BAB II - Wahyu Tri W.
BAB II - Wahyu Tri W.
BAB II - Wahyu Tri W.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Suhu Tubuh
1. Pengertian
kontrol suhu pada manusia menjaga suhu inti (suhu jaringan dalam) tetap
konstan pada kondisi lingkungan dan aktifitas fisik yang ekstrim, namun
suhu permukaan berubah sesuai aliran darah kekulit dan jumlah panas
yang hilang kelingkungan luar. Suhu normal pada manusia berkisar dari
36-38 oC (96,6 sampai 100,7oF). Pada rentang ini jaringan dan sel tubuh
akan berfungsi secara optimal. Nilai suhu tubuh juga ditentukan oleh
dan kandung kemih. Lokasi pengukuran suhu permukaan yaitu kulit, oral
10
Efektifitas Convective Warmer..., Wahyu Tri Widiyanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
11
panas dan kehilangan panas agar suhu tubuh tetap konstan dan normal.
tubuh diatur oleh Hipotalamus yang terletak diantara dua hemisfer otak.
menjadi panas diluar batas titik pengaturan (set point), maka impuls akan
Produksi panas distimulasi melalui kontraksi otot volunter dan otot yang
menggigil.
Efektifitas Convective Warmer..., Wahyu Tri Widiyanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
12
energi panas , baik masuk kedalam tubuh maupun hilang melalui kulit dan
dapat terjadi dengan beberapa cara yaitu: konduksi, konveksi, radiasi dan
suhunya lebih tinggi ke obyek lain dengan jalan kontak langsung. Panas
yang dibuang dengan cara konduksi ini yaitu dari permukaan tubuh ke
udara yang dekat dengan kulit bergerak ke atas waktu udara tersebut
elektromagnetik inframerah dari suatu benda yang lain dengan suhu yang
mempengaruhi jumlah aliran darah dan kehilangan panas pada kulit) dan
menyimpan panas dalam tubuh. Ketika aliran darah antara lapisan kulit
Efektifitas Convective Warmer..., Wahyu Tri Widiyanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
13
2007).
panas maka proses radiasi dan konduksi menurun serta evaporasi tidak
emosi yang tinggi dan stress dapat mempengaruhi suhu tubuh stimulasi
yang akan meningkatkan aktifitas metabolik dan produksi panas (Potter &
Perry, 2009).
fisik (olah raga), kadar hormon, irama sirkandian, stress dan lingkungan.
normal akan terus menurun saat seseorang mulai tua. Pada dewasa tua
Efektifitas Convective Warmer..., Wahyu Tri Widiyanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
14
besar., hal ini dikarenakan adanya variasi hormonal saat siklus menstruasi,
perubahan suhu juga terjadi pada wanita saat menopause. Irama sirkandian
pada suhu tubuh berubah 0,5 sampai 1oC selama periode 24 jam, titik
terendah berada pada pukul 1-4 pagi hari, pada siang hari suhu meningkat
dan mencapai maksimum pada pukul 6 sore, lalu menurun lagi sampai
pagi hari. Secara umum irama suhu sirkandian tidak berubah seiring usia.
4. Hipotermia
kehilangan panas minimal atau kombinasi hal diatas. Sifat perubahan akan
Perry,2009).
panas yang hilang saat pajanan lama terhadap lingkungan dingin akan
Efektifitas Convective Warmer..., Wahyu Tri Widiyanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
15
kehilangan ingatan, depresi dan gangguan akal. Jika suhu tubuh turun di
bawah 34,4 oC, terjadi penurunan denyut jantung, fekuensi nafas dan
tekanan darah, kulit menjadi sianotik. Jika hipotermia terus berlanjut, klien
1. Ringan = 34-36°C
Kebanyakan orang bila berada pada suhu ini akan menggigil secara
hebat, terutama di seluruh ekstremitas. Bila suhu tubuh lebih turun
lagi, pasien mungkin akan mengalami amnesia dan disartria.
