JURNALKU
JURNALKU
JURNALKU
HUBUNGAN SIKAP KERJA DENGAN KEJADIAN LOW BACK PAIN PADA PETANI
DI KELURAHAN WATANG PALAKKA KECAMATAN TANETE RIATTANG BARAT
KABUPATEN BONE
ABSTRAK
Tujuan penelitian :
1. Untuk mengetahui hubungan sikap kerja dengan kejadian Low back pain pada petani
di Kelurahan Watang Palakka Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone.
2. Untuk mengetahui perbedaan kerjadian LBP pada petani yang menggunakan Sikap
Kerja Tabela dan petani yang menggunakan Sikap Kerja Tapin di Kelurahan Watang
Palakka Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone
Metode penelitian:
Metode yang digunakan adalah metode potong lintang (cross sectional). Populasi
penelitian tidak diketahui. Metode pengambilan sampling dengan menggunakan teknik
purposive sampleing dan menggunakan rumus proporsi binomunal sehingga didapatkan
sampel minimum sebanyak 85 responden.
Hasil penelitian :
Berdasarkan hasil penelitian sampel yang di temukan sebanyak 91 responden terdapat
38 petani yang tidak mengalami LBP dan 53 sisanya mengalami LBP. Adapun perbedaan sikap
kerja Tapin dan Tabela dalam penelitian ini Tapin beresiko 11 kali mengalami LBP di
bandingkan dengan sikap Kerja Tabela
Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji Chi-Squer menujukkan terdapatnya hubungan
anatara sikap kerja dengan kejadian LBP (p-value = 0,000).
Kesimpulan :
Terdapat hungan sikap kerja dengan kejadian LBP pada petani di Kelurahan Watang
Palakka Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone. dan terdapat perbedaan kejadian
low back pain di mana Tapi beresiko 11 kali mengalami LBP di bandingkan dengan Tabela
Research Purposes:
1. To Figure out the relationship between Working attitude and low back pain of farmers
in Watang Palakka, Tanete Riattang Barat, Bone Regency
2. To grasp the difference between the occurrence of Low Back Pain suffered by the
farmers having Tabela working attitude and those having Tapin in Watang Palakka,
Tanete Riattang Barat, Bone Regency
Research Method:
The method administered in this research was cross sectional method. The population was not
identified. The sample was taken by using purposive sampling technique, and calculated by
using binominal proportion formula, which then resulted 85 respondents as minimum sample.
Findings:
Based on the findings, 38 farmers did not suffer for low back pain, and 53 did. The researcher
found that Tapin working attitude had more risks 11 times than Tabela working
attitude.According to the Chi Square test, the researcher concluded that there was a relationship
between working attitude with the occurrence of low back pain (p value = 0,000)
Conclusion
There was a relationship between working attitude with the occurrence of low back pain
suffered by the farmers in Watang Palakka, Tanete Riattang Barat, Bone Regency. Moreover,
Tapin working attitude had more risks 11 times than Tabela working attitude.
pekerjaan adalah petani. Dari data survei menurunkan tingkat produktifitas kerja
dari 43.000 pekerja di sektor pertanian, penurunan hasil pertanian sehingga para
27.000 diantaranya mengalami keluhan petani merasa khawatir akan kejadian Low
Low back pain. Dari data diatas back pain. Pada dasarnya Low back pain
sangat beresiko menimbulkan keluhan Low kumpulan dari gejalah yang ditimbulkan
back pain, jika kegiatan bertani tersebut oleh patologi yang terjadi dipunggung
hubungan dengan karakteristik populasi tidak diketahui dan dengan nilai p = 0.68.
bertani
ditetapkan =0,05
menjadi 4.
Berdasarkan hasil penelitian dan N
Variable
(Jumlah)
Pengolahan data dilakukan dengan
Tidak LBP 38
beberapa tahap seperti editing, coding, LBP 53
Total 91
scoring, tabulation, dan penyajian data Sumber data: Data Primer Januari 2017
dengan menggunakan aplikasi SPSS
Berdasarkan Tabel 5.2 dapat di
(Statistical Package Social Sciences).20,0
ketahui bersama dari 91 responden terdapat
for windows, maka diperoleh hasil sebagai
38 petani yang tidak mengalami LBP
berikut
dengan Presentase 41,8% dan 53 petani
1. Analisis Univariat
lainnya mengalami LBP dengan presentase
(0,05) sehingga H0 ditolak artinya terdapat Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone
pengaruh sikap kerja dengan kejadian LBP pada tanggal 2 Januari hingga 2 februari
sikap kerja yang berbeda seperti Tabela dan yang banyak dikeluhkan oleh petani.
Tapin. Tabela merupakan tehnik tanam Menurut penelitian Velina, dkk (2013)
terbaru dengan posisi kerja berdiri dengan dalam Hubungan posisi bekerja petani
gaya mendorong atau menarik sebuah alat Lansia dengan Risiko Terjadinya Nyeri
yang telah tersisi benih padi. Pada saat Punggung Bawah Di Wilayah Kerja
gravitasi berlokasi pada pelvis, gerakan Jember, sebanyak 56,8% petani melakukan
pelvis sangat bergantung pada sendi sendi posisi kerja membungkuk yang tidak
Sebaliknya Tapin merupakan tehnik tanam keluhan LBP. Posisi kerja membungkuk
konvensional yang memiliki posisi kerja yang dilakukan secara statis dan repetitif
kompresi di seluruh tubuh khususnya pada mekanik maupun biologis sehingga akan
Square sikap kerja Tapin lebih beresiko 11 Berdasarkan hasil tesebut peneliti dapat
1–80.
3. Remon, Utami GT, Dewi AP.
Hubungan Antara Posisi Tubuh Saat 8. Koesyanto H. Masa Kerja Dan Sikap
4. Health NI of. Low back pain. 9. Sitepu DS, Sinaga MM, Lubis HS.
Disorders and Stroke. 2014. p. 1–26. Dengan Keluhan Low back pain
2003;81(9):671–6.
10. Munir S. Analisis Nyeri Punggung
Bawah PAada Pekerja Bagian Final 15. Siregar WA, Murdy S, Saputra A.
2011;7(14):39–50.
13. Susanti N, Hartiyah, Kuntowato D.
Hubungan Berdiri Lama dengan 18. Kusuma IF, Hasan M, Hartati RI.
2013;60–73.
26. BN Birabi.2012. Prevalence of low
6.
157.