Asas Bki
Asas Bki
Asas Bki
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari keterangan latar belakang penulisan makalah kami ini, maka kami akan
mencoba untuk menguraikan apa yang dimaksud dengan “ASAS-ASAS
BIMBINGAN KONSELING ISLAM”
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja asas-asas konseling umum?
2. Apa saja asas-asas konseling islam?
3. Bagaimana etika dalam konseling islam?
4. Bagaimana asas konseling menurut Faqih?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
atau tidak,semua di serahkan secara mutlak kepada mad’u atau klien. Tugas da’i
atau konselor hanyalah mengarahkan dan mengajak , kalaupun klien mau
melaksanakan arahan dan bimbingan konselor, itu semua atas dasar kesukarelaan
bukan keterpaksaan, dan konselor di anjurkan melaksanakan tugas penuh dengan
keikhlasan dan ketulusan, demikian pula sebaliknya setiap klien sangat di
anjurkan melaksanakan arahan dan bimbingan dari konselor dengan penuh
keikhlasan dan kesukarelaan.
3. Asas Keterbukaan
Penyelesaian masalah (problem solving) akan dapat terlaksana dan
memperoleh hasil yang maksimal, jika peserta didik (klien)yang bermasalah mau
menyampaikan atau menceritakan masalah yang di hadapinya secara terbuka
kepada konselor atau guru bk. Dan salah satu kesulitan yang di hadapi konselor
dalam menyelesaikan masalah seseorang adalah jika klien tertutup, karena itu asas
keterbukaan merupakan salah satu syarat mutlak untuk suksesnya kegiatan bk
khususnya dalam penyelesaian masalah. Setiap klien harus berbicara secara jujur
dan terbuka dalam menceritakan apa penyebab masalah itu muncul pada dirinya.1
4. Asas Kekinian
Bahwa masalah yang di tangani oleh konselor adalah masalah yang
sekarang yaitu masalah yang sangat menggangu pikiran klien saat ini, walaupu
ada kaitanya dengan masalah yang lalu dan yang akan datang, latar belakang
kehidupan klien dan kejadian masa lalu bisa di ambil dan di jadikan sebagai
pijakan dan bahan analisis untuk menentukan klien lebih komprehensif, oleh
karena itu masalah yang dirasakan atau di hadapi saat ini harus segera di cari jalan
keluarnya, sehingga masalah tersebut tidak berlarut-larut, serta munculnya
masalah yang baru yang terkadang masalah tersebut lebih parah dari pada masalah
utama.
5. Asas Kemandirian
Salah satu tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu klien agar
dapat mandiri dan tidak bergantung pada orang lain termasuk kepada orang tua.
Peranan konselor maupun guru BK dalam hal ini dituntut untuk mendewasakan
dan memandirikan klien dengan berbagai pendekatan dan latihan. Kemandirian
3
bisa terwujud manakala klien dapat menghilangkan atau membuang sifat kekanak-
kanakan, kemandirian juga bisa di tentukan pada klien yang telah terbiasa atau
dilatih sejak dini.
Seperti yang di uraikan Toharin, ciri-ciri kemandirian adalah sebagai
berikut:
a. Mengenal diri sendiri dan lingkungan sebagaimana adanya
b. Menerima diri sendiri dan lingkungannya secara positif dan dinamis
c. Mengambil keputusan untuk dan oleh diri sendiri
d. Mengarahkan diri sesuai dengan kepurusan itu
e. Mewujudkan diri secara optimal sesuai dengan potensi, minat dan
kemampuan-kemampuan yang di milikinya
6. Asas Kegiatan
Bimbingan dan konseling harus dapat membantu membangkitkan klien
melakukan kegiatan yang di perlukan untuk menyelesaikan masalah yang di
hadapinya.dalam hal ini klien harus menjadi orang yang aktif mengatasi
masalahnya sendiri berdasarkan arahan konselor yaitu dengan mengadakan
berbagai kegiatan yang dapat melepaskan dirinya dari masalah yang kemungkinan
akan di alaminya atau masalah yang sudah di alaminya. Tugas konselor atau guru
BK dalam hal ini memberikan motivasi dan membangkitkan semangat klien.
7. Asas Kedinamisan
Bimbingan dan konseling hendaklah dapat membantu klien agar
mengalami perubahan ke arah yang lebih baik dan mampu memperbaiki dirinya,
setiap klien harus dinamis dan kreatif dan dapat menatap masa depan yang lebih
baik, setiap klien harus tetap semangat dan percaya diri serta mampu bangkit dari
keterpurukannya dan dapat mengatasi masalanya dengan bijaksana. Dalam hal ini
konselor harus dapat membantu klien untuk menjadi seorang yang dinamis, yaitu
dengan memberikan motivasi dan arahan seperlunya, karena orang yang dinamis
adalah orang yang dapat memanfaatkan waktu secara optimal dengan hal-hal yang
positif dan bermanfaat baik untuk diri pribadinya maupun untuk orang lain.
