Sma11fis Fisika DwiSatya
Sma11fis Fisika DwiSatya
Sma11fis Fisika DwiSatya
com
Di unduh dari : Bukupaket.com
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional
-
Dilindungi Undang undang
FISIKA
Untuk Kelas XI SMA dan MA
530.07
DWI DWI Satya Palupi
f Fisika : untuk SMA dan MA Kelas XI / penulis; Suharyanto, Karyono,
. — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
vi, 330 hlm, : ilus. ; 25 cm
iii
Penyusun
iv
Bab I Kinematika
A. Gerak Lurus ..................................................................................... 3
B. Vektor Posisi, Vektor Kecepatan, dan Vektor Percepatan ...... 17
C. Gerak Parabola ................................................................................ 19
D. Gerak Melingkar ............................................................................. 22
Uji Kompetensi ....................................................................................... 28
Bab II Gravitasi
A. Hukum Kepler ................................................................................ 37
B. Gravitasi Newton ............................................................................ 39
C. Hukum Kepler Menurut Newton ............................................... 45
Uji Kompetensi ....................................................................................... 49
Bab IX Termodinamika
A. Usaha ................................................................................................ 277
B. Hukum Pertama Termodinamika ............................................... 282
C. Kapasitas Kalor Gas ........................................................................ 284
D. Hukum Termodinamika Kedua dan Siklus Carnot ................ 286
E. Entropi .............................................................................................. 295
Uji Kompetensi ....................................................................................... 301
Uji Kompetensi Akhir Semester 2 ....................................................... 306
Daftar Pustaka ......................................................................................................... 315
Lampiran ................................................................................................................... 316
vi
Fisika SMA/MA XI 1
Kinematika
Gerak dalam
Vektor posisi, vektor
Gerak lurus bidang
kecepatan dan
vektor percepatan
Kecepatan
dapat dinyatakan sebagai Gerak Gerak
parabola melingkar
Percepatan
Gerak meling-
kar dengan kela-
juan konstan dan
Gerak lurus dengan jari-jari konstan
percepatan konstan
Gerak meling-
kar dengan jari-
jari konstan
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan mampu menggunakan vektor untuk
menganalisis gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabola.
2 Fisika SMA/MA XI
Kata-kata Kunci
A. Gerak Lurus
Fisika SMA/MA XI 3
a. Kelajuan Rata-Rata
Sebuah bus bergerak dengan
Sumber : Penerbit kelajuan rata-rata 40 km per jam, artinya
Gambar 1.1 Kendaraan berhenti waktu ada palang dalam waktu satu jam bus bergerak
KA menempuh jarak 40 km. Jadi, kelajuan
bus adalah :
.... (1)
.... (2)
4 Fisika SMA/MA XI
.... (3)
'x
0
Contoh Soal 1
Penyelesaian :
Jika rumah anak diberi posisi nol maka posisi toko pada x = 500 m.
Perpindahan posisi anak itu adalah - = 500 m. Untuk mencari
kecepatan rata-rata, kita hanya melihat posisi awal dan akhirnya saja tanpa
melihat bagaimana dia menempuh jarak itu.
Waktu yang diperlukan:
4 menit + 2 menit + 5 menit + 9 menit = 20 menit.
Kecepatan rata-rata anak itu:
Fisika SMA/MA XI 5
Contoh Soal 2
Jadi, selama 10 menit, mobil berpindah sejauh 5000 meter atau 5 km.
Soal Latihan
Sebuah kapal boat bergerak dengan kecepatan rata-rata
10 m/det. Berapakah perpindahan yang ditempuh selama
5 detik?
6 Fisika SMA/MA XI
Gambar 1.3 Posisi sebagai fungsi waktu. Benda bergerak dari titik A ke titik C
melalui titik B. Kecepatan rata-rata dari A sampai B adalah kemiringan garis lurus
AB, dan kecepatan rata-rata dari A sampai C adalah kemiringan garis AC.
.... (4)
.... (5)
Fisika SMA/MA XI 7
.... (6)
Contoh Soal 3
8 Fisika SMA/MA XI
Penyelesaian :
Kecepatan sesaat:
Kita bisa mencari kecepatan sesaat pada saat t = 2 dengan mencari gradien
garis singgung pada titik tersebut. Garis singgung pada saat t = 2 telah
ditunjukkan pada grafik. Kita bisa menghitung gradien dengan mengambil
titik (2;4) dan titik (5;8,5).
2. Percepatan
Bila kecepatan sesaat benda berubah dengan berjalannya
waktu, partikel dikatakan dipercepat. Partikel memiliki
percepatan bila dalam selang waktu 't = t2- t1 kecepatan sesaat
partikel berubah dari 1 menjadi 2, percepatan rata-rata
partikel arata-rata didefinisikan sebagai:
.... (6)
Fisika SMA/MA XI 9
.... (7)
.... (8)
Contoh Soal 4
10 Fisika SMA/MA XI
Soal Latihan
Sebuah partikel bergerak dengan persamaan gerak seba-
gai fungsi waktu : S = 5t2 + 6t + 3.
Carilah kecepatan dan percepatannya fungsi waktu! Berapakah
percepatan dan kecepatannya pada t = 1s, 2s, dan 3s?
.... (9)
.... (10)
Fisika SMA/MA XI 11
.... (11)
.... (12)
Gambar. 1.5 (a) Grafik percepatan sebagai fungsi waktu untuk percepatan konstan. (b) Percepatan merupakan
kemiringan grafik kecepatan sebagai fungsi waktu. (c) Grafik fungsi posisi sebagai fungsi waktu.
12 Fisika SMA/MA XI
x =
= 62 m
Contoh Soal 6
Fisika SMA/MA XI 13
= 20 m/det
Kecepatan akhir –20 m/det karena arahnya ke bawah atau ke arah sumbu
y negatif. Waktu untuk sampai ke tanah
Tampak waktu yang diperlukan untuk naik sama dengan waktu yang
digunakan untuk turun.
Contoh Soal 7
14 Fisika SMA/MA XI
Soal Latihan
Seorang anak menaiki sebuah sepeda dengan kecepatan
5 m/det. Tiba-tiba ia melihat sebuah boneka tergeletak di jalan.
Anak itu bermaksud mengambil boneka itu untuk
dikembalikan kepada gadis kecil yang memiliki boneka itu.
Bila anak itu mengerem dengan percepatan -0,5 m/det2, berapa
jarak yang ditempuhnya sampai dia berhenti?
Contoh Soal 8
Fisika SMA/MA XI 15
16 Fisika SMA/MA XI
Fisika SMA/MA XI 17
Contoh Soal 9
18 Fisika SMA/MA XI
y
y
=0
x
= o
cos T
y
= o
sin T-gt
t
= cos T
x o
x
= o
cos T
t
y
= o
sin T-gt
o
sin T o
o
cos T
o
cos T
o
sin T
Gambar 1.5 Gerak parabola. Bola bergerak ke arah sumbu x dan juga ke arah sumbu y. Bola memiliki komponen
kecepatan ke arah sumbu x dan ke arah sumbu y.
.... (13.a)
Fisika SMA/MA XI 19
.... (13.b)
.... (14)
.... (15)
.... (16)
.... (17)
.... (18)
.... (19)
20 Fisika SMA/MA XI
Contoh Soal 10
t =
(b) Waktu yang diperlukan bola untuk sampai di tanah lagi adalah dua
kali waktu yang diperlukan agar mencapai ketinggian maksimum,
t=2t maks .
(c) Jarak maksimum bola adalah:
Fisika SMA/MA XI 21
D. Gerak Melingkar
22 Fisika SMA/MA XI
Gambar 1.6 Partikel Arah percepatan ke arah pusat atau ke arah radial.
bergerak melingkar de- Percepatan tersebut disebut percepatan sentripetal.
ngan jari-jari konstan dan
Partikel yang bergerak melingkar memiliki percepatan
kelajuan konstan. Bila
tidak ada percepatan a sentripetal dan percepatan tangensial. Jika partikel tersebut
yang menuju arah radial bergerak melingkar dengan jari-jari konstan dan kelajuan
partikel akan bergerak konstan, maka partikel tersebut hanya memiliki percepatan
lurus dengan kecepatan v. ke arah radial saja, percepatan ke arah tangensial adalah 0.
Percepatan yang diperlu-
kan agar partikel berge- Arah tangensial adalah arah yang tegak lurus dengan arah ra-
rak melingkar dengan dial atau arah putaran mengelilingi lingkaran.
percepatan konstan se- Apabila partikel bergerak dengan kelajuan konstan maka
partikel hanya memiliki percepatan sentripetal.
besar
.... (21)
.... (22)
Fisika SMA/MA XI 23
.... (24)
.... (25)
.... (26)
.... (27)
24 Fisika SMA/MA XI
Tabel (1.1) Gerak dengan Percepatan Linear dan Percepatan Sudut Konstan
Fisika SMA/MA XI 25
Ringkasan
26 Fisika SMA/MA XI
Fisika SMA/MA XI 27
28 Fisika SMA/MA XI
A.
B.
C.
D.
E. 2
Fisika SMA/MA XI 29
30 Fisika SMA/MA XI
Fisika SMA/MA XI 31
, m/s
a, m/s2
t, s
32 Fisika SMA/MA XI
Fisika SMA/MA XI 33
Refleksi
34 Fisika SMA/MA XI
Sumber : www.gla.ac.uk
Pergantian pagi, siang, dan malam adalah bentuk keteraturan di tata surya. Keteraturan ini
disebabkan adanya gravitasi yang bekerja pada tiap-tiap anggota tata surya.
