Laporan Kelbin (DISMINORE)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEBIDANAN PADA KESEHATAN REPRODUKSI Nn.

M UMUR 19
TAHUN DENGAN DESMINORE DI SRENGSENG SAWAH, JAGAKARSA

KELUARGA BINAAN (KOMUNITAS

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat laporan

Kuliah Kerja Nyata DIV Kebidanan STIKIM

Disusun Oleh :

ADEK ANGGUN ANUGGGRAH


07160100045

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


PROGRAM DIPLOMA IV KEBIDANAN
JAKARTA
2017
LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA KESEHATAN REPRODUKSI Nn. M UMUR 19

TAHUN DENGAN DESMINORE DI SRENGSENG SAWAH, JAGAKARSA

KELUARGA BINAAN (KOMUNITAS

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat laporan

Kuliah Kerja Nyata DIV Kebidanan STIKIM

Disusun Oleh

Adek Anggun Anuggrah

07160100045

Jakarta, Mei 2017

Pembimbing

(Herjanti,S.SiT,M.Kes)

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,

Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan

dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu

kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu

dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar

kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya

untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Jakarta, Maret 2015

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………..………………………………………….....

LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………….....……….i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………......ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………iii

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………vi

PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................1

B. Tujuan.................................................................................................................2

1. Tujuan Umum.................................................................................................2

2. Tujuan khusus.................................................................................................2

C. Manfaat...............................................................................................................3

BAB II...........................................................................................................................4

TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................4

A. Remaja................................................................................................................4

1. Pengertian Remaja..........................................................................................4

B. Penggolongan Masa Remaja..............................................................................5

3
C. Defenisi Menstruasi............................................................................................5

D. Gangguan Menstruasi (Gangguan Haid)............................................................6

E. Kaidah - Kaidah Menstruasi (Haid) Normal......................................................6

F. Defenisi Dismenorrhoe.......................................................................................7

G. Gejala dan Tanda disminore...............................................................................8

I. Ciri-Ciri Dismenorrhea Primer:........................................................................10

J. Faktor Penyebab Dysmenorea Primer..............................................................10

K. Penanganan.......................................................................................................11

L. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan Remaja Putri

Tentang Dismenorrhoe Primer.................................................................................13

M. Penanganan Atau Cara Mengatasi................................................................14

BAB III........................................................................................................................15

TINJAUAN KASUS...................................................................................................15

A. Asuhan Kebidanan Pada Remaja Dengan Disminore......................................15

BAB IV........................................................................................................................23

PEMBAHASAN..........................................................................................................23

A. TEORI DAN DATA.........................................................................................23

BAB V.........................................................................................................................24

4
PENUTUP...................................................................................................................24

A. Kesimpulan.......................................................................................................24

B. Saran.................................................................................................................25

1. Bagi petugas kesehatan.................................................................................25

2. Bagi klien......................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………

LAMPIRAN………………………………………………………………………........

5
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Varney

Lampiran 2 :Soap

Lampiran 3 : Acuan praktik

Lampiran 3 : Daftar Tilik

Lampiran 4 : Job Sheet

Lampiran 5 : Dokumentasi

6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai

dengan perdarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat

kehamilan. Menstuasi yang pertama disebut menarke paling sering terjadi pada

usia 11 tahun, tetapi bisa juga terjadi pada usia 8 tahun atau 16 tahun. Menstruasi

merupakan pertanda masa produktif pada kehidupan seorang wanita. Siklus

menstuasi berkisar antara 21-40 hari. Hanya 10-15% wanita yang memiliki siklus

28 hari (Iluni, 2008).


World Health Organization (WHO) mendefenisikan “kesehatan ”

sebagai “suatu keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial yang sempurna dan

bukan sekedar tidak ada penyakit atau kelemahan”. Masa remaja dalam

perjalanan kehidupan adalah suatu periode transisi yang memiliki rentang dari

masa kanak-kanak yang bebas dari tanggung jawab sampai pencapaian tanggung

jawab pada masa remaja (Glasier, 2005).


Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24 tahun.

Namun jika pada usia remaja seseorang sudah menikah, maka ia tergolong dalam

dewasa atau bukan lagi remaja (Admin, 2008).


Masa remaja, usia diantara masa anak-anak dan dewasa, yang secara

biologis yaitu antarta umur 10 sampai 19 tahun. Peristiwa yang terpenting yang

1
terjadi pada gadis remaja ialah datang haid yang pertama kali, biasanya sekitar

umur 10 smpai 16 tahun. Saat haid yang pertama ini datang dinamakan menarche

(Jones, 2009).
Biasanya dismenorhoe primer dimulai 24 jam sebelum haid datang dan

berlangsung sampai 12 jam pertama dari masa haid. Sesudah itu rasa tidak enak

tadi hilang. Barangkali 50% dari kaum wanita pernah mengeluh karena sakit

waktu haid pada masa remaja. Umumnya gangguan ini mencapai puncaknya pada

(Jones, 2009).
Berdasarkan penelitian KTI Aisyah (2008) Di SMA PAB-6 Helvetia

Medan untuk tingkat pengetahuan remaja putri tentang Dysmenorea Primer secara

umum dari sampel sebanyak 30 orang 14 responden (46,7%) memiliki

pengetahuan cukup, dan 6 responden (20%) yang pengetahuannya kurang.


