Laporan Pi Non Tes Fix
Laporan Pi Non Tes Fix
Laporan Pi Non Tes Fix
DCM
Analisis Kelompok Hasil Asesmen DCM
Dalam pengolahan daftar cek masalah (DCM) dapat dianalisa secara kelompok
dan individu, sedangkan aspek yang dianalisis adalah per-butir masalah dan per-
topik masalah, kesimpulan dari analisis kelompok berupa tabel analisis dan grafik
analisis sebagai berikut:
N N
TOPIK MASALAH Mn N M % KAT
O m
1 Kesehatan 14 15 25 20 42 D
2 Keadaan Ekonomi 10 14 20 20 35 D
3 Keluarga 13 17 20 20 55 E
4 Agama dan Moral 18 15 26 20 52 E
5 Pribadi 10 14 15 20 47 D
6 Hubungan Sosial 18 15 26 20 52 E
7 Rekreasi 12 16 19 20 51 D
8 Penyesuaian Lingkungan Sekolah 17 8 21 20 32 D
9 Penyesuaian Kurikulum 13 15 26 20 38 D
10 Masa Depan Jabatan 9 15 12 20 56 E
11 Kebiasaan Belajar 15 20 21 20 71 E
12 Asmara 14 20 21 20 67 E
60
50
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Topik Masalah
Pernyataan waktu belajar yang tidak teratur dan belajar jika ada ulangan
merupakan pernyataan yang paling banyak dipilih oleh peserta didik. Peserta
didik tidak teratur atau tidak memiliki jadwal tertentu untuk belajar, peserta didik
belajar hanya ketika ada ulangan. Banyak faktor yang meyebabkan peserta didik
belajar kalau ada ulangan, antara lain: faktor karna tidak suka terhadap pelajaran
atau tidak suka terhadap guru mata pelajaran.
Rumusan
Mengenal kemampuan kelebihan dan kekurangan diri
Kompetensi 5.2 :
b. Pengetahuan
1. Peserta didik dapat mengidentifikasikan kelebihan yang
dimilikinya
2. Peserta didik dapat mengidentifikasikan kekuranganyang
dimilikinya
3. Peserta didik dapat mendiskripsikan cara memanfaatkan
kekurangan yang ada pada dirinya
c. Ketrampilan
Peserta didik dapat mengerjakan tugas yang terkait dengan
kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya
2) Merasa
Guru BK mengajak brain storming/curah pendapat tentang
“Kisah Tempayan Retak”
3) Bersikap
c. Kegiatan Penutup :
1) Guru menyimpulkan kegiatan bersama peserta didik
2) Guru menyampaikan pengumuman tentang tugas dan kegiatan
minggu depan
3) Guru menutup pelajaran dengan mengajak peserta didik bersyukur
dan mengucapkan salam ( To Believe in God)
PERTEMUAN 2
a. Kegiatan pendahuluan :
1) Mengucapkan salam,
2) Menanyakan pelajaran sebelumnya,
3) mengecek kehadiran .
b. Kegiatan Inti
Bertindak
Guru BK memberi tugas peserta didik untuk “mengidentifikasi kelebihan dan
kekurangan” dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) PERTEMUAN KE 3
a. Kegiatan pendahuluan :
1) Mengucapkan salam,
2) Menanyakan pelajaran sebelumnya,
3) mengecek kehadiran .
b.Kegiatan Inti
5).Bertanggung Jawab
a) Peserta didik mengkomunikasikan hasil kerjanya
b) Peserta didik saling memberi dan menerima masukan, kritik
dan saran.
c) Peserta didik merevisi tugas dan mengumpulkan
c. Evaluasi dan refleksi
d. Kegiatan Penutup :
1) Guru menyimpulkan kegiatan bersama peserta didik
2) Guru menutup pelajaran
b. Penialaian proses
1) Kesesuaian program
2) Keterlaksanaan program
3) Antusiasme peserta didik/konseli
4) Kehadiran Peserta didik/konseli
5) Ketersedian sarana/prasarana
6) Dukungan terhadap mata pelajaran
m. Catatan Khusus :.
Yogyakarta, 23
desember 2017
Mengetahui
(PENILAIAN SEGERA)
A. UNDERSTANDING
1. Sebutkan kelebihan dan kelemahan yang Anda miliki
2. Hikmah apa yang dapat Anda petik dari “Kisah Tempayan Retak”
3. Sebutkan manfaat mengetahui kelebihan atau kekuatan Anda
4. Sebutkan manfaat mengetahui kekurangan atau kelemahan Anda
5. Setiap kekurangan atau kelemahan dapat di tutupi dengan kelebihan atau
kekuatan. Berilah contoh sesuai dengan sifat yang Anda miliki
B. COMFORTABLE
Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan
kondisi Anda dan berilah tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika
pernyataan tidak sesuai deng an kondisi Anda
C. ACTION
1. Tulislah kelebihan dan kekurangan Anda sesuai dengan masukan dari teman-
teman.