Fisika SMA/MA XI 35
menghasilkan
Gaya Gravitasi
bu
kt
ik
an
se
ca
ra
te
Medan Gravitasi
or
im
en
jad
i
Hukum Kepler
menurut Newton
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan dapat :
1. mengetahui bagaimana planet-planet dapat bergerak dengan teratur,
2. mengetahui gaya-gaya yang dapat membuat planet bergerak secara teratur, dan
3. menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan keteraturan planet serta
memanfaatkan pengetahuan gaya-gaya tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
36 Fisika SMA/MA XI
Kata-kata Kunci
A. Hukum Kepler
Gambar 2.1. Hukum Kepler yang pertama menyatakan planet bergerak dengan orbit berbentuk elips, dengan
matahari sebagai di salah satu titik fokusnya. Gambar sebelah kanan adalah sebuah elips dengan sumbu mayor
dan sumbu minornya. Panjang F-C-F selalu tetap, dengan sembarang titik pada elips.
Fisika SMA/MA XI 37
daya T = periode
r = jari-jari rata planet mengelilingi matahari
Contoh Soal 1
Jarak rata-rata antara Mars dan matahari adalah 1,52 kali jarak rata-rata
bumi dan matahari. Berapa tahun Mars mengelilingi matahari ?
Penyelesaian :
Diketahui :
RMars = 1,52 RBumi, TBumi= 1 tahun
Jawab :
Dari persamaan (1)
TBumi2 = CRBumi3 dan TMars2 = CRMars3
38 Fisika SMA/MA XI
B. Gravitasi Newton
Kita telah membahas tentang massa dan berat. Masih
ingatkah apa perbedaan antara keduanya? Mari kita lihat
kembali ungkapan hukum Newton yang kedua untuk benda
yang jatuh ke bawah gaya yang bekerja pada benda dinamakan
gaya gravitasi. Percepatan yang dialami benda disebabkan oleh
gaya gravitasi, sehingga percepatan benda tersebut disebut
percepatan gravitasi. Berapa besanya dan bagaimana arahnya?
Mari kita lihat dulu apa yang disebut sebagai gaya gravitasi.
1. Gaya Gravitasi
Gaya gravitasi adalah gaya tarik-
menarik antara dua benda yang
bermassa.
Gaya antara dua massa m1 dan m2
berjarak r12 adalah:
.... (2)
Fisika SMA/MA XI 39
2. Medan Gravitasi
Mari kita tinjau sebuah benda bermassa m1 kemudian
kita letakkan benda kedua bermassa m2 pada jarak sejauh r.
Gaya gravitasi kedua benda itu dapat dihitung menurut rumus
di atas. Benda kedua akan merasakan gaya gravitasi menuju
ke benda pertama. Besarnya gaya persatuan massa yang
dirasakan benda kedua adalah
.... (3)
40 Fisika SMA/MA XI
Jawab :
,
Tanda (-) menunjukkan gaya tarik-menarik, jadi besarnya = 26,3 u 1021N
Contoh Soal 3
Hitunglah gaya tarik menarik antara dua benda yang terpisah sejauh
10 cm, bila massa masing-masing benda 5 kg!
Penyelesaian :
Fisika SMA/MA XI 41
Contoh Soal 5
a.
b.
42 Fisika SMA/MA XI
Contoh Soal 7
Empat buah massa yang sama sebesar m membentuk sebuah bujur
sangkar berjari-jari R dengan masing-masing massa terletak disudut bujur
sangkar. Berapakah gaya gravitasi yang dialami massa di salah satu sudut?
Penyelesaian :
31 total
41 31
21
31
Massa 1 akan merasakan gaya karena massa 2, dengan arah menuju m2.
Massa 1 juga merasakan gaya karena massa 4 yang arahnya menuju m4,
besarnya gaya
Fisika SMA/MA XI 43
adalah
Arah gaya F12 adalah ke arah sumbu x positif, arah F14 ke arah sumbu y
positif, arah F13 adalah arah dari massa 1 ke massa 3. Untuk menjumlahkan
ketiga gaya tersebut maka F13 yang merupakan besaran vektor kita uraikan
ke arah sumbu y dan ke sumbu x.
tan T = adalah sudut antara gaya total Ftotal dengan sumbu x. Karena
44 Fisika SMA/MA XI
.... (5)
Fisika SMA/MA XI 45
.... (6)
46 Fisika SMA/MA XI
mendapatkan
.... (8)
Ringkasan
Fisika SMA/MA XI 47
48 Fisika SMA/MA XI
A. D.
B. E.
C.
Fisika SMA/MA XI 49
50 Fisika SMA/MA XI
Fisika SMA/MA XI 51
Refleksi
52 Fisika SMA/MA XI
Sumber : www.lib.ui.ac
Baja yang digunakan dalam jembatan mempunyai elastisitas agar tidak
patah apabila dilewati kendaraan. Agar tidak melebihi kemampuan
elastisitas, harus ada pembatasan berat kendaraan yang melewatinya.
Fisika SMA/MA XI 53
Elastisitas
mempelajari
Tegangan dan
Elastisitas Tegangan dan Hukum
Regangan Osilasi
Regangan Hooke
Geser
menghasilkan
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan mampu :
1. menganalisis gaya pegas yang dapat menimbulkan elastisitas, dan
2. menganalisis hubungan antara gaya, gerak, dan getaran serta mengenalinya pada gejala-
gejala alam.
54 Fisika SMA/MA XI
Kata-kata Kunci
A. Elastisitas
Pada bab ini kita akan mempelajari
tentang elastisitas atau kemampuan
benda untuk kembali ke bentuknya
semula. Ambillah penggaris dari plastik,
peganglah ujungnya kemudian ayunkan
ke bawah dan lepaskan. Apa yang
terjadi? Penggaris akan terayun ke
bawah kemudian ke atas dan ke bawah
lagi berulang-ulang. Penggaris selalu ber-
usaha ke keadaan semula. Pernahkah
kalian meloncat di atas spring bed? Apa
Gambar 3.1 Sebuah batang penggaris yang dijepit
dan ujung yang lain diayunkan. yang terjadi? Bila kalian akan menekan
spring bed ke bawah, kalian akan
mendapat gaya yang membuat kalian
terpental ke atas. Ada gaya yang seolah menolak kalian. Gejala-
gejala tadi menunjukan elastisitas. Elastisitas sangat penting
dalam kehidupan sehari-hari. Perhatikan gambar penggaris
di atas, penggaris mampu melengkung tanpa patah karena
penggaris memiliki elastisitas. Gaya yang kalian keluarkan
cukup besar maka penggaris akan patah.
Fisika SMA/MA XI 55
56 Fisika SMA/MA XI
.... (1)
C
B
A
Gambar 3.2 (a.b) Sebuah batang karet ditarik dengan gaya F akan menyebabkan
terjadi perubahan panjang. (c) Grafik hubungan antara tegangan dan regangan.
Tegangan dan regangan sebanding sampai titik A. Bila tegangan terus diberikan
sampai titik B antara tegangan dan regangan tidak linear lagi dan akan patah di
titik C.
Grafik di atas menunjukkan hubungan antara regangan
dengan tegangan. Grafik tersebut linear sampai titik A. Hasil
regangan yang berubah secara linear terhadap tegangan dikenal
sebagai hukum Hooke. Pada daerah ini bila gaya dilepas atau
tegangan dihentikan maka batang akan kembali seperti
semula. Apabila tegangan diperbesar maka antara regangan
dan tegangan tidak linear lagi. Jika gaya diperbesar lagi atau
tegangan diperbesar maka akan mencapai titik B,titik B adalah
batas elastik bahan. Batang ditarik melampaui B maka batang
tidak akan kembali ke panjang semula, tetapi berubah bentuk
secara permanen. Seandainya gaya diperbesar lagi maka
Fisika SMA/MA XI 57
.... (2)
.... (3)
58 Fisika SMA/MA XI
.... (5)
Gambar 3.3 Gaya sejajar dengan permukaan akan menyebabkan permukaan benda
bergeser sehingga timbul tegangan geser. Gaya yang dikerahkan tangan menuju
ke kanan.
Untuk mengamati tegangan dan regangan geser suatu benda dapat digunakan
teknik holografi. Bersama temanmu coba kalian cari informasi tentang
penggunaan holografi untuk mengamati pergeseran suatu benda. Kalian dapat
memanfaatkan internet atau sumber-sumber lain.
Fisika SMA/MA XI 59
Besi belum patah karena tegangan tarik besi masih di bawah tegangan
patahnya.
Contoh Soal 2
Tulang orang dewasa memiliki diameter minimum 2,8 cm. Berapa gaya
maksimal yang boleh menekan tulang agar tidak patah?
Penyelesaian :
Tegangan patah tulang adalah 270 u 106 N/m2.
Gaya yang menghasilkan tegangan tekan sebesar tegangan patah tulang
adalah
F = Tegangan patah u luas penampang
F = (270 u 106 N/m2)(S)(1,4 u 10-2m)2
= 1662 u 104 N
60 Fisika SMA/MA XI
Alumunium 70 90
Tulang
Tarik 16 200
Tekan 9 270
Kuningan 90 370
Beton 23 2 17
Tembaga 110 230
Timah hitam 16 12
Baja 200 520 520
Sumber : Tipler
Contoh Soal 3
D. Hukum Hooke
Pernahkah kalian melihat sebuah pegas? Gambar pegas
ditunjukkan pada gambar berikut ini. Jika pada ujung pegas
kita sambungkan dengan sebuah benda bermassa m, letak
massa m tadi atau ujung pegas kita beri tanda sebagai x = 0,
lalu benda kita tarik sehingga bergeser posisinya sejauh x. Apa
yang terasa di tangan?
