Acara 1 Simulasi Pengenalan Beberapa Unsur Interpretasi I

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

ACARA 1 SIMULASI PENGENALAN BEBERAPA UNSUR INTERPRETASI I.

TUJUAN
Memperkenalkan beberapa unsur interpretasi melalui simulasi, terutama warna/rona, tekstur, dan
pola.
II.

DASAR TEORI SINGKAT


Penginderaan jauh merupakan suatu ilmu dan teknologi dalam memahami fenomena di
permukaan bumi), melalui analisis data yang direkam dengan sensor yang terpasang pada
berbagai platform, misalnya pesawat udara, pesawat ulang-alik dan satelit.
(http://puspics.ugm.ac.id/s2pj/LightNEasy.php?page=Apa_itu_PJ) Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam mengamati kenampakan objek dalam foto udara, yaitu:
1.

Rona dan Warna


Rona atau tone adalah tingkat kecerahan atau kegelapan suatu objek yang terdapat pada foto
udara atau pada citra lainnya. Pada foto hitam putih rona yang ada biasanya adalah hitam, putih
atau kelabu (lihat gambar 4.2). Tingkat kecerahannya tergantung pada keadaan cuaca saat
pengambilan objek, arah datangnya sinar matahari, waktu pengambilan gambar (pagi, siang atau
sore) dan sebagainya. Pada foto udara berwarna, rona sangat dipengaruhi oleh spektrum
gelombang elektromagnetik yang digunakan, misalnya menggunakan spektrum ultra violet,
spektrum tampak, spektrum infra merah dan sebagainya. Perbedaan penggunaan spektrum
gelombang tersebut mengakibatkan rona yang berbeda-beda. Selain itu karakter pemantulan
objek terhadap spektrum gelombang yang digunakan juga mempengaruhi warna dan rona pada
foto udara berwarna.
2.

Bentuk
Bentuk-bentuk atau gambar yang terdapat pada foto udara merupakan konfigurasi atau kerangka
suatu objek. Bentuk merupakan ciri yang jelas, sehingga banyak objek yang dapat dikenali hanya
berdasarkan bentuknya saja. (Lihat gambar 4.3).
Contoh:
1) Gedung sekolah pada umumnya berbentuk huruf I, L, U atau empat persegi panjang. 2)
Gunung api, biasanya berbentuk kerucut.
3.

Ukuran
Ukuran merupakan ciri objek yang antara lain berupa jarak, luas, tinggi lereng dan volume.
Ukuran objek pada citra berupa skala, karena itu dalam memanfaatkan ukuran sebagai
interpretasi citra, harus selalu diingat skalanya.
Contoh:
Lapangan olah raga sepakbola dicirikan oleh bentuk (segi empat) dan ukuran yang tetap, yakni
sekitar (80 m - 100 m).
4.

Tekstur
Tekstur adalah frekwensi perubahan rona pada citra. Ada juga yang mengatakan bahwa tekstur
adalah pengulangan pada rona kelompok objek yang terlalu kecil untuk dibedakan secara
individual. Tekstur dinyatakan dengan: kasar, halus, dan sedang (lihat gambar 4.4).
Misalnya:
Hutan bertekstur kasar, belukar bertekstur sedang dan semak bertekstur halus.
Pabrik dapat dikenali dengan bentuknya yang serba lurus dan ukurannya yang besar (a), jauh
lebih besar dari ukuran rumah mukim pada umumnya. Pabrik itu berasosiasi dengan lori yang
tampak pada foto dengan bentuk empat persegi panjang dan ronanya kelabu, mengelompok
dalam jumlah besar (b). Lori pada umumnya digunakan untuk mengangkut tebu dari sawah ke
pabrik gula. Oleh karena itulah maka pabrik itu diinterpretasikan sebagai pabrik gula. Pada saat
pemotretannya, pabrik itu sedang aktif menggiling tebu. Hal ini dapat diketahui dari asapnya
yang mengepul tebal dan tertiup angin ke arah barat daya. Pola perumahan yang teratur dan
letaknya yang berdekatan dengan pabrik gula mengisyaratkan bahwa perumahan itu merupakan
perumahan karyawan pabrik gula (c). Atap pabrik gula maupun atap perumahan karyawannya
yang berona cerah mengisyaratkan bahwa bangunannya merupakan bangunan baru. Hal ini
diperkuat oleh kenyataan bahwa pohon-pohonan di sekitar rumah tersebut baru mulai tumbuh.
Tanaman pada (a) bertekstur halus, tanaman tebu (b) yang tampak pada tepi kanan dan tepi atas
foto bertekstur sedang, tanaman pekarangan (c) dan kebun kelapa bertekstur kasar. Di samping
bertekstur sedang, tanaman tebu juga ditandai dengan tekstur yang seragam untuk daerah cukup
luas. Hal ini disebabkan karena penggarapannya dan penanaman dapat dilakukan secara serentak.
Bagi tekstur tanaman lain pada sawah yang diusahakan oleh petani, teksturnya berbeda dari
petak yang satu ke petak lainnya. Pada (d) terdapat pohon kelapa yang dapat dikenali
berdasarkan tajuknya yang berbentuk bintang. Berbeda dengan bagian lain yang tanaman
pekarangannya berupa campuran berbagai jenis pohon, pada bagian (d) ini yang dominan adalah
pohon kelapa. Bayangan juga merupakan salah satu unsur interpretasi citra yang penting. Di
dalam contoh ini, bayangan dapat digunakan untuk mengetahui beda tinggi relatif antara
tanaman tebu dan tanaman pekarangan. Tinggi pohon kelapa tampak sekitar 5 - 6 kali tinggi
tanaman tebu.
5.