B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar remaja dapat mengetahui pendidikan kesehatan mengenai pengertian,

faktor penyebab dan cara penanganan tentang disminore


2. Tujuan khusus
a. Agar dapat mengetahui tentang pengertian, faktor penyebab dan cara

penanganan disminore.
b. Agar dapat mengetahui tentang faktor penyebab disminore.
c. Agar dapat mengetahui cara penanganan disminore.
C. Manfaat
1. Agar dapat mengetahui tentang pengertian, faktor penyebab dan cara

penanganan disminore.
2. Agar dapat mengetahui tentang faktor penyebab disminore.
3. Agar dapat mengetahui cara penanganan disminore.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Remaja
1. Pengertian Remaja
Remaja didefenisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak

kemasa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24

tahun (Admin, 2008). Masa remaja merupakan salah satu periode dari

perkembangan manusia. Masa remaja dalam perjalanan kehidupan adalah

suatu periode transisi yang memiliki rentang dari masa kanak-kanak yang

bebas dari tanggung jawab sampai pencapaian tanggung jawab pada masa

dewasa. Remaja secara umum dianggap mencakup individu berusia antara 10

sampai 19 tahun, sehinnga kesehatan reproduksi remaja memperhatikan

kebutuhan fisik, sosial, dan emosional kaum remaja (Glasier, 2005).


Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan

manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa

kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologik, perubahan

psikologi, dan perubahan sosial (Notoatmodjo, 2007).


Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa

remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula

disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-

anak menuju dewasa. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak

dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun. Dari

bahasa inggris "teenager" yakni manusia usia 13-19 tahun.Dimana usia

3
tersebut merupakan perkembangan untuk menjadi dewasa untuk itu peran

orang tua disini betul betul berperan, karena kalau tidak diarahkan sesuai

dengan kaidah agama dan nilai etika yang baik pasti cenderung terjerumus ke

hal-hal yang negative (Wikipedia, 2010).


Masa remaja, usia diantara masa anak-anak dan dewasa, yang secara

biologis yaitu antarta umur 10 sampai 19 tahun. Peristiwa yang terpenting

yang terjadi pada gadis remaja ialah dating haid yang pertama kali, biasanya

sekitar umur 10 smpai 16 tahun. Saat haid yang pertama ini datang dinamakan

menarche (Jones, 2009).


B. Penggolongan Masa Remaja
Menurut WHO menjelaskan usia remaja adalah usia antara 12-24 tahun.

Sedangkan berdasarkan penggolongan umur masa remaja terbagi atas:


1. Masa remaja awal : masa remaja yang berusia 12-15 tahun.
2. Masa remaja tengah : masa remaja yang berusia 15-18 tahun.
3. Masa remaja akhir : masa remaja yang berusia 18-21 tahun (Admin, 2008).
C. Defenisi Menstruasi
Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai

dengan perdarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat

kehamilan (Iluni, 2008). Menstruasi merupakan siklus yang kompleks dan

berkaitan dengan psikologi-pancaindra, korteks serebri, aksis hipotalamus-

hipofisis-ovarial, dan androgen (uterus-endometrium dan alat seks sekunder)

(Manuaba, 2008).
Menstruasi adalah proses pengeluaran darah dari uterus disertai serpihan

selaout dinding uterus pada wanita dewasa yang terjadi secara periodik. Keadaan

ini membutuhkan keseimbangan antara hormon esterogen dan progesteron secara

bergantian (Maulana, 2009).


D. Gangguan Menstruasi (Gangguan Haid)

4
Gangguan menstruasi (gangguan haid) adalah perdarahan haid yang tidak normal

dalam hal : panjang siklus haid, lama haid, dan jumlah darah haid. Melibatkan

hipotalamus, hipofisis, ovarium dan endometrium Fisiologi haid normal

(Bettygumi, 2010).
E. Kaidah - Kaidah Menstruasi (Haid) Normal
1. Berlangsung antara 25-35 hari atau 21-31 hari
2. Estrogen dihasilkan oleh follikel & korpus luteum
3. Peningkatan Estrogen pada midsiklus → lonjakan LH → ovulasi
4. P dihasilkan hanya oleh korpus luteum
5. Korpus luteum ada hanya jika terjadi ovulasi
6. Umur korpus luteum ±10-14 hr
7. Fase luteal/F.sekresi ±14 hr (hampir selalu tetap)
8. Fase folikulogenesis/F.proliferasi variasi antara 7-21hr (Bettygumi, 2010).

F. Defenisi Dismenorrhoe
Disminore adalah rasa sakit yang menyertai menstruasi sehingga dapat

menimbulkan gangguan pekerjaan sehari-hari. Derajat nyerinya bervariasi

mencakup ringan (berlangsung beberapa saat dan masih dapat meneruskan

aktivitas sehari-hari), sedang (karena sakitnya diperlukan obat untuk

menghilangkan rasa sakit, tetapi masih dapat melakukan pekerjaannya), berat(rasa

nyerinya demikian beratnya sehingga memerlukan istirahat dan pengobatan untuk

menghilangkan rasa nyerinya) (Manuaba, 2008). Disminore adalah rasa sakit

yang menyertai menstruasi sehingga dapat menimbulkan gangguan sehari-hari.

Derajat nyerinya bervariasi mencakup ringan, sedang dan berat (Werdiningsih,

2010).

5
Dismenorea merupakan menstruasi yang nyeri dan telah menyerang 30

% perempuan yang tidak ada dasar patologik di usia 20-25 tahun pada dismenorea

primer dan ada penyakit patologik di usia 30-40 tahun pada dismenorea sekunder

(Naylor, 2004).
Disminore rasa sakit ketika haid yang biasanya baru timbul 2 atau 3

tahun sesudah menarche dan umumnya hanya terjadi pada siklus haid yang

disertai pelepasan sel telur dan kadang juga pada siklus haid yang tidak disertai

pengualaran sel telur (anovulatory) terutama bila darah haid membeku didalam

rahim (Jones, 2009).

G. Gejala dan Tanda disminore


Nyeri pada perut bagian bawah, yang biasanya menjalar kepunggung

bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang timbul atau

sebagai nyeri tumpul yang terus menerur ada (Blogdokter, 2007). Gejala dan

tanda disminore ini adalah nyeri pada perut bagian bawah dan tungkai. Nyeri

dirasakan sebagai kramyang hilang dan timbul atau sebagai nyeri tumpul yang

terus menerus ada (Manuaba, 2009).


H. Klasifikasi Dismenorrhoe
Dismenorrhoe dikenal 2 bentuk, yakni:
a. Dismenorrhoe Primer
Disminore primer sering terjadi, kemungkinan lebih dari 15%

diantaranya mengalami nyeri yang hebat (Wednesday, 2009). Bentuk ini

biasanya mulai 2-3 tahun setelah menarche dan mencapai maksimal antara

usia 15 dan 25. Frekuensi menurun sesuai dengan pertambahan usia dan

6
biasanya berhenti setelah melahirkan. Disminore spasmodik atau primer

dialami oleh 60-75 % wanita muda. Pada tiga perempat wanita yang

mengalaminya, intensitas kram ringan atau sedang, tetapi pada 25 % nyeri

berat dan membuat penderitanya tidak berdaya (Jones, 2001).


Sekitar lebih dari 50 % wanita yang mengalami menstruasi

mengalami dismenorea. Tingginya angka prevalensi dan morbiditas

dismenorea primer kurang mendapat perhatian dari dunia medis, dikarenakan

banyak wanita yang dianggap mengalami rasa sakit itu sebagai sesuatu yang

normal dan bersifat psikis walaupun hal tersebut menghambat aktivitas

mereka sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup mereka. Salah satu faktor

resiko terjadinya dismenorea primer adalah stress (SOFI, 2009) Dismenorrhoe

primer terjadi jika tidak ditemukan penyebab yang mendasarinya (Maulana,

2009).
Biasanya dismenore primer timbul pada masa remaja, yaitu sekitar

2-3 tahun setelah menstruasi pertama (Maulana, 2009). Rasa nyeri timbul

bersama-sama pada permulaan haid dan berlangsung untuk beberapa jam atau

beberapa hari (Sarwono, 2005).


b. Dismenorrhoe Sekunder
Disminorea sekunder didapat jarang sekali terjadi sebelum usia 30

tahun. Pada kebanyakan kasus penyebabnya adalaha endometriosis atau

penyakit peradangan pelvik. Nyeri kram yang khas mulai mulai 2 hari atau

lebih sebelum menstruasi, dan nyerinya semakin hebat pada akhir menstruasi

(Jones, 2001). Dismenorea sekunder pada pemeriksaan terdapat kelainan

ginekologi, misalnya radang kronik saluran sel telur, stenosis/penyempitan

7
leher rahim, endometriosis dan sebagainya.Dismenore sekunder lebih jarang

ditemukan dan terjadi pada 25% wanita yang mengalami dismenore.

Penyebab dari dismenore sekunder adalah: endometriosis, fibroid,

adenomiosis, peradangan tuba falopii, perlengketan abnormal antara organ di

dalam perut, dan pemakaian IUD (dr. Fadlina, 2008).

I. Ciri-Ciri Dismenorrhea Primer:


1. Terjadi beberapa waktu atau 6-12 bulan sejak haid pertama (menarche)
2. Rasa nyeri timbul sebelum haid, atau di awal haid. Berlangsung beberapa jam,

namun adakalanya beberapa hari.


3. Datangnya nyeri: hilang-timbul, menusuk-nusuk. Pada umumnya di perut

bagian bawah, kadang menyebar ke sekitarnya (pinggang, paha depan)


4. Adakalanya disertai mual, muntah, sakit kepala, diare.
J. Faktor Penyebab Dysmenorea Primer
Menurut Naylor Etiologi dismenorrhoe primer memiliki ciri - ciri

sebagai berikut: meningkatnya PGF2α, peningkatan kontraksi uterus, ujung saraf

tersensitisasi, penurunan aliran darah uterus, iskemia uterus relatif (Naylor, 2002).
Penyebab pasti dysmenorrhea primer hingga kini belum diketahui secara

pasti (idiopatik), namun beberapa faktor ditengarai sebagai pemicu terjadinya

Nyeri Haid, diantaranya:


a. Faktor kejiwaan
Faktor kejiwaan yaitu emosi yang labil, terlebih pada mereka yang belum

mendapatkan keterangan yang baik mengenai haid. Beberapa penyakit dapat

menurunkan daya tahan tubuh terhadap rasa nyeri, misalnya anemia (kurang

darah).

8
b. Faktor alergi
Faktor alergi yaitu: peningkatan kadar prostaglandin dan hormon progresteron

yang berlebihan yaitu menyatakan bahwa nyeri haid timbul karena

peningkatan produksi prostaglandin (oleh dinding rahim) saat menstruasi.


c. Faktor lain
Faktor lain yang pernah dikemukakan ialah adanya sumbatan pada rongga

rahim dan faktor endokrin yang berhubungan dengan kontraksi (pengkerutan)

rahim yang berlebihan (dr.Fadlina, 2008).


d. Faktor Resiko
Beberapa faktor di bawah ini dianggap sebagai faktor resiko timbulnya Nyeri

Haid, yakni:
1. Haid pertama (menarche) di usia dini (kurang dari 12 tahun)
2. Wanita yang belum pernah melahirkan anak hidup (nullipara)
3. Darah haid berjumlah banyak atau masa menstruasi yang panjang.
4. Smoking.
5. Adanya riwayat nyeri haid pada keluarga.
6. Obesitas (Pradita, 2010).
K. Penanganan
Diantara beberapa alternative penanganan, ada beberapa yang bisa kita lakukan

sendiri antara lain: Pemanasan, Latihan dan Obat-obatan.


1. Pemanasan
a. Berendam pada bak yang berisi air hangat
b. Menyeka perut bagian bawah dengan botol/bantal pemanas
2. Latihan
a. Latihan pertama: Berdirilah kira-kira 50-70 cm disebelah kanan dinding

dengan kaki tegak lurus. Letakkan lengan kiri pada dinding setinggi bahu,

sedang tangan kanan dilipat ke pinggang. Gerakkan dengan kuat otot-otot

perut secara bersamaan dengan otot-otot pantat, panggul di dorong

kedepan. Tahanlah kontraksi otot-otot tersebut kemudian gerakkan

panggul ke sisi dinding. Tetaplah pada posisi demikian kira-kira 3-4 detik,

kemudian istirahat sejenak dan ulangi latihan serupa sebanyak tiga kali,

9
kemudian posisi diubah disebelah kiri dinding sehingga gerakan merata

pada kedua sisi tubuh. Perlu dicatat bahwa harus diusahakan tumit tetap di

tempat (tidak bergeser) dan pinggang jangan sampai menyentuh dinding.


b. Latihan kedua: Berdirilah dengan kedua kaki tegak, tangan diangkat

tinggi-tinggi sampai melampaui bahu. Kita putar kedua lengan ke salah

satu sisi dan berusaha menyentuh sisi luar kaki kiri dengan tangan kanan,

dan sebaliknya. Gerakan diulangi sebanyak 10 kali disetiap masing-

masing sisi.
3. Obat-obatan
Bila nyeri demikian hebat dan perlu pertolongan segera, maka kita

bisa membeli obat-obatan anti nyeri yang dijual dipasaran bebas tanpa harus

dengan resep dokter, misalnya feminax, aspirin, parasetamol dan lain-lain.

Jangan lupa bacalah dengan teliti aturan pemakaiannya. Apabila telah

melakukan upaya-upaya dirumah baik dengan pemanasan, latihan maupun

obat-obatan selama lebih kurang 3 bulan tetapi belum ada sedikitpun

perbaikan, sebaiknya konsultasi dengan ahlinya secara langsung (Petugas

Kesehatan) (dr. Fadlina, 2010)


L. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang

Dismenorrhoe Primer
1. Umur
Umur adalah lamnya seorang hidup dalam tahun yang dihitung sejak ia lahir.

Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan

semakin banyak hal yang dikerjakan, sehingga menambah pengatahuan

tentang disminore primer (Meliono, dkk, 2009).


2. Sumber Informasi

10
Sumber informasi adalah suatu yang dapat diketahui. Semakin besar

pengetahuan diperoleh dari pendidikan dan pengalaman, semakin tinggi

pendidikan seseorang semakin mudah orang tersebut untuk menerima

informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk

mendapatkan informasi dengan demikian segala sumber yang menjadi

perantara dalam penyambungan informasi baik media maupun non media.

Semakin banyak infomasi yang masuk semakin banmyak pula pengetahuan

yang didapat tentang kesehatan salah satunya Disminore Primer (Meliono,

dkk, 2009). Berdasarkan fungsi sumber informasi terbagi menjadi 2 antara

lain :
a. Media
Yang termasuk media adalah:
1) Media cetak : Poster, brosur, majalah dan surat kabar
2) Media elektronik : TV, radio, film, video film, CD dan VCD
3) Media ruang luar : Papan reklame, spanduk, pameran dan TV layar

lebar.
b. Non Media
Yang termasuk non media adalah:
1) Orang tua
2) Teman
3) Tenaga kesehatan
M. Penanganan Atau Cara Mengatasi
Tempelkan botol berisi air panas atau bantalan panas/hangat pada daerah

perut. Pijat daerah perut/abdomen secara perlahan-lahan, dengan posisi tidur

terlentang dengan kaki/lutut diganjal dengan bantal. Lakukan olahraga ringan

seperti senam, jalan kaki, atau bersepeda pada saat sebelum dan selama haid. Hal

tersebut dapat membuat aliran darah pada otot sekitar rahim menjadi lancar,

sehingga rasa nyeri dapat teratasi atau berkurang.

11
Tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengurangi dan mengatasi

rasa sakit pada saat menstruasi mempunyei efek analgetik (meredakan rasa sakit),

melancarkan sirkulasi darah, dan mencairkan bekuan darah. Diantaranya yaitu

daun dewa, mawar, siantan/soka, daun hia/baru cina, ginjean, teki, dan temu

lawak (Ahira, 2008).

12
BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Asuhan Kebidanan Pada Remaja Dengan Disminore


Kunjungan Ke-1
Hari, Tanggal : Minggu, 16 Juli 2017
Pukul : 10.00 WIB
A. Pengkajian
1. Data Subjektif
Nn.M mengatakan usia 21 tahun berasal dari suku betawi, agama

islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan mahasiswi, tinggal di

Srengseng Sawah, jagakarsa, Jakarta Selatan.


Pada tanggal 16 Juli 2017 seorang bidan melakukan kunjungan

keluarga binaan di rumah Nn.dan N.n M mengatakan ingin berkonsultasi

tentang menstruasi karena Nn.M mengeluhkan nyeri perut saat

haid/menstruasi. Nn.m mengatakan menarche pada usia 12 tahun, siklus

28 hari, lama 6 hari, konsistensi cair, warna kemerahan, teratur, jumlah ±

100 cc, keluhan nyeri haid. Nn. M belum pernah menikah, belum pernah

hamil, dan belum pernah menggunakan kontrasepsi.


Nn.M mengatakan tidak sedang menderita penyakit menurun

seperti (DM, Asma), menular (TBC, HIV), menahun (Jantung, ginjal),

Nn.M mengatakan dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit / sedang

menderita penyakit menular (TBC, HIV/AIDS), penyakit menahun

13
(jantung, ginjal), dan Penyakit Menurun (DM, Asma, Hipertensi), Nn.M

mengatakan tidak ada riwayat operasi dan tidak ada riwayat alergi obat.
Nn.M makan dengan Frekuensi : 3 kali/hari, dengan nasi, lauk,

sayur, posri 1 piring, tidak ada pantangan dan tidak ada keluhan. Minum

5-6 kali sehari, porsi 1 gelas, dengan air putih, susu, tidak ada pantangan

dan tidak ada keluhan. BAB 1 kalisehari, lunak, berbau khas, warna

kuning kecokelatan, tidak ada keluhan. BAK 4-5 kali sehari, cair, berbau

khas, warna kuning jernih, tidak ada keluhan. Istirahat tidur siang selama

2 jam/hari dan tidak ada keluhan. Tidur malam 7 jam/hari dan tidak ada

keluhan. Personal hygine mandi 2 kali/hari, keramas 3 kali/minggu, gosok

gigi 3 kali sehari, ganti baju 2 kali sehari. Pola Seksualitas Coitus tidak

ada, Keluhan, tidak ada.


Data Psikologi (berkaitan dengan psikis klien, hubungan antar

keluarga, tetangga, kegiatan ibadah) Nn.M mengatakan mudah

tersinggung atau mudah marah, Nn.M mengatakan hubungan dengan

keluarga baik, Nn.M mengatakan hubungan dengan tetangga baik. Nn.M

mengatakan beribadah sesuai dengan keyakinannya.


2. Data Objektif
Keadaan umum baik, Kesadaran composmentis, Tanda vital TD

110/70mmHg, R : 19 x/menit, BB : 45 kg, Suhu :36,8 ºC, Nadi : 84

x/menit, TB :150 cm.