Fisika SMA/MA XI 61
x
0
(a)
x positif d
negatif F
x x
0
(b)
d x negatif
F positif
x
(c)
.... (6)
62 Fisika SMA/MA XI
Fx = -k 'x negatif
karena 'x positif
Fx
'x x
xo
(a)
Fx = -k 'x positif
karena 'x negatif
Fx
x
'x
xo
(b)
Gambar 3.5 (a) Gambar pegas dan gayanya pegas akan meregang atau menyusut.
(b) Pegas akan mengerahkan gaya agar kembali ke tempat semula.
Fisika SMA/MA XI 63
Sebuah pegas yang memiliki konstanta pegas 40 N/m ditekan sehingga pegas
yang panjang 5 cm menjadi 2 cm. Berapa besar gaya pegas?
Penyelesaian :
Diketahui :
k = 40 N/m
x1 = 5 cm = 0,05m
x2 = 2 cm = 0,02,
'x = 0,02 m - 0,05m = -0,03 m
Jawab :
Besar gaya pegas F = -k'x = (-40 N/m)(-0,03 m) = 1,2 N
Besar gaya yang dilakukan oleh pegas adalah 1,2 N. Gaya yang harus
dikerahkan dari luar agar pegas tertekan sebesar 2 cm adalah sebesar
1,2 N arahnya berlawanan dengan gaya pegas.
Contoh Soal 5
Berapa gaya yang dikerahkan agar sebuah pegas dengan konstanta pegas
40 N/m yang panjang mula-mula 5 cm menjadi 7 cm?
Penyelesaian :
Diketahui :
k = 40 N/m,
x1 = 5 cm = 0,05 m,
x2 = 7 cm = 0,07,
'x = 0,07 m - 0,05m = 0,02 m
Jawab :
Besar gaya pegas F = - k'x = (-40 N/m)(0,02 m) = -0,8 N
Gaya yang harus dikerahkan agar pegas meregang besarnya sama dengan
gaya pegas tetapi berlawanan arah. Besar gaya yang harus dikerahkan
0,8 N.
64 Fisika SMA/MA XI
Sebuah pegas panjang 5 cm. Bila pegas diregangkan oleh gaya sebesar
5 N panjangnya menjadi 7 cm, berapa gaya yang harus dikerahkan agar
panjang pegas menjadi 10 cm?
Bila pegas tadi digantung kemudian di ujung yang bebas digantungkan
benda bermassa 2 kg, berapakah panjang pegas sekarang?
Penyelesaian :
Diketahui :
x1 = 5 cm=0,05 m,
x2 = 0,07 m,
x3 = 0,1 m , F = 5 N
'x1 = x2 - x1= 0,07m - 0,05 m = 0,02 m
'x2 = x3 - x1= 0,1 m - 0,05 m = 0,05 m
Jawab :
Besarnya gaya untuk mengubah panjang pegas sebesar 0,02 m adalah
5 N. Maka besarnya konstanta pegas adalah:
Fisika SMA/MA XI 65
Ft = 2F
= 2 kx = Kx .... (8)
66 Fisika SMA/MA XI
Contoh Soal 7
Dua buah pegas disusun paralel. Masing-masing pegas memiliki konstanta
pegas sebesar 200 N/m. Bila pegas digantungkan secara vertikal kemudian
di ujungnya dibebani benda bermassa 2 kg. Berapa pertambahan panjang
pegas? Bagaimana jika pegas disusun seri?
Penyelesaian :
Diketahui :
k = 200 N/m,
m = 2kg
Jawab :
Pegas dibebani massa 2 kg, maka pegas mendapat gaya sebesar berat massa
W = mg = (2)(9,8) = 19,6 N.
Karena disusun paralel maka sistem dua pegas memiliki konstanta
pegas yang baru sebesar : K = 2k = (2)(200) = 400 N/m
Perubahan panjang pegas adalah:
Bila pegas digantung secara seri maka besarnya konstanta pegas yang baru
adalah k/2=100 N/m. Perubahan panjang pegas adalah:
Fisika SMA/MA XI 67
Dari contoh soal di atas kita telah mendapatkan jika pegas disusun paralel
dan diberi beban sebesar 2 kg pertambahan panjang pegas adalah 0,05 m.
Jika pegas di atas disusun seri berapa massa beban yang harus
digantungkan jika kita ingin pertambahannya panjangnya sama dengan
saat disusun paralel ?
E. Osilasi
Kalau benda bermassa di ujung pegas kita tarik sejauh A
lalu kita lepas apa yang terjadi? Benda tadi akan ditarik gaya
pegas melewati x = 0 lalu menuju ke A negatif, benda akan
berbalik arah di x = -A dan kembali melewati x = 0 lalu ke
x = A dan berbalik arah. Bila dasar yang digunakan untuk
meletakkan pegas dan massa adalah permukaan yang licin,
maka massa akan bergerak bolak-balik tanpa berhenti atau
dapat dikatakan benda berosilasi. Jarak sejauh A disebut
sebagai amplitudo atau simpangan maksimum benda,titik
x = 0 disebut titik kesetimbangan, arah gerakan selalu melewati
titik kesetimbangan.
Waktu yang digunakan massa untuk melakukan satu
osilasi disebut periode diberi simbol T. Banyaknya osilasi tiap
detik diberi nama frekuensi dengan simbol . Hubungan
antara periode dan frekuensi adalah:
.... (10)
68 Fisika SMA/MA XI
.... (11)
.... (12)
.... (13)
.... (14)
Fisika SMA/MA XI 69
Gambar 3.10 Pegas pada keadaan diam diberi gaya sesaat sehingga tertekan sejauh x cm. Maka saat mula-
mula simpangan pegas adalah 0, maka kita menggunakan fungsi Sinus. Jika keadaan awal pegas kita tekan,
kemudian kita lepaskan maka pada keadaan awal simpangannya x cm, maka kita gunakan fungsi cosinus.
70 Fisika SMA/MA XI
.... (17)
Fisika SMA/MA XI 71
Contoh Soal 8
72 Fisika SMA/MA XI
1. Tegangan tarik
Suatu benda yang ditarik atau
ditekan akan mengalami perubah- Perbandingan antara tegangan geser
an panjang. Tegangan tarik adalah terhadap regangan geser dinamakan
perbandingan antara gaya modulus geser.
digunakan untuk menarik terhadap
luas penampang.
Fisika SMA/MA XI 73
Uji Kompetensi
74 Fisika SMA/MA XI
A.
B.
C.
D.
E.
Fisika SMA/MA XI 75
76 Fisika SMA/MA XI
Fisika SMA/MA XI 77
A. 4 Nm-1.
B. 8 S2 Nm-1
C. 8 Nm-1 .
D. 8S2 Nm-1 .
E. 20 Nm-1 .
78 Fisika SMA/MA XI
Fisika SMA/MA XI 79
Refleksi
80 Fisika SMA/MA XI
Fisika SMA/MA XI 81
mempelajari
macamnya
be ku lan
rla m
hu eka
ke
ku
k
Energi
Kinetik
Usaha oleh Gaya Konstan Energi Mekanik
Energi
Usaha oleh Gaya yang tidak Potensial
Konstan
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kalian dapat :
1. menunjukkan hubungan antara usaha dan gaya, dan
2. menganalisis hubungan antara usaha dan gaya serta perubahan energi dan hukum
kekekalan energi mekanik.
82 Fisika SMA/MA XI
Usaha dapat disebut sebagai kerja, yaitu merupakan segala kegiatan yang
dilakukan untuk mencapai tujuan. Energi atau tenaga adalah kemampuan
dalam melakukan kerja. Bagaimanakah usaha dan energi yang sebenarnya
itu? Apa saja bentuk usaha dan energi dalam kehidupan sehari-hari? Untuk
memahaminya, maka pelajarilah materi bab ini dengan saksama.
Kata-kata Kunci
Pada bab ini akan kita bahas tentang usaha, hal-hal yang
dapat membangkitkan usaha, dan usaha yang berkaitan
dengan perubahan energi. Usaha yang dilakukan sama dengan
perubahan energi kinetik. Di samping energi kinetik terdapat
energi potensial. Energi kinetik dan energi potensial
membentuk energi mekanik. Energi mekanik akan kekal
pada sistem yang konservatif, kita mengenalnya sebagai
hukum kekekalan energi mekanik. Dengan menggunakan
hukum kekekalan mekanik ini kita dapat menganalisis gerak
dalam kehidupan sehari-hari.
A. Usaha
Fisika SMA/MA XI 83
.... (1)
.... (2a)
Satuan dari usaha adalah satuan gaya kali jarak atau New-
ton meter, dalam SI 1 Newton meter = 1 joule. Satuan usaha
umumnya adalah joule. Usaha bernilai (+) jika searah dan
bernilai (-) jika berlawanan arah dengan .
84 Fisika SMA/MA XI
Contoh Soal 2
Fisika SMA/MA XI 85
Soal Latihan
Seorang anak memiliki mainan yang beratnya 20 N. Oleh
karena anak itu tidak mampu mengangkatnya, dia
memutuskan untuk menarik mainan tersebut dengan sebuah
tali. Anak tersebut menarik mainan dengan gaya sebesar 15 N
membentuk sudut sebesar 30 terhadap horizontal. Berapa
kerja yang dilakukan bila: a. Lantai licin, b. Koefisien gesek
kinetisnya 0,2.
