Kemosintesis
Kemosintesis
Kemosintesis
KEMOSINTESIS
Pada Tumbuhan hijau untuk membuat energi yang membutuhkan bahan organik, bahan organik itu
dapat dibentuk dengan melakukan asimilasi C atau fotosintesis dengan mengubah bahan anorganik
menjadi bahan organik menggunakan bantuan cahaya sebagai sumber energi perubahnya. begitu
pula pada bakteri yang berklorofil seperti ( bakterio purpurin maupun bakterio khlorofil).
Dalam pembuatan energi dari bahan anorganik menjadi bahan organik itu ternyata tidak selalu
menggunakan energi matahari . ada kelompok organisme yang mampu membuat bahan organik
dari anorganik itu tanpa menggunakan cahaya tetapi menggunakan energi dari hasil reaksi kimia .
lebih mudahnya melakukan anabolisme tanpa energi matahari yaitu dengan menggunakan energi
yang berasal dan hasil dari reaksi-reaksi kimia, energi hasil reaksi kimia itu digunakan untuk
membentuk bahan anorganik menjadi bahan organik , peristiwa biologi tersebut dikenal
denganKemosintesis.
Organisme yang melakukannya disebut kemoautotrof. Bakteri kemoautotrof ini akan mengoksidasi
senyawa-senyawa tertentu dan energi yang DIHASILKAN tersebut akan digunakan untuk asimilasi
karbon. ( ingat Reaksi gelap energi dapat dari Reaksi terang)
Teori ini diperkuat dengan mengulangi percobaan pada temperatur yang agak lebih tinggi. Seperti
diketahui, kebanyakan reaksi kimia berjalan lebih cepat pada suhu lebih tinggi (sampai suhu
tertentu). Pada suhu 35°C, laju fotosintesis tidak menurun sampai ada intensitas cahaya yang lebih
tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa reaksi gelap kini berjalan lebih cepat. Faktor bahwa pada
intensitas cahaya yang rendah laju fotosintesis itu tidak lebih besar pada 35°C dibandingkan pada
20°C juga menunjang gagasan bahwa yang menjadi pembatas pada proses ini adalah reaksi terang.
Reaksi terang ini tidak tergantung pada suhu, tetapi hanya tergantung pada intensitas penyinaran.
Laju fotosintesis yang meningkat dengan naiknya suhu tidak terjadi jika suplai CO 2 terbatas. Jadi,
konsentrasi CO2 harus ditambahkan sebagai faktor ketiga yang mengatur laju fotosintesis itu
berlangsung.
REAKSI TERANG
Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan pada pusat-
pusat reaksi
Reaksi ini melibatkan beberapa kompleks protein dari membran tilakoid berupa pigmen yang
terdiri dari sistem cahaya yang disebut fotosistem
Dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem
II dan fotosistem I.
fotosistem I dan II sebagai sistem pembawa elektron
Fotosistem terdapat perangkat komplek protein pembentuk ATP berupa enzim ATP sintase.
Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang
gelombang 680 nanometer,
sedangkan fotosistem I 700 nanometer.
Kedua fotosistemini akan bekerja secara simultan dalam fotosintesis, seperti dua baterai
dalam senter yang bekerja saling memperkuat.
Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada fotosistem II(P.680)
Fotosistem II melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai transpor
elektron.
Energi dari elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan ATP , satuan
pertukaran energi dalam sel.
Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau kekurangan elektron yang
harus segera diganti.
Pada tumbuhan dan alga, kekurangan elektron ini dipenuhi oleh elektron dari hasil ionisasi
air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil.
Hasil ionisasi air ini adalah elektron dan oksigen.
Oksigen dari proses fotosintesis hanya dihasilkan dari air, bukan dari karbon dioksida
Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi fotosistem I,
melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang rantai transpor elektron yang akhirnya mereduksi
NADP menjadi NADPH
Jadi P 700 ( Photosistem I ) menhasilkan NADPH2 , sedang Phoyosistem II (P 680)
menghasilkan Oksigen dan ATP
Reaksi terang mengubah energi cahaya menjadi energi kimia, juga menghasilkan oksigen
dan mengubah ADP dan NADP+ menjadi energi pembawa ATP dan NADPH2.
ATP dan NADPH2 inilah yang nanti akan digunakan sebagaienergi dalam reaksi gelap
Reaksi terang terjadi di tilakoid, yaitu struktur cakram yang terbentuk dari pelipatan
membran dalam kloroplas.
Membran tilakoid menangkap energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia. Jika
ada bertumpuk-tumpuk tilakoid, maka disebut grana
Fotofosforilasi Siklik
Reaksi fotofosforilasi siklik adalah reaksi yang hanya melibatkan satu fotosistem, yaitu fotosistem I.
Dalam fotofosforilasi siklik, pergerakan elektron dimulai dari fotosistem I dan berakhir di fotosistem I.
Pertama, energi cahaya, yang dihasilkan oleh matahari, membuat elektron-elektron di P700
menjadi aktif karena rangsangan dari luar
elektron yang terbentuk itu kemudian keluar menuju akseptor elektron primer kemudian
menuju rantai transpor elektron.
Karena P700 mentransfer elektronnya ke akseptor elektron, P700 mengalami defisiensi
elektron dan tidak dapat melaksanakan fungsinya.
Selama perpindahan elektron dari akseptor satu ke akseptor lain, selalu terjadi transformasi
hidrogen bersama-sama elektron pada fotosistem P 700 itu
Rantai transpor ini menghasilkan gaya penggerak proton, yang memompa ion H + melewati
membran, yang kemudian menghasilkan gradien konsentrasi yang dapat digunakan untuk
menggerakkan sintase ATP selama kemiosmosis, yang kemudian menghasilkan ATP.
Dari rantai transpor, elektron kembali ke fotosistem I. Dengan kembalinya elektron ke
fotosistem I, maka fotosistem I dapat kembali melaksanakan fungsinya lagi
Fotofosforilasi siklik terjadi pada beberapa bakteri, dan juga terjadi pada semua organisme
fotoautotrof.
Fotofosforilasi Nonsiklik
Reaksi fotofosforilasi nonsiklik adalah reaksi dua tahap yang melibatkan dua fotosistem klorofil yang
berbeda, yaitu fotosistem I dan II. Dalam fotofosforilasi nonsiklik, pergerakan elektron dimulai di
fotosistem II, tetapi elektron tidak kembali lagi ke fotosistem II.
Fotofosforilasi siklik dan fotofosforilasi nonsiklik memiliki perbedaan yang mendasar, yaitu sebagai
berikut
Reaksi Gelap
Reaksi gelap merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang dalam fotosintesis.
Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya. Reaksi gelap terjadi pada bagian kloroplas yang
disebut stroma.
Bahan reaksi gelap adalah ATP dan NADPH, yang dihasilkan dari reaksi terang, dan CO 2,
yang berasal dari udara bebas.
Dari reaksi gelap ini, dihasilkan glukosa (C6H12O6), yang sangat diperlukan bagi reaksi
katabolisme.
Reaksi ini ditemukan oleh Melvin Calvin dan Andrew Benson, karena itu reaksi gelap
disebut juga reaksi Calvin-Benson.
Salah satu substansi penting dalam proses ini ialah senyawa gula beratom karbon lima yang
terfosforilasi yaitu ribulosa fosfat.
Jika diberikan gugus fosfat kedua dari ATP maka dihasilkan ribulosa difosfat (RDP).
Ribulosa difosfat ini yang nantinya akan mengikat CO2dalam reaksi gelap.
Secara umum, reaksi gelap dapat dibagi menjadi tiga tahapan (fase), yaitu fiksasi, reduksi,
dan regenerasi.
Pada fase fiksasi, 6 molekul ribulosa difosfat mengikat 6 molekul CO 2 dari udara dan
membentuk 6 molekul beratom C6 yang tidak stabil
6 molekul beratom C6 yang tidak stabil itu kemudian pecah menjadi 12 molekul beratom C3
yang dikenal dengan 3-asam fosfogliserat (APG/PGA).
Selanjutnya, 3-asam fosfogliserat ini mendapat tambahan 12 gugus fosfat, dan
membentuk 1,3-bifosfogliserat (PGA 1.3 biphosphat).
Kemudian, 1,3-bifosfogliserat masuk ke dalam fase reduksi, dimana senyawa ini direduksi
oleh H+ dari NADPH, yang kemudian berubah menjadi NADP+, dan terbentuklah 12
molekul fosfogliseraldehid (PGAL)yang beratom 3C.
Selanjutnya terjadi sintesa , 2 molekul fosfogliseraldehid melepaskan diri dan menyatukan
diri menjadi 1 molekul glukosa yang beratom 6C(C6H12O6).
10 molekul fosfogliseraldehid yang tersisa kemudian masuk ke dalam fase regenerasi, yaitu
pembentukan kembali ribulosa difosfat.(RDP/RuBP)
Pada fase ini, 10 molekul fosfogliseraldehid berubah menjadi 6 molekulribulosa fosfat. Jika
mendapat tambahan gugus fosfat, maka ribulosa fosfat akan berubah menjadi ribulosa difosfat
(RDP),
RDP/RuBP kemudian kembali akan mengikat CO2 lagi , begitu setrusnya.
OK Gampang to
Dalam fotosynthesis kebutuhan karbon dioksida (CO2) pada reaksi gelap , akan dipenuhi
dari udara yang masuk melalui stomata tanaman
1 komentar:
PANAS AJA mengatakan...
penyajian telah sangat membantu saya, selanjutnya saya minta tolong disajikan dalam
bentuk tabel perbedaan reaksi terang dan gelap, kalau bisa dikirimkan ke alamat email kami:
[email protected]
Trim's sebelumnya
4 Februari 2011 09:10
Poskan Komentar
Pertama, energi cahaya, yang dihasilkan oleh matahari, membuat elektron-elektron di P700
tereksitasi (menjadi aktif karena rangsangan dari luar), dan keluar menuju akseptor elektron primer
kemudian menuju rantai transpor elektron.
Karena P700 mentransfer elektronnya ke akseptor elektron, P700 mengalami defisiensi
elektron dan tidak dapat melaksanakan fungsinya.
Selama perpindahan elektron dari akseptor satu ke akseptor lain, selalu terjadi transformasi
hidrogen bersama-sama elektron.
Rantai transpor ini menghasilkan gaya penggerak proton, yang memompa ion H + melewati
membran, yang kemudian menghasilkan gradien konsentrasi yang dapat digunakan untuk
menggerakkan sintase ATP selama kemiosmosis, yang kemudian menghasilkan ATP.
Dari rantai transpor, elektron kembali ke fotosistem I.
Dengan kembalinya elektron ke fotosistem I, maka fotosistem I dapat kembali melaksanakan
fungsinya.
Fotofosforilasi siklik terjadi pada beberapa bakteri, dan juga terjadi pada semua organisme
fotoautotrof.
Fotofosforilasi siklik dan fotofosforilasi nonsiklik memiliki perbedaan yang mendasar, yaitu sebagai
berikut
METABOLISME SEL
METABOLISME SEL
2. Pada fotosintesis non siklik terjadi pemecahan molekul air yang membebaskan oksigen dan
hydrogen yang diikat olh molekul akseptor. Berikut ini manakah yang merupakan akseptor
hydrogen ?
A. Flavin Adenin Dinukleotida ( FAD )
B. Nikotiamin Adenin Dinukleotida ( NAD )
C. Nikotiamin Adenin Dinukleotida Phospat ( NADP )
D. Asam phospoenolpiruvat (PEP)
E. Ribulose diphospat (RDP)
Jawaban : C
2H+ dari fotolisis H2O akan diikat oleh akseptor hydrogen NADP menjadi NADPH2.
3. Sebelum siklus asam sitrat, asam piruvat yang diproduksi pada glikolisis pertama sekali
dikonversi menjadi :
A. Koenzim A
B. Asetil Koenzim A
C. Oksiasi piruvat
D. Sitrat
E. Etanol
Jawaban : B
Glukosa diubah menjadi asam piruvat, asam piruvat diubah menjadi asetil KoA
4. Enzim merupakan biokatalisator pada proses – proses metabolisme dalam tubuh makhluk hidup .
Karena itu enzim mempunyai sifat – sifat berikut, kecuali …
A. Sifatnya sama dengan sifat protein pada umumnya
B. Bekerja baik ekstra maupun intraseluler
C. Banyak dihasilkan organel mitokondria
D. Hanya bekerja pada substrat tertentu yang sesuai
E. Oleh enzim, segala proses kimia berjalan cepat dan memerlukan sedikit energi
Jawaban : C
Sifat – sifat enzim :
- Sifatnya sama dengan sifat protein pada umumnya
- Dapat bekerja di dalam / luar sel
- Hanya bekerja pada substrat tertentu
- Mempercepat reaksi kimia dan memerlukan sedikit energi
- Enzim umumnya dihasilkan oleh ribosom
5. Salah satu hal yang terjadi pada proses kehidupan adalah penyusunan senyawa yang sederhana
menjadi lebih kompleks. Proses tersebut dinamakan …
A. Respirasi
B. Anabolisme
C. Katabolisme
D. Disimilasi
E. Dekomposisi
Jawaban : B
Diposkan oleh BIOLOGI ITU MUDAH di 17:11
0 komentar:
Poskan Komentar
Visi dan Misi dari Jalur respirasi ini adalah menghasilkan energi.
Jadi Kalau kita mengkonsumsi karbohidrat di dalam mulut akan dicerna jadi maltose (oleh
ptyalin) dan hasil akhirnya adalah glukosa di dalam duodenum maka akan masuk ke sel mengalami
glikolisis , yang nantinyahasil akhirnya asam piruvat apabila suasana sitoplasma tempat terdapatnya
asam piruvat itu
aerob
menjadi asetyl Co.A dalam Pra Siklus krebs ( dekarbosilasi oksidatif). begitu juga pada
lipid yang kemudian menjadi asam lemak dan gliserol.Asam lemak dipecah asetyl Co.A,
mengalami proses yang namanya lipolisis. Protein diubah menjadi asam aminokemudian
menjadi asetyl Co.A pada awal siklus krebstersebut OK
Dari diagram diatas terbentuknya Asetil Coa sangat strategis mempunyai peran utama pada
glukoneogenesis (pembentukan Glikogen) , transaminasi, deaminasi ( penguraian protein / gugus
amino ) dan lipogenesis (Pembentukan lemak)
Adalah suatu proses pembentukan glukosa dari bahan non karbohidrat. Kok bisa? Bisa aja,
soalnya ketika seseorang mengalami intake karbohidrat yang sangat rendah (mungkin mogok
makan, kelaperan yang amat sangat) sehingga tidak diimbangi dengan asupan karbohidrat yang
cukup, maka tubuh tetap akan membentuk glukosa. Tapi karena gak ada karbohidrat jadi bahannya
bukan karbohidrat tetapi lemak atau protein .OK
Hal ini merupakan salah satu mekanisme tubuh dalam upaya mempertahankan kadar
glukosa dalam keadaan normal.
untuk vitamin , minral dan air sama sekali tidak bisa digunakan dalam hal ini
Glukosa sangat penting untuk tubuh karena sumber energi utama otak dan sel darah merah.
Setelah makan, kadar glukosa akan meningkat, maka mekanisme utamanya adalah
terjadi Glikolisis.
Sebaliknya Ketika kita makan banyak, maka glukosa harus disimpan agar kadar gula dalam
darah tidak meningkat.
Bentuk simpanan glukosa di dalam tubuh adalah glikogen.
Penyimpanan kelebihan glukosa maka akan terjadi proses glikogenesis di hati memerlukan
insulin dari pancreas.
Sebaliknya, kalau dalam keadaan lapar, puasa, aerobik atau exercise gitu, maka kebutuhan
glukosa akan meningkat, sehingga simpanan glukosa akan dipecah melalui proses glikogenolisis.
( pembongkaran Glikogen menjadi Glukosa di hati dengan bantuan Adrenalin / Glukagon
Jadi Inti dari metabolisme karbohidrat adalah untuk mempertahankan kadar glukosa dalam
keadaan normal. OK
Agar tahu saja Kadar normal glukosa dalam darah sekitar 80-126, di bawah kadar itu
maka akan menderita hipoglikemia, di atas kadar itu disebut hiperglikemia ( pada penderita diabetes
melitus)
Jadi bisa diartikan bahwa Proses glukoneogenesis ini jelas jelas melibatkan melibatkan
1. Siklus krebs.
2. Transaminasi Adalah suatu proses pemindahan gugus atau pertukaran gugus amino
(alfa-amino) menjadi gugus keto (alfa-keto) atau sebaliknya.
Contoh gugus alfa-amino asam-asam amino (glutamat, aspartat, dll)
Agar benar benar memahami ternyata asama amino tersusun atas macam-macam asam amino:
1. Asam amino esensial
2. asam amino non esesnsial
asam amino diperlukan tubuh tapi tubuh tidak bisa
membentuk
Contoh : fenilalanin, isoleusin, leusin, lisin, metionin,
triptofan, treonin dan valin, arginin dan histidin
diperlukan tubuh tapi tubuh bisa
membentuk
contoh: alanin, asparagin, aspartat, sistein, glutamat, glutamin, glisin, hidroksiprolin,
hidroksilisin, prolin, serin, dan tirosin.
Untuk proses transminasi pembentukan asam aminonya adalah asam amino non essensial.
Jadi proses transminasi itu bisa disebut juga proses pembentukan asam amino dari asam alfa-keto.
Contoh alfa-keto yang mempunyai gugus CO (asam alfa-keto glutarat, asam oksaloasetat)
Yang utama di transaminasi adalah alfa-ketoglutarat dan oksalo asetat
Deaminasi
Deaminasi adalah proses pelepasan gugus amino (gugus yang mengandung N).
Contoh konkrit proses deaminasi adalah kalau mengonsumsi protein maka di dalam tubuh
akan diubah menjadi asam amino, kemudian asam amino akan dipecah lagi yang hasil akhirnya
adalah amoniak.
Tapi karena amoniak itu bersifat sangat toksik—amoniak itu tidak boleh ada di dalam darah,
apalagi di otak—maka diubah menjadi urea.
Urea kemudian akan diekskresikan melalui ginjal.
Amoniak mempunyai konsentrasi yang lebih kecil daripada urea.
Bahkan mungkin amoniak itu tidak boleh ada di urine.
kemudian kenapa di urine ada amoniak? Darimanakah amoniak urine? Amoniak diproduksi
di ginjal, dengan tujuan agar terjadi keseimbangan asam basa.
Jadi sebenarnya hasil akhirnya amoniak, tapi karena bersifat toksik, si amoniak itu dibawa ke
hepar untuk diubah menjadi urea. Intinya produk akhir dari protein adalah urea.
Jika ada gangguan pada ginjal maka dipastikan amoniak menumpuk, apa yang terjadi?
maka terjadi keracunan amoniak.
Solusinya gimana?
Tentu kita harus mengkonsumsi makanan yang rendah protein. Supaya kadar amoniak yang
dihasilkan nggak jadi banyak.OK
LIPOGENESIS
Lipogenesis adalah proses pembentukan lemak.
Substrat lipogenesis asetyl Co.A
Asetyl Co.A diperoleh dari glikolisis yang berlanjut ke Dekarboksilasi Oksidatif
Orang yang mengkonsumsi karbohidrat tinggi, maka di dalam tubuh akan diubah menjadi
lemak.
maka Ga heran orang yang banyak makan bisa ndut. hehe tentu ini sama seperti sapi yang
hanya makan karbohidrat ( sellulosa ) dalam rumput ternyata sapi juga berlemak
Jadi dengan kita makan itu kita Menyediakan substrat untuk rantai respirasi (dalam bentuk hidrogen
atau elektron).
Rantai respirasi masuk ke dalam respirasi level seluler yang ada kaitannya dengan loncatan
elektron., bahan dasarnya adalah dari siklus krebs, yaitu ion hidrogen.
Semua proses metabolisme itu hasilnya CO2, yang kemudian dibuang sebagai udara
ekspirasi
Ketika kita menghirup O2 O2 digunakan untuk proses oksidasiO2 dibawa
oleh Hb ke sel di dalam sel O2digunakan untuk proses pembakaran—membakar
sumber-sumber energi, baik karbohidrat, lemak maupun protein yang kemudian hasilnya CO2
CO2 ini kemudian diangkut kembali melalui paru-paru tubuh untuk di expirasi .
Tetapi tidak semua CO2 dibuang, ada beberapa atau sebagian kecil digunakan untuk proses
pembentukan lemak.
Karena pembentukan lemak mutlak membutuhkan CO2.
Hasil dari siklus krebs CO2, ATP, ion hidrogen atau reducing ekivalen (agen
pereduksi) yang diikat oleh FAD dan NAD
SIKLUS KREBS
Menjelaskan reaksi-reaksi metabolik akhir yang umum terdapat pada jalur biokimia utama
katabolisme tenaga
Menggambarkan bahwa CO2 tidak hanya merupakan hasil akhir metabolisme, namun dapat
berperan sebagai zat antara, misalnya untuk proses lipogenesis.
Mengenali peran sentral mitokondria pada katalisis dan pengendalian jalur-jalur metabolik
tertentu, mitokondria berfungsi sebagai penghasil energi.
Fungsi
Menghasilkan sebagian besar CO2
Metabolisme lain yang menghasilkan CO2 misalnya jalur pentosa phospat atau P3 (pentosa
phospat pathway) atau kalau di harper heksosa monofosfat.
Sumber enzym-enzym tereduksi yang mendorong RR ( Rantai Respirasi)
Merupakan alat agar tenaga yang berlebihan dapat digunakan untuk sintesis lemak sebelum
pembentukan TG untuk penimbunan lemak
Menyediakan prekursor-prekursor penting untuk sub-sub unit yang diperlukan dalam sintesis
berbagai molekul
Menyediakan mekanisme pengendalian langsung atau tidak langsung untuk lain-lain sistem
enzym
Karbohidrat , Protein dan Lemak /Lipid akan dimetabolisme yang hasil akhirnya menjadi
asetyl Co-A, dimana asetyl Co-A merupakan substrat untuk siklus krebs.
Kemudian dari siklus krebs dihasilkan CO2, Hidrogen (FAD NAD) dan ATP.
Hidrogen (reducing ekivalen) merupakan substrat untuk rantai respirasi (RR).
Siklus krebs harus berjalan dalamSiklus Asam Sitrat (Siklus Krebs)
Keterangan:
Substrat siklus krebs adalah asetyl Co-A.
Asetyl Co-A akan bereaksi dengan oksalo asetat (OAA) hasilnya sitrat
Asam sitrat rumusnya beda dengan asam askorbat (vitamin C), kalau vitamin C itu rumusnya
lebih mirip glukosa. Manusia tidak bisa menghasilkan vitamin C karena ada suatu reaksi yang
terputus dimana manusia itu tidak mempunyai enzim L-glunoluase oksidase yang mengoksidasi
glukosa menjadi vitamin C.
Dari isositrat ke alfa-ketoglutarat membebaskan CO2 dan NADH (koenzim).
Kalau menghasilkan NADH pasti membutuhkan NAD.
NAD dalam bentuk teroksidasi
NADH dalam bentuk tereduksi
NAD merupakan derivat vitamin B3.
1. B1 thiamin
2. B2 riboflavin
3. B3 niasin
Koenzim yang terkait dengan ATP hanya vitamin B2 dan B3.
Kekurangan vitamin B akan mengganggu metabolisme energi.
NADH enzimnya isositrat dehidrogenase.
NADH akan masuk ke rantai respirasi melepaskan hidrogen dan menghasilkan 3 ATP.
Sedangkan FADH menghasilkan 2 ATP
Dekarboksilasi oksidasi melepaskan CO2.
Dari alfa-keto menjadi suksinil Co-A prosesnya dekarboksilasi oksidasi.
Dari succynyl Co-A menjadi succinate langsung dihasilkan ATP.
Reaksi yang menghasilkan ATP langsung: siklus krebs, glikolisis, fosforilasi oksidatif, dan
rantai respirasi.
Lemak penghasil ATP paling banyak tapi tidak menghasilkan ATP secara langsung. Lemak
banyak menghasilkan NADH dan FADH.
Dari succinate menjadi fumarate dihasilkan FADH2, membutuhkan koenzim FAD (derivat
vitamin B2), dihasilkan 2 ATP.
Dari malate ke oxaloacetat dihasilkan NADH 3 ATP.
Total ATP untuk 1 putaran (1 asetyl Co-A) siklus krebs 12 ATP.
Glikolisis 2 asetyl Co-A
Lemak 8 asetyl Co.A
1 mol glukosa 2 kali putaran
1 mol lemak 8 kali putaran
Karbohidrat disimpan di dalam becak-bercak sitoplasma di dalam hepar.
Hepar dapat bertahan menyimpan glikogen 0,5 gram
Berfungsi mengoksidasi hasil glikolisis mjd CO2 dan juga menyimpan energi ke bentuk
molekul berenergi tinggi spt ATP, NADH, FADH2
Sentral dalam siklus oksidatif dlm respirasi à dimana semua makromolekul
dikatabolis (Karbohidrat, Lipid dan Protein)
Untuk kelangsungannya membutuhkan : NAD, FAD, ADP, Pyr (piruvat) dan OAA
Menghasilkan senyawa intermedier yg penting à asetil Co A, a KG & OAA
Asam amino yang dihasilkan dari alfa-ketoglutarat melalui proses
transamnasi à glutamat. Kalau asam oksaloasetat à aspartat
Merupakan prekursor untuk biosintesis makromolekul – makromolekul
Siklus krebs selain sebagai jalur akhir karbohidrat , lemak dan protein, juga merupakan jalur
awal ari makromolekul-makromolekul.
Jalur akhir à katabolisme à mengubah KH à asetyl Co.A
Jalur awal à anabolisme
Berfungsi dalam katabolisme dan juga anabolisme à amfibolik
Katabolisme à memproduksi molekul berenergi tinggi
Anabolisme à memproduksi intermedier untuk prekursor biosintesis makromolekul
Jadi Dalam setiap siklus:
1 gugus asetil ( molekul 2C) masuk dan keluar sebagai 2 molekul CO2
Dalam setiap siklus : OAA digunakan untuk membentuk sitrat setelah mengalami reaksi
yang panjang kembali diperoleh OAA
Terdiri dari 8 reaksi : 4 mrpkn oksidasi dimana energi digunakan utk mereduksi NAD
dan FAD
Dihasilkan: 2 ATP, 8 NADH, 2 FADH2
Tidak diperlukan O2 pada TCA, tetapi digunakan pada Fosforilasi oksidatif untuk memberi
pasokan NAD, shg piruvat dapat di ubah menjadi Asetil Co A
Peran anabolisme dalam siklus krebs ditunjukkan oleh 4 senyawa intermediet, yaitu:
1. Sitrat
Dapat digunakan untuk membentuk kolestrol atau asam lemak. Jika terjadi gangguan atau
hambatan pada perubahan sitrat menjadi sis-akusitrat sehingga sitrat menumpuk misalnya,
maka sitrat tersebut akan terakumulasi dan dapat meningkatkan kolesterol atau asam lemak.
2. Alfa-ketoglutarat
Purin jika terlalu banyak di dalam tubuh akan diubah menjadi asam urat, bisa meningkatkan
konsentrasi asam urat di dalam darah. Asam urat di dalam tubuh berfungsi sebagai antioksida
endogen.
3. Succynil Co-A
Jalur metabolisme daur asam trikarboksilat (asam sitrat) pertama diketemukan olehKrebs (1937).
Oleh karena itu, jalur ini disebut pula daur Krebs. Jalur daur ini merupakan ajlur metabolisme
yang utama dari berbagai senyawa hasil metabolisme, yaitu hasil katabolisme karbohidrat, lemak,
dan protein.
Asetil ko-A (sebagai hasil katabolisme lemak dan karbohidrat), oksalasetat, fumarat, dan α-
ketoglutarat (sebagaihasil katabolismeasam amino dan protein), masuk kedalam daur Krebs untuk
selanjutnya dioksidasi melalui beberapa tahap reaksi yang kompleks menjadi CO2, H2O dan energi ATP.
Kegiatan daur asam tri karboksilat terdapat dalam sel hewan, tumbuhan, dan jasad renik yang aerob
dan merupakan metabolisme penghasil energi yang utama. Jasad yang anaerob tidak menggunakan
metabolisme daur ini sebagai penghasil energinya.
Daur Krebs merupakan bagian rangkaian proses pernafasan yang panjang dan kompleks,
yaitu oksidasi glukosa menjadi CO2dan H2O serta produksi ATP.
Proses pernafasan terdiri dari 4 tahap utama:
1. glikolisis (oksidasi glukosa menjadi piruvat)
2. konversi piruvat ke asetil ko-A
3. daur Krebs dan
4. proses pengangkutan elektron melalui rantai pernafasan yang dirangkaikan degan
sintesis ATP dari ADP = Pi melalui proses fosforilasi bersifat oksidasi.
Didalam sel eukariota, metabolisme asam trikarboksilat berlangsung didalam mitokondrion.
Sebagian enzim dalam metabolisme ini terdapat di dalam cairan matriks dan sebagian lagi terikat
pada bagian dalam membran mitokondrion.
