Energi Non Konvensional Energi Angin

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 45

ENERGI NON KONVENSIONAL

ENERGI ANGIN (ENERGI BAYU)

Makalah di Buat Sebagai Tugas Mata Kuliah Energi Konvensional dan


Energi Non – Konvensional (TI 131412)

DISUSUN OLEH :

NAMA : 1. Anggy Permatasari (061540411907)


2. Saidina Ali (061540412259)
KELAS : 4 EG. D
KELOMPOK :4

DOSEN PEMBIMBING
Dr. Ir. Aida Syarif, M.T.

JURUSAN TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI D IV TEKNIK ENERGI


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2017

1
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah Energi Non-Konvensional
mengenai “Energi Angin”.
Makalah ini disusun atas kerja sama dengan rekan satu kelompok agar
hasil makalah dan presentasi nantinya mendapatkan hasil yang baik. Makalah ini
disusun atas beberapa bagian, yaitu pengertian energi angin, cara kerja
pembangkit listrik tenaga angin, jenis turbin pembangkit listrik tenaga angin,
pemanfaatan energi angin, dan potensi angin di Indonesia dan Dunia.
Masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan penulisan makalah ini dimasa yang akan datang. Dan
akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat baik bagi kita semua. Aamiin

Palembang, Maret 2017

Penulis
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ iv
DAFTAR TABEL ................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN................................................................ 1
1.1 Latar belakang ..................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah……....................................................... 1
1.3 Tujuan Umum …………………….................................... 2
1.4 Tujuan Khusus ………………..…………………………... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………............................ 3
2.1 Sejarah Energi Angin ……………...................................... 3
2.2 Pengertian Energi Angin …………..……............................. 4
2.3 Pemanfaatan Energi Angin ……..………………………...... 6
2.4 Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Angin …………...... 7
2.5 Jenis – Jenis Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Angin …... 8
2.6 Komponen – Komponen Turbin Angin …………………..... 11
2.7 Keuntungan dan Kerugian Pembangkit Listrik
Tenaga Angin ………….......……………………................. 13
2.8 Pengaruh Ketinggian Instalasi Terhadap Kecepatan
Angin ……………………………………………………...... 16
2.9 Analisa Potensi Angin .......................................................... 16
BAB III POTENSI ENERGI ANGIN ..................................... 23
3.1 Perkembangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin di Indonesia
dan Dunia ………………………………..………….......... 23
3.2 Potensi Energi Angin ………………………...…………… 24
3.3 Potensi Energi Angin di Indonesia …………………..……24
3.4 Potensi Energi Angin di Dunia ………………………….... 26
BAB IV PENUTUP ……………………….…………………...…. 40
4.1 Kesimpulan …………………………………………........... 40
4

4.2 Saran ……………………………………………………...... 40

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 41


5

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema terjadinya angin pasat .............................................. 5


Gambar 2. Skema kipas angin untuk pembangkit listrik kecil ............... 6
Gambar 3. Turbin Maglev ...................................................................... 8
Gambar 4. Turbin Angin Sumbu Horizontal .......................................... 9
Gambar 5. Turbin Angin Sumbu Vertikal .............................................. 10
Gambar 6. Skema Turbin Pembangkit Tenaga Angin ........................... 11
Gambar 7. Kerusakan Pada Pembangkit Listrik Tenaga Angin ..... 14
Gambar 8. Pengaruh Ketinggian Terhadap Daya .................................... 16
Gambar 9. Tenaga total yang tersedia dimana aliran angin dengan ........ 17
Gambar 10. Profil Tekanan dan kecepatan angin yang melalui wind
turbin jenis properel sumbu horizontal .................................................... 18
Gambar 11.Power Density Maksimum vs Kecepatan Angin .................. 19
Gambar 12. Keluaran daya sebagai fungsi Kecepatan untuk turbin
Angin ........................................................................................................ 20
Gambar13. Peta Potensi Angin Di Indonesia .......................................... 25
Gambar 14.Global distribution of annual average onshore wind
power potential (W/m2) for 2006 accounting for spatial limitations
on placement without limitations on potential realizable capacity
factors ......................................................................................................... 31
Gambar 15. Annual wind energy potential country by country,
restricted to installations with capacity factors >20% with siting limited.
(A)Onshore.(B)Offshore............................................................................. 31
Gambar 16 KapasitasEnergi Angin ........................................................... 33
Gambar 17.Global distribution of onshore capacity factor (%) for winds
at 100 m with exclusion of permanent snow/ice-covered areas such as
Antarctic and Greenland …........................................................................ 37
6

DAFTAR TABEL

Tabel 1 persebaran angin di Indonesia .................................................... 25


Tabel 2 Status Potensi Energi Angin Indonesia ...................................... 26
Tabel 3 Konsumsi Energi Angin ........................................................ 32
Tabel 4Renewable energy-wind ............................................................. 33
Table 5 Potensi Tahunan Energi Angin, Emisi CO2,dan Konsumsi
Listrik Saat ini …...................................................................................... 34
7

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin bertambahnya jumlah kelahiran semakin meningkatkan
kebutuhan akan energi. Energi yang umum digunakan adalah migas dan
batubara, dimana kedua jenis energi tersebut merupakan energi tak
terbarukan yang suatu saat akan habis.Namun seiring bertambahnya
waktu, manusia semakin bertambah banyak dan cadangan energi semakin
menipis, untuk itulah perlu ditemukannya alternatif energi.Salah satunya
yang cukup potensial adalah energi angin.
Belakangan ini angin sudah mulai banyak digunakan dibeberapa
negara terutama negara-negara yang memiliki landscape alam yang
banyak berhubungan dengan angin.Indonesia adalah salah satu negara
yang cukup berpotensi dalam menggunakan energi angin ini.Namun
penggunaannya belum terlalu berkembang.Untuk itu, diperlukan adanya
pengkajian lebih mendalam tentang bagaimana pemanfaatan angin
sebagai energi alternatif.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya
adalah lautan dan mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu ±
80.791,42 Km merupakan wilayah potensial untuk pengembangan
pembanglit listrik tenaga angin.Dengan kondisi alam yang seperti ini,
sangat disayangkan jika angin tidak dimanfaatkan sebagai energi
alternatif.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah energi angin itu ?
2. Bagaimana cara kerja pembangkit listrik tenaga angin ?
3. Bagaimana pemanfaatan energi angin ?
4. Apa saja jenis-jenis turbin pembangkit listrik tenaga angin ?
5. Apa saja keuntungan penggunaan energi angin ?
8

6. Bagaimana perkembangan pemanfaatan energi angin di Indonesia ?

1.3 Tujuan Umum


Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan kepada semua pihak, khususnya kepada mahasiswa Program
Studi Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya semester 4 untuk
menambah pengetahuan dan wawasan mengenai Pemanfaatan Energi
Angin

1.4 Tujuan Khusus


Adapun tujuan Umum dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui definisi energi angin
2. Mengetahui dan memahami cara kerja pembangkit listrik tenaga angin
3. Mengetahui pemanfaatan energi angin
4. Mengetahui keuntungan dari energi angina
5. Mengetahui potensi Energi Angin di Indonesia dan Dunia
9

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Energi Angin


Energi angin telah lama dikenal dan dimanfaatkan manusia.
Sejak zaman dahulu, orang telah memanfaatkan energi angin. Lebih dari
5.000 tahun yang lalu,orang Mesir kuno menggunakan angin untuk
berlayar kapal di Sungai Nil.Kemudian, orang-orang membangun kincir
angin untuk menggiling gandum dan biji-bijian lainnya. Naskah tertua
tentang kincir angin terdapat dalam tulisan Arab dari abad ke-9 Masehi
yang menjelaskan bahwa kincir angin yang dioperasikan diperbatasan Iran
dan Afganistan sudah ada sejak beberapa abad sebelumnya, kadang
disebut Persian windmill. Kincir angin dikenal paling awal adalah
diPersia (Iran). Awal kincir angin ini tampak seperti roda dayung besar.
Berabad-abad kemudian, orang-orang Belanda meningkatkan desain
dasar kincir angin mereka. Kualitas kreatifitas masyarakat Belanda akan
aplikasi kincir angin,membuat Belanda menjadi terkenal dengan kincir
anginnya. Sedangkan koloni Amerika menggunakan kincir angin untuk
menggiling gandum dan jagung, untuk memompa air, dan memotong kayu
di penggergajian. Pada akhir tahun 1920-an,Amerika menggunakan kincir
angin kecil untuk menghasilkan listrik di daerah pedesaan yang hidup
tanpa layanan listrik. Ketika kabel listrik mulai digunakan untuk
transportasi listrik di daerah pedesaan di tahun 1930-an, kincir angin local
menjadi semakin jarang digunakan. Meskipun demikian, kincir angin
tersebut masih dapat dilihat pada beberapa peternakan di daerah barat.
Kekurangan minyak pada 1970-an mengubah gambaran mengenai energi
untuk negara dan dunia. Ini menciptakan suatu kepentingan sumber
energi alternatife baru, membuka jalan bagi masuknya kembali kincir
angin untuk menghasilkan listrik. Pada awal 1980-an energi angin
menjadi sangat luar biasa di California, sebagian besar karena kebijakan
negara yang mendorong sumber energi terbarukan. Dukungan untuk
10

pembangunan angin telah menyebarke negara lain, tapi pada saat itu
Californiamasih dapat memproduksi sebanyak lebih dari dua kali energi
angin apapun dinegara lain. Kincir angin jenis Persian windmill juga
digunakan di Cina untuk menguapkan air laut dalam memproduksi
garam. Terahir masih digunakan diCrimea, Eropa dan Amerika Serikat.
Selanjutnya sejarah berkembang menjadi manipulasi fungsi.Kincir angin
yang pertama kali digunakan untuk membangkitkan listrik, dibangun oleh
P.La Cour dari Denmark diakhir abad ke-19. Setelah perang dunia I, kincir
angin diterapkan pada layar dengan penampang melintang menyerupai
sudut propeler pesawat yang pada masa ini disebut typepropeler atau
turbin. Eksperimen kincir angin sudut kembar dilakukan di Amerika
Serikat tahun 1940, berukuran sangat besar. Mesin raksasa ini disebut
mesinSmith-Putman, karena salah satu perancang nya bernama Palmer
Putman,kapasitasnya 1,25 MW yang dibuat oleh Morgen Smith
Company dari YorkPensylvania. Diameter propelernya 175 ft (55m)
beratnya 16 ton dan menaranya setinggi 100 ft (34m). Tapi dikemudian
hari salah satu batang propelernya patah pada tahun 1945.

2.2 Pengertian Energi Angin


Angin merupakan udara yang bergerak yang terjadi karena
adanya perbedaan suhu antara udara panas dan udara dingin. Adanya
perbedaan suhu udara ini karena adanya perbedaan tekanan udara di
permukaan bumi. Udara bergerak dari daerah yang memiliki tekanan udara
yang tinggi ke daerah yang memiliki tekanan udara yang rendah. Pada
dasarnya angin yang bertiup di permukaan bumi terjadi karena adanya
penerimaan radiasi surya yang tidak merata di permukaan bumi, sehingga
mengakibatkan perbedaan suhu udara (Habibie dkk, 2011).
Energi angin telah lama dimanfaatkan manusia.Perahu-perahu
layar menggunakan energi ini untuk melewati perairan.Kincir angin yang
digunakan untuk menggiling tepung di Persia pada Abad ke 7.Sekalipun
bentuk kincir angin ini berlainan dengan kincir angin Eropa, kincir angin
Persia itu merupakan asal-muasal kipas angin Eropa.
11

Kincir angin di negeri Belanda yang dipakai untuk


menggerakkan pompa irigasi dan untuk menggiling tepung hingga kini
masih tersohor, walaupun pada saat ini hanya berfungsi sebagai objek
pariwisata. Dalam rangka mencari sumber energi yang bersih dan
terbarukan kembali energi angin mendapat perhatian yang besar.Pada
dasarnya angin terjadi karena ada perbedaan suhu antara udara panas dan
udara dingin.
Di daerah khatulistiwa yang panas udaranya menjadi panas,
mengembang menjadi ringan, naik ke atas dan bergerak ke daerah yang
lebih dingin misalnya daerah kutub. Sebaliknya di daerah kutub yang
dingin, udaranya menjadi dingin dan turun ke bawah. Dengan demikian,
terjadi suatu perputaran udara, berupa perpindahan udara dari Kutub Utara
ke Garis Khatulistiwa menyusuri permukaan bumi, dan sebaliknya, suatu
perpindahan udara dari Garis Khatulistiwa kembali ke Kutub Utara,
melalui lapisan udara yang lebih tinggi. Perpindahan udara seperti ini
dikenal sebagai angin pasat.

Gambar 1 Skema terjadinya angin pasat

Gambar 1 melukiskan terjadinya angin pasat ini secara


skematik.Dimana angin berjalan dari daerah khatulistiwa naik ke atas
menuju kutub, dari kutub angin turun ke bawah menuju daerah
khatulistiwa dan seterusnya.Dengan sendirinya hal yang serupa terjadi
pula antara wilayah Khatulistiwa dan Kutub Selatan.Selain angin pasat,
terdapat pula angin-angin lain, misalnya angin musim (angin mouson),
12

angin pantai dan angin local lainnya.Prinsipnya adalah bahwa angin terjadi
karena adanya perbedaan suhu udara di beberapa tempat di muka bumi.

2.3 Pemanfaatan Energi Angin


Pemanfaatan energi angin merupakan pemanfaatan energi
terbarukan yang paling berkembang saat ini. Di Dunia ada ribuan turbin
angin yang beroperasi, dengan kapasitas total 58.982 MW yang 69%
berada di Eropa (2005). Dia merupakan cara alternatif penghasilan listrik
yang paling tumbuh cepat dan menyediakan tambahan yang berharga bagi
stasiun tenaga berskala besar yang berbeban besar. Penghasilan
kapasitas listrik diproduksi-angin berlipat empat antara 1999 dan 2005.
90% dari instalasi tenaga angin berada di AS dan Eropa. Pada 2010,
Asosiasi Tenaga Angin Dunia mengharapkan 120.000 MW akan
terpasang di dunia. Berikut ini penjelasan tentang manfaat energi angin :

1.Sebagai Energi Alternatif Pengganti Energi Konvensional


Saat ini, Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber
daya energi, sekaligus sebagai konsumen energi terbesar di kawasan
ASEAN. Selama 10 tahun ke depan, permintaan akan energi di Indonesia
diproyeksikan akan meningkat 7% per tahunnya. Berdasarkan catatan,
Indonesia menggunakan bahan bakar fosil sebesar hampir 70% dari total
energi primer, dan 84% dari total bahan bakar pembangkit listrik. Dengan
terbatasnya kapasitas simpanan bahan bakar fosil yang ada di Indonesia,
energi angin mutlak diperlukan. Peningkatan penggunaan energi angin
tersebut bahkan akan bertambah krusial jika Indonesia bertekad untuk
melestarikan sumber daya alamnya untuk generasi yang akan datang.
Tidak seperti energi fosil yang jumlahnya sangat terbatas, energi
angin yang berasal dari alam sifatnya hampir bisa dibilang tidak terbatas.
Energi angin merupakan energi yang berkelanjutan karena senantiasa
tersedia di alam dalam waktu yang relatif sangat panjang sehingga tidak
perlu khawatir akan kehabisan sumbernya. Beberapa bentuk energi
terbarukan antara lain cahaya matahari, angin, tenaga air, tenaga
gelombang dan geothermal yang dapat diperbarui secara alamiah. Alam
13

menyediakan berbagai sumber energi ini dalam jumlah yang sangat besar
karena hampir selalu ada dan siap diolah menjadi sumber energy.

2.Sebagai Sistem Tenaga Hibrid

Gambar 3 Sistem Tenaga hibrid


(Sumber:mavavienergi.com)
Dengan adanya Turbin angin, kita bisa memanfaatkan energi
angin sebagai pembangkit listrik. Pembangkit listrik hybrid adalah sistem
catu daya listrik lengkap yang dapat dengan mudah dikonfigurasi untuk
memenuhi berbagai kebutuhan listrik jarak jauh . Ada tiga elemen dasar
untuk sistem - sumber daya , baterai , dan pusat manajemen daya . Sumber
daya adalah turbin angin , mesin generator diesel , dan array surya .
Baterai memungkinkan operasi otonom dengan kompensasi untuk
perbedaan antara produksi listrik dan penggunaan . Pusat manajemen daya
mengatur produksi listrik dari masing-masing sumber, mengontrol
penggunaan listrik oleh beban mengklasifikasikan dan melindungi baterai
dari layanan ekstrem. Pada system ini renewable energy yang digunakan
dapat berasal dari energi matahari, angin, dan lain-lain yang
dikombinasikan dengan Diesel-Generator Set sehingga menjadi suatu
pembangkit yang lebih efisien, efektif dan handal untuk dapat mensuplai
kebutuhan energi listrik baik sebagai penerangan rumah atau kebutuhan
peralatan listrik yang lain seperti TV, pompa air, strika listrik serta
kebutuhan industri kecil di daerah tersebut. Dengan adanya kombinasi dari
sumber-sumber energi tersebut, diharapkan dapat menyediakan catu daya
listrik yang kontinyu dengan efisiensi yang paling optimal.
14

3.Sebagai Akomodasi di bidang Pertanian

Gambar 4 Kincir Angin Pertanian


(Sumber : afifharuka.blogspot.com)

Selain sebagai pembangkit listrik, kincir angin juga digunakan


untuk mengakomodasikan kebutuhan para petani dengan memanfaatkan
energi angin yang bermanfaat bagi para petani dalam melakukan
penggilingan padi, dan juga digunakan untuk memompa air untuk
mengairi sawah.
Dengan demikian bisa kita bahwa energi angin bisa bermanfaat
sebagai pembangkit tenaga listrik yang murah dan sangat membantu dalam
akomodasi pertanian serta bisa menggantikan bahan bakar energi fosil
yang digunakan sebagai bahan dasar utama pembangkit listrik.

4.Keperluan Irigasi
Saluran irigasi air pada saat ini masih sangat dibutuhkan,
terutama untuk warga pedesaan yang mata pencaharian utamanya dari
bertani dan berternak. Sedangkan didaerah tersebut terdapat potensi alam
berupa air permukaan. Sehingga nantinya diharapkan dapat menjamin
ketersediaan air untuk pertanian pada saat musim kemarau dan isu tentang
efek rumah kaca yang berdampak pada kemarau panjang membuat petani
sulit mendapatkan air untuk mengaliri sawahnya. Penggunaan mesin diesel
air yang berbiaya cukup mahal (pembelian mesin dan solar) dan dampak
15

buruk terhadap manusia dan lingkungan (penyakit dan udara kotor akibat
asap).

Gambar 5 Pemanfaatan Kincir Angin Sebagai Irigasi


(Sumber : afifharuka.blogspot.com)

5. Sebagai Akomodasi di bidang Perikanan

Gambar 6 Kincir Angin Untuk Perikanan


(Sumber : afifharuka.blogspot.com)

Biasanya di pertambakan perikanan, orang menggunakan motor


listrik sebagai penggerak air kolam. Hal tersebut pastinya membutuhkan
daya listrik yang cukup besar. Berbeda dengan penggunaan kincir angin
sederhana untuk penggerak kolam, tidak menggunakan energi listrik,
melainkan menggunakan energi angin yang tentunya lebih efisien dan
ramah lingkungan, serta dapat menghemat penggunaan daya listrik.

2.4 Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Angin


Pembangkit Listrik Tenaga Angin mengkonversikan energi
angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir
angin. Cara kerjanya cukup sederhana, energi angin yang memutar turbin
angin, diteruskan untuk memutar rotor pada generator dibagian belakang
16

turbin angin, sehingga akan menghasilkan energi listrik. Energi Listrik ini
biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.
Ada pun efek lain akibat penggunaan turbin angin adalah
terjadinya derau frekuensi rendah. Putaran dari sudu-sudu turbin angin
dengan frekuensi konstan lebih mengganggu daripada suara angin pada
ranting pohon.
Selain derau dari sudu-sudu turbin, penggunaan gearbox serta
generator dapat menyebabkan derau suara mekanis dan juga derau suara
listrik.Derau mekanik yang terjadi disebabkan oleh operasi mekanis
elemen-elemen yang berada dalam nacelle atau rumah pembangkit listrik
tenaga angin.Dalam keadaan tertentu turbin angina dapat juga
menyebabkan interferensi elektromagnetik, mengganggu penerimaan
sinyal televisi atau transmisi gelombang mikro untuk perkomunikasian.

2.5 Jenis-jenis Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Angin


1. Turbin Maglev (Magnetic Levitation)

Gambar 3 Turbin Maglev


Magnetic levitation merupakan cara yang sangat efisien untuk
memanfaatkan energi angin. Dimana turbin ini dapat menghasilkan satu
gigawatt (cukup untuk kekuatan 750.000 rumah). Sudu (blade) yang
digunakan ditopang di atas menggunakan gaya magnetik dan energi angin
di transfer langsung ke sebuah generator linier dengan gaya gesekan sangat
kecil.
17

Turbin jenis ini memiliki bentuk yang berbeda dari turbin biasa
namun turbin jenis ini mampu mengasilkan output berupa energi listrik
yang lebih besar dibandingkan dengan turbin biasa. Sebagai perbandingan
1 buah maglev turbin > 1000 turbin biasa.
Ada pun keuntungan dengan menggunakan turbin maglev yaitu
dapat mengurangi biaya pemeliharaan dan memperpanjang massa pakai
generatornya.
2. Turbin Angin Sumbu Horizontal (downwind)

Gambar 4 Turbin Angin Sumbu Horizontal

Kebanyakan turbin angin yang digunakan saat ini adalah tipe


sumbu horisontal. Turbin angin sumbu horisontal memiliki bilah baling-
baling seperti di pesawat. Sebuah turbin angin horisontal berdiri setinggi
bangunan 20-lantai dan memiliki tiga pisau yang rentangnya menjangkau
sepanjang ukuran 200 kaki. Turbin angin terbesar di dunia memiliki
baling-baling yang lebih panjang dari lapangan sepak bola. Turbin angin
yang tinggi dan lebar dibangun untuk menangkap lebih banyak angin.
Ciri – ciri :
18

 Turbin angin yang tinggi dan lebar dibangun untuk menangkap lebih
banyak angin.
 Bilah membelakangi arah angin
 Sesuai untuk generator yang besar
 Sudu diciptakan melengkung untuk melindungi angin kencang
 Angin dihadang oleh tiang
3. Turbin Angin Sumbu Vertikal (DARRIEUS)

Gambar 5 Turbin Angin Sumbu Vertikal

Turbin angin sumbu vertikal memiliki bilah yang memanjang


dari atas ke bawah. Turbin angin jenis ini yang paling umum adalah turbin
angin Darrieus, dinamai sesuai dengan nama insinyur Perancis Georges
Darrieus yang desainnya dipatenkan pada tahun 1931. Turbin angin sumbu
vertikal menempati porsi kecil untuk digunakan pada saat ini.
Ciri – ciri :
 Jenis turbin angin vertikal biasanya berdiri setinggi 100 meter dengan
lebar 50 kaki
19

 Dalam keadaan terbuka dan bilah akan berputar sehingga kecepatan


kritikal dicapai
 Bilah akan berbentuk seperti aerodinamik di mana kecepatan putaran, dan
 Sudu melebihi kecepatan angin.

2.6 Komponen – Komponen Turbin Angin


Berikut skema turbin pembangkit listrik tenaga angin :

Gambar 6 Skema Turbin Pembangkit Tenaga Angin


(sumber: lugiromadoni.blogspot.com)

a. Alat Pengukur Kecepatan Angin


Dalam mengetahui seberapa besar kecepatan hembusan suatu angin
maka perlu suatu alat/parameter pengukur kecepatan angin itu. Alat yang
sering digunakan dalam mengukur kecepatan angin biasa disebut
anemometer.
Adapun jenis daripada alat pengukuran kecepatan angin
(anemometer) adalah:
 Anemometer jinjingan
Anemometer jinjingan adalah alat ukur kecepatan angin yang cara
kerjanya berdasarkan tekanan dinamik ( . ƒÏ.V2 ). Tetapi alat ukur ini
kurang teliti dalam pembacaan.
 Anemometer setengah bola
Anemometer setengah bola adalah alat ukur kecepatan angin dengan
menggunakan kincir setengah bola. Dimana mangkok setengah bola ini
20

akan berfungsi untuk menangkap angin sehingga dapat menggerakkan


kincir dan seberapa besar kecepatan angin itu dapat dilihat dari kecepatan
putaran kincir.
 Anemometer propeller
Anemometer propeller adalah alat ukur kecepatan angin dengan
menggunakan kincir model pesawat kecil, mengikuti arah angin dan
propeller yang mengukur kecepatan arah angin itu.
Baik anemometer setengah bola maupun propeller tidak tepat dalam
mengukur kecepatan angin. Perputaran mangkuk setengah bola atau
propeller lebih cepat disaat angin kencang dan lebih lambat saat
hembusan angin kurang.
b. Blades (Bilah Kipas)
Kebanyakan turbin angin mempunyai 2 atau 3 bilah kipas. Angin
yang menghembus menyebabkan turbin tersebut berputar.
c. Brake (Rem)
Suatu rem cakram yang dapat digerakkan secara mekanis, dengan
tenaga listrik atau hidrolik untuk menghentikan rotor atau saat keadaan
darurat. Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox
agar bekerja pada titik aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini perlu
dipasang karena generator memiliki titik kerja aman dalam
pengoperasiannya. Generator ini akan menghasilkan energi listrik
maksimal pada saat bekerja pada titik kerja yang telah ditentukan.
Kehadiran angin diluar diguaan akan menyebabkan putaran yang cukup
cepat pada poros generator, sehingga jika tidak diatasi maka putaran ini
dapat merusak generator. Rem cepat : biasanya berada di poros cepat
dekat generator, dapat difungsikan untuk membatasi laju putar yang
kelewat tinggi yang dapat merusak sistem generator. Rem lambat :
biasanya berada di depan gearbox dan dioperasikan secara manual, untuk
menghentikan baling-baling pada saat dilakukan maintenace.
d. Controller (Alat Pengontrol)
Alat Pengontrol ini menyalakan turbin pada kecepatan angin kira-
kira 12-25 km/jam, dan mematikannya pada kecepatan 90 km/jam. Turbin
21

tidak beroperasi di atas 90 km/jam, karena angina terlalu kencang dapat


merusakkannya.
Pada turbin angin besar, untuk pengarahan dikembangkan
mekanisme penggerak samping responsif yang tidak menimbulkan beban
tambahan berlebihan. Untuk pengaturan dikembangkan mekanisme pitch
variabel atau stall yang akurat dan untuk pengamanan dikembangkan
mekanisme pengereman aerodinamik, mekanik atau keduanya, yang
bekerja otomatis. Sementara itu pada turbin angin kecil dikembangkan
kontrol yang sederhana terpadu dan andal.
e. Gear box (Roda Gigi)
Roda gigi menaikkan putaran dari 30-60 rpm menjadi kira-kira
1000-1800 rpm yaitu putaran yang biasanya disyaratkan untuk memutar
generator listrik.
f. Generator
Generator pembangkit listrik, biasanya sekarang alternator arus
bolak-balik. Untuk turbin angin besar dikembangkan generator tipe
asinkron dengan efisiensi tinggi dan andal, tahan karat dan cuaca.
Sementara itu, untuk turbin angin kecil dikembangkan generator magnet
permanen putaran rendah yang dapat digerakkan langsung oleh rotor tanpa
transmisi, tahan karat dan diberi perapat yang baik sehingga tahan
terhadap pengaruh cuaca.
g. High-speed shaft (Poros Putaran Tinggi)
High-speed shaft (Poros Putaran Tinggi) digunakan untuk Menggerakkan
generator.
h. Low-speed shaft (Poros Putaran Rendah)
Poros turbin yang berputar kira-kira 30-60 rpm.
i. Nacelle (Rumah Mesin)
Rumah mesin ini terletak di atas menara . Di dalamnya berisi gear-
box, poros putaran tinggi / rendah, generator, alat pengontrol, dan alat
pengereman.
j. Pitch (Sudut Bilah Kipas)
22

Bilah kipas bisa diatur sudutnya untuk mengatur kecepatan rotor


yang dikehendaki, tergantung angin terlalu rendah atau terlalu kencang.
k. Rotor
Berupa baling-baling yang lazimnya terdiri atas 3 sirip, berfungsi
untuk menangkap energi angin menjadi energi mekanik putarannya.
Permasalahan di bagian ini adalah disain aerodinamis yang seefisien
mungkin, serta ketahanan dan berat bahan sirip baling-balingnya
Sebagai komponen terpenting, telah dikembangkan rotor bersudu
tiga dengan penampang airfoil khusus dan dibuat dari fiberglas sehingga
efisiensinya tinggi (35 - 45 persen), stabil, kuat, ringan serta tahan karat
dan cuaca.
l. Tower (Menera)
Menara bisa dibuat dari pipa baja, beton, rangka besi. Karena
kencangnya angin bertambah dengan ketinggian, maka makin tinggi
menara makin besar tenaga yang didapat.
m. Wind direction (Arah Angin)
Wind Direction adalah turbin yang menghadap angin, desain turbin
lain ada yang mendapat hembusan angin dari belakang.
n. Wind vane (Tebeng Angin)
Mengukur arah angin, berhubungan dengan penggerak arah yang
memutar arah turbin disesuaikan dengan arah angin.
o. Yaw drive (Penggerak Arah)
Penggerak arah memutar turbin ke arah angin untuk desain turbin
yang menghadap angina. Untuk desain turbin yang mendapat hembusan
angina dari belakang tak memerlukan alat ini.
p. Yaw motor (Motor Penggerak Arah)
Motor listrik yang menggerakkan penggerak arah.

2.7 Keuntungan dan Kerugian Pembangkit Listrik Tenaga Angin


Keuntungan Penggunaan Energi Angin
Energi Angin merupakan energi alternatif yang mempunyai
prospek bagus karena merupakan sumber energi yang bersih dan
23

terbarukan kembali.Selain itu ketersediaannya dialam melimpah, energi


angin tidak memiliki emisi sehingga tidak menyumbangkan gas-gas rumah
kaca yang dapat menyebabkan global warming.Energi Angin tidak
memerlukan cooling water, tidak menyebabkan polusi air juga tidak
memiliki buangan.
Kerugian Penggunaan Energi Angin
Jumlah turbin adalah masalah utama dengan sistem bertenaga
angin.Mungkin angin energi murah untuk memproduksi, tetapi investasi
awal dalam turbin angin bisa cukup besar. Masalah lain adalah
kebisinganturbin angin membuat ketika ditempatkan di daerah yang
dihuni. Beberapa orang bahkan menyebutnya ini terbesar dari semua
kerugian dari energi angin.Masalah lainnya adalah bahwa Anda tidak
dapat memprediksi intensitas dan kecepatan angin.Ini jauh lebih
menguntungkan di daerah pesisir, atau keluar di laut, namun untuk daerah
pedalaman, turbin angin tidak selalu efisien.
Namun begitu, pembangkit listrik tenaga angin ini tidak
sepenuhnya ramah lingkungan, terdapat beberapa masalah yang terjadi
akibat penggunaan sumber energi angin sebagai pembangkit listrik,
diantaranya adalah dampak visual , derau suara, beberapa masalah ekologi,
1. Derau frekuensi
Efek lain akibat penggunaan turbin angin adalah terjadinya derau
frekuensirendah. Putaran dari sudu-sudu turbin angin dengan frekuensi
konstanlebih mengganggu daripada suara angin pada ranting pohon. Selain
deraudari sudu-sudu turbin,penggunaan gearboxsertagenerator
dapatmenyebabkan derau suara mekanis dan juga derau suara listrik.
Deraumekanik yang terjadi disebabkan oleh operasi mekanis elemen-
elemenyang berada dalam nacelle atau rumah pembangkit listrik tenaga
angin.
2. Kebakaran yang tidak terkendali
Dalam operasinya, pembangkit listrik tenaga angin bukan tanpa
kegagalandan kecelakaan. Kegagalan operasi sudu-sudu dan juga jatuhnya
es akibatperputaran telah menyebabkan beberapakecalakaan dan
24

kematian.Kebakaran pada turbin angin dapat terjadi dan akan sangat


sulit untukdipadamkan akibat tingginya posisi api sehingga dibiarkan
begitu sajahingga terbakar habis. Hal ini dapat menyebarkan asap beracun
dan jugadapat menyebabkan kebakaran berantai yang membakar habis
ratusan acrelahan pertanian.

Gambar 7 Kerusakan Pada Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Kebakaran ini dapat terjadi ketika Break System yang digunakan


untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox gagal bekerja pada titik
aman saat terdapat angin yang besar. kehadiran angin di luar dugaan akan
menyebabkan putaran yang cukup cepat pada poros generator, sehingga
jika tidak di atasi maka putaran ini dapat merusak generator. Dampak dari
kerusakan akibat putaran berlebih diantaranya : overheat, rotor breakdown,
kawat pada generator putus karena tidak dapat menahan arus yang cukup
besar. Overheat ini akan memicu kebakaran. Selain daripada hal itu. Angin
membuat turbin berputar tak terkendali dan membuat gear pada turbin
mempunyai gesekan yang lebih besar sehingga pelumas yang menyelimuti
gear tidak dapat berfungsi sebagai cooler dan akhirnya pelumas pun
menjadi panas dan gesekan antar gear dapat memercikan api kemudia
bertemu dengan pelumas yang sifatnya mudah terbakar dan akhirnya
turbin mengalami kebakaran hebat.
Overheating pada pelumas bisa terjadi karena :
25

1. Panas yang muncul dari gesekan antar blade / screw pada saat operasi.
Ini terjadi akibat lapisan pelumas (oil-film) gagal mengurangi efek
gesekan metal ke metal saat screw berputar. Suaian (clearance) antar
screw hanya 5µ dan memang dirancang sedemikian rupa agar terjadi
kompresi yang optimal. Pelumas harus dapat menciptakan oil-film yang
tipis namun memberikan proteksi sehingga gesekan dapat dikurangi se-
minimal mungkin.
2. Panas juga muncul dalam ruang tekanan (pressure chamber) akibat
akumulasi panas yang kurang mampu dibawa oleh pelumas keluar dari
ruang tersebut.
3. Panas juga muncul secara akumulatif akibat kegagalan heat-exchanger
(oil cooler dan aftercooler) membuang panas. Ini biasanya terjadi akibat
menempelnya endapan yang muncul dari pelumas yang sudah
terdegradasi akibat oksidasi yang muncul di pressure chamber (screw
housing). Oksidasi memang tidak dapat dihindari karena 2 faktor;
pertama akumulasi panas, dan kedua adanya uap air dalam udara.
Pelumas tidak memiliki ketahanan terhadap oksidasi sehingga dalam
jangka waktu yang singkat mulai terdegradasi. Endapan dari pelumas
ini pada gilirannya nanti juga akan menimbulkan banyak masalah,
contonya penyumbatan pada nozzle oil injector sehingga terjadi gagal
pelumasan dan keausan pada screw dapat terjadi.
4. Panas dapat muncul akibat kesalahan setting operasi.
2.8 Pengaruh ketinggian instalasi terhadap kecepatan angin
Dalam ilmu mekanika fluida, aliran diatas pelat datar lurus
tak terhingga adalah seragam namun terdistribusi terhadap ketinggian atau
jarak dari permukaan. Distribusi kecepatan fluida diatas permukaan adalah
karena asumsi bahwa permukaan dan fluida yang terdekat dengan
permukaan tidak terjadi slip, yang terjadi hanya geseran fluida dengan
fluida yang berada pada lapisan diatasnya. Daerah dimana kecepatan aliran
lebih kecil dari kecepatan aliran bebas dinamkan lapisan batas (boundary
layer).pada daerah ini lapisan yang letaknya lebih rendah memiliki
kecepatan aliran yang lebih rendah pula dibandingkan dengan lapisan yang
26

letaknya lebih tinggi. Hal ini terjadi pada angin, dimana angin mengalami
distribusi kecepatan dari dasar hingga ketinggian tertentu.
Distribusi kecepatan angin terhadap ketinggian tentu
mempengaruhi berapa besar daya yang dapat diserap turbin angin pada
ketinggian tertentu. Semakin tinggi menempatkan turbin angin maka akan
semakin besar pula daya yang dapat ditangkap oleh turbin angin. Hal ini
ditunjukkan pada grafik berikut :

Gambar 8 Pengaruh Ketinggian Terhadap Daya

2.9 Analisa Potensi Angin

1.Tenaga total

Tenaga total aliran angin adalah sama dengan laju energi kinetik aliran yang
dengan KEi

𝑉𝑖²
Wtot = m KEi = m 2𝑔𝑐

Dimana =

Wtot = tenaga total , watt atau ft-lbf

m = laju aliran massa , kg/s atau lbm/jam

Vi = kecepatan aliran, m/s atau ft/jam

gc = faktor konversi = 1,0 kg/ (N.s2) atau 4,17 x 108 lbm-ft/lbf-jam

laju aliran massa diberikan oleh persamaan kontinuitas ;


27

m = 𝜌 A Vi

dimana =

𝜌 = massa jenis angin kg/m3 atau lbm/ft3

A= luas penampang melintang aliran , m2 atau ft2


1
Sehingga Wtot = 2 𝑔𝑐 𝜌 A Vi3

Gambar 9 Tenaga total yang tersedia dimana aliran angin dengan


kecepatan Vi dan Luas Penampang Melintang A. P= 1 atm, T=15oC =
59oF Garis penuh, Vi dalam m/det. Garis putus-putus, Vi dalam mi/jam.

Jadi tenaga total aliran angin berbanding langsung terhadap massa


jenisnya, luas , dan pangkat tiga kecepatanya. Gambar 7.35 adalah plot Ptot
sebagai fungsi A dan Vi untuk angin pada tekanan atmosfer standar dan 15
o
C ( 59oF)

2. tenaga maksimum

Dengan memperhatikan gambar 7.36 dan mengasumsikan bahwa


roda turbin mempunyai ketebalan a-b tekanan masuk dan kecepatan masuk
adalah Pi dan Vi , dan pada bagian keluar Pc dan Ve. Ve adalah lebih kecil
dari pada Vi karena energi kinetiknya telah diambil turbin.
28

Gambar 10 Profil Tekanan dan kecepatan angin yang melalui wind


turbin jenis properel sumbu horizontal.

Pertimbangkan udara masuk antara i dan a sebagai sistem


termodinamika. Asumsikan massa jenis udara konstan, tidak ada
perubahan energi potensial dan tidak ada kerja serta panas yang
ditambahkan atau dibuang antara i dan a. demikian juga sistem bagian
keluar b dan e . dengan menerapkan keseimbangan energi maka akan
diperoleh :
8
Wmaks = 27 𝑔𝑐 𝜌 𝐴 𝑉 i3

Efisiensi teoritis atau ideal, atau maksimum(juga disebut power


coefficient) dari turbin angin adalah perbandinga tenaga maksimum yang
dipeoleh dari angin terhadap tenaga total angin:

ηmaks = W maks / W tot = 16/27 = 0,5926

dengan kata lain , turbin angin dapat mengkonversikan tidak lebih dari 60
% tenaga total angin menjadi tenaga berguna.

3. tenaga aktual
29

Karena roda trubin angin tidak tertutup sempurna , dan karena sebab-sebab
yang lain dalam praktiknya turbin hanya dapat mencapai 50-70% dari
efisisensi idealnya.

Gambar 11 Power Density Maksimum vs Kecepatan Angin

Efisiensi aktual ,η, adalah perkalianya denganη maks dan adalah


perbandingan tenaga aktual terhadap tenaga total;

1
W = η Wtot = η2𝑔𝑐 𝜌𝐴Vi3

Dimana ηbervariasi 30-40% untuk turbin aktual.

Gambar 11 memperlihatkan densitas daya sebagai fungsi kecepatan angin.


Sebgai contoh , angin dengan kecepatan 10 m/s akan memberikan power
density (rapat daya) sebesar 356 W/m2 (ideal). Sedang gmbar 7.38
memperlihatkan keluaran daya fungsi kecepatan suatu kincir angin yang
dirancang pada suatu daya penuh Pm pada kecepatan Vm. Kecepatan
diatas akan memberikan penurunan daya secara drastis. Untuk kecepatan
angin sebesar 0,46 Vm, daya yang dihasilkan menjadi 10 % dari daya
penuh (Pm). Sedang daya yang konstan pada kecepatan angin yang
membesar ( Pm pada V>Vm) akan menurunkan efisiensinya saja.
30

Gambar 12 Keluaran daya sebagai fungsi Kecepatan untuk turbin angin

4. gaya pada sudu

Gaya pada sudu jenis propeler ada dua macam, yaitu gaya
keliling (cicumferencial force) yang arahnya adalah rotasi roda yang
mengakibatkan torsi, dan gaya aksial ke arah aliran angin yang
menyebabkan gaya aksial (axial thrust).

Gaya keliling, atau torsi, T, diperoleh dari:

𝑤 𝑊
T = 𝜔 = 𝜋𝐷𝑁

Dimana :
T = torsi, N , atau lbf (gaya torsi)

𝜔 = keceaptan anguler roda turbin, putaran/s

D = diameter roda turbin= (4A/π)1/2, m atau ft

N= putaran roda tiap satuan waktu, S-1

Untuk turbin yang beroperasi pada P, torsi diberika oleh:

1 𝜌 𝐷𝑉𝑖 3
T =η 8 𝑔𝑐 𝑁

Untuk turbin yang beroperasi ηmaks = 16/27 , torsi diberikan oleh :


31

2 𝜌 𝐷𝑉𝑖 3
Tmaks =27𝑔𝑐 𝑁

Gaya aksial , atau axial thrust , diberikan oleh :

Gaya aksial pada roda turbin yang beroperasi pada efisiensi


maksimum dimana Ve = 1/3 V diberikan oleh :

4 𝜋
Fx, maks = 9 𝑔𝑐 𝜌 𝐴 𝑉𝑖 2 = 9 𝑔𝑐 𝜌 𝐷2 𝑉𝑖 2

Contoh .

Angin pada kecepatan 10 m/s dengan tekanan atmosfer standar dan


temperatur 15oC . hitung (1) Daya densitas total pada aliran angin,(2).
Daya densitas maksimum yang mungkin didapat. (3) Daya densitas yang
mungkin didapat, semua dalam W/m2. (4)tenaga total, kW, yang
dihasilkan bila diameter turbin 120 m, dan (5). Torsi dan gaya aksial,
dalam N, bila turbin beroperasi pada 40 rad/menit dan efisiensi
maksimumnya.

Penyelesaian :

Konstanta gas untuk udara R = 287 J/(Kg.K), 1 atm = 1,01325. 105 Pa

𝑃 1,01325.105
Massa jenis udara 𝜌 𝑅𝑇 = 287(15=273,15) = 1.226 𝑘𝑔/𝑚3

1 1
1). Wtot = 2 𝑔𝑐 𝜌 A Vi3 = 2𝑋𝐼 1.226. 103 = 613 W/m2

8 8
2) Wmaks = 27 𝑔𝑐 𝜌 𝐴 𝑉 i3 = 27𝑥11.226.103 = 363 W/ m2

3) dengan mengasumsikan η = 40 %

𝑊 𝑊𝑡𝑜𝑡
= 0,4 ( ) = 0.4 X 613 = 254 W/m2
𝐴 𝐴

Dalam satuan british ini sama dengan 22,76 w/ft2 pada 22,37 mi/jam
32

𝜋𝐷 2 𝜋1202
4) W = 0.245 X = 0,245 X = 2770 𝑁
4 4

2 𝜌 𝐷𝑉𝑖 3 2 1,20𝑋1,226𝑋103
5) Tmaks =27𝑔𝑐 = 27 𝑋 1 = 16,347 N
𝑁 46/60

(=3675 lbf)

𝜋 𝜋
6) Fx, maks = 9 𝑔𝑐 𝜌 𝐷2 𝑉𝑖 2 = 9 𝑋1 (1,226𝑋1202 𝑋102 )

= 616.225 N (=138.540lbf)
33

BAB III
POTENSI ENERGI ANGIN

3.1 Perkembangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin di Indonesiadan


Dunia.
Pada saat ini,sistem pembangkit listrik tenaga angin mendapat
perhatian yang cukup besar sebagai sumber energy alernatif yang bersih,
aman, sertaramah lingkungan serta kelebihan-kelebihan lain yang telah
disebutkan sebelumnya di atas.Turbin angin skala kecil mempunyai
peranan penting terutama bagi daerah- daerah yang belum terjangkau
oleh jaringan listrik.Pemanfaatan energy angin merupakan pemanfaatan
energi terbaru yang paling berkembang saat ini.
Berdasarkan data dari WWEA (World Wind Energi
Association), sampai dengan tahun 2007 perkiraan energy listrik yang
dihasilkan oleh turbin angin mencapai 93,85 GW dan menghasilkan lebih
dari 1% dari total kelistrikan secara global. Amerika, Spanyol dan China
merupakan negara terdepan dalam pemanfaatan energy angin.Diharapkan
pada tahun 2010,total kapasitas pembangkit listrik tenaga angin secara
global mencapai 170 GigaWatt.
Indonesia, Negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya
adalahlautan dan mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu
±80.791,42 Km merupakan wilayah potensial untuk pengembangan
pembangkit listrik tenaga angin, namun sayang potensi ini nampaknya
belum dilirik oleh pemerintah. Sungguh ironis, disaat Indonesia menjadi
tuan rumah konfrensi dunia mengenai pemanasan global diNusa Dua,Bali
pada akhir tahun 2007,pemerintah justru aka nmembangun pembangkit
listrik berbahan bakar batubara yang merupakan penyebab nomor 1
pemanasan global.
Namun, pada akhir tahun 2007 telah dibangun kincir angin
pembangkit dengan kapasitas kurang dari 800 watt dibangun diempat
lokasi,masing-masing diPulau Selayar tiga unit, Sulawesi Utara dua unit,
dan Nusa Penida, Bali, serta Bangka Belitung, masing-masing satu unit.
34

Kemudian, di seluruh Indonesia, lima unit kincir angin pembangkit


berkapasitas masing-masing 80 kilowatt (kW) mulai dibangun.Mengacu
pada kebijakan energy nasional, maka pembangkit listrik tenaga bayu
(PLTB) ditargetkan mencapai 250 megawatt (MW) padatahun 2025.

3.2 Potensi Energi Angin

Berdasarkan datadari GWEC, potensi sumber angin


duniadiperkirakan sebesar50,000 TWh/tahun. Total potensial ini
dihitungpadadaratan dengan kecepatan angin rata-ratadiatas 5,1 m/s dan
padaketinggian 10 m. Dataini setelah direduksi sebesar10%sebagai
toleransiyangdipengaruhi oleh faktor- faktorseperti kepadatanpenduduk,
dan lain-lain.

3.3 Potensi Energi Angin di Indonesia


Di Indonesia total kapasitas terpasang dalam sistem konversi
energi angin saat ini kurang dari 800 kilowatt. Di seluruh Indonesia, lima
unit kincir angin pembangkit berkapasitas masing-masing 80 kilowatt
(kW) sudah dibangun. Tahun 2007, tujuh unit dengan kapasitas sama
menyusul dibangun di empat lokasi, masing-masing di Pulau Selayar tiga
unit, Sulawesi Utara dua unit, dan Nusa Penida, Bali, serta Bangka
Belitung, masing-masing satu unit. Mengacu pada kebijakan energi
nasional, maka pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) ditargetkan
mencapai 250 megawatt (MW) pada tahun 2025.
Salah satu program yang harus dilakukan sebelum
mengembangkan PLTB adalah pemetaan potensi energi angin di
Indonesia.Hingga sekarang, Indonesia belum memiliki peta komprehensif,
karena pengembangannya butuh biaya miliaran rupiah.
Potensi energi angin di Indonesia umumnya berkecepatan lebih
dari 5 meter per detik (m/detik). Hasil pemetaan Lembaga Penerbangan
dan Antariksa Nasional (Lapan) pada 120 lokasi menunjukkan, beberapa
wilayah memiliki kecepatan angin di atas 5 m/detik, masing-masing Nusa
Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Pantai
35

Selatan Jawa.Adapun kecepatan angin 4 m/detik hingga 5 m/detik


tergolong berskala menengah dengan potensi kapasitas 10-100 kW.
Berikut adalah peta persebaran potensi angin di Indonesia :

Gambar13 Peta Potensi Angin Di Indonesia


(Sumber : http://konversi.wordpress.com)
Berdasarkan peta di atas, dapat di ketahui bahwa indonesia
kurang memiliki potensi energi angin, terutama pada daerah sumatera,
kalimantan, sulawesi tengah dan papua, terlihat dari keterangan gambar
dimana daerah yang diarsir warna merah atau lebih gelap menandakan
daerah dengan potensial energi angin yang cukup baik, potensi angin yang
baik pada indonesia terletak didaerah jawa, nusa tenggara, maluku dan
sulawesi selatan, dapat dilihat dengan kecepatan angin yang cukup besar
sehingga dapat dimanfaatkan untuk menggerakan kincir yang akan
digunakan untuk memutar generator.

Tabel 1 persebaran angin di Indonesia

(Sumber : http://www.bmkg.go.id)

Berdasarkan tabel diatas, kecepatan angin dalam skala kecil


terdapat di bagian Jawa, NTB, NTT, Maluku, dan Pantai Barat Sumatera.
Untuk skala menengah terdapat di Indonesia bagian NTB, NTT, Sulsel,
Sultra, Sulut, dan Jawa Timur. Sedangkan skala besar pada bagian Sulsel,
NTB dan NTT, serta Pantai Selatan Jawa. Dengan demikian potensi angin
36

yang dimiliki Indonesia masih sangat sedikit, tidak tersebar disemua


daerah di Indonesia.
Tabel 2 Kapasitas Terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)

KAPASITAS PER TAHUN (KW)


NO PULAU 2005 2006 2007 2008 2009 2010

1 Sumatera 1,5 81,5 81,5 81,5 81,5 85,58


2 Jawa 285,75 285,75 285,75 285,75 285,75 300,04
3 Sulawesi 148,7 228,7 388,7 388,7 588,7 618,14
4 Bali,NTT,NTB 591,05 591,05 911,05 911,05 911,05 956,60
5 Maluku,Papua 2 2 2 2 2 2
TOTAL 1.029,00 1.189,00 1.670,00 1.870,00 1.870,00 1.962,45
(Sumber : Statistik EBTKE,Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi)

Table 3 Data Potensi Energi Angin Indonesia (pada ketinggian 30 m)


Kecepatan Daya Spesifik
Kelas Wilayah
Angin (m/s) (W/m2)
Sumbar, Bengkulu, Jambi,
Kurang Potensial < 3.0z < 45 Jateng, NTB, Kalsel, NTT,
Sultra, Sulut, Maluku
Lampung, DIY, Bali,
Potensi Rendah Jateng, Jatim, NTB,
3.0 - 4.0 < 75
(Skala Kecil) Kalsel, NTT, Sultra, Sulut,
Sulteng, Sumt, Sulbar
Bengkulu, Banten, DKI,
Potensi
Jateng, Jatim, NTB, NTT,
Menengah 4.1 - 5.0 75 – 150
Sultra, Sulteng, Gorontalo,
(Skala Menengah)
Sulsel
Potensi Bagus DIY, Jateng, Sulsel, NTB,
> 5.0 > 150
(Skala Besar) NTT, Sulut

(Sumber : http://stfajarptm.blogspot.com)
37

Tabel 4 Data Potensi Energi Angin Indonesia (pada ketingian 50 m)

Kecepatan DayaSpesifik
Kelas Wilayah
Angin (m/s) (W/m2)
Maluku, Papua, Sumba,
Kurang Potensial < 3.0 < 45 Mentawai, Bengkulu, Jambi,
NTT, NTB, Sultra, Sumut
Jateng, Maluku, DIY,
Potensi Rendah
3.0 - 4.0 < 75 Lampung, Kalsel, NTT, NTB,
(Skala Kecil)
Sultra, Sulteng, Sulut, Sumut
Potensi
Jateng, DIY, Jatim, Bali,
Menengah
4.1 - 5.0 75 – 150 Bengkulu, NTT, NTB, Sultra,
(Skala
Sulut, Sulsel
Menengah)
Banten, DKI, Jateng, DIY,
Potensi Bagus
> 5.0 > 150 NTT, NTB, Sultra, Sulut,
(Skala Besar)
Sulsel

(Sumber : http://stfajarptm.blogspot.com)

Berdasarkan data akurat diatas, menunjukkan bahwa wilayah


Indonesia yang sangat potensial untuk memanfaatkan energi anginnya
adalah pada provinsi Yogyakarta, Jateng, NTT, Sulawesi Utara dan
Sulawesi Selatan.
38

Tabel 5 Data Sebaran Potensi Energi Angin di Indonesia

Kecepatan Ketinggian Kapasitas


Lokasi Provinsi
Angin (m/s) (m) (MW)
Peukan Bada, Aceh Besar Aceh 5.15 50 90
Muara Binuangeun, Lebak Jawa Barat 5.5 50 68
Ciemas, Sukabumi Jawa Barat 6.6 50 68
Cikelet, Garut Jawa Barat 6.6 50 50
Tanjung Tinggi, Belitung Bangka Belitung 6.1 50 5
Pelapis Islandss Kalimantan Barat 5.99 50 0.06
Baron. Gunung Kidul Yogyakarta 5.8 50 15.3
Pandansimo, Bantul Yogyakarta 4.1 50 50
Harjowinangun, Purworejo Jawa Tengah 5.32 60 90
Gunung Selok, Cilacap Jawa Tengah 5.47 60 -
Nusa Penida, Klungkung Bali 4.9 20 -
Tembere, NTB NTB 4.54 50 -
Palakahembi, Sumba NTT 5.4 50 5.1
Wattang Pulu, Sidrap Sulawesi Selatan 7.04 50 100
Punaga Laikang, Takalar Sulawesi Selatan 6.95 50 -
Arungkeke, Jeneponto Sulawesi Selatan 8.11 50 132.5
Bungaiya, Pulau Selayar Sulawesi Selatan 4.0 24 10
Palasa Tangki Sulawesi Utara 5.88 50 -
Bungomeme Gorontalo 5.48 50 -
Bitung, Minahasa Utara Sulawesi Utara 5.97 50 50
West Kupang NTT 6.99 50 50
Oelbubuk, Timor Tengah NTT 6.7 50 15
Adi Jaya, Kaimana Papua Barat 4.78 50 0.1

(Sumber : http://stfajarptm.blogspot.com)

Berdasarkan data kecepatan angin dan potensi kapasitas energi


listrik yang bisa dihasilkan dari tenaga angin. Satu contoh daerah yang
paling potensial di Indonesia adalah di Arungkeke, Jeneponto Sulawesi
Selatan. Tabel menunjukkan kecepatan angin di daerah Arungkeke 8,11 m/s
pada ketinggian 50 m dengan daya spesifik 547.65 – 781.26 W/m2 di
proyeksikan mampu dan sangat berpotensi menghasilkan kapasitas listrik
132.5 MW (pada zona merah). Tentu daerah ini harusnya mendapat
39

perhatian khusus, disamping itu juga daerah yang berpotensi dan


membutuhkan listrik harus segera dibangun Pembangkit Listrik Tenaga
Bayu.
Pada tahun 2007, untuk energi angin perbandingan potensi energi
dan implementasi adalah dari 9290 MW energi listrik yang dapat
dibangkitkan, hanya 2 MW yang telah diimplementasikan atau senilai
0,02% dari keseluruhan potensi angin yang bisa digunakan pada kecepatan
angin 3-5 m/s. Pemanfaatan listrik tenaga angin 2 MW terletak diantaranya
pada:
1. Stand-alone (off grid), kapasitas total yang terpasang 65 kW di Jateng,
Jabar, Maluku, DIY, NTT, NTB.
2. Hybrid / off grid (angin-surya-diesel), kapasitas total yang terpasang 100
kW di DIY, Kep. Seribu, Rote Ndao, Madura, dan Sulsel
3. Mikro grid (on grid), kapasitas total yang terpasang 1.275 kW di Selayar
Sulsel Sangihe, dan Nusa Penida

3.4 Potensi Angin di Dunia


Ada ribuan turbin angin yang beroperasi, dengan kapasitas total
58.982 MW yang 69% berada di Eropa (2005). Pada 2010, Asosiasi
Tenaga Angin Dunia mengharapkan 120.000 MW akan terpasang di dunia.
Penggunaan tenaga angin hanya 1% dari total produksi listrik dunia
(2005). Jerman merupakan produsen terbesar tenaga angin dengan 32%
dari total kapasitas dunia pada 2005; targetnya pada 2010, energi terbarui
akan memenuhi 12,5% kebutuhan listrik Jerman. Jerman memiliki 16.000
turbin angin, kebanyakan terletak di utara negara tersebut - termasuk tiga
terbesar dunia, dibuat oleh perusahaan Enercon (4,5 MW), Multibrid (5
MW) dan Repower (5 MW). Provinsi Schleswig-Holstein Jerman
menghasilkan 25% listriknya dari turbin angin. Saat ini, London Array
adalah ladang angin lepas pantai terbesar di dunia dengan kapasitas
mencapai 1000 MW, diresmikan oleh perdana menteri Inggris David
Cameron pada tanggal 4 Juli 2013.
40

Berdasarkan data Badan Energi Angin Global (Global Wind


Energy Council/GWEC), total energi angin dunia tahun 2007 naik
menjadi 94 GW, dari tahun 2006 sebesar 74 GW. Secara tren naik dua
kali lipat tiap 3 tahun, dimana 2012 tercatat 282 GW, dan 2014 336 GW.
Lonjakan pemakaian terjadi di Eropa, Amerika, dan China. Lonjakan
penggunaan angin terjadi juga pada energi terbarukan lainnya, seperti
matahari. Penyebabnya adalah penggunaan besar-besaran fosil telah
membuat pemanasan global dan kecelakaan nuklir di PLTN Fukushima
Daiichi.
Angin merupakan salah satu sumber energi hijau dan
terbarukan. Memanfaatkan energi angin adalah salah satu cara untuk
mengatasi kekurangan energi dan sekitar 194.400 MW energi dihasilkan
oleh turbin angin di seluruh dunia. Negara-negara Eropa memanfaatkan
energi angin lebih banyak dibandingkan dengan bagian lain di
dunia.Berikut ini adalah 5 negara yang paling banyak memproduksi energi
angin:

1. China

China memproduksi energi angin paling banyak di seluruh


dunia. Energi angin menyumbang sekitar 45 GW energi dari 80 ladang
angin. Cina memiliki tujuan untuk mencapai 100 GW pada tahun 2015 dan
memenuhi seluruh kebutuhan energi mereka dengan energi angin saja pada
tahun 2030. China memiliki banyak rencana untuk meningkatkan produksi
energi anginnya. Mereka telah meningkatkan produksi turbin angin untuk
menginstal lebih banyak pembangkit listrik tenaga angin. Salah satu alasan
utama China berinvestasi pada ladang angin adalah karena struktur
geografis, ketersediaan tenaga kerja, dan juga kebutuhan energi China
yang sangat besar. Garis pantai China sangat panjang, karenanya China
menghasilkan banyak energi dari angin. China juga berinvestasi pada
turbin kecil, yang dipasang di gedung-gedung tinggi dan tiang lampu.
41

2. Amerika Serikat

Amerika Serikat menempati posisi kedua dalam produksi energi


angin dengan jumlah 43 GW dari 101 ladang angin. Karena Amerika
Serikat mengkonsumsi lebih banyak energi daripada bagian dunia lainnya,
investasi di energi hijau adalah suatu keharusan. Amerika Serikat belum
berinvestasi di ladang angin lepas pantai tetapi mereka telah merencanakan
untuk berinvestasi di sana dalam waktu dekat. Amerika Serikat dianggap
sebagai pelopor energi angin. GE Energy merupakan produsen turbin
terbesar di Amerika Serikat. Dengan 627 turbin angin, Roscoe Wind Farm
di Texas menjadi ladang angin terbesar di dunia. Total kapasitasnya
mencapai 781 MW. Setiap turbin di lahan ini memiliki kapasitas 1 MW
dan memasok listrik ke 260.000 rumah di Texas.

3. Jerman
Jerman menempati peringkat ketiga dalam produksi energi angin
dengan kapasitas 28 GW, jumlah ini sekitar 9% dari jumlah energi total
yang dihasilkan di Jerman. Jerman memiliki 21.607 turbin angin dan
mereka fokus untuk meningkatkan produksi lepas pantai. Enercon E-126
adalah turbin angin terbesar di dunia yang diproduksi dan diinstal di
Jerman dengan diameter rotor 126m. Turbin ini memiliki kapasitas 7 MW.
Jerman adalah eksportir turbin angin terkemuka di dunia.

4. Spanyol
Ladang angin memenuhi 16% kebutuhan listrik di Spanyol dan
merupakan peringkat keempat dalam produksi energi angin di seluruh
dunia. Total produksinya mencapai 21 GW dan berada di peringkat ketiga
di antara sumber-sumber energi lain di Spanyol. Spanyol telah berupanya
keras untuk meningkatkan produksi energi dan mencoba untuk menjadikan
energi angin sebagai sumber energi utama. Sebagian besar ladang angin
terletak di daerah pegunungan dan tidak banyak ladang angin yang
42

dibangun di lepas pantai. Spanyol merupakan salah satu eksportir


terkemuka di bidang peralatan ladang angin.

Tabel 6 Kapasitas Terpasang PLTB Dunia

Urutan Kapasitas (MW)


Negara 2005 2004
01 Jerman 18.428 16.629
02 Spanyol 10.027 8.263
03 AS 9.149 6.725
04 India 4.430 3.000
05 Denmark 3.128 3.124
06 Italia 1.717 1.265
07 Britania Raya 1.353 888
08 China 1.260 764
09 Belanda 1.219 1,078
10 Jepang 1.040 896
11 Portugal 1.022 522
12 Austria 819 606
13 Perancis 757 386
14 Kanada 683 444
15 Yunani 573 473
16 Australia 572 379
17 Swedia 510 452
18 Irlandia 496 339
19 Norwegia 270 270
20 Selandia Baru 168 168
21 Belgia 167 95
22 Mesir 145 145
23 Korea Selatan 119 23
24 Taiwan 103 13
43

25 Finlandia 82 82
26 Polandia 73 63
27 Ukraina 73 69
28 Kosta Rika 70 70
29 Maroko 64 54
30 Luxemburg 35 35
31 Iran 32 25
32 Estonia 30 3
33 Filipina 29 29
34 Brasil 29 24
35 Republik 28 17
Ceko
Total dunia 58.982 47.671

(sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_angin)

Tabel 7 Kapasitas Terpasang PLTB Dunia 2014

Peringkat Negara Kapasitas Total (MW)


1 China 114763
2 Amerika Serikat 65879
3 Jerman 40468
4 Spanyol 22987
5 India 22465
6 Inggris 11998
7 Kanada 9694
8 Prancis 9296
9 Italia 8663
10 Brazil 6182
11 Swedia 5425
12 Denmark 4850
Total 370000
(Sumber: world wind energy association)
44

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Pada dasarnya angin terjadi karena ada perbedaan suhu antara
udara panas dan udara dingin.Pembangkit Listrik Tenaga Angin
mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan
menggunakan turbin angin atau kincir angin. Cara kerjanya cukup
sederhana, energi angin yang memutar turbin angin, diteruskan untuk
memutar rotor pada generator dibagian belakang turbin angin, sehingga
akan menghasilkan energi listrik. Peningkatan penggunaan energi
terbarukan bisa mengurangi pembakaran bahan bakar fosil (batubara,
minyak bumi, dan gas alam), menghilangkan polusi udara yang terkait dan
emisi karbon dioksida.
Energi angin telah dimanfaatkan pembangkit tenaga listrik,
dimana energi angin merupakan energi yang bersih dan terbarukan.Hal ini
menyebabkan prospek pemanfaatan energi angin menjadi baik.Namun
perkembangannya di Indonesia belum terlalu maju, hal ini dikarenakan
kurangnya data perhatian pemerintah terhadap pengembangan energi
alterative ini.

4.2. Saran
Hendaknya pemerintah lebih memperhatikan pemanfaatan
energi terbarukan seperti energi angin ini yang memiliki sistem
pengolahan yang sederhana, dan kepada para pembaca semoga makalah ini
bermanfaat untuk menambah wawasan. Penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan penulisan
makalah ini dimasa yang akan datang.
45

DAFTAR PUSTAKA

______(http://www.alpensteel.com/article/47-103-energi-angin--wind-turbine--
wind-mill/892--rata-rata-kecepatan-angin-di-indonesia.html.diakses tanggal 27
Februari 2017)
Wikipedia, 2010.(http://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_angin. diakses tanggal 27
Februari 2017)
______(http://www.howstuffworks.com/environment...ience/wind-power.htm
.diakses tanggal 27 Februari 2017)
Penggunaan-energi-alternatif,2011.(http://majalahenergi.com/forum/energi-baru-
dan-terbarukan/energi-angin/penggunaan-energi-alternatif-tenaga-angin.diakses
tanggal 27 Februari 2017)
______(http://www.howstuffworks.com/environment...ience/wind-power.htm
.diakses tanggal 27 Februari 2017)
______(http://netsains.com/2010/03/solusi-energ...epan-energi-angin-1/
digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&...gdl-mulyatinim-29237. Diakses tanggal
27 Februari 2017)
______(http://www.indoenergi.com/2012/07/jenis-jenis-turbin-angin.htm- diakses
tanggal 27 Februari 2017)

Anda mungkin juga menyukai