8. Asas Keterpaduan
Dalam bimbingan dan konseling hendaknya dapat memadukan dan
mengintegrasikan berbagai asfek kepribadian klien dalam proses dan layanan
4
konseling yang di lakukan. Keterpaduan antara pengetahuan dan pengalaman,
keterpaduan antara teori dan praktek serta keterpaduan antara kata-kata dan
perbuatan sangat di perlukan dalam layanan konseling. Konselor harus mampu
mengenal dan mengetahui kepribadian klien mengetahui perkembangan klien dan
lingkungan klien agar penyelesaian masalah dapat terlaksana dengan baik.
9. Asas Kenormatifan
Usaha bimbingan dan konseling tidak boleh bertentangan dengan norma-
norma yang berlaku, di yaitu dari norma agama, norma adat, norma hukum
maupun kebiasaan sehari-hari. Asas kenormatifan ini di terafkan terhadap isi
maupun proses penyeleggaraan bimbingan dan konseling, seluruh isi layanan
harus sesuai dengan norma-norma yang ada.
10. Asas Keahlian
Bimbingan dan konseling merupakan layanan profesional yang harus di
lakukan oleh tenaga profesional/ ahli yang khusus di didik untuk melaksanakan
tugas ini, keahlian konselor mutlak di perlukan, oleh karena itu setiap konselor
atau guru BK harus lah memperhatikan syarat-syarat yang harus di penuhi oleh
seorang calon konselor profesional baik dari asfek pendidikan, pengalaman,
kepribadian, sikap dan dan sifat
11. Asas Alih Tangan
Dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling jika konselor sudah
mengerahkan segenap kemampuannya untuk membantu klien, namun klien yang
bersangkutan belum dapat terbantu sebagaimana yang di harapkan, maka konselor
dapat mengirim klien kepada orang yang lebih ahli. Artinya setelah konselor
berbuat secara maksimal untuk mengatasi permasalahan klien tetapi belum
teratasi, maka penanganannya dapat di alihkan kepada pihak lain.
12. Asas Tutwuri Handayani
Asas ini menunjukkan pada suasana umum yang hendaknya tercipta dalam
rangka hubungan keseluruhan antar konselor dan klien, lebih-lebih di lingkungan
di sekolah. Dan dalam proses bimbingan dan konseling hendaknya dapat
memberikan rasa aman, tentram dan mengembangkan keteladanan. Agar
terlaksanannya bimbingan dan konseling dengan baik, makas setiap konselor atau
guru BK mampu memberikan contoh yang baik kepada klien. Contoh tauladan
5
yang di maksudkan berlaku secara umum baik dalam berbicara, berperilaku
maupun dalam menjaga dan mencontohkan disiplin.
Ada empat aspek konseling islam melalui pendekatan Al-quran dan As-
sunah:
Dalam ajaran islam, amal shaleh yang dilakukan manusia pada hakikatnya
bukanlah untuk orang lain, juga bukan untuk Allah tetapi semua akan kembali
kepada pelaku perbuatan tersebut. Perbuatan amal shaleh maupun perbuatan yang
tercela yang dilakukan oleh seseorang atau klien akibatnya akan kembali kepada
pelakunya. Sesuai dengan al-quran surah Fushilat ayat 46, yaitu:
b. Asas Sosial
6
jawab sebagai hamba Allah dan juga tgas individu untuk saling membantu untuk
memperhatikan lingkungan sosial.
7
d. Asas Saling Menghargai dan Menghormati
Dengan hal itu, maka seorang konselor tidak ada bedanya, yang
membedakannya adalah saat itu seorang konselor bertugas untuk memberikan
bimbingan dan solusi kepada klien yang sedang mengalami masalah. Konselor
tidak boleh merasa dirinya paling pintar dan sempurna, dan konselor tdak boleh
memojokkan atau menyalahkan klien, dengan cara ini kepercayaan seorang klien
terhadap konselor akan menghilang pada saat itu.
1. Kerahasiaan
2. Kesukarelaan
3. Keahliaan
4. Normatif
5. Alih tangan
6. Kegunaan.3
A. Asas Fitrah
Tugas utama konselor adalah memupuk potensi taqwa klien agar lebih
berkembang kearah yang lebih positif, dan sebaliknya memperkecil bahkan jika
mungkin menghilangkan potensi jahat terhadap diri klien.
2
Prof.Dr.Lahmudin Lubis, M.Ed, Konseling dan terapi islam,(Medan Perdana
Publishing,2016)hlm,55
3
Ibid,hlm 57
8
B. Asas Kebahagiaan Dunia Akhirat
Tujuan hidup manusia, kebahagiaan hidup dunia dan akhirat baru akan
tercapai jika manusia melakukan amal shaleh dan berakhlakul karimah, karena
dengan itulah fitrah manusia yang asli akan terwujud dalam realita kehidupan.
Bimbingan konsling islam membantu individu melakukan amal shaleh dan
berakhlak mulia sesuai dengan ajaran islam. Dalam al-quran surah an-nisa ayat 9:
9. dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir
terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa
kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.
9
159. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam
urusan itukemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal
kepada-Nya.
E. Asas Mujadalah
4
Ibid,hlm: 61
5
Ibid,hlm: 61
10
BAB III
KESIMPULAN
11
Asas Kegiatan
Asas Kedinamisan
Asas Keterpaduan
Asas Kenormatifan
Asas Keahlian
Asas Alih Tangan
Asas Tut Wuri Handayani
12
Daftar Pustaka
13