Contoh Soal 3
Penyelesaian :
Diketahui :
M = 20 kg, s = 5 m, h = 4 m.
Jawab :
Agar balok bergerak ke atas dengan kecepatan konstan maka gaya yang
dikerahkan sama dengan komponen gaya gravitasi yang sejajar dengan
bidang.
F = mg sinT = (20)(9,8) (4/5) = 156,8 N
Usaha yang dikerahkan: F.s = 156,8(5) = 784 J.
86 Fisika SMA/MA XI
Fx
'x x
x1 x2
(a) (b)
Gambar 4.2 gambar (a) jika F konstan maka usaha adalah W=F'x. (b)Bila F
sebagai fungsi posisi maka usaha adalah luas dari luasan di bawah kurva F, yang
merupakan jumlah luas seluruh segiempat di bawah kurva F.
Fisika SMA/MA XI 87
.... (2.b)
Jika 'x sangat kecil yaitu sebesar dx, usaha pada tiap persegi
panjang adalah dW. Usaha total dari x1 sampai x2 adalah inte-
gral dari titik x1 sampai x2.
.... (2.c)
Contoh Soal 4
Carilah usaha yang dilakukan oleh pegas yang ujungnya dihubungkan
dengan benda bermassa m yang ditekan sehingga pegas berkurang
panjangnya sebesar x agar pegas kembali ke posisi semula!
Penyelesaian :
Gaya pada pegas dapat
ditunjukkan oleh Gambar (4.3).
Usaha yang dilakukan pegas
adalah luasan yang berada di
antara grafik fungsi F dan sumbu
x. Gaya yang dilakukan pegas
adalah F = -kx
Luasan di bawah fungsi gaya
adalah luasan segitiga. Luas
segitiga bisa kita cari yaitu:
88 Fisika SMA/MA XI
Bentuklah kelompok belajar yang terdiri atas 4-5 siswa (usahakan yang
berasal dari daerah yang berbeda). Setelah kalian mempelajari usaha oleh
gaya konstan, mestinya kalian berpikir untuk menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya kalian akan mengangkat beban 500 N
ke atas gedung yang tingginya 8 meter. Coba buatlah rancangan alat yang
memudahkan untuk mengangkat beban ke atas gedung. Uraikan
komponen-komponen gayanya bila alat tersebut bekerja.
B. Energi
1. Energi Kinetik
Mari kita tinjau sebuah benda yang mendapat gaya sebesar
F yang konstan. Benda tadi akan mendapat percepatan sebesar
F/m yang konstan dengan arah sama dengan arah gaya. Pada
gerak dengan percepatan konstan maka percepatan rata-
Fisika SMA/MA XI 89
.... (3)
dan
.... (4)
.... (5)
.... (6)
90 Fisika SMA/MA XI
Contoh Soal 5
Perhatikan contoh 2.
Sebuah truk mainan ditarik oleh gaya 5 N membentuk sudut sebesar 30o
terhadap horizontal, massa truk 1,5 kg. Berapakah kecepatan benda setelah
dikenai gaya jika (a). benda mula-mula diam. (b). truk mula-mula
bergerak dengan kecepatan 1,5 m/det.
Penyelesaian :
a. Usaha yang dilakukan jika lantai licin adalah 25,8 J, maka perubahan
tenaga kinetiknya adalah 25,8 J. Truk mula-mula diam maka:
Fisika SMA/MA XI 91
25,8 =
t =
10,8 J =
t =
t =
10,08 J =
t =
92 Fisika SMA/MA XI
Contoh Soal 7
Fisika SMA/MA XI 93
2. Energi Potensial
a. Energi Potensial Pegas
Mari kita lihat sebuah pegas yang memiliki konstanta
pegas sebesar k. Pada ujung pegas diikat sebuah balok
bermassa m diletakkan di lantai yang licin. Massa pegas jauh
lebih kecil daripada massa balok. Balok ditarik sehingga
panjangnya bertambah sebesar x secara perlahan-lahan dengan
kecepatan konstan. Bagaimana usahanya?
94 Fisika SMA/MA XI
.... (7)
.... (8)
.... (9)
Fisika SMA/MA XI 95
.... (10)
96 Fisika SMA/MA XI
.... (12)
Fisika SMA/MA XI 97
Contoh Soal 8
98 Fisika SMA/MA XI
Fisika SMA/MA XI 99
.... (13)
3. Energi Mekanik
Kita sudah membahas bahwa perubahan energi potensial
pada suatu sistem sama dengan perubahan energi kinetik
sistem itu tapi berlawanan tanda, sehingga jumlah kedua
berubahan tersebut adalah 0. Dengan kata lain, jumlah energi
potensial dan energi kinetik sistem adalah konstan. Kita dapat
menuliskannya sebagai:
atau
.... (14)
.... (15)
.... (16)
atau
.... (17)
.... (18)
.... (19)
.... (20)
(b) Usaha yang dilakukan pegas dari titik kesetimbangan sampai massa
(d) Usaha yang dilakukan pegas dari titik kesetimbangan sampai titik
semula adalah - kx2.
Soal Latihan:
Ada pepatah sepandai tupai melompat akhirnya jatuh juga.
Tahukah Anda apa artinya? Seandainya ada sebuah tupai gagal
melompat dari pohon kelapa yang yang ketinggiannya 4 m,
sedangkan massa tupai 1,5 kg. Berapakah kecepatan tupai saat
sampai di permukaan tanah?
Penyelesaian :
a. Usaha yang dilakukan gravitasi dari puncak timbunan sampai dasar
adalah:
m 2 = mgh
=
Kita juga bisa mencari dengan menggunakan hukum kekekalan tenaga
mekanik di atas:
Contoh Soal 11
Sumber : Penerbit
Gambar. Seorang anak menuruni papan luncur
Penyelesaian :
Gaya yang bekerja pada anak adalah gaya gravitasi dan gaya gesek.
Besarnya gaya gesek adalah:
k= Pk (mg) (cos 30o) =
0,2(30)(10)(0,866) = 50 N
Ketinggian anak 4 meter dan sudut kemiringan 30° maka jarak yang
ditempuh anak atau panjang papan luncur adalah s = h/sin 30°= 8 m
Usaha karena gaya gesek adalah:
W = k s = (51)(8) = 408 J
Usaha karena gaya gravitasi adalah:
W = mgh = (30)(9,8)(4) = 1176 J
Jadi, usaha total adalah Wtotal = 1176 J - 408 J = 768 J
2. Daya
Daya adalah laju perubahan usaha dari satu sistem ke
sistem yang lain. Perhatikan gaya F bekerja pada sebuah
partikel sehingga partikel bergerak dengan kecepatan sesaat
,selama selang waktu dt partikel bergeser sejauh ds. Besar
pergeseran adalah ds = dt. Usaha yang dikerjakan gaya F pada
partikel adalah:
.... (19)
.... (20)
A. kali
B. kali
C. 2 kali
D. 4 kali
E. 8 kali
A. cm
B. cm
C. 1 cm
D. cm
E. cm
Sumber : www.police.com.
Benda yang bergerak pada kelajuan konstan merupakan hasil kali massa dan kecepatan
dinamakan momentum. Dua buah mobil yang bertabrakan merupakan bagian dalam momen-
tum dan impuls. Dengan konsep momentum dan impuls, perilaku benda dapat dianalisa.
terdiri atas
menghasilkan
Hukum Kekekalan
Momentum Linear
diterapkan
ter
tas Tumbukan di
iria ri
ata
d
ter s
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu :
1. menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan momentum linear serta
tumbukan, dan
2. menganalisis hal-hal dalam kehidupan dengan hukum-hukum tentang momentum dan
tumbukan.
Kata-kata Kunci
A. Impuls
Apa yang kalian pikirkan jika mendengar kata impuls?
Impuls berkaitan dengan gaya. Mengapa benda diam bisa
menjadi bergerak, mengapa benda bergerak bisa berubah
kecepatannya? Semua itu disebabkan oleh gaya. Jika sebuah
bola yang dipukul hingga berubah kecepatannya. Gaya yang
dilakukan pemukul pada bola merupakan gaya kontak yang
bekerja sangat singkat dan menyebabkan perubahan
kecepatan dan arahnya. Jika kita gambarkan gaya yang bekerja
selama selang waktu 't seperti pada Gambar (5.1) maka impuls
adalah luasan di bawah kurva F terhadap t.
Impuls merupakan total gaya yang
bekerja selama selang waktu tertentu.
F Kita bisa mencari luasan di bawah
kurva dengan membagi luasan tadi
menjadi persegi panjang-persegi panjang
yang kecil misalkan berjumlah n persegi
panjang dan kemudian menjumlahkan
semua persegi panjang tersebut. (gambar
5.2). Lebar persegi panjang adalah dt
F
....(2)
Frata-rata
Masih ingatkah kalian, gaya
merupakan besaran vektor? Gaya
merupakan besaran vektor, sedangkan
waktu adalah besaran skalar. Impuls
t1 't t2 t
dengan demikian juga besaran vektor
dengan arah sama dengan arah gaya yang
Gambar 5.3 Luas kotak yang diarsir adalah impuls
menyebabkan impuls.
karena gaya rata-rata. Luasnya sama dengan luas
kurva yang menunjukkan impuls karena kurva gaya.
B. Momentum Linear
Mari kita tinjau lagi bola yang sedang bergerak kemudian
dipukul oleh pemukul, apa yang terjadi? Bola akan berbalik
arah atau terjadi perubahan kecepatan. Perubahan terjadi
karena gaya pada pemukul atau karena adanya impuls. Bila
impuls kita sebut I, kecepatan bola mula-mula adalah o dan
kecepatan bola setelah dipukul adalah t Kita bisa menuliskan
persamaan yang menghubungkan impuls dan perubahan
kecepatan sebagai:
.... (4)
Jika kita tinjau pada satu dimensi saja maka tanda vektor
dapat kita hilangkan.
Pada persamaan (1) bila dt sangat kecil mendekati 0
penjumlahan bisa kita gantikan dengan integrasi. Dengan
menggabungkan persamaan (1) dan persamaan (3) bisa kita
nyatakan hubungan antara gaya dengan perubahan momen-
tum.
.... (5)
= = 2,2 m/det.
b. Gaya rata-rata = = 16 N
Contoh Soal 3
.... (6)
.... (8)
Contoh Soal 4
Sebuah peluru bermassa 0,01 kg bergerak secara horisontal dengan
kelajuan 400 m/det dan menancap pada sebuah balok bermassa 0,4 kg
yang mula-mula diam pada sebuah meja yang licin.
a. Carilah kecepatan akhir peluru dan balok
b. Carilah tenaga mekanik awal dan akhir sistem.
c =
= –2,4 m/det
Kecepatan perahu negatif, perahu bergerak berlawanan dengan arah gerak
nelayan dengan kelajuan 2,4 m/det perahu bergerak ke kiri.
Contoh Soal 6
2c =
= 40 m/det
Tepat saat pecah pecahan peluru kedua bergerak dengan kecepatan
40 m/det ke kanan.
Tenaga kinetik tepat sebelum ledakan :
K= (m) ( peluru)2
= (6)(20)2
= 1200 J
Tenaga kinetik tepat setelah ledakan :
K = Kpeluru 1 + Kpeluru 2
= (2)(20) + (4)(40)
= 3600 J
Setelah meledak tenaga kinetik menjadi 3600 J.
Bagaimana dengan arah ke bawah? Tepat setelah tembakan kecepatan ke
arah bawah adalah 0. Pada arah ke bawah terdapat gaya luar yaitu gaya
gravitasi, dengan demikian hukum kekekalan momentum tidak berlaku.
D. Tumbukan
.... (9)
.... (10)
m1 v1 m2 v2
m1 m2
m1 v1c m2 v2c
Gambar 5.6 Dua benda yang bertumbukan lenting sempurna. Kecepatan relatif mendekat = kecepatan
relatif menjauh
2c |2 1
1c | 1
i Jika m1 | m2 maka
Kc = .... (13)
Contoh Soal 7
vc =
Contoh Soal 8
vc =
= (m1 + m2)gh
maka
Soal Latihan
Sebuah balok bermassa 4 kg bergerak pada lantai yang licin
dengan kelajuan 6 m/det. Balok tersebut melakukan
tumbukan elastik dengan balok bermassa 2 kg yang bergerak
ke kanan dengan kelajuan 3 m/det. Berapakah kecepatan kedua
balok setelah tumbukan? Berapakah tenaga kinetik masing-
masing setelah tumbukan?
Contoh Soal 9
c =
c =
= 1,13 m/det
Kedua orang bergerak dengan kelajuan 1,13 m/det dengan arah seperti
arah pemain pertama.
Contoh Soal 10
Sebuah balok bermassa 65 kg bergerak ke barat dengan kecepatan 5 m/det,
bertumbukan dengan balok lain bermassa 70 kg dari arah barat menuju
ke timur dengan kecepatan 3 m/det. Kedua balok tersebut kemudian
bergerak bersama-sama. Berapa kecepatan kedua balok setelah
bertumbukan?
Penyelesaian :
Arah ke barat kita beri tanda negatif maka arah ke timur kita beri tanda
positif.
Diketahui : m1 = 65 kg m 2 = 70 kg
1 = -5 m/det 2 = 3 m/det
Ditanyakan : c = ... ?
Jawab : Hukum kekekalan momentum
m1 1 + m2 2 = (m1 + m2) c
(65)(-5) + (70)(3) = (65 + 60) c
c= = 0,85 m/det
Contoh Soal 11
= 7,67 m/det
Bola memantul ke atas dengan ketinggian 2,5 m, maka
kecepatan bola tepat saat memantul sama dengan kecepatan
saat bola jatuh dari ketinggian 2,5 m.
1c =
= 7 m/det
Tumbukan terjadi antara bola dengan lantai, lantai tetap
diam sehingga kecepatannya 0. Bola membalik ke atas
setelah menumbuk lantai maka arah kecepatannya negatif.
Dengan demikian, koefisien restitusi lantai :
Contoh Soal 12
1c =
= 1,7 m/det
b. Koefisien restitusi benda
e = =
= 0,76
Jadi koefisien restitusi tumbukan adalah 0,76.
c. Tenaga kinetik yang hilang =
Tenaga kinetik mula-mula :
= (3)(5)2 + (5)(2)2
= 47,5 J
Tenaga kinetik akhir :
= (3)(1,7)2 + (5)(4)2
= 44,3 J
Tenaga kinetik yang hilang adalah :
Kawal – Kakhir = 3,2 J
1. Impuls
Impuls adalah total gaya yang
bekerja selama t detik. m1 1 + m2 2 = m1 1c +
m 1 1c
Impuls merupakan besaran vektor,
memiliki satuan Kgm/detik. Bila dt 6. Tumbukan tidak lenting sempurna
sangat kecil mendekati nol maka Pada tumbukan tidak lenting sem-
purna berlaku hukum kekekalan
momentum tetapi hukum kekekal-
Bila dinyatakan dengan gaya rata-
an tenaga mekanik tidak berlaku.
ratanya
Refleksi
A. D. MR
B. E. MmR
C. M2R
4. Peluru ditembakkan condong ke atas dengan kecepatan awal
= 1,4 × 103 m/det dan mengenai sasaran yang jarak men-
datarnya 2 × 106m. Bila percepatan gravitasi 9,8 m/det2,
maka sudut elevasinya n derajat dengan n adalah ....
A. 30
B. 45
C. 60
D. 75
E. 110
A. D.
B. E.
C.
A. Hz D. Hz
B. Hz E. Hz
C. Hz
x(f)
t0 t1 t2 t3 t4 t5 t6 t7 t
y
M
M M
M
M O R x
m
Dinamika Rotasi
terdiri atas
Torsi
Pusat Massa
Hukum Newton II
untuk Rotasi
Hukum Kekekalan
Momentum Sudut
Momentum Sudut
Kesetimbangan
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari bab ini diharapkan kalian mampu :
1. menganalisis gerak rotasi dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan rotasi,
dan
2. memahami konsep torsi, momentum sudut, momen inersia, tenaga kinetik rotasi, dan
memformulasikannya berdasarkan hukum II Newton serta menerapkannya dalam masalah
benda tegar.
Pada bab ini akan dibahas tentang dinamika rotasi benda tegar. Benda
tegar adalah sistem yang terdiri atas banyak partikel dan jarak antarpartikel
tersebut tetap. Sistem benda titik dan benda tegar berbeda. Kita akan
membahas apa yang terjadi pada benda tegar bila dikenai gaya. Benda
tegar memiliki sebuah titik yang disebut titik pusat massa. Gerakan pusat
massa benda tegar seperti gerakan benda titik. Momen inersia setara
dengan massa pada gerak translasi. Benda yang berotasi memiliki kecepatan
sudut dan tenaga kinetik rotasi, sedangkan benda yang bertranslasi
memiliki kecepatan linear dan tenaga kinetik translasi. Untuk mengetahui
lebih lanjut tentang dinamika rotasi, maka pelajarilah materi bab ini
dengan saksama.
Kata-kata Kunci
A. Torsi
Perhatikan pada sebuah pintu, coba
bandingkan apabila kalian mendorong
pintu pada ujung pintu dengan kalian
mendorong pada bagian tengah pintu.
Mana yang lebih mudah untuk mem-
buka pintu? Kalian akan merasakan gaya
yang diperlukan untuk mendorong
pintu agar terbuka akan lebih ringan
apabila dibandingkan dengan mendo-
rong di ujung pintu.
Jika pada sebuah benda diberikan
gaya sebesar F maka benda akan me-
miliki percepatan yang disebabkan oleh
gaya tersebut. Percepatan benda me-
miliki arah yang sama dengan arah gaya
yang diberikan padanya. Bagaimana
Sumber : Penerbit
Gambar 6.1 Jika kita mendorong pintu atau kita dengan benda yang berotasi? Bagaimana
memberi gaya pada ujung pintu, pintu akan berputar. gayanya? Sebuah benda akan berotasi
bila dikenai torsi. Torsi sama dengan
Gambar 6.2 (a) sebuah balok diberi gaya F, benda akan bertranslasi, jika balok di bagian tengah dipaku
sehingga balok tidak dapat bertanslasi tapi dapat berotasi, (b) bila gaya diberikan pada sudut B benda akan
berotasi, dengan arah berbeda dengan (b), (c) begitu juga bila diberikan pada sudut C
Gambar 6.3 Benda dengan salah satu ujungnya berupa engsel sehingga tidak dapat bertranslasi tapi bisa
berotasi. Diberi gaya dengan berbagai arah. Ditunjukkan juga skema gaya dan posisinya. (a) arah r sejajar
dengan arah F, (b) arah r tegak lurus dengan arah F, (c). arah r membentuk sudut T terhadap F.
r dengan l r sin T
Lengan torsi ditunjukkan oleh l.
Gambar 6.4b Putaran tangan kanan Lengan torsi sebuah gaya didefinisikan
Gambar 6.5 Arah torsi untuk F berarah sembarang. Arah sumbu y positif adalah arah masuk bidang gambar.
(a) torsi memiliki arah ke sumbu z positif, tetapi arah putarannya berlawanan arah dengan arah jarum jam,
(b) arah torsi ke sumbu z negatif, arah putarannya searah dengan arah jarum jam.
.... (4)
Salah satu ujung sebuah jungkat-jungkit dinaiki anak yang beratnya 15 kg.
Ujung satunya dinaiki anak yang beratnya 20 kg. Jarak masing-masing
anak dari titik tumpu adalah 1 m dan 0,5 m. Berapa torsi masing masing,
dan berapa torsi totalnya? Ke mana arah putaran batang ?
Penyelesaian : 20 kg 15 kg
i Gaya 4 N
r berawal dari pusat bidang berakhir
di titik sudut bidang.
Lengan torsi gaya ini l 1 = 5 cm
= 0,05 m.
Torsi yang ditimbulkan
W = -(0,05 m)(4N) = -0,2 Nm
I1
i Gaya 30 N
r berawal dari pusat bidang ke ujung
titik sudut bidang.
r searah dengan gaya maka besarnya
lengan torsi 0.
Sudut antara r dan gaya 0. Torsi
yang diakibatkan adalah 0.
i Gaya 15 N
r Arah gaya sama dengan arah r
maka torsi yang ditimbulkan
adalah 0.
Total torsi adalah:
-0,2 Nm + 0 + 0,43 Nm - 0,125 Nm
+ 0 = 0,105 Nm.
Torsi total positif jadi bidang
berotasi searah dengan arah jarum
jam. Namun arah torsi masuk ke
dalam bidang.
B. Pusat Massa
Gambar 6.7 (b) Sistem yang terdiri dari 2 massa, jika Bila sistem terdiri atas banyak benda
m1 = m2 maka pusat massa terletak di tengah-tengah. bermassa maka pusat massa sistem
adalah:
.... (6)
.... (7)
.... (8)
.... (9)
.... (10)
XG =
Contoh Soal 2
a.
pusat massa terletak di tengah kedua benda tersebut atau berada pada
(0; 2)
b.
1. Sistem Diskrit
Tinjaulah sistem yang terdiri atas 2 benda. Benda A dan
benda B dihubungkan dengan batang ringan yang tegar
dengan sebuah batang tegak yang merupakan sumbu rotasi
kedua benda. Kemudian kedua benda dirotasikan dengan
kecepatan sudut yang sama sebesar w. Benda A berjarak r1
dari sumbu rotasi dan benda B berjarak r 2 dari sumbu
rotasinya. Kecepatan linear benda A adalah 1 dan kecepatan
linear benda B adalah 2. Berapakah tenaga kinetik kedua
benda tersebut? Tenaga kinetik benda A adalah:
.... (12)
.... (13)
.... (14)
.... (15)
.... (17)
r1
A B
Gambar 6.11 Benda A Gambar (6.11) benda A berjarak r1 dari sumbu dan B
dan B yang sedang be-
rotasi berjarak r2 dari sumbu rotasi. Kedua benda massanya sama,
momen inersia benda B lebih besar daripada momen inersia
benda kedua. Momen inersia total adalah jumlah antara
momen inersia A dan B.
Carilah momen inersia sistem dua benda seperti pada gambar di bawah
bila diputar terhadap:
2. Sistem Kontinu
Sekarang kita akan mencari momen inersia untuk sistem
dengan distribusi massa kontinu. Mari kita tinjau sebuah
benda tegar misalnya sebuah batang bermassa total M. Batang
tadi sebenarnya terdiri atas partikel bermassa kecil-kecil yang
bila dijumlahkan semuanya berjumlah M, sehingga momen
inersia batang adalah jumlah dari seluruh momen inersia
partikel bermassa.
.... (19)
Gambar 6.13 Batang diputar terhadap sumbu yang melewati ujung batang
.... (20)
.... (21)
.... (23)
Tabel 6.1 Momen Inersia untuk Berbagai Benda pada Berbagai Sumbu Rotasi
Kulit silinder terhadap Kulit silinder yang pan- Silinder pejal terhadap
sumbu yang lewat pusat jangnya L terhadap di- sumbu.
silinder. ameter yang lewat pusat.
I = MR2
Silinder pejal berjari- Batang tipis terhadap Kulit bola tipis berjari-jari
hari R, panjangnya L ter- garis tegak lurus melalui R terhadap diameter-
hadap diameter yang salah satu ujungnya. nya.
melalui pusat.
.... (24)
.... (25)
.... (26)
Contoh Soal 4
kg m2
Katrol akan berputar dengan sumbu putaran tegak
lurus katrol dan melalui pusat massa katrol.
Lengan torsi adalah jari-jari = 5 cm = 0,05 cm.
F = wbeban = (2 kg)(9,8 m/det2) = 19,6 N
W = lF = rF = (0,05)(19,6) = 0,98 Nm
W = ID
0,98 = (0,0625)D,
D = 15,68 rad/det2.
D= = = 196 rad/det2.
Percepatan yang terjadi pada contoh adalah percepatan beban bila tanpa
katrol. Bila digantung pada katrol maka percepatan beban akan lebih kecil.
Percepatan sudut akan terjadi atau katrol akan berputar jika berat beban
dapat memutar katrol, dengan demikian tergantung pada momen inersia
katrol.
Contoh Soal 5
Pada benda 2:
T1
W2 – W1 = ID
rT2 – rT1 = ID
m1
r(T2 – T1) = ID .... (c)
W = mg
mengingat
E. Momentum Sudut
.... (27)
m
T
L
r y
m ,p
r y
,p x (c)
(b)
x
Gambar 6.18 Jika r sejajar p maka L=0.(b) jika r tegak lurus p maka nilai L maksimal = rmv,(c) jika antara r dan
membentuk sudut θ maka L=rm sin θ
.... (29)
... (30)
r m y
.... (31)
.... (32)
pm =
=0 pm =
pm
= -RZ =0
(a) (b) (c)
Gambar 6.21 (a) translasi murni, (b) rotasi murni dan (c) gabungan
K= M 2+ IZ2
Contoh Soal 7
Z = = = 1,8 rad/det
K = M 2+ IZ2
= M pm2
= (1,5) (0,15)2
= 0,024 J
Contoh Soal 8
Mgh = M 2+ IZ2
pm =
pm =
= 4 m/det
Contoh Soal 9
Sebuah kulit silinder, sebuah silinder padat, dan sebuah bola padat yang
bermassa dan berjari-jari sama yaitu R menggelinding pada papan seperti
contoh soal di atas.
a. Manakah yang mencapai tanah paling awal?
b. Berapa kelajuan tiap benda?
Penyelesaian :
a. Berdasarkan rumus tenaga kinetik untuk benda menggelinding,
benda yang memiliki momen inersia besar akan memiliki tenaga
kinetik rotasi yang semakin besar. Ketiga benda tersebut menurun
bidang miring maka saat di bawah tenaga kinetik total yang dimiliki
ketiga benda sama yaitu sebesar tenaga potensial saat di puncak bidang
miring. Tenaga kinetik rotasi bola paling kecil maka tenaga kinetik
translasi bola paling besar sehingga akan sampai di bawah lebih dulu
kemudian diikuti silinder padat, dan kemudian kulit silinder.
b. Persamaan tenaga untuk ketiga benda adalah:
Mgh = M 2+ IZ2
Mgh = M pm2 + I
pm =
Tampak jika momen inersia benda besar maka kecepatan linear benda
saat di bawah akan semakin kecil. Momen inersia bola adalah 2/5 MR2,
momen inersia silinder =½ MR2, dan momen inersia kulit silinder adalah
MR2. Kelajuan bola saat di bawah paling besar dan kelajuan kulit silinder
paling kecil.
Contoh Soal 10
Torsi ditimbulkan oleh gaya gesek kinetis, dan silinder berotasi terhadap
sumbu yang melalui pusat massa. Pusat massa silinder, gaya gravitasi,
dan gaya normal tidak menimbulkan torsi karena keduanya bekerja melalui
pusat massa sehingga torsinya 0.
sumbu sejajar panjang silinder dan lewat pusat massa adalah I = MR2
kita dapatkan :
Soal Latihan
Soal seperti contoh 10, dengan
mengganti silinder dengan bola,kulit
bola, kulit silinder, dan silinder berongga.
Benda apa yang paling dulu sampai di
bawah? (benda yang memiliki perce-
patan pusat massa terbesar)
1. Kesetimbangan Statis
Ambillah sebuah papan dan letakkan di atas tumpukan
batu bata. Kemudian berikan gaya yang sama pada kedua sisi
papan dengan arah berlawanan. Apa yang terjadi? Sekarang
kita ubah letak gaya. Tekan papan ke arah bawah pada salah
satu sisi dan dorong papan pada sisi yang lain usahakan bagian
papan di atas tumpukan batu bata tidak bergeser. Apa yang
terjadi? Skema yang kalian lakukan seperti pada gambar di
bawah ini.
n
p F1 N p F2 F2
p
F1
Mg
(a) (b)
Gambar 6.22 a) Papan diberi 2 gaya yang sama F1 = F2, kedua gaya segaris
b) Papan diberi 2 gaya yang sama tapi tidak segaris, ¦F = 0, tapi papan berotasi.
