Buku Ajar Mesin Konversi Energi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 68

BI}KT}AJAR.

MESIT{ KOIi{VERSI EI{ERGI

Oleh :

JONI KASMARA, ST

UN IVERSITAS TRUNAJAYA BONTANG


FAKULTAS TEKNIK
KATA PENGANTAR

Buku Ajar Mesin Konversi Energi ini memaparkan teori dasar konversi energi dan
ditambah dengan penjelasan kontruksi-kontruksi mesin pada setiap bab. Pada bab-bab awal
dipaparkan ilmu-ilmu dasar meliputi mekanika fluida, terrnodinamika, perpindahan panas,
dan sumber-sumber energi yang mendasari teori mesin konversi energi.

Fokus pembahasan didalam buku ajar MKE ini adalah mesin mesin yang mengkonversi

sumber-sumber energi yang tersedia di alam untuk menghasilkan energi yang dapat

dimanfaatkan. Dengan demikian, mesin-mesin seperti penukar kalor, pompa, dan


kompresor, tidak dibahas detail dalam mata kuliah ini. Mesin-mesin tersebut dianggap

sebagai alat bantu untuk pengoperasian mesin-mesin konversi dan dibahas pada
perkuliahan awal. Mesin-mesin panas, seperti motor bakar, turbin gas, dan turbin uap
dibahas lebih awal, kemudian turbin air da mesin refrigerasi
BAB 1 DASAR PROSES KONVERSI ENERGI

Pengetahuan dasar tentang termodinamika, perpindahan panas dan mekanika


fluida sangat membantu para calon calon operator dan staf pemeliharan mesin mesin
industri. Konsep konsep dasar akan dipakai dalam pemahaman prinsip-prinsip dasar
kerja mesin mesin industri.
. Pembahasan tidak dipresentasikan seerra menyeluruh, tetapiditekankan pada hal-
hal khusus saja yang berkenaan dengan konsep dasar. Untuk pembahasan yang
menyeluruh pembaca bisa merujuk pada buku teks yang ada pada daftar pustaka.
1.{ Termodinamika
llmu termodinamika adalah ilmu yang mempelajari hubungan panas dengan kerja.
Dua besaran tersebut adalah sangat penting untuk dipahami karakeristiknya untuk
pemahaman dasar keteknikan. Jadi jelas pengetahuan dasar termodinamika sangat
penting, karena dipakai untuk menganalisa kondisi operasi berbagaialat atau mesin yang
berhubungan dengan panas dan kerja.
A. Sistem tennodinamika
Untuk menganalisa mesin-mesin panas atau mesin-mesin fluida, mesin-mesin
tersebut disebut dengan benda kerja. Fluida alau zat alir yang dipakai pada benda kerja
disebut dengan fluida keria. Sebagai contoh u*tuk pompa sebagai benda kerja, fluida
kerjanya adalah zat cr.ir (air, oli ), sedangkan kompresor fluida kerjanya adalah udara.
Untuk membedakan benda kerja dengan lingkungan sekitarnya, benda kerja sering
disebut dengan sistem, yaitu setiap bagian tertentu, yang volume dan batasnya tidak
perlu tetap, dimana perpindahan dan konversienergi atau massa akan dianalisa. Adapun
istilah istilah yang sering disbut adalah sebagai berikut.
Batas sistern adalah garis imajiner ]fang membatasi sistem dengan linEkungannya
Sistem tertutup yaitu apabila sistem dan lingkungannya tidak terjadi pertukaran energi
atau massa, dengan kata lain energiatau massa tidak melewatibatas-batas sistem.
Sistem terbuka yaitu apabila energi dan massa dapat melintasi atau melawati batas-
batas sistem. Sistem dengan lingkungannya ada interaksi
B. Besaran-besaen sistem terntodinarnika dan keadaan sistem
Dalam pembahasan setiap masalah yang berhubungan dengan kejadian-kejadian
alam atau suatu proses fisika alam, untuk memudahkan pemahaman masalah tersebut,
pemodelan matematis banyak digunakan. Pemodelan matematik adalah suatu metode
untuk mecari hubungan antara faktor-aktor fisik yang satu dengan yang lainnya
menggunakan simbol-simbol dan koordinat matematik. Dengan pemodelan tersebut, akan
ketemu suatu rumusan rnaternatik yang bisa rnewakili permasalahan fisik secara
kwantltatif
Dalam ilmu termodinamika koordinat-koordinat atau besaran fisik akan selalu
melingkupi sernua rumusan termodinarnika adalah Voume V, Temperatur T, Tekanan p,
Kerapatan p dan besaran-besaran lainnya. Besaran- besaran ini akan mempengaruhi
berbagai keadaan sistem termodinamika. Misalkan, sistem motor bakar akan berubah
keadaannya apabila tekanan p kompresinya turun, yaitu tenaga yang dihasitkan
berkurang- Perubahan keadaan temodinamlka digambarkan pada gr#ik hubungan
tekanan dengan volurne atau dengan bkanan. Contoh perubahan keadaan
termodinamika yaitu perubahan keadaan pada temperatur tetap ( isotermis),
penggambarannya pada grafik p-v dan p-t adalah sebagai berikut

isotermis Tl =T2

Gambar 1.1 Grafik proses keadaan termodinamik


Dari gambar diatas terlihat bahwa terjadi perubahan besaran pada keadaan satu ke
keadaan dua. Perubahan tersebut akan tetap berlangsung sebelum ada porses keadaan
yang lainnya. Proses keadaan selalu mempunyai satu ada lebih karakteristik yang
spesifik. Sebagai contoh untuk proses keadaan isotermis, karakteristik yang pasti khusus
adalah tidak ada perubahan temperatur selama proses.
Dalam termodinamika, besaran sistem dibagi menjadidua yaitu besaran eextensive,
dan besaran intensive. Adapaun definisi masing+nasing besaran adalah sebgaibeikut.
[{] Besaran ekstensif, adalah besaran yang dipengarui oleh massa atau mol
sisitem. Contoh volume, kapasitas panas, kerja, entropi, Dari besaran-besaran
ekstensive diperoleh harga-harga jenis ( spesifik value). Harga jenis adalah
perlcandingan antara besaran ekstensif dengan massa sistem atau zat.

besaran ekstensif
Harga jenis =
massa sistem

volume Kapasitas
Contoh Volume jenis = Kapasitas jenis =
massa massa

[2] Besaran intensif, adalah besaran yang tidak dipengarui oleh massa sistem.
Contoh tekanan, ternperatur, dan lainnya
C. Besaran-besaran pokok termodinamika
Besaran ternperatur dan tekanan adalah besaran yang menjadi pokok dari sistem
termodinamika, karena hubungan antar keduanya sangat penting untuk mecirikan proses
keadaan sistem. Disamping itu besaran temperatur dan tekanan adalah besaran dari hasil
pengukuran secara langsung dari suatu proses keadaan sistem. Hal ini berbeda dengan
besaran lainnya yang tidak berdasarkan pengukuran, tetapi diturunkan dari besaran
temperatur da* tekanan. Sebagai contoh, kerja adalah besaran turunan dari tekanan atau
temperatur.
1. Kerja pada volume konstan Ww.R.LT
2. Kerja pada tekanan kostan W pLV
D. Bentu k-bentuk energ i
Energi adalah suatu besaran turunan dengan satuan N.m atau Joule" Energi dan
kerja mempunyai satuan yang sama. Sedangkan kerja bisa didefinisikan sebagai usaha
untuk memindahkan benda sejauh S (m) dengan gaya F (Newton). Sedang bentuk-bentuk
energi lain dijelaskan dibawah ini :
Energi Kinetik ; energi suatu benda karena bergerak dengan kecepatan V, sebagai
contoh , mobil ya*g bergerak, benda jatuh dan lain-]ain , maka energinya dapat ditulis
1

EK = LmVz
2
Energi potensial, adalah energi yang tersimpan pada benda karena kedudukannya.
Sebagai contoh, energi potensial air adalah energi yang yang dimiliki air karena
ketinggihannya dari permukaan
EP = m.g.h
Sedang untuk energi potesial pegas adalah energi yang dimitiki oleh benda yang
dihubungkan dengan pegas untuk berada pada kedudukan tertentu karena penarikan
pegas.
EP = 0,5'k'x'
Energi rnekanik ; adalah energi total yaitu penjumlahan a*tara energi kinetik denga*
energipotesial.
Em=Ek+Ep
Adapun energiatau kerja mekanik pada mesin mesin panas, adalah kerja yang dihasilkan
dari proses ekspansi atau kerja yang dibutuhkan proses kompresi. Kerja mekanik (dW
tersebut sebanding dengan perubahan volume (dV) pada tekanan (p) tertentu.
6S4r = pLy
sebagai contoh energi ini secara sederhana adalah pergerakan piston, putaran poros
enkol, dan lain lain
silinder

6S4t = pLy
i----
-,,-,.1----- --

piston
Gambar 1.2 Energiatau keria pada piston
Dan energi mekanik pada benda-benda yang berputar misalnya poros mesin mesin
fluida ( turbin, pompa ,atau kompresor) adalah dinamakan Torsi yaltu energi yang
dbutuhkan atau dihasilkan benda untuk berputar dengan gaya sentrifugal F dimana energi
tersebut pada r tertentu dari pusat putaran.
T=Fxr
energi mekanik putaran
poros
:

Gambar 1.3 Energi mekanik poros turbin gas


Energi Aliran ; atau kerja aliran adalah kerja yang dilakukan oleh fluida yang mengalir
untuk mendorong sejumlah massa m ke dalam atau ke luar sistem.
Weneryi atiran = PV
Panas (Q) , energi yang ditransfer ke atau dari subtansi karena perbedaan temperatur.
Dengan c panas jenis pada tekanan konstan atau volume konstan, energi ini dirumuskan

Q = mcAT
Energi dalam (U); energi dari gas karena pergerakan pada tingkat molekul, pada gas
ideal hanya dipengaruhi oleh temperatur saja.
Entalpi (H); sejumlah panas yang ditambahkan pada 1 mol gas pada tekanan konstan
,dengan cp panas jenis pada tekanan konstan, dapat dirumuskan
LH = mc pLT
Energi yang tersedia ; bagian dari panas yang ditambahkan ke sistem yang bisa diubah
menjadi kerja- Perbandingan antara jumlah energi tersedia yang bisa diubah menjadi
kerja dengan energiyang dimasukan sistem adalah konsep Efisiensi.
E. Sifat energi
Energi di alam adalah kekal artinya energi tidak dapat d'rciptakan dan dimusnahkan
tetapi hanya bisa diubah dari energi satu ke energi lainnya (Hukum kekekalan energi).
llmu yang mempelajari perubahan energi dari energi satu kelainnya adalah disebut
dengan ilmu konversi energi. Tingkat keberhasilan perubahan energi adalah disebut
dengan efisiensi. Adapun sifat-sifat energi secara umum adalah :

1. Transformasi energi, artinya energi bisa diubah menjadi bentuk lain, misalkan energi
panas pembakaran menjadi energi mekanik mesin
proses pembakaran
meghasilkan energi
panas sitinder

6S4r = pLV

piston

i'-- - -.-. energr meKanrK


energr panas

proses perubahan energi


Gambar 1.4 Perubahan energi pada motor bakar
Contoh yang lain adalah proses perubahan energiatau konversi energi pada turbin
dan pompa. Perubahan energi pada turbin adalah sebagai berikut, energi fluida (energi
kinetik fluida) masuk turbin dan berekspansi, terjadi perubahan energi yaitu dari energi
fluida menjadi energi mekanik putaran poros turbin. Kemudian, putaran poros turbin
memutar poros generator listrik, dan terjadi perubahan energi kedua yaitu dari energi
mekanik menjadi energi listrik.
Energi tistrik

fluida keluar

energi fluida energi mekanik poros :__-.) energl tlstnK

Energi fluida tekanan


Energilistrik Energi mekanik tinggi
putaran poros

pompa atau
kompresor

fluida masuk

energi listrik i:-;) energi mekanik poros

Gambar 1.5 Konversi energi pada pompa atau kompresor


Pada gambar 1"5B terlihat proses konversi energi dari energi listrik menjadi energi
fluida. Prosesnya yaitu energi listrik akan diubah menjadi energi mekanik pada motor
listrik, energi mekanik tersebut adalah putaran poros motor listrik yang akan diteruskan ke
poros pompa. Pada pompa terjadi perubahan energi mekanik menjadi energifluida, fluida
yang keluar dari pompa mempunyai energi yang lebih tinggi dibanding sebelum masuk
pompa
putaran poros dan
impeler pompa

Gambar 1.6 Pompa sebagai mesin Konversi energi


2. Transfer energi, yaitu energi panas (heaf) dapat ditransfer dari tempat satu ke tempat
lainnya atau dari materialsatu ke material lainnya

air panas dan uap panas

... t!

ii transfer panas
j j

tungku pembakaran
energi panas

Gambar. 1.7 Tranfer energi panas dari tungku ke air di panci


3. Energi dapat pindah ke benda lain melalui sutu gaya yang menyebabkan pergeseran,
sering disebut dengan energi mekanik, seperti yang telah dibahas di bab sebelumnya. W
= FxS

pergeseran S (m)

Gambar 1.8 Energi mekanik pergeseran translasi ( linier)


pergeseran
:2TTfi\g

W: (2 z -n*,.)xT

n*:junlahpr&ra

Torsi{T} =FxR

Gambar 1.9 Energi rnekanlk pergeseran rotasi ( a*gular)


T=FxR
W = FxS dengan S =2 rr.n : !, maka
"rdanP r
7"
W: !-27rr.nrc\ = (2a.n.u.)xT ( KERJA MEKANIK POROS)
r
dimana n *o
: adalah jurnlah putaran

pornpa propeler pompa sentrifugal

Ganbar 1.10 ililesin-rnesin konversi energi dengan keria poros


Energi mekanik PUTARAN POROS adatah yang paling sering digunakan untuk
perhitungan mesin mesin konversi energi, karena hampir sebagian besar mesin mesin
konversi adalah mesin-mesin rotari. Alasan pemilihan gerak putaran poros mesin (mesin
rotari) sebagai transfer energi atau kerja dibanding dengan putaran bolak-balik (
reciprocating) adalah karena gerak rotari mempunyai efisiensi mekanik yang tinggi,
getaran rendah, dan tidak banyak memerlukan komponen mesin yang rumit. Energi atau
kerja langsung bisa ditransfer atau diterima perlatan tanpa perlatan tambahan- Sebagai
perbandingan mesin rotarl adatah mesin reclprocating yaitu motor bakar. Pada gambar
adalah skema mesin motor bakar dengan gerakan bolak baliknya.
4. Energi adalah kekal, tidak bisa diciptakan dan dimusnahkan.

