Prinsip Reproduksi Manusia Mengupas Prog
Prinsip Reproduksi Manusia Mengupas Prog
Prinsip Reproduksi Manusia Mengupas Prog
11
PRINSIP
REPRODUKSI
MANUSIA
[MENGUPAS PROGRAM KB & ASI]
[Program KB (Keluarga Berencana) dan untuk menerapkan
prinsip Sistem Reproduksi dan salah satunya untuk
peningkatan hidup SDM (Sumber Daya Manusia) dengan
Melalui ASI Ekslusif]
Kompetensi Inti:
Kompetensi Inti:
Indikator Kompetensi:
Kontraseps
ASI Eksklusif
i
Keuntungan
Metode Kalender Tubektomi ASI
Keuntungan
Senggama Terputus Vasektomi ASI untuk Bayi
Kondom/Diafragma
Keuntungan
ASI untuk Ibu
Pil Vagina
Bayi
Keuntungan
ASI untuk
Meningkatkan
Hidup PSDM
Sejak era reformasi berkibar dan otonomi daerah digelar, maka masalah
Keluarga Berencana (KB) secara perlahan kurang mendapat porsi yang optimal dalam
strata pemerintahan sebagaimana yang dilakukan penguasa Orde Baru. Ini berdampak
dengan kebijakan yang menyertainya. Seperti badan keluarga berencana yang dulu
berfungsi sebagai badan koordinasi dari pusat sampai ke Kabupaten/Kota hingga
“tangan-tangan”nya yang bergerak dinamis di lapangan (PLKB-PKB) namun seiring
dengan pelaksanaan otonomi daerah telah membawa perubahan. Komitmen penguasa di
pasca reformasi sepertinya tidak menganggap penting masalah kependudukan terutama
dalam pengendalian laju pertambahan penduduk.Ketika SP 2010 meleset dari prediksi,
maka tersentaklah semuanya.
Bahwa penduduk Indonesia sudah jauh dari yang diduga sehingga dengan data
kependudukan yang salah duga ini, sedikit banyak berdampak pada bidang
pembangunan yang lain. Misalnya dalam hal persediaan sarana dan prasarana rakyat.
Karena faktanya penduduk jauh dari prediksi, maka tentu sarana dan prasarana yang
direncanakan itu akan tidak memadai dari kebutuhan. Misalnya jalan raya, perumahan,
fasilitas transfortasi umum, dan lain sebagainya. Belum lagi ketersediaan pangan,
sandang, dan lain-lain. Berdasarkan kenyataan dan akibat yang sudah terjadi tersebut,
maka dilakukanlah berbagai perubahan dalam struktur tata kerja pemerintahan.
Terutama yang terkait dengan penanganan KB dan pengendalian serta pencegahan laju
pertumbuhan penduduk terus dilakukan. Hal ini diharapkan dapat mendorong terjadinya
perubahan paradigma dan tindakan dalam melihat dan menyelesaikan persoalan
kependudukan ini.
1. Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata
kontra berarti ‘mencegah’ atau
‘melawan’ jadi kontrasepsi yaitu
suatu bentuk pencegahan
pembuahan (fertilisasi) atau
kehamilan secara sengaja, dapat
dicapai dengan berbagai cara. Ada
Gambar. 1.1. Pncegahan Fertilisasi
beberapa metode kontrasepsi mencegah pelepasan telur dan sperma
dewasa dari gonad, metode ini mencegah pembuahan dengan
menjaga sperma dan telur tetap terpisah dan tidak pernah bertemu,
dan metode yang lain lagi memecah implansi embrio atau
menyebabkan aborsi embrio.
d. Pil Vagina
Pil Vagina (KB Pil) adalah obat pencegah kehamilan yang
diminum dan pil ini sangat berpengaruh pada hormon. Pil telah
diperkenalkan sejak 1960. Pil diperuntukkan bagi wanita yang
tidak hamil dan menginginkan cara pencegah kehamilan
sementara yang paling efektif bila diminum secara teratur.
Minum pil dapat dimulai segera sesudah terjadinya keguguran,
setelah menstruasi, atau pada masa post-partum bagi para ibu
yang tidak menyusui bayinya. Jika seorang ibu ingin menyusui,
maka hendaknya penggunaan pil ditunda sampai 6 bulan
a. Tubektomi
Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur
wanita yang mengakibatkan wanita tersebut tidak akan
mendapatkan keturunan lagi. Sterilisasi bisa dilakukan juga
pada pria, yaitu vasektomi. Dengan demikian, jika salah satu
pasangan telah mengalami sterilisasi, maka tidak diperlukan
lagi alat-alat kontrasepsi yang konvensional. Cara kontrasepsi
ini baik sekali, karena kemungkinan untuk menjadi hamil
kecil sekali. Faktor yang paling penting dalam pelaksanaan
sterilisasi adalah kesukarelaan dari akseptor. Dengan demikia,
sterilisasi tidak boleh dilakukan kepada wanita yang
belum/tidak menikah, pasangan yang tidak harmonis atau
hubungan perkawinan yang sewaktu-waktu terancam
perceraian, dan pasangan yang masih ragu menerima
sterilisasi. Yang harus dijadikan patokan untuk mengambil
keputusan untuk sterilisasi adalah jumlah anak dan usia istri.
Misalnya, untuk usia istri 25–30 tahun, jumlah anak yang
hidup harus 3 atau lebih.
b. Vasektomi
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan
kapasitas reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vasa
deferensia alur transportasi sperma terhambat dan proses
fertilisasi tidak terjadi. Indikasinya vasektomi merupakan
Manfaat ASI begitu besar baik itu manfaat pemberian ASI bagi ibu
maupun manfaat pemberian ASI bagi bayi itu sendiri. ASI Eksklusif
harus diberikan kepada bayi dalam waktu 6 bulan pertamanya.
Setelah itu barulah bayi diperkenankan untuk diberikan makanan
pendamping ASI berupa bubur, sayur ataupun buah..
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakberhasilan ASI
Eksklusif
a. Faktor Internal
1) Ketersediaan ASI
Campbell Neil A., Jene B. Reece., Lawrence G. Mitchell. 2004. BIOLOGI Edisi
Kelima Jilid 3. Erlangga. Jakarta
Melati, Mawar. 1985. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim. MajalahWarta
Konsumen. Edisi Tahun ke XII , No.138, hal 5-6.
Pratiwi., dkk. 2009. Biologi SMA Jilid 2 Kelas XI. Erlangga. Jakarta
Sosrohadikoesoemo, Soemiani. 1984. Pil. Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional. Jawa Tengah
http://alatkontrasepsi.org. Alat Kontrasepsi. 03 Desember 2014. Diakses
pada Pukul 18.00 wib
http://dinkes.pamekasankab.go.id/index.php/Pentingnya Asi Ekslusif. ASI
Eksklusif . 03 Desember 2014. Diakses pada Pukul 18.00 wib
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengaturan_kelahiran. Keluarga Berencana. 01
Desember 2014. Diakses pada Pukul 18.00 wib
http://kalsel.bkkbn.go.id/Lists/Artikel/DispForm.aspx?ID=483
Penulis