Pencernaan: proses pemecahan makanan dari bentuk komplek menjadi bentuk sederhana
secara mekanis dan kimiawi yang melibatkan enzim di saluran pencernaan
Karbohidrat: dari polisakarida dirubah menjadi Disacahrida (M-L-S) kemudian jadi
monosakarida (galaktose, fruktose, glukose)
Glukose merupakan monosakarida terbanyak dalam sirkulasi (70 – 110 mg/ml) yang berada
di darah disebut gula darah yang jika berlebih dirubah dihati menjadi Glikogen (gula otot)
Galaktose dan fruktose dikonversi oleh hati dengan enzim yang sesuai menjadi glukose ,
kemudian masuk sirkulasi
METABOLISME KARBOHIDRAT
Terdiri 3 fase:
1. Glikolisis di Sel terjadi di Sitoplasma hasil : 2,2,2 ( ATP , NADH , Piruvat)
2. Siklus Kreb dibagi 2 yaitu
Dekarboksilasi Oksidasi ( tahap antara siklus krebs) terjadi di membran luar mitocondria
menghasilkan 2, 2, 2 (CO2 , NADH , Asetil CoA)
Siklus Krebs ( terjadi di matriks mitocondria ) menhasilkan 6,4,2,2 (NADH, CO2, FADH,
ATP)
3. Fosforilasi Oksidatif ( Sistem Transport Elektron) Tahap akhir Respirasi , terjadi di Matriks
mitocondria , bahan O2 dan 10 NADH dan 2 FADH , dengan bantuan enzim sitokrom menhasilkan
34 ATP dan Air
GLIKOLISIS
Glikolisis: proses perubahan glukose menjadi asam piruvat atau asam laktat
Glikolisis terdiri 2 lintasan:
Katabolisme glukosa (glikolisis) melalui triose (dihidroksi aseton fosfat atau gliseraldehid 3-
PO4) disebut lintasan Embden Meyerhof
Katabolisme glukosa (glikolisis) melalui 6-fosfoglukonat disebut lintasan oksidatif langsung
(pintas heksosmonofosfat)
SIKLUS KREBS
FOSFORILASI OKSIDATIF
Dalam proses rantai respirasi dihasilkan energi yang tinggi → energi tsb ditangkap oleh
senyawa yang disebut ATP
Fosforilasi oksidatif adalah proses pengikatan fosfor menjadi ikatan berenergi tinggi dalam
proses rantai respirasi
Fosforilasi oksidatif: proses perubahan ADP → ATP dengan cara mengambil energi yang
dihasilkan Rantai Respirasi (reaksi H + O2 → H2O)
RINGKASAN METABOLISME KARBOHIDRAT
Fosforilasi oksidatif: proses perubahan ADP → ATP dengan cara mengambil energi yang
dihasilkan Rantai Respirasi (reaksi H + O2 → H2O)
R/ 2 H + ½ O2 + 2e + ADP → H2O + ATP
Energi yang dihasilkan: 34 ATP
Total hasil energi metabolisme karbohidrat: 38 ATP
Diposkan oleh BIOLOGI ITU MUDAH di 03:05
Label: SKEMATIK METABOLISME KARBOHIDRAT
0 komentar:
Jumat, 19 Februari 2010
Pencernaan: proses pemecahan makanan dari bentuk komplek menjadi bentuk sederhana
secara mekanis dan kimiawi yang melibatkan enzim di saluran pencernaan
Karbohidrat: dari polisakarida dirubah menjadi Disacahrida (M-L-S) kemudian jadi
monosakarida (galaktose, fruktose, glukose)
Glukose merupakan monosakarida terbanyak dalam sirkulasi (70 – 110 mg/ml) yang berada
di darah disebut gula darah yang jika berlebih dirubah dihati menjadi Glikogen (gula otot)
Galaktose dan fruktose dikonversi oleh hati dengan enzim yang sesuai menjadi glukose ,
kemudian masuk sirkulasi
METABOLISME KARBOHIDRAT
Terdiri 3 fase:
1. Glikolisis di Sel terjadi di Sitoplasma hasil : 2,2,2 ( ATP , NADH , Piruvat)
2. Siklus Kreb dibagi 2 yaitu
Dekarboksilasi Oksidasi ( tahap antara siklus krebs) terjadi di membran luar mitocondria
menghasilkan 2, 2, 2 (CO2 , NADH , Asetil CoA)
Siklus Krebs ( terjadi di matriks mitocondria ) menhasilkan 6,4,2,2 (NADH, CO2, FADH,
ATP)
3. Fosforilasi Oksidatif ( Sistem Transport Elektron) Tahap akhir Respirasi , terjadi di Matriks
mitocondria , bahan O2 dan 10 NADH dan 2 FADH , dengan bantuan enzim sitokrom menhasilkan
34 ATP dan Air
GLIKOLISIS
Glikolisis: proses perubahan glukose menjadi asam piruvat atau asam laktat
Glikolisis terdiri 2 lintasan:
Katabolisme glukosa (glikolisis) melalui triose (dihidroksi aseton fosfat atau gliseraldehid 3-
PO4) disebut lintasan Embden Meyerhof
Katabolisme glukosa (glikolisis) melalui 6-fosfoglukonat disebut lintasan oksidatif langsung
(pintas heksosmonofosfat)
SIKLUS KREBS
Ketiga senyawa: asam aseto asetat, aseton dan asam β hidroksi butirat → disebut Badan
Keton
Meningkatnya badan keton didalam darah → ketosis
Badan keton bersifat racun bagi otak → koma, karena biasanya terdapat pada penderita DM
→ koma diabeticum
FOSFORILASI OKSIDATIF
Dalam proses rantai respirasi dihasilkan energi yang tinggi → energi tsb ditangkap oleh
senyawa yang disebut ATP
Fosforilasi oksidatif adalah proses pengikatan fosfor menjadi ikatan berenergi tinggi dalam
proses rantai respirasi
Fosforilasi oksidatif: proses perubahan ADP → ATP dengan cara mengambil energi yang
dihasilkan Rantai Respirasi (reaksi H + O2 → H2O)
RINGKASAN METABOLISME KARBOHIDRAT
Fosforilasi oksidatif: proses perubahan ADP → ATP dengan cara mengambil energi yang
dihasilkan Rantai Respirasi (reaksi H + O2 → H2O)
R/ 2 H + ½ O2 + 2e + ADP → H2O + ATP
Energi yang dihasilkan: 34 ATP
Total hasil energi metabolisme karbohidrat: 38 ATP
Diposkan oleh BIOLOGI ITU MUDAH di 03:05
Label: SKEMATIK METABOLISME KARBOHIDRAT
0 komentar:
Minggu, 25 Juli 2010
BEDA FOTOSINTESIS-RESPIRASI
Energi yang diserap merupakan energi kaya elektron yang nantinya akan terlibat dalam
serangkaian rantai reaksi yang disebut transpot elektron.
Menurut Stone (2004), air melalui reaksi terang akan dipecah (fotolisis) menjadi proton,
elektron dan O2.
Proton dan elektron yang dihasilkan dari pemecahan ini bergabung dengan senyawa
aseptor elektron NADP+ (nicotinamide adenosine dinucleotide phosphate) membentuk NADPH.
Beberapa proton bergerak melalui membran kloroplas , dan energi yang dibentuk berupa
ATP (Adenosine triphospat). NADPH dan ATP adalah komponen yang masuk ke dalam reaksi gelap
(siklus Calvin), yang merubah molekul Co2 menjadi molekul gula berantai karbon tiga. energi kimia
hasil konversi dari energi cahaya matahari tersimpan dalam senyawa karbon tersebut.
catatan
METABOLISME PROTEIN
Nama protein pertama kali diusulkan oleh ahli kimia Swedia, Berzelius. Protein berasal dari bahasa
Yunani, protios, yang berarti bahan penyokong yang pertama.
Protein merupakan komponen utama dalam semua sel hidup.
Fungsi utamanya sebagai unsur pembentuk styruktur sel, misalnya dalam rambut, wol,
kolagen, jaringan penghubung, membran sel dan lain-lain.
Selain itu dapat pula berfungsi sebagai protein yang aktif seperti enzim yang berperan
sebagai katalisator segala proses biokimia dalam sel.
Protein aktif selain enzim yaitu hormon, hemoglobin, protein yang terikat pada gen, toksin,
anti bodi atau anti gen dan lain-lain.
Protein adalah rangkaian atau polimer dari sejumlah asam amino. Asam amino adalah molekul
organik kecil yang pada umumnya terbuat dari karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen.
Protein dibuat dari suatu pool yang terdiri dari 20 asam amino yang berbeda.
Ratusan atau ribuan asam amino dirangkai dengan suatu urutan tertentu untuk membentuk
rantai asam amino.
Fungsi protein dimungkinkan karena struktur tiga dimensinya yang unik.
Dengan strukturnya yang unik suatu molekul protein dapat melakukan interaksi dengan
molekul lainnya sehinnga dapat berfungsi sebagai molekul pengatur dalam suatu ekspresi gen atau
transmisi genetik menjadi fenotipik.
Jadi, suatu protein sangat tergantung pada kemampuannya untuk mengikat atau
berpasangan dengan molekul lainnya untuk menjalankan fungsinya.
Kemampuan tersebut ditentukan oleh struktur tiga dimensinya.
Bila asam amino dirakit menjadi suatu rantai protein, rantai tersebut segera melipat
membentuk suatu struktur yang secara energetik paling relaks atau yang bentuknya paling stabil.
Bentuk yang secara energetik paling stabil ditentukan oleh interaksi tiap-tiap asam amino yang
membentuk protein tersebut.
Oleh karena itu, jenis asam amino dan urutannya dalam rantai protein akan menentukan
struktur tiga dimensi molekul protein yang terbentuk.
Urutan asam amino dalam suatu rantai protein sangat penting menentukan fungsi protein
tersebut.
Dengan 20 macam asam amino yang berbeda, diperoleh jumlah dan urutan yang berbeda-
beda sehingga dihasilkan protein-protein unik yang hampir tidak terbatas jumlahnya.
Keragamn ini sangat menguntungkan mengingat berbagai ragam fungsi yang dilakukan oleh
protein.
Semua organisme merupakan kumpulan dari sejumlah protein dan segala aktivitasnya.
Fungsi protein tergantung pada struktur tiga dimensinya, yang pada gilirannya ditentukan
oleh sekuen asam amino penyusun protein tersebut.
Jadi, DNA menentukan karakteristik suatu organisme karena DNA menentukan sekuen
asam amino dari semua protein pada suatu organisme.
DNA mengandung sandi genetik untuk tiap asam amino yang ditampilkan masing-masing
dari sekuen tiga pasang basa.
Ketiga basa (triplet) ini disebut kodon.
Urutan kodon pada suatu sekuen DNA mencerminkan urutan asam amino yang akan dirakit
menjadi suatu rantai protein.
Satu bagian sekuen DNA lengkap yang mampu menentukan sekuen asam amino suatu
protein atau molekul r RNA dan tRNA disebut gen, yaitu satuan hereditas yang didefinisikan oleh
para ahli genetika klasik.
Semua gen dan sekuen DNA yang dimiliki oleh suatu organisme disebut genom.
Sintesis Protein
Proses sintesis protein dari sandi genetik melibatkan beberapa langkah. DNA pada
dasarnya adalah penyimpan informasi yang pasif, mirip denga cetak biru (blue print) untuk
denah rumah. Aktivitas pembuatan protein terjadi pada suatu situs khusus dalam sel yang
disebut ribosom. Oleh karena itu, langkah pertama dalam sintesis protein adalah
menyampaikan informasi dari DNA ke ribossom.
Untuk melakukan hal ini enzim-enzim seluler membuat salinan kopi gen sehinnga dapat
dibaca oleh ribosom.
Salinan kopi gen ini disebut RNA duta (messennger RNA = mRNA). mRNA membawa sandi
genetik yang dipakai langsung untuk sintesis protein di ribosom.
Tahap ini disebut dengan tahp transkripsi.
Dalam tahap berikutnya kodon pada mRNA harus dapt dikorelasi dengan asam amino yang
seharusnya.
Tahapan ini dilakukan molekul RNA lain, yaitu RNA transfer, (transfer RNA = tRNA) yang
dikenal dengan tahap translasi.
Akhirnya asam amino harus disambungkan untuk membentuk rantai protein fungsional
(tahap sintesis).
Ribosom yang terdiri dari RNA dan protein, melakukan fungsi tersebut.
Bila rantai protein sudah lengkap, suatu tanda berhenti (stop sign) mempengaruhi ribosom
sehingga ribosom melepas protein baru tersebut ke dalam sel.
Transkripsi.
Transkripsi adalah sintesis RNA secara enzimatik dengan menggunakan DAN sebagai
cetakan.
Untuk transkripsi suatu gen, hanya salah satu rantai DNA yang digunakan sebagai cetakan
atau templat.
Transkripsi dikatalis oleh enzim RNA polimerase. Sintesis RNA selalu bergerak ke satu arah,
yaitu dari ujung 5’ ke ujung 3’ dari molekul RNA.
Untuk menginisiasi transkripsi, RNA polimerase berikatan pada suatu daerah di DNA yang
disebut promoter. Promoter terletak disebelah hulu (ke arah5’) dari gen.
Perbedaan urutan nukleotida dari promoter berbagai gen menyebabkan perbedaan tingkat
efisiensi dan regulasi dari inisiasi transkripsi gen-gen tersebut.
Setelah RNA polimerase terikat pada promoter DNA, kedua rantai DNA dipisahkan dan RNA
polimerase memulai sintesis RNA di tempat inisiasi.