Pola
Pola atau susunan keruangan merupakan ciri yang menandai bagi banyak objek bentukan
manusia dan bagi beberapa objek alamiah.

BELAJAR GEOGRAFI
MARI CINTAI BUMI KITA DENGAN BELAJAR GEOGRAFI

 HOME
 LITHOSFER
 HIDROSFER
 ATMOSFER
 BIOSFER
 ANTROPOSFER
 PEDOSFER
 PETA
 SIG - PJ

SIG - PJ
SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)

SIG adalah Suatu sistem berbasis komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah,
memanipulasi, menganalisis maupun menampilkan informasi baru yang bersifat keruangan
untuk suatu tujuan tertentu.
KOMPONEN-KOMPONEN SIG

1. Manajemen/ Mainware/ Brainware: “Kemampuan manusia dalam Pengelolaan dan


Pemanfaatan SIG secara efektif”

2. Hardware: “berupa komputer beserta instrumennya (perangkat pendukungnya)” meliputi:

a. Alat Masukan (Input): alat untuk memasukkan data ke dalam jaringan komputer. Contohnya :
Scanner, Digitizer, CD-Room, Floopy Disk

b. Alat Pemrosesan: “sistem dalam komputer yang berfungsi mengolah, menganalisis dan
menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan” Contohnya : CPU, Disk Drive

c. Alat Keluaran (Out Put): “berfungsi menayangkan informasi geografi sebagai data dalam
proses SIG” Contohnya : Printer, Plotter, VDU (Visual Display Unit)

3. Software: “Sistem modul yang berfungsi untuk memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan
data yang diperlukan”. Ex: Arcview, MapInfo, ILWIS, ArcInfo, Erdas, Autocad

4. Data dan Informasi Geografis

JENIS DATA SIG

1. Data Spasial/ grafis

“Data yang menunjukkan ruang, lokasi, atau tempat-tempat di permukaan bumi dari hasil
penginderaan jauh”
Disajikan dalam bentuk:

a. Raster, dalam bentuk sel grid yang disebut pixel, misal citra satelit, Peta Analog, PJ

b. Vektor, dalam bentuk garis, titik, polygon

2. Data Atribut/ Deskriptif/ Semantik

“Data yang menunjukkan suatu informasi dari suatu ruang atau tempat”
Jenisnya ada 2 yaitu:

a. Kuantitatif, misal: jumlah penduduk, luas tanah, jumlah pohon, dll…

b. Kualitatif, misal: pendidikan, pendapatan per-kapita, kesuburan tanah, dll…


PENGINDERAAN JAUH (REMOTE SENSING)

Penginderaan Jauh adalah Suatu ilmu dan seni untuk memperoleh informasi
tentang objek, daerah, atau fenomena melalui analisa data yang diperoleh dengan
menggunakan alat tanpa melakukan kontak langsung dengan objek, daerah,
atau fenomena yang diamati. (Lillesan & Kiefer, 1994)

Citra : “Gambaran yang tampak dari suatu objek, hasil penginderaan jauh yang
berupa foto udara, foto satelit, atau data lain”

INTERPRETASI CITRA

“Perbuatan mengkaji foto udara atau citra dengan maksud untuk mengidentifikasi
objek dan menilai arti pentingnya objek tersebut.” (Este dan Simonett, 1975)

3 TAHAPAN MENGKAJI DAN MENGENALI OBJEK DALAM INTERPRETASI


CITRA

1. DETEKSI: “Usaha penyadapan data secara global baik yang tampak maupun yang
tidak tampak (ada tidaknya suatu objek).” Misal : Sungai

2. IDENTIFIKASI: “Kegiatan untuk mengenali objek yang tergambar pada citra yang
dapat dikenali berdasarkan ciri yang terekam oleh sensor”. Meliputi bentuk, ukuran,
dan letak objek.

3. ANALISIS: “Tahap penilaian atas pentingnya fungsi dan kaitan antar objek yang
telah dikenali berdasar ciri-cirinya”

CIRI UTAMA PADA CITRA

1. Ciri Spektral: Ciri yang dihasilkan dari interaksi antara energi elektromagnetik dengan benda.
Ciri spektral dinyatakan dengan rona (tingkat kecerahan) & warna.
2. Ciri Spasial: Ciri yang berkaitan dengan ruang, yang meliputi bentuk, ukuran, pola, tekstur,
bayangan, situs dan asosiasi.

3. Ciri Temporal: Ciri yang bertalian dengan waktu atau saat perekaman dan umur benda.

Waktu: Air pada citra foto kenampakannya gelap berarti musim kemarau, tetapi cerah pada
musim hujan.

