Kemampuan Penalaran
Kemampuan Penalaran
Kemampuan Penalaran
1
Menurut Suriasumantri (1999 : 42) penalaran merupakan suatu proses
berpikir dalam menarik sesuatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Menurut
Fadjar Shadiq (dalam Wardhani, 2008 : 11) penalaran adalah suatu proses atau
suatu aktivitas berpikir untuk menarik suatu kesimpulan atau proses berpikir
dalam rangka membuat suatu pernyataan baru yang benar berdasarkan pada
beberapa pernyataan yang kebenarannya telah dibuktikan atau diasumsikan
sebelumnya
2
penalaran matematis adalah penalaran mengenai objek matematika. Objek
matematika dalam hal ini adalah cabang-cabang matematika yang dipelajari
seperti statistika, aljabar, geometri dan sebagainya.
Penalaran matematis juga dapat diartikan salah satu proses berfikir yang
dilakukan dengan cara menarik suatu kesimpulan dimana kesimpulan tersebut
merupakan kesimpulan yang sudah valid atau dapat dipertanggung jawabkan
(Nurrahman,2011)
3
menggunakan penalaran untuk memvalidasi pemikiran kita, maka kita
meningkatkan rasa percaya diri dengan matematika dan berpikir secara matematis.
4
Pada dasarnya setiap penyelesaian soal matematika apa pun memerlukan
kemampuan pemahaman dan penalaran. Melalui penalaran siswa diharapkan
dapat melihat bahwa matematika merupakan kajian yang masuk akal tanpa merasa
tergantung pada cara-cara yang instan dalam menyelesaikan persoalan
matematika. Siswa dapat berpikir dan bernalar suatu persoalan matematika
apabila telah dapat memahami persoalan tersebut. Dengan demikian siswa merasa
yakin bahwa matematika dapat dipahami, dipikirkan, dibuktikan dan dievaluasi.
Penalaran induktif
Penalaran deduktif
5
(2006, hlm.29) “Bahwa kebenaran suatu pernyataan haruslah didasarkan pada
kebenaran pernyatan-pernyataan lain. Dalam penalaran deduktif kebenaran satiap
pernyataan harus didasarkan pada pernyataan sebelumnya yang benar .
Pada hari senin doni pergi ka danau dan ia melihat seekor angsa berwarna
putih , kemuadian pada hari selasa dan rabu doni pergi lagi ke danau dan melihat
angsa berwarna putih , dengan penalaran induktif doni menarik kesimpulan bahwa
semua angsa berwarna putih . Padahal tidak semua angsa berwarna putih.Maka
dari itu didalam matematika , penalaran induktif tidak dipakai , matematika lebih
menggunakan penalaran deduktif yang penarikan kesimpulannya dari pernyataan
atau fenomena – fenomena umum kemudian baru ke khusus .
6
menyusun argument yang valid; (7) menyusun pembuktian langsung, pembuktian
tak langsung, dan pembuktian dengan induksi matematika.
Sedangkan menurut Asep Jihad (2013) , indikator Penalaran terdiri atas :
Menarik kesimpulan logis
Memberikan penjelasan dengan menggunakan model, fakta, sifat-sifat dan
hubungan
Memperkirakan jaaban dan proses solusi
Menggunakan pola dan hubungan untuk menganalisis situasi matematika
Menyusun dan menguji Konjektur
Merumuskan lawan contoh (counter examples)
Mengikuti aturan inferensi, memeriksa validitas argument
Menyusun argumen yang valid
Menyusun pembuktian langsung , tidak langsung, dan menggunkan
induksi matematika
Selain itu, indikator kemampuan penalaran yang dijelaskan dalam teknis
Peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas nomor 506/C/Kep/PP/2004, diuraikan
bahwa indikator siswa memiliki kemampuan penalaran adalah mampu: (Yulia,
2012:14)
1. Mengajukan dugaan
2. Melakukan manipulasi matematika
3. Menarik kesimpulan, menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti
terhadap kebenaran solusi.
4. Menarik kesimpulan dari pernyataan.
5. Memeriksa kesahihan suatu argument.
6. Menemukan pola atau sifat dari gejala matematis untuk membuat
generalisasi.
Indikator kemampuan penalaran matematis yang dikemukakan oleh TIM
PPPG Matematika (dalam Damayanti, 2012:15) adalah sebagai berikut:
1. Mengajukan dugaan
2. Melakukan manipulasi matematik
7
3. Menarik kesimpulan, menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti
terhadap kebenaran solusi
4. Menarik kesimpulan dari pernyataan
5. Memeriksa kesahihan suatu argumen
6. Menentukan pola atau sifat dari gejala matematis untuk membuat
generalisasi
SOAL PENALARAN
Materi pokok : Barisan dan Deret Aritmatika
Kelas : XI SMK
Standar Kompetensi : Menerapkan konsep barisan dan deret dalam
pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : Menerapkan konsep barisan dan deret geometri.
SOAL :
Perhatikan gambar di bawah ini, jika panjang sisi pada persegi terbesar
adalah 1 satuan panjang dan persegi berikutnya diperoleh dengan cara
menghubungkan semua titik tengan pada ke empat sisinya. Tentukan luas
daerah yang diarsir.
Jawab :
L1 L2
L3
L
L
Llll
8
Diketahui persegi terbesar mempunyai panjang sisi 1 satuan panjang,
1
berarti luasnya = 1 satuan luas. Daerah L1 yang diarsir = 8 satuan luas.
1 1 1 1
Luas daerah L2 adalah 2 dari L1 atau L2 = (2) (8) = 16
1 1 1 1
Luas daerah L3 adalah 2 dari L2 atau L3 = (2) (16) = 32
1 1 1 1
Luas daerah L3 adalah 2 dari L3 atau L4 = (2) (32) = 64
1 1 1 1
Luas daerah L2 adalah 2 dari L4 atau L5 = (2) (64) = 128
9
atau visual dari pengetahuan abstrak.
4
Jawaban sempurna, siswa menggunakan pengetahuan dari
bahasa pengukuran, aljabar, geometri dan bilangan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Asep Jihad dan Abdul Haris .2008. Evaluasi Pembelajaran .Yogyakarta : Multi
Pressindo
BSNP. 2006 . Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:
Badan Standar Nasional Pendidikan.
Sudjana, Nana. 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Sinar
Baru Algesindo.
11
Yulia Winda .2012 . Implementasi Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan
Investigasi dalam Meningkatkan Kemapuan Penalaran Matematis
Siswa SMP. Skripsi UPI.Bandung
https://arniatiu.files.wordpress.com/2010/12/soal-dan-rubrik.docx
12