Salinan Peraturan Bupati Nomor 55 Tahun 2017 PDF
Salinan Peraturan Bupati Nomor 55 Tahun 2017 PDF
Salinan Peraturan Bupati Nomor 55 Tahun 2017 PDF
1
2
Memperhatikan : 1. Surat Edaran Bersama Menteri Dalam Negeri dan Kepala LKPP
Nomor: 1/KA/LKPP/03/2011, Perihal: Pelaksanaan Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah dikaitkan dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolan
Keuangan Daerah;
2. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor: 910/1867/SJ
tentang Implementasi Transaksi Non Tunai Pada Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota sebagai tindak lanjut dari Instruksi
Presiden Nomor 10 Tahun 2016 tentang Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan Tahun 2017.
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
PELAKSANAAN APBD
Pasal 2
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 3
Ditetapkan di Banyuwangi
Pada tanggal 13 Desember 2017
BUPATI BANYUWANGI,
Ttd.
Diundangkan di Banyuwangi
Pada tanggal 13 Desember 2017
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN BANYUWANGI,
Ttd.
DJADJAT SUDRADJAT
PEDOMAN PELAKSANAAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)
KABUPATEN BANYUWANGI
TAHUN ANGGARAN 2017
BAB I
UMUM
BAB II
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
(APBD)
2. Belanja Daerah
Belanja daerah disusun dengan pendekatan anggaran berbasis kinerja
yang berorientasi pada pencapaian hasil sesuai dengan input yang
direncanakan. Oleh karena itu, dalam penyusunan APBD tahun
anggaran 2018, pemerintah daerah berupaya menetapkan target
capaian, baik dilihat dari konteks daerah, satuan kerja, dan kegiatan
yang direncanakan sejalan dengan urusan yang menjadi
kewenangannya. Selain itu, belanja langsung harus diupayakan
mendapat alokasi yang lebih besar dari belanja tidak langsung.
b. Belanja Langsung
Penganggaran belanja langsung dalam pelaksanaan program dan
kegiatan pemerintah daerah tahun anggaran 2018 harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Perencanaan alokasi belanja setiap kegiatan didasarkan atas
analisis beban kerja dan kewajaran biaya yang dikaitkan
dengan capaian yang dihasilkan dari satu kegiatan, sehingga
terhindar dari pemborosan;
2) Proporsi belanja modal kegiatan pembangunan fisik harus lebih
besar daripada belanja pegawai atau belanja barang dan jasa.
Untuk itu, perlu diberikan batasan jumlah belanja pegawai dan
belanja barang dan jasa yang terkait dengan pelaksanaan
kegiatan pembangunan fisik, dengan batas maksimal 8% dari
total biaya konstruksi fisik.
3) Belanja Pegawai
a). Penganggaran honorarium bagi PNSD harus
mempertimbangkan asas kewajaran dan beban tugas.
Penghitungan besarnya honorarium harus terstandar dan
ditetapkan dengan keputusan kepala daerah;
b). Penganggaran honorarium non-PNSD hanya dapat
disediakan bagi pegawai tidak tetap yang benar-benar
memiliki peranan dan konstribusi terhadap kegiatan
pemerintah dan pembangunan daerah serta terkait
langsung dengan kelancaran pelaksanaan kegiatan di
masing-masing SKPD, termasuk narasumber/tenaga ahli di
luar instansi pemerintah;
c). Penambahan tenaga honorarium non-PNSD dan
penganggarannya harus diusulkan dan mendapat
persetujuan dari Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah.
4) Belanja Barang dan Jasa
a). Penganggaran upah tenaga kerja dan tenaga lainnya yang
terkait dengan jasa pemeliharaan atau jasa konsultansi
baik yang dilakukan secara swakelola maupun yang
dilaksanakan oleh pihak ketiga, dianggarkan secara
terintegrasi dengan belanja barang dan jasa;
b). Penetapan jumlah anggaran untuk belanja barang pakai
habis disesuaikan dengan kebutuhan riil dan dikurangi
dengan sisa persediaan barang tahun anggaran 2017.
Penghitungan kebutuhan riil belanja barang dimaksud
disesuaikan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD,
dengan mempertimbangkan jumlah pegawai dan volume
pekerjaan;
5) Belanja Modal
a). Penetapan anggaran untuk pengadaan barang inventaris
dilakukan secara selektif sesuai dengan kebutuhan masing-
masing SKPD. Oleh karena itu, sebelum merencanakan
anggaran harus dilakukan evaluasi dan pengkajian
terhadap barang-barang inventaris yang tersedia baik dari
segi kondisi maupun umur ekonomisnya;
b). Penganggaran belanja modal tidak hanya sebesar harga
beli/bangun aset tetap, tetapi ditambah dengan seluruh
biaya yang terkait dengan pengadaan/pembangunan aset
tetap tersebut sampai siap digunakan.
3. Pembiayaan Daerah
a. Penerimaan Pembiayaan
1) Penetapan anggaran sisa lebih perhitungan anggaran tahun
anggaran sebelumnya (SILPA) disesuaikan dengan kapasitas
potensi riil yang ada sehingga terhindar dari kendala
pendanaan pada belanja yang telah direncanakan;
2) Penetapan anggaran penerimaan pembiayaan yang bersumber
dari pencairan dana cadangan disesuaikan dengan peraturan
daerah tentang pembentukan dana cadangan.
Sedangkan akumulasi penerimaan dari bunga/deviden dari
dana cadangan dianggarkan pada lain-lain pendapatan asli
daerah yang sah;
3) Pencantuman jumlah pinjaman dalam APBD disesuaikan
dengan batas maksimal defisit APBD tahun anggaran 2018
yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Dalam hal defisit
APBD Tahun anggaran 2018 melebihi batas maksimal, dapat
dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Menteri
Keuangan berdasarkan pertimbangan Menteri Dalam Negeri.
b. Pengeluaran Pembiayaan
1) Untuk menghindari tejadinya akumulasi pengembalian pokok
pinjaman pada tahun tertentu yang akan membebani
keuangan daerah, Pemerintah Daerah harus berusaha secara
konsisten dan disiplin dalam mengembalikan pokok pinjaman
dan biaya lain sesuai dengan jadwal yang direncanakan;
2) Penyertaan modal yang dianggarkan dalam APBD didasarkan
pada Peraturan daerah tentang penyertaan modal daerah,
sehingga penganggarannya dalam APBD tidak perlu dibuatkan
peraturan daerah tersendiri;
3) Untuk menganggarkan dana cadangan, pemerintah daerah
harus menetapkan terlebih dahulu paraturan daerah tentang
pembentukan dana cadangan yang mengatur tujuan
pembentukan dana cadangan, program dan kegiatan yang
dibiayai dari dana cadangan, besaran dan rincian tahun dana
cadangan yang harus dianggarkan yang ditransfer ke rekening
dana cadangan, sumber dana cadangan, dan tahun
pelaksanaan anggaran dana cadangan.
BAB III
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
20
1. Bupati, bagi:
- Pejabat Eselon II a.
Apabila Bupati pada saat itu sedang melaksanakan tugas
di luar Kabupaten Banyuwangi, maka dilakukan oleh
Wakil Bupati.
Apabila pada saat itu Bupati dan Wakil Bupati sedang
melaksanakan tugas di Luar Kabupaten Banyuwangi,
maka dilakukan oleh Sekretaris Daerah.
2. Sekretaris Daerah, bagi:
- Pejabat Eselon II b
- Kepala Bagian Setda/Satuan;
- Camat;
- Kepala sub bagian dan staf di lingkungan sekretariat
daerah.
Apabila Sekretaris Daerah pada saat itu sedang
melaksanakan tugas di luar Kabupaten Banyuwangi,
maka dilakukan oleh Asisten Sekretaris Daerah.
Khusus untuk pejabat eselon II a dan II b persetujuan
dilakukan oleh Bupati. Persetujuan dimaksud berupa nota
dinas atau dokumen lain yang dapat dipersamakan.
3. Kepala SKPD, bagi:
- Pejabat Eselon III dan IV;
- Staf.
4. Camat, bagi pegawai di lingkungan kecamatan yang
bersangkutan.
Pejabat negara dan pegawai negeri sipil yang melaksanakan
perjalanan dinas ke luar daerah harus membawa Surat
Perintah Tugas (SPT) dan Surat Perjalanan Dinas (SPD) yang
ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.
c. Perjalanan Dinas ke Luar Negeri
Pemberian izin ke luar negeri dengan alasan bagi pejabat negara,
pegawai negeri sipil dan anggota DPRD di lingkungan
Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi mengacu pada Instruksi
Presiden Nomor 11 Tahun 2005 tanggal 8 September 2005
tentang Perjalanan Dinas ke Luar Negeri dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2011, yang antara lain mengatur
sebagai berikut:
a. Kegiatan Perjalanan Dinas ke Luar Negeri
Perjalan dinas ke luar negeri dilakukan dalam rangka:
1) kerjasama pemerintah daerah dengan pihak luar negeri;
2) pendidikan dan pelatihan;
3) studi banding
4) seminar/loka karya/konferensi;
5) promosi potensi daerah;
6) kunjungan persahabatan/kebudayaan;
7) pertemuan internasional; dan/atau
8) penandatanganan perjanjian internasional.
b. Dokumen Perjalanan Dinas Ke Luar Negeri
1) Pejabat/pegawai yang melakukan perjalanan dinas ke luar
negeri harus memiliki dokumen perjalanan dinas luar
negeri;
2) Dokumen perjalanan dinas ke luar negeri sebagaimana
dimaksud pada huruf a meliputi:
- surat izin pemerintah;
- paspor dinas (service pasport);
- exit permit;
- visa;
- kerangka acuan kerja; dan
- surat undangan.
b. Perjalanan dinas yang berkaitan dengan penandatanganan
perjanjian internasional perlu ditambah dengan dokumen naskah
kerjasama, surat kuasa penuh dalam rangka kerjasama, dan
Surat Konfirmasi Perwakilan Republik Indonesia di negara
tujuan.
Selanjutnya untuk klasifikasi dan besaran biaya perjalanan dinas
besrdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
55/PMK.05/2014 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 97/PMK.05/2010 Tentang Perjalanan
Dinas Luar Negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan
Pegawai Tidak Tetap.
1) Biaya Perjalanan Dinas dikelompokkan menjadi:
a. Golongan A, Bupati, Wakil Bupati dan Pimpinan DPRD;
b. Golongan B, Pegawai Negeri Sipil Golongan IV/c ke atas,
Pejabat Eselon II dan pejabat lainnya yang setara;
c. Golongan C, untuk Pegawai Negeri Sipil Golongan III/c
sampai dengan Golongan IV/b; dan
d. Golongan D, Pegawai Negeri Sipil selain yang dimaksud
pada Golongan B dan Golongan C;
2) Selain penetapan golongan biaya Perjalanan Dinas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk Pegawai Tidak
Tetap/Pihak Lain dilakukan oleh pejabat yang berwenang
sesuai dengan tingkat pendidikan/keahlian/kepatutan tugas
Pegawai Tidak Tetap/Pihak Lain yang bersangkutan.
E. Kerjasama Daerah
Dalam penyelenggaraan pembangunan yang melibatkan beberapa
daerah untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat secara lebih
efektif dan efisien, pemerintah daerah dapat menyusun program dan
kegiatan melalui pola kerjasama antar daerah berpedoman pada
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Kerjasama Daerah dan Permendagri Nomor 22 Tahun
2009 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Kerjasama Daerah.
G. M U L T I Y E A R S (TAHUN JAMAK)
Dalam rangka penganggaran kegiatan yang pelaksanaannya lebih dari
satu tahun anggaran (multiyears), harus dijaga kepastian kelanjutan
penyelesaian pekerjaan serta harus dibahas dan disetujui bersama oleh
Pemerintah Daerah bersama DPRD, dan masa waktu penganggaran dan
pelaksanaannya dibatasi maksimum sama dengan sisa masa jabatan
Kepala Daerah yang bersangkutan.