Tempat ini disebut sebagai posisi +1. RNA polimerase menambahkan ribonukleotida ke
ujung 3’dari rantai RNA yang sedang disintesis.
Hal ini dilakukan dengan bergerak dari ujung 3’ ke arah 5’ dari rantai DNA cetakan., sambil
memisahkan bagian rantai ganda DNA yang dilaluinya.
Dengan demikian ribonukleotida dapat berpasangan dengan DNA cetakan dan ditambahkan
pada ujung 3’ RNA dengan pembentukan ikatan fosfodiester.
Heliks ganda akan terbentuk kembali setelah RNA polimerase lewat.
Translasi.
Translasi merupakan proses sintesis protein di dalam sel.
Sebelum sintesis protein dimulaio, setiap jenis tRNA berikatan dengan asam amino spesifik.
Reaksi ini dikatalis oleh enzim aminoasil tRNA sintetase bersama dengan ATP, sehingga
terbentuk aminoasil tRNA.
Pada tRNA terdapat antikodon yang akan berpasangan dengan kodon yang terdapat pada
mRNA. Setiap macam aminoasil tRNA sintetase akan menggabungkan asam amino tertentu pada
tRNA yang spesifik.
Pada tRNA inisiator, tRNA terikat pada asam amino metionin yang termodifikasi, yaitu N-
formilinetionin. Proses sintesis protein terdiri dari tiga tahap yaitu:
Inisiasi : proses penempatan ribosom pada suatu molekul mRNA
Elongasi : proses penambahan asam amino
Terminasi : proses pelepasan protein yang baru disintesis
Pada sintesis protein sel prokariot, prosaes inisiasi memerlukan sub unit kecil (30S) dan sub
unit besar (50S) ribosom, mRNA, tiga faktor inisiasi (IF1, IF2 dan IF3) dan GTP. IF1 dan IF3 mula-
mula terikat pada sub unit kecil ribosom, kemudian IF2 dan GTP bergabung.
Kompleks sub unit kecil ini terikat pada mRNA di tempat pengikatan ribosom yang terletak 8
– 13 nukleotida sebelum hulu kodon inisiasi AUG kemudian bergerak sepanjang mRNA ke arah hilir
sampai menemukan kodon inisiasi.
Setelah pengikatan sub unit kecil ribosom pada kodon inisiasi, tRNA inisiator dapat terikat
pada kodon inisiasi dan melepaaskan IF3 sehingga terbentuk kompleks inisiasi 30S, melepaskan
IF1, IF2, GDP dan fosfat sehingga terbentuk inisiasi 70S.
Proses elongasi melibatkan tiga faktor elongasi (EF – Tu, EF – Ts, EF – G0, GTR, aminoasil
tRNA dan kompleks inisiasi 70 S.
Proses elongasi terdiri dari tiga tahap:
1. Aminoasil tRNA membentuk kompleks denagn EF-Tu dan GTP, terikat pada “A-site”
di ribosom dengan melepaskan EF-Tu – GDP. EF-Tu – GTP dapat berubah lagi menjadi EF-
Tu – GTP dengan bantuan EF-Ts dan GTP.
2. Enzim transferase peptidil yang terdapat pada ribosom membenyuk ikatan peptida
antara dua asam amino yang berdampingan.
3. Enzim translokase (EF-G) dengan energi GTP menggerakkan ribosom sejauh satu
kodon sepanjang mRNA sehingga tRNA pada “P-site” lepas dan tRNA pada “A-site” pindah
ke “P-site”.
Proses elongasi rantai peptida berjalan terus sampai ribosom mencapai suatu kodon stop.
Proses terminasi melibatkan tiga faktor pelepas (“release faktor”, RF1, RF2 dan RF3).
RF1 atau RF2 dapat mengenal kodon stop dan denagn bantuan RF3 menyebabkan trasnsferase
peptidil melepaskan rantai polipeptida dari tRNA.
Faktor-faktor pelepas membantu pelepasan kedua sub unit ribosom dari mRNA.
2. Ciri-ciri Molekul Protein
2. Struktur sekunder
Struktur ini terjadi karena ikatan hidrogen antara atom O dari gugus karbonil (C=O) dengan
atom H dari gugus amino (N-H) dalam satu rantai pilipeptida,memungkinkan terbentuknya konfirasi
spiral yang disebutStruktur helix.
Rantai paralel yang berkelok-kelok disebut konfirmasi –ß,rantai dihubung silangkan oleh
ikatan hidrogen sehingga membentuk suatu struktur yang disebut lembaran berlipat-lipat.
Struktur polipeptida dalam protein serabut pada rambut dan wol berbentuk spiral yang
berarah putar kekanan. Yang disebut dengan ð-helix,sedang yang berkelok-kelok disebut ß-kerotin.
3. Struktur tersier
1. Struktur tersier terbentuk karena terjadinya perlipatan (folding) rantai ð-
helix,konformasi ß,maupun gulungan rambang suatu polipeptida,membentuk protein
glubular,yang struktur tiga dimensinya lebih rumit daripada protein serabut.
2. Kemantapan struktur tersier suatu molekul protein selain disebabkan oleh ikatan
kovalen seperti ikatan peptida dan ikatan disulfida juga oleh ikatan tak-kovalen yang
menunjangnya yaitu yang menyebabkan terjadinya pelipatan tersebut.
Struktur kuartener
Sebagian besar protein berbentuk globular yang mempunyai berat molekul lebih dari 50 ribu
merupakan suatu obligomer,yang terjadi dari beberapa rantai polipeptida yang terpisah yang disebut
juga dengan protomer yang saling mengadakan interaksi membentuk struktur kuartener dari
proteina obligomer tersebut.
Alanine - The second simplest amino acid, but used the most in proteins.
beta-Alanine - The only naturally occurring beta amino acid.
Arginine - Amino acid often used at the active sites of enzymes.
Asparagine - Amide derivative of aspartic acid.
Aspartic Acid - Important intermediate in the citric acid cycle.
Carnitine - Unusual amino acid that carries fatty acids into mitochondria.
Citrulline - An amino acid that works to detoxify and eliminate unwanted
ammonia.
Cysteine - Thiol containing amino acid involved in active sites and protein
tertiary structure determination.
Cystine - Oxidation product of cysteine that holds proteins together.
gamma-Aminobutyric Acid - Decarboxylated amino acid that helps you chill
out.
Glutamic Acid - Negatively charged amino acid found on the surface of
proteins.
Glutamine - The only amino acid with the ability to easily cross the barrier
between blood and brain tissue.
Glutathione - Small peptide that helps dump free radicals.
Glycine - Simplest amino acid that also acts as a neurotransmitter antagonist.
Histidine - Amino acid responsible for histamine biosynthesis.
Hydroxyproline - Important amino acid used in structural proteins like
collagen.
Isoleucine - Hydrophobic amino acid used almost exclusively in protein and
enzyme construction.
Leucine - Another hydrophobic amino acid used almost exclusively in protein
and enzyme construction.
Lysine - An essential amino acid with a positive charge on the aliphatic side
chain.
Methionine - An essential amino acid that helps initiate protein synthesis.
Ornithine - Critical member of the amino acids in the urea cycle.
Phenylalanine - Most common aromatic amino acid found in proteins.
Proline - Cyclic aliphatic amino acid used in the synthesis of collagen.
Serine - Amino acid alcohol found in the active site of serine proteases.
Taurine - Mercaptan-containing amino acid that is involved in bile acid
biochemistry.
Threonine - Amino acid alcohol involved in porphyrin metabolism.
Tryptophan - Aromatic amino acid used the least frequently in proteins.
Tyrosine - Hydroxyphenyl amino acid that is used to build neurotransmitters
and hormones.
Valine - Hydrophobic aliphatic amino acid used to hold proteins together.
Alanin mempunyai sifat-sifat fisik yang menunjukkan zat ionik, bahkan dalam keadaan
padat.
Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa alanin murni ada dalam keadaan padat, dan pada
batas pH tertentu terdapat bentuk ionik dwikutub yang dikenal sebagai zwitterion.
Zwitterion disebabkan karena adanya baik gugus pemberi proton (asam) ataupun gugus
peneroma proton (basa) di dalam molekul asam amino.
Ada dua jenis protein, dibedakan oleh hasil-hasil yang diperoleh, apabila protein dihirolisasi manjadi
satuan monomer penyusun. Ini adalah protein sederhana dan protein berkonjugasi:
1. Protein sederhana: hanya asam amino
2. Protein berkonjugasi: asam amino + gugus (-gugus) prostetik nonprotein.
Bobot molekul protein berkisar dari suatu minimum sembarang dari kira-kira 5.000 sampai
1.000.000 lebih. Protein dengan bobot molekular kurang dari 5.000 sering ditunjukkan sebagai
polieptida. Ada sejumlah kecil polipeptida yang penting dalam system hidup dan yang mempunyai
sepuluh atau lebih sedikit satuan asam amino.
Ini disebut oligopeptida (oligo, “beberapa”)
0 komentar:
Sabtu, 24 Juli 2010
Metabolisme sel membahas tentang katabolisme berupa respirasi dan fermentasi dan anabolisme yang
mebahas fotosintesis. ini catatan yang jika dibuang sayang , yang bisa diberikan ke anak anak setidaknya
untuk Pre test jadi akan baik
Hubungan energi dengan mahluk hidup memiliki arti pembahasan mengenai reaksi kimia
yang terjadi dalam sel. Ada dua reaksi yaitu
1. reaksi endergonik yaitu reaksi yang membutuhkan input atau pemasukan energi atau
endergonik berarti energi masuk
2. reaksi eksergonik yaitu reaksi kimia yang melepaskan energi atau eksergonik berarti
energi keluar
Molekul ATP (adenosin trifosfat) adalah molekul ulang-aling yang membawa energi kimia
dalam sel.
ATP merupakan molekul yang hampir semuanya menyebabkan kerja seluler, baik untuk
munculnya sinar dari kunang-kunang hingga pergerakan sel otot sehingga kita bisa mengayuh
sepeda.
ATP adalah molekul yang memiliki 3 bagian yaitu basa adenin, gula ribosa, dan tiga gugus
fosfat yang diikatkan dengan ikatan kovalen.
Ikatan kovalen antar gugus fosfat kedua dan ketiga tidak stabil, sehingga kita akan
mendapatkan pelepasan gugus fosfat, yang berarti hidrolis ATP menjadi ADP.
Perpindahan gugus fosfat ke suatu molekul disebut fosforilasi. ATO adalah sumberdaya
dalam sel yang dapat diperbaharui dan itu sebabnya dikenal siklus ATP.
Enzim
Untuk dapat memahami arah reaksi dan jalur metabolisme, keduanya melibatkan apa yang
disebut enzim
Enzim yaitu protein dalam tubuh yang berfungsi sebagai katalis biologi.