2. Apakah masukan dari teman-teman sesuai dengan sifat yang Anda miliki.
3. Bagaimana cara mengubah kekurangan atau kelemahan Anda menjadi sebuah
kelebihan atau kekuatan Anda, jelaskan.
HASIL
KETERAN
NO PROSES YANG DINILAI PENGAMATAN
GAN
YA TIDAK
A Kesesuaiaan Program
B Keterlaksanaan program
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, karena hanya
manusialah yang diberi akal dan pikiran oleh Tuhan. Meskipun demikian, setiap orang
memiliki kodrat yang sama yaitu memiliki kelebihan dan kelemahan. Hal inilah yang
menjadikan manusia selain sebagai makhluk individu juga sebagai makhluk sosial.
Adanya kelebihan dan kelemahan yang dimiliki setiap orang menyebabkan tidak
bisa hidup sendirian. Maka, jika ada orang yang menyombongkan diri merasa orang yang
paling, itu sangat memalukan. Dan sebaliknya, sangat tidak pantas jika ada orang yang
merasa rendah diri, paling bodoh, paling miskin, paling tidak berharga di hadapan orang
lain. Hal itulah yang dapat menyebabkan keputusasaan bahkan mengambil jalan pintas
dengan cara bunuh diri.
Jika kita menyadari bahwa setiap orang memilki kelebihan dan kelemahan, maka
setiap orang akan selalu rendah hati dan menghargai hak azasi manusia. Bagaimanakah
untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan diri sendiri???? Cara yang paling tepat
adalah dengan melakukan introspeksi diri atau merenungkan diri untukmelihat
kemampuan diri sendiri secara jujur.
Untuk melakukan introspeksi diri memang bukan hal yang mudah, maka perlu
bantuan orang lain terutama orang-orang di sekitar kita untuk memberikan penilaian
kepada diri kita secara jujur. Namun, dalam hal ini pun tidak mudah. Sebab kadangkala
orang-orang di sekitar kita cenderung mengatakan tidak sejujurnya dan cenderung
menyenangkan hati kita. Hal yang penting untuk melakukan introspeksi adalah :
Jangan pernah menganggap orang lain lemah, sebelum menemukan kelemahan diri
sendiri.
Menanamkan pemahaman kepada diri sendiri bahwa tujuan introspeksi adalah untuk
memperbaiki diri agar lebih baik dalam bersikap maupun bertingkahlaku.
Memperhatikan kritikan yang masuk. Walaupun kritikan itu pedih, namun pada
hakikatnya kritikan itu bersifat membangun terutama membangun mentalitas kita.
Menggunakan bantuan alat ukur dalam bentuk angket atau kuersioner yang
khusus dibuat untuk menguji kelemahan diri. Ini biasanya dilakukan oleh lembaga
psikologi.
Untuk itu mari kita bersama-sama mengintrospeksi diri, sebelum, kita menilai
kekurangan orang lain.
Indikator 6.c
BIMBINGAN KLASIKAL
3. Tahap Penutup
a. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
memberikan penguatan atau
b. merencanakan tindak lanjut.
L Evaluasi
Evaluasi Proses Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor
melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses
yang terjadi:
1. Mengadakan refleksi
2. Sikap peserta didik dalam mengikuti kegiatan :
(contoh :semangat/ kurang semangat/ tidak
semangat)
3. Cara peserta didik menyampaikan pendapat
atau bertanya : sesuai dengan topik/ kurang sesuai
dengan
topik/ tidak sesuai dengan topik
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan Guru Bimbingan dan
Konseling atau konselor: mudah dipahami/ tidak
mudah/ sulit dipahami
Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara
lain:
1. Merasakan suasana pertemuan: menyenangkan/
kurang menyenangkan/tidak menyenangkan
2. Topik yang dibahas: sangat penting/ kurang
penting/ tidak penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau
konselor menyampaikan: mudah dipahami/ tidak
mudah/ sulit dipahami
4. Kegiatan yang diikuti: menarik/ kurang menarik/
tidak menarik untuk diikuti
MENINGKATKAN KEIMANAN
a. Hati yang Bersih Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling
sempurna. Salah satu kesempurnaan manusia adalah memiliki segumpal
daging yaitu Hati yang dilengkapi dengan. Qolbu. Makhluk selain
manusia tidak memiliki Qolbu atau Cahaya Illahi atau Cahaya Tuhan.
