Arkl-Contoh Kasus

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

CONTOH KASUS

Pada bengkel sepatu X, terdapat 26 pekerja dan menggunakan dua macam lem untuk
menempelkan bagian sepatu. Adapun lem yang digunakan adalah lem kuning dan lem putih.
Berdasarkan lembar MSDS, diketahui bahwa bahan kimia utama pada lem tersebut
mengandung Benzen. Pemakaian lem kuning mencapai 10Kg/ hari dan lem putih digunakan
sebanyak 10 Kg untuk 2-3 hari. Pada bengkel tersebut terdapat 5 bagian pekerjaan, yaitu:
a. Bagian Administrasi  tempat penyimpanan lem dan sepatu yang sudah finish
b. Bagian pembuatan sol  Menggunakan lem putih
c. Bagian pembuatan upper (bagian atas sepatu)  Menggunakan lem putih
d. Bagian open/ tarik (pemasangan bagian atas sepatu dengan sol)  Menggunakan
lem putih dan kuning
e. Bagian finishing  Menggunakan lem kuning
Berdasarkan observasi, pekerja tidak menggunakan APD sarung tangan sehingga mereka
melakukan pengeleman dengan menggunakan jari tangan langsung. Selain itu, pekerja juga
tidak menggunakan masker pada saat melakukan pekerjaan.
Seluruh pekerja bengkel sepatu berjenis kelamin laki-laki dan tinggal di bengkel tersebut.
Berat badan terendah pekerja adalah 45 kg dan tertinggi adalah 80 Kg. Berat badan rata-rata
adalah 57.27 Kg. Adapun konsentrasi benzene berdasarkan bagian kerja adalah:

Tabel 1. Distribusi Konsentrasi Benzen di Bengkel Sepatu


Bagian Konsentrasi
(10-3 mg/m3)
Bagian Sol 8.05
Bagian Administrasi 14.05
Bagian Open 94.24
Bagian Upper 14.10
Bagian Finishing 85.31

1. Identifikasi Bahaya
 Bahan Kimia yang digunakan : Benzen
 Dampak bahan kimia : Leukimia (Karsinogenik), penurunan sel darah
Merah (nonkarsinogenik)
 Konsentrasi : Tabel 1.

2. Identifikasi Sumber
 Sumber : Indoor air pollution
3. Analisis Pemajanan
 Jenis Kelamin (sub)populasi : Laki-laki
 Karakteristik Antropometri : BBavg 57.27 Kg
 Waktu Pemajanan (per hari) : Saat Bekerja + Tinggal = 24 Jam
 Laju Inhalasi : 5.3 ln (57.27Kg) – 6.9 m³/ hari = 14.553 m³/ hari
: 0.606 m³/ jam
 Durasi Pemajanan : (default) 25 tahun
 Frekuensi Pemajanan : 365 hari
 RfC Benzen : 3 x 10-2 mg/m3

Berdasarkan data-data tersebut maka dapat dilakukan penghitungan laju asupan (Intake):
a. Untuk Bagian Sol (nonkarsinogenik)
𝑚𝑔 𝑚3 𝑗𝑎𝑚
(0.00805 3 )𝑥 (0.606𝑗𝑎𝑚)𝑥 (24ℎ𝑎𝑟𝑖)𝑥 (365 ℎ𝑎𝑟𝑖)𝑥 (25 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛)
𝑚
I=
57.27 𝑘𝑔 𝑥 (30 𝑡ℎ𝑛 𝑥 365 ℎ𝑎𝑟𝑖)
1068.347 𝑚𝑔.𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
I=
627106.5 𝑘𝑔.𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛.ℎ𝑎𝑟𝑖
I = 0.0017 mg/kg.hari

Untuk Bagian Sol (karsinogenik)


