Makalah Komunikasi Terapeutik Pada Bayi Dan Anak
Makalah Komunikasi Terapeutik Pada Bayi Dan Anak
Makalah Komunikasi Terapeutik Pada Bayi Dan Anak
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT. Yang mana berkat rahmatnya kami dapat
menyusun makalah ini dengan lancar.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Bab II Tinjauan Pustaka
2.1 Perkembangan Komunikasi Pada Bayi dan Anak
2.2 Bentuk Komunikasi Prabicara
2.3 Peran Bicara Dalam Komunikasi
2.4 Teknik Komunikasi Dengan Bayi dan Anak :
Tekhnik Verbal dan Non Verbal .
2.5 Penerapan Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik
Pada Bayi dan Anak
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Komunikasi terapeutik adalah yang dilakukan atau dirancang untuk tujuan terapi.
Seorang penolong atau perawat dapat membantu klien mengatasi masalah
komunikasi yang dihadapinya. (suryani, 2005).
1.3 Tujuan
1. Agar mahasiswa tahu bagaimana perkembangan komunikasi pada bayi dan
anak
2. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana bentuk komunikasi prabicara
3. Agar mahasiswa tahu apa peran bicara dalam komunikasi
4. Agar mahasiswa tahu Bagaimana teknik komunikasi dengan bayi dan anak
:
tekhnik verbal dan non verbal
5. Agar mahasiswa tahu bagaimana penerapan strategi pelaksanaan
komunikasi terapeutik
pada bayi dan anak
1.4 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Sebagai acuan maupun sebagai penambah ilmu pengetahuan khususnya dalam
mempelajari komunikasi terapeutik pada bayi/anak
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dari aspek bahasa, anak belum mampu berbicara fasih. Oleh karena itu saat
menjelaskan, gunakan kata – kata yang sederhana, singkat dan gunakan istilah
yang dikenalnya. Posisi tubuh yang baik saat berbicara padanya adalah jongkok,
duduk dukursi kecil, atau berlutut sehingga pandangan mata kitz akan sejajar
denganya.
( Yupi Supartini, 2004 : 83-84)
1. Tangisan
Tangisan kelahiran bayi yang memecahkan kesunyian, membuat sebaris senyum
kesyukuran terpancar pada wajah seorang ibu. Tangisan seorabng bayi merupakan
bentuk komunikasi dari seorang bayi kepada orang dewasa dimana dengan
tangisan itu, bayi dapat memberikan pasan dan orang dewasa menangkap pesan
yang diberikan sang bayi.
Pada awal kehidupan paska lahir, menangis merupakan salah satu cara pertama
yang dapat dilakukan bayi untuk berkomunikasi dengan dunia luar. Melalui
tangisan dia memberi tahu kebutuhannya seperti lapar, dingin, panas, lelah, dan
kebutuhan untuk diperhatikan. Bayi hanya akan menangis bila yia merasa sakit
atau tertekan. Bayi yang sehat dan normal frekuensi tangisan menurun pada usia
enam bulan karena keinginan dan kebutuhan mreka cukup terpenuhi. Frekuensi
tangis seharusnya menurun sejalan dengan meningkatnya kemampuan bicara.
Perawat harus banyak berlatih mengenal macam – macam arti tangisan bayi untuk
memenuhi kebutuhannya dan mengajarkan kepada ibu, karena ibu muda
memerlukan bantuan ini.
Nilai celoteh :
a) Berceloteh adalah praktek verba sebagsi dasar perkembangan gerakan
terlatih yang dikehendaki dalam bicara. Celoteh mempercepat ketrampilan
berbicara.
3. Isyarat
Yaitu gerakan anggota badan tertentu yang berfungsi sebagai pengganti atau
pelengkap bicara. Bahasa isyarat bayi dapat mempercepat komunikasi dini pada
anak.
Contoh :
a) Mendorong puting susu dari mulut artinya kenyang atau tidak lapar.
b) Tersenyum dan mengacungkan tangan yang berarti ingin digendong
c) Menggeliat, meronta, menangis pada saat ibu mengenakan pakaiannya atau
memandikannya. Hal ini berarti bayi tidak suka akan pembatasan gerak.
4. Ungkapan emosional
Adalah melalui perubahan tubuh dan roman muka.
Contoh :
a) Tubuh yang mengejang atau gerakan – gerakan tangan atau kaki disertai
jeritan dan wajah tertawa adalah bentuk ekspresi kegembiraan pada bayi.
1. Pada Bayi
2. Pada Anak
a) Persiapan Fisik
Persiapan ini tergantung pada pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama
dalam kematanganan mekanisme bicara. Pertumbuhan organ-organ bicara yang
kurang sempurna sangat mempengaruhi kemampuan bicara anak.
b) Persiapan Mental
Tergantung pada kematangan otak ( asosiasi otak), yang berkembang 1-18 bulan,
saat yang tepat diajak bicara. Meskipun bayi tidak bisa merespon dengan kata-
kata, namun suara atu bicara yang kita tunjukkan pada bayi bayi akan menjadi
stimulus bayi dan akan direspon dengan bahasanya sendiri, misalnya dengan
senyum atau tertawa.
e) Bimbingan
Upaya untuk membantu ketrampilan bicara anak dapat dilakukan dengan cara :
menyediakan model yang baik, mengatakan dengan perlahan dan jelas, serta
membetulkan kesalahan yang diucapkan anak.