F. Hukum termodinamika
F.1 Hukum termodinamika I

Hukum pertam ter:modinamika adalah hukum konversi energi, hukum ini


menyatakan bahwa ENERG/ TIDAK DAPAT DTCIPTAKAN ATAU DILENYAPKA/V, energi
hanya dapat diubah dari bentuk satu kebentuk lainnya

EPr EPz
EKr EKz
EDr EDz
EAr EAz

AW
Gambar 1.1 1 Dinamika perubahan energi pada suatu benda kerja
Hukum pertama Termodinamika dapat ditulis sebagai berikut ;

EP1 + 911, + EDr + EAr + 69- EPr+ E1(t+ EDz + EA2 + 6gt
Untuk sistem terbuka dimana ada pertukaran energi dan massa dari sitem kelingkungan
atau sebaliknya, maka persamaan energi diatas dapat dijabarkan sebagai berikut
tt2
V,2 r r
mgZ, + + p,V,]* nO =mgZz+ mL+lLl, + p.Vrl+ LW
^)*ftl,
dengan I pv + 14 = H dapat dituliskan kembali menjadi
V.2 V:
mgZ,+mL+ H,+ LQ=mgZr+mf + Hr+ LW

E,o,,k=mgz,+*T.H, +AQ

E*,* = mgZ, + *4*


2'
H, + LW

l0
Jadi Hlurkutrn terrno pertarna dapat diutuilistr<an se@ra sederfia*a dengan pe,rs€lrxlaan
berikut (untl"lk sistern terbturlca)
E*t : Et"ro* atau A'EP+ LEK + MI + &9= LW

Gambar
lwL:3
{.12 Proses perubahan energi pada sistem terbuka
7

Jil<a Hukurr terr,nodirnamika pertarna difurlislean secafa sederfia*a ur*tttk sistem


tertutup, dimana rrrassa tidak dapat rrelintas batas sistern, rnaka suleu suk* EF, EK dan
EA dapat dihilangkan darri persamaan. Persamaan dapat diltulis kernbali mejadi

LEP+ A,EK+ LpV + LQ:LW +LU LQ=LW +nU

Jadi untuk sistem tertutup persamaannya menjadi LQ = LW + LU

_t lo*
t_
r-ttt
Effi^e
-
Ganirban 1i.'[3 Frosee pererhahan enrergir pada sis€em tertutttp

11
BAB 2 DASAR MOTOR BAKAR

Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin penggerak yang banyak dipakai
Dengan memanfaatkan energi kalor dari proses pembakaran menjadi energi mekanik.
Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin kalor yang proses pembakarannya terjadi
dalam motor bakar itu sendiri sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus sebagai
fluida kerjanya. Mesin yang bekerja dengan cara sepertl tersebut disebut mesin
pembakaran dalam. Adapun mesin kalor yang cara memperoleh energi dengan proses
pembakaran di luar disebut mesin pembakaran luar. Sebagai contoh mesin uap, dimana
energi kalor diperoleh dari pembakaran luar, kemudian dipindahkan ke fluida kerja melalui
dinding pemisah.

Keuntungan dari mesin pembakaran dalam dibandingkan dengan mesln


pembakaran luar adalah kontruksinya lebih sederhana, tidak memerlukan flulda kerja
yang banyak dan efesiensi totalnya lebih tinggi. Sedangkan mesin pembakaran luar
keuntungannya adalah bahan bakar yang digunakan lebih beragam, mulai dari bahan
bakar padat sampai bahan-bakar gas, sehingga mesin pembakaran luar banyak dipakai
untuk keluaran daya yang besar dengan banan bakar murah. Pembangkit tenaga listrik
banyak menggunakan mesin uap. Untuk kendaran transpot mesin uap tidak banyak
dipakai dengan pertimbangan kontruksinya yang besar dan memerlukan ftuida keria yang
banyak

2.2. Siklus 4 Langkah dan 2 Langkah


A. Siklus 4langkah

Motor bakar bekerja melalui mekanisme langkah yang terjadi berulang-ulang atau
periodik sehingga menghasilkan putaran pada pcros engkol. Sebelum terjadi proses
pembakaran di dalam silinder, campuran udara dan bahan-bakar harus dihisap dulu
dengan langkah hisap [1J. Pada langkah ini, piston bergerak dariTMA menuju TMB, katup
isap terbuka sedangkan katup buang masih tertutup.
Setelah campuran bahan-bakar udara masuk silinder kemudian dikompresi dengan
tangkah kompresi [2], yaltu piston bergerak dari TMB rnenuiu TMA, kedua katup isap dan
buang tertutup. Karena dikompresi volume carnpuran rnenjadl kecil dengan tekanan dan
temperatur naik, dalam kondisl tersebut campuran bahan-bakar udara sangat mudah
terbakar. Sebelum piston sampai TMA campuran dinyalakan terjadilah proses
pembakaran menjadikan tekanan dan temperatur naik, sementara piston masih naik terus
sampai TMA sehingga tekanan dan temperatur semakin tinggi. Setelah sampai TMA
kemudian torak didorong menuju TMB dengan tekanan yang tinggi, katup isap dan buang
masih tertutup.
Selama piston bergerak menuju dari TMA ke TMB yang merupakan langkah kerja
[3] atau langkah ekspansi. volume gas pembakaran bertambah besar dan tekanan
menjadi turun. Sebelum piston mencapai TMB katup buang dfbuka, kalup masuk masih
tertutup. Kemudian piston bergerak lagi menuju ke TMA mendesak gas pembakaran
keluar melalui katup buang.
Proses pengeluaran gas pembakaran disebut dengan langkah b,uang [4J. Setelah
langkah buang selesai siklus dirnulai tagi dari langkah isap dan seterusr:ya. Piston
bergerak dari TMA-TMB-TMA-TIIts-TMA membentuk satu siklus. Ada satu langkah
tenaga dengan dua putaran poros engkol. Motor bakar yang bekerja dengan siklus lenkap
tersebut diklasifikasikan masuk golongan motor 4 langkah.

12
kompresi tenaga

MESIN OTTO

rc;l
isap
ffi
kompresi
MESIN DISEL
tenaga buang

Gambar 2.7 Proses kerja mesin 4 langkah Otto dan Disel


B. Siklus 2 langkah
Langkah pertama setelah terjadi pembakaran piston bergerak dari TMA menuju
TMB melakukan ekspansi, lubang buang mulai terbuka. Karena tekanan didalam silinder
lebih besar dari lingkungan, gas pembakaran keJuar melalui lubang buang. Piston terus
begerak menuju TMB lubang buang semakin terbuka dan saluran bllas mulai terbuka.
Bersamaan dengan kondisitersebut tekanan didalam karter mesin lebih besar daripada di
dalam silinder sehingga carnpuran bahan bakar udara rnenuju silinder melalui saluran
bilas sambil melakukan pembilasan gas pembakaran. Proses ini disebut pembilasan,
proses ini berhenti pada waktu piston mulai begerak dari TMB menuju TMA dengan
lubang buang dan saluran bilas tertutup.
Langkah kedua setelah proses pernbilasan selesai, campuran bahan -bakar masuk
kedalapn silinder kemudian dikonrpresi, posisipiston rnenuju TMA, Sesaat sebelurn piston
sampai di TMA campran bahan-bakar dan udara dinyalakan sehingga terjadi proses
pembakaran. Siklus kembali lagi ke proses awal seperti diuraikan diatas.
Dari uraian diatas terlihat piston melakukan dua kali langkah yaitu dari :
fll TMA menuju TMB ; proses yang terjadi ekspansi, pembilasan ( pembuangan dan
pengisiani
[4 TffB menu]u TMA; prose yang terjadlkompresi, penyalaan pembakaran
Keuntungan dan kekuranag siktus 4 langkah dan 2 langkah dapat dilihat dari tabel berikut
ini

t3
TTTIA

&
TMB

katup masulk
buang isap dan pembilasan

TIiA
.4.
ri;'it
^
[ii$,
TIIIB

penyalaan

Gambar 2.8 Proses kerja 2 langkah


saringan tdara -..--*--^----.-",,r

lt..r :.:
'
karburator
--t{"';: 4,. Batang nok

-..# *-i
'i*G;
_.>j?:'rt, Mekanik katup
,/'irffi!fti
'ilt:'5
l,i
'li -- -1+Ji
Pengatur hidrolik
'.\r- . ,Y{ #:r
");t_--, tlfq,
: 1- tilti i\irdi\#-
ij'ili-d, KatuP masuk

1 I =----- v^r,.^ buang


h^,^^^
l:,*6{l; -- Katup
ll--'-"* torak
r,! il

iiA 1
i :- --- Batang torak
Timing belt !'r1

.;q
-Iv
,{+ I
\i-t :
\t
,'.-3
Timing belt
1.f .* Crankshafi
tensor

Pompa oli

t4
BAB 3 SIKLUS MOTOR BAKAR

3.'1. Siklus Termodinamika Motor Bakar


Analisa siklus termodinamika sangat penting untuk mempelajari motor bakar.
Proses kimia dan termodinamika yang terjadi pada motor bakar sangatlah rumit untuk
dianalisis. Jadi diperlukan suatu siklus yang diidealkan sehingga memudahkan untuk
menganalisa motor bakar. Siktus yang diidealkan tentunya harus mempunyai kesanraan
dengan siklus sebenarnya. Sebagai contoh kesamaannya adalah urutan proses, dan
perbandingan kompresi. Di dalam siklus aktual, fluida ke{a adalah campuran bahan-
bakar udara dan produk pembakaran, akan tetapi di dalam siklus yang diidealkan
fluidanya adalah udara. Jadi siklus ideal bisa disebut dengan siklus udara.
A- Siklus udara ideal
Penggunaan siklus ini berdasarkan beberapa asumsi adalah sebagai berikut
1. Fluida kerja dianggap udara sebagai gas ideal dengan kalor sepesifik konstan (tidak
ada bahan bakar)
2. Langkah isap dan buang pada tekan konstan
3. Langkah kompresidan tenaga pada keadaan adiabatis
4. Kalor diperoleh dari sumber kalor dan tidak ada proses pernbakaran atau tidak ada
reaksikimia
Siklus udara pada motor bakar yang akan dibahas adalah
'1. Siklus udara pada volume konstan ( Siklus Otto)
2. Siklus udara pada tekanan kostan ( Siklus Disel)
3. Siklus udara tekanan terbatas.( Siklus gabungan )
A.1. Siklus udara volume konstan
Siklus ideal volurne kostan ini adalah siklus untuk mesin otto. Siklus volume konstan
sering disebut dengan siklus ledakan ( explostion cycle) karena secara teoritis proses
pembakaran terjadi sangat cepat dan menyebabkan peningkatan tekanan yang tiba-tiba.
Penyalaan untuk proses pembakaran dibantu dengan loncatan bunga api. Nikolaus
August Otto menggunakan siklus ini untuk membuat mesin sehingga siklus ini sering
disebut dengan siklus otto
Gambar 3.1 adalah diagram p-v untuk siklus ideal otto" Adapun urutan prosesrlya
adalah sebagaiberikut

[1] Langkah isap (0-1) merupakan proses tekanan konstan.


[2] Langkah kompresi (1-2) merupakan proses adiabatis
Proses pembakaran volume konstan (2-3) dianggap sebagai proses pemasukan kalor
pada volume kostan.
[3] Langkah keria (3a] merupakan proses adiabatis
Proses pembuangan kalor (4-f) dianggap sebagai proses pengeluaran kalor pada
volume konsatan
[4] Langkah buang ({-0) merupakan proses tekanan konstan, gas pembakaran
dibuang lewat katup buang

t5
I's4i&

ffi
tl
{2}

I
(3)

I
r{"-
I
uoara
I

lffi
Isentropik
(l)

p:konslan Isentropik
{"1)

lr ffir-l(+,{,,
p --konstan
kompresi penambahanpanas ekspansi pembuangan panas

Gambar 3.1 Siklus udara volume konstan

t6
A.2. Siklus udara tekanan konstan

{out

(2, {3)
II
I
tli (+)
tt uo,,u

ffi-lr+xrr
I

Isentropik p:konstan p =konstan


kompresi penambahan panas pembuangan panas

Gambar 3.2 Siklus Udara Tekanan Konstan

Siklus ideal tekanan kostan ini adalah siklus untuk mesin diesel. Gambar 3.2 adalah
diagram p-v untuk siklus ideal Disel. Adapun urutan prosesnya adalah sebagai berikut

[{] Langkah isap (0-{) merupakan prosestekanan konstan.


[2] Langkah komprei (,|-2} merupakan proses adiabatis
Proses pembakaran tekanan konstan (2-3) dianggap sebagai proses pemasukan kalor
pada tekanan konstan.
[3] Langkah keria (3-4) merupakan proses adiabatis
Proses pembuangan kalor (4-1) dianggap sebagai proses pengeluaran kalor pada
volume konsatan
[4] Langkah buang (1-0) merupakan proses tekanan konstan
Dapat dilihat dari urutan proses diatas bahwa pada siklus tekanan kostan
pemasukan kalornya pada tekanan kostan berbeda dengan siklus volume konstan yang
proses pemasukan kalornya pada kondisi volurne konstan. Siklus tekanan konstan sering
disebut dengan siklus diesel" Rudolf Diesel yang pertama kali merumuskan siklus ini dan
sekaligus pembuat pertama mesin diesel. Proses penyalaan pembakaran tejadi tidak
menggunakan busi, tetapi terjadi penyalaan sendiri karena temperatur didalam ruang
bakar tinggi karena kompresi.

17
Gambar 3.3 ililesin atto dan mesin disel

A,3. Siklus udara gabungan

injeksi

"p( sFW"s

ffiffiffi
o- nq' %
--l r-<Ft_ t--------l r1r
druAl ln I

ffiq Iffi$HuH-, $an iekanan konstan


Garnbar 3.4 Sikhrs gabungan

l8
Perbedaan dari dua siklus yang tetah diuraikan sebelumnya, yaitu pada proses
pembakaran dimana kalor dianggap masuk sistem. Sedangkan pada siklus yang ketiga
yaitu siklus gabungan, proses pemasukan kalornya menggunakan dua cara yaitu
pemasukan kalor volume konstan dan tekanan konstan. Dari cara pemasukan kalornya
terlihat bahwa siklus ini adalh gabungan antara siklus volume konstan dan tekanan
konstan, karena itu siklus ini sering disebut siklus gabungan Diagramnya p-v dapat dilihat
darigambar

B. Siklus aktual

pembakaran

Camouran udara
tras Dlumg :
" + bahan bakar

*4
H'
langkah kompresi langkah tenaga buang
langkah buang langkah
tangkah isap

Gambar 3.5 Siklus aktual otto

Pada gambar 3.5 diatas adalah siklus aktual dari mesin otto. Fluida kerjanya adalah
campuran bahan bakar udara, jadi ada proses pembakaran untuk sumber panas. Pada
langkah hisap, tekanannya lebih rendah dibandingkan dengan langkah buang. Proses
pembakaran dimulai dari penyalaan busi (ignition) sampai akhir pembakaran. Proses
kompresi dan ekspasi tidak adiabatis, karena terdapat kerugian panas yang keluar ruang
bakar.

l9
injeksi tuel

katup buang
terbuka

masuk
tertutup

BDC u
( jr)
Gas buang
udara

langkahkompresi langkahtenaga langkahbuang langkahhisap

Gambar 3.6 Siklus aktualdarimesin diesel.


Pada gambar 3.6 diatas adalah siklus aktual dari mesin diesel. Alasan yang sama
dengan mesin, dengan perbeadaan pada disel pada langkah isap hanya udara saja,
bahan bakar diseprotkan melalui nosel di kepala silinder. Proses pembakaran untuk
menghasilkan panas karena kompresi, atau pembakaran kompresi.

3.2. Menghitung EfiseinsiSiklus U ldeal

mesin motor
bakar
Wboe*u: Q*ut-Qts*

w*r** Qro*t -Q*"n*


Q*a, Q^uo

Gambar 3.7 Bagan efisiensi kerja dari motor bakar

20
Dari hukum termodinamika ll dapat diketahui bahwa tidak mungkin membuat suatu
mesin yang bisa merubah semua energi yang masuk menjadi kerja semuanya. Dengan
kata lain, harus ada sebagain energi yang kebuang ke lingkungan. Jadi, kerja yang
berguna adalah pengurangan dari jumlah energi yang rnasuk dengan energi yang
terbuang. Perbandingan antara kerja berguna dengan jumlah energi yang masuk ke
mesin adalah definisi dari efisiensi.
A. Efesienei darisiklus Otto
Pada gambar 3.2 diagram p-v untuk siklus otto, dari gambar bisa dianalisa untuk
menghitung efesiensi siklus sebagai berikut. Energi kalor yang masuk pada volume
kostan adalah sebesar

Q^ = mc,LT '

Q, =mc,(T, -Tr)
dengan Q. = adalah kalor masuk
m = massa fluida
cy = panas jenis pada volume konstan
Af = perbedaan temperatur
Energi yang keluar sistem pada volume konstan adalah

Q, =mc,LT

Q, = mc,(To -7,)
dengan Qr = adalah kalor keluar
m = massa fluida
cy = panas jenis pada volume konstan
47 = perbedaan temperatur
Definisi dari efisiensi yaitu kerja berguna dibagi dengan energi kalor masuk

W kerja berguna
Q. kalormasuk

Q^-Q' - mc,F, -rr)-mc,(ru -r,)


Q. mc,,(T, -Tr)

' V, -Tr)-,
Ii:-
(r^ - r,) r,
T2

Apabila rasio kompresi didefinisikan sebagi perbandingan anata volume silinder


dibagidengan volume ruang bakarnya yaitu
volumesilinder V, +V"
volume ruang bakar V"

maka rumusan efesiensi diatas bisa dituliskan sebaqai , = I - -!-


(r)r-'
B. Efisiensi siklus tekanan konstan
Dengan definisi yang sama untuk raso kompresi, efisiensi dari siklus tekanan
konstan adalah sebagai berikut

21
,=#(ffi)

I ID t: t4 16l*:O3l
rasio kornpresi r
Gambar 3.9 Grafik efisiensi terhadap rasio kompresi mesin disel
Dengan menaikan rasio kompresi efisiensi siklus tekanan konstan atau diesel
semakin naik. Kenaikan rasio kompresi berarti tekanan kompresi juga tinggi sehingga
material yang dibutuhkan harus lebih kuat. Pada rasio kompresi yang sama efisiensi
mesin otto tebih tinggi dibandingkan dengan mesin diesel, akan tetapi rnesin otto tidak
bekerja pada rasic kornpresi diselkarena terlatu tinggi

22
BAB 4 PRESTASI MESIN

Motor bakar adalah suatu mesin yang mengkonversi energi dari energi kimia yang
terkandung pada.bahan bakar menjadi energi mekaik pada poros motor bakar. Jadi daya
yang berguna akan langsung dimamfaatkan sebagai penggerak adalah daya pada poros.
Proses perubahan energi dari mulai proses pembakaran sampai menghasilkan daya pada
poros motor bakar melewati beberapa tahapan dan tidak mungkln perubahan energinya
1}0o/o. Selalu ada kerugian yang dihasikan dari selarna proses perubahan, hal ini sesuai
dengan hukum termodinamika kedua yaitu 'tidak mungkin membuat sebuah mesin yang
mengubah semua panas atau energi yang masuk memjadi kerja". Jadi selalu ada
"keterbatasan" dan "keefektifitasan" dalam proses perubahan, ukuran inilah yang
dinamakan efisiensi.
Kemampuan mesin motor bakar unfuk merubah energi yang masuk yaitu bahan
bakar sehingga rnenghasilkan daya berguna disebut kemarnpuan mesin atau prestasi
mesin. Pada garnbar 4.1 adalah penggambamn proses perubahan energibahan bakar.

25o/o daya berguna

1007o energi
bahan bakar
570 gesekan dan asesoris

30% pendingin

40Yo gas buang

Gambar 4.1 Keseimbangan energipada motor bakar

Pada motor bakar tidak mungkin mengubah semua energi bahan bakar menjadi
daya berguna. Dari gambar terlihat daya berguna bagiannya hanya 25o/o fan! artinya
mesin hanya mampu menghasilkan 25o/o daya berguna yang bisa dipakai sebagai
penggerak dari 100% bahan bakar. Energi yang lainnya dipakai untuk menggerakan
asesoris atau peralatan bantu, kerugian gesekan dan sebagian terbuang ke lingkungan
sebagai panas gas buang dan melaluiair pendingin.
4.2. Torsi dan daya nresin
Torsi adalah ukuran kemampuan mesin untuk melakukan kerja, jadi torsi adalah
suatu energi. Besaran torsi adalah besaran turunan yang biasa digunakan untuk
menghitung energi yang dihasilkan dari benda yang berputar pada porosnya. Adapun
perumusan dari torsi adalah sebagai berikut- Apabila suatu benda berputar dan

ZJ
mempunyai besar gaya sentrifugal sebesar F, benda berpuar pada porosnya dengan jari
jari sebar b, dengan data tersebut torsinya adalah
Z = Fxb (N.m)
dengan T = Torsi benda berputar (N.m)
F = adalah gaya sentrifugaldaribenda yang berputar (N)
b = adalah jarak benda ke pusat rotasi (m)
Karena adanya torsi inilah yang rnenyebabkan benda berputar terhadap porosnya,
dan benda akan berhenti apabila ada usaha melawan torsi dengan besar sama dengan
arah yang berlawanan.

Gambar4.5 Skema pengukuran torsi

Pada motor bakar untuk mengetahui daya poros harus diketahui dulu torsinya.
Pengukuran torsi pada poros motor bakar menggunakan alat yang dinamakan
Dinamometer. Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan memberi beban yang berlawanan
terhadap arah putaran sampai putaran mendekati o rpm, Beban ini nilainya adalah sama
dengan torsi poros. Dapat dilihat dari gambar 4.5 adalah prinsip dasar dari dinamometer.
Dari gambar diatas dapa dilihat pengukuran torsi pada poros ( rotor) dengan prisip
pengereman dengan stator yang dikenai beban sebesar w. Mesin dinyalakan kernudian
pada poros disambungkan dengan dinamometer. Untuk megukur torsi mesin pada poros
mesin diberi rem yang disambungkan dengan uv pengereman atau pembebanan.
Pembebanan diteruskan sampai poros mesin hampir berhenti berputar. Beban maksimum
yang terbaca adalah gaya pengereman yang besarnya sama dengan gaya putar poros
mesin F. Dari definisi disebutkan bahwa perkalian antara gaya dengan jaraknnya adalah
sebuah torsi, dengan difinisitersebut Tosi pada poros dapat diketahui dengan ru,mus
I: wxD (Nm)
dengan T = adalah torsimesin (Nm)
w = adalah beban (kg)
b = adalah jarak pembebanan dengan pusat perputaran
Pada mesin sebenamya pembebanan adalah kornpo*en-lcompoften mes'rn se*dlri
yaitu asesoris rnesin ( pompa air, pornpa pelumas, kipas radiator), generator listrik (
pengisian aki, listrik pener€ngan, penyalan busi), gesekan mesin dan komponen lainnya.
Dari perhitungan torsi diatas dapat diketahui jumlah energi yang dihasikan mesin
pada poros. Jumlah energi yang dihasikan mesin setiap waktunya adalah yang disebut
dengan daya mesin. Kalau energi yang diukur pada poros mesin dayanya disebut daya
poros

24
4.3. Perhitungan daya mesin
Pada motor bakar, daya dihasilkan dari proses pembakaran didalam silinder dan
biasanya disebut dengan daya indiaktor. Daya tersebut dikenakan pada torak yang
bekerja bolak balik didalam silinder mesin. Jadi didalam silinder mesin, terjadi perubahan
energi dari energi kimia bahan bakar dengan proses pembakaran menjadi energi mekanik
pada torak.
Daya indikator adalah merupakan sumber tenaga persatuan waktu operasi rnesin
untuk mengatasi semua beban mesin. Mesin selama bekerja mempunyal kornponen-
komponen yang saling berkaitan satu dengan lainnya membentuk kesatuan yang
kompak. Kornponen-komponen mesin juga merupakan beban yang harus diatasi daya
indikator. Sebagai contoh pompa air untuk sistim pendingin, pompa pelumas untuk sistem
pelumasan, kipas radiator, dan lain lain, komponen ini biasa disebut asesoris mesin.
Asesoris ini dianggap parasit bagi mesin karena mengambil daya dari daya indikator.
Disamping komponen-komponen mesin yang meniadi beban, kerugian karena
gesekan antar komponen pada mesin juga merupakan parasit bagi rnesin, dengan atasan
yang sama dengan asesoris mesin yaitu mengambildaya indikator. Seperti pada gambar
4.1 terlihat bahwa daya untuk meggerakan asesorjs dan untuk mengatsi gesekan adalah
5% bagian.
Untuk lebih mudah pemahaman dibawah ini dalah perumusan dari masing masing
daya. Satuan daya menggunakan HP( hourse pouder )
/\
N"=N,-(N"+N"J(HP)
dengan fue = adalah daya efektif atau daya poros ( HP)
Ni = adalah daya indikator ( HP)
Ns = adalah kerugian daya gesek ( HP)
N" = adalah kerugian daya asesoris ( HP)

4.4. Efisiensi Mesin


Efisiensi mesin menggambarkan tingkat efektifitas mesin bekerja. Secara alamiah
setiap proses memerlukan energi, menghasilkan kerja untuk melakukan proses,
kemudian ada energi yang harus dibuang. Seperi manusia yang harus makan untuk
melakukan aktifitas kerja, selanjutnya secara alamiah harus ada yang dibuang. Apabila
proses ini tidak ber,jalan semestinya, manusia dinyatakan dalam keadaan sakit dan tidak
bisa melakukan keria. Datam kondisi ini seandalnya manusia adalah mesin rnaka
manusia dalam keadaan rusak.
Konsep efisiensi menjelaskan bahwa perbandingan antar energi berguna dengan
energi yang masuk secara alamiah tidak pernah mencapai 10Ao/o. Pada motor bakar ada
beberapa definisi dari efisiensi yang menggambarkan kondisi efektifitas mesin bekerja,
yaitu
1. Efisiensitermal
2" Efisiensi termal indikator
3. Efisiensi termal efektif
4. Efisiensimekanik
A. Efisiensitermal
Efisiensi termal adalah konsep dasar dari efisiensi siklus ideal yang dideftnisikan
perbandingan antara energi yang berguna dengan energi yang nrasuk. Energi berguna
adalah pengurangan antara energi masuk dengan energi terbuang. Jadi efisiensi termal
dirumuskan dengan persamaan ;

25
Energi berguna
ry-
Energi masuk

B. Efisiensi termal indikator


Efisiensi termal indikator adalah efisiesi termal dari siklus aktual diagram indikator.
Energi berguna dari diagram indikator adalah kerja indikator dan energi masuknya adalah
energi dari proses pembakaran perkilogranrnya. Perumusannya adalah sebgai berikut

-
Energrberguna
-.-='O'
-."--'o--.'-- dayaindikator
----J -- -' ----
- -
N
____I
-
" Energi masuk laju energi kalor masuk per kg a_

Karena efisiensi termal indikator adalah pada siklus aktual maka fluidanya adalah
bahan bakar dengan udara, sehingga perhitungan energi akor adalah sebagai berikut

xQ" NN
Q^ =Gt rl, =. ry,: .
Q* Gr xQ"
Prata_ran,ixVdxnxaxz
fl.l =- .

Gt xQ"

dengan N, = Daya indikator (watt)


Q - = laju kalor masuk per kg bahan bakar ( kcal/kg.jam)

e, = laju bahan bakar yang digunakan (kg/jam)


Q" = Nilai kalor bahan bakar per kcallkg
C. Efisiensi termal efektif
Efisiensi termal efektif adalah perbandingan daya poros atau daya efektif dengan laju
kalor masuknya. Perumusannya adalah sebagai berikut
daya poros N"
r1. =
" laiuenergi kalor masuk per kg b_
N Proto ,oto,"xVdxnxaxz
lr=.11=
te " tl .

Gt xQ" Gt xQ,
D. Efisiensimekanik
Semua beban mesin diatasi dengan sumber energi dari proses pembakaran yang
menghasilkan energi mekanik. Energi mekanik yang terukur pada diagram indikator
adalah kerja indikato. Kerja indikator persatuan waktu inilah ya,ng akan dtransfer mejadi
kerja poros persatuan waktu. Adapun besarnya nilai efektifitas dari transfer daya indikator
menjadidaya poros adalah efisiensi mekanis. Jadiefisiensi mekanis adatah perbandingan
antara daya poros dengan daya indikator dan dirumuskan dengan persamaan sebagai
berikut.

N"
't. = N,

26
Apabila ry" =+ dan 17, =+
Q* Q,
maka dua persamaan tersebut disubsitusikan pada ry- -N"
l/t
menjadi ,l^ =!:- jadi jelas bahwa daya poros yang dihasilkan dari daya indikator harus
ei
dikalikan dengan efisiensi mekaniknya. 4" = T-XQi
E. Efisiensi volumetrik
Udara yang dihisap masuk silinder selalu banyak mengalami hambatan aliran
sehingga aliran udara banyak kehilangan energi, disamping itu udara hisap juga
menyerap panas dari saluran hisap terutama pada ujung saluran hisap yang ada katup
masuknya. Karena menyerap panas temperatur udara menjadi naik dan rnenyebabkan
massa jenis turun tetapi menaikkan nilai viskositasnya. Dengan kondisi tersebut udara
lebih sulit mengalir dengan rnassa per satuan volumenya juga berkurang. Untuk
mendefinisikan jumlah udara yang masuk ke ruang silinder dirumuskan ukuran keefektifan
aliran udaran masuk yaitu efisiensi volumetri. Perumusannya adalah sebagai berikut:

Qo=
i" _ jumlah udma masuk kedalam silinder aktuat(kg/jam)
jumlah udma masuk kedalam silinder ideal(kg/jam)
Goi

Go
rtv - -;
- -- -To dengao / =massa jenis udara (kg/m3)
Goi Tai

Hubungan efisiensi volumetrik dengan tekanan rata-rata efektif adalah:


P",oto-"oto = ry".rlr.f .Q".yr,.A,0427 kg/cm2
dengan 1= perbandingan bahan bakar udara

, Gr jumlahbahan bakar yangdigunakan kg/jam


""" jumlah udara yangdigrrnakan kg/jarn
i"
dari perumusan di atas terlihat bahwa tekanan efektif rata-rata bergantung dari nilai dari
4"'
F. Laju Pemakaian Bahan Bakar Spesifik
Laju pemakaian bahan bakar spesifk atau spesific fuel consumttbn (SFC) adalah
jumlah bahan bakar (kg) per waktunya untuk menghasikan daya sebesar t Hp. Jadi SFC
adalah ukuran ekonomi pemakaian bahan bakar, Perhitungan untuk mngetahui SFC
adalah:

SFC" =i,
N"

e,
ry"=;L ry"xQ" =+ ry"xQ" N"
= SFC
Gt xQ" G1

2'1
BAB 5 DASAR TURBIN GAS

Turbin gas adalah sebuah mesin panas pembakaran dalam, proses kerjanya seperti
motor bakar [gambar 5.1] yaitu udara atmosfer dihisap masuk kompresor dan dikompresi,
kemudian udara mampat masuk ruang bakar dan dipakai untuk proses pembakaran,
sehingga diperoleh suatu energi panae yang besar, energi panas tersebut diekspansikan
pada turbin dan rnenghasilkan energi mekanlk pada poros, sisa gas pembakaran ya*g
keluar turbin menjadi energi dorong (turbin gas pesawat terbangi. Jadi, jelas bahwa turbin
gas adalah mesin yang bisa mengubah energi panas menjadi energi mekanik atau
dorong.
Persamaan turbin gas dengan motor bakar adalah pada proses pembakarannya
yang terjadi di dalam mesin itu sendiri, disamping itu proses kerianya adalah sama yaitu
hisap, kompresi, pembakaran, ekspansi dan buang. Ferbedaannya adalah terlatak pada
kontruksinya, rnotor bakar kebanyakan bekeria gerak bolak balik (recipraeating\
sedangkan turbin gas adalah mesin rotasi, proses kerja motor bakar bertahap
(intermiten), untuk turbin gas adalah kontinyu dan gas buang pada motor bakar tidak
pernah dipakai untuk gaya dorong.

HISAP KoMPRESI PEMBAKARAN BUANG

Gambar 5.1 Mesin pembakaran dalam ( turbin gas dan motor bakar)
Turbin gas bekerja secara kontinyu tidak betahap, semua proses yaitu hisap
kompresi, pembakaran dan buang adalah berlangsung bersamaan. Pada motor bakar
yang prosesnya bertahap yaitu yang dinamakan langkah, langkah hisap, kompresi,
pembakaran, ekspansi dan langkah buang, antara langkah satu dan lainnya saling
berganiung dan bekerja bergantian. Pada proses ekspansi turbin gas, teriadi perubahan
energi dari energi panas meiadi energi mekanik putiaran poros turbin, sedangkan pada
motor bakar pada langkah ekspansi terjadi perubahan dari energi panas menjadi energi
mekanik gerak bolak-balik torak. Dengan kondisi tersebut, turbin gas bekerja lebih halus
tidak banyak getaran.

28
saluran masuk
bahan bakar

roda gigi pemindah > ruang bakardengan


reduksi aliran udara pendingin

sudu turbin

saluran gas buang


difuser

DOrOS mesrn
saluran masuk
udara hisap

Gambar 5.2 Perbandingan turbin gas dan mesin disel


Turbin gas banyak digunakan untuk mesin propulsi atau jet [gambar 5.1], mesin
automotiv, tenaga pembangkit listrik [gambat 5.21, atau penggerak peralatan-peralatan
industri seperti penggerak kompresor atau pompa. Daya yang dihasilkan turbin gas mulai
dari 250000 HP untuk pembangkit listrik sampai 5 HP pada turbocharger pada mesin
motor.
Keunggulan dari turbin gas adalah mesinnya yang ringan dan ukuran yang kecil
bisa menghasilkan daya yang besar. Sebagai contoh pada gambar 5.2 adatah turbln gas
yang biasa dipakai untuk penggerak generator lisitrik keci. Generator ini banyak dipakai
untuk mengantisipasi beban puncak jaringan, sehingga fungsinya bisa menggantikan
kalau terjadi pemadaman listrik. Gedung gedung perkantoran, rumah sakit, universitas,
perusahaan dan lainnya, banyak yang menggunakan generator jenis ini. Dibandingkan
dengan penggunaan generator penggerak disel, dengan penggerak turbin gas ukurannya
menjadi lebih kecil, sehingga bisa menghemat tempat dan mudah dipindahkan.
Fesanvat terbang mernerlukan mesin dengan persyaratan yang spesiflk yaitu mesin
dengan daya besar untuk daya dorong, tetapi ringan juga dari segi ukuran harus kecil.
Dengan alasan tersebut, penggunaan turbin gas pada pesawat terbang menjadi pilihan
yang tepat , dan tidak bisa digantikan jenis mesin lain. Pada industri dan pembangkitan
listrik turbin gas sangat menguntungkan karena mesin mudah diinstal, operasinya tidak
ruwet, dan tidak memerlukan ruangan yang besar

29
5.2. Dasar Kerja Turbin Gas
Pada gambar 5.5 adalah salah satu mesin turbin gas pesawat terbang, adapun
cara kerjanya adalah sebagai berikut. Motor starter dinyalakan, kompresor berputar dan
mulai bekerja menghisap udara sekitar, udara kemudian dimampatkan. Udara pada tahap
pertama dimampatkan dahulu pada kompresor tekanan rendah, diteruskan kompresor
tekanan tinggi. Udara mampat selanjutnya masuk ruang bakar, bercampur dengan bahan
bakar yang sudah disemprotkan. Campuran bahan bakar udara mampat kemudian
dinyalakan dan terjadi proses pembakaran. Gas hasit proses pembakaran berekspansi
pada turbin, terjadi perubahan darl energi panas menjadi energi putaran poros turbin,
sebagian gas pembakaran menjadi gaya dorong. Setelah memberikan sisa gaya
dorongnya, gas hasil pembakaran keluar melalu saluaran buang. Dari proses kerja turbin
gas pesawat terbang tersebut, dihasilkan daya turbin yang digunakan untuk menggerakan
kompresor, menghasikan daya dorong, dan menggerakan peralatan bantu lainnya.
kompreasor tekanan ruang bakar turbin
rendah dan tinggi

---- --.-,'gaya t

doron g
-:: trust

saluran bahan bakar

Terlihat pada gambar disamping


turbin gas dipasang pada sayap
pesawat terbang untuk menghasilkan
:::'.,... daya dorong. Turbin gas harus ringan,
daya besar dan tingkat keberhasilan
selama beroperasi harus 100%
, lifll.
Y
;i75Y-
turlcin gas

Gambar 5.5 Turbrn gas pesawat terbang

Turbin gas yang dipakai industri dapat dilihat pada gambar 5.6, cara kerjanya sama
dengan turbin gas pesawat terbang. Motor starter dinyalakan untuk memutar kompresor,
udara segar terhisap masuk dan dimampatkan, Kemudian, udara mampat dengan
temperatur dan tekanan yang cukup tinggi ( 20OoC,6 bar) mengalir masuk ruang bakar,
bercampur dengan bahan bakar. Campuran udara mampat bahan-bakar kemudian
dinyalakan dan terjadi proses pembakaran, temperatur gas pembakaran naik drastis. Gas
pembakaran dengan temperatur tinggi ( 6 bar, 750 0C ) berekspansi pada turbin, sehingga
terjadi perubahan energi, dari energi panas menjadi energi putaran poros turbin. Gas
pembakaran setelah berekspansi di turbin, lalu keluar sebagai gas bekas. Selanjutnya,
turbin gas bekerja dengan putaran poros turbin, yaitu sebagai sumber tenaga penggerak
kompresor dan generator listrik,

30
bahan bakar ruang bakar

6 bqr
- - :*<J .- udara Pendingin ?50'c

Motor starter

Kcnrprcs*rr

sudu kompresot
tt-
I |
{ "I"i'o'"
udara segar (baru),
oC
i gas bekast
lbar 15

ruans hakar
kompresor " turDtn

Gambar 5.6 Turbin gas untuk industri ( pembangkit listrik)


Dari uraian can ketja turbin gas diatas, dapat disebutkan komponen komponen
mesin turbin gas yang penting, yaitu kompresor, ruang bakar, dan turbin. Jadi, daya yang
dihasilkan turbin tidak hanya menggerakan beban, yaitu generator listrik, tetapijuga harus
menggerakan kompresor.
5.4. Proses Pembakaran
Pada gambar 5.6, dapat dilihat dari kotruksi komponen ruang bakar, apabila
digambarkan ulang dengan proses pembakaran adalah sebagai berikut
zona prirner zona sekunder
nosel bahan bakar swirel udara zona pencarnpuran

aliran udara primer

udara mampat
kompresor

31
Proses pembakaran dari turlcin gas adatah mirip dengan pembakaran mesin disel,
yaitu proses pembakarannya pada tekanan konstan. Prosesnya adalah sebagai berikut,
udara mampat dari kompresor masuk ruang bakar, udara terbagi menjadi dua, yaitu
udara primer yang rnasuk saluran prirner, berada satu tempat dengan nosel, dan udara
mampat sekunder yang lewat selubung luar ruang bakar. Udara primer masuk ruang
bakar melewati swider, sehingga alirannya berputar. Bahan bakar kemudian
disemprotkan dari nosel ke zona primer, setelah keduanya bertemu, terjadi pencampuran.
Aliran udara primer yang berputar akan m:embantu proses pencampuran, hal ini
menyebabkan carnpuran lebih homryen, pernbakaran lebih sempurna.
Udara sekunder yang masuk melalui lubang-lubang pada selubung luar ruang bakar
akan membantu proses pembakaran pada zona sekunder. Jadi, zona sekunder akan
menyempurnakan pembakaran dari zona primer. Disamping untuk membantu proses
pembakaran pada zona sekunder, udara sekunder juga membantu pendinginan ruang
bakar. Ruang bakar harus didinginkan, karena dari proses pembakaran dihasilkan
temperatur yang tinggi yang Fnerusak materiat ruang bakar. Maka, dengan cara
pendinginan udara sekunder, temperatur ruang bakar menjadi terkontrol dan tidak
melebihi dari yang diijinkan.
Pada gambar 5.7 diatas, terlihat zona terakhir adalah zona pencampuran (dillute
zone\, adalah zona pencampuran gas pembakaran bertemperatur tinggi dengan sebagian
udara sekunder. Fungsi udara pada sekunder pada zona itu adalah mendinginkan gas
pernbakaran yang bedernperatur tinggi meniadi ternpratur yang arnan apabila rnengenai
sudu-sudu turbln ketika gas pembakaran berekspansi. Disamping ltu, udara sekunder
juga akan menambah massa dari gas pembakaran sebelum masuk turbin, dengan massa
yang lebih besar energi potensial gas pembakran juga bertambah. Apabila Wnneix adalah
energi kinetik gas pemabakaran dengan kecepatan V, massa sebelum ditambah udara
sekunder adalah ml maka energi kinetiknya adalah sebagai berikut

m.xV2
W.Ktnetlx,r
2
dengan penambahan massa dari udara sekunder rT2, mak? energl kinetik menjadi
(m, + mr)xv'
Whnetik,2 =
jadidapat dilihat W1,n"r*,e ( dengan udara sekunder) lebih besar dari Wkineti*,r ( tanpa udara
sekunder).
Dari uraian diatas, terlihat p,roses pembakaran pada turbin gas memerlukan udara
yang berlebih, biasanya sampai 30o/o dari kondisi normal untuk proses pembakaran
dengan jumlah bahan bakar terlentu. Kondisi ini akan berkebalikan, apabila udara
pembakaran terlalu berlimpah (lebih 30%), udara justru akan mendinginkan proses
pembakaran dan mati, karena panas banyak terbuang keluar melalui gas bekas yang
bercampur udara dingin sekunder. Dengan pemikiran yang sama, apabila udara jumlah
udara kurang dari normal, yaitu terjadi averheating, material rua*g bakar dan sudu-sudu
turbin bekerja melarnpaui kekt*atannya dan nrang bakar bisa pecah, hal ini krarti turbin
gas berhentlbekerja atau proses pembakaran terhenti.