Pemeriksaan fisik Kepala : bentuk mesochepal, tidak ada masa,

tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, kulit kepala bersih. Rambut

: bersih, tidak berketombe, warna hitam. Wajah : bentuk oval, tidak ada

14
bekas luka, tidak oedema, tidak ada cloasma. Telinga : simetris, ada

lubang telinga, ada gendang telinga, tidak ada serumen atau sekret, reflek

pendengaran baik. Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih,

tidak ada infeksi, penglihatan baik. Hidung : simetris, bentuk hidung

biasa, tidak ada polip, tidak ada secret. Mulut : simetris, tidak ada

sariawan, bibir tidak pecah-pecah, gigi bersih dan tidak terjadi caries, gusi

tidak bengkak, tidak ada pembekakan kelenjar tonsil, tidak ada tanda

infeksi pada tenggorokan. Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar

parotis, tiroit, getah bening dan vena jugularis. Dada : dada simetris,

terdapat payudara, tidak terdengar mengi saat bernafas, denyut jantung

teratur, tidak tredapat retraksi dinding dada. Mamae : tidak dilakukan.

Abdomen : tidak ada bekas operasi, tidak ada masa. Genetalia tidak

dilakukan pemeriksaan genetalia.


Anus tidak dilakukan pemeriksaan pada anus.
Ekstermitas Ata : simetris, kuku tidak anemis, jari lengkap, tidak ada

kelainan, reflek patela baik. Bawah : simetris, kuku tidak anemis, jari

lengkap, tidak ada kelainan, reflek patela baik.


3. Diagnosa Kebidanan
Seorang Nn.M umur 19 tahun haid hari pertama dengan disminore.
Data dasar: Data Subjektif Nn.M mengatakan berumur 19 tahun, Nn. M

mengatakan ini haid hari pertama. Nn. M mengatakan nyeri saat haid
Data Objektif: Keadaan umum baik Kesadaran composmentis
Tanda vital TD 110/70mmHg, R : 19 x/menit, BB : 45 kg, Suhu :36,8 ºC

Nadi : 84 x/menit, TB :150 cm. Nn.M mengatakan merasa cepat lelah,

mudah tersinggung dan menjadi ceroboh. Nn. M mengatakan merasa cepat

15
lelah serta mudah tersinggung. Nn.M terlihat lemas, lelah dan mudah

tersinggung. Tidak ada tindakan antisipasi.


Perencanaan tanggal 16 Juli 2017 pukul 11.00 pleh bidan
Beritahu Nn.M hasil pemeriksaan Jelaskan proses menstruasi (haid) pada

Nn.M, Beritahu cara mengurangi rasa nyeri pada Nn.M, Beri KIE nutrisi

seimbang pada Nn.M, Beri support dan dukungan mental pada Nn.M,

Sarankan klien untuk istirahat.


Pelaksanaan tanggal 16 Juli 2017 pukul 11.05 WIB oleh bidan
Memberitahu klien bahwa pemeriksaan sudah dilakukan dan keadaan

klien baik. Keadaan umum baik, Kesadaran composmentis, Tanda vital

TD :110/70mmHg, R : 19 x/menit, BB : 45 kg, Suhu :36,8 ºC, Nadi : 84

x/menit, TB :150 cm. Menjelaskan proses menstruasi kepada klien, bahwa

menstruasi merupakan suatu proses yang normal yanga akan dialami

setiap wanita subur. Hal ini biasanya diikuti oleh ketidaknyamanan yang

timbul akibat perubahan kadar hormonal dalam tubuh. Memberitahu klien

tentang cara mengurangi rasa nyeri dan ketegangan selama proses

menstruasi berlangsung, yaitu: Istirahat yang cukup, dengan tidur siang 2

jam dan tidur malam 7_8 jam serta perbanyak minum air putih.

Menggunakan heating pad (bantal pemanas), kompres handuk atau botol

berisi air panas diperut dan punggung bawah, serta minum minuman yang

hangat. Atau dengan mandi air hangat. Mengurangi rasa nyeri dengan

aroma terapi dan pemijatan juga dapat mengurangi rasa tidak nyaman.

Pijatan yang ringan dan melingkar dengan mengguankantelunjuk pada

perut bagian akan membantui mengurangi nyeri haid. Memberitahu klien

16
tentang kebutuhan nutrisi yang butuhkan dengan cara meningkatkan pola

makan, memakan makanan yang bergizi dan seimbang, seperti: nasi,

sayur, lauk, buah jika perlu ditambah dengan susu serta perbanyak

konsumsi makanan tinggi protein selama menstruasi. Memberikan support

mental dan dukungan pada klien, agar lebih percaya diri dan tidak merasa

takut dalam menghadapi masa mentruasi. Menganjurkan klien istirahat

dan tidur yang cukup, serta olahraga dengan teratur (dengan

memperbanyak jalan kaki). Beberapa wanita mencapai keringanan melalui

olahraga, yang tidak hanya mengurangi stres tapi juga meningkatkan

produksi endorfin otak, penawar sakitalami tubuh. Tidak ada pembatasan

aktivitas selama haid.


