Safety Survei
Safety Survei
Safety Survei
Pendahuluan
A. Latar belakang
Safety atau K3 sangat diperlukan dalam praktik pemetaan topografi di jurusan geologi
pertambangan. Pada saat praktik disekolah untuk mata pelajaran pemetaan topografi
siswa menggunakan alat ukur theodolit yang harganya relatif mahal dan belum adanya
safety untuk alat pada tripod atau kaki tiga yang digunakan untuk menempatkan alat
tersebut. karena itu dibutuhkan tindakan pencegahan untuk meminimalisir kemungkinan
terjadinya kecelakaan terutama alat theodolit.
Safety alat surface/safety alat tripod adalah penyangga mesin bor (kamera) yg terdiri atas
tiga buah kaki berbentuk batang; kaki tiga.Biasanya digunakan untuk mengambil gambar
dari ketinggian , biasanya digunakan oleh orang surface. Biasanya tripod menggunakan
batang(kaki) besi,alumunium dan baja. Alat untuk penancap tripod biasa menggunakan
plat baja/ alumunium.tripod biasanya digunakan untuk menopang barang di atasnya
contoh: camera,alat ukur,dan lain-lain.
Siswa SMK Negeri 3 Bontang saat praktik pemetaan topografi menggunakan alat theodolit
yang relatif mahal dan karakter siswa SMK yang ceroboh maka tercetus ide untuk membuat
pengaman pada tripod yang digunakan sebagai tempat alat theodolit. Pengaman dibuat dari
bahan yang murah, ringan dan mudah dibuat tetapi memiliki manfaat yang besar bagi siswa,
sekolah dan lingkungan, maka dibuatlah pengaman tripod dengan memanfaatkan triplek
bekas. Belum adanya safety atau pengaman untuk tripod yang dijual dipasarantripod biasa
terbuat dari besi,alumunium,plat baja. Kami ingin lebih sederhana yaitu dengan
menggunakan batang pipa, triplek dan batang besi. Agar lebih muda di bawa dan di stel saat
menggunakan tripod
C. tujuan
1. Memberikan nilai fungsi lebih untuk barang bekas berupa triplek untuk safety atau
pengaman tripod.
2. Meminimalisir terjatuhnya alat theodolit pada saat praktik pemetaan topografi.
Tujuan dari tujuan kami agar penggunaan safety tripod terasa lebih mudah dan elegan dilihat
danjuga lebih kreatif dan bahan bisa di dapatkan dengan mudah dan bisa lebih sederhana lagi.
D. Manfaat
1. Bagi lingkungan dapat mengurangi pencemaran dan barang bekas berupa triplek
selain digunakan untuk atap, dinding atau dibuat kayu bakar, bisa dimanfaatkan juga
untuk membuat safety atau pengaman tripod.
2. Bagi siswa SMK Negeri 3 khususnya untuk jurusan geologi pertambangan tidak
khawatir lagi terjatuhnya alat theodolit saat praktik pemetaan geologi
3. Bagi sekolah lebih menghemat anggaran karena berkurangnya kerusakan alat
theodolit akibat kecerobohan siswa
1. Agar bahan bekas yang tidak terpakai(bekas) dapat di pergunakan untuk alat yang
lebih berguna.dan agar lingkungan hidup juga tidak tercemari oleh barang bekas.dan
juga agar lebih mudah membawa tripod tersebut karna bahan yang terbuat dari bahan
yang sedikit ringan dan bahan yang sederhana.
BAB 2. Telaah pustaka
Peralatan yang digunakan antara lain alat total station, theodolit, rambu ukur, dan
tripod atau kaki tiga. Sumber bahaya atau terjadinya kecelakaan karena kondisi medan
kerja (terjal, licin, sulit dijangkau, naik turun perbukitn) dan penyebab tidak langsung
karena operator alat.
B. Pemetaan Topografi
C.
D. Definisi
Peran Tripod baik bagi pengguna amatir atau pengguna profesional tidak dapat
diabaikan, peran utamanya adalah untuk menstabilkan kamera untuk mencapai efek
fotografi tertentu. Yang paling umum adalah paparan panjang dengan tripod,
pengguna jika Anda ingin menembak di malam hari atau dengan melambungnya
gambar lintasan ketika waktu paparan perlu ditingkatkan, kali ini, kamera digital tidak
goyang, Anda akan memerlukan bantuan tripod. Tripod Tripod pemilu
Opsional ada juga banyak, membeli sebuah fakta tripod, harapan sudut braket utama
untuk sejumlah situasi pengambilan gambar untuk memberikan kestabilan saat
pemotretan, tetapi ada banyak kasus akan menyebabkan ketidakstabilan tripod, seperti
dirinya sendiri, menggunakan tripod ringan atau biasa disebut tripod portabel, braket
sudut terbuka atau ketidakseimbangan terjadi ketika situasi pada tombol, atau bila
digunakan berlebihan dalam resmi berhenti di tengah batang poros, dan lain-lain, akan
menyebabkan braket sudut sudut gemetar.