Kopel
Kopel adalah pasangan gaya yang sama besar dan
berlawanan arah.
Tinjau sebuah batang yang diberi
F2 gaya seperti pada gambar (6.23). Kita
tidak bisa menggantikan kedua gaya
x2 dengan sebuah gaya yang akan mem-
x1
berikan efek yang sama dengan kedua
gaya.
Jumlah kedua gaya tersebut sama
O
D dengan nol, tapi kedua gaya tersebut
menyebabkan terjadinya rotasi. Torsi
F1 yang dihasilkan oleh kedua gaya tersebut
F1 = F2 = F terhadap titik O adalah :
Gambar 6.23 Dua gaya yang sama besar dan
berlawanan arah tetapi memiliki titik tangkap yang
berbeda disebut kopel. .... (35)
2. Jenis Kesetimbangan
Kesetimbangan bisa kita golongkan menjadi tiga, yaitu
kesetimbangan stabil, kesetimbangan tak stabil, dan kesetim-
bangan netral. Suatu benda dikatakan pada kesetimbangan
stabil jika misalkan pada benda kita beri sedikit gaya, akan
muncul gaya pemulih sehingga benda akan kembali ke posisi.
Contohnya sebuah balok seperti pada Gambar (6.12) dan
benda yang berada dalam lubang yang melingkar seperti pada
Gambar (6.23b). Bila balok pada Gambar (6.23) kita rotasikan
sedikit, gaya beratnya akan berusaha mengembalikan benda
ke posisi semula.
(a)
(b)
Contoh Soal 11
Kesetimbangan statis akan terjadi jika torsi total sama dengan nol dan
total gaya sama dengan nol. Agar total gaya bernilai nol, maka harus ada
Contoh Soal 12
Ty
1m T Fy
y T
Tx
x F
2m Wp
wb wb
Fx – Tx = 0 dan Fy + Ty – wb – wp = 0
Fx = Tx Fx + Tx – 100 – 50 = 0
=0
Ringkasan
1. Torsi
Sebuah partikel yang dikenai gaya
akan mengalami gerak translasi Posisi pusat massa sama dengan
tanpa rotasi. posisi pusat gaya bila percepatan
Suatu benda tegar dikenai gaya gravitasi pada seluruh titik benda
dapat bergerak translasi ataupun tegar sama.
rotasi atau keduanya.
Benda tegar adalah benda yang jarak 3. Momen inersia dan tenaga kinetik
antartitik-titik pada benda tidak rotasi
berubah.
Tenaga kinetik partikel yang
Torsi didefinisikan sebagai hasil kali bermassa m yang berotasi dengan
gaya dengan lengan torsi. kelajuan sudut Z adalah:
Besar torsi:
Momen inersia sebuah partikel
W = rF sin T
bermassa m yang berjarak r dari
dengan T = sudut apit antara dan sumbu rotasi :
. Lengan torsi sebuah gaya di-
definisikan sebagai panjang garis
yang ditarik di titik sumbu rotasi Tenaga kinetik benda tegar yang
sampai memotong tegak lurus garis berotasi adalah :
kerja gaya. Benda yang mendapat
torsi akan berotasi.
dengan I adalah momen inersia
2. Pusat massa dan pusat gaya sistem benda:
Posisi pusat massa suatu sistem
partikel didefinisikan sebagai:
Momen inersia analog dengan
massa dalam gerak translasi.
Uji Kompetensi
A. 5 ma
B. 7 ma
C. 5 ma2
D. 6 ma2
E. 7 ma2
B. N
C. MR2Z Nm
D. 2M2RZ Nm
E. Nm
A. MZ2 J D. MRZ2 J
B. MR2Z2 J E. MR2Z J
C. MR2Z2 J
Sumber : Internet.www.kemiki.com.
Fluida bergerak dan mengalir akibat dari adanya perbedaan tekanan pada dua bagian yang berbeda. Sifat
tersebut dapat dimanfaatkan dalam bidang teknologi. Gambar di atas memperlihatkan proses pengecatan
rangka mobil. Tekanan yang tinggi pada tabung cat mengakibatkan zat cair di dalamnya keluar sebagai
butir-butiran yang halus, sehingga hasil pengecatan lebih halus dan efisien.
Mekanika Fluida
Terdiri atas
Tekanan
Gauge
Hukum Pascal
Hukum
Archimedes
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari bab ini diharapkan kalian dapat :
1. menganalisis hukum-hukum fluida yang statik/diam,
2. menganalisis hukum-hukum fluida bergerak, dan
3. memahami penerapan hukum-hukum mekanik fluida dalam kehidupan sehari-hari.
Zat secara umum dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu cair, padat,
dan gas. Dari ketiga zat itu, zat cair dan zat gas termasuk dalam fluida karena
dapat mengalir dan mampu memberi hambatan saat ditekan. Gaya gravitasi
juga berpengaruh terhadap fluida yang ada di sekeliling kita. Marilah kita
tinjau pengaruh gravitasi terhadap fluida.
Kata-kata Kunci
massa molar, kinetika gas, gas ideal, tenaga kinetik rata-rata, teorema ekipartisi,
tenaga internal
.... (1)
.... (2)
.... (3)
.... (4)
.... (5)
2. Tekanan Hidrostatika
Perhatikanlah mengapa bendungan semakin dalam
dindingnya semakin tebal? Karena semakin dalam maka
tekanan di dalam fluida akan semakin besar. Benarkah
demikian? Kita akan mencoba mencari tahu mengapa
demikian.
Mari kita tinjau sebagian kecil fluida berbentuk silinder
dengan ketinggian h dengan luas penampang A seperti pada
Gambar (7.1).
Fluida dapat kita anggap terdiri dari
beberapa lapis. Lapisan di atas akan
membebani lapisan di bawahnya. Te-
, Fo
kanan pada lapisan teratas hanya berasal
dari tekanan udara luar Po, lapisan yang
di bawahnya mendapat tekanan dari
udara luar dan dari berat lapisan di
atasnya. Lapisan-lapisan fluida-fluida tadi
diam di dalam fluida dan mendapat
F,
tekanan dari fluida yang lain baik di atas
maupun di bawahnya. Karena silinder
Gambar 7.1 Kita bisa mengambil sebagian kecil fluida diam maka resultan gaya yang
cairan dari seluruh cairan. Sebagian cairan yang dialami adalah nol. Mari kita lihat pada
kita ambil terbentuk dari lapisan-lapisan cairan
permukaan di bawah silinder. Gaya
yang membentuk silinder.
totalnya harus nol. Tekanan dari atas
berasal dari Po yaitu tekanan di atas silinder sehingga gaya
dari atas adalah:
F = Fo + mg .... (7)
Bila kedua ruas persamaan (8) kita bagi dengan A maka akan
kita dapatkan tekanan di dasar silinder fluida adalah:
Kalian dapat menggunakan barang bekas seperti botol plastik bekas minuman
yang transparan. Kemudian lubangi dinding botol secara melingkar dengan
ketinggian yang sama. Lakukan yang sama dengan botol yang lain, tapi
ketinggiannya berbeda dengan botol yang pertama. Isi dengan air dan lihatlah
air yang memancar dari lubang botol. Berapa jarak yang ditempuh oleh air
yang memancar? Mana yang paling jauh memancar?
Contoh Soal 2
Sebuah pipa U berisi dua cairan dengan kerapatan berbeda pada keadaan
setimbang. Di pipa sebelah kiri berisi minyak yang tidak diketahui
kerapatannya, di sebelah kanan berisi air dengan kerapatan 1000 kg/m3.
Bila selisih ketinggian di permukaan air adalah h =13 mm dan selisih
ketinggian antara minyak dan air adalah 15 mm. Berapakah kerapatan
minyak?
Penyelesaian :
Tekanan di sebelah kiri pipa disebabkan
karena tekanan atmosfer dan berat minyak.
Tekanan di sebelah kanan pipa adalah
karena berat air dan tekanan atmosfer.
Tekanan pada titik yang segaris adalah sama
sehingga:
U g 1h 1= U g 2h 2
A B C
3. Tekanan Gauge
Sifat fluida ini beda tekanan pada fluida sebanding dengan
kedalaman dapat kita gunakan untuk mengukur tekanan yang
tidak kita ketahui. Mari kita tinjau alat pengukur tekanan yang
sederhana yaitu manometer tabung terbuka. Salah satu ujung
tabung yang terbuka dihubungkan dengan ruangan yang
hendak kita cari tekanannya, sehingga tekanannya adalah
tekanan ruangan. Misalkan tekanannya kita sebut P. Ujung
h .... (11)
Pat
.... (12)
Contoh Soal 4
Ketinggian kolom barometer air raksa pada suatu ruangan pada suhu -5 °
adalah 740 cm. Kerapatan air raksa saat itu adalah 1,3608x104 kg/m3.
Berapa tekanan udara di ruang itu?
Penyelesaian :
Diketahui :
U = 1,3608 u 104 kg/m3, h = 7,40 m
4. Hukum Pascal
Ambillah kembali botol plastik bekas minuman pada
percobaan di atas. Isilah botol tadi dengan air sampai penuh.
