Makalah Imunoserologi
Makalah Imunoserologi
Makalah Imunoserologi
Disusun Oleh:
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu reaksi presipitasi dan reaksi flokulasi
2. Untuk mengetahui bagaimana terjadinya reaksi presipitasi dan reaksi flokulasi
3. Untuk mengetahui bagaimana cara uji presipitasi dan cara uji flokulasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Presitipasi
Presipitasi adalah hasil kombinasi antara antigen terlarut dengan antibodi terlarut
menghasilkan suatu komplek yang terlihat. Proses presipitasi pertama kali ditemukan oleh
Kraus tahun 1897 saat kultur bakteri enterik membentuk presipitat bila dicampur dengan
antibodi spesifik.
Presipitation adalah salah satu metode sederhana yang mendeteksi reaksi antigen-antibodi.
kebanyakan antigen multivalent sehingga mampu membentuk satu aggregat dengan adanya
antibodi yang seuai. Jika antigen terlarut bergabung dengan antibodinya dalam lingkungan
yang mengandung elektrolit ( NaCl ) pada suhu dan pH yang cocok, maka gabungan antigen
antibodi ini menjadi presipitat yang tidak dapat larut.
2.6 Flokulasi
Flokulasi adalah proses pengadukan lambat agar campuran koagulan dan air baku
yang telah merata membentuk gumpalan atau flok dan dapat mengendap dengan cepat.
2.7 Prinsip
Dengan pengadukan yang lambat maka flok-flok yang sudah terbentuk dalam proses
koagulasi diperbesar ukurannya, flok-flok akan ke dalam hubungan sehingga partikel-
partikel tersebut saling bertabrakan kemudian melekat dan berubah menjadi ukuran
yang siap turun mengendap dan endapan tersimpan di bak flokulasi.
Segera setelah terbentuk inti flok, inti flok bergabung menjadi flok berukuran lebih besar
yang memungkinkan partikel dapat mengendap.Penggabungan flok kecil menjadi
flok besar terjadi karena adanya tumbukan antar flok. Tumbukan ini terjadi
akibat adanya pengadukan lambat. Pada bak pengaduk cepat, dibubuhkan koagulan.
Pada bak pengaduk lambat, terjadi pembentukan flok yang berukuran besar hingga mudah
diendapkan pada bak sedimentasi. Koagulan yang banyak digunakan dalam pengolahan
air minum adalah aluminium sulfat atau garam-garam besi. Kadang-kadang
koagulan-pembantu, seperti polielektrolit dibutuhkan untuk memproduksi flok yang lebih
besar atau lebih cepat mengendap. Faktor utama yang mempengaruhi proses koagulasi-
flokulasi air adalah kekeruhan, padatan tersuspensi, temperatur, pH, komposisi dan
konsentrasi kation dan anion, durasi dan tingkat agitasi selama koagulasi dan flokulasi, dosis
koagulan, dan jika diperlukan, koagulan-pembantu.
Pada air yang mempunyai alkalinitas tidak cukup untuk bereaksi dengan alum, maka
perlu ditambahkan alkalinitas dengan menambah kalsium hidroksida.
Derajat pH yang optimum untuk alum berkisar 4,5 hingga 8, karena aluminium hidroksida
relatif tidak terlarut.
Ferro sulfat membutuhkan alkalinitas dalam bentuk ion hidroksida agar menghasilkan reaksi
yang cepat. Untuk itu, Ca(OH)2 ditambahkan untuk mendapatkan pH pada level di mana ion
besi diendapkan sebagai Fe(OH)3.
2.9 Tujuan
2.11 Gangguan
- Waktu flokulasi
- Jumlah energi yang diberikan
- Jumlah koagulan
- Jenis dan jumlah koagulan/flokulan pembantu
- Cara pemakaian koagulan/flokulan pembantu
- Resirkulasi sebagian lumpur (jika memungkinkan)
- Penetapan pH pada proses koagulasi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Presipitation adalah salah satu metode sederhana yang mendeteksi reaksi antigen-
antibodi. kebanyakan antigen multivalent sehingga mampu membentuk satu aggregat dengan
adanya antibodi yang seuai. Jika antigen terlarut bergabung dengan antibodinya dalam
lingkungan yang mengandung elektrolit ( NaCl ) pada suhu dan pH yang cocok, maka
gabungan antigen antibodi ini menjadi presipitat yang tidak dapat larut.