E. Stabilitas
Pilih tripod Elemen pertama adalah stabilitas. Jika Anda berdiri koneksi terlalu ringan
atau kabel seperti pemotongan bagian dari sumur produksi, akan menyebabkan
seluruh rak kocok lepas, yang menyebutkan peran menstabilkan kamera, tetapi berat
dari kamera digital saat ini umumnya dalam 400g atau kurang, sehingga tripod
menahan beban terutama dalam lensa. Yang pertama adalah pandangan kamera dan
lensa. Jika Anda membeli tripod cabang pertama, harus didasarkan pada lensa
terpanjang, atau dipersiapkan sebagai penambah lensa terpanjang mempertimbangkan
benchmark. Ambil dan kamera Anda, pergi ke toko peralatan, bidang dipasang tripod,
melihat lensa kamera rak terpanjang, sangat bisa stabil. Jika memiliki perasaan
gemetar, jelas tidak dapat diterima. Banyak pengguna akan memilih bobot dan
stabilitas dilema tripod. Fotografer yang sering melakukan perjalanan hanya
menerima kompromi, yaitu untuk memaksimalkan keseimbangan antara keduanya.
Banyak fotografer profesional memiliki bakat, yang digantung pada tripod berat dapat
ditemukan di mana-mana, dalam rangka meningkatkan berat tripod. Untuk melakukan
ini, mereka dilengkapi dengan kamera tas tas kecil yang diisi dengan batu atau pasir,
dan kemudian mengikatnya pada bagian bawah kolom tengah tripod, karena pusat
gravitasi untuk meningkatkan berat badan, sehingga kita dapat mencapai tripod untuk
mengurangi goyangan tujuan.
Tripod merek asing sebagian besar kelas atas, seperti yang umum Perancis Gitzo,
Manfrotto, Italia, Jepang, Admiralty, ada Anvil lainnya, dll, harga cenderung lebih
dari seribu dolar atau bahkan lebih tinggi. SAGE, Shigaraki Benro dan perhatian lebih
adalah merek dalam negeri.
F. Komposisi
Tripod merasa. Distraction untuk menempatkan tripod dalam hal ketinggian kerja,
Anda dapat menggunakan tiga metode yang berbeda: kunci berputar casing, sekrup
atau baut penambat, jempol tarik penguncian Zhi. Namun, produsen cara tripod tetap
dipilih yang tidak selalu sepenuhnya mencerminkan tripod efisien. Dengan menjepit
mengunci tripod belum tentu efektif daripada sekrup. Hal ini tergantung pada tripod
di lapangan jika mereka mudah digunakan.
Kencangkan jalan melalui tripod untuk diperbaiki, bila tombol terkait tidak cukup
besar, atau memutar nyaman, kemudian tutup setelah itu Zhezhi tripod pasti akan
melelahkan. Dengan asumsi tombol arah vertikal (yaitu thread horisontal)
penempatan, sejumlah pengguna untuk mengingat arah rotasi akan menjadi besar
kepala. Sebagai contoh, beberapa perusahaan repot-repot untuk menandai posisi
tombol dengan panah. Banyak orang akan memutar kenop sekrup ke arah yang salah,
karena overtighten mereka tanpa bantuan alat tidak akan mampu untuk melonggarkan
kenop. Jika tombol adalah penempatan horisontal, pengguna tidak akan diperketat
selama masalah, karena dia secara naluriah akan mematikan keran sesuai dengan
metode, kencangkan tombol.
G. Sumbu
Bahkan, adalah bagaimana untuk menarik keluar dan sumbu tripod tetap mungkin
masalah biasa. Pada masalah ini, pendekatan yang paling benar dan positif adalah
dengan menggunakan engkol dioperasikan melalui kawat gigi tetap pada kolom
tengah. Wisatawan sering menggunakan bobot yang lebih ringan dari tripod, satu-
satunya rilis klip, ketinggian kenaikan cocok tripod, dan kemudian kembali dijepit ke
tripod. Jika perangkat kunci terletak di dalam kaki frame, pengguna akan
menempatkan frame pada tiga kaki tripod meraba-raba antara untuk menemukan
perangkat, metode ini menjadi lebih nyaman.