H. PROGRAM DAN KEGIATAN DANA TRANSFER
Program dan kegiatan yang dibiayai dari dana transfer dan sudah jelas
peruntukannya seperti dana darurat, dana bencana alam, DAK dan
bantuan keuangan yang sifatnya khusus serta pelaksanaan kegiatan
dalam keadaan darurat dan/atau mendesak lainnya yang belum cukup
tersedia dan/atau belum dianggarkan dalam APBD, dapat dilaksanakan
terlebih dahulu sebelum ditetapkan perda tentang perubahan APBD
dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Kepala daerah menetapkan peraturan kepala daerah tentang
perubahan penjabaran APBD dan memberitahukan kepada
pimpinan DPRD.
b. SKPD yang menerima dana transfer dimaksud, menyusun RKA-
SKPD dan mengesahkan DPA-SKPD sebagai dasar pelaksanaan
kegiatan.
c. Dana transfer dimaksud harus ditampung dalam perda tentang
perubahan APBD atau disampaikan dalam laporan realisasi
anggaran, apabila daerah telah menetapkan perubahan APBD dan
tidak melakukan perubahan APBD.
BAB IV
PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
42
f). menetapkan:
(1) pemenang pada pelelangan atau penyedia pada
penunjukan langsung untuk paket pengadaan
barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya dengan
nilai di atas Rp100.000.000.000,00 (seratus milyar
rupiah); atau
(2) pemenang pada seleksi atau penyedia pada
penunjukan langsung untuk paket pengadaan jasa
konsultansi dengan nilai di atas
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah).
g). mengawasi pelaksanaan anggaran;
h). menyampaikan laporan keuangan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
i). menyelesaikan perselisihan antara PPK dengan
ULP/Pejabat Pengadaan, apabila terjadi perbedaan
pendapat; dan
j). mengawasi penyimpanan dan pemeliharaan seluruh
dokumen pengadaan barang/jasa.
Atas dasar pertimbangan besaran beban pekerjaan atau
rentang kendali organisasi, PA mengusulkan 1 (satu) atau
beberapa orang KPA kepada Kepala Daerah untuk ditetapkan.
2). Penunjukan dan Kewenangan KPA
a). KPA pada Pemerintah Daerah merupakan pejabat yang
ditetapkan oleh Kepala Daerah atas usul PA.
b). KPA untuk dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan
ditetapkan oleh PA pada kementerian/lembaga/institusi
pusat lainnya atas usul Kepala Daerah.
c). KPA memiliki kewenangan sesuai pelimpahan wewenang
yang diberikan oleh PA.
d. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
1). PPK merupakan pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA untuk
melaksanakan pengadaan barang/jasa.
2). Tugas Pokok dan Kewenangan Pejabat Pembuat Komitmen
a). Menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan
barang/jasa yang meliputi:
(1). spesifikasi teknis barang/jasa;
(2). harga perkiraan sendiri (HPS); dan
(3). rancangan kontrak.
b). menerbitkan surat penunjukan penyedia barang/jasa;
c). menyetujui bukti pembelian atau menandatangani
Kuitansi/Surat Perintah Kerja (SPK)/surat perjanjian;
4. Masa Pemeliharaan
a. Penyedia barang/jasa wajib memelihara hasil pekerjaan selama
pekerjaan masih berlangsung sehingga kondisinya tetap
terpelihara hingga penyerahan pertama pekerjaan.
b. Jangka waktu masa pemeliharaan setelah penyerahan pertama
pekerjaan ditetapkan sebagai berikut:
- untuk pekerjaan permanen selama 6 (enam) bulan;
- untuk pekerjaan semi permanen selama 3 (tiga) bulan.
c. Penyedia Barang/Jasa memberikan Jaminan Pemeliharaan
kepada PPK setelah pelaksanaan pekerjaan dinyatakan selesai
100% (seratus perseeratus) untuk pekerjaan Konstruksi dan
Pengadaan jasa lainnya yang membutuhkan masa pemeliharaan.
d. Besaran nilai Jaminan pemeliharaan sebesar 5% (lima
perseratus) dari nilai kontrak.
e. Jaminan Pemeliharaan dikembalikan setelah 14 (empatbelas)
hari kerja setelah masa pemeliharaan selesai
f. Penyedia Pekerjaan Konstruksi memilih untuk memberikan
Jaminan Pemeliharaan atau memberikan retensi sebesar 5%
(lima perseratus) dari nilai kontrak.
5. Pemberian Kesempatan
Pejabat Pembuat Komitmen dapat memutuskan kontrak secara
sepihak dengan terlebih dahulu memberi kesempatan kepada
penyedia barang/jasa untuk menyeleaikan pekerjaannya sampai
dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya
pelaksanaan pekerjaan, meskipun melampaui tahun anggaran
berkenaan dan selanjutnya apabila pekerjaan terselesaikan maka
penyedia barang/jasa hanya dikenakan denda keterlambatan tapi
tidak terkena sanksi Black List.
6. Ketentuan Pengadaan Barang/Jasa di Desa diatur dengan peraturan
Bupati yang mengacu pada pedoman yang ditetapkan oleh LKPP.
7. Pengadaan Tanah
a. Pengadaan tanah untuk kepentingan umum berpedoman pada
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah
Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum dan Peraturan
Presiden Nomor 71 Tahun 2012 sebagaimana telah diubah
kedua kalinya dengan Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2014
tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan
untuk Kepentingan Umum serta perundang-undangan lainnya
yang berlaku.
b. Penyerahan hak atas tanah dari pemilik kepada Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi diterima dan ditandatangani oleh
Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi yang bertindak untuk
dan atas nama Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
c. Proses pencairan dana pengadaan tanah dilaksanakan secara
bersama-sama antara satuan kerja perangkat daerah yang
terkait dengan pemilik tanah dalam satu atap dan tempat yang
ditetapkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran.
d. Pengadaan tanah dilaksanakan/dikoordinasikan oleh pengelola
melalui Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah Kabupaten
Banyuwangi.
e. Asal-usul tanah terdiri dari:
1) tanah negara (langsung dikuasai negara);
2) tanah hak masyarakat (tanah masyarakat hukum adat);
3) tanah hak berbentuk hak milik, hak guna usaha, hak guna
bangunan, hak pakai atau hak pengelolaan.
G. INVENTARISASI
Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 jo
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang
Milik Daerah, serta Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 08
Tahun 2007 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah Kabupaten
Banyuwangi, Tertib Administrasi Pengelolaan Barang Milik Daerah,
pelaksanaan inventarisasi barang dibagi dalam 2 (dua) kegiatan yaitu:
1. Pelaksanaan Pencatatan
Pelaksanaan pencatatan dilakukan dengan menggunakan
instrumen sebagai berikut:
a. Kartu Inventaris Barang (KIB) terdiri dari:
1). KIB A: Tanah;
2). KIB B: Mesin dan Peralatan;
3). KIB C: Gedung dan Bangunan;
4). KIB D: Jalan, Irigasi dan Jaringan;
5). KIB E: Aset tetap lainnya;
6). KIB F: Kontruksi dalam pengerjaan.
b. Kartu Inventaris Ruangan (KIR);
c. Buku Inventaris;
d. Buku Induk Inventaris.
2. Pelaksanaan Pelaporan
Aset yang telah diperoleh diungkapkan di neraca SKPD sebagai aset
tetap.
Pelaksanaan pelaporan menggunakan instrumen:
a. Buku Inventaris dan Rekap Buku Inventaris
b. Daftar Mutasi Barang dan Laporan Mutasi Barang.
Laporan Mutasi
Laporan mutasi barang inventaris dilaksanakan dan dilaporkan tiap
semester atau 6 (enam) bulan sekali, yaitu semester I (1 Januari s.d. 30
Juni) dan semester II (1 Juli s.d. 31 Desember) tahun anggaran berjalan.
I. PEMELIHARAAN
Perencanaan kebutuhan dan pemeliharaan barang daerah dalam setiap
tahun anggaran dilakukan secara terpadu dan terkoordinasi dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. SKPD pemakai barang wajib merencanakan dan menyusun
kebutuhan belanja pemeliharaan dalam daftar RKPBMD. Daftar
tersebut tercermin dalam RKA-SKPD yang diusulkan dan selanjutnya
dituangkan dalam RAPBD;
b. Daftar tersebut disampaikan kepada Badan Pengelolaan Keuangan
dan aset Daerah Kabupaten Banyuwangi untuk dilakukan
pengkajian bersama dengan Tim Anggaran.
c. Perencanaan kebutuhan pemeliharaan barang daerah diusulkan
melalui belanja pemeliharaan yang diformulasikan dalam RKA-SKPD.
1. Pelaksanaan Pemeliharaan/Perbaikan
a). Penyelenggaraan pemeliharaan dapat berupa pemeliharaan
rutin, perbaikan ringan, sedang dan berat. Biaya
pemeliharaan/perbaikan setinggi-tingginya 20% dari nilai
barang.
BAB V
PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH
76
4. Dokumen Sumber
Dokumen sumber merupakan dokumen yang digunakan sebagai dasar
untuk memasukan transaksi ke dalam jurnal. Dokumen sumber yang
digunakan sebagai dasar pencatatan penerimaan kas dari pendapatan
adalah Surat Tanda Setoran (STS) dan atau Nota Kredit. Dokumen
sumber yang digunakan sebagai dasar pencatatan pengeluaran kas
untuk realisasi belanja dan pembiayaan adalah Surat Perintah
Pencairan Dana Langsung (SP2D-LS) atau Pengesahan SPJ. Dokumen
sumber yang digunakan sebagai dasar pencatatan pengeluaran kas
non realisasi belanja dan pembiayaan adalah SP2D LS/TU atau nota
debet pemindah bukuan bank. Dokumen sumber yang digunakan
sebagai dasar pencatatan transaksi selain kas adalah Surat Ketetapan
Pajak/Retribusi Daerah atau Berita Acara/Nota Penerimaan
Barang/Jasa dan Surat tagihan pihak III atau bukti memorial.
5. Teknis Akuntansi Pemerintah Daerah
a) Teknis Akuntansi Pendapatan
Pencatatan akuntansi terhadap transaksi-tranksaksi pendapatan
dimulai pada saat pengesahan Surat Ketetapan Pendapatan oleh
Pejabat yang berwenang dengan mengakui penambahan nilai pada
akun Piutang Pendapatan dan Pendapatan LO. Ketika bendahara
penerimaan menerima kas dalam rangka pembayaran pendapatan
yang telah ditetapkan tersebut, maka akan dicatat pengurangan
nilai akun Piutang Pendapatan dan menambah nilai realisasi
Pendapatan LRA. Dalam hal terdapat jenis pendapatan yang tidak
melalui proses penetapan, maka penambahan Pendapatan LO
dilakukan bersamaan dengan penambahan nilai pada akun
Pendapatan LRA.
Proses pertanggungjawaban dan pelaporan Pendapatan Daerah yang
dilakukan di SIMRAL, akan dibantu oleh proses penatausahaan
dengan menggunakan Sistim Informasi Manajemen Pendapatan
Daerah (SIMPADA).
Terhadap penerimaan kas atas transaksi pendapatan yang belum
dianggarkan dalam APBD/APBD-P maka penerimaan tersebut
diakui sesuai dengan realita ekonomisnya meskipun administrasi
kode rekening atas pendapatan tersebut belum tertuang dalam
APBD/APBD-P. Karena tidak dianggarkan dalam APBD/APBD-P,
pengakuan belanja dimaksud tidak masuk kedalam pos belanja di
Laporan Realisasi Anggaran (LRA), namun diperhitungkan pada pos
beban dalam Laporan Operasional (LO) SKPD terkait.
b) Teknis Akuntansi Belanja/Beban
Pencatatan akuntansi terhadap transaksi-transaksi belanja/beban
dimulai pada saat penerimaan barang/jasa oleh entitas dengan
mengakui penambahan nilai akun utang belanja serta menambah
nilai akun aset yang dihasilkan atas penerimaan barang tersebut.
Apabila terjadi pengadaan jasa yang telah dinikmati oleh entitas
yang ditandai dengan adanya surat tagihan pembayaran, maka juga
akan menambah nilai beban jasa dimaksud.
7. Kebijakan Akuntansi
Perlakuan akuntansi yang berkaitan dengan prinsip-prinsip dasar,
aturan dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh Pemerintah
Daerah dalam menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah mengacu pada Peraturan Bupati tentang kebijakan
akuntansi yang telah ditetapkan.
M. Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) harus sesuai dengan
pedoman pengelolaan yang ditetapkan dalam ketentuan yang berlaku.
Beberapa hal yang harus diperhatikan terkait pengelolaan BLUD:
1. Seluruh kekayaan Daerah yang dimiliki Badan Layanan Umum
Daerah tidak merupakan kekayaan Daerah yang dipisahkan;
2. Dalam hal UPT yang menerapkan pola pengelolaan BLUD, diberikan
kewenangan Kuasa Penuh dalam menyusun RBA, pelaksanaan dan
penatausahaan keuangannya serta penentuan pejabat keuangan
BLUD secara mandiri dalam rangka efektivitas pelayanan sambil
menunggu penetapan regulasi kelembagaan instansi yang
bersangkutan;
3. Penatausahaan dan pertanggungjawaban Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah yang merupakan unit pelaksana teknis menggunakan
tahun anggaran yang dimulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31
Desember tahun berkenaan dan pelaporannya dikonsolidasikan
dengan Laporan Keuangan Entitas Induk-nya;
4. RBA Badan Layanan Umum Daerah disusun dengan format RKA-
SKPD yang merupakan bagian RKA SKPD Induk-nya;
5. Rencana Bisnis Anggaran selanjutnya disampaikan kepada TAPD
untuk dilakukan pembahasan/penelaahan untuk selanjutnya
dituangkan dalam Rancangan Perda tentang APBD;
6. Pengeluaran biaya BLUD diberikan fleksibilitas dengan
mempertimbangkan volume kegiatan pelayanan yang merupakan
pengeluaran biaya yang disesuaikan dan signifikan dengan perubahan
pendapatan dalam ambang batas RBA yang telah ditetapkan secara
definitif.
7. Setelah Rancangan Perda tentang APBD ditetapkan menjadi Perda,
Pimpinan BLUD melakukan penyesuaian terhadap RBA untuk
ditetapkan menjadi RBA Definitif, yang selanjutnya dipakai dasar
penyusunan DPA BLUD yang merupakan bagian DPA SKPD Induknya
sebagai dasar pelaksanaan anggaran;
8. DPA-BLUD menjadi lampiran perjanjian kinerja yang ditanda tangani
oleh Kepala Daerah dengan Pimpinan BLUD:
- Ambang batas RBA ditetapkan dengan besaran prosentase;
- Besaran prosentase ditetapkan dalam RBA dan DPA-BLUD.
BAB VI
KEGIATAN DEKONSENTRASI, TUGAS PEMBANTUAN, DANA PENDAMPING
DAN PINJAMAN
A. Kegiatan Dekonsentrasi
103
BAB VII
PEDOMAN DAN TATA CARA PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN NEGARA BESERTA LINGKUNGANNYA
106
BAB VIII
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
a. keterpaduan;
b. keserasian, keselasaran dan keseimbangan;
c. keberlanjutan;
d. keberdayagunaan dan keberhasilgunaan;
110
e. keterbukaan;
f. kebersamaan dan kemitraan;
g. pelindungan kepentingan umum;
h. kepastian hukum dan keadilan;
i. akuntabilitas.
Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang
wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan
berlandaskan wawasan nusantara dan ketahanan nasional dengan
sasaran:
a. terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan
buatan;
b. terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan
sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia;
dan
c. terwujudnya perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak
negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.
BAB IX
PENUTUP
BUPATI BANYUWANGI,
Ttd.
115
2. Jumlah Uang Persediaan (UP) tersebut tidak akan digunakan untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran yang menurut ketentuan yang berlaku harus
dilakukan dengan Pembayaran Langsung (LS).
Banyuwangi, . . . . . . . . . . . . . . . . .
.
Pengguna Anggaran/
Kuasa Pengguna Anggaran,
(Nama lengkap)
NIP
116
Format 2-SPP UP
SURAT PENGANTAR
Kepada Yth.
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
Nama SKPD
Di Tempat
Banyuwangi, . . . . . . . .
Bendahara Pengeluaran,
(Nama lengkap)
NIP
Format 3
RINGKASAN
Terbilang: .........................................
Banyuwangi, . . . . . . . .
Bendahara Pengeluaran,
(Nama lengkap)
NIP
Format 4
TOTAL
Terbilang: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Banyuwangi, . . . . . . . .
Bendahara Pengeluaran,
(Nama lengkap)
NIP
Format 5
BENDAHARA PENGELUARAN
NAMA UNIT SKPD
Supaya mencairkan dana kepada :
1. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan melalui Bendahara Pengeluaran Pembantu : ............
2. Program :.......
3. Kegiatan :.......
4. Nomor DPA/DPPA/DPAL-SKPD :.......
5. Tahun Anggaran : 2017
6. Jumlah Dana Yang diminta : Rp. . . . . .
(Terbilang ................................................................................................)
Pembebanan pada kode rekening :
Akumulasi
No. Kode Pencairan
Uraian Anggaran Pencairan Sisa
Urut Rekening Saat ini
Sebelumnya
1.
2.
3.
4.
5.
6.
JUMLAH xxx
Potongan-Potongan:
PPN Rp.
PPh Rp.
Jumlah yang diminta : Rp
Potongan : Rp
Jumlah yang dibayarkan : Rp
(Terbilang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .)
Mengetahui, Banyuwangi, . . . . . . . .
Format 5.a
2. Program :.......
3. Kegiatan :.......
4. Nomor DPA/DPPA/DPAL-SKPD :.......
5. Tahun Anggaran : 2017
6. Jumlah Dana Yang diminta : Rp. . . . . .
(Terbilang ................................................................................................)
Pembebanan pada kode rekening :
Akumulasi
No. Kode Pencairan
Uraian Anggaran Pencairan Sisa
Urut Rekening Saat ini
Sebelumnya
1.
2.
3.
4.
5.
6.
JUMLAH xxx
Potongan-Potongan:
PPN Rp.
PPh Rp.
Jumlah yang diminta : Rp
Potongan : Rp
Jumlah yang dibayarkan : Rp
(Terbilang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .)
Mengetahui, Banyuwangi, . . . . . . . .
1. Jumlah Ganti Uang Persediaan (GU) tersebut diatas akan dipergunakan untuk
keperluan guna membiayai kegiatan yang akan kami laksanakan sesuai DPA-
SKPD.
2. Jumlah Ganti Uang Persediaan (GU) tersebut tidak akan digunakan untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran yang menurut ketentuan yang berlaku
harus dilakukan dengan pembayaran langsung (LS).
Banyuwangi, . . . . . . . . . . . . . . . . .
.
Pengguna Anggaran/
Kuasa Pengguna Anggaran,
(Nama lengkap)
NIP
Format 7-SPP GU
SURAT PENGANTAR
Kepada Yth.
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
SKPD . . . . . .
Di Tempat
Banyuwangi, . . . . . . . .
Bendahara Pengeluaran,
(Nama lengkap)
NIP
Format 8
RINGKASAN
Ringkasan SPD
No.
Nomor SPD Tanggal SPD Jumlah Dana
Urut
1
2
JUMLAH xxxx Rp. . . . . . . . . . . . (II)
RINGKASAN BELANJA
Belanja UP/ GU
Belanja TU
Belanja LS Pembayaran Gaji dan Tunjangan
Belanja LS Pengadaan Barang dan Jasa
JUMLAH xxxx Rp. . . . . . . . . . . (III)
Sisa SPD yang telah diterbitkan, belum dibelanjakan (II-III) xxxx Rp. . . . . . . . . . . . . .
Banyuwangi, . . . . . . . .
Bendahara Pengeluaran,
(Nama lengkap)
NIP
Format 9
1.
2.
3.
TOTAL
Terbilang : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Banyuwangi, . . . . . . . .
Bendahara Pengeluaran,
(Nama lengkap)
NIP
2. Jumlah Tambahan Uang Persediaan (TU) tersebut tidak akan digunakan untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran yang menurut ketentuan yang berlaku
harus dilakukan dengan pembayaran langsung (LS).
Banyuwangi, . . . . . . . . . . . . . . . .
Pengguna Anggaran/
Kuasa Pengguna Anggaran,
(Nama lengkap)
NIP
Format 11-SPP TU
SURAT PENGANTAR
Kepada Yth.
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
SKPD . . . . . .
Di Tempat
Banyuwangi, . . . . . . . .
Bendahara Pengeluaran,
(Nama lengkap)
NIP
Format 12
RINGKASAN
Ringkasan SPD
No.
Nomor SPD Tanggal SPD Jumlah Dana
Urut
1
2
JUMLAH xxxx Rp. . . . . . . . . . . . (II)
RINGKASAN BELANJA
Belanja UP/ GU
Belanja TU
Belanja LS Pembayaran Gaji dan Tunjangan
Belanja LS Pengadaan Barang dan Jasa
JUMLAH xxxx Rp. . . . . . . . . . . (III)
Sisa SPD yang telah diterbitkan, belum dibelanjakan (II-III) xxxx Rp. . . . . . . . . . . . . .
Banyuwangi, . . . . . . . .
Bendahara Pengeluaran,
(Nama lengkap)
NIP
Format 13
TOTAL Rp. . . . . . . . . . . . . . . . .
Terbilang : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Banyuwangi, . . . . . . . .
Bendahara Pengeluaran,
(Nama lengkap)
NIP
SURAT PENGANTAR
Kepada Yth.
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
SKPD . . . . . .
Di Tempat
Banyuwangi, . . . . . . . .
Bendahara Pengeluaran,
(Nama lengkap)
NIP
Format 15
RINGKASAN
Ringkasan SPD
No.
Nomor SPD Tanggal SPD Jumlah Dana
Urut
1
2
JUMLAH xxxx Rp. . . . . . . . . . . . (II)
RINGKASAN BELANJA
Belanja UP/ GU
Belanja TU
Belanja LS Pembayaran Gaji dan Tunjangan
Belanja LS Pengadaan Barang dan Jasa
JUMLAH xxxx Rp. . . . . . . . . . . (III)
Sisa SPD yang telah diterbitkan, belum dibelanjakan (II-III) xxxx Rp. . . . . . . . . . . . . .
Banyuwangi, . . . . . . . .
Bendahara Pengeluaran,
(Nama lengkap)
NIP
Format 16
Bulan: . . . . . . . . .
JUMLAH
NO KODE REKENING URAIAN
(Rp)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Jumlah
Banyuwangi, . . . . . . . .
Bendahara Pengeluaran,
(Nama lengkap)
NIP
Banyuwangi, . . . . . . . . . . . . . . . .
Pengguna Anggaran/
Kuasa Pengguna Anggaran,
(Nama lengkap)
NIP
SURAT PENGANTAR
Kepada Yth.
Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran
SKPD
Di Tempat
Banyuwangi, . . . . . . . .
Mengetahui, Bendahara Pengeluaran,
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
Format 19
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN LANGSUNG BARANG DAN JASA
(SPP-LS BARANG DAN JASA)
Nomor: . . . . . . Tahun 2018
RINGKASAN
RINGKASAN KEGIATAN
1 Program
2 Kegiatan
3 Nomor dan Tanggal
DPA/DPPA/DPAL-SKPD
4 Nama Perusahaan
5 Bentuk Perusahaan a. PT/NV b. CV c. Firma d. UD e. Lain-lain
6 Alamat Perusahaan
7 Nama Pimpinan Perusahaan
8 Nama dan Nomor Rekening Bank
9 Nomor Kontrak
10 Kegiatan Lanjutan Ya / Bukan
11 Waktu Pelaksanaan Kegiatan
12 Deskripsi Pekerjaan
RINGKASAN DPA/DPPA/DPAL-SKPD
RINGKASAN BELANJA
Belanja UP/GU
Belanja TU
Belanja LS Pembayaran Gaji dan Tunjangan
Belanja LS Pengadaan Barang dan Jasa
Jumlah Rp. ...................... (III)
Sisa SPD yang telah diterbitkan, belum dibelanjakan (II-III) Rp.
Banyuwangi, . . . . . . . .
Mengetahui Bendahara Pengeluaran,
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan,
Format 20
Jumlah
Banyuwangi, . . . . . . . .
Mengetahui Bendahara Pengeluaran,
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan,
SURAT PENGANTAR
Kepada Yth.
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
Di Tempat
Banyuwangi, . . . . . . . .
Bendahara Pengeluaran,
(Nama lengkap)
NIP
Format 22
RINGKASAN
Ringkasan SPD
No.
Nomor SPD Tanggal SPD Jumlah Dana
Urut
1
2
JUMLAH xxxx Rp. . . . . . . . . . . . (II)
RINGKASAN BELANJA
Belanja UP/ GU
Belanja TU
Belanja LS Pembayaran Gaji dan Tunjangan
Belanja LS Pengadaan Barang dan Jasa
JUMLAH xxxx Rp. . . . . . . . . . . (III)
Sisa SPD yang telah diterbitkan, belum dibelanjakan (II-III) xxxx Rp. . . . . . . . . . . . . .
Banyuwangi, . . . . . . . .
Bendahara Pengeluaran,
(Nama lengkap)
NIP
Format 23
Jumlah
Banyuwangi, . . . . . . . .
Bendahara Pengeluaran,
(Nama lengkap)
NIP
1. SPP-UP
PENELITIAN KELENGKAPAN DOKUMEN
SPP-UP
2. SPP – GU
3. SPP-TU
PENELITIAN KELENGKAPAN DOKUMEN
SPP-TU
Format 25 – SuratPernyataanPejabatPenatausahaanKeuangan
SURAT PERNYATAAN
Nama : …………………………….
NIP : …………………………….
Jabatan : ……………………………
UntukPembayaran
Program : ………………………………………….
Kegiatan : ………………………………………….
Besertadokumenpendukungnyasudah kami
verifikasidengantelitidansesuaidenganperaturanperundang-undangan yang
berlaku.
DemikianSuratPernyataaninidibuatuntukmelengkapipersyaratanpengajuan SPP-
LS/GU/GAJI/UP kami.
Banyuwangi, …………………….
PejabatPenatausahaanKeuangan
(Namalengkap )
NIP
Jumlah
Mengetahui,
Pengguna Anggaran/ Banyuwangi, . . .
Kuasa Pengguna Anggaran * Bendahara Penerimaan/
Bendahara Penerimaan Pembantu
(Nama Lengkap)
NIP. (Nama Lengkap)
NIP.
Format 28 - SPT
Dasar : 1. .....................................................................................
2. .....................................................................................
3. .....................................................................................
MEMERINTAHKAN
2. dst.
Untuk : ................................................................................................
Ditetapkan di Banyuwangi
Pada Tanggal ............................ 2018
...................Nama.....................
Pangkat
NIP ... ... ...
Lembar ke : ........................
Kode No. : ........................
Nomor : ........................
...................Nama.....................
Pangkat
NIP ... ... ...
SPD No : .........................
Berangkat dari
(tempat kedudukan) : .........................
Pada Tanggal : ..........................
Ke : ..........................
KEPALA .........................................
( ................................. )
NIP ..... ...... ......
(...................................................)
---- ---- -----
II. .................................... Berangkat dari :
.................................
Pada tanggal : ................................ Ke :
...............................
Pada Tanggal :
...............................
(...................................................)
---- ---- -----
III. Tiba kembali di .......................................................
Pada tanggal ............................................................
Telah diperiksa dengan keterangan bahwa perjalanan tersebut di atas,
atas perintahnya dan semata-mata untuk kepentingan jabatan dalam
waktu yang sesingkat-singkatnya.
(...................................................)
NIP ---- ---- -----
Format 31
(................................) (..................................)
NIP. NIP.
(....................................)
NIP.
Format 32
No Uraian Jumlah
Jumlah
........................................ ........bermaterai
6000........
NIP................................. NIP..................................
Format 33
A. ISI LAPORAN
I. DASAR
X. LAIN-LAIN
B. BENTUK LAPORAN
Tergantung dari kepentingan, dapat berbentuk Surat, Nota Dinas atau bentuk
format surat lainnya
Format 34
Nama : .....................................................
NIP : .....................................................
Jabatan : Penyimpan Barang pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah Kabupaten Banyuwangi /(PA/KPA/PPK) untuk
pekerjaan Jasa Konsultansi
................................... ...................................
NIP direktur/penanggungjawab
Format 34 - A
1 2 3 4
................................... ...................................
NIP direktur/penanggungjawab
Format 35
1. Nama : ............................................
Tanda Tangan : ............................................
2. Nama : ............................................
Rekanan, Tanda Tangan : ............................................
4. Nama : ............................................
Tanda Tangan : ............................................
5. Nama : ............................................
............................................... Tanda Tangan : ............................................
7. Nama : ............................................
Tanda Tangan : ............................................
Format 35 - A
1 2 3 4
1. Nama : ............................................
Tanda Tangan : ............................................
2. Nama : ............................................
Rekanan, Tanda Tangan : ............................................
4. Nama : ............................................
Tanda Tangan : ............................................
5. Nama : ............................................
............................................... Tanda Tangan : ............................................
7. Nama : ............................................
Tanda Tangan : ............................................
Pada Hari ini ................ Tanggal .......................... Bulan ......................... Tahun ...................
kami yang bertanda tangan bibawah ini :
1. Nama : ..............................................................
Jabatan : ..............................................................
Alamat Kantor : ..............................................................
..............................................................
2. Nama : .............................................................
Jabatan : .............................................................
Alamat Kantor : .............................................................
..............................................................
Setelah kedua belah pihak bersama sama memeriksa hasil kegiatan pekerjaan PIHAK KEDUA
berdasarkan surat perjanjian nomor : ................................. Tanggal : ..............................
dan berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan :
- Nomor : ...................................................
- Tanggal : ...................................................
- Kegiatan : ...................................................
- Lokasi : ...................................................
Dengan ini kedua belah pihak setuju dan sepakat untuk melaksanakan SERAH TERIMA
PERTAMA kegiatan dimaksud yang diatur dalam surat perjanjian ( kontrak ) tersebut diatas
dengan ketentuan sebagai berikut :
1. PIHAK KEDUA menyerahkan PIHAK PERTAMA dan PIHAK PERTAMA menyatakan menerima
dari PIHAK KEDUA seluruh hasil pekerjaan untuk :
- Kegiatan : ................................................................
- Lokasi : ................................................................
2. Berdasarkan surat perjanjian ( kontrak ) Nomor 5 Huruf b maka PIHAK KEDUA tetap bertanggung
jawab terhadap segala kerusakan dan cacat yang tersembunyi selama masa pemeliharaan yaitu
selama 180 ( seratus delapan puluh ) hari kalender , terhitung sejak tanggal Serah Terima Pertama
Kegiatan ini ditanda tangani.
Demikian Berita Acara Sera Terima Pertama kegiatan ini buat dan ditanda tangani di Banyuwangi
Untuk digunakan seperlunya.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
……………………. ………………………….
…………………………………… ……………………………………..
NIP. ……………………………. NIP. ………………………………
Mengetahui
…………………………………
SelakuPenggunaAnggaran
…………………………………..
NIP. …………………………….
Berdasarkan Surat Keputusan ................ (Kepala SKPD) Tanggal ........... Nomor : ........... Selaku
Panitia Pemeriksa Barang/Jasa (Panitia Penerima Hasil Pekerjaan) telah memeriksadanmenerima
dengan teliti Pekerjaan :
..........................................................................................................................................................
Yang dilaksanakan oleh .......................... berdasarkan Surat Perjanjian Kontrak Nomor : ................
Tanggal ............. dengan hasil pemeriksaan dilapangan, pekerjaan dalam kondisi baik dan dapat
diterima untuk selanjutnya dilakukan serah terima pekerjaan, dengan kemajuan fisik seperti dibawah
ini :
JUMLAH
Demikian Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Format 39
KOP SKPD
Banyuwangi, ................
PA/KPA/PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN
Nama
...............................................
Pangkat
......................................
NIP.
.................................................
Format 39.A
PA/KPA/PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN
Nama
...............................................
Pangkat
...........................................
NIP.
.................................................
Format 40
Mengetahui
BUPATI BANYUWANGI,
Format 41
MENUNJUK
Pegawai Negeri Sipil dengan identitas sebagaimana tercantum dalam kolom 2, 3, 4 lampiran
penunjukan ini, sebagaimana pemegang/penanggungjawab kendaraan dinas inventaris
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang dikelola oleh Badan/Dinas/Kantor/Bagian
Komponen Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, dengan data kendaraan sebagaimana
tercantum dalam kolom 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11 dan 12 lampiran surat penunjukan ini.
Banyuwangi, ...............................
Kepala SKPD
( ........................................... )
Nomor :
Tanggal :
SURAT PERNYATAAN
MENYATAKAN
Banyuwangi, ............................
Mengetahui
KEPALA SKPD Yang Menyatakan,
...........................................
bermaterai
......................................... ......................................
NIP ....... ......... ....... NIP .... ..... .....
RESUME
(Tanda Tangan)
(15)
Nama Jelas
Catatan:
Apabila terjadi addendum SPK/kontrak
- Data kontrak agar disesuaikan dengan perubahannya
Diisi kode kegiatan, kode sub kegiatan, dan kode MAK sesuai DPA pada
(2)
Isian (1)
(15) Diisi tanda tangan dan nama jelas pejabat pembuat komitmen
RESUME
Surat Perintah Kerja/KONTRAK
(22)
(Nama Jelas)
Catatan:
Apabila terjadi addendum kontrak
- Data kontrak agar disesuaikan dengan perubahannya
Pedoman Pelaksanaan APBD Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2018
170
Anggaran Lebih/
No. Setelah (Kurang)
Uraian Realisasi
Urut Perubahan
1 2 3 4 5
1 PENDAPATAN
Jumlah
2 BELANJA
Jumlah
Surplus/ (Defisit)
Banyuwangi, . . . . . . . .
PENGGUNA ANGGARAN,
(Nama lengkap)
NIP
Pedoman Pelaksanaan APBD Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2018
172
ASET TETAP
Tanah
Tanah
Peralatan dan Mesin
Alat - alat Berat
Alat - alat Angkutan
Alat Bengkel
Alat Pertanian dan Peternakan
Alat - alat Kantor dan Rumah Tangga
Alat Studio dan alat Komunikasi
Alat Ukur
Alat - alat Kedokteran
Alat Laboratorium
Alat Keamanan
Gedung dan Bangunan
Bangunan Gedung
Bangunan Monumen
Jalan, Irigasi dan Jaringan
Jalan dan Jembatan
Bangunan Air (Irigasi)
Instalasi
Jaringan
Aset Tetap lainnya
Buku dan Perpustakaan
Barang bercorak kesenian/ kebudayaan
Hewan/ ternak dan tumbuhan
Konstruksi dalam pengerjaan
Konstruksi dalam pengerjaan
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Jumlah
ASET LAINNYA
Tagihan Penjualan Angsuran
Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah
Kemitraan dengan Pihak Ketiga
Aset Tak Berwujud
Aset lain- lain
Jumlah
JUMLAH ASET
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Perhitungan Pihak Ketiga
Uang muka dari kas daerah
Pendapatan diterima dimuka
Utang jangka pendek lainnya
Jumlah
EKUITAS DANA
EKUITAS DANA LANCAR
SILPA
Cadangan Piutang
Cadangan Persediaan
Jumlah
EKIUTAS DANA INVESTASI
Diinvestasikan dalam aset tetap
Diinvestasikan dalam aset lainnya
Jumlah
EKUITAS DANA UNTUK DIKONSOLIDASIKAN
RK PPKD
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
Banyuwangi, . . . . . . . .
PENGGUNA ANGGARAN
(Nama lengkap)
NIP
Bab I Pendahuluan
1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD;
2. Landasan Hukum Laporan Keuangan SKPD;
3. Sistematika penulisan atas Laporan Keuangan SKPD.
Bab II Ekonomi Makro Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja
APBD SKPD
1. Ekonomi Makro;
2. Kebijakan Keuangan;
3. Indikator pencapaian target kinerja SKPD.
Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan SKPD
1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan SKPD;
2. Hambatan dan Kendala dalam Pencapaian Target yang telah
Ditetapkan.
Bab IV Kebijakan Akuntansi
1. Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan Daerah SKPD;
2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
SKPD;
3. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
SKPD;
4. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan dalam
SAP pada SKPD.
Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan SKPD
1. Rincian dari penjelasan masing-masing pos pelaporan keuangan
SKPD:
1) Pendapatan;
2) Belanja;
3) Aset;
4) Kewajiban;
5) Ekuitas Dana.
2. Pengungkapan atas Pos aset dan Kewajiban yang Timbul
Sehubungan dengan Penerapan Basis Akrual atas Pendapatan dan
Belanja dan Rekonsiliasinya dengan Penerapan Basis Kas, untuk
Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan yang Menggunakan Basis
Akrual pada SKPD.
Bab VI Penjelasan atas Informasi Non-keuangan SKPD.
Bab VII Penutup.
BUPATI BANYUWANGI,
Ttd.