Evaluasi tanggal 16 Juli 2017 pukul 11.10 WIB
Sudah dilakukan pemeriksaan dan Nn.M mengerti dengan hasil

pemeriksaan bahwa keadaannya baik. Nn.M sudah mengerti tentang

fisiologi menstruasi. Nn.M sudah mengerti dan tahu tentang cara

mengurangi rasa nyeri yang dialaminya dan bersedia melakukannya. Nn.


M sudah mengerti dan paham tentang nutrisi yang dibutuhkan selama

menstruasi. Klien dapat menerima saran dan masukan yang bidan berikan

dan klien sudah sedikit termotivasi. Nn.M bersedia untuk istirahat yang

cukup.
Kunjungan ke-2
Hari/tanggal : Senin, 17 Juli 2017 pukul : 10.00

WIB
Nn.M mengatatakan perut masih nyeri pada pemeriksaaan fisik

didapatkan keadaan umum baik, kesadaran composmentis, terdapat nyeri

17
perut, BB :45 kg, TB :150 cm. pada pemeriksaan tanda-tanda vital

didapatkan TD : 100/70 mmHg, N :80 x/menit, R :20 x/menit, S : 36,7 ºC.

Dari hasil pengkajian data subjektif dan objektif didapatkan diagnnosa

sebagai berikut: Nn.M umur 19 tahun dengan disminore. Masalah

potensial: Nn.M mengatakan bisa cepat marah. Maka planning yang akan

dilakukan adalah:
1. Beritahu Nn. Y hasil pemeriksaan
2. Jelaskan proses menstruasi (haid) pada Nn. M
3. Beritahu cara mengurangi rasa nyeri pada Nn.M
4. Beri KIE nutrisi seimbang pada Nn.M
5. Beri support dan dukungan mental pada Nn.M
6. Sarankan klien untuk istirahat.
Kunjungan 3
Hari/tanggal : Rabu, 19 Juli 2017 pukul : 14.30 WIB
Nn.M mengatatakan tidak ada keluhan pada pemeriksaaan fisik

didapatkan keadaan umum baik, kesadaran composmentis, BB :45 kg,

TB :150 cm. pada pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan TD : 110/70

mmHg, N :80 x/menit, R :18 x/menit, S : 37 ºC. dari hasil pengkajian data

subjektif dan objektif didapatkan diagnnosa sebagai berikut: Nn.M umur

19 tahun dengan keadaan normal. Masalah potensial : tidak ada. Maka

planning yang akan dilakukan adalah :


1. Memberitahu Nn.M bahwa saat ini dalam keadaan normal
Nn.M mengetahui hasil pemeriksaan
2. Memberikan reward kepada Nn.W bahwa telah berhasil mengatasi

disminore dengan baik.


Nn.M merasa senang
3. Memberitahu Nn.M untuk tetap menjaga pola istirahat, nutrisi dan bisa

mengatasi emosinya.

18
Nn.M bersedia untuk mempertahankan pola istirahat, nutrisi dan

emosinya.
Kunjungan 4
Hari/tanggal : Selasa, 27 Juli 2017 pukul : 16.00 WIB
Nn.M mengatatakan tidak ada keluhan pada pemeriksaaan fisik

didapatkan keadaan umum baik, kesadaran composmentis, BB :45 kg,

TB :150 cm. pada pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan TD :

100/70 mmHg, N :82 x/menit, R :22 x/menit, S : 37 ºC. dari hasil

pengkajian data subjektif dan objektif didapatkan diagnnosa sebagai

berikut: Nn.M umur 19 tahun dengan keadaan normal. Masalah

potensial : tidak ada. Maka planning yang akan dilakukan adalah :


1. Memberitahu Nn.M bahwa saat ini dalam keadaan normal Nn.M

mengetahui hasil pemeriksaan


2. Memberikan reward kepada Nn.W bahwa telah berhasil mengatasi

disminore dengan baik.


Nn.M merasa senang
3. Memberitahu Nn.M untuk tetap menjaga pola istirahat, nutrisi dan

bisa mengatasi emosinya.


Nn.M bersedia untuk mempertahankan pola istirahat, nutrisi dan

emosinya.

19
BAB IV
PEMBAHASAN
A. TEORI DAN DATA
Dysmenorhoe adalah nyeri sewaktu haid dan dihadapi hamper semua wanita

mengalaminya. Dysminorhoe primer adalah nyeri haid yang tidak dijumpai tanda

adanya kelainan pada alat genetalia yang nyata, terjadi setelah menarche, biasanya

setelah 12 bulan atau lebih.


