PA Induktif - 16102017 - 105938-1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

PENGGALIAN ALKITAB INDUKTIF

Bersama Fery Pasang


Alkitab dan Orang Kristen
Betapa vital nya Firman Tuhan yang tertulis (Alkitab) da
Iam kehidupan orang beriman. Salah satu buku katekismus
(pengaj aran iman ) yang sangat dihormati di da Iam gerej a—
gereja Reformas i adalah Katekismus Westminster. Da Iam buku
tersebut pertanyaan pertama adalah :
"Apakah tu juan hidup manusia?"
Jawab : "Tu juan hidup manusia adalah memuliakan Allah dan
menikmati Alahh se lama— sel amanya . '
Bagaimana kita bisa memuliakan Allah?
Dengan hidup sesuai kehendak—Nya. Jus tru di sinilah bag i an
yang sulit bagi orang Kristen yaitu mengetahui kehendak Allah.
Untuk mengetahui kehendak Allah i tu Iah peranan Alkitab
sangat vital. Di da Iam Alkitab kebenaran—kebenaran Allah
dinyatakan. Memang tidak di setiap bagian Alkitab kebenaran i
tu dengan mudah dapat dipahami. 01 eh karena itulah diperlukan
Penggalian Alkitab (PA) secara teratur dan sistematis .
Selain untuk rnemuliakan Allah, manusia hi dup untuk
menikmati Allah se lama—lamanya. Bagaimana kita bisa menikmati
Allah? Seperti halnya j i ka kita ing in menikmati mus i k,
Iukisan, parfum, tari an bahkan makanan semua i tu tidak a kan
bisa kita nikmati j i ka kita tidak mengenalnya. Hal yang sama
berlaku untuk Allah. Tidak hanya menikmati—Nya j i ka kita
mengenaI—Nya. Maki n Iuas, da Iam dan utuh kita mengenal Allah
maka makin bai k kita menikmati—Nya. Maki n kita mengenal kasih—
Nya, kemuIian—Nya, hikmat—Nya, kekudusan—Nya, keadiIan—Nya
dstnya ma ka kita dapat maki n merasakan si apa Allah i tu
sesungguhnya. Dari mana kita bisa mengenal Allah? Alkitab
merupakan Firman Allah tertulis adalah sumber yang cukup untuk
mengenal Allah.

Pengertian dan Pentingnya PA Induktif


Saat Teduh dan Penggalian Alkitab
Harapan sa ya di antara kita peser ta LK P Lan jutan PPGT
yang hadir sekarang ini tel ah dengan teratur melakukan Saat
Teduh (Sate) . Di da Iam sate kita juga membaca Alkitab.
Perbedaan membaca Alkitab di da Iam sate dan di dal am PA i al
ah di da Iam sate kita membatasi diri melihat kebenaran firman
Allah secara "sederhana" yang dapat langsung diterapkan hari i
tu. Sedangkan di da Iam PA kita mernbaca Alkitab dengan lebih
kompleks, meluas dan mendalam. •Dengan kata lain kita tidak
sekedar membaca tetapi ada unsur pengamatan yang tel iti dan
penafsiran yang lebih dalam. Tentu di da Iam PA juga kita
harus membuat penerapan yang kongkrit seperti di da Iam sate .

Prinsip Menafsir (Menggali) Alkitab


Tidak sedikit orang yang mahir dengan ilmu tafsir Alkitab.
Mereka menguasai bahasa as li Alkitab (Bahasa Ibrani untuk Perj
anj i an Lama dan Bahasa Yunani untuk Perjanj i an Baru) ,
memiliki wawasan yang Iuas tentang dunia Timur dekat kuno yang

1
PENGGALIAN ALKITAB INDUKTIF
Bersama Fery pasang
Alkitab dan Orang Kristen
Betapa vital nya Firman Tuhan yang ter tu lis (Alkitab) da
I am kehidupan orang beriman. Salah satu buku katekismus
(pengaj aran iman ) yang sangat dihormati di
dal am gerej a—gereja Reformas i adalah
Katekismus Westminster. Da Iam buku tersebut
pertanyaan pertama adalah :
N
Apakah tu juan hidup manusia?"
Jawab : 'Tu juan hi dup manusia adalah
memuliakan Allah dan menikmati Alahh se lama—
sel amanya .
Bagaimana kita bisa menu lia kan Allah?
Dengan hidup sesuai kehendak—Nya. Jus tru di sinilah bag i an
yang su lit bagi orang Kristen yaitu mengetahui kehendak Allah.
Untuk mengetahui kehendak Allah i tu Iah peranan Alkitab sangat
vital. Di da Iam Alkitab kebenaran—kebenaran Allah dinyatakan.
Memang tidak di setiap bagian Alkitab kebenaran i tu dengan
mudah dapat dipahami. Oleh karena i tu Iah diperlukan Penggalian
Alkitab (PA) secara teratur dan sistematis .
Selain untuk rnemuliakan Allah, manusia hi dup untuk
menikmati Allah se lama—lamanya. Bagaimana k ita bisa menikmati
Allah? Seperti halnya j i ka kita ing in menikmati mus i k,
Iukisan, parfum, tari an bahkan makanan semua i tu tidak akan
bisa kita nikmati j i ka kita tidak mengenalnya. Hal yang sama
berlaku untuk Allah. Tidak hanya menikmati—Nya j i ka kita
mengenaI—Nya. Maki n Iuas, da Iam dan utuh kita mengenal Allah
ma ka maki n bai k kita menikmati—Nya. Maki n kita mengenal
kasih— Nya, kemuIian—Nya, hikmat—Nya, kekudusan—Nya, keadiIan—
Nya dstnya maka kita dapat maki n merasakan si apa Allah i tu
sesungguhnya. Dari mana kita bisa mengenal Allah? Alkitab
merupakan Firman Allah tertulis adalah sumber yang cukup untuk
mengenal Allah.

Pengertian dan Pentingnya PA Induktif


Saat Teduh dan Penggalian Alkitab
Harapan sa ya di antara kita peser ta LK P Lan jutan PPGT
yang hadir sekarang ini tel ah dengan teratur melakukan Saat
Teduh (Sate) . Di da Iam sate kita juga membaca Alkitab.
Perbedaan membaca Alkitab di da Iam sate dan di da Iam PA
ialah di da Iam sate kita membatasi diri melihat kebenaran
firman Allah secara A sederhana" yang dapat langsung
diterapkan hari i tu. Sedangkan di da Iam PA kita membaca
Alkitab dengan lebih kompleks, meluas dan mendalam. •Dengan
kata lain kita tidak sekedar membaca tetapi ada unsur
pengamatan yang tel iti dan penafsiran yang lebih dalam. Tentu
di dal am PA juga kita harus membuat penerapan yang kongkrit
seperti di da Iam sate .

Prinsip Menafsir (Menggali) Alkitab


Tidak sedikit orang yang mahir dengan ilmu tafsir Alkitab .
Mereka menguasai bahasa as li Alkitab (Bahasa Ibrani untuk
Perj anj i an Lama dan Bahasa Yunani untuk Perj anj i an Baru)
, memiliki wawasan yang Iuas tentang dunia Timur dekat kuno
yang semuanya i tu merupakan keterampilan dan instrumen yang
pent ing dan perl u untuk menafsirkan Alkitab. Akan tetapi
1
sikap seseorang melihat Alkitab a kan mempengaruhi arti Alkitab
baginya. Jika Alkitab dipandang tidak lebih dari sebuah buku
sastra kuno ma ka pendekatan kritis terhadap Alkitab seringkali
bertujuan untuk mencari kelemahan dan "membuktikan"
ketidakkonsistenan di dalamnya .
Prinsip yang harus diperhatikan di dalam menafsirkan
Alkitab adalah: "Nubuat—nubuat di dalam Kitab suci tidak boleh
ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat
dihasilkan oleh kehendak manusia tetapi 01 eh dorongan Roh Kudus
orang—orang berbicara a tas nama Allah" (2 Pet 1: 20— 21 ) .
Salah satu metode penggalian Alkitab yang membantu kita
meminimalkan dominasi pikiran dan Iatarbelakang pribadi kita di
dalam menafsirkan Alkitab adalah metode Induksi .
Metode Induktif adalah suatu prosedur yang
bergerak dari apa yang diketahui kepada apa yang
bel um diketahui. Dari fakta—fakta khusus ke
kesimpulan umum. Dalam metode ini ketika kita
hendak menggali sebuah teks Alkitab ma ka k ita
dituntut melepaskan (paling tidak meminimalkan)
ide—ide dan kesimpulan—kesimpulan yang sudah kita
miliki sebelumnya. Untuk i tu diperlukan sikap hati
yang terbuka dan rendah terhadap kebenaran—
kebenaran baru yang kita peroleh melalui PA tsb.

Langkah-langkah PA Induktif
Alat Bantu Menggali Alkitab
Untuk dapat menggali Alkitab dengan baik setidaknya kita
memerlukan beberapa al at bantu

1 . Beberapa versi terj emahan Alkitab (Alkitab Bahasa


Indonesia Terj emahan Lama, terj emahan Baru, Terj emahan
Alkitab dengan
Bahasa Asing—yang kita pahami— misalnya dalam bahasa
Inggris: New International Version (NIV) , King James
Version, dll)

2 . Kamus atau Ensiklopedia Alkitab


3 . Konkordansi
4 . Peta Alktiab
5 . Tafsiran Alkitab
Prosedur di dalam PA induktif meliputi tiga langkah yaitu:
1. Pengamatan a tau Observasi
2. Penafsiran a tau Interpretasi
3. Penerapan a tau Aplikasi
Berikut akan kita coba terapkan langkah induktif
tersebut dalam penggalian Alkitab .

OBSERVASI

Data-data apa yang tersedia ?


Baca lah surat yang akan digali berulang—ulang.
2
Langkah I: Mengenali Konteks
1. Menyelidiki Penulis, penerima (siapa, dimana) .
2. Mengetahui 1 atar belakang
a Kondisi Penulis saat menu lis kitab/bagian kitab tersebut
(dimana, keadaan yang dihadapi, d 11)
a Kondisi penerima (keadaan yang dihadapi, situasi ekonomi ,
budaya, politik, agama, dll) .

Langkah 11: Mengenali Perikop

1. Tentukan j enis tulisan (Apakah berbentuk narasi, puisi,


surat, nubuatan, perumpamaan, dsb)

2. Membuat Garis Besar


a Tema atau judul per i kop .
Langkah ini dilakukan dengan membaca berulang—ulang
perikop yang kita selidiki sehingga kita dapat menemukan
atau menangkap pokok—pokok pikiran utamanya .
a Membuat kerangka per i kop
3. Mengungkap detail per i kop a Mengaj ukan pertanyaan dasar
(Who? Where ? When? What)
a Temukan hubungan data—data intern yang ada dengan
mengajukan pertanyaan: How (bagaimana sesuatu dilakukan) dan
Why (mengapa sesuatu terj adi/dilakukan) a Temukan istilah
as ing dan artinya .
INTERPRETASI
Apa pesan yang ingin disalQaikan penulis di
dalam bagian tersebut?
Di dalam tahap ini data—data yang telah
dikumpulkan dalam tahap Observasi diolah untuk
memahami pesan yang ingin disampaikan penulis .
Dari sesuatu yang khusus yang ditulis ribuan
tahun yang la 1 u, kita berusaha menemukan prinsip
kebenaran umum yang bisa melampaui ruang dan
waktu kita untuk dibawa dan diterapkan di dalam
dunia kita saat ini. Dari beberapa prinsip
kebenaran yang mungkin kita temukan, sebaiknya
kita tetap mencari fokus utama pesan yang ingin
disampikan penulisnya .
Lang kah I: Menemukan pesan/prinsip
a Mengaitkan berbagai data yang ada baik yang intern di dalam
per i kop maupun yang ekstern (buku penolong misalnya kamus
Alkitab, peta Alkitab, dll) dengan mengajukan pertanyaan
Why dan How a tau pertanyaan Iainnya yang dirasa perl u.
a Simpulkan pengaj a ran dan prinsip kebenaran yang terdapat
di dalam perikop tersebut .
Langkah Il: Mengevaluasi kesimpulan
a Aturan kesederhanaan: Apakah cara menafsir saya waj a r?
(vs alegoris: merohanikan sesuatu yang tidak Eohani) .
3
a Aturan sej arah: Apakah kesimpulan saya tadi ada maknanya
untuk para pembaca/pendengar yang mula—mula menerima
tulisan tersebut?
a Aturan keharmonisan: apakah kesimpulan saya tadi singkron
dengan ajaran Alkitab di bagian—bagian yang Ia in. Langkah III:
Bandingkan dengan satu atau dua tafsiran yang baik.

APLIKASI
Apa relevansi pesan tsb dengan
dizi saya
(pribadi) dan lingkungan saya
(umum) ?
Tahap ini membutuhkan lebih banyak meditas i
dan refleksi. Ka Iau da Iam tahap sebelumnya otak kita yang
bekerja ma ka da Iam tahap ini hati kita yang perlu lebih
banyak bekerja.
1. Langkah I: Renungkan, prinsip kebenaran di atas dan
hubungkan dengan kehidupan Anda atau lingkungan Anda saat
ini?
a Ada pengaj aran yang baru?
a Adakah teguran?
a Adakah penghiburan?
a DII
2. Langkah II: Rumuskan dalam kalimat yang
jelas langkah kongkrit yang akan dilakukan (
ingat penerapan yang baik bersifat khusus dan
terukur) Apa yang harus saya atau kami Iakukan,
ubah, perbaiki, tinggalkan, dsb? Dimana dan dan
kapan?

* Penerapan yang baik tidak perlu ter1a


Iu banyak. Lebih baik satu tetapi dapat
kita Iakukan. Ibarat sebuah sebuah paku
yang nenancap dengan kuat ke dinding.
3. Langkah III: Bawa di dalam doa
sebagai respon terhadap
kebenaran yang Tuhan singkapkan
dan mohon kekuatan untuk
melakukannya .
CONTOH PA INDUKTIF SURAT: FILEMON
Observasi:
Langkah I
l. Penulis: Paulus dan Timotius, Penerima: Filemon,
Apfia, Arkhipus
2. Latar belakang

Kondisi penulis saat menulis surat:


+ 13
> Ketika penulis menulis surat ini ia sedang dipenjara (ay 15. Dimana ia dipenjara?
Kemungkinan pertama di Efesus. Kemungkinan kedua di Roma. Dari pertimbangan intern
misalnya ayat 9, kecenderungan yang lebih besar tempat penulisan surat ini adalah

4
Paulus di penjara di Roma.

Kondisi penerima surat:

> Seorang tuan yang kehilangan budaknya (Onesimus). Dengan memperhatikan nilai-nilai
masyarakat yang berlaku saat itu tentang seorang budak maka kemungkinan besar
Filemon sedang marah besar kepada budaknya dan siap untuk menghukum
seberatberatnya.

> Penerima surat ini berdomisili di kota Kolose (bdk Kol 4:8-10, ada disebutkan nama
Filemon).
Langkah II
1. Jenis tulisan: Surat
2. Garis besar
Tema: Kasih dalam Pertikaian Tuan dan Budak

Kerangka perikop: Outline


surat:
a. Salam (1-3)
b. Ucapan syukur dan doa (4-7)
c. Permintaan Paulus Kepada Filemon (8-21)

Menerima Onesimus bukan lagi sebagai hamba tetapi sebagai saudara yang kekasih (15-
17).

Membayar semua kerugian yang pernah dilakukan Onesimus kepada Filemon (18-19)

Memohon tumpangan (22)


d. Salam Penutup dan Berkat (23-25)
3. Mengungkap detail perikop:
> Apakah yang disyukuri Paulus di dalam suratnya?
Kasih Filemon kepada semua orang kudus dan imannya kepada Yesus Kristus (ay 5).

> Apakah yang didoakan Paulus?


Persekutuan Filemon dalam iman turut mengerjakan pengetahuan akan yang baik di
antara mereka (ay 6).
NIV menerjemahkan: I pray that you may be active in sharing your faith so that we have in
Christ.

Apakah permintaan Paulus kepada Filemon?


Menerima Onesimus bukan sebagai hamba tetapi sebagai saudara kekasih (ay 15-16)
Agar bisa membayar hutang Onesimus kepada Filemon (ay 18-19).

Siapakah Onesimus:

Onesimus adalah anak rohani Paulus yang ia dapat di penjara (ay 10).
Hamba dari Filemon yang terpisah (kemungkinan ia melarikan diri) dari tuannya (ay
16).

Mengapa Rasul Paulus dipenjarakan?


5
la dipenjarakan karena (percaya dan memberitakan) Yesus KR Injil (ay 9).

Interpretasi
Langkah I: Menemukan pesan prinsip dengan mengajukan pertanyaan
Why dan How atau pertanyaan lain yang diangap perlu.
l. Apa hubungan antara kasih kepada semua orang dengan iman kepada
Yesus Kristus?

- Dua hal itu adalah tidak terpisahkan. Kasih kepada orang Kudus (bahkan orang
yang belum percaya) adalah bukti dari iman kepada Ysus Kristus. Sedangkan iman
kepada Yesus Kristus memampukan orang Kristen untuk mengasihi orang kudus
lainnya (bahkan orang yang belum percaya).
2. Apa hubungan antara " be active in sharing your faith" dengan "you will have a full understanding
ofevery good thing
Tindakan " be active in sharing your faith" akan mengakibatkan "you will have a full understanding
ofevery good thing "
3. Mengapa Paulus mengatakan Onesimus dulu tidak berguna tetapi sekarang sangat berguna?
Karena dulu Onesimus hanyalah seorang budak yang tidak mengetahui dan menerima kebenaran di
dalam Kristus. Hidupnya semata-mata untuk bekerja dan mungkin dipenuhi dengan kebencian dan
kelicikan terhadap tuannya. Bahkan sangat mungkin ia membenci keadaannya sebagai seorang
budak. Tetapi kemudian ia mendengar dan menerima Injil. la percaya kepada Yesus Krsitus dan
telah menjadi ciptaan baru di dalam-Nya. Hidupnya diabdikan untuk Allah dan melayani sesamanya.
Jadi yang membuat Onesimus dari tidak berguna menjadi orang yang berguna adalah pembaharuan
yang dikerjakan oleh Roh Kudus di dalam dirinya karena imannya kepada Yesus Kristus.
4. Mengapa Paulus meminta kepada Filemon untuk menerima Onesimus sebagai saudara?
- Karena Filemon adalah budak Filemon yang melarikan diri. Menurut budaya dan hukum waktu itu
wajar jika Filemon menghukum dan menghajar Onesimus.

Kesimpulan:
1. Kasih kepada orang kudus (bahkan orang yang belum percaya) adalah bukti dari iman kepada Yesus
Kristus.

2. Tindakan "be active in sharing your faith" mengakibatkan seorang Kristen akan memiliki
pengertian yang penuh tentang hal-hal yang baik di dalam Kristus.

3. Perubahan yang dikerjakan Roh Kudus di dalam diri seseorang membuat seseorang berubah dari
tidak berguna menjadi orang yang berguna dalam rangka mengerjakan misi Allah.

Langkah 2: Mengevaluasi Kesimpulan.


1. Aturan kesederhanaan: Kesimpulan yang diambil sederhana dan tidak alegoris.
2. Aturan sejarah: Penafsiran tentang budak di dukung oleh alat-alat penolong seperti
kamus/ensiklopedia Alkitab.

6
3. 4Aturan keharmonisan: mengasihi sebagai bukti iman singkron
dengan bagian Alkitab lain misalnya Yakobus 2:17, 26;
pembaharuan yang dikerjakan Roh Kudus di dalam seseorang
membuatnya menjadi orang yang berguna singkron dengan 2 Kor
5: 17; Ef 2: 10.
Langkah 3: Membandingkan dengan beberapa tafsiran yang baik.

Aplikasi:
1. Hal baru:
Sesungguhnya saya tidak ubahnya seperti Onesimus sebelum dilahirbarukan oleh Roh Kudus yaitu
orang yang tidak berguna di dalam misi Allah.
Akibat dari ketekunan melakukan tindakan "active sharing in faith" ternyata sangat positif dan vital
di dalam pertumbuhan iman seorang Kristen yaitu memeiliki pengertian yang penuh tentang
hal-hal yang baik di dalam Kristus.
2. Langkah kongkret:
Karena saya sudah diubahkan oleh Roh Kudus maka saya akan membuktikan itu dengan aktif
membagikan Injil. Cara yang akan saya tempuh adalah menyaksikan pengalaman Tuhan
menyelamatkan saya kepada Doni (teman sekelas) pada minggu ini.
3. Doa: "Tuhan, terima kasih atas keselamatanku. Aku mau menyaksikan itu kepada Doni dalam minggu
ini. Tolong saya supaya dapat menyaksikan dengan baik sehingga cerita itu bisa memuliakan nama-
Mu dan ia pun tergerak untuk mengenal dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamatnya dan hidupnya diubahkan oleh Roh Kudus. Dalam Tuhan Yesus, amin."
LEMBAR KERJA PA INDUKTIF
Bahan: 2 Tim 2:1-7
Observasi:
Langkah I: Mengenal Konteks
3. Penulis:penerima:
*Paulus kepada Timotius
4. Latar belakang

Kondisi penulis saat menulis surat:

> Ketika penulis menulis surat ini ia sedang Dimana ?

*Ketika paulus sedang di dalam penjara.

Kondisi penerima surat:

*Titus sedang berada di daerah efesus menggembalakan jemaat di Efesu.

Penerima surat ini berdomisili di kota


*Palulus sedang berada di Efesus.

Hubungan di antara penulis dan penerima surat:

7
*Timotius adalah seseorang yang membantu paulus yang mengabarkan injil dan
memberitakan kabar sukacita. Pada saat paulus melakukan perjalanan.

Langkah 11: Mengenal Perikop


4. Jenis tulisan: Surat

5. Garis besar a Tema:


Kerangka perikop:
a. penguatan ( ayat 1-3 )
b.perumpamaan ( ayat 4-6 )
c.Pemberkatan ( ayat 7 )

6. Mengungkap detail perikop:


> Apakah nasehat penulis di dalam perikop ini?

*Paulus mau agar Timotius memberitakan kebenaran Firman Allah di Efesus, karena di efesus pada
saat itu sedang ada

> Gambaran atau ilustrasi apa saja yang dipakai penulis di dalam perikop ini?

* Dalam perikop ini Ilustrasi dan gambaran yang dipakai adalah seorang prajurit, seorang
olahragawan dan seorang petani.

> Apakahjanji Tuhan yang diberikan penulis di dalam perikop ini?

* Tuhan berjanji pada perikop ini supaya mereka yang percaya akan pemberitaan injil ini
juga mendapat keselamatan dalam kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal. Benar lah
perkataan ini : jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia. Jika kirta
bertekun kitapun akan ikut memerintah dengan Dia, jika menyangkal Dia Dia pun akan
menyangkal kita, jika kita tidak setia Dia tetap sertia karena Dia tidak dapat menyangkal
Diri-Nya.

Interpretasi
Langkah I: Menemukan pesan prinsip dengan mengajukan pertanyaan Why dan How atau pertanyaan
lain yang diangap perlu.

5. Bagaimanakah alur logika dari nasehat penulis di ayat 1 ?

8
*Tuhan mau dengan karunia yang Dia berikan kepada Timotius, dia akan menjadi teguh dan
kokoh dalam mengabarkan injil atau berita keselamatan

6. Apa tujuan nasehat yang diberikan penulis?

*Tujuan nasehat yang diberikan oleh Paulus kepada Timotius supaya apa yang telah Timotius
dapatkan dari paulus dapat didengar oleh banyak orang dan percayakan itu kepada orang yang
dapat dipercaya yang juga bisa mengajar orang lain dan dinasehati supaya rela menderita seperti
Kristus sebgai seorang pelayan yang baik dan taat, agar kebenaran tentang firman dapat tersebar
ke seluruh bumi

7. Apakah arti dari tujuan penulis memberikan nasehat tersebut?

*Paulus mau supaya Timotius dapat melakukan penginjilan dengan terus-menerus secara
konsisten dan menyebarkan berita suka cita kepada semua orang dan supaya ini tidak hanya
berhenti kepada Timotius tetapi boleh terus-menerus dilakukan kepada orang-orang yang telah
dipercayakan oleh Timotius

8. Apakah arti dari gambaran yang diberikan penulis di dalam perikop ini?

* Arti dari gambaran dalam perikop ini adalah Tuhan mau agar ketika dia mengabarkan berita
injil ini, Timotiuus selalu mengabarkan Firman Tuhan dan tetap dalam pengajaran Tuhan dan
Timotius dapat setia dalam pelayanannya untuk mengabarkan injil di kehidupannya, dan
gambaran tersebut dapat di ambil contohnya pada olahragawan, itu jika kau yang memulainya
maka kau juga yang harus menyelesaikannya.

9
9. Mengapa penulis memakai gambaran-gambaran tersebut? Apakah hubungan antara gambaran yang
diberikan penulis dengan tujuan dari nasehat penulis?

*Penulis memakai gambaran tersebut ialah supaya gambaran yang sederhana atau penjelasan yang
sederhana tersebut dapat dimengerti oleh semua orang yang ingin melayani Tuhan dan bukan hanya
kepada Timotius semata. Paulus menginginkan supaya ajaran yang dia berikan kepada Timotius tidak
hanya berhenti kepada Timotius, akan tetapi terus menerus di teruskan oleh orang – orang yang telah di
percayakan Tuhan atau juga dengan dari Timotius

10. Kira-kira apakah hubungan antara janji Tuhan dengan tujuan dari nasehat penulis di dalam perikop
ini?
Kesimpulan: Hubungan antara janji Tuhan dengan nasehat dari penulis adalah, kita harus
bertekun dalam pelayanan kita untuk memberitakan injil dan juga kita harus setia di dalam
tantangan dalam memberitakan kabar sukacita, karena janji Tuhan yaitu, jika kita mati
dengan Dia, kitapun akan hidup dengan dia, jika kita bertekun dengan Dia, kitapun akan
memerintah dengan Dia, jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat
menyangkal dirinya. Dan ini pun menjadi janji Tuhan yang pasti ketika kita setia dan taat
pada saat kita memberitakan injil di seluruh bumi.

10
Langkah 2: Mengevaluasi Kesimpulan.
4. Aturan kesederhanaan: Karunia merupakan anugerah sebagai kekuatan manusia.

5. Aturan sejarah: apapun yang disampaikan melalui injil tidak bisa ditafsirkan lewat nalar
manusia sendiri tetapi oleh kebenaran Firman Tuhan kita bisa mengerti apa yang dimaksud oleh
firman Tuhan itu.

6. Aturan keharmonisan: Didalam Timotius ini ayat yang bersangkutan dengan ayat yang lain
adalah ayat yang ke 11, bersangkutan dengan 2 Korintus 5 : 13-21. Dimana dalam konteks ini
Tuhan akan memberikan hidup kepada seseorang yang rela mati untuk memuliakan namanya
Atau mati untuk Tuhan, Tuhan sangat menghargai hal itu.

Langkah 3: Membandingkan dengan beberapa tafsiran yang baik.

Aplikasi:
1. Hal baru: sebagai orang yang percaya dan tahu akan kebenaran firman Tuhan sudah
seharusnya kita mengabarkan kabar suka cita ini kepada orang lain, sehingga semua
orang tahu akan firman Tuhan dan nama Tuhanlah yang akan dipermuliakan.

2. Langkah kongkret:,

Memberikan pengajaran tentang kebenaran firman Tuhan ini bisa di mulai dengan teman-
teman di sekitar kita yang masih ragu-ragu akan kebenaran firman Tuhan, selain itu contoh
nyatanya juga sebagai seorang perawat yanng mempunyai kasih kepada pasien serta mau
berdoa untuk kesembuhan pasien yanng kita rawat.

11
3. Doa:
Bapa trimakasi.h karena Engkau telah mau mengangkat kami menjadi anakMu berkati kami
Tuhan biarlah setelahh kami membaca dan merenungkan firman Mu pada surat Timotius
ini kami dapat ikut berperan dalam mengabarkan injil didunia. Trimakasih juga Tuhan untuk
karunia yang telah Engkau percayakan di dalam Nama Tuhan yesus Kami sudah berdoa dan
mengucap syukur Amin

12

Anda mungkin juga menyukai