Peningkatan kecepatan nafas juga mungkin terjadi.
2. Sedang = 30–34°C
Efektifitas Convective Warmer..., Wahyu Tri Widiyanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
16
3. Berat = <30°C
adaptasi Roy)
Efektifitas Convective Warmer..., Wahyu Tri Widiyanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
17
tuba falopi, kanker uterus, kanker kolorektal, kanker hati, kanker lambung,
Efektifitas Convective Warmer..., Wahyu Tri Widiyanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
18
Blooding), Sumbatan pada usus halus dan usus besar, Massa pada
2. Konsep anestesi
b. Anestesi Lokal
c. Anestesi regional
1) Spinal Anestesi
2) Epidural Anestesi
3) Kaudal Anestesi
(Latief, 2002)
Efektifitas Convective Warmer..., Wahyu Tri Widiyanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
19
sehat dan dalam kondisi sakit akut, kronis dan stadium akhir. Roy melihat
prosedur operasi itu sendiri dan juga pengaruh obat-obatan anestesi dapat
apabila tidak mencapai suhu normal maka perlu intervensi dari perawat
Efektifitas Convective Warmer..., Wahyu Tri Widiyanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
20
termoregulasi
Efektifitas Convective Warmer..., Wahyu Tri Widiyanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
21
pemanasan aktif ada dua macam yaitu pemanasan internal aktif dan
cara untuk mengurangi menggigil pasca anestesi antara lain suhu ruang
operasi yang nyaman bagi pasien (220C), cairan infus dan yang digunakan
narkotik saat penderita mulai bangun dari anestesi, ruang pulih sadar
Efektifitas Convective Warmer..., Wahyu Tri Widiyanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
22
5. Convective Warmer
pembedahan.
Efektifitas Convective Warmer..., Wahyu Tri Widiyanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
23
Satu set peralatan ini terdiri dari 1 EQ-5000 Convective Warming Unit,
Operator’s Manual
pengaturan titik suhu yaitu 36oC, 40oC, dan 44oC yang menyediakan
pasien.
dan membunyikan alarm jika suhu mencapai 3°C di atas suhu yang diatur.
dan blower. Hal ini untuk mencegah paparan pasien terhadap suhu yang
Efektifitas Convective Warmer..., Wahyu Tri Widiyanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
24
6. Blood/infusion warmer
dingin yaitu perbedaan temperature tubuh pasien dan dari kantong darah.
memanaskan darah kantong darah sampai sama dengan suhu tubuh dengan
yang sangat membutuhkan selama operasi, ICU atau ruangan lain yang
Efektifitas Convective Warmer..., Wahyu Tri Widiyanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
25
bagiannya. Sistem terdiri dari input, proses pengendalian, output dan umpan
internal dan eksternal yang merupakan input. Stimulus internal (fokal) pada
saat pembedahan merupakan efek dari pembedahan itu sendiri yaitu: cavum
stimulus yang terus berubah ditentukan oleh tingkat adaptasi individu. Roy
interdependensi) yang dapat diukur yaitu suhu tubuh pada respon fisiologis
respon yang inefektif, perlu dilakukan intervensi dari perawat yaitu proses
Efektifitas Convective Warmer..., Wahyu Tri Widiyanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
26
pemanasan internal aktif atau eksternal aktif. Proses internal aktif bisa
ataupun paska operasi. Proses eksternal warming bisa dilakukan dengan cara
warmer). Umpan balik yang bisa dievaluasi adalah suhu tubuh yang normal
Efektifitas Convective Warmer..., Wahyu Tri Widiyanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
27
Gambar 2.1 kerangka teori, keperawatan medical bedah brunner & Sudart, Model
Adaptasi Roy (Christensen,2009), asuhan keperawatan keperawatan perioperative
(Mustaqim dan sari, 2009)
Efektifitas Convective Warmer..., Wahyu Tri Widiyanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
28
E. Hipotesis penelitian
Efektifitas Convective Warmer..., Wahyu Tri Widiyanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013