1. Teknik Verbal
e) Biblioterapi
Buku atau majalah dapat juga digunakan untuk membantu anak mengekspresikan
pikiran dan perasaanya. Bantu anak mengekspresikan perasanya dengan
menceritakan isi buku atau majalah. Untuk itu perawat harus tahu terlebih dahulu
ini dari buku atau majalah tersebut dan simpulkan pesan yang ada didalamnya
sebelum bercerita pada anak.
(Yupi Supartini, 2002 : 87)
a) Menulis
Menulis adalah pendekatan komunikai yang secara efektif tiadak saja dilakukan
pada anak tetapi juga pada remaja.
Perwat dapat memulai komunikasi dengan anak dengan cara memeriksa atau
menyelidiki tentang tulisan dan mungkin juga meminta untuk membaca beberapa
bagian. Dengan menulis perawat dapat mengetahui apa yang dipikirkan anak dan
bagaimana perasaan anak.
b) Menggambar
Teknik ini dilakukan dengan cara meminta anak untuk menggambarkan sesuatu
terkait dengan dirinya, misalnya perasaan, apa yang dipikirkan, keinginan.
d) Ungkapan marah
Anak mengungkapakan perasaan marahnya dan dengarkanlah dengan baik dan
penuh perhatian apa yang menyebabkan ia merasa jengkel dan marah. Untuk
memberikan ketenangan anak pada saat marah, duduklah dekat dia, pegang
tangannya atau pundaknya atau peluklah dia.
e) Sentuhan
Adalah kontak fisik yang dilakukan dengan cara memegang sebagian tangan atau
bagian tubuh anak misalnya pundak, usapan di kepala, berjabat tangan atau
pelukan, bertujuan untuk memberikan perhatian dan penguatan terhadap
komunikasi yang dilakukan antara anak dan orang tua. (Kemenkes, 2013)
Bayi terlahir dengan kemampuan menangis karena dengan cara itu mereka
berkomunikasi. Bayi menyampaikan keinginanya melalui komunikasi non verbal.
Bayi akan tampak tenang dan merasa nyaman dan aman jika ada kontak fisik yang
dekat terutama dengan orang yang dikenalnya (ibu). Tangisan bayi itu adalah cara
bayi memberitahukan bahwa ada sesuatu yang tidak enak dia rasakan, lapar,
popok basah, kedinginan,lelah dan lain-lain.
(Kemenkes, 2013 :14-15)
Pada usia ini, anak sudah mampu berkomunikasi secara verbal maupun non
verbal. Ciri khas kelompok ini adalah egosentris, dimana mereka melihat segala
sesuatu hanya berhubungan dengan dirinya sendiri dan melihat segala sesuatu
dengan sudut pandangnya sendiri.
Pada masa anak akan banyak mencari tahu terhadap hal-hal baru dan akan belajar
menyelesaikan masalah yang dihadapinya berdasarkan pengetahuan yang
dimilikinya, berani mengajukan pendapat dan melakukan klarifikasi yang tidak
jelas baginya.
Contoh penerapan komunikasi dalam keperawatan
a) Memperhatikan tingkat kemampuan bahasa anak dengan menggunakan
kata-kata sederhana
yang spesifik
b) Menjelaskan sesuatu yang ingin diketahui anak
c) Pada usia ini keingintahuan pada aspek fungsional dan prosedural dari
objek tertentu sangat tinggi,
maka jelaskan arti, fungsi dan prosedurnya
d) Jangan menyakiti atau mengancam sebab ini akan membuat anak tidak
mampu berkomunikasi
secara afektif.
(Kemenkes, 2013 :17)
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
1. Bagi mahasiswa
Agar mahasiswa dapat memperbaiki serta memperhatikan pembuatan makalah
selanjutnya, khususnya tentang komunikasi terapeutik bayi/anak
2. Bagi institusi
Memberikan masukan atau inovasi baru bagi institusi untuk lebih baik dalam
memberikan ilmu pengetahuan.
3. Bagi pembaca
Agar pembaca dapat menerapkan dan memahami tentang komunikasi
terapeutik bayi/anak
DAFTAR PUSTAKA
Bibliography
D, S. G. (2008). Psikologi Perkembangan Anak dan . Jakarta: Gunung Mulia.
Ermawati, D. (2009). Buku Saku Komunikasi Keperawatan. Jakarta: Trans Info
Media.
RI, K. (2013). Komunikasi Dalam Keperawatan Modul 2. Jakarta: Badan PPSDM
Kesehatan.
Supartini, Y. (2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.
http://bnetpwj.blogspot.co.id/2016/09/makalah-komunikasi-terapeutik-pada-
bayi.htm