Umur: Daerah Aliran Sungai (DAS) yang belum terkikis erosi menunjukkan DAS muda, yang
sudah lama terkikis erosi menunjukkan DAS Tua.

7 KUNCI INTERPRETASI CITRA

1. Rona dan Warna

Rona: Tingkat Kecerahan/kegelapan objek pada citra.

Warna: Wujud yang tampak oleh mata dengan menggunakan spektrum sempit.

ex: Putih pada air sungai, menunjukkan sungai tersebut dangkal & keruh. Warna Gelap, sungai
tersebut dalam.

2. Bentuk: konfigurasi umum atau kerangka suatu objek.

ex: Gedung Sekolah umumnya berbentuk U, L, terkadang melingkar. Gunung api bentuknya
cembung.

3. Ukuran: Atribut objek yang berupa jarak, luas, tinggi, volume, dan kelerengan (kemiringan).

ex:: Rumah lebih kecil dari Gedung, Pabrik, Sekolah, dll.

4. Pola: Hubungan susunan keruangan dari suatu objek.

ex: Sawah polanya teratur, pemukiman teratur.

5. Tekstur: Frekwensi perubahan rona pada citra fotografi. Sering dinyatakan dengan kasar, halus,
teratur, seragam.

ex: Makam teksturnya lebih halus dibanding dengan pemukiman. Padi dengan jagung lebih
halus padi.

6. Bayangan: Dapat digunakan untuk menafsirkan objek, menunjukkan arah angin, arah hadap
foto. Jatuhnya kalau tidak barat – timur.

ex: Cerobong asap pabrik akan lebih jelas kalau ada bayangannya. Contoh lain, menara, lereng
terjal, dsb.

7. Situs dan Asosiasi


Situs: Keadaan lingkungan yang melatar belakangi adanya objek tersebut. ex: Surabaya
berada di delta Brantas. Persawahan banyak terdapat di dataran rendah.

Asosiasi: Keterkaitan antara objek yang satu dengan objek yang lain. Ex: Padi adanya
pematang sawah & gubuk, padang rumput adanya binatang ternak.

INTERPRETASI PETA :

1. Rel Kereta Api, Ciri-cirinya:

Bentuk: Memanjang, lebarnya seragam, belokannya berbentuk lengkungan, percabagannya


runcing.

Rona: Putih cerah memanjang karena radiasi pantulan.

2. Pemukiman Tidak Teratur, Ciri-cirinya: ditandai jalan atau gang yang tidak teratur.

3. Gedung Perkantoran, Ciri-cirinya:

Bentuk: Persegi/ blok, bangunan tinggi.

Asosiasi: berada di pinggir jalan besar.

4. Lapangan Terbuka, Ciri-cirinya:

Bentuk: Empat persegi panjang rata.

Rona & Tekstur: kenampakannya cerah dan bertekstur halus karena ditumbuhi rerumputan
kecil pendek.

Ukuran: Luas persegi dapat dihitung dengan skalanya.

5. Monumen/ Tugu, Ciri-cirinya:

Bentuk: Empat persegi panjang dengan tiang menjulang.

Rona : Cerah seragam karena radisi pantulannya besar.

Ukuran: Dapat dihitung dengan skalanya.

Asosiasi: Garis batas daerah berona agak gelap yang menunjukkan daerah sekitarnya.

6. Jalan Raya, Ciri-cirinya:

Bentuk: Memanjang dengan belokan runcing.


Rona: Agak cerah karena bagian terbesar radisi datang dipantulkan aspal sehingga radiasi
pantulannya besar.

Asosiasi: Adanya kendaraan atau mobil.

7. Sungai, Ciri-cirinya:

Tekstur: Permukaan air seragam.

Rona: Agak gelap, radiasi pantulan agak besar, mungkin air telah jenuh menyerap radiasi sinar
datang.

Situs & Bentuk: Di daratan rendah, bentuk berkelok-kelok.

IDENTIFIKASI BENTANG BUDAYA DAN BENTANG ALAM MELALUI CITRA

1. Contoh Bentang Budaya : Pemukiman (rumah), jalan raya, jembatan, rel kereta api,
persawahan, perkebunan, lapangan, dan sebagainya.
2. Contoh Bentang Alam : Pantai, Sungai, Danau, Rawa-rawa, Gunung, Hutan, dan
sebagainya.

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Beranda

Langganan: Entri (Atom)

Ada kesalahan di dalam gadget ini

Arsip Blog

 ▼ 2010 (6)
o ▼ Agustus (6)
 PEDOSFER
 ANTROPOSFER
 BIOSFER
 ATMOSFER
 HIDROSFER
 LITHOSFER
Tentang Penulis

AGUS SANTOSO, S.Pd.

Surabaya, Jawa Timur, Indonesia

Penulis adalah Guru Geografi yang Mengajar di SMA Negeri 1 Kedungpring, Lamongan.

Lihat profil lengkapku

AGUS SANTOSO, S.Pd. Template Travel. Gambar template oleh AndrzejStajer. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai