JURNALKU

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

FAKULAS KEDOKTERAN

UNIVERITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Skrips, 09 Maret 2017

Fitrianti.C, NIM 10542048313

HUBUNGAN SIKAP KERJA DENGAN KEJADIAN LOW BACK PAIN PADA PETANI
DI KELURAHAN WATANG PALAKKA KECAMATAN TANETE RIATTANG BARAT
KABUPATEN BONE

ABSTRAK

Tujuan penelitian :
1. Untuk mengetahui hubungan sikap kerja dengan kejadian Low back pain pada petani
di Kelurahan Watang Palakka Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone.
2. Untuk mengetahui perbedaan kerjadian LBP pada petani yang menggunakan Sikap
Kerja Tabela dan petani yang menggunakan Sikap Kerja Tapin di Kelurahan Watang
Palakka Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone
Metode penelitian:
Metode yang digunakan adalah metode potong lintang (cross sectional). Populasi
penelitian tidak diketahui. Metode pengambilan sampling dengan menggunakan teknik
purposive sampleing dan menggunakan rumus proporsi binomunal sehingga didapatkan
sampel minimum sebanyak 85 responden.
Hasil penelitian :
Berdasarkan hasil penelitian sampel yang di temukan sebanyak 91 responden terdapat
38 petani yang tidak mengalami LBP dan 53 sisanya mengalami LBP. Adapun perbedaan sikap
kerja Tapin dan Tabela dalam penelitian ini Tapin beresiko 11 kali mengalami LBP di
bandingkan dengan sikap Kerja Tabela
Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji Chi-Squer menujukkan terdapatnya hubungan
anatara sikap kerja dengan kejadian LBP (p-value = 0,000).
Kesimpulan :
Terdapat hungan sikap kerja dengan kejadian LBP pada petani di Kelurahan Watang
Palakka Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone. dan terdapat perbedaan kejadian
low back pain di mana Tapi beresiko 11 kali mengalami LBP di bandingkan dengan Tabela

Kata Kunci: Low Back Pain, Tapin, Tabela

THE RELATIONSHIP BETWEEN WORKING ATTITUDE AND LOW BACK PAIN


OF FARMERS IN WATANG PALAKKA, TANETE RIATTANG BARAT, BONE
REGENCY
ABSTRACT

Research Purposes:

1. To Figure out the relationship between Working attitude and low back pain of farmers
in Watang Palakka, Tanete Riattang Barat, Bone Regency
2. To grasp the difference between the occurrence of Low Back Pain suffered by the
farmers having Tabela working attitude and those having Tapin in Watang Palakka,
Tanete Riattang Barat, Bone Regency

Research Method:

The method administered in this research was cross sectional method. The population was not
identified. The sample was taken by using purposive sampling technique, and calculated by
using binominal proportion formula, which then resulted 85 respondents as minimum sample.

Findings:

Based on the findings, 38 farmers did not suffer for low back pain, and 53 did. The researcher
found that Tapin working attitude had more risks 11 times than Tabela working
attitude.According to the Chi Square test, the researcher concluded that there was a relationship
between working attitude with the occurrence of low back pain (p value = 0,000)

Conclusion

There was a relationship between working attitude with the occurrence of low back pain
suffered by the farmers in Watang Palakka, Tanete Riattang Barat, Bone Regency. Moreover,
Tapin working attitude had more risks 11 times than Tabela working attitude.

Keywords:Low Back Pain, Tapin, Tabel

PENDAHULUAN pain adalah nyeri punggung bawah tanpa

Berdasarkan penelitian, di Indonesia penjalaran ketungkai hanya mejalar ke

prevalensi penderita penyakit bokong serta paha belakang (PERDOSSI).

musculoskeletal tertinggi menurut Low back pain pada umumnya dapat

pekerjaan adalah petani. Dari data survei menurunkan tingkat produktifitas kerja

work-related disease menunjukkan bahwa para petani yang berdampak pada

dari 43.000 pekerja di sektor pertanian, penurunan hasil pertanian sehingga para

27.000 diantaranya mengalami keluhan petani merasa khawatir akan kejadian Low

Low back pain. Dari data diatas back pain. Pada dasarnya Low back pain

membuktikan bahwa kegiatan bertani bukan sebuah penyakit tetapi merupakan

sangat beresiko menimbulkan keluhan Low kumpulan dari gejalah yang ditimbulkan

back pain, jika kegiatan bertani tersebut oleh patologi yang terjadi dipunggung

dilakukan terus menerus bisa menyebabkan bawah diantaranya hernia nucleus

berbagai cederah Muskuloskeletal. pulposus, spinal stenosis, spinal instability,


sacroiliac joint dysfunction,
National Health Interview Survey spondylolisthesis, hip desease, gyne
(NHIS,Berdasarkan definisinya, Low back
desease,facet arthropathy, piriformis atau kegiatan yang mempunyai variasi
syndrome, kanker pelvic, myofascial pain,.4
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

(METODE PENELITIAN) dipelajari dan kemudian ditarik

A. Desain penelitian kesimpulannya”.20

Jenis penelitian ini mengarah pada


Penelitian ini di lakukan di Kel.
penelitian analitik sebab dalam penelitian
Watangpalakka Kab. Bone Sulawesi
ini peneliti mencoba menggalih hubungan
Sikap Kerja TABELA dengan kejadian Selatan tahun 2016. Penelitian ini meneliti
Low back pain pada petani di Kel.
tetang hubungan sitem kerja TABELA
Watangpalakka Kab.Bone. Adapun desain
dengan kejadian Low back pain pada petani
penelitian yang digunakan adalah cross
sectional dimana peneliti hanya di Kel. Watangpalakka Kab.Bone. dan
mengobservasi fenomena di satu waktu
menjadi obyek penelitian ini adalah para
yang telah di tentukan pendekatan cross
petani di Kel. Watangpalakka Kab. Bone
sectional mampu menjelaskan hubungan
antara variable pada populasi yang diteliti. yang memenuhi kreteria inklusi.

B. Tempat dan waktu penelitian


D. Populasi dan Sampel
1. Tempat penelitian Penelitian ini
Jumlah populasi dalam penelitian
dilaksanakan di Kel.Watang
Palakka Kec. Tanete Riantang Barat ini adalah seluruh warga yang bermata
Kab. Bone Sulawesi Selatan
pencarian sebagai Petani padi. Banyak
2. Waktu penelitian Penelitian ini populasi Petani Padi di Kel. Watang
dilaksanakan pada tanggal 2 Januari
Palakka tidak diketahui
hingga 2 Februari 2017

C. Obyek Penelitian Pengambilan sampel di dasarkan

dengan jumlah populasi petani di Kel.


Menurut Sugiyono (2012:38)
Watangpalakka Kab. Bone. Adapun teknik
pengertian objek penelitian yaitu “Suatu
pengambilan sampel pada penelitian ini
atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek
dengan menggunakan purposive sampling
yakni pemilihan sampel didasarkan pada Menurut badan pertanian setempat

kreteria tertentu yang dianggap mempunyai jumlah populasi petani di watangpalakka

hubungan dengan karakteristik populasi tidak diketahui dan dengan nilai p = 0.68.

yang telah di ketahui sebelumnya Berdasarkan rumus diatas maka besar

sampel minimal yang digunakan adalah 85


Untuk penelitian yang mengunakan
petani
cross-secctional maka untuk menentukan

besar sampel dapat menggunakan proporsi E. Kriteria inklusi dan esklusi

binomunal (binomunal proportions) yakni


1. Kreterian inklusi

a. Adanya kesedian subjek untuk

melalui serangkaian penelitian

b. Usia 18-65 tahun dan masih aktif

bertani

n = jumlah sampel yang minimal yang c. IMT normal

diperukan derajat kepercayaan


2. Kriteria ekslusi

p = proporsi petani mengalami Low back


a. Subjek bermata pencarian rangkap
pain
b. Riwayat penyakit (spondylolstesis
q = 1-p (proporsi yang petani tidak
ischalgia kanker)
mengalami Low back pain)
c. Riwayat mengalami trauma
d = limit dari error atau presisi absolut yang

ditetapkan =0,05

Z1-α/2 = 1,96 at au 2 (Z1-α/2 ) dibulatkan

menjadi 4.
Berdasarkan hasil penelitian dan N
Variable
(Jumlah)
Pengolahan data dilakukan dengan
Tidak LBP 38
beberapa tahap seperti editing, coding, LBP 53
Total 91
scoring, tabulation, dan penyajian data Sumber data: Data Primer Januari 2017
dengan menggunakan aplikasi SPSS
Berdasarkan Tabel 5.2 dapat di
(Statistical Package Social Sciences).20,0
ketahui bersama dari 91 responden terdapat
for windows, maka diperoleh hasil sebagai
38 petani yang tidak mengalami LBP
berikut
dengan Presentase 41,8% dan 53 petani
1. Analisis Univariat
lainnya mengalami LBP dengan presentase

Tabel 5.1 58,2 % hal ini menujukkan bahwa petani


Distribusi berdasarkan Sikap Kerja Petani
lebih
N cenderung mengalami
% LBP.
Variabel
(Jumlah) Presentase
Tabela 2. 62 Analisis Bivariat
68,1
Tapin 29 31,9

Total 91 Tabel 5.3


100,0
Hubungan sikap kerja dengan kejadian
Sumber data: Data Primer, Januari 2017 Low back Pain pada Petani di Kelurahan
Watang Palakka Kecamatan Tanete
Berdasarkan Tabel 5.1 dapat Riattang Barat Kabupaten Bone
LBP_atau_TidakLBP
diketahui bersama dari 91 responden Variabel Ya Tidak Total V
n % n % N %
terdapat 62 petani yang menggunakan sikap
Tapin 27 89,7% 3 10,3% 29 68,1% 0
kerja Tabela dengan presentase 68,1% dan Tabela 26 43,5% 35 56,5% 62 31,9%
Sumber data: Data Primer Januari 2017
29 petani lainnya menggunakan sikap kerja

Tapin dengan presentase 31,9% Berdasarkan tabel 5.3 dapat

diketahui bahwa sikap kerja Tapin Beresiko


Tabel 5.2
Distribusi LBP ( Low Back Pain) 11x mengalami LBP dibandingkan dengan

sikap kerja Tabela. Dari analisis

menggunakan uji Chi-Square maka hasil p-


value 0,000 hasil tersebut lebih Kecil dari α Kelurahan Watang Palakka Kecamatan

(0,05) sehingga H0 ditolak artinya terdapat Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone

pengaruh sikap kerja dengan kejadian LBP pada tanggal 2 Januari hingga 2 februari

pada petani di Kelurahan Watang Palakka 2017 menunjukkan bahwa terdapat

Kecamatan Tanete Riattang Barat hubungan antara sikap kerja dengan

Kabupaten Bone. kejadian Low Back Pain pada petani

dengan analisis Uji Chi-Square nilai p-


PEMBAHASAN
value 0,000 lebih kecil dari 0,05.
A. Variable Penelitian
B. Hubungan sikap kerja dengan
Pada peneltian Kaur Kiranjit 2015
kejadian Low Back pain
menyatakan bahwa prevalensi LBP pada
Tulang Vertebra adalah salah satu
petani kisaran 68,6%. Hal ini diperkuat oleh
contoh tualng pengangkut beban. Tulang
penelitian yang dilakukan oleh Gupta
vetebra memiliki kurva normal untuk
(2013) kepada petani di Kanpur India tahun
stabilisasi. Dalam keseharian saat bekerja
2013 ditemukan keluhan musculoskeletal
petani banyak melibatkan aktifitas yang
terbanyak yang dialami petani adalah LBP,
memperberat kerja vertebra khususnya
yaitu sebanyak 60%. Penelitian lain yang
Vertebra bagian Lumbal terletak
dilakukan oleh Panada (2011) juga
dipunggung bawah di antara thoraks dan
menyatakan prevalensi keluhan LBP pada
sacrum.22 Daerah vertebra bagian lumbal
petani beras di Thailand sebanyak 77,4%.
yang mengalami kompresi lebih besar
Birabi BN (2012), yang juga melakukan
dibandingkan kompresi yang terjadi
penelitian pada petani di wilayah Selatan
dibagian tubuh yang lain dengan rata-rata
Nigeria, menemukan sebanyak 67,10%
selisih 40N, hal tesebut mengakibatkan
petani memiliki keluhan LBPHasil
munculnya keluhan LBP.
peneltian yang telah dilakukan di
Dalam aktifitas petani memiliki dimana LBP merupakan salah satu MSDs

sikap kerja yang berbeda seperti Tabela dan yang banyak dikeluhkan oleh petani.

Tapin. Tabela merupakan tehnik tanam Menurut penelitian Velina, dkk (2013)

terbaru dengan posisi kerja berdiri dengan dalam Hubungan posisi bekerja petani

gaya mendorong atau menarik sebuah alat Lansia dengan Risiko Terjadinya Nyeri

yang telah tersisi benih padi. Pada saat Punggung Bawah Di Wilayah Kerja

seseorang berdiri tegak maka pusat Puskesmas Sumber Jambe Kabupaten

gravitasi berlokasi pada pelvis, gerakan Jember, sebanyak 56,8% petani melakukan

pelvis sangat bergantung pada sendi sendi posisi kerja membungkuk yang tidak

yang terletak di vertebra dibagian lumbal.24 ergonomis yang menyebabkan timbulnya

Sebaliknya Tapin merupakan tehnik tanam keluhan LBP. Posisi kerja membungkuk

konvensional yang memiliki posisi kerja yang dilakukan secara statis dan repetitif

membungkuk atau jongkok. Saat akan mempengaruhi spinal disc dan

membungkuk atau berjongkok terjadi menyebaban kerusakan pada baik secara

kompresi di seluruh tubuh khususnya pada mekanik maupun biologis sehingga akan

muncul LBP. Sikap yang tidak baik dalam


Berdasarkan penelitian Kaur 2015
bekerja mengakibatkan tubuh menjadi
hasil penelitiannya mengenai posisi kerja,
cepat lelah dan menimbulkan ketegangan
diperoleh bahwa petani yang sering
otot sehingga menyebabkan timbul nyeri.2
melakukan posisi kerja “bungkuk” lebih
Berdasarkan hal diatas maka sikap
banyak mengalami keluhan LBP (68,6%)
kerja Tapin dengan posisi kerja
dibandingkan dengan posisi tubuh lain
membungkuk lebih memiliki resiko
seperti jongkok (63,6%), angkat (67,5%),
mengalami LBP di bandingkan dengan
gendong (58,8%) dan posisi lainnya. Posisi
Tabela yang menggunakan posisi kerja
tubuh yang tidak ergonomis saat bekerja
berdiri. Hal tersebut sejalan dengan
akan menyebabkan munculnya MSDs
penelitian ini, berdasarkan analisis Chi- Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone.

Square sikap kerja Tapin lebih beresiko 11 Berdasarkan hasil tesebut peneliti dapat

kali mengalami Low Back Pain di menarik kesimpulan bahwa terdapat

bandingkan sikap kerja hubungan sikap kerja dengan kejadian low

back pain pada petani di Kelurahan Watang


C. Kelemahan dan keterbatasan
Palakka Kabupaten Bone. Sikap kerja
Penelitian
sangat mempengaruhi low back pain pada
Dalam penelitian ini beberapa
petani meskipun dalam melaksanakan
responden (petani) yang acuh dalam
kegiatan bertani petani memilki sikap kerja
menjawab kuesioner yang dibagikan
yang berbeda namun tetap dapat
sehingga pengisian kusioner tidak
menimbulkan Low back Pain . Namun
signifikan dan sebagian reponden lainnya
terdapat perbedaan kejadian LBP pada
tidak mampu membaca dengan benar
petani yang menggunakan Sikap Kerja
sehingga dalam pengisian kuesioner
Tabela dan petani yang menggunakan
responden memerlukan bantuan untuk
Sikap Kerja Tapin dimana Tapin lebih
pengisian kuesioner dimana peneliti
berisiko 11x mengalami Low back Pain di
memiliki peran besar dalam membantu
bandingkan dengan sikap kerja Tabela di
petani untuk memahami isi kuesioner.
Kelurahan Watang Palakka Kecamatan

KESIMPULAN Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone.

Dari analisis menggunakan uji Chi-

Square maka hasil p-value 0,000 hasil

tersebut lebih Kecil dari α (0,05) sehingga

H0 ditolak artinya terdapat pengaruh sikap

kerja dengan kejadian LBP pada petani di

Kelurahan Watang Palakka Kecamatan


5. Tarwaka, Bakri SH, Sudiajeng L.

DAFTAR PUSTAKA Ergonomi untuk Keselamatan,

Kesehatan Kerja dan Produktivitas

[Internet]. 2004. 120-121 p.


1. Nono R, Anwar S, Candradijaya A,
Available from:
Muharam A, Martino I, Tejaningsih,
http://shadibakri.uniba.ac.id/wp-
et al. Rencana Pembangunan Jangka
content/uploads/2016/03/Buku-
Menengah Nasional (RPJMN)
Ergonomi.pdf
Bidang Pangan dan Pertanian 2015-

2019. 2015. 6. Katana T. Faktor–Faktor Yang

Mempengaruhi Keluhan Low back


2. Kaur K. Prevalensi Keluhan Low
painpada Kegiatan Mengemudi Tim
back pain ( LBP ) Pada Petani di
Ekspedisi Pt Enseval Putera
Wilayah Kerja UPT Kesmas
Megatrading Jakarta Tahun 2010.
Payangan Gianyar April 2015
2010;31–40.
Kiranjit Kaur. ISM. 2015;5(1):49–

59. 7. Yuliana. Low back pain. In 2011. p.

1–80.
3. Remon, Utami GT, Dewi AP.

Hubungan Antara Posisi Tubuh Saat 8. Koesyanto H. Masa Kerja Dan Sikap

Bekerja Terhadap Kejadian Low Kerja Duduk Terhadap Nyeri

back pain (LBP) Pada Petani Sawit. Punggung. J Kesehat Masy.

JOM. 2015;2(2):1396–400. 2013;9(1).

4. Health NI of. Low back pain. 9. Sitepu DS, Sinaga MM, Lubis HS.

National institute of Neurological Faktor-Faktor Yang Berhubungan

Disorders and Stroke. 2014. p. 1–26. Dengan Keluhan Low back pain

Pada Petani Jeruk di Desa Dokan


Kecamatan Merek Kabupaten Karo. 14. Ehrlich GE. Low back pain. Bull

2015; World Health Organ.

2003;81(9):671–6.
10. Munir S. Analisis Nyeri Punggung

Bawah PAada Pekerja Bagian Final 15. Siregar WA, Murdy S, Saputra A.

Packing. 2012. Komparasi Usaha tani Padi Sawah

Sistem TAPIN dan Sistem TABELA


11. Septiana Setyaningrum M.
di Kec. Geragai Kab. Tanjung
Hubungan Indeks Massa Tubuh
Jabung Timur. Sosio Ekon Bisnis.
dengan Angka Kejadian Low back
2015;18(2):37–46.
pain di RSUD DR. MOEWARDI

SURAKARTA. 2014;1–14. 16. Rauw L esther. Perbandingan

Keuntungan Usahatani Padi Sawah


12. Negara KNDP, Wibawa A,
dengan Teknik Tanam Pindah dan
Purnawati S. Hubungan Antara
Teknik Tanam Benih Langsung di
Indeks Massa Tubuh (IMT) Kategori
Dumoga Utara Kabupaten Bolaang
Overweight Dan Obesitas Dengan
Mongondow. 2015;1–15.
Keluhan Low back pain (LBP) Pada

Mahasiswa Fakultas Kedokteran 17. Setyawan Feb. Penerapan Ergonomi

Universitas Udayana. 2015;3(1). Dalam Konsep Kesehatan.

2011;7(14):39–50.
13. Susanti N, Hartiyah, Kuntowato D.

Hubungan Berdiri Lama dengan 18. Kusuma IF, Hasan M, Hartati RI.

Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pengaruh Posisi Kerja Terhadap

Miogenik pada Pekerja Kasir Di Kejadian Low back pain Pada

Surakarta. Fisioterapi. Pekerja di Kampung Sepatu,

2015;5(1):60–70. Kelurahan Miji, Kecamatan Prajurit

Kulon, Kota Mojokerto.


2014;10:59–66. 23 Sherwood Lauralee, 2011,Fisiologi

Manusia, Ed; 6, Penerbit Buku


19. Sutrio, Firdaus OM. Analisis
Kedokteran ECG, Jakarta
Pengukuran RULA dan REBA

Petugas pada Pengangkatan Barang 24. Cameron John R, Skofronick James

di Gudang dengan Menggunakan G, Grant Roderick M (2006), Fisika

Software Ergolntelligence ( Studi Tubuh Manusia, Edisi 2, Medical

kasus : Petugas Pembawa Barang di Physics Publishing, Jakarta

Toko Dewi Bandung ). Pros Semin


25. Gusetoiu R. (2011).
Nas Ritektra. 2011;203–10.
Musculoskeletal Disorder in

20. Wahyuni F. Pengaruh profitabilitas Agriculture. Jurnal of Occupational

terhadap harga saham. Tesis Strat Medicine. Faculty of Mechanics

Progr Stud Magister Sains Akunt University of Timisoara Romania.

Univ Diponegoro, Semarang. (29), halaman 35-46.

2013;60–73.
26. BN Birabi.2012. Prevalence of low

21 Price Sylvia A, Lorraine M Wilson back pain among peasant farmers

(2005), Patofisiologi, Edisi6, in a rural community in South

Penerbit Buku Kedokteran ECG, South Nigeria. University of Port

Jakarta Horcourt Teaching

22 Moore Keith L, Arthur F.Dalley 28. Abdullah Bin Muhammad Bin

(2013), Anatomi Berorientasi Klinis, Abdurrahman Bin Ishaq Al-Sheikh,

edisi 5, Penerbit Erlangga Medical 2005. Tafsir Ibnu Katsir Jilid 8,

series, Jakarta; Ciracas Bogor: Pustaka Imam asy-Syafi’i.

29. Ade Hashman, 2012. Rahasia


Kesehatan Rasulullah: Meneladani Kautsar.

Gaya Hidup Sehat Nabi


36. Agus Mustofa, Untuk Apa
Muhammad Saw., Jakarta: Noura.
Berpuasa: Scientific

30. Anon, Fathul Bari, Ibnu Hajar, Fasting,(Surabaya:Padma Press,

18/219, Mawqi’ Al Islam. 2004), hlm. 104

31. Dhita Juliena, 2015. Etos Kerja

Dalam Perspektif Al-Qur’an. , pp.2–

6.

32. Irham, M., 2012. Etos Kerja dalam

Perspektif islam. , 14(128), pp.11–24.

33. Lajnah Pentashihan Mushaf Al-

Qur’an Kementerian Agama

Republik Indonesia Al-Qur’an

Cordoba, 2012. Al-Qur’an

Cordoba 1st ed., Bandung: PT

Cordoba Internasional Indonesia.

34. Nur Kholis, 2004. Etika Kerja

Dalam Perspektif Islam. , 3, pp.145–

157.

35. Yusuf Al-Qardhawi, 1998. As-

Sunnah Sebagai Sumber Iptek dan

Peradaban, Terj. Setiawan Budi

Utomo, Jakarta: Pustaka Al-

Anda mungkin juga menyukai