Besaran Dan Satuan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

L9k

MODUL PEMBELAJARAN FISIKA DASAR FARMASI


BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN

Diajukan guna melengkapi tugas fisika dasar farmasi

Oleh:
Noer Sidqi Muhammadiy
152210101152

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2017
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Dijelaskan didalam silabus pedoman pendidikan fakultas farmasi, mata kuliah fisika
dasar farmasi bertujuan agar mahasiswa memiliki kemampuan sebagai berikut:
Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, menguasai dan mampu
mengimplementasikan teori, konsep, dan prinsip dalam ilmu fisika, serta
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang farmasi.
1.2. Deskripsi singkat
Penyusunan modul ini disusun dengan penyajian materi fisika yang menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti agar mahsiswa mudah memahami konteks yang
diberikan serta menguasai kompetensi yang diharapkan secara mandiri dan aktif
dalam proses pembelajaran. Dalam modul ini mahasiswa akan mempelajari konsep
dasar Hukum Newton, besaran dan satuannya serta pengukuran.
1.3. Materi
Hukum Newton, besaran dan satuannya serta pengukuran
1.4. Petunjuk penggunaan modul
1. Pelajari daftar isi untuk mengetahui isi dari modul
2. Baca dan Pahami setiap uraian materi yang disajikan dengan baik dan ikuti
contoh-contoh soal dengan cermat.
3. Jawablah pertanyaan yang disediakan pada setiap kegiatan belajar dengan baik
dan benar.
4. Catatlah bagian-bagian yang belum dipahami lalu diskusikan dengan teman
secara berkelompok dan bertanya pada guru.
5. Untuk melakukan kegiatan percobaan, maka baca dan pahami setiap materi
dan langkah-langkah percobaan dengan terlebih dahulu lalu membuat
kelompok untuk kegiatan percobaan.
6. Bila dalam percobaan terdapat kesulitan tanyakan pada pengajar lalu
diskusikan dengan teman secara berkelompok terhadap hasil percobaan yang
didapat.
7. Bila saudara belum menguasai 70% dari tiap kegiatan, maka ulangi kembali
langkah-langkah diatas dengan seksama.

BAB 2. KEGIATAN BELAJAR

2.1.Besaran dan satuan


Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang terdiri dari berbagai konsep dan prinsip.
Keduanya tersebut tersusun atas besaran-besaran fisika. Besaran fisika merupakan sesuatu
yang dapat di ukur dan memiliki satuan.
Didalam ilmu fisika besaran terbagi menjadi dua yaitu besaran pokok dan besaran turunan
(Djonoputro, 1984).
A. Besaran pokok
Besaran pokok merupakan suatu besaran yang telah ditetapkan terlebih dahulu dan
merupakan besaran dasar. Terdapat tujuh macam besaran pokok yaitu panjang, massa,
waktu, suhu, kuat arus, intensitas cahaya, dan jumlah zat. Tabel 1.1
B. Besaran turunan
Besaran turunan merupakan suatu besaran yang didapat dari hasil penjabaran atau
penuruanan dari besaran pokok ataupun besaran turunan itu sendiri. Salah satu contoh
besaran turunan yaitu luas, volume, massa jenis, dll (Mediarman, 2005).
C. Satuan
Satuan merupakan sesutu yang dapat menyatakan hasil pengukuran. Sistem satuan
standar yang digunakan sejak tahun 1960 adalah sistem satuan internasional (SI)
(Djonoputro, 1984).
1. Standar satuan sistem internasional
a. Standar satuan internasional untuk panjang
Satuan besaran panjang dalam SI adalah meter. Pada tahun 1983 konferensi
internasional tentang timbangan dan ukuran memutuskan satu meter merupakan
jarak yang ditempuh oleh cahaya selang waktu 1 banding 299792458 sekon.
Alasan penggunaan kecepatan cahaya ini karena dianggap selalu konstan.
b. Standar satuan internasional untuk massa
Besaran massa dalam SI dinyatakan dengan satuan kilogram (Kg). Para ahli fisika
berpendapat bahwa satu kilogram sebagi massa sebuah silinder yang terbuat dari
bahan campuran platina dan iridium yang disimpan di serves dekat paris. Massa 1
Kg dapat disamakan dengan massa 1 liter air murni suhu 40C.
c. Standar satuan internasional untuk waktu
Dalam SI satuan waktu adalah detik atau sekon. Berdaasarkan definisi para ahli
fisikawan satu detik sama dengan selang waktu yang dibutuhkan oleh atom
sesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9192631770 kali.
2. Konversi berbagai satuan
Konversi satuan sangat diperlukan karena pada umumnya hasil suatu pengukuran
besaran belum tentu dalam satuan yang diinginkan (Gabriel, 1996). Dalam sistem
metriks dikenal awalan naik sampai ke sistem makro maupun turun ke sistem mikro,
seperti ada tabel 1.2.
3. Dimensi besaran pokok dan besaran turunan
Dimensi suatu besaran merupakan cara besaran tersebut tersusun oleh besaran-
besaran pokok. Analisis dimensional digunakan untuk mengetahui besaran-besaran
turunan yang mempunyai besaran sama, serta untuk menganalisis benar atau tidaknya
suatu persamaan atau rumus (Mediarman, 2005).
Dimensi besaran pokok ditulis dalam bentuk huruf kapital tertentu dengan setiap
huruf dibri kurung persegi. Setiap besaran pokok mempunyai satu lambang dimensi.
Lambang dimensi besaran pokok dapat dilihat pada tabel 1.3.

Dimensi besaran turunan berasal dari dimensi besaran pokok. Contohnya luas yang
merupakan besaran turunan dari panjang mempunyai dimensi (L)2
2.2.Pengukuran
Pengukuran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menyatakan besaran suatu
benda dengan menggunakan sautu alat ukur sebagai satuan (hadi, 2005).
1. Mengukur besaran
Mengukur dalam fisika harus menggunakan alat yang benar dan sesuai, hal ini
dilakukan agar satuan yang didapatkan sesuai dengan satuan internasional yang
ditetapkan. Alat ukur merupakan alat yang digunakan dalam pengukuran dan
mempunyai satuan yang baku.
A. Mengukur panjang
Mengukur panjang dapat dilakukan dengan menggunakan alat mistar, jangka
sorong dan mikrometer sekrup. Mistar merupakan alat ukur yang paling sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mistar memiliki ketelitian 1 mm. Hal ini,
karena skala mistar yang terkecil adalah 1mm. Untuk menghindari kesalahan
maka pembacaan harus tegak lurus dengan mata. Jangka sorong merupakan alat
ukur panjang yang memiliki ketelitian lebih tinggi dibandingkan mistar yaitu
sekitar 0,1 mm. Sedangkan mikrometer sekrup merupakan alat ukur besaran
panjang yang memiliki ketelitian paling tinggi yaitu sebesar 0,01 mm. Alat ini
dapat digunakan untuk mengukur ketebalan dan diameter benda yang mempunyai
ukuran kecil dan tipis. Mikrometer sekrup memiliki skala utama dan skala putar
dengan masing-masing ukuran skala 0,1 mm dan 0,01 mm.
B. Mengukur massa benda
Untuk mengukur massa benda dapat dilakukan dengan menggukan timbangan.
Adapun jenis timbangan yang dapa digunakan yaitu timbangan dacin, timbangan
pasar, timbangan ohauss dan timbangan digital. Satuan yang dihasilkan adalah
Kilogram (Kg).

C. Mengukur waktu
Pengukuran waktu dapat dilakukan dengan menggunakan alat ukur seperti jam
dan stopwatch. Untu mengukur interval waktu yang singkat dapat digunakan alat
Stopwatch. Stopwatch yang beredar dipasaran saat ini adalah stopwatch digital
dan manual. Stopwatch memiliki ketelitian sekitar 0,1 sampai 0,01 sekon.
2. Ketidakpastian dalam pengukuran
Dalam melakukan pengukuran, hasil yang didapatkan merupakan hasil yang tidak
akurat 100%. Hal ini karena adanya tingkat ketelitian dari alat yang digunakan untuk
mengukur suatu besaran. Maka dalam setiap pengukuran harus ditambahkan
etidakpastian dalam pengukuran. Misalnya mengukur tebal suatu tablet dengan
menggunakan mistar didapatkan hasil pengukuran (8±0,1) cm, dimana 0,1 cm adalah
batas ketelitian alat ukur mistar. Dengan demikian tebal teblet berkisar antara 7,9 cm
sampai 8,1 cm. Jadi, ketidakpastian dalam pengukuran adalah perbandingan batas
ketelitian dengan nilai benda yang diukur. Persentase ketidakpastian dapat
dirumuskan (Djonoputro, 1984) :

Dalam pengukuran dapat dilakukan penentuan angka penting yaitu angka yang
diperoleh dari hasil pengukura, yang terdiri atas satu atau lebih angka pasti dan satu
angka terakhir yang ditaksir atau diragukan. Misalnya 1,7. Angka 1 merupakan angka
pasti dan angka 7 merupakan angka taksir.
2.3.Soal latihan
1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan pada mikrometer berikut adalah

a. 13,23
b. 13,73
c. 13,53
d. 13,24
e. 13,25

Jawaban:a

2. Hasil pengukuran panjang dan lebar laboratorium farmasetika steril di fakultas


farmasi Universitas Jember adalah 7,51 cm dan 8,2 cm. Maka luas kelas tersebut
sesuai aturan angka penting ialah......m2
a. 61
b. 62
c. 61,5
d. 61,6
e. 51,58

Jawaban d

3. Berikut ini yang termasuk besaran pokok ialah.....


a. Kuat arus, waktu, luas
b. Panjang, massa, suhu
c. Massa, kelvin, gaya
d. Jumlah zat, panjang, berat
e. Volume, gaya, momentum

Jawaban b
4. Dari hasil pengukuran dibawah ini memiliki 3 angka penting ialah.....
a. 5,0603
b. 0,5063
c. 0,0506
d. 0,0056
e. 0,0005

Jawaban a

5. Seorang mahasiswa mengukur panjang suatu tablet dengan menggunakan


mikrometer sekrup didapatkan hasil seperti digambar berapakah nilainya.....
a. 1,60
b. 2,50
c. 3,5
d. 1,8
e. 1,354

Jawaban e
DAFTAR PUSTAKA

Djonoputro, D. (1984). Teori Ketidakpastian Menggunakan Satuan SI. Bandung: ITB press.

Gabriel. (1996). Fisika Kedoteran. Jakarta: EGC.

hadi, M. (2005). Fisika kelas X. Surabaya: Graha pustaka.

Mediarman, B. (2005). Fisika Dasar. Yogyakarta: Graha ilmu.

Anda mungkin juga menyukai