Pada kasus Nn.”M” keluhan yang timbul yaitu klien mengeluh nyeri perut

bagian baawah, klien mengatakan haid hari pertama, dan pada pemeriksaan fisik

didapatkan nyeri tekan pada perut bagian bawah. Sedangkan pada teori disebutkan

keluhan yang sering timbul yaitu bias nyeri yang berjangkit-jangkit dan biasanya

terjadi pada perut bagian bawah, tidak dujumpai adanya kelainan pada alat genital

yang nyata. Dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dialami klien adalah dysminorhoe

primer karena pada pengkajian tidak ditemukan adanya tanda kelainan alat genital

yang nyata.
Untuk mengatasi masalah tersebut berikan KIE tentang penyebab rasa nyeri

yang dialami klien, mengajarkan dan menganjurkan cara-cara mengurangi rasa nyeri

sewaktu haid.
Pasa Asuhan kebidanan Nn.”M” dengan dysminorhoe primer dalam

pelaksanaanya mulai dari pengumpulan data sampai evaluasi dilakukan sesuai dengan

teori yang ada, sehingga tidak ada kesenjangan yang berarti. Hal ini dikarenakan

adanya sikap kooperatif dari klien dan masalah dapat teratasi.

20
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Selama melaksanakan asuhan kebidanan pada Nn.”M” dengan

gangguanreproduksi haid dysmenorhoe primer tidak mengalami kesulitan yang

berarti karena klien dapat kooperatif dalam semua tindakan dan asuhan.
Dalam melakukan pengkajian dapat mengumpulkan data secara

menyeluruh dan benar karena adanya kerjasama antara pasien dengan petugas.

Identifikasi masalah atau diagnose yang ditemukan yaitu dysminorhoe primer.

Antisipasi masalah potensial ynag ditemukan yaitu tidak terjadi masalah

potensial. Menentukan intervensi yaitu: lakukan pendekatan therapeutic pada

klien, berikan penjelasan pada klien tentang penyebab dari rasa nyeri perut yang

dialami, ajarkan cara mengurangi nyeri pada saat haid, jelaskan hasil pemeriksaan

yang telah dilakukan.


Melaksanakan iplementasi sesuai dengan rencana tindakan. Evaluasi

dari gangguan reproduksi dengan dysminorhoe yaitu bahwa pasien mengerti

tentang penjelasan yang telah diberikan.


Dari asuhan kebidanan yang diberikan Nn.”M’ dengan dysminorhoe

antara kasus yang didapat dengan teori yang ada tidak ada kesenjangan. Dalam

melaksanakan asuhan tidak dijumpai adanya hambatan sehingga asuhan

kebidanann dapat diberikan dengan lancer, juga karena adanya sikap kooperatif

dari klien terhadap tindakan yang diberikan tenaga kesehatan.


B. Saran
1. Bagi petugas kesehatan
a. Diharapkan selalu menjaga privacy klien dalam melaksanakan asuhan.

21
b. Diharapkan mampu dan terus meningkatkan keterampilan dan

pengetahuan dalam usaha meningkatkan mutu pelayanan kebidanan.


c. Diharapkan antara petugas kesehatan yang satu dengan yang lain terjalin

kerjasama yang baik


2. Bagi klien
a. Diharapkan dapat memanfaatkan segala sarana dan prasarana pelayanan

kesehatan yang ada dengan baik.


b. Diharapkan klien dadn petugas dapat terjalin rasa percaya dan yakin akan

asuhan yang diberikan.


c. Diharapkan bila terjadi dysminorhoe ulang pasien dapat mengatasi dengan

melakukan anjuran petugas kesehatan

22
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi.2006.ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik.Jakarta:PT.riek

acipta.

Glasier,Anna.2005.KeluargaBerencanadanKesehatanReproduksi. akarta:EGC

Hidayat,AzizAlimul.2009.MetodePenelitian&TeknikAnalisisData.Jakarta:Salemba

Medika.

Kartono,Kartini.2006.PsikologiWanita1(MengenalGadisRemaja&Wanitadewasa).

Bandung:Mandar Maju

Lleweyn,Derek,Jones.2001.Dasar-dasarObstetri&Ginekologi.Jakarta:Hipokrates

Lleweyn,Derek,Jones.2009.SetiapWanita.Jakarta:DelapratasaPublishing

Manuaba,Chandranita.dkk.2008.Gawat-DaruratObstetri-Ginekologi&Obstetri

GinekologiSosialuntukProfesiBidan.Jakarta:ECG

Maryanti,Dwi&MjestikaSeptikasari.2009.KesehatanReproduksi(TeoridanPraktikum).

Yogjakarta:Nuha Medika

Maulana,Mirza.2009.Seluk Beluk Reproduksi dan Kehamilan.Yogyakarta:Garailmu

Nailor,C.Scott.2004.ObstetriGinekologi.Jakarta:EGC
Notoatmodjo,Soekidjo.2007.KesehatanMasyarakat(Ilmu&Seni).Jakarta:PTRineka

Cipta

Pinem,Saroha.2009.KesehatanReproduksi&Kontrasepsi.Jakarta:TransInfoMedika

(TIM).

Prawirohadjo,Sarwono.2005.IlmuKebidanan.Jakarta:YayasanBinaPustaka.

Anda mungkin juga menyukai