Qolbulah yang memiliki insting nur Illahi yang memancarkan keimanan
dan keyakinan Qolbu inilah yang berkecenderungan menerima kebesaran
dari Tuhan Yang Maha Esa. Qolbu ini pula yang berfungsi sebagai
pemandu, pengontrol dan pengendali semua tingkah laku manusia.
Apabila Qolbu ini berfungsi sewajarnya, maka manusia akan hidup
baik dan sesuai dengan fitrah aslinya. Sebaliknya apabila Qolbu ini rusak,
maka rusak pulalah tingkah laku manusia yang bersangkutan. Karena
memiliki Qolbu inilah maka manusia mempunyai kewajiban menjadi
wakil Tuhan, menjadi wali Allah dalam memancarkan Cahaya Tuhan atau
Rahmat bagi seluruh alam ciptaan Tuhan. Makhluk lain seperti hewan dan
tumbuhan tidak mempunyai kewajiban seperti halnya manusia karena
hewan dan tumbuhan tidak memiliki Qolbu.
Mereka hanya memiliki naluri yang berguna bagi kehidupannya.
Iman yang sejati harus dibangun atau ditegakkan oleh hati yang sehat.
Hati yang sehat adalah hati yang bersih dari penyakit-penyakit hati seperti
iri dan dengki. Hati yang iri dan dengki dapat menutup cahaya kebaikan
atau menutup Cahaya Tuhan yang merupakan Rahmat bagi seluruh alam.
Sebaliknya Hati yang Bersih akan memancarkan Cahaya Qolbu,
Cahaya Tuhan sebagai Rahmat seluruh alam dan merupakan prasyarat
seseorang untuk menggapai Surga. Oleh karena itu kita harus senantiasa
menghindarkan diri dari penyakit-penyakit hati yang dapat merusak
keimanan. Caranya yaitu dengan senantiasa mengelola hati (managemen
qolbu) secara baik, menjaga hati agar tidak ternodai oleh hal-hal yang
dapat menutup cahaya hati atau cahaya qolbu.
b. Lidah yang Jujur Lidah yang jujur artinya ucapan-ucapan yang
dikeluarkan lidah selalu dihiasi kejujuran. Kejujuran adalah kesesuaian
ucapan yang dikeluarkan oleh lidah dengan kata hati (qolbu).
Ketidaksesuaian antara lidah dan kata hati (ketidakjujuran) dapat
menutup cahaya hati. Oleh karena itu meningkatkan keimanan dapat kita
lakukan dengan menciptakan perkataan dan perbuatan yang jujur dalam
kehidupan sehari-hari sebagai aktualisasi dari nilai-nilai iman itu sendiri.
Tentang kejujuran ini sudah dibahas pada buku kreatifitas siswa kelas
VIII. Silakan ananda buka-buka lagi untuk lebih menghayati dan
merespon kembali.
c. Jiwa yang Tenteram Ketidaksesuaian ucapan dan kata hati (qalbu) dapat
menutup cahaya hati yang pada akhirnya dapat mengakibatkan
ketidaktentraman jiwa seperti kecemasan, jantung berdebar-debar dan
ketidaknyamanan perasaan, demikian pula bila ucapan kita tidak sesuai
dengan perbuatan. Hal ini terjadi karena qolbu senantiasa mengajak
kepada kebaikan dan kemuliaan.
Itulah sebabnya kebohongan dapat dideteksi melalui alat listrik yaitu
dengan mengetahui detak jantung seseorang. Detak jantung dapat
mempengaruhi keluarnya keringat seseorang terutama pada tangan dan
karena tangan berkeringat maka jika menempel pada alat listrik akan
menjadi konduktor yang mengakibatkan bel berbunyi sebagai indikasi
kebohongan. Sebaliknya kejujuran sebagai konsekuensi dari keimanan
yang ikhlas akan membuat ketentraman batin dan jiwa. Contoh sikap
menerima segala ketentuan yang telah diputuskan dan ditakdirkan Tuhan,
senantiasa memancarkan kegembiraan dan kebahagiaan dalam
menempuh kehidupan sehari-hari, tidak banyak mengeluh dan
sebagainya.
