Besaran Dan Satuan
Besaran Dan Satuan
Besaran Dan Satuan
Oleh:
Noer Sidqi Muhammadiy
152210101152
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2017
BAB 1. PENDAHULUAN
Dimensi besaran turunan berasal dari dimensi besaran pokok. Contohnya luas yang
merupakan besaran turunan dari panjang mempunyai dimensi (L)2
2.2.Pengukuran
Pengukuran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menyatakan besaran suatu
benda dengan menggunakan sautu alat ukur sebagai satuan (hadi, 2005).
1. Mengukur besaran
Mengukur dalam fisika harus menggunakan alat yang benar dan sesuai, hal ini
dilakukan agar satuan yang didapatkan sesuai dengan satuan internasional yang
ditetapkan. Alat ukur merupakan alat yang digunakan dalam pengukuran dan
mempunyai satuan yang baku.
A. Mengukur panjang
Mengukur panjang dapat dilakukan dengan menggunakan alat mistar, jangka
sorong dan mikrometer sekrup. Mistar merupakan alat ukur yang paling sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mistar memiliki ketelitian 1 mm. Hal ini,
karena skala mistar yang terkecil adalah 1mm. Untuk menghindari kesalahan
maka pembacaan harus tegak lurus dengan mata. Jangka sorong merupakan alat
ukur panjang yang memiliki ketelitian lebih tinggi dibandingkan mistar yaitu
sekitar 0,1 mm. Sedangkan mikrometer sekrup merupakan alat ukur besaran
panjang yang memiliki ketelitian paling tinggi yaitu sebesar 0,01 mm. Alat ini
dapat digunakan untuk mengukur ketebalan dan diameter benda yang mempunyai
ukuran kecil dan tipis. Mikrometer sekrup memiliki skala utama dan skala putar
dengan masing-masing ukuran skala 0,1 mm dan 0,01 mm.
B. Mengukur massa benda
Untuk mengukur massa benda dapat dilakukan dengan menggukan timbangan.
Adapun jenis timbangan yang dapa digunakan yaitu timbangan dacin, timbangan
pasar, timbangan ohauss dan timbangan digital. Satuan yang dihasilkan adalah
Kilogram (Kg).
C. Mengukur waktu
Pengukuran waktu dapat dilakukan dengan menggunakan alat ukur seperti jam
dan stopwatch. Untu mengukur interval waktu yang singkat dapat digunakan alat
Stopwatch. Stopwatch yang beredar dipasaran saat ini adalah stopwatch digital
dan manual. Stopwatch memiliki ketelitian sekitar 0,1 sampai 0,01 sekon.
2. Ketidakpastian dalam pengukuran
Dalam melakukan pengukuran, hasil yang didapatkan merupakan hasil yang tidak
akurat 100%. Hal ini karena adanya tingkat ketelitian dari alat yang digunakan untuk
mengukur suatu besaran. Maka dalam setiap pengukuran harus ditambahkan
etidakpastian dalam pengukuran. Misalnya mengukur tebal suatu tablet dengan
menggunakan mistar didapatkan hasil pengukuran (8±0,1) cm, dimana 0,1 cm adalah
batas ketelitian alat ukur mistar. Dengan demikian tebal teblet berkisar antara 7,9 cm
sampai 8,1 cm. Jadi, ketidakpastian dalam pengukuran adalah perbandingan batas
ketelitian dengan nilai benda yang diukur. Persentase ketidakpastian dapat
dirumuskan (Djonoputro, 1984) :
Dalam pengukuran dapat dilakukan penentuan angka penting yaitu angka yang
diperoleh dari hasil pengukura, yang terdiri atas satu atau lebih angka pasti dan satu
angka terakhir yang ditaksir atau diragukan. Misalnya 1,7. Angka 1 merupakan angka
pasti dan angka 7 merupakan angka taksir.
2.3.Soal latihan
1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan pada mikrometer berikut adalah
a. 13,23
b. 13,73
c. 13,53
d. 13,24
e. 13,25
Jawaban:a
Jawaban d
Jawaban b
4. Dari hasil pengukuran dibawah ini memiliki 3 angka penting ialah.....
a. 5,0603
b. 0,5063
c. 0,0506
d. 0,0056
e. 0,0005
Jawaban a
Jawaban e
DAFTAR PUSTAKA
Djonoputro, D. (1984). Teori Ketidakpastian Menggunakan Satuan SI. Bandung: ITB press.