5Z
BAB 6 SIKLUS TERMODTNAM1KA TURB]N GAS

Turbin gas merupakan suatu mesin yang bekerja mengikuti siklus termodinamik
Brayton. Adapun siklus termodinamikanya pada diagram p-v dan f-s adalah sebagai
berikut [gambar 6.1]:

diagranp-v diagram /-s

Gambar 6-1 Diagram p-v dan I-s


Urutan proses kerja sistem turbin gas [gambar 6.2] adalah :
1-2 Proses kompresiadiabatis udara pada kompresor, tekanan udara naik [AJ
2-3 Proses pembakaran campuran udara dan bahan-bakar pada tekanan konstan,
dihasilkan panas pada ruang bakar [B]
34 Proses ekspansi adiabatis gas pembakaran pada turbin dihasilkan
kerja turbin berupa putaran poros dan gaya dorong, tekanan turun [C]
4-1 Proses pembuangan kalor pada tekanan konstan [D]
Dari diagram I-S dapat dilihat setelah proses kompresi pada kompresor temperatur
naik yaitu T2 dari tempertur atmosfer Tr dan tekanan naik dari pr menjadi p2, tempertur
dan tekanan ini diperlukan untuk proses pembakaran. Setelah bahan bakar disernprotkan
dan bercampur dengan udara mampat didalam ruang bakar dan dinyatakan, terjadi
proses pembakaran, ternperatur naik lagi sampai 13. Temperatur 13 adalah temperatur
gas pembakaran yang akan masuk turbin, temperatur ini dibatasi oleh ketahan material
turbin pada suhu tinggi. Setelah proses ekspansi pada turbin, temperatur gas sisa
menjadlturun sampai I+dan temperatur gas sisa ini masih tinggi diatas temperatur f7.
1.t. Klasifikasi Turbin Gas
Ada banyak tipe turbin gas, tetapi dengan prinsip kerja yang sama, yaitu mengikuti
siklus Bryton. Siklus tersebut adalah siklus dasar yang menjadi patokan dalam
perancangan turbin gas Secara teoritis kelihatan tidak ada kesulitan, tetapi pada
kenyataannya, pembuatan turbin gas menemui banyak kesukaran, terutama yang
berhubungan dengan efisiensi pemakaian bahan bakar dan ketersedian material yang
bekerja pada temperatur tinggi- Dengan berbagai alasan dan tuluan, banyak tipe turbin
gas yang dikenrba*gkan. Adapun beberapa alasan tersebut adalah

33
1. Pemakaian bahan bakar harus lebih bervariasi tidak hanya untuk bahan bakar cair
dan gas saja atau untuk mencegah singgungan fluida kerja dengan lingkungan,
khususnya untuk bahan bakar nuklir. Untuk keperluan tersebut, dibuat turbin gas
terbuka dan tertutup atau turbin gas langsung dan tidak langsung
2. Pemakaian turbin gas yang semakin meluas, disamping sebagai pembangkit daya
dorong dan pembangkit listrik, turbin gas sekarang banyak digunakan untuk
pengerak mula, contohnya penggerak pompa dan kompresor pada industri-industri
atau pusat pembangkit tenaga (oawer plant). Untuk keperluan tersebu, dibuat
turbin gas dengan rnodelsatu poros dan dua poros
A. Turbin gas sistem terbuka ( tangsung dan tidak langsung)

Gambar 6.2 Bagan kerja turbin gas sistem terbuka langsung


Pada sistem turbin gas terbuka langsung [gambar 6.2], fluida kerja akan keluar
masuk sistem yaitu udara lingkungan masuk kompresor dan gas bekas keluar turbin ke
lingkungan. Ruang bakar menjadi satu dengan sistem turbin gas dan bahan bakar yang
digunakan terbatas yaitu hanya bahan bakar cair dan gas. Bahan bakar tersebut sebelum
digunakan sudah dimurnikan, sehingga tidak mengandung unsur unsur yang merugikan.
Permasalahan turbin gas sistem terbuka terfokus pada proses pendinginan ruang
bakar dan sudu-sudu turbin- Disamping ltu, karena gas pembakaran langsung
besinggungan dengan materialturbin, permasalahan korosi dan abarasi pada sudu turbin,
menjadi sangat penting, jika hal ini diabaikan akan berakibat fatal dan sangat merugikan,
yaitu sudu-sudu turbin bisa bengkok atau patah. Kalau hal tersebut terjadi, daya turbin
menurun, dan secara keseluruah efisien kerja menjadi rendah.
Turbin gas sistem terbuka banyak dipakai untuk mesin pesawat terbang, karena
bentuknya lebih simpel, r:ingan dan tidak banyak memakan tempat, hal in,icocok dengan
pesyaratan turbin gas untuk pesawat terhang.
Bahan bakar padat tidak disarankan untuk digunakan pada sistem turbin gas
terbuka langsung, karena hasil pembakaran banyak mengandung partikel yang bersifat
korosi terhadap material turbin, yang dapat merusak sudu turbin. Kendala tersebut dapat
diatasi dengan memisahkan ruang bakar dengan saluran fluida kerja, dengan kata lain,
ftuida keria masuk turbin dikondisikan tidak rnengandurg gas hasit pernbakaran. Untuk
kepertuan tersebut, dib,uat turbln gas slstem terbuka tak langsung. Dengan sistem in1,
proses pembakaran berlangsung sendiri di datam ruang bakar yang terpisah dengan
saluran fluida kerja yang akan masuk turbin. Energi panas dari porses pembakaran akan
ditransfer ke fluida kerja secara langsung atau menggunakan alat penukar kalor.
Model transfer energi panas dari ruang bakar ke fluida kerja secara lansung adalah
sebagai berikut. Pipa pipa yang berisi fluida kerja udara mampat dari kompresor
dilewatkan ke ruang bakar atau dapur. Fan'as dari proses pernbakaran ditransfer secara

34
langsung ke fluida kerja didalam pipa pipa, temperatur ffuida akan naik sampai nilai
tertentu sebelum masuk turbin.
Untuk model transfer panas dengan penukar kalor, banyak diaplikasikan pada turbin
gas berbahan bakar nuklir. Ruang bakar berbahan bakar nuklir sering disebut dengan
reaktor. Di dalam reaktor nuklir terjadi reaksi fusi yang menghasilkan panas yang tinggi,
panas yang tinggi tersebut ditransfer ke fluida yang sekaligus berfungsi sebagai pendingin
reaktor, fluida tersebut sering diistilahkan sebagai flukla primer. Kemudian, ftuida prirner
bersuhu tinggi dialirkan ke alat penukar kalor. Didalarn alat penukar kator terdapat pipa-
pipa berisi fluida ke$a bersuhu rendah, untuk ffuida ini sering disebut sebagai ftuida
sekunder. Dengan kondisitersebut, terjadi tranfer panas dari fluida primer bersuhu tinggi
ke fluida sekunder bersuhu rendah.
Pada gambar 6.3, adalah contoh skema untuk turbin gas sistem terbuka. Dapat
dilihat fluida kerja yang dipakai adalah udara. Udara masuk kompresor, dan keluar
sebagai udara mampat pada titik 2. Udara bertekanan tinggi tersebut masuk ruang bakar
dan rnenyerap panas dari proses pembakaran, lalu keluar ruang bakar dengan temperatur
tinggi pada titik 3. Selanjutnya, fluida keria masuk turbin dan berekspansi untuk
memberikan energinya ke sudu-sudu turbin. Terjadi perubahan energi, dari energi panas
fluida kerja menjadi putaran poros turbin. Sesudah berekspansi pada turbin, fluida kerja
lalu keluar turbin dengan temperatur relatif rendah ke lingkungan.

transfer panas

-tj * t t
menenma panas

Gambar 6.3 Bagan kerja turbin gas sistem terbuka tak langsung
Pada gambar 6.4 adalah contoh sistem turbin gas tak langsung dengan penukar
kalor. Dapat dilihat, fluida kerja (ftuida sekunder) yang dipakaiadalah udara. Udara masuk
kompresor dan keluar sebagai udara mampat pada titik 2. Udara bertekanan tinggi
tersebut, masuk penukar kalor dan menyerap panas dari sumber panas. Sumber panas
tersebut adalah fluida primer bertemperatur tinggi yang mengalir dari reaktor. Fluida
primer ini, sebagai pembawa energi panas dari proses pembakaran bahan bakar nuklir,
yang blasa dlgunakan adalah a1r atau gas hetium. Proses selanjutnya adalah sama
dengan skema gambar 6.3

35
<\-
fluida primer
bertemperatur tinggi

mampal
sekunder) udara panas
tekanan tinooi
\ ?t-

udara segar udara panas


MASUK tekanan rendah
keluar

Gambar 6.4 Bagan kerja turbin gas sistem terbuka tak langsung
B.Turbin gas sistem tertutup ( langsung dan tidak langsung)

tekanan

air pendingian air pendingian


penukar kalor keluar
masuk

Gambar 6.5 Bagan kerja turbin gas sistem tertutup langsung


Sistem turbin gas tertutup langsung banyak digunakan untuk apllkasi tubin gas
dengan bahan bakar nuklir [gambar 6.5]. Fluida kerja yang paling cocok adalah helium-
Proses kerja dari sistem tersebut adalah sebagai berikut. Helium tekanan tinggi dari
kompresor dimasukan reaktor untuk dipanasi dan sekaligus untuk pendinginan reaktor.
Setelah itu, helium berekspansi diturbin dengan melepaskan sebagian besar energinya.
Energi tersebut diubah pada sudu-sudu turbin menjadi putaran poros turbin dan langsung
menggerakan kompresor ataupun beban lalnnya- Helium keluar turbin, tekanannya sudah

36
menurun, tetapi masih bertemperatur tinggi. Helium bertemperatur tinggl harus
didinginkan sebelum masuk kompresor, untuk keperluan tersebut, dipasang penukar
kalor. Selanjutnya, helium dingin masuk kompresor lagi untuk dikompresi lagi.
Pada gambar 6.6 adalah sistem turbin gas tertutup tak langsung, sistem ini adalah
sistem gabungan antara sistem tertutup dan sistem tak langsung. Fluida kerja primer
menyerap panas dari ruang bakar atau reaktor kemudian dialirkan ke penukar kalor,
kemudian diserap oleh fluida sekunder. Langkah setanjutnya, prosesnya sarna dengan
gambar 6.5.
1.2. Eflsiensi Turbin Gas
Pemakaian turbin gas banyak menguntungkan sebagai pengganti sumber
penggerak lain, seperti yang sudah diuraikan di atas, yaitu turbin gas bentuknya lebih
simpeldan tidak banyak memakan tempat. Kalau dibandingkan dengan turbin uap, turbin
gas lebih mudah dioperasikan, mudah dkendatikan dan instalasinya tebih sederhana"
Akan tetapi, secara aktualefisiensiturbin gas masih rendah" Sudah banyak rnetode yang
digunakan untuk menaikan efisiensi tersebut.
Dari garnbar 6.1 diagram p-v dan /-g dapat dilihat bahwa ;

Pemasukan panas berlangsung pada tekanan tetap ;

Qm,uk =*ro(fr*fr)
Pengeluaran panasjuga pada tekanan konstan;

4k"t*, = *"o(fo,Tr\
Sehingga, kerja berguna dapat dirumuskan sebagai berikut ;

Wb"rs u n" = Q ma surQ ket uav = mC p(TvT 2) - mc p(T 4, T 1 )


Efisiensi didefinisikan sebagai perbandingan kerja berguna dengan energi kalor
yang masuk, dlrumuskan sebagai berikut ;

Wu"r*ro Q^ut -Qk"ruo,


4=
4ruruk 4wut

bisa ditulis dalam bentuk ;

. -y-l
=1- J,
T.
atau
D
T"
'='-lt)'
dimana % = kapasitas jenis pada tekanan konstan
cn
/-
4t-L

Dapat Ofi*rat dari perumusan diatas, bahwa untuk menaikan efisiensi turbin gas,
kompresor yang digunakan harus memiliki perbandingan tekanan 4 yang tinggi,
pt
sehingga pemakaian bahan bakar lebih sedikit. Kenaikan perbandingan tekan tidak
selamanya menaikan daya turbin, pada perbandingan tekanan tertentu, daya turbin
mencapai maksimum, selanjutnya daya yang berguna akan kembali turun. Hal ini
dikarenakan, pada perbandingan tekanan yang tinggi dipertukan keria kornpresor yang
besar, padahal kerja kompresor mengarnbil dari daya turbin. Dengan alasan tersebut,
bisa dlpahami kenaikan perbandingan tekanan tidak selalu menguntungan pada nilai
tertentu.

37
Bagian dari kerja turbin yang digunakan untuk menggerakan kompresor dinamakan
back work rafio [gambar 6.9J. Perbandingan daya pada turbin gas biasanya 3 : 2 : 1, 3
untuk daya turbin, 2 untuk kompresor, dan 1 untuk generator listrik, Sebagai contoh untuk
menggerakan generator listrik 100 kW, turbin gas harus mempunyai daya 300 kW, karen
harus menggerakan kompresor sebesar 200 kW. ,Generator listrik

Dengan alasan itu, banyak faktor yang


harus diperhatikan terutama untuk backwo*(kerja
mengoptimalkan kerja kompresor. Sebagai
contoh, suhu masuk kompresor Tr tidak terlalu
tinggi, dengan alasan pada suhu yang tinggi
lllko*p*o,
kerja kompresor bekerja lebih
berat. Dengan kerja kompre- Gambar 6.9 Back wotik turbin gas
sor lebih berat, daya yang diambil dari daya turbin lebih banyak sehingga mengurangi
bagian yang lainnya.
Turbin gas pesawat terbang atau helikopter yang beropersi di daerah panas, seperti
di gurun, sering mengalami kesulitan. Hal ini berkebalikan pada turbin gas pesawat
terbang yang beropersi pada daerah dingin, turbin gas lebih mudah disetart, dengan fr
yang rendah. Dari perumusan kerja berguna dapat dilihat, pada fr rendah lebih
menguntungkan, karena kerla berguna turbin lebih bagus dibandingkan pada fr sudah
tinggi. Jadl, pada Ir
yang tinggi, kerja kompresor rnenjadi lebih herat, hal ini akan
menurunkan kerja berguna turbin, dan efisiensi turbin gas menjaditurun.
Dari perumusan kerja berguna turbin, terlihat bahwa temperatur Tgyaitu temperatur
gas pembakaran yang masuk turbin, sangat berpengaruh terhadap kerja turbin, semakin
tinggi Ig semakin besar kerja turbin yang dihasilkan. Kenaikan 13 juga tidak selalu
menguntungkan, ka,rena rnernbutuhkan rnaterial yang kuat dan rnahal. Apabila
karakteristik materila turbin tidak mernenui standar, kenaikan 13 harus dibatasi untuk
menghindarikegagalan opersi, karena kerusakan rnaterialturbin pada suhu tlnggi.

38
BAB 8 MESIN. TENAGA UAP

Mesin tenaga uap merupakan jenis mesin pembakaran luar [gambar 8.1]. Fluida
kerja dengan sumber energi terpisah. Sumber energi kalor dari proses pembakaran
digunakan untuk membangkitkan uap panas. Uap panas dibangkitkan didalam boiler atau
sering disebut kete{ uap. Untuk memperoleh uap dengan temperattrr yang tlnggi
digunakan reheater" Pada reheater uap dlpanaskan lagl menjadi uap panas laniut
sehingga temperaturnya naik. Selanjutnya uap panas dimasukan ke Turbin Uap.
Didalam turbin uap energi uap panas dikonversi menjadi energi mekanik didalam
sudu-sudu turbin uap. Energi mekanik yang berupa putaran poros turbin uap akan
menggerakan generator pada instalasi pembangkit listrik tenaga uap. Uap panas yang
kelur dari turbin yang sudah dipakai sebagain besar energinya dilewatkan melalui
eqonorniser. Pada eqonorniser uap sisa diambilenergi panasnya untuk memanaskan ait:
yang akan masuk boiler.
8.1. Siklus Termodinamika Mesin Uap

Wturbin. keluar

rt f
Qkeluar

Gambar 8.2 Siklus Rankine


4" masut

l/turbiq keluar

,;ff4't"tout

Gambar 8.3 Bagan siklus Rankin

39
Proses termodinamika dari siklus Rankine tersebut adalah sebagai berikut [gambar
8.2 dan 8.31;

1-2 Proses kompresiadiabatis berlangsung pada pomp


2-3 Proses pemasukan panas pada tekanan konstan terjadiboiler
34 Proses ekspansi adiabatis berlangsung pada turbin
4-'l Prose pengeluaran panas pada tekanan konstan
Ftuida kerja berupa air jenuh pada kondensor dikompresi pompa sampai masuk
boiler atau ketel uap. Dari proses kompresi pada pompa terjadi kenaikan ternperatur
kemudian didalam boiler air dipanaskan. Sumber energi panas berasal dari proses
pembakaran atau dari energi yang lainya seperti nuklir, panas rnatahari, dan lainnya. Uap
yang sudah dipanaskan di boiler kemudian masuk turbin. Fulida kerja mengalami
ekspansi sehingga temperatur dan tekanan turun. Selama proses ekspansi pada turbin
terjadi terjadi perubahan dari energi fluida menjadi energi mekanik pada sudu-sudu
menhasilkan putaran poros turbin" Llap yang ketuar dari turbin kemudian dlko*densasi
pada kondensor sehingga sebagian besar uap air menjadi mengembun. Kemudian siklus
berulang lagi.

Siklus ldeal

Pressure drop
dalam turbin

[,-rn -'
."' "/; I lneversibilitv
\' | \oatamturnin

Siklus Aktual

Gambar 8.4 Diagram siklus aktual Rankine

Gambar 8,5 Proses ireversibeliti pada pompa dan turbin

40
8.2. Siklus Aktual dariSiklus Rankine
Penyimpangan siklus aktual dari siklus ideal dikarenakan karena beberapa faktor
seperti gesekan fluida, kerugian panas, dan kebocoran uap [gambar 8.4 dan 8.5]
Gesekan fluida mengakibatkan tekanan jatuh pada banyak perlatan seperti boiler,
kondensor dan di pipa-pipa yang menghubungkan banyak peralatan. Tekanan jatuh yang
besar pada boiler mengkibatkan pompa membutuhkan tenaga yang lebih untuk
mempompa air ke boiler. Tekanan jatuh juga mengakibatkan tekanan uap dari boiler ke
turbin menjadilebih rendah sehingga kerja turbin tidak maksimal.

Kerugian energi panas banyak terjadi pada peralatan. Pada turbin karena proses
ekspansi uap air pada sudu-sudu dan rumah turbin banyak kehilangan panas, Kebocoran
uap juga mengibatkan kerugian yang tidak bisa diremehkan, biasanya terjadi didalam
turbin. Karena sebab-sebab tersebut mengakibatkan efisiensi menjadi turun.

41
BAB 9 TURBIN UAP

9.{. Pendahuluan
Penggunaan turbin uap untuk keperluan industri sudah menjadi pilihan yang paling
menguntungkan, dengan efisiensi yang relatif tinggi dan bahan-bakar yang digunakan
untuk pembangkitan uap bisa bervariasi. Penggunaan turbin uap yang paling banyak
adalah untuk mesin pembangkitan tenaga lishik. Sumber uap panas sebagaifluida yang
mempunyai energi potensial tinggi berasal dari sistem pembangkit uap (boiler) atau dari
sumber uap panas geotennal.
Adapun definisi turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi
potensial uap menjadi energi kinetikdam energi kinetik lalu diubah menjadi energi
mekanik dalam bentuk putaran poros. Poros turbin dihubungkan dengan yang digerakan,
yaitu generator atau peralatan mesin lainnya, rnenggunakan mekanisme kansrnisi roda
gigl. Dari definisi tersebut diatas, turbin uap adalah termasuk mesin rotari. Jadi berbeda
dengan motor bakar yang bolak-balik (reciprocating).

nosel penyembur uap keluar

a^l

pipa tegak penyuplai uap


panas ke bola

bejana air ( tempat

dapur atau fumace


tempat proses
pembakaran ( sumber
panas)

Gambar 9.1 Mesin uap Hero


9.2. Asas lmpuls dan Reaksi
Turbin uap adalah mesin rotariyang bekerja karena terjadi perubahan energi kinetik
uap menjadi putaran poros turbin. Proses perubahan itu terjadi pada sudu-sudu turbin.
Sebagai perbandingan dengan mesin torak yang bekerja karena ekpansi energi panas
gas atau uap di dalam silinder yang mendorong torak untuk bergerak bolak balik. Pada
dasarnya, prinsip kerja mesin torak dengan turbin uap adalah sama. Fluida gas dengan
energi potensial yang besar berekspansi sehingga mempunyai energi kinetik tinggi yang
akan medorong torak atau sudu, karena dorongan atau tumbukan tersebut, torak atau
sudu kemudian bergerak. Proses tumbukan inilah yang dinamakan dengan lmpuls

42
B
A

%
--------"\
---.1..

Garnbar 9.2 Azas impuls pada plat datar dan sudu

Azas impuls dapat dijelaskan dengan metode sebagai berikut. Pada gambar 9.2 A
adalah sebuah pelat yang ditumbuk dengan fluida gas berkecepatan V", dan laju massa
m, karena pelat itu beroda sehingga bergerak dengan kecepatan V6. Besarnya daya
dapat dihitung dengan persama€ln

iV op,,**(plat) - mI/:
4
sedangkan pada ganbar B adalah sebuah sudu yang ditumbuk fluida gas dengan laju
masa r, , maka daya yang dihasilkan adalah

iT,oo*,,(sudu) - ml/:
2
dari dua model diatas, dapat dilihat bahwa model sudu mempunyai daya yang lebih besar
pada kecepatan dan laju massa fluida gas yang sama. Maka, dengan alasan tersebut,
bentuk sudu dianggap yang paling efisien untuk diterapkan pada turbin uap atau jenis
turbin lainnya seperi turbin gas dan air.
Penerapan model sudu tersebut diatas pada turbin uap, penataannya kurang lebih
seperti pada gambar 9.3, yaitu menata sudu-sudu tersebut sebaris mengelilingi roda jalan
atau poros turbin uap, sehingga terjadi keseimbangan gaya.

sumbu pritar

Gambar 9.3 Sudu sudu impuls pada rotor turlrin uap

43
pembangkit uap
bejana air { tempat
penguapan)

Gambar 9.4 Mesin uap Branca dengan turbin impuls


Model turbin impuls dalam sejarahnya sudah pemah dibuat oleh Branca, pada
gambar 9.4, prinsip kerjanya adalah dengan menyemburkan uap berkecapatan tinggi
melalui nosel ke sudu-sudu impuls pada roda jalan. karena tumbukan antara semuran gas
dengan sudu-sudu jalan turicin impuls, poros turbin menjadi berputar,
Berbeda dengan azas impuls azas azas reaksi, untuk sebagaian orang lebih susah
dipahami. Untuk menggarnbad<an azas reaksi bekerja pada gambar adalah modeljet uap
dari Newton

Gambar 9.5 Mesin uap Newton gaya aksi rekasi


Semburan uap dari tabung mempunyai energi kinetik yang besar sehingga sepeda akan
bergerak ke kiri. Dari hal tersebut bisa dipahami bahwa mesin tersebut bekrja dengan
azas reaksi, yaitu semburan uap melakukan aksi sehingga timbul reaksi pada sepeda
untuk begerak rnelawan aksi. Pada gambar adalah contoh lain dari aksi reaksi.

gaya aksi

Hh

Gambar 9.6 Gaya aksi reaksi pada balon

44
9.3. Segitiga Kecepatan

gas panas energr


tinsgi ----L
I
langkah ekspansi
motor bakar
t
5-ekspansi nosel
1\_

Gambar 9.7 Segitiga kecepatan pada sudu turbin impuls


Segitiga kecepatan adalah dasar kinematika dari aliran fluida gas yang menumbuk
sudu turbin. Dengan pemahaman segitiga kecepatan akan sangat membantu alam
pemahaman proses konversi pada sudu-sudu turin uap atau pada jenis turbin yang lain.
Adapun notasidari segitiga kecepatan adalah sebagai berikut
Vsr = Kecepatan absolut fluida meninggalkan nosel
Vs = Kecepatan sudu
Vr = kecepatan relatif fluida
Y,z = Kecepatan relatif fluida meninggalkan sudu
V.z = Kecepatan absolut fluida meninggalkan sudu
= d sudut nosel
= f sudut masuk sudu
= t sudut keluar sudu
= / sudut keluar fluida
Dari segitiga kecepatan diatas, panjang pendeknya garis adalah mewakili daribesar
kecepatan masing-masing. Sebagai contoh, fluida masuk sudu dari nosel dengan
kecepatan Vsr kemudian keluar dari nosel sudah berkurang menjadi Vs2 dengan garis
yang lebih pendek, artinya sebagian energi kinetik fluida masuk sudu diubah meniadi
energi kinetik sudu dengan kecepatan Vs, kemudian flu,ida yang sudah rnernberkan
energinya meningglkan sudu dengan kecepatan Vs2.
Proses perubahan atau konversi energi pada turbin adalah sama dengan
perubahan energi pada motor bakar, tetapi dengan metode yang berbeda. Untuk motor
bakar, pada langkah ekspansi fluida gas yaitu gas pembakaran energinya mengalami
penurunan bersamaan dengan penurunan tekanan di dalam silinder, hal itu karena
sebagian energinya diubah menjadi energi kinetik gas pembakaran dan dikenakan
langsung pada torak. Karena ada dorongan dari energi kinetek gas pernbakaran torak
begerak searah dengan gaya dorong tersebut, kondisiinidisebut langkah tenaga.

45
gas panas tekanan

Gambar 9.8 Proses ekspansi pada nosel


Pada turbin, proses perubahan energi mulai terjadi di nosel, yaitu ekspansl ftuida
gas pada nosel. Pada proses ekspansi di nosel, energi fluida mengalami penurunan,
demikian juga tekanannya. Berbarengan dengan penurunan energi dan tekanan,
kecepatan fluida gas naik, dengan kata lain energi kinetik fluida gas naik karena proses
ekspansi, Kemudian, fluida gas dengan energi kinetik tinggi menumbuk sudu turbin dan
memberikan sebagian energinya ke sudu, sehingga sudu pun begerak. Perubahan energi
dengan tumbukan fluida disudu adalah azas imputs.
Untuk perubahan energi dengan azas reaksi, sudu turbin reaksi berfungsi seperti
nosel. Hal ini berarti, pada sudu turbin reaksi terjadi proses ekspansi, yaitu penurunan
tekanan fluida gas dengan dibarengi kenaikan kecepatan. Karena prinsip reaksi adalah
gerakan melawan aksi, jadi dapat dipahami dengan kenaikan kecepatan fluida gas pada
sudu turbin reaksi, sudu turbin pun akan bergerak sebesar nilai kecepatan tersebut
dengan arah yang berlawanan.

nosel sebagai nosel


TURBIN IMPULS

nosel sebagai sudu

Gambar 9.9 Fungsi nosel

46
komponen aksi

V6
'/l-
\,__J
komponen reaksi

Gambar 9.10 Segitiga kecepatan sudu bergerak turbin reaksi


9.4. Turbin lmpuls
Turbin impuls adalah turbin yang mempunyai roda jalan atau rotor dimana terdapat
sudu-sudu impuls. Sudu-sudu impuls mudah dikenali bentuknya, yaitu simetris dengan
sudut masuk / dan sudut keluar y yang sama (20 o), pada turbin biasanya
ditempatkan pada bagian masuk dimana uap bertekanan tinggi dengan volume spesifik
rendah. Bentuk turbin impuls pendek dengan penampang yang konstan.
Ciri yang lain adalah secara termodinamika penurunan energi terbanyak pada
nosel, dimana pada nosel terjadi proses ekspansi atau penuruan tekanan. Sudu-sudu
turbin uap terdiri dari sudu tetap dan sudu gerak. Sudu tetap berfungsi sebagai nasel
dengan energi kinetik yang naik, sedangkan pada sudu begerak tekanan adalah konstan
atau tetap. dari karakteristik tersebut, turbin impuls sering disebut turbin tekanan sama
Bentuk dad sudu tetap turbin impuls ada dua macam yaitu bentuk simetris dan
bentuk tidak simetris. Pada bentuk sudu tetap simetris, profile kecepatan dan tekanan
adatah sama, tkJak ada perubahan keceptan dan tekanan. Sedangkan pada sudu tetap
yang berfungsi sebagi nosel mempunyai bentuk sepedi nosel yaitu antar penampang
sudu membetuk penampang yang menyempit pada ujungnya. Karena bentuknya nosel,
kecepatan akan naik dan tekanan turun. Bentu pertama simetri dipakai pada turbin uap
Curtis dan bentuk yang kedua dipakai turbin uap Rateau.

benluk sama bentuk berbeda


SlMETRIS NOSEL

Gambar 9.11 Bentuk sudu tetap turbin impuls

47
A. Turbin impuls satu tahap ( Turbin De Laval)
Pada gambar diatas adalah skema turbin De laval atau turbin impuls satu tahap.
Turbin terdiri satu atau lebih nosel konvergen divergen dan sudu-sudu impuls terpasang
pada roda jalan (rotor). Tidak semua nosel terkena semburan uap panas dari nosel,
hanya sebagian saja. Pengontrolan putaran dengan jalan menutup satu atau lebih nosel
konvergen divergen.
Adapun cara kerjanya adalah sebgai berikut. Aliran uap panas masuk nosel
konvergen divergen, d1 dalam nosel uap berekspansi sehingga tekanannya turun.
Berbarengan dengan penurunan tekanan, kecepatan uap panas naik, hal ini berartiterjadi
kenaikan energi kinetik uap panas. Setelah berekspansi, uap panas menyernbur keluar
nosel dan menumbuk sudu-sudu impuls dengan kecepatan abolut Vr.'. Pada sudu-sudu
impuls uap panas memberikan sebagian energinya ke sudu-sudu, dan mengakibatkan
sudu-sudu bergerak dengan kecepatan Vn. Tekanan pada sudu-sudu turbin adalah
konstan atau tetap, sedangkan kecepatan uap keluar sudu berkurang menjadiV"2

sudu-sudu impuls

nosel konvergen
divergen

(d

.54
c)

=o
-a
$
E
(I
(o
o-
d)
o
()

Gambar 9.12 Turbin uap impuls satu tahap


B. Turbin impuls gabungan
Turbin impuls satu tahap atau turbin De laval mempunyai kendal-kendala teknis
yang tidak menguntungkan. Sebagaicontoh berikut ini, kecepatan uap masuk sudu terlalu
tinggi kalau hanya untuk satu baris sudu, efeknya kecepatan putar sudu menjadi tinggi,
dan melampaui batas keselamatan yang diizinkan, karena tegangan sentrifugal yang
harus ditahan material rotor. Disamping itu dengan kecepatan rotor yang tinggi diperlukan
roda gigi reduksi yang besar dan berat untuk menghubungkan rotor dengan ge*erator
listrik. Dengan alasan-alasan tersebut, dikembangkan dua pilihan turbin impuls gabungan

48
yaitu turbin gabungan kecepatan atau turlcin Curtiss dan turbin impuls gabungan tekanan
atau turbin Rateau
8.1. Turbin impuls Curtiss
Turbin uap Curtiss adalah turbin yang bekerja dengan prinsip impuls secara
bertahap. Berbeda dengan turbin satu tahap, turbin Curtiss mempunyai beberapa baris
sudu bergerak dan baris sudu tetap. Pada gambar 9.13 adalah susunan turbin uap
Curtiss, proses ekspansi uap panas pada nosel, dimana kecepatan uap panas naik ( V"r)
dan tekanan turun.
Uap panas yang mempunyai kecepatan tinggi masuk baris pertama sudu bergerak,
pada tahap ini uap memberikan sebagian energinya sehingga kecepatannya turun (V"z).
Selanjutnya, sebelum masuk baris sudu bergerak tahap ll, terlebih dahulu melewati sudu
tetap. Pada sudu-sudu tetap yang berbentuk simetris, uap tidak kehilangan energinya,
kecepatan (V"a) dan tekanannya konstan. Uap dengan kecepatan V"s setelah melewati
sudu tetap rnasuk baris sudu bergerak tahap ll, uap mernbrikan energinya yang tersisa
ke sudu-sudu bergerak, karena itu kecepatannya turun kembali menjadiV"4.

