Proposal Usaha Batik Aceh

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL USAHA

PENJUALAN “BATIK ACEH” DALAM


MENINGKATKAN PENDAPATAN
DIAJUKAN
UNTUK MEMENUHI SYARAT
UJI KOMPETENSI KEJURUAN (UN KOMPETENSI SMK)

Disusun oleh :

Nama Peserta : NADA HASNA TSUROYA

Nomor Induk : 3795

Kompetensi Keahlian : Pemasaran

MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH


SMK MUHAMMADIYAH BUMIAYU
Jl.Lingkar Langkap Kalierang, Bumiayu, Kab.Brebes,Telp.(0829) 4313050
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal usaha pelaksanaan kegiatan Uji Kompetensi Kejuruan (UKK) ini,


disusun untuk memenuhi persyaratan mengikuti Ujian Nasional dan pengambilan
nilai kegiatan Pendidikan Sistem Ganda

Bumiayu, Maret 2018

Di sahkan dan di setujui oleh : Di susun oleh :

Guru Pengampu, Peserta UKK,

MAWADDAH S,Pd NADA HASNA .Ts


NBM. 940.236 NIS. 3795

Mengetahui :
Kepala SMK Muhammadiyah Bumiayu

M.A.MA’RUF S,Sos.I,M.Pd
NBM. 990.918
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat dan
salam kami sampaikan hanya bagi tokoh teladan kita Nabi Muhammad SAW.
Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa kita dari kegelapan ke
dimensi terang yang memberi hikmah dan bermanfaat bagi seluruh umat manusia.
Proposal ini disusun dalam rangka kegiatan Uji Kompetensi Kejuruan
(UKK) untuk persyaratan mengikuti Ujian Nasional.
Keberhasilan dalam penyusunan proposal ini tidak lepas dari berbagai pihak.
Untuk itu tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak M.A. Ma’ruf S.Sos.,M.Pd selaku kepala sekolah SMK


Muhammadiyah Bumiayu
2. Ibu Emi Yuliati Aminah S.E.Ak selaku Ka.Prodi Tata Niaga
3. Ibu Mawaddah S.Pd selaku guru produktif Tata Niaga
4. Ibu Sukarti S.E selaku guru produktif dan wali kelas XII Tata Niaga
5. Bapak dan ibu tercinta serta teman-teman dan semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan laporan ini.

Penyusun menyadari bahwa proposal ini banyak kesalahan dan kekurangan, oleh
karena itu kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi
kesempurnaan proposal ini. Penulis berharap proposal ini bermanfaat bagi
pembaca.

Bumiayu, Maret 2018

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG BATIK


Batik merupakan warisan leluhur dari generasi ke generasi bangsa
Indonesia. Istilah batik sendiri berasal dari bahasa jawa “amba”, yang
artinya menulis dan “nitik”. Kata batik sendiri menuju pada teknik
pembuatan corak menggunakan canting atau cap dan pencelupan kain
dengan menggunakan bahan perintang warna corak “malam”(wax) yang
diaplikasikan di atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna.
Batik sebagai karya seni, tak sekedar senilai kain-kain lainnya yang
mempunyai keragaman motif, hiasan dengan pewarna dan teknik yang
khas. Lebih jauh dari pada itu, ragam hias dan juga pewarnaan yang
dituangkan pada batik merupakan refleksi estetis dan berkesenian
masyarakat pendukungnya. Batik sebagai salah satu seni tradisional
Indonesia menyimpan konsep artistik yang tidak dibuat semata-mata untuk
keindahan. Batik juga fungsional sebagai pilihan busana sehari-hari, untuk
keperluan upacara, adat, tradisi, kepercayaan, agama, bahkan status sosial.
Batik bukan satu indah, tetapi juga bermakna. Indahnya bukan hanya
sebaagai pemuas mata, melainkan melebur dengan nilai-nilai moral, adat,
tabu, agama, dan lain sebagainya.
Batik merupakan karya yang tumbuh secara universal yang
ditemukan di Jawa, India, Mesir, Jepang, Srilanka, Cina, Turki, dan
Afrika. Dengan karakteristik dan coraknya yang khas, serta memiliki ciri
sendiri-sendiri. Kekhasan batik Indonesia inilah yang di pandang oleh
dunia sebagai salah satu budaya asli milik Indonesia, sehingga pada 22
Oktober 2009, UNESKO menetapkan bahwa batik Indonesia sebagai
mahakarya warisan budaya Indonesia.
II. VISI USAHA
Melestarikan dan menumbuhkan tradisi batik sebagai salah satu upaya
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menumbuhkan
industri kerajinan batik Indonesia pada umumnya dengan menjadi
perusahaan penghasil serta pengolah batik yang dapat bersaing secara
sehat serta dikenal oleh masyarakat dalam negeri dan luar negeri.

III. MISI USAHA


1. Meningkatkan kesadaran dan kecintaan masyarakat terhadap batik
Aceh.
2. Mendorong potensi dan partisipasi masyarakat Aceh menjadi lebih
kreatif dengan memanfaatkan batik Aceh.
3. Memperkaya motif batik Aceh untuk menambah perbendaharaan
motif-motif tradisional yang sudah ada.
4. Melakukan inovasi desain produk dengan mengikuti perkembangan
yang ada di masyarakat.
5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan cara mendidik
tenaga-tenaga terampil dan produktif.
6. Memperluas jaringan kerja dengan pusat-pusat kerajinan batik melalui
pertukaran informasi desain dan proses produksi.
7. Berbagi ilmu dan informasi kepada masyarakat mengenai batik Aceh.
BAB II
TINJAUAN UMUM

I. ANALISA PELUANG USAHA


Menggunakan analisis SWOT, sebagai berikut :
a) Strenght (keunggulan)
o Pola motif batik Aceh yang disesuaikan dengan model
sekarang.
o Kualitas barang terjamin.
b) Weakness (kelemahan)
o Kurangnya modal usaha.
o Proses produksi yang masih tradisional.
o Kurangnya tenaga ahli.
c) Opportunity (peluang)
o Dewasa ini pemerintah sedang menggalangkan kepada
lapisan masyarakat supaya menggunakan batik, Jadi
peluang bisnis batik sangat baik.
d) Treatment (ancaman)
o Persaingan yang begitu ketat.
o Minimnya peminat batik
o Semakin maraknya pakaian-pakaian mdern yang lebih
bagus dan menarik.

II. MARKETING MIX


Strategi pemasaran batik aceh dibuat berdasarkan bauran pemasaran
(konsep 4P) yaitu Product, Price, Place, Promotion.
a) Product (Produk)
 Memperluas produk batik Aceh yang dijual.
 Menambah variasi untuk setiap kategori dari produk batik
Aceh.
 Menambah desain pada batik berupa kekayaan dari daerah
Aceh
 Menambah jumlah barang untuk beberapa kategori produk
batik Aceh yang dirasa kuantitasnya masih kurang saat ini.
b) Price (Harga)
Disarankan agar kebijakan harga yang diterapkan di butik selama
ini mengalami penyesuaian seiring dengan situasi kompetitif di
pasar, selain tetap mempertimbangkan biaya produksibarang dan
operasional butik. Untuk kategori produk batik yang merupakan
produk unggulan butik dan penjualannya dinilai cukup baik selama
ini, seperti set sarung dan selendang, tidak mengalami peruahan
dalam hal kebijakan harga.
c) Place (Tempat)
Lokasi butik “Inoca” saat ini dinilai cukup strategis di
Jl. Diponegoro, Kp.Baru, Baiturrahman, Kota Banda Aceh.
d) Promotion (Promosi)
Berkaitan dengan strategi promosi, butik memilih melaui Iklan,
promosi penjualan, publisitas, dan hubungan dengan pelanggan
sebagai bentuk komunikasi pemasaran.
III. Perhitungan Modal dan Harga Jual
1) Kain mori (biasanya terbuat dari kain sutra/kain katun)
2) Cap batik
3) Gawangan
4) Lilin (dalam kondisi telah di cairkan)
5) Kompor dan panci
6) Pewarna

Anda mungkin juga menyukai