Katalis adalah suatu molekul kimiawi yang dapat mempercepat proses reaksi tetapi dirinya
(molekul bersangkutan) tidak ikut bereaksi atau digunakan.
Jadi enzim dapat mempercepat reaksi kimia dalam sel dengan cara menurunkan hambatan
energi.
Hambatan energi = energi aktivasi = jumlah energi yang dibutuhkan untuk reaksi eksergonik.
Enzim tertentu akan mengkatalisis reaksi seluler tertentu.
Cara kerja enzim adalah sisi aktif enzim mengikat substrat dan kemudian mengubah
substrat menjadi hasil, akibatnya hasil dilepaskan, karena sudah tidak sama dengan substrat lagi.
Enzimnya sendiri, setelah hasil substrat dilepaskan, dapat kembali mengikat substrat lagi
dan seterusnya satu per satu substrat diubah menjadi hasil.
Kerja enzim ini dapat dihambat/dijegal atau dipengaruhi oleh faktor lingkunga seperti
temperatur, pH, konsentrasi garam dll.
Beberapa enzim membutuhkan ko-faktor (materi bukan protein) dan ko-enzim (seperti
vitamin, atau molekul organik lain) yang membantu kerja enzim.
Kerja enzim juga dihambat atau dijegal oleh molekul yang disebut inhibitor, pestisida, dan
antibiotik
Posisi molekul enzim dalam sel dan hasil kerja enzim sangat berhubungan dengan
membran biologi.
Oleh karena itu sedikit mengenai membran dibahas berikut ini Membran
Proses metabolisme menyangkut transport materi asal dan hasil metabolisme di mana akan
melibatkan membran biologi.
Struktur membran biologi, yaitu pemisah antara hidup dan tidak hidup dan secara selektif
dapat dilalui adalah tiga lapis mosaik cair yang terdiri atas fosfolipid dan protein.
Fungsi membran ada empat yaitu:
Fngsi mosaik yang memfasilitasi proteinnya sebagai enzim, reseptor, sel junction dan
transporter atau protein pemindah
Membran transport, yaitu fungsi difusi, osmosis, difusi yang difasilitasi (oleh protein
pemindah), dan transport aktif, yaitu pergerakan molekul melewati membran yang memerlukan
energi dari gradien rendah ke gradien tinggi
Memelihara keseimbangan air (osmoregulasi), yaitu fungsi membran di mana ia bertindak
sebagai membran semipermeabel antara isi sel dan lingkungannya, yang meliputi kondisi isotonik,
hipotonik, dan hipertonik
Eksositosis/endositosis, yaitu fungsi membran untuk mengeluarkan atau memasukkan
materi dari dan ke luar sel. Termasuk dalam endositosis adalah apa yang disebut fagositosis,
pinositosis, dan pinositosis yang diperantai reseptor
Proses metabolisme yang membutuhkan energi dan yang menghasilkan energi terjadi
dalam sel dalam organel utama.
Organel utama untuk proses metabolisme yang membutuhkan energi fotosintesis adalah
kloroplast.
Organel utama untuk proses metabolisme yang menghasilkan energi respirasi selular adalah
mitokondria.
Respirasi Selular
Respirasi seluler adalah jalur metabolimse yang memanen atau menghasilkan energi.
Istilah respirasi sama dengan bernafas yaitu pertukaran oksigen (O2) dan karbondioksida
(CO2) antara organisme dan lingkungannya.
Respirasi selular yaitu pemanenan atas proses menghasilkan energi secara aerobik (perlu
O2) dari molekul makanan oleh sel.
Oleh karena itu pernafasan dan respirasi selular sangat berhubungan.
Rumus umum untuk respirasi selular adalah:
C6H12O6 + 6O2 à 6 CO2 + 6H2O + ATP
Ada tiga tipe jalur metabolisme yang menghasilkan energi.
1. Tipe yang paling umum terjadi dalam sel yaiut respirasi aerobik dan yang merupakan
jalur utama penghasil energi yang menghasilkan ATP (pembentukan ATP), molekul energi
bioogi.Istilah aerobik menunjukkan makna bahwa jalur aerobik tidak dapat berlangsung
tanpa tersedianya oksigen yang cukup. Setiap pernafasan yang kau ambil, kau
memasukkan oksigen untuk menyediakan sel-sel dapat melangsungkan jalur aerobik ini
2. Dua jalur lain adalah jalur anaerobik, yaitu jalur yang dapat ditempuh tanpa
ketersediaan oksigen.
3. Jalur anaerobik yang paling umum adalah jalur fermentasi dan transport elektron
anaerob. Kebanyakan bakteri dan protista lain sangat mengandalkan jalur anaerob untuk
membuat atau mengahasilkan ATP yang diperlukannya.
Ketiga tipe jalur metabolisme penghaisl energi tersebut memulai prosesnya dengan reaksi
yang sama yang disebut reaksi glikolisis.
Reaksi glikolisis memecah glukosa menjadi dua molekul asam piruvat.
Reaksi glikolisis terjadi dalam sitoplasma sel tanpa peranan oksigen
Setelah reaksi glikolisis jalur berikutnya bisa berbeda, bisa aerobik, bisa anaerob, tergantung
kebutuhan sel dan atau ketersediaan oksigen dalam sel
Apabila jalur melalui aerob yang ditempuh, maka proses akan dilangsungkan dalam organel
mitrokondria. Dalam mitokondria oksigen adalah penerima elektron terakhir yang dilepaskan selama
proses reaksi.
Apabila jalur anaerob yang dipilih maka proses metabolisme berlangsung tetap paa
sitoplasma sel dan substansi selain oksigen dalam sitoplasma adalah penerima elektron terakhir.
Dalam ketiga jalur tersebut, reaksi tidak dapat mereka langsungkan sendiri, tetapi harus
dibantu enzim.
Respirasi Aerobik
Respirasi aerobik adalah jalur yang paling banyak menghasilkan energi ATP dari satu
molekul glukosa, yaitu satu molekul glukosa melalui jalur respirasi aerobik dapat dihasilkan 36
bahkan lebih molekul ATP, bila lewar jalur fermentasi satu molekul glukosa dihasilkan 2 ATP.
Bila Anda seekor bakteri, Anda memang tidak butuh banyak ATP. Tapi bila Anda berukuran
besar, memiliki sistem yang kompleks dan beraktifitas tinggi maka ketergantungan Anda akan
ketersediaan ATP yang cukup yaitu melalui jalur aerobik sangat penting.
Rumus umum respirasi seluler di atas hanya menunjukkan gugus awal reaksi (yaitu glukosa)
dan gugus final reaksi (yaitu karbondioksida dan air) dari jalur tersebut.
Di antara kedua molekul start dan finish tersebut ada tiga tahapan reaksi berlangsung.
1. Tahap pertamanya adalah glikolisis,
2. Tahap keduanya adalah termasuk apa yang disebut siklus Krebs, yaitu tahapan
mulai dari molekul piruvat dipecah secara lengkap menjadi air dan karbondioksida.
3. Tahap ketiganya adalah fosforilasi transport elektron.
Selama tahapan kedua, dihasilkan banyak ATP, tetapi hidrogran dan elektron dibatasi
pergerakannya alias dilepaskan dan dipindahkan oleh koenzim (NAD+ dan FAD) ke sistem transport
elektron.
Sistem tersebut bersamaan dengan enzim di dekatnya menjadi mesin untuk proses
fosforilasi transport elektron. Tahap ketiga inilah yang menghasilkan banyak sekali molekul ATP.
Jalur anaerob atau jalur fermentasi yaitu jalur metabolisme yang tidak membutuhkan
oksigen
Organisme yang menggunakan jalur fermentasi adalah sel apa saja yang terdedah dalam
kondisi kekurangan atau bahkan tanpa oksigen, bisa bakteri, protista lain yang hidup dalam perut
hewan, makanan kaleng, bahkan sel otot kita melakukan jalur anaerob ini.
Glikolisis juga adalah tahap pertama reaksi jalur anaerob.
Dalam anaerob, glukosa juga dipecah menjadi dua molekul piruvat, nettonya terbentukdua
NADH dan dua ATP, tetapi reaksi anaerob tidak memecah glukosa menjadi CO2 dan air
sepenuhnya, dan jalur anaerob tidak menghasilkan energi ATP lagi selain yang hasil tahap glikolisis.
Tahap terakhir atau finalnya hanya menghasilkan koenzim NAD+ yang penting untuk proses
jalur anaerob.
Hasil energi jalur anaerob memang kecil, tetapi itu cukup untuk organisme sel tunggal
anaerob. Bahkan dalam kondisi stress jalur anaerob juga terbukti cukup menyediakan energi yang
diperlukan bagi sel hewan yang terdedah dalam kondisi anaerob atau kekurangan oksigen.
Fermentasi laktat, yaitu tahapan utama reaksi penghasil energi yang disebut fermentasi
laktat, perhatikan bahwa piruvat yang terbentuk selama tahap pertama glikolisis, menerima hidrogen
dan elektron dari NADH, dan menyebabkan piruvat diubah menjadi molekul laktat.
Seringkali molekul laktat disebut asam laktat.
Namun demikian bentuk ion (laktat) lebih umum terdapat dalam sel. Jalur fermentasi laktat
umum pada jalur anaerob ini.
Beberapa sel hewan juga dapat melakukan fermentasi laktat untuk memperoleh energi ATP
dengan cepat.
Contoh klasik adalah apabila pada atlit lari cepat, untuk pemenuhan energi yang cepat dan
segera untuk lari cepat, sel otot atlit tersebut melakukan fermentasi laktat.
Jalur fermentasi alkohol, adalah jalur lain respirasi anaerob yang mempunyai senyawa
antara Asetaldehide sebagai akseptor ion H+ yang segera membentuk alkohol
Dalam jalur ini masing-masing molekul pirivat hasil tahap glikolisis disusun menjadi senyawa
intermedier yang disebut asetildehid.
Bila molekul asetildehid ini menerima hidrogen dan elektron dari NADH, maka akan diuabh
menjadi etanol, yaitu produk akhir jalur ini.
Yeast, organisme sel tunggal eukariot fungi menggunakan jalur anaerob fermentasi alkohol
ini. Ingat adonan roti? Itulah kerja organisme ini, yang memetabolisme gula dengan mengeluarkan
CO2 yang mengembangkan adonan roti.
Pabrik bir dan anggur juga memanfaatkan organisme yang menempuh jalur fermentasi
alkohol ini.
Ada lagi jalur penghasil energi yang bukan respirasi aerob dan bukan fermentasi, dan
khususnya yang dilakukan bakteri.
Jalur yang sangat tidak umum ini mempengaruhi siklus global akan sulfur, nitrogen, dan
elemen vitasl lain dan mempengaruhi ketersediaan nutrisi organisme disebut jalur transport elektron
anaerob.