Sebuah solusi yang lebih baik berada di atas tripod bahu lengan perangkat yang
digunakan. Kurangnya gesekan alat pengunci untuk mencegah kolom tengah tiba-tiba
melepaskan klem perangkat penurunan risiko keamanan tripod ada. Produsen tripod
lebih bertanggung jawab memilih untuk memproduksi rak bevel gear dan kolom
tengah adalah tetap, sehingga, bahkan melonggarkan penguncian perangkat, tetapi
juga untuk mempertahankan tingkat asli, ditambah dengan engkol dengan cara
goyang dengan mudah setiap saat tinggi disesuaikan, tingkat gesekan tripod tersebut,
tanpa mengurangi kasus alat pengunci untuk menyesuaikan. Beberapa kolom tengah
tripod dapat diputar keluar atau menghapus, dan kemudian pergi terbalik untuk
kenyamanan close-up atau sebagai penggunaan monopod. Jika kolom tengah
memiliki tingkat keamanan gelembung akan lebih praktis, karena kolom tengah
tersebut dapat medan kasar lebih akurat selaras dengan cakrawala. Jika kaki perangkat
bingkai pengaturan panjang terletak "di atas", yang terletak di dekat bahu tripod,
sehingga pengguna tidak sering membungkuk juga dapat menyesuaikan panjang dari
frame kaki.
Akhirnya titik adalah untuk menjaga stabilitas tripod dan mengurangi berat badan
adalah kontradiksi. Sering berjalan fotografer hanya dapat menerima kompromi, yaitu
untuk memaksimalkan keseimbangan antara keduanya. Banyak fotografer profesional
memiliki bakat, yang digantung pada tripod berat dapat ditemukan di mana-mana,
dalam rangka meningkatkan berat tripod. Untuk melakukan ini, mereka dilengkapi
dengan kamera tas tas kecil yang diisi dengan batu atau pasir, dan kemudian
mengikatnya pada bagian bawah kolom tengah tripod, karena pusat gravitasi untuk
meningkatkan berat badan, sehingga kita dapat mencapai tripod untuk mengurangi
goyangan efek.
b Jarak
c Sudut miring
besaran-besaran mana harus di catatat di dalam buku ukur pada lajur-lajur yang di susun
dari kiri ke kanan untuk mencatatat azimuth, jarak dan sudut miring
a. Penempatan alat ukur tripod di atas titik lapangan yang di duduki oleh alat ukur tripod
adalah sebagai berikut
1. Pilihan tempat untuk alat ukur tripod di lapangan sedemikian rupa, hingga dari
titik ini dapat dibidik sebanyak mungkin titik-titik di atas lapangan yg perlu di
ukur untuk dapat membuat bayangan keadaan sekitar titik itu diatas permukaaan
bumi
2. Tempatkan alat ukur tripod di atas statif dengan sumbu kesatu tegak lurus di atas
titik yang di tempati dengan menggunakan unting-unting. Pilihlah tinggi teropong
atau sumbu ke 2 sedemikian rupa, hingga pengujuran dapat di lakukan dengan
mudah jangan terlalu rendah,supaya pekerjaan di lakukan dengan tidak susah
menggungkuk
(ingatlah,harus bekerja 1 hari penuh: sakit pinggang) atau harus berdiri
menjingkak.untuk kita bangsa indonesia terbukti dari peraktek bahwa tinggi
sumbu kedua atau garis bidik yang baik 1,30 m a 1,45 m.
3. Buatlah sumbu kesatu tegak lurus dengan menggunakan nivo yang ada pada plat
P.
b. Setelah persiapan ini selesai,barulah dapat dilakukan pengukuran dengan teripod pada
tiap kali mengukur suatu titik, pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan alat bidik penolong yang letak di atas teropong arahkan lah
dengan cara kasar garis bidik ke mistar yg di letakkan di atas titik yg di ukur.
Kerskan sekrup-sekrup penekan( klem) mendatar dan tegak
2. Tempatkan garis diag fragma pada poros mistar dengan menggunakan sekrup
gerak halus mendatar. Kemudian bacalah skala lingkaran dengan ujung utara
jarum magnet. Tulislah azimuth di dalam buku ukur.
3. Dengan memutar sekrup gerak halus yang tegak,tropong di gerakkan dalam
keadaan tegak dedemikian rupa, hingga garis atas adiafragma yang pada mistard
kelihatan di bawah, ditempatkan pada garis 1000 meter pada mistard.dengan
demikian dapatlah dengan mudah ditentukan besarnya interval i pada mistar yang
sama dengan selisih angka mistar yang berimpit dengan garis bawah b diafragma
yang kelihatan pada mistar diatas dan 1000 meter. Interval i ini sebagai jarak
antara sumbu kesatu ke mistar di dalam buku ukur.