iii
sudu-sudu geraki ir"@1i
-tl
riei
nosel kcnvergen ,niin
#m

f
o
o
.cI
r!
(tr
t5
o
o)
{J
Y
o

Gambar 9.13 Susunan turbin uap Curtiss


Pada turbin Curtiss penurunan uap terjadi dengan sempurna pada nosel sehingga
tidak ada penurunan tekanan lagi pada sudu-sudu, dan energi kinetik dari nosel dipakai
oleh dua baris sudu bergerak tidak hanya satu baris saja. Ciri khas dari turbin ini adalah
kecepatan akan turun setelah melewati sudu bergerak, dan kecepatannya konstan pada
sudu tetap. Untuk memahami lebih lanjut tentang perubahan nilai kecepatan, dapat
menggunakan analisa segitiga kecepatan dari turbin Curtiss. Sebagai contolr dapat dilihat
pada ganrbar 9.14, dari segitiga tersebut dapat dilihat,

* = *[V"1 -v"',)-V: -r:)]


Gambar 9.14 Segitiga kecepatan turbin uap Curtiss
B.2. Turbin impuls Rateau
Pada turbin Curtiss yaitu turbin gabungan kecepatan yang sudah dibahas pada sub
bab diatas, masih mempunyai kelemahan yaitu kecepatan uapnya masih tinggi, sehingga
timbul gesekan yang merupakan kerugian aliran, kondisi ini sama dengan turbin impuls
satu tahap. Untuk mengatasi hal tersebut, Rateau membuat turbin impuls gabungan
tekanan. Pada turbin ini, turbin dibagi meniadi beberapa bagian dengan susunan seri,
dimana setiap bagian terdiri dari nosel dan sudu bergerak, yaitu sama dengan susunan
turbin satu tahap.
Pada gambar 9.15 adalah skerna sederhana dari turbin rateau. Dari gambar
tersebut didapat susunan dasar turbin, yaitu terdiri dari dua bagian kombinasi nosel dan
sudu bergerak. Dari diagram tekanan dan kecepatan absolut dapat dibahas sebagai
berikut. Uap panas pertama masuk pada bagian pertama, kecepatan akan naik pada
nosel dan kemudian turun pada sudu bergerak. Selanjutnya, uap panas masuk ke noset
bagian dua, kecepatan naik lagi pada noseldan turun kernbalipada sudu bergerak. Pada
setiap bagian, uap akan mengalami penurunan tekanan setelah darinosel.
Jadi pada turbin Rateau, uap panas akan berekspansi setiap masuk nosel, dengan
demikian energi uap akan terbagi merata. Jika dibandingkan dengan turbin satu tahap,
pada turbin ini, jumlah energi uap panas yang berekspansi pernoselnya jauh lebih kecil,
sehingga kenakan kecepatan absolutnya tidak tertatu tinggi.
Turbln ini mempunyai keu*ggulan yaitu kecepatran sudunya rendah, kecepatan uap
rendah ( gesekan kecil),dan distribusi kerja perlragian merata. Kelemahannya adalah
penurunan tekanan yang terus menerus pada setiap bagian, sehingga reslko kebocoran
uap lebih besar. Untuk memperoleh efisiensi tinggin, turbin rateau juga harus mempunyai
tahapan yang banyak. Dengan alasan-alasan tersebut, turbin Rateau banyak dipakai
untuk unit yang besar, dimana efisiensi lebih penting daripada biaya investasi

50
$\\\rsuau-
i D)))5'=-
N
{ DD}*
L l))))_--
Gambar 9.15 Segitiga kecepatran turbi* uap Rateau

(.)

5
o
6
-o
(E
c(5
(5
o-
o
()
vo

Gambar 9-16 Susunan turbin uap Rateau

51
Pada gambar adalah contoh segitiga kecepatan dari turbin rateau. dari segitiga
tersebut terlihat bentuk dari segitiga adalah sama untuk setiap tahap, dimana bentuknya
adalah segitiga kecepatan turbin satu tahap yang disusun seri. Kecepatan Vs1 dari sudu
tetap yang berfungsi nosel, akan masuk ke sudu bergerak dan nilainya turun menjadiVs2,
demikian juga untuk kecepatan relatifnya juga turun. Kemudian, kecepatan Vs2 naik lagi
setelah melewati sudu bergerak menjadi Vs3, dimana nilai kecepatan ini secara ideal
adalah sama dengan Vs1, dan prosesnya berlanjut sampai tahap terakhir turbin.
9.5. Turbin Reaksi
Turbin reaksi pertama kali dikenatkan ofeh Parson, pada gambar 9.17 adalah
contoh turbin rekasi tiga tahap, terdiri dari 3 baris sudu tetap dan 3 baris sudu bergerak.
Sudu tetap dibuat sedemikian rupa sehingga fungsinya sama dengan nosel. Sedangkan
sudu bergerak dapat dibedakan dengan jelas dengan sudu impuls karena tidak simetris.
Sudu bergerak pun difungsikan sebagai nosel, karena fungsinya yang sama dengan sudu
tetap, maka bentuknya sama dengan sudu tetap, tetapi arah lengkungannya berlawanan.

Sudu I
ucrucrak
-ltctapll
I

MNMNgN

J
o
.D
qt
c(t
(t
o
{,
O
go

Gambar 9.17 Susunan turbin uap Rateau


Penurunan tekanan adalah sinambung dari tahap satu ke tahap berikutnya, dari
sudu tetap dan sudu bergerak. Kecepatan absolutnya setiap melewati sudu tetap akan
naik dan setelah melewati sudu bergerak akan turun, selanjutnya akan berulang sampai
akhir tahap.
Pada gambar 9.18 adalah contoh segitiga kecepatan dari turbin rekasi dua tahap.
Dari gambar segitiga kecepatan tersebut menunjukan bentuk segitiga kecepatan untuk
sudu tetap akan sama, demikian juga untuk sudu gerak. Kecepatan Vs1 dari sudu tetap
akan turun nilainya setelah metwati sudu bergerak menjadi Vs2,akan tetapi kecepatan
relatinya menjadl besar yaltu Vr2. Selanjutnya, Vs2 dinaikan lagi nitainya setelah masuk
ke sudu tetap, menjadiVs3 yang sama dengan Vs1, dan seterusnya sampaitahap akhir
turbin.

52
@Kk*,'
K*Kk'.,*
,DWs,t"
Gambar 9"18 Susunan turbin uap Rateau
Daya yang dihasilkan turbin rekasi dapat dihitung dengan persarnaan sebagai berikut

, =*[V:-v:,)-V:-rrill
dan daya optimum tercapai pada kecepatan sudu optimum yaitu
W' =*V]
"*^*

53
BAts 10 PRINSIP DASAR AL]RAN

lndonesia mempunyai potensi sumber daya alam yang besar yang dapat
dimanfaatkan, khususnya sumber daya air yang sangat berlimpah. Air yang tersimpan di
danau, waduk atau yang mengalir di sungai, mempunyai energi potensialyang besar dan
bisa dimanfaatkan untuk menggerakan turbin air [gambar 10.1, 10.2,'10.3]. Dengan
membangun bendungan-bendungan pada tempat-tempat yang tinggi, misalnya di
pegunungan-pegunungan, air bisa diarahkan dan dikumpulkan pada suatu tempat, tempat
tersebut dinamakan waduk atau danau buatan. Dengan memanfaatkan beda tinggi, air
bisa dialirkan melaluisaluran saluran ke turbin air, yang dipasang dibawah waduk.

Sebagai contoh pada gambar 10.3 terlihat di bawah waduk dibangun rumah pusat
tenaga, di dalam rumah tersebut terdapat turbin peltan dengan sudu-sudunya, yang
menerima semprotan air dari nosel-nosel, sehingga roda turbin berputar. Air dari turbin
kemudian dialirkan ke sungai. Air waduk rnempunyai beda tinggi H, sehingga air
mempunyai energi potensial, yang akan mengalir sampai ke turbin air. Pada sudu-sudu
turbin, energi aliran diubah menjadi energi mekanik yaitu putaran roda turbin. Apabila
roda turbin dihubungan dengan poros generator listik, maka energi mekanik putaran roda
turbin diubah rnenjadienergi listrik pada generator-
Dari uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa turbin air akan mengubah energi
kinetik air menjadi energi mekanik, yaitu putaran roda turbin. Pada kondisi aktual, tidak
semua energi potensial air dapat diubah menjadi energi mekanik pada turbin, pasti dalam
proses perubahan terdapat kerugian-kerugian. Dari hal tersebut dapat didefinisikan
efisiensi dari turbin yaitu perbandingan daya pada turbin dengan daya air pada waduk.
Adapun perur-rusannya adalah ;
daya keluaran mekanik
ry- dayaairpembangkit waduk
Air dari waduk akan mengalir dengan kapasitas tertentu dalam saluran yang menuju
turbin. Pada turbin air terdapat pengaturan kapasitas untuk memvariasi kapasitas aliran.
Pengaturan kapasitas aliran rnasuk turbin dimaksudkan untuk merespon beban dan
perubahan head. Perubahan head pada waduk terjadi karena curah hujan tidak sarna
sepanjang tahun. Dl lndonesia yang beriklim tropis terdapat dua rnusim yaitu musim
kemarau dan penghujan. Pada musin kemarau head pada kondisi paling rendah dan
sebaliknya pada musim penghujan head paling tinggi
Disamping turbin pelton untuk pembangkitan seperti diatas, dapat digunakan jenis
turbin air lainnya. Dengan menggunakan dasar mekanika fluida kita bisa menentukan
energi potensial aliran, daya turbin" dan karakteristik turbin air lainnya.
Contoh soal tr
Dengan kapasitas tertentu dan head tertentu sebuah pembangkit listrik tenaga air
mempunyai daya air sebesar P = 180000 KW, sedangkan daya yang dihasilkan turbin
adalah P = 160000 KW. Hitung efisiensi turbin tersebut !.
|awab:
Efisiensi turbin adalah perbandingan daya turbin dengan daya air. Dari rumus efisiensi
'tu l6ooooKw' =0,888.
turbin
'v 180000KW

54
*--]l1g"tur nosel
kontruksi penyangga

Gambar 10.6 Turbin Fourneyron

turbin francis A

tsudu pengarah

sudu jalan atau runner

turbin pelton B
poros turbin lZ
fg

turbin kaplan C

sudu pengarah

sudu jalan atau baling baling


55
Gambar 10.7 Tipe turbin air yang paling populer
10.2. lnstalasi Pembangkit Tenaga Air
Sebelum rnelakukan pembangunan pusat pembangkit listrik tenaga air,
diperlukan uji kelayakan terhadap sumber air yang akan dimanfaatkan energi
potensialnya. Terutama ketersedian head dan kapasitas terpenui dari bendungan atau
waduk untuk beban yang dirancang. Ada beberapa kategori head tersedia yang
diklasifikasikan sebagai berikut [gambar 1 0.8],
1" head tinggl ( lebih dari 240 m)
2. head sedang ( 30 m to 240 m)
3. head rendah ( kurang dari 30 m )

tandon air waduk

bendungan

head sedang head tinggi


head rendah

Gambar 10.8 Tingkat head sumber air


Setelah mengetahui ketersedian head yang ada, selanjutnya menentukan jenis
turbin dan beban yang terpasang. Beban yang terpasang atau daya keluaran yang
direncankan tidak boleh melampaui dari ketersedian energi potensial air, karena efisiensi
maksimum operasi tidak akan tercapai dan dari segi ekonomis merugikan. Berikut ini
klasifikasi darijenis pembangkit dilihat dari daya keluaran turbin ;

L Large-hydro; daya keluaran sampai 100 MW


2. Medium-hydro; daya keluaran mulai i5 - 100 MW
3. Small-hydro;dayakeluaran mulai I - 15 MW
4. Mini-hydro daya keluaran mulai 100 kW- I MW
5. Micro-hydro ;dayakeluaran sampai dari 5kW - 100 kW
6. Pico-hydro;daya keluaran sampai 5kW

Adapun bagian bagian yang penting dari instalasi dari pembangkit listrik tenaga air
adalah sebagai berikut [gambar 4.9] ;
A. Pintu air

56
Bagian ini terletak pada pinggir bendung dan akan mengontrol kondisi air yang akan
dialirkan. Air yang keluar harus dijarnin bersih dari sarnpah-sampah seperti batang
dan ranting pohon, batu dan kerikilayau sampai lainnya yang dapat membahayakan
instalasi. Pada pintu air iuga harus bisa menghentikan laju aliran air, apabila
saluran harus dikosongkan.
B. Saluran air atau conduit system
Bagian ini berfungsi menyalurkann air dari bendungan menuju turbin. Bentuk
saluran bisa berbentuk saluran terbuka, pressure shaft, tunnel, atau penstock
Saluran ini dibuat dengan cara penggalian atau pengeboran, dindingnya dengan
dinding batu. Material penstock dari baja
G. Turbin
Turbin berfungsi mengubah energi potensial fluida menjadi energi mekanik yang
kemudian diubah lagi menjadi energi listrik pada generator. Komponen-komponen
turbin yang penting adath sebagaiberkut;
- Sudu pengaruh, biasanya bisa diatur untuk mengontrol kapasltas aliran yang
masuk turbin
- Roda jalan atau runner turbin, pada bagian ini terjadi peralihan ari energi
potensial fluida menjadi energi mekanik
- Poros turbin, pada poros turbin terdapat runner dan ditumpu dengan
- bantalan radialdan bantalan axial
- Rumah turbin, biasanya berbentuk keong atau spiral, berfungsi untuk
rnengarahkan aliran masulk sudu pengarah
* Pipa hisap, mengalirkan air yang keluar turbin ke saluran luar
c(6bo
-cB
E€
-o
L

(d p.
(s
a a
! $
L
'a€ f
'6
o
(E
a,
c
--1__> -o
L q
a o
o g
o. (g
-o
E
(,o

ho
G
f

0)
-o
-d
cdl
g L----
€i
(B 57
bo
!
a
6
10.3. Energi PotensialAliran Air

generator

turbin

Gambar 10.10 Perubahan energipada instalasiturbin air

Air yang mengalir melalui saluran mempunyai energi dan energi tersebut dapat
diubah bentuknya [gambar 10.101, adapun perubahan bentuk energinya oleh Bernoulli
dirumuskan sebagai berikut ;

w =m.g-z+*L*rl
p2
(rurn)

Jadi selama mengalir, energi potensial bisa berubah bentuk menjadi bentuk lainya yaitu
energi potensial, energi tekanan, dan energi kecepatan.
Apabila ruas kanan dan kiri dibagi dengan mg, maka persamaan diatas menjadi
persamaan tinggijatuh atau head ;

s8
H=z! P +t'=kon"t"n
p'g 29
dimana H = tinggijatuh air atau head total (m)
z = tinggi tempat atau head potensial (m)
P
p'g =
tinggitekan atau head tekan (m)
2
c
= tingglkecepatan atau head kecepatan (m)
i
Pada tiap saat dan posisi yang ditinjau dari suatu aliran di dalam pipa akan
mempunyai jumlah energi ketinggian tempat, tekanan, dan kecepatan yang sama
besarnya. Persamanan bernoulli umumnya ditulis dalam bentuk persamaan ;

-- P,
-,1 -, - p.g -ci Pr.
',' p.g 2g*'r' 2S

Arti dad persamaan diatas adalah pada posisi satu pada gambar 10.10 aliran air akan
mempunyai kecepatan dan tekanan tertentu, perubahan energi terjadi karena terjadi
perubahan penampang. Karena luas penampang menjadi kecil, kecepatan aliran airnya
naik, sedangkan tekanannya meniadi turun. Jadi posisi dua energi kecepatannya tebih
besar daripada posisisatu, dan ener-gi tekana* pada posisi 2 tebih kecildibanding poslsi
satu.
10.4. Prinsip Peralian Eneryi Aliran
Aliran zat cair akan mengalami perubahan energi dai bentuk satu kebentuk lainnya.
Pada persamaan bernoulli terlihat aliran mempunyai energi tempat, tekan dan energi
kecepatan. Froses perubahan energi dari energi aliran meniadi energi rnekanik blsa
dilihat pada garnbar 10.11. Dari garnbar tersebut menu*iukan modelperubahan ada d*a
cara yaitu prinsip impuls dan prinsip reaksi.