Transport elektron secara anaerob adalah jalur yang umum dilakukan oleh beberapa
bakteri.
Elektron dipisahkan dari komponen organik dan dikirim ke sistem transport yang terdapat
dalam plasma membran.
Energi yang dihasilkan akibat proses ini sangat bervariasi.
Suatu komponen inorganik dalam lingkungan seringkali merupakan penangkap elektron
terakhir.
Contohnya, bakteri anaerob tertentu yang hidup di tanah berlumpur basah memisahkan
elektron dari suatu atau beberapa komponen dan membuangnya ke gugus sulfat (SO4),
menghasilkan H2S yang berbau.
Jadi dalam transport elektron anaerob, senyawa inorganik, bukan oksigen adalah
penangkap elektron terakhir.
FOTOSINTESIS
A Anak gondok
B. Thymus
C. Adrenal
D. Thyroid
E, Pancreas
2. Gejala klorosis pada tumbuhan dapat dihindarkan jika tanah tempat tumbuhnya diberi pupuk yang
mengandung :
A. Urea
B. Phosphat
C. N, P , K
D. Fe dan Mg
E. C , H , O
3. Ginjal merupakan organ yang paling erat kaitannya dengan masalah homeostasis.
SEBAB
4. Jika dalam kultur sel berhijau daun dialirkan gas CO2dan disinari, maka akan terjadi :
1. penyerapan sinar, terutama sinar hijau
2. fotolisis air dan sintesis ATP
3. pembebasan oksigen yang berasal dari CO2
4. Pengikatan CO2oleh ribulosadifosfat.
A. gliserol D. vitamin
C. monosakarida
7. Di antara getah, pankreas berikut, manakah yang langsung diangkut oleh darah ?
A. Tripsinogen D. Insulin
B. Enterokinase E. Lipase
C. Amilase
8. Salah satu hal yang terjadi pada proses kehidupan adalah penyusunan senyawa yang
sederhana menjadi senyawa yang lebih kompleks. Proses tersebut juga dinamakan ........
A. respirasi D. transpirasi
B. anabolisme E. disimilasi
C. katabolisme
9. Pada daun tumbuhan akan terlihat gejala klorosis jika kekurangan unsur ........
A. Ca D. Mg
B. Cu E. P
C. K
10. Untuk mengubah energi kimia yang terdapat dalam makanan menjadi energi mekanik yang
berupa gerakan otot, dilibatkan senyawa :
1. glikogen 3. ATP
2. aktomiosin 4. fibrinogen
11. Hasil pencemaran tersebut di bawah ini siap diabsorpsi oleh usus halus, KECUALI :
A. gliserol
B. asam lemak
C. monosakarida
12. Di antara getah, pankreas berikut, manakah yang langsung diangkut oleh darah ?
A. Tripsinogen D. Insulin
B. Enterokinase E. Lipase
C. Amilase
13. Salah satu hal yang tetjadi pada proses kehidupan adalah penyusunan senyawa yang
sederhana menjadi senyawa yang lebih kompleks. Proses tersebut juga dinamakan ........
A. respirasi D. transpirasi
B. anabolisme E. disimilasi
C. katabolisme
14. Unsur kalsium mempunyai arti penting dalam mempertahankan permeabilitas membran sel
SEBAB
15. Manakah yang merupakan peristiwa awal dari proses fotosintesis ........
C. ionisasi CO2
0 komentar:
Poskan Komentar
Dalam hal ini pembentukan ATP dari ADP + Pi merupakan suatu mekanisme penyimpanan energi
matahari yang diserap kemudian diubah menjadi bentuk energi kimia. Proses ini
disebut fotofosforilasi.
Tahap kedua disebut tahap reaksi gelap. Dalam hal ini senyawa kimia berenergi tinggi NADPH dan
ATP yang dihasilkan dalam tahap pertama (reaksi gelap) dipakai untuk proses reaksi reduksi
CO2 menjadi glukosa dengan persamaan:
Energi pada proses pengangkutan elektron dalam fotosintesis dari H2O ke NADP+. Elektron
yang telah tereksitasi di fotosistem II selanjutnya dialirkan ke fotosistem I melalui molekul
penerima elektron; sitokrom 559 (sitokrom b3= cyt. b3), plastoquinon (PQ), sitokrom 553
(sitokrom f = cyt.f), plastosianin(PC) dan molekul P700di fotosistem I. pengankutan elektron
dari PQ ke cyt.f dirangkaikan dengan pembentukan ATP dari ADP+Pi. Sementara itu elektron
yang telah tereksitasi difotosistem I, dialirkan berturut-turut ke molekul substrat feredoksin,
feredoksin, feredoksin reduktase, dan akhirnya ke NADP+ dimana molekul ini tereduksi menjadi
NADPH.
Dalam keadaan tertentu, elektron yang tereksitasi di fotosistem I tidak dialirkan ke
NADP+, tetapi kembali ke P700 melalui molekul penerima elektron lainnya, sitokrom 564
(cyt.b6) yang selanjutnya melalui cyt. b3 dialirkan ke P700 di fotosistem I. mekanisme
pengangkutan elektron ini disebut pengangkutan elektron mendaur dalam
fotosintesis, sedangkan pengangkutan elektron dari H2O ke NADP+ melalui fotosistem I dan
fotosistem II, disebut pengangkutan elektron tak mendaur dalam fotosintesis.
3. Tahap Reaksi Gelap Cahaya: Daur Calvin
Dalam tahap reaksi gelap cahaya ini, energi yang dihasilkan (NADPH dan ATP) dalam tahap
reaksi terang cahaya selanjutnya dipakai dalam reaksi sintesis glukosa dari CO2, untuk kemudian
dipakai dalam reaksi pembentukan senyawa pati, selulosa, dan polisakarida lainnya sebagai hasil
akhir proses fotosintesis dalam tumbuhan.
Jalur metabolisme reaksi pembentukan glukosa dari CO2 ini merupakan suatu jalur metabolisme
mendaur yang pertama kali diusulkan oleh M.Calvin, disebut daur Calvin. Dalam tahap reaksi
pertamanya 6 molekul CO2 dari udara bereaksi dengan 6 molekul ribulosa 1,5-difosfat, dikatalis
oleh enzim ribulosa difosfat karboksilase, menghasilkan 2 molekul 3-fosfogliserat melalui
pembentukan senyawa antara, 2-karboksi 3-ketoribitol 1,5-difosfat.
Pada tahap reaksi kedua, 12 molekul 3-fosfogliserat diubah menjadi 12 molekul gliseral dehida
3-fosfat melalui pembentukan 1,3-difosfogliserat, dikatalis oleh enzim fosfogliserat kinase dan
gliseraldehidafosfat dehidrogenase, serta menggunakan 12 ATP dan 12 NADPH.
Tahap reaksi ketiga , 12 gliseraldehida 3-P diubah menjadi 3 molekul fruktosa 6-P dengan
melalui pembentukan senyawa dihidroksi aseton fosfat dan fruktosa 1,6 difosfat.
Gambar 4. Daur Calvin: Jalur mendaur metabolisme penambatan CO
LATIHAN SOAL
1. Organisme autotrof membuat makanannya sendiri memakai energy hasil reaksi kimiadikenal
dengan istilah ... .
a. Fotosintesis
b. Kemosintesis
c. Glikolisis
d. Siklus karbon
e. Asimilasi Karbon
2. Zat yang dihasilkan oleh fotosintesis dan dibutuhkan dalam desimilasi ialah .......
a. CO 2
b. O 2
c. N 2
d. H 2 O
e. NH3
3. Proses fotosintesis pada sel daun terjadi di dalam ... .
a. Kloroplas
b. Vakuola
c. Inti sel
d. Dinding sel
e. mitocondria
4. Senyawa organik yang dihasilkan dari proses fotosintesis adalah ... .
a. Amilum
b. asam amino
c. lemak
d. protein
e. oksigen
5. fotosintesis mengambil bahan secara difusi dari lingkungannya berupa
a. oksigen
b. klorofil
c. karbon dioksida
d. gula
e. air
6. faktor-faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis adalah .... .
a. karbondioksida
b. oksigen
c. suhu
d. cahaya
e. kelembaban
7. Tanah pertanian yang baik selalu digemburkan agar .......
A . tersedia oksigen untuk pernafasan akar
B . tumbuhan cepat menjadi besar
C . tersedia karbondioksida untuk fotosintesis
D . tumbuhan akan cepat berbuah
E . tersedia air untuk fotosintesis
8. Memasukkan daun hasil percobaan ke dalam alkohol panas dimaksudkan agar .......
A . sel-sel daun mati
B . klorofil daun larut
C . daun menjadi pucat
D . daun berubah menjadi biru
E . melarutkan amilum
9. Batang tanaman kita sayat kulitnya melingkar selebar 10 cm, kemudian bagian kulitnya
dikupas.
Beberapa hari kemudian ternyata pada sayatan bagian atas terjadi pembengkakan,
tumbuh bentukan yang tidak beraturan, dan tanaman itu tetap segar.
Terjadinya pembengkakan pada bagian atas sayatan tersebut menunjukkan adanya .... .
a. penimbunan air dan garam-garam mineral yang diangkut xylem dari dalam tanah ke atas
b. penimbunan hasil fotosintesis dari daun yang terputus jalannya karena floem dihilangkan
c. pada bagian yang disayat terjadi pembengkakan karena infeksi.
d. pembengkakan terjadi karena pengaruh regerasi sel.
e. Hambatan air yang menyebabkan tekanan turgor naik
10. Dua kecambah dari jenis yang sama diletakkan ditempat yang satu terkena cahaya,
dan yang lain tidak dalam keadaan gelap. Dalam beberapa hari kecambah ditempat yang
gelap tumbuh lebih panjang daripada kecambah ditempat yang terang. Hal ini menunjukkan
bahwa ... .
a. cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan kecambah
b. tunas kecambah tumbuh mencari cahaya
c. cahaya dapat menghambat pertumbuhan kecambah
d. pertumbuhan kecambah mengikuti fototaksis
e. adanya gerak fototropi
11. Percobaan terhadap hasil fotosintesis menunjukkan bahwa daun hijau yang ditetesi
lugol/iodium berubah warna menjadi biru. Hal ini membuktikan bahwa fotosintesis
menghasilkan .. .
a. lemak
b. protein
c. vitamin
d. zat tepung
e. gula
12. yang tidak berperan dalam fotosintesis adalah ... .
a. CO2
b. Klorofil
c. O2
d. Cahaya matahari
e. Air
13. Manakah yang merupakan awal dari proses fotosintesis
a. terurainya CO2
b. Terurainya air
c. Terurainya klorofil
d. Terurainya O2
e. Fiksasi CO2
14. Masuknya gas CO2 ke dalam daun melalui ... .
a. Lenti sel
b. Stomata
c. Celah daun
d. Epidermis
e. Xylem
15. Oksigen yang dihasilkan dari peristiwa fotosintesis berasal dari ... .
a. CO2
b. H2O
c. Udara
d. klorofil
e. hasil oksidasi
16. Pada reaksi gelap terjadi ... .
a. fotolisis air
b. pembentukan NADPH
c. fiksasi CO2
d. fiksasi O2
e. pembentukan ATP
17. klorofil paling banyak terdapat pada ... .
a. jaringan floem
b. jaringan xilem
c. jaringan sponsa
d. jaringan palisade
e. jaringan epidermis
18. pernyataan di bawah ini tidak berhubungan dengan reaksi gelap ...
a. reaksi fotosintesis yang tidak memerlukan cahaya
b. reaksi yang disebut juga siklus calvin
c. reaksi fotosintesis yang memerlukan cahaya
d. terjadi proses fiksasi CO2 dengan bantuan enzim
e. menggunakan enzim Rubisco
19. Perhatikan Gambar!
Setelah dibiarkan terkena sinar matahari selama 30 menit kantung plasitk yang
paling banyak mengandung uap air adalah ... . a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e 1 dan 2
20. Perhatikan pernyataan ini
1. sebagai salah satu faktor berlangsungnya fotosintesis
2. menguraikan karbohidrat menjadi glukosa dan air.
