmol/h (45,46 kgmol/h). Kemudian temperature dinaikkan menjadi 450 F (232,2
°C). Akibat penggunaan heater aliran mengalami pressure drop sebesar 5 psi,
sehingga aliran 4 keluar pada tekanan 15 psi (103,4 kPa). Aliran selanjutnya
diumpankan ke kompresor (K-101) untuk meningkatkan tekanan menjadi 80 psia
(530,9 kPa), akibatnya temperature meningkat menjadi 549,6 F (287.7 °C).
Sehingga aliran perlu didinginkan dengan cooler (E-102) hinggga temperature
turun menjadi 450 F (232,2 C) dengan tekanan 75 psi akibat pressure drop sebesar
5 psi.

Alternatif 3
Pada alternatif ini disimulasikan untuk meningkatkan tekanan dilakukan
kompresi bertahap. Toluene masuk ke kompresor (K-102) pada temperature 70 F
(21,11 °C) pada tekanan 20 psia (137,9 kPa) dan laju alir 100 lbmol/h (45,46
kgmol/h). Kemudian tekanan dinaikkan menjadi psia (344,7 kPa), sehingga
temperaturnya meningkat menjadi F (21,20 °C). Aliran kemudian diumpankan ke
kompresor (K-103) untuk menaikkan tekanan hingga 80 psia (530,9 kPa) dan
temperature kembali meninggkat hingga F (21,29 C). Baru pada akhirnya aliran
diumpankan ke heater (E-103) untuk menaikkan temperature hingga 450 F (232,2
C) dan tekanan akhirnya sebesar 75 psia (517,1 kPa).

Anda mungkin juga menyukai