Freaksi
#

impuls atau aksi

cl------------+

"rJ
Gambar 10.11 Prinsip impuls dan reaksi

59
Prinsip inpuls dapat dijelaskan sebgai berikut. Pada gambar 10.11 adalah sebuah
papan beroda sehingga bisa berjalan, pada papan dipasang sudu. Apabila sudu
disemprot air, aliran air akan menumbuk sudu dengan gaya impuls F, dan sudu akan
terdorong dengan arah yang sama dengan gaya yang bekerja, maka papan akan
berjalan searah gaya F. Jadi gerakan papan searah dengan gaya yang beraksi pada
sudu. lni adalah prinsip dasar dari turbin impuls.

runner turbin francis

roda jalan pelton

C1

tuw
w@
c2V

buket
ww
#M
\w. -w

Gambar 10.12 Prinsip impuls dan reaksi pada roda jalan pelton dan francis
Prinsip reaksi bisa dijetaskan sebagai berikut. Turbin akan berputar karena
dilewati air dari bejana, artinya sudu turbin akan bereaksi dengan gaya yang berlawanan
arah dengan gaya yang diberikan aliran air.
10.5. Daya Turbin
Bila diketahui kapasitas air dan tinggi air jatuh H, bisa diteniukan daya turbin P (
kW) yaitu ;

P=Q.p.g.H.ur
dimana P = daya turbin air (kW)
a = kapasitas atau debit air (m3/dtk)
S = percepatan gravitasi (kg/m2)
H = tinggijatuh air (m)
4r = efisiensiturbin
massa aliran blsa dihitung dengan persamaan ;

m = Q' p dimana m = adalah laju aliran masa ( kg/dtk)

60
perhitungan daya persamaan diatas bisa diubah menjadi

P = m' g' H 'r7, alau

P= *.Y 'e, Y = kerja spesifik (J/kg) Y= g'H


dari perumusan terlihat bahwa daya turbin sangat tergantung dari besar kapasitas aliran
air dan tinggijatuh air.
Secara sederhana bisa dinyatakan bahwa semakin tlnggl tinggi jatuh air, dengan
kapasitas aliran sama, akan mempuyai energi potensial yang lebih besar dibandingkan
dengan tinggijatuh air yang lebih rendah. Logika tersebut juga berlaku sebaliknya, yaitu
untuk tinggijatuh air yang sama, energi potensial yang dimiliki akan lebih besar apabila
kapasitas aliran air juga besar.
Untuk menentukan luas penampang saluran aliran ai'r masuk turlrin dapat dihltung
dengan persamaan kontinuitas yaitu ;

Q= A'v sehingga 'q =


I
v

dimana A = luasan penampang saluaran (m2)


v = kecepatan aliran air (m/dtk)
Kecepatan aliran air akan besar pada penannpang yang sernakin kecil, pada kapasitas
aliran air yang sama.
10.6. Kecepatan Putar Turbin dan Kecepatan Spesifik
Kecepatan putar turbin harus diusahakan setinggi mungkin, karena dengan
kecepatan putar turbin yang tinggi ukuran turbin menjadi kecil sehingga lebih
menguntungkan. Kecepatan spesifik juga sangat penting dalam perancangan, karena
dengan mengetahui no kita bisa rnenentukan tipe rda turbin. Adapun persamaan nq
adalah sebagai berikut;

'r=nffi
dimana nn = kecepatan spesifik (rpm)
n = kecepatan putar turbin (rprn)
Suatu turbin yang bekerja pada tinggi jatuh dan kapasitas air yang berbeda, dan
bekerja pada putaran yang ditentukan, apabila mempunyai kecepatan spesifik yang
sama, maka secara geometri bentuk turbin tersebut adalah sama.

61
BAB 11 KLASIFIKAS] TURBIN AIR

Dari perumusan Bernouli, menunjukan bahwa daya air dari suatu aliran mempunyai
bentuk energi yang berbeda-beda. Pada proses peralihan keseimbangan energi antara
energi masuk ke mesin tenaga disatu pihak dengan energi mekanis yang bisa diteruskan
oleh mesin tenaga ditarnbah energi yang iktrt keluar bersarna..sama air buangan dipihak
lain. Persamaan keseimbangan tinggi jatuh air adalah sebagai berikut;

,r*-!t-*{ H + zr* P' * 9t'


' p'c 29=r,' P'g 29
)2
ry,.H =Zr-zz*Pr-Pz +"i -";
p'g 29

dari persamaan tersebut, suku sebelah kanan adalah jumlah energi yang dipakai oleh
sudu jalan turbin untuk diubah menjadi energi mekanis.

generator

aliran air sungai

Gambar 11.1 Kincir air


Pada gambar 11.1 adalah gambar kincir air. Kincir air adalah jenis turbin air yang
paling kuno, sudah sejak lama digunakan oleh masyarakat. Teknologinya sederhana,
material kayu bisa dipakai untuk membuat kincir air, tetapi untuk opersi pada tinggijatuh
air yang besar biasanya kincir air dibuat dengan besi. Kincir air bekerja pada tinggijatuh
yang rendah biasanya antar 0,1 m sampai 12 meter, dengan kapasitas aliran yang
berkisar antara 0,05 m3ldtk sampai 5 m3/dtk. Dari data tersebut pemakai klncir air adalah
di daerah yang aliran alrnya tidak besar dengan tinggi jatuh yang kecil. Putaran poros
kincir air berkisar antara 2 rprn sampai 12 rprn.
11.1.Turbin lmpuls atau Turbin Tekanan Sama
A. Turbin pelton
Prinsip dari turbin impuls sudah dijelaskan pada kincir air. Turbin impus bekerja
dengan prinsip impuls. Turbin jenis inijuga disebut turbin teka'nan sama karena aliran air
yang keluar dari nosel, tekanannya adalah sarna dengan tekanan atmosfer- Sebagai
contoh pada gambar 11.2 adalah turbin pelton yang bekerja dengan prinsip impuls,

62
semua energi tinggi dan tekanan ketika masuk ke sudu jalan turbin dirubah menjadi
energi kecepatan. Pancaran air tersebut yang akan menjadi gaya tangensial F yang
bekerja pada sudu roda jalan. Kecepatan pancaran air dari nosel adalah sebagai berikut ;

cr= 2'g'H

jarum katup

r 1 1.2 Turbin inpuls dan proses penyemprotan

Turbin pelton beroperasi pada tinggi jatuh yang besar [gambar 11 .4]. Tinggi air jatuh
dihitung mulai dari permukaan atas sampai tengah-tengah pancaran air. Bentuk sudu
terbelah menjadidua bagian yang simetris, dengan maksud adalah agar bisa membalikan
pancaran air dengan baik dan membebaslan sudu dari gaya-gaya samping [gambar 11.3].
Tidak semua sudu menerima pancaran air, hanya sebagaian -bagaian saja scara
bergantian tergantung posisi sudut tersebut. Jumlah noselnya tergantung kepada
besarnya kapasitas air, tiap roda turbin bisa dilengkapi dengan nosel 1 sampal6. Adapun
penampang kontruksi sudu jalan dari pelton beserta noselnya dapat dilihat pada gambar
11.2
Ukuran-ukuran utama turbin pelton adalah diameter lingkar sudu yang kena
pancaran air, disingkat diameter lingkaran pancar dan diameter pancaran air. Pengaturan
nosel akan menentukan kecepatan dari turbin. Untuk turbin-turbin yang bekerja pada
kecepatan tinggi jumlah nosel dlperbanyak Hubungan antara jumlah nosel dengan
keceptan sepesifik adalah sebagai berikut.
fruT
flq = --r
lz
dimana nqr = kecepatan spesifik pada z nosel (rpm)
z = jumlah noselterpasang
Pengaturan nosel pada turbin poros vertikal dan horizontal bisa dilihat pada gambar 11.4
dan 1 1.5

Gambar 11.3 Roda jalan turbin pelton

63
Gambar t 1-4 lnstalasi Turbin Pelton poros horizontal

Gambar 11.5 lnstalasi turbin pelton poros vertikal

64
tuft
Ii
jarum katup

ik,
Gambar 11,6 Pengaturan nosel pada turbin pelton
B. Turbin aliran Ossberger
Pada turbin impuls pelton beroperasl pada head relatif tinggi, sehingga pada head
yang rendah operasinya kurang efektif atau efisiensinya rendah. Karena alasan tersebut,
turbin pelton jarang dipakai secara luas untuk pembangkit listrik sekala kecil. Sebagai
alternatif turbin jenis impuls yang bisa beroperasi pada head rendah adalah turbin impuls
aliran ossberger atau turbin crossflow. Pada gambar 11.7 adalah turbin crossflow,
kontruksi turbin initerdiri dari komponen utama yaitu ,
1. Rumah turbin
2. Alat pengarah
3. Roda jalan
4. Penutup
5. Katup udara
6. Pipa isap
7. Bagian peralihan
Aliran air dilewatkan melalul sudu sudu jalan yang berbentuk silinder, kemudian
aliran air dari dalam silinder keluar melului sudu-sudu. Jadi perubahan energi aliran air
menjadi energi rnekanik putar terjadi dua kali yaitu pada waktu air masuk silinder dan air
keluar silinder. Energi yang diperoleh dari tahap kedua adalah 2Ao/onla dari tahap
pertama.

bagian peralihan

roda jalan

katuP udara
L'+ -

penutup

prpa rsap
I
Gambar 11.7 Konstruksi dari turbin impuls ossberger

65
silinder sudu

pengarah

Gambar 1 1.8 Aliran air masuk turbin ossberger

Air yang masuk sudu diarahkan oleh alat pengarah yang sekaligus berfungsi
sebagai nosel seperti pada turbin pelton. Prinsip perubahan energi adalah sama dengan
turbin impuls pelton yaitu energi kinetik dari pengarah dikenakan pada sudu-sudu pada
tekanan yang sama.
11.2. Turbin Reaksiatau Turbin Tekan Lebih
A. Turbin Francis
Turbin francis adalah termasuk turbin jenis ini [gambar 11.9]. Kontruksiturbin terdiri
dari dari sudu pengarah dan sudu jalan, dan kedua sudu tersebut, semuanya terendam
didalam aliran air. Air pertama masuk pada terusan berbentuk rumah keong. Perubahan
energi seluruhnya terjadi pada sudu pengarah dan sudu gerak- Aliran air masuk ke sudu
pengarah dengan kecepatan semakin naik degan tekanan yang semakin turun sampai
roda jalan, pada roda jalan kecapatan akan naik lagi dan tekanan turun sampai dibawah 1
atm. Untuk menghindari kavitasi, tekanan harus dinaikan sampai 1 atm dengan cara
pemasangan pipa isap.
Pengaturan daya yang dihasilkan yaitu dengan mengatur posisi pembukaan sudu
pengarah, sehingga kapasitas air yang masuk ke roda turbin bisa diperbesar atau
diperkecil. Turbin francis bisa dipasang dengan poros vertikal dan horizontal [gambar
1 1.101

,-- RJmer
Rades

Gambar 11.9 Aliran air masuk turbin Francis

66
Gambar 11.10 lnstalasi turbin francis
B. Turbin Kaplan
Tidak berbeda dengan turbin francis, turbin kaplan c-ara kerjanya menggunakan
prinsip reaksi. Turbin ini mempunyai roda jalan yang mirip dengan baling-baling pesawat
terbang [gambar 10.7]. Bila baling-baling pesawat terbang berfungsi untuk menghasilkan
gaya dorong, roda jalan pada kaplan berfungsi untuk mendapatkan gaya F yaitu gaya
putar yang bisa menghasilkan torsi pada paros turbin. Berbda dengan roda jalan pada
francis, sudu-sudu pada roda jatan kaplan bisa diputar posisi*ya untuk rnenyesuaikan
kondisi beban turbin [gambar 11.111.

Generator
€:

Gambar 11.11 Turbin kaplan dengan sudu jalan yang bisa diatur

67
Gambar 11.12 lnstalasi pembangkit dengan turbln kaplan
1 1.3. Perbandingan Karakteristik Turbin
ilt I Hlrltl inr)
tDm

!!!

lfifi

/ rn*rucrs

t: i i 4

1tlrW nf.t

Gambar 11.13

Dapat dilihat pada gambar 1 1.13 terlihat turbin kaplan adalah turbin yang beroperasi
pada head yang rendah dengan kapasitas aliran air yang tinggi atau bahkan beroperasi
pada kapasitas yang sangat renah. Hal ini karena sudu-sudu trubin kaplan dapat diatur
secara manual atau otomatis untuk merespon perubahan kapasitas
Berkebalikan denga turbin kaplan turbin pelton adalah turbin yang beroperasi
dengan head tinggi dengan kapasitas yang rendah. Untuk turbin francis mempunyai
karakteritik yang berbeda dengan lainnya yaitu turbin francis bisa beroperasi pada head
yang rendah atau beroperasi pada head yang tinEgi

68

Anda mungkin juga menyukai