3. merefleksikan warna hijau
4. menyerap sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi fungsi klorofil dalam
fotosintesis adalah ... .
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, 3, dan 4
c. 1, 2, dan 4
d. 1, 3, dan 3
e. 3 dan 4
0 komentar:
Pencernaan: proses pemecahan makanan dari bentuk komplek menjadi bentuk sederhana
secara mekanis dan kimiawi yang melibatkan enzim di saluran pencernaan
Karbohidrat: dari polisakarida dirubah menjadi Disacahrida (M-L-S) kemudian jadi
monosakarida (galaktose, fruktose, glukose)
Glukose merupakan monosakarida terbanyak dalam sirkulasi (70 – 110 mg/ml) yang berada
di darah disebut gula darah yang jika berlebih dirubah dihati menjadi Glikogen (gula otot)
Galaktose dan fruktose dikonversi oleh hati dengan enzim yang sesuai menjadi glukose ,
kemudian masuk sirkulasi
METABOLISME KARBOHIDRAT
Terdiri 3 fase:
1. Glikolisis di Sel terjadi di Sitoplasma hasil : 2,2,2 ( ATP , NADH , Piruvat)
2. Siklus Kreb dibagi 2 yaitu
Dekarboksilasi Oksidasi ( tahap antara siklus krebs) terjadi di membran luar mitocondria
menghasilkan 2, 2, 2 (CO2 , NADH , Asetil CoA)
Siklus Krebs ( terjadi di matriks mitocondria ) menhasilkan 6,4,2,2 (NADH, CO2, FADH,
ATP)
3. Fosforilasi Oksidatif ( Sistem Transport Elektron) Tahap akhir Respirasi , terjadi di Matriks
mitocondria , bahan O2 dan 10 NADH dan 2 FADH , dengan bantuan enzim sitokrom menhasilkan
34 ATP dan Air
GLIKOLISIS
Glikolisis: proses perubahan glukose menjadi asam piruvat atau asam laktat
Glikolisis terdiri 2 lintasan:
Katabolisme glukosa (glikolisis) melalui triose (dihidroksi aseton fosfat atau gliseraldehid 3-
PO4) disebut lintasan Embden Meyerhof
Katabolisme glukosa (glikolisis) melalui 6-fosfoglukonat disebut lintasan oksidatif langsung
(pintas heksosmonofosfat)
SIKLUS KREBS
Ketiga senyawa: asam aseto asetat, aseton dan asam β hidroksi butirat → disebut Badan
Keton
Meningkatnya badan keton didalam darah → ketosis
Badan keton bersifat racun bagi otak → koma, karena biasanya terdapat pada penderita DM
→ koma diabeticum
FOSFORILASI OKSIDATIF
Dalam proses rantai respirasi dihasilkan energi yang tinggi → energi tsb ditangkap oleh
senyawa yang disebut ATP
Fosforilasi oksidatif adalah proses pengikatan fosfor menjadi ikatan berenergi tinggi dalam
proses rantai respirasi
Fosforilasi oksidatif: proses perubahan ADP → ATP dengan cara mengambil energi yang
dihasilkan Rantai Respirasi (reaksi H + O2 → H2O)
Fosforilasi oksidatif: proses perubahan ADP → ATP dengan cara mengambil energi yang
dihasilkan Rantai Respirasi (reaksi H + O2 → H2O)
R/ 2 H + ½ O2 + 2e + ADP → H2O + ATP
Energi yang dihasilkan: 34 ATP
Total hasil energi metabolisme karbohidrat: 38 ATP
Diposkan oleh BIOLOGI ITU MUDAH di 03:05
Label: SKEMATIK METABOLISME KARBOHIDRAT
0 komentar:
Poskan Komentar
Proses Deyang mana proses ini berlangsung karboksilasi Oksidatif ini di membran luar
mitocondria sebagai fase antara sebelum Siklus Krebs ( Pra Siklus Krebs ) sehingga DO sering
dimasukkan langsung dalam Siklus krebs . OK
Reaksi oksidasi piruvat hasil glikolisis menjadi asetil koenzim-A, merupakan tahap reaksi
penghubung yang penting antara glikolisis dengan jalur metabolisme lingkar asam trikarboksilat
(daur Krebs).
Reaksi yang diaktalisis oleh kompleks piruvat dehidrogenase dalam matriks mitokondria
melibatkan tiga macam enzim (piruvat dehidrogenase, dihidrolipoil transasetilase, dan dihidrolipoil
dehidrogenase), lima macam koenzim (tiaminpirofosfat, asam lipoat, koenzim-A, flavin adenin
dinukleotida, dan nikotinamid adenin dinukleotida) dan berlangsung dalam lima tahap reaksi.
Keseluruhan reaksi dekarboksilasi ini irreversibel, dengan ∆ G0 = - 80 kkal per mol.
Reaksi ini merupakan jalan masuk utama karbohidrat kedalam daur Krebs.
Tahap reaksi pertama dikatalis oleh piruvat dehidrogenase yang menggunakan tiamin
pirofosfat sebagai koenzimnya.
Dekarboksilasi piruvat menghasilkan senyawa α-hidroksietil yang terkait pada gugus cincin
tiazol dari tiamin pirofosfat.
Pada tahap reaksi kedua α-hidroksietil didehidrogenase menjadi asetil yang kemudian
dipindahkan dari tiamin pirofosfat ke atom S dari koenzim yang berikutnya, yaitu asam lipoat, yang
terikat pada enzim dihidrolipoil transasetilase.
Dalam hal ini gugus disulfida dari asam lipoat diubah menjadi bentuk reduksinya, gugus
sulfhidril. Pada tahap reaksi ketiga, gugus asetil dipindahkan dengan perantara enzim dari gugus
lipoil pada asam dihidrolipoat, kegugus tiol (sulfhidril pada koenzim-A).
Kemudian asetil ko-A dibebaskan dari sistem enzim kompleks piruvat dehidrogenase.
Pada tahap reaksi keempat gugus tiol pada gugus lipoil yang terikat pada dihidrolipoil
transasetilase dioksidasi kembali menjadi bentuk disulfidanya dengan enzim dihidrolipoil
dehidrogenase yang berikatan dengan FAD (flavin adenin dinukleotida).
Akhirnya (tahap reaksi kelima) FADH+ (bentuk reduksi dari FAD) yang tetap terikat pada
enzim, dioksidasi kembali oleh NAD+ (nikotinamid adenin dinukleotida) manjadi FAD, sedangkan
NAD+ berubah menjadi NADH (bentuk reduksi dari NAD+).
Pengaturan Dekarboksilasi Piruvat
Telah diketahui bahwa di samping mengandung tiga macam enzim tersebut di atas,
kompleks enzim piruvat dehidrogenase juga mempunyai dua macam enzim yang terdapat dalam
sub unit pengaturnya, yaitu piruvat dehidrogenase kinase dan piruvat dehidrogenase fosfatase.
Kedua enzim ini berperan dalam mengatur laju reaksi dekarboksilasi piruvat dengan cara
mengendalikan kegiatan subunit katalitiknya pada kompleks enzim piruvat dehidrogenase itu sendiri.
Untuk lebih jelasnya perhatikan skema ini
Bila jumlah ATP yang dihasilkan oleh daur kreb dan fosforilasi bersifat oksidasi terlalu
banyak, keseimbangan reaksi akan berjalan kebawah (laju reaksi fosforilasi sub unit katalitik
kompleks piruvat dehidrogenase bertambah besar) sehingga kegiatan kompleks piruvat
dehidrogenase terhambat dan menjadi tidak aktif.
Hal ini menyebabkan terhentinya reaksi pembentukan asetil ko-A dari piruvat. Akibatnya,
jumlah asetil ko-A yang diperlukan untuk daur Krebs akan berkurang sehingga laju reaksi daur
Krebs terhambat dan produksi ATP terhenti.
Sebaliknya jika jumlah ADP banyak (ATP sedikit), keseimbangan reaaksi didorong ke atas
(laju reaksi defosforilasi kompleks piruvat dehidrogenase bertambah besar) sehingga kegiatan
kompleks piruvat dehidrogenase bertambah.
Akibatnya, reaksi dekarboksilasi piruvat menjadi asetil ko-A naik, sehingga laju reaksi daur
Krebs bertambah besar dan produksi ATP bertambah banyak.
Diposkan oleh BIOLOGI ITU MUDAH di 17:22
Label: DEKARBOKSILASI OKSIDATIF - SIKLUS KREBS
FERMENTASI ON LINE
Sacharomyces cerevisae
Pak, saya murid kelas 12 di jogja. saya mohon jawaban dan penjelasan dari soal di bawah ini:
Kelompok A = melakukan percobaan dari beras ketan kemudian diberi ragi
Saccharomyces dengan menggunakan kantong plastik yang tertutup rapat.
Kelompok B = melakukan hal yang sama bedanya pada sisi kiri dan kanan
kantong tersebut dibuat lubang-lubang kecil.
Setelah beberapa hari kemudian, kedua kelompok mengamati hasil
percobaannya. Pada kelompok A plastik pembungkus menggelembung dan
berbau alkohol sedangkan hasil kelompok B berbau asam.
Apa yang menyebabkan bau asam pada kelompok B?
A. Beras ketan dan ragi yang digunakan tidak streril
B. Alkohol diubah menjadi asam oleh bakteri
C. Ragi yang digunakan tidak bereaksi
D. Beras yang digunakan kurang baik
E. Kelompok B dalam percobaannya salah prosedur.