Pencatatan Piutang
Pencatatan Piutang
Pencatatan Piutang
Dalam membuat cadangan kerugian piutang/piutang tak tertagih, terdapat dua dasar
utama yang dapat digunakan yaitu:
2. Saldo Piutang:
Dari contoh perusahaan tersebut, pada akhir tahun 2012 akuntan PT. Mitra Usaha
melaporkan saldo beberapa akun sebagai berikut:
Penjualan Rp 4.200.000.000
Sedangkan dari buku pembantu diketahui bahwa saldo piutang terdiri dari piutang
kepada beberapa pelanggan seperti terlihat pada tabel berikut ini. Dari buku
pembantu tersebut juga diketahui tanggal terjadinya transaksi penjualan kredit oleh
para pelanggan, sehingga dapat diketahui umur dari setiap piutang per 31
Desember 2012.
Berdasarkan data tersebut, jika pada awal tahun 2013 PT. Mitra Usaha
menetapkan cadangan kerugian piutang, maka akan menghasilkan jurnal berikut jika
penetapan cadangan itu:
a. Berdasarkan 1% dari total penjualan kredit. Jadi, jumlah cadangan piutang tak
tertagih PT. Mitra Usaha untuk tahun 2013 adalah 1% x Rp2.400.000.000 =
Rp24.000.000, dan jurnal yang perlu dibuat untuk itu adalah sebagai berikut:
b. Berdasarkan 10% dari total piutang usaha. Jadi, jumlah cadanganpiutang tak
tertagih adalah 10% x Rp190.000.000 = Rp19.000.000, dan jurnal yang perlu
dibuat adalah sebagai berikut:
Biasanya cadangan kerugian piutang ditetapkan pada awal periode akuntansi, dan
cadangan kerugian pitang merupakan suatu taksiran besarnya piutang yang tidak
dapat ditagih pada suatu periode akuntansi. Setelah periode tersebut berjalan,
sering kali terdapat sejumlah piutang yang benar-benar tidak dapat ditagih karena
berbagai alasan. Piutang yang jelas-jelas tidak dapat ditagih karena debitornya lari,
meninggal, bangkrut, atau sebab lain harus dihapus dari saldo piutang.
Penghapusan piutang ini merupakan kerugian karena pencatatannya tidak
dibebankan ke akun kerugian piutang tetapi ke akun cadangan kerugian piutang.
Untuk menghapus suatu piutang terdapat dua metode yang bisa digunakan,
yaitu:
Misalkan dari contoh sebelumnya bahwa pada tanggal 1 Januari 2012 PT. Mitra
Usaha telah menetapkan cadangan kerugian piutang sebesar Rp24.000.000. Pada
tanggal 15 April 2012, diperoleh kepastian bahwa piutang kepada Toko Eka Jaya
tidak dapat ditagih lagi karena toko tersebut bangkrut. Manajemen PT. Mitra Usaha
memutuskan bahwa piutang sebesar Rp19.000.000 itu akan dihapuskan. Jadi, jurnal
yang perlu di buat berkaitan dengan penghapusan piutang tersebut adalah sebagai
berikut: