Resume Oceanografi
Resume Oceanografi
Resume Oceanografi
NIM : K5416026
Mata Kulih/Semester : Oseanografi/3
Progran Studi : Pendidikan Geografi
Oseanografi adalah ilmu yang mempelajari fenomena fisis dan dinamis air laut
yang dapat diaplikasikan ke bidang-bidang lainnya seperti rekayasa, lingkungan,
perikanan, bencana laut dan mitigasi (pengelolaan dan pencegahan). Secara umum,
oseanografi dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) bidang ilmu utama yaitu: geologi
oseanografi yang mempelajari lantai samudera atau litosfer di bawah laut; fisika
oseanografi yang mempelajari masalah-masalah fisis laut seperti arus, gelombang,
pasang surut dan temperatur air laut; kimia oseanografi yang mempelajari masalah-
masalah kimiawi air laut dan yang terakhir biologi oseanografi yang mempelajari
masalah-masalah yang berkaitan dengan flora dan fauna di laut.
a. Fisika Oceanografi
Mempelajari hubungan antara sifat-sifat fisika yang terjadi dalam lautan dan yang
terjadi antara lautan dengan atmosfir dan daratan. Contoh: pasang dan gelombang,
iklim dan sistem arus
b. Geologi oceanografi
Mempelajari asal lautan, geologi dasar laut, gunung api dan gempa dasar laut
c. Kimia oceanografi
Mempelajari reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam dan di dasar laut
d. Biologi oceanografi
Mempelajari kehidupan dan sistem kehidupan organisme di dalam laut
Paparan benua
adalah dasar laut dangkal yang berbatasan dengan benua dan merupakan
kelanjutan wilayah benua. Paparan benua atau continental shelf atau
terkadang disebut juga dengan istilah selasar benua mempunyai kedalaman
antara 0-200 m. Paparan benua ini terdiri dari lereng curam suatu dataran
yang diikuti oleh kenaikan secara mendatar. Lebar Paparan Benua sangat
bervariasi. Lebar rata-rata Paparan Benua adalah sekitar 80 km (50 mil).
Kedalaman Paparan Benua juga bervariasi, tetapi umumnya terbatas pada
air dangkal dari 150 m (490 kaki). Kemiringannya biasanya cukup rendah,
pada skala 0,5 °; bantuan vertikal juga minim, kurang dari 20 m (66 kaki).
Lereng Kontinental
Merupakan relief dasar laut yang menurun tajam dan juga curam. Lereng
benua ini merupakan kelanjutan dari landas benua. Lereng benua yang ada
di dunia contohnya adalah Laut Cina Selatan.
Kaki Kontinental
Atau dataran abisal merupakan wilayah relief dasar laut yang letaknya di
kedalaman lebih dari 1.500 m. Wilayah ini meliputi hampir dua pertiga
relief dasar laut. Contoh daru dataran laut dalam adalah Punggung Atlantik
Tengah.
b. Laut Dalam
adalah lapisan terbawah dari lautan, berada di bawah lapisan thermocline pada
kedalaman lebih dari 1828 m. Sangat sedikit atau bahkan tidak ada cahaya yang
dapat masuk ke area ini, dan sebagian besar organisme bergantung pada material
organik yang jatuh dari zona fotik. Karena alasan inilah para saintis mengira bahwa
kehidupan di tempat ini akan sangat sedikit, namun dengan adanya peralatan yang
dapat menyelam ke kedalaman, ditemukan bahwa ditemukan cukup banyak
kehidupan di arena ini. Pada tahun 1960, Bathyscaphe Trieste menuju ke dasar dari
Palung Mariana dekat Guam, pada kedalaman 35.798 kaki (10.911 m), titik
terdalam di bumi. Jika Gunung Everest ditenggelamkan, maka puncaknya akan
berada lebih dari satu mil dari permukaan. Pada kedalaman ini, ikan kecil mirip
flounder terlihat. Kapal selam penelitian Jepang, Kaiko, adalah satu-satunya yang
dapat menjangkau kedalaman ini, dan lalu hilang pada tahun 2003. Kita mengetahui
bulan lebih banyak daripada laut dalam. Hingga tahun 1970, hanya sedikit yang
diketahui tentang kemungkinan adanya kehidupan pada laut dalam. Namun
penemuan koloni udang dan organisme lainnya di sekitar hydrothermal vents
mengubah pandangan itu. Organisme-organisme tersebut hidup dalam keadaan
anaerobik dan tanpa cahaya pada keadaan kadar garam yang tinggi dan temperatur
149 oC. Mereka menggantungkan hidup mereka pada hidrogen sulfida, yang sangat
beracun pada kehidupan di daratan. Penemuan revolusioner tentang kehidupan
tanpa cahaya dan oksigen ini meningkatkan kemungkinan akan adanya kehidupan
di tempat lain di alam semesta ini. Para peneliti berspekulasi bahwa Europa, salah
satu bulan Jupiter mungkin memiliki kondisi yang bisa mendukung kehidupan.
Dasar Laut Dalam
yaitu dasar laut yang curam dan sangat dalam dan letaknya lebih jauh dari
dataran laut dalam. bentuk relief dasar yang dicirikan dengan adanya palung
laut dan lubuk laut. Palung laut merupakan dasar laut yang sangat dalam di
atas 5.000 m, curam, sempit, dan memanjang berbentuk huruf V.
Contohnya Palung Banda (7.440 m). Sedangkan lubuk laut merupakan
dasar laut yang sangat dalam, luas membentuk suatu cekungan seperti huruf
U. Contohnya Cekungan Sulawesi.
B. Bentuk bentuk topografi laut
Di dasar laut sebenarnya terdapat relief yang hampir sama dengan di daratan.
Berdasarkan keadaan relief, topografi dasar laut dapat dibedakan atas 2 golongan
besar masing masing masih mempunyai bentuk bentuk topografi yang lebih
khusus. Kedua golongan topografi dasar laut itu adalah sebagai berikut :
Gelombang (ombak)
Gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus
permukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal. Gelombang laut
disebabkan oleh angin. Angin di atas lautan mentransfer energinya ke perairan,
menyebabkan riak-riak, alun / bukit, dan berubah menjadi apa yang kita sebut
sebagai gelombang. Dalam bidang oseanografi, Ombak dikenal sebagai
gelombang dalam (internal wave). Gelombang / ombak yang terjadi di lautan
dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam tergantung kepada gaya
pembangkitnya. Pembangkit gelombang laut dapat disebabkan oleh: angin
(gelombang angin), gaya tarik menarik bumi-bulan-matahari (gelombang
pasang-surut), gempa (vulkanik atau tektonik) di dasar laut (gelombang
tsunami), ataupun gelombang yang disebabkan oleh gerakan kapal. Fungsi dari
gelombang laut adalah sebagai berikut
1. Menjaga Kestabilan Suhu Dari Iklim Dunia.
Gelombang membantu meminimalkan suhu ekstrem di planet ini,
memindahkan air dingin dari kutub, sementara pada saat yang sama
bergerak air hangat dari khatulistiwa ke arah yang dingin.
2. Melalui Permukaan Ombak, Terjadi Pertukaran Gas.
Di permukaan gelombang laut, pertukaran gas terjadi dimana oksigen
keluar dan karbon dioksida masuk ke dalam permukaan gelombang laut
tersebut
3. Meningkatkan kemampuan adaptasi dan kekuatan dari Makhluk hidup.
Karena gelombang pecah di pantai, makhluk yang ada di laut harus lebih
kuat dan lebih beradaptasi untuk bertahan tidak terbawa oleh ombak ke
pantai Tanpa gelombang, tidak akan ada sebagian spesies yang hidup di laut
seperti ikan-ikan besar (opaus, hiu, dan sebagainya).
4. Meningkatkan Adanya Keanekaragaman Hayati.
Gelombang laut yang disebabkan oleh angin dan ombak memungkinkan
penghuni laut agar larva/telur mereka diangkut dengan jarak yang jauh,
sehingga muncul spesies baru dari hasil evolusi dan adaptasi dari makhluk
laut yang terbawa gelombak laut tersebut.
5. Gelombang Laut Membantu Adanya Hubungan Simbiosis Mutualisme.
Sementara gelombang Laut yang mengikis karang dengan terus menerjang
pada mereka, organisme laut telah beradaptasi dengan ini dan menempel ke
karang-karag tersebut sehingga disini membantu adanya penundaan
pengikisan batu karang tersebut dalam hal ini terjadi hubungan simbiosis
sejati.
6. Gelombang Laut Membantu Membuat Pantai
Pantai diciptakan oleh pasir yang dibawa naik dari dasar laut oleh ombak,
yang juga mencuci pasir dan dibersihkan. Pasir diaduk dan tersuspensi
dalam air yang memungkinkan untuk diangkut ke pantai oleh ombak.
Cahaya
Cahaya memungkinkan terjadinya fotosintesis klorofil-a dan fitoplankton, klorofil-a
dan fitoplankton adalah sumber makanan utama bagi ikan-ikan kecil, yang kemudian
ikan-ikan kecil tersebut dimakan oleh ikan-ikan yang ukuranya lebih besar sehingga
terjadilah rantai makanan.
D. Arus di 3 samudera
1. Samudera Atlantik
a. Sebelah Selatan Khatulistiwa
Arus Khatulistiwa Selatan
Merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat, sejajar dengan garis
khatulistiwa. Sebagian dari arus ini masuk ke utara (yang bersama-sama
dengan arus Khatulistiwa Utara ke Laut Karibia) sedangkan yang sebagian
lagi membelok ke selatan. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin
pasat tenggara.
Arus Brazilia
merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat yang mengalir ke arah
selatan menyusuri pantai timur Amerika Selatan (khususnya Brazilia). Arus
ini termasuk arus menyimpang dan merupakan arus panas.
Arus Benguela
merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat, yang mengalir ke arah
utara menyusuri pantai barat Afrika Selatan. Arus ini merupakan arus
dingin, yang akhirnya kembali menjadi Arus Khatulistiwa Selatan.
Arus Angin Barat
merupakan lanjutan dari sebagian Arus Brazilia yang mengalir ke arah
timur (pada lintang 30 derajat - 40 derajat LS) sejajar dengan garis ekuator.
Arus ini didorong oleh angin barat dan merupakan arus dingin.
2. Samudera Pasifik
a. Sebelah Utara Khatulistiwa
Arus Khatulistiwa Utara
merupakan arus panas yang mengalir menuju ke arah barat sejajar dengan
garis khatulistiwa dan ditimbulkan serta didorong oleh angin pasat timur
laut.
Arus Kuroshio
merupakan lanjutan arus khatulistiwa utara karena setelah sampai di dekat
Kepulauan Filipina, arahnya menuju ke utara. Arus ini merupakan arus
panas yang mengalir dari utara Kepulauan Filipina, menyusur sebelah timur
Kepulauan Jepang dan terus ke pesisir Amerika Utara (terutama Kanada).
Arus ini didorong oleh angin barat.
Arus Kalifornia
mengalir di sepanjang pesisir barat Amerika Utara ke arah selatan menuju
ke khatulistiwa. Arus ini merupakan lanjutan arus kuroshio, termasuk arus
menyimpang (pengaruh daratan) dan arus dingin.
Arus Oyashio
merupakan arus dingin yang didorong oleh angin timur dan mengalir dari
selat Bering menuju ke selatan dan berakhir di sebelah timur Kepulauan
Jepang karena ditempat ini arus tersebut bertemu dengan arus Kuroshio
(terhambat oleh kuroshio). Di tempat pertemuaan arus dingin Oyashio
dengan arus panas Kuroshio terdapat daerah perikanan yang kaya, sebab
plankton-plankton yang terbawa oleh arus Oyashio berhenti pada daerah
pertemuaan arus panas Kuroshio yang hangat dan tumbuh subur.
3. Samudera Hindia
a. Sebelah Utara Khatulistiwa
Arus Musim Barat Daya
merupakan arus panas yang mengalir menuju ke timur menyusuri Laut Arab
dan Teluk Benguela. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin musim
barat daya. Arus ini berjalan kurang kuat sebab mendapat hambatan dari
gerakan angin pasat timur laut.
Arus Musim Timur Laut
merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat menyusuri Teluk
Benguela dan Laut Arab. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin
musim timur laut. Arus yang terjadi bergerak agak kuat sebab di dorong
oleh dua angin yang saling memperkuat, yaitu angin pasat timur laut dan
angin musim timur laut.
b. Sebelah Selatan Khatulistiwa
Arus Khatulistiwa Selatan
merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis
khatulistiwa yang nantinya pecah menjadi dua (Arus Maskarena dan Arus
Agulhas setelah sampai di timur Madagaskar). Arus ini ditimbulkan dan
didorong oleh angin pasat tenggara.
Arus Maskarena dan Arus Agulhas
merupakan arus menyimpang dan merupakan arus panas. Arus ini juga
merupakan lanjutan dari pecahan Arus Khatulistiwa Selatan. Arus
Maskarena mengalir menuju ke selatan, menyusuri pantai Pulau
Madagaskar Timur. Arus Agulhas juga mengalir menuju ke selatan
menyusuri pantai Pulau Madagaskar Barat.
Arus Angin Barat
merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat, yang mengalir ke arah
utara menyusur pantai barat Benua Australia. Arus ini termasuk arus
menyimpang dan merupakan arus dingin yang akhirnya kembali menjadi
Arus Khatulistiwa Selatan.