𝑚𝑔 𝑚3 𝑗𝑎𝑚
(0.00805 3 )𝑥 (0.606𝑗𝑎𝑚)𝑥 (24ℎ𝑎𝑟𝑖)𝑥 (365 ℎ𝑎𝑟𝑖)𝑥 (25 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛)
𝑚
I=
57.27 𝑘𝑔 𝑥 (70 𝑡ℎ𝑛 𝑥 365 ℎ𝑎𝑟𝑖)
1068.347 𝑚𝑔.𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
I=
1463248.5 𝑘𝑔.𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛.ℎ𝑎𝑟𝑖
I = 7.3 x 10-4 mg/kg.hari

4. Analisis Dosis Respons


a. Untuk Bagian Sol (nonkarsinogenik)
Nilai RfC yaitu 3 x 10-2 mg/m3, sebelum digunakan satuan yang ada dikonversikan
terlebih dahulu menjadi mg/Kg.hari. Caranya yaitu dengan cara mengkalikan nilai RfC
dengan nilai default laju inhalasi (20m3/hari) dan membaginya dengan nilai default
berta badan orang dewasa (70 Kg). Dengan hasil perhitungan:

(𝑅𝑓𝐶 𝑑𝑒𝑓𝑎𝑢𝑙𝑡)𝑥 (𝐿𝑎𝑗𝑢 𝐼𝑛ℎ𝑎𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑓𝑎𝑢𝑙𝑡)


RfCkasus =
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐵𝑎𝑑𝑎𝑛 𝐷𝑒𝑓𝑎𝑢𝑙𝑡
𝑚𝑔 𝑚3
(0.03 3 )𝑥 20ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑚
RfCkasus =
70 𝐾𝑔
RfCkasus = 0.085 mg/kg/hari

Sehingga didapat RQ adalah:


𝑚𝑔
0.0017 /ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐾𝑔
RQ = 𝑚𝑔
0.085 𝑘𝑔 /ℎ𝑎𝑟𝑖

RQ = 0.02

Untuk Bagian Sol (karsinogenik)


Berdasarkan IRIS (US EPA) nilai ECR untuk pajanan benzene adalah 2.2 x 10-6 hingga
7.8 x 10-6 untuk setiap 1 µg/m3 sehingga dapat diartikan bahwa untuk setiap µg/m3
benzen di udara dapat menyebabkan risiko kanker (ECR) sebesar 2.2. hingga 7.8 kasus
per 1.000.000 populasi. Karena ini merupakan nilai default makan dilakukan
penghitungan agar lebih sesuai menggunakan nilai-nilai default :
𝐸𝐶𝑅
CSF =
𝐼𝑛𝑡𝑎𝑘𝑒
𝑚𝑔 𝑚3 𝑗𝑎𝑚
(0.001 3 )𝑥 (0.83𝑗𝑎𝑚)𝑥 (8ℎ𝑎𝑟𝑖)𝑥 (250 ℎ𝑎𝑟𝑖)𝑥 (25 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛)
𝑚
CSF = 7.8 x 10-6 :
70 𝑘𝑔 𝑥 (70 𝑡ℎ𝑛 𝑥 365 ℎ𝑎𝑟𝑖)
CSF = 0.34 (mg/kg.hari)-1
Sedangkan untuk air unit risk 2.2 x 10-6 didapatkan nilai CSF minimum adalah 0.095
(mg/Kg.hari)-1
Pembagian ini dilakukan untuk melakukan penghitungan risiko minimum dan
maksimum kanker akibat pajanan benzene terhadap pekerja.
ECRmin = (7.3 x 10-4 mg/Kg.hari)-1x (0.095 (mg/Kg.hari)-1)
ECRmin = 6.93 x 10-5  Belum berisiko

ECRmax = (7.3 x 10-4 mg/Kg.hari)-1x (0.34 (mg/Kg.hari)-1)


ECRmax = 2.4 x 10-4  Berisiko karena ECRmax > 1x10-4

Anda mungkin juga menyukai