4. Supaya mendapat sudut miring lapangan antara sumbu kesatu dan mistar,maka
garis bidik harus dibuat sejajar dengan lapangan dan sudut garis miring ini dapat
ditentukan pada skala lingkaran tegak.geserkanlah sekarang teropong dengan
memutar sekrup gerak halus yang tegak sedemikian rupa,sehingga garis tengah t
diafragma berimpit dengan garis 1,300 meter a 1,450 meter skala mistar.
Dengan demikian garis bidik sejajar dengan garis lapangan antara sumbu kesatu
dan mistar,karena tinggi sumbu kedua dibuat pula 1,300 meter a 1,450
meter.dengan menggunakan nonius bacalah sudut miring pada lingkaran tegak dan
tulislah sudut miring ini didalam buku ukur.
G. Klasifikasi
Tripod sesuai dengan klasifikasi material dapat dibagi ke dalam kayu, bahan plastik kekuatan
tinggi, bahan paduan, bahan baja, basal, serat karbon dan lainnya.Kaki tiga
Bahan yang paling umum adalah paduan aluminium, paduan aluminium tripod keuntungan
dari ringan, kuat.Tripod terbaru yang diproduksi menggunakan bahan serat karbon, yang
memiliki ketangguhan yang lebih baik daripada aluminium dan bobot yang lebih ringan,
sering membawa tripod keluar gambar orang prihatin tentang berat tripod, berharap lebih
banyak cahaya lebih baik.
2. PEMECAHAN MASALAH
Tripod harus mmempunyai 6 syarat yang harus ada dalam penggunaan tripod
,definisi,stabilitas,komposisi,sumbu,stabilitas dan berat. Apa bila 6 syarat tersebut terpenuhi
maka keselamatan k3 bisa berjalan dengan lancar. Dan tidak ada kerugian barang atau
accident.
cara pengukuran dengan tripod dari titik-titik yang di bidik dengan berturut-turut adalah:
a.azimut
b.jarak
c.sudut miring.
1 ada juga pula penempatan titik lapangan yang diduduki oleh alat ukur tripod :
a.pilih tempat untuk alat ukur tripod dilapangan sedemikian rupa dengan membuat bayangan
keadaan disekitar titik itu diatas permukaan bumi.
b.tempat alat ukur tripod diatas statif dengan sumbu kesatu tegak lurus diatas titik yang
ditempati dengan menggunakan uting-uting
c.membuat sumbu kesatu tegak lurus dengan menggunakan nivo yang ada pada plat P
2 . melakukan pengukuran dengan alat tripod:
a.dengan menggunakan alat bidik penolong yang letak diatas teropong
b.tempatkan garis tegak diagfragma dari poros mistar dengan menggunakan sekrup gerak
halus mendatar
c.dengan memutar sekrup gerak halus yang tegak,teropong digerakkan dengan keadaan tegak
d.hubungkan antara sumbu kesatu dan mistar,maka garis bidik harus dibuat sejajar dengan
lapangan dan sudut miring garis bidik.
BAB 3. Metode penulisan
Penulisan kami mengunakan metode times new roman dan ukuran 12 dengan cara
mengumpulkan data dengan teliti agar prosedur bisa berjalan lancar pengolah aplikasi yang
kita gunakan adalah microsoft word(aplikasi pengelolah kata) dan kami memberikan
informasi secara terperinci dan padat.
Gagaan kereatif kami untuk penyangga tripod ini karna yang kita ketahui tripod terbuat
daribahan yang berat keras dan kokoh untuk lebih memperkuat kokohnya berdiri tripod
tersebut jadi kami ingin membuat penyangga tripod yang berbahan dasar bahan sederhana
yaitu triplek namun walau berbahan dasar triplek kami akan memodifikasi triplek tersebut
agar menjadi suatu penyangga yang kokoh dan kuat untuk menopang tripod tersbut jadi kami
membuat triplek itu menjadi penyangga tripod atau safety untuk tripod itu sendiri.
Dengan analisis kami akan membuat safety alat survey dari triplek yang nantinya akan
digunakan sebagai penyangga tripod.agar tripod itu tidak mudah jatuh karna posisinya
yang berdiri tegak dan berat karna bahan dasar tripod itu sendiri adalah bahan dasar yang
keras dan juga berat maka kami menuangkan karna bidang datar tempat penancap tripod
itu tidak selalu di bidang yang cukup bagus untuk ditancapnya tripod tersebut maka kami
membuat suatu arena atau suatu tempat atau bidang yang nantinya sebagai tempat
tertancapnya tripod itu.model penyangga yang akan kami buat berbentuk Y.
Analisa bahan
1.pertama kami menggunakan bahan pliud atau triplek bekas yang tidak digunakan yang
nantinya akan menjadi bahan dasar dari pembuatan penyangga tripod ini atau safety alat
survey untuk tripod kami akan membentu triplek bekas itu menjadi huruf y yang nantinya
setiap ujungnya akan diberi besi sebagai penahan kaki tripod yang tripleknya sudah
dibolongi atau di bor masing masing ujungnya.dantriplek sebelum di bor harus diukur
dulu dengan penggaris siku agar siku sikunya sama dan pas untuk setiap kaki tripod
setelah semua aspek ini diperhatikan barulah triplek dapat dibentu setelah dibentuk
barulah tripod dibor atau dilubangi setiap ujungnya dengan kesejajaran yang pas.
2. kedua setelah safety tripod itu di bolongi masing masing ujungnya di berilah balok
yang nantinya akan di letakkan di bawah triplek agar triplek itu lebih kuat menahan tripod
diatasnya seperti yang kita ketahui bahwa riplek adalah bahan yang mudah patah jika
bagian bawah tidak diberi balaok tidakmenuup kemungkinan triplek itu akan patah karna
tidak kuat menahan beban dari tripod itu sendiri dan bila triplek patah maka tripod akan
jatuh rusak atau mengenai orang yang memakai tripod itu.balok yang digunakan pun
tidak perlu panjang hanya kurang lebi 2 sampai 3 sentimeter itu sudah cukup untuk
ditaruh disetiap ujung penyangga tripod dan ditengah penyangaga tripod itu.dan tidak
lupa digergaji dan di ukur dengan alat meteran agar panjang dan lebar suatu balok sama
dan akan seimbang antara yang satu dengan yang lain agar penempatan atau peletakkan
nya sesuai dengan yang kita inginkan karna dala memotong atau menggergaji balok perlu
pengukuran yang bagus agar nantinya tripod itu dapat berdiritegak dengan bagus dan juga
kita harus memilih balok yang ukuran dan berat nya sama karna itu semua akan
mempengaruhi aspek dalam pembuatan safety alat survey penyangga tripod.
gergaji
Paku payung
Paku balok
balok
3.langkah ketiga setelah selesai disusun barulah paku di butuhkan baik paku payung
ataupun paku balok utuk menyatukan antara triplek dan juga balok paku yang dibutuhkan
paku yang panjangnya sama dan tidak banayk paku yang dibutuhkan secukupnya saja dan
membutuhkan pengamatan yang khusus untuk memaku tiplek dan balok agar menyatu
karna perlu kesamaan atau kesejajaran yang pas agar nantinya penyangga tidak berat
sebelah jika ada salah satu penyangga yang tidak seimbang maka hasilnya pun akan
berbeda bukannnya menciptakan penyangga tripod yang kokoh malah sebaliknya memuat
penyangga tripod yang tidak kokoh.
Penggaris siku siku untuk menntukan kesikuan balok dantriplek yang akan menjadi
penyangga tripod.
Meteran yang digunakan untuk ,engukur balok baik dari segi apapun agar kesejajaran
balok dapat sama seimbang baik dari panjang dan keselurusan bidang datar dari balok
tersebut.
Jangka sorong .
Dapat disimpulkan bahwa safety alat survei tripod dapat dimodifikasi dari bahan atau
barang bekas dan menjadi barang yang bermutu walau dari bahan yang kiranya sangat
simple atau sederhana sekali.Dari bahan teriplek bisa menjadi suatu penyangga yang
kokoh yang dapat menahan beratnya beban dari tripod yang bahannya berat karna tripod
itu sebagian besar bahan tripod adalh berbahan dasar besi karna besi sangat kuat dan
berat.jadi kami membuat penangga tripod yang mudah dibawa,tidak terlalu berat dan
memudahkan bagi orang surface menggunakannya yang berbahan dasar triplek,jangka
sorong,penggaris siku,meteran gergaji,paku payung,paku balok,balok,bor barang yang
sederhana mudah untuk digunakan dan di dapatkan karna hanya bahan bahan yang simple
dan sederhana tapi kegunaannya tidak kalah dengan penyangga tripod yang biasa
dibuat.dan dengan bahan dasar bahan sederhana yang kami buat penyangga tripod yang
bermutudapat diguakan dengan baik kokoh dan sangat mudah dibawa atau digunakan.