3. SOSIOMETRI
A. ANGKET SOSIOMETRI
NAMA :
NIM :
UMUR : L/P
ALAMAT :
Terimakasih
B. KISI-KISI SKALA
Kisi-kisi
C. SKALA
PENGANTAR
Dalam angket yang saya buat dan diedarkan kepada anda dengan maksud
untuk mendapatkan informasi yang bselengkap-lengkapnya guna menyelesaikan
tugas dengan judul: Gaya Belajar mahasiswa
Data yang anda isi tidak akan berpengaruh apapun terhadap pekerjaan
anda. Silahkan isi dengan sejujur-jujurnya.
Hormat Saya
N %
Valid 30 100.0
a
Cases Excluded 0 .0
Total 30 100.0
Cronbach's N of Items
a
Alpha
-.030 24
PEDOMAN OBSERVASI
Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada kolom tersebut di bawah ini sesuai yang
anda amati.
Keterangan :
1 : Tidak ada (-)
2 : Sangat Kurang
3 : Kurang
4 : Baik
5 : Sangat Baik
PEDOMAN OBSERVASI
Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada kolom tersebut di bawah ini sesuai yang
anda amati.
Keterangan :
6 : Tidak ada (-)
7 : Sangat Kurang
8 : Kurang
9 : Baik
10 : Sangat Baik
Yogyakarta, 28 Desember 2017
Observer
PEDOMAN OBSERVASI
Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada kolom tersebut di bawah ini sesuai yang
anda amati.
Keterangan :
11 : Tidak ada (-)
12 : Sangat Kurang
13 : Kurang
14 : Baik
15 : Sangat Baik
Yogyakarta, 29 Desember 2017
Observer
6. WAWANCARA
A. KAJIAN TEORI
Wawancara Yang Ke :1
GAYA BELAJAR MAHASISWA
Variabel Aspek Indikator Deskriptor Item Jawaban
Pertanyaan
Gaya Mahasiswa Gaya belajar gaya 1.Bagaimana Ketika
belajar menerapkan visual dengan belajar sikap anda mengikuti
mahasiswa gaya belajar duduk tegak visual duduk pada pelajaran dan
visual dan mengikuti saat dosen sedang
mahasiswa
penyaji melalui mengikuti menjelaskan
itu terlihat
matanya. pelajaran ? sikap saya
dari cara
Lebih mudah duduk mantap
duduk tegak
mengingat apa dan tegak lurus
yang dilihat dan
dari pada apa mengikuti
yang didengar. penyaji
melalui
matanya.
mahasisw
a lebih
mudah
menginga
t apa
yang
dilihat
daripada
apa yang
didengar
kan.
contohny
a saat
diskusi
atau
presentas
i
menggun
akan
layar ,
mahasisw
a lebih
mudah
menginga
t apa
yang ada
dilayar
dari pada
penjelasa
n yang ia
dengar.
Mahasiswa Gaya belajar Gaya 2.Apakah Saya
menerapkan auditorial belajar saat belajar lebihmudah
gaya belajar memperoleh mahasiswa anda lebih mengingat apa
auditorial informasi mudah yang saya lihat
yang
melalui alat mengingat seperti ppt ,
auditorial
indera telinga. apa yang
Senang
Dengan anda lihat
membaca
metode ataukah yang
mendengar keras dan anda dengar?
ceramah. mendengar
Mudah kan
terganggu oleh sesuatu.
keributan atau Kemudian
hiruk pikuk lebih
disekitarnya.
mudah
Lebih mudah
mengingat
belajar dengan
apa yang
mendengarkan
didengar
dan mengingat daripada
apa yang apa yang
didiskusikan dilihat.
daripada yang Mahas
dilihat. iswa yang
gaya
belajarnya
auditorial
sulit belajar
jika
keadaan
sekitarnya
ribut atau
hiruk pikuk.
Kemudian
saat diskusi
atau
presentasi
mahasiswa
dengan
gaya belajar
auditorial
lebih
memahami
dan mudah
mengingat
apa yang ia
dengar
daripada
apa yang
dilihat.
Mahasiswa Gaya belajar Gaya 3.Saat
menerapkan kinestetik belajar belajar anda Saya lebih suka
gaya belajar memperoleh Mahasiswa lebih suka membaca
kinestetik informasi yang membaca sendiri karna
dengan mempunyai sendiri atau kalau dibacakan
menggunakan dibacakan ? akan membuat
gaya belajar
indera perasa saya tidak
kinestetik
dan gerakan- paham
mudah
gerakan fisik.
menangkap
Menghafal
dengan cara
pelajaran
Wawancara Yang Ke :2
Wawancara Yang Ke :3