Perhatikan apa yang terjadi. Bila kemudian kita memberikan
tekanan pada air di dalam botol di bagian atas, apa yang
terjadi? Bandingkan jarak maksimal sebelum kalian memberi
tekanan, dan setelah diberi tekanan? Apakah setelah diberi
tekanan jarak maksimal bertambah dengan penambahan yang
sama untuk semua lubang?
Kita telah mengetahui bahwa tekanan pada kedalaman
yang sama adalah sama. Hal ini akan tampak dengan jarak
tetesan air sama pada seluruh lubang. Jika pada percobaan
sederhana di atas setelah diisi air kemudian ditekan maka air
akan mendapat pertambahan tekanan yang sama di seluruh
fluida. Keadaan ini dikenal sebagai hukum Pascal.
.... (13)
Contoh Soal 5
Percobaan sederhana:
Ambillah sepotong gabus. Letakkan di atas air. Apa yang
terjadi? Gabus akan mengapung bukan? Tekanlah
gabus agar seluruh gabus berada di dasar air. Lalu
lepaskan. Apa yang terjadi? Gabus akan bergerak ke
atas sampai kemudian mengapung, bukan?
Gaya yang diberikan oleh fluida pada benda yang
berada di dalamnya dinamakan gaya apung. Hal yang
memengaruhi gaya apung adalah kerapatan benda dan
volume benda.
Percobaan sederhana:
Ambillah gelas, kemudian masukkan air ke dalam
gelas tersebut. Masukkan gabus perlahan-lahan. Apa
yang terjadi pada air? Saat bagian gabus yang tercelup
sebagian, berapa banyak air yang tumpah? Jika seluruh
gabus dimasukkan ke dalam air, berapa banyak
volume air yang tumpah?
Sekarang kalian memahami banyaknya air yang
dipindahkan oleh gabus adalah banyaknya air yang
tumpah. Saat sebagian gabus yang masuk maka vo-
lume air yang dipindahkan sama dengan volume bagian
gabus yang tercelup air. Saat seluruh bagian gabus
tercelup air, maka volume air yang dipindahkan sama
dengan volume bagian gabus yang tercelup air. Saat
seluruh bagian gabus tercelup maka volume gabus
yang dipindahkan sama dengan volume seluruh gabus.
a. Mengapung
Masukkanlah gabus ke dalam air sampai tenggelam.
Perhatikan apa yang terjadi pada gabus. Tunggu sampai gabus
naik sampai di permukaan air. Apa yang kalian lihat?
Bagaimana gerakan gabus saat dilepas? Bagaimana gerakan
gabus saat sudah di permukaan?
Gambar 7.7 (a) Gabus ditenggelamkan. (b) Gabus akan bergerak ke atas sampai akhirnya gabus berada di
permukaan air, dengan sebagian gabus didalam air. Volume gabus adalah V dan volume gabus yang terendam
air V’
.... (16)
b. Melayang
Mari kita tinjau benda yang melayang di dalam cairan.
Benda berada di dalam cairan tidak bergerak ke atas atau ke
bawah,yang berarti gaya ke bawah sama dengan gaya ke atas.
Volume air yang dipindahkan sama dengan volume benda
karena seluruh volume benda berada di dalam cairan. Lihatlah
Gambar (7.7a) Dengan demikian kita bisa menuliskan:
.... (17)
Gambar 7.8 (a) Benda yang melayang di dalam cairan. Volume cairan yang
dipindahkan sama dengan volume benda, dan gaya ke atas sama dengan gaya berat
yang berarah ke bawah. Dengan demikian, kerapatan benda sama dengan kerapatan
cairan. (b) Benda bergerak ke bawah dan tenggelam di dalam cairan. Volume cairan
yang dipindahkan sama dengan volume benda, gaya apung ke atas lebih kecil daripada
gaya berat benda. Kerapatan benda lebih besar dari kerapatan cairan. Benda akan
bergerak ke bawah.
.... (18)
atau
Gambar 7.9 (a) Perahu tanpa beban bagian yang tenggelam V’, (b) Bila dimuati oleh beban maka perahu
tenggelam atau bergerak ke bawah sampai volume air yang dipindahkan memiliki berat yang sama
dengan berat penumpangnya. Volume perahu yang tercelup air akan bertambah.
Berpikir Kritis
1. Letakkan sebuah telur dalam gelas yang berisi air tawar. Amati apa
yang terjadi, di mana posisi telur?
2. Ambil telur lalu masukkan 4 sendok garam dalam gelas kemudian
aduklah. Masukkan kembali telur. Apa yang terjadi, di mana posisi
telur?
3. Tambahkan air ke dalam gelas kemudian aduk perlahan jangan
sampai telur pecah. Tunggulah beberapa saat. Bagaimana posisi telur?
Dapatkah kalian menganalisis mengapa terjadi perubahan posisi telur?
Apa kaitan antara penambahan air garam dengan posisi telur?
Contoh Soal 3
Bagian yang tenggelam adalah 0,9 bagian maka yang terapung 0,1 bagian
atau 10%.
hh =
b. Kapal Laut
Kapal laut terbuat dari besi dan baja namun tidak
tenggelam di laut. Kapal dibuat berbentuk sedemikan sehingga
memiliki volume yang besar. Bagian dalam kapal memiliki
rongga sehingga tidak menyumbang massa tetapi memper-
besar volume. Jadi, kerapatan kapal lebih kecil daripada
kerapatan air laut.
Kapal laut memiliki kapasitas muatan tertentu, atau
memiliki batas muatan maksimal. Batas muatan dibuat
c. Kapal Selam
Kapal selam dapat mengapung
tetapi juga dapat tenggelam. Kapal selam
memiliki tangki-tangki pemberat di
antara lambung sebelah dalam dan
lambung sebelah luar. Kapal selam dapat
mengubah kerapatannya dengan cara
mengisi atau membuang air dalam
tangki pemberat. Saat kapal terapung
tangki dikosongkan. Agar kapal dapat
tenggelam maka kapal diperberat
dengan cara memasukkan air laut ke
Sumber : www. wikivisual.com
dalam tangki pemberat. Air laut akan
Gambar 7.11 Kapal selam mempunyai tangki untuk mendesak udara yang berada di dalam
mengisi atau membuang air untuk merubah kerapatan tangki. Awak kapal harus mengatur
kapal. seberapa besar pengisian tangki
pemberat sesuai dengan kedalaman
yang diinginkan. Agar kapal dapat
melayang dalam air maka berat kapal harus sama dengan gaya
apung pada kapal.
Apabila kapal diinginkan terapung kembali maka air laut
yang berada ditangki pemberat dikeluarkan sehingga kapal
menjadi lebih ringan dan dapat naik ke atas. Air dikeluarkan
dengan cara memompakan udara dalam tangki sehingga air
terdesak keluar.
Kalian masih ingat bukan bahwa tekanan hidrostatik
semakin besar dengan meningkatnya kedalaman air. Kapal
selam mendapat tekanan hidrostatik yang semakin besar saat
mencapai kedalaman yang besar. Oleh karena itu dinding kapal
dibuat tebal supaya mampu menahan tekanan hidrostatik pada
kedalaman tertentu. Kapal memiliki batas kedalaman. Jika
kapal selam menyelam lebih dari batas kedalaman tersebut,
dinding kapal tidak mampu lagi menahan tekanan hidrostatik.
e. Balon Udara
Udara dapat digolongkan sebagai fluida, udara juga
memiliki gaya apung pada benda. Gaya apung yang bekerja
pada benda sama dengan berat udara yang dipindahkan oleh
benda. Sama seperti dalam cairan dengan menggantikan
kerapatan cairan dengan kerapatan udara.
Agar sebuah balon udara dapat
naik, maka balon dibuat ringan atau
kerapatannya dibuat lebih kecil
daripada kerapatan udara. Caranya
adalah dengan mengisi balon udara
dengan gas panas. Gas panas memiliki
kerapatan yang lebih kecil daripada
kerapatan udara. Balon udara diisi
dengan gas panas sehingga volumenya
membesar. Volume yang semakin besar
maka volume udara yang dipindah juga
semakin besar sehingga gaya apung
akan semakin besar. Bila gaya apung
lebih besar daripada berat balon maka
balon akan naik.
Balon dipompa terus sampai pada
ketinggian tertentu, setelah dicapai
Sumber : internet.www.nonemigas.com. ketinggian tertentu maka awak balon
Gambar 7.13 Balon udara mengurangi gas panas dan berusaha
mempertahankan sedemikian sehingga gaya apungnya tetap
sama dengan berat balon sehingga balon melayang di udara.
Saat awak balon ingin menurunkan balon udara, sebagian isi
gas panas dikeluarkan sehingga volume balon berkurang yang
B. Tegangan Permukaan
1. Kapilaritas
Sekarang kita meninjau pengaruh tegangan permukaan
pada pipa kapiler. Bila gaya tarik menarik antara molekul yang
sejenis disebut kohesi, maka gaya tarik antara molekul yang
tidak sejenis disebut adesi. Salah satu contoh adesi adalah gaya
tarik antara cairan dengan dinding pipa kapiler.Pada pipa
kapiler terdapat gaya kohesi yaitu antarmolekul cairan yang
membentuk tegangan permukaan dan gaya adesi antara cairan
dengan dinding pipa.
Bila gaya kohesi cairan lebih besar dari adesi maka cairan
tidak akan membasahi dinding cairannya. Mari kita tinjau arah
resultan gaya seperti yang ditunjukkan Gambar (7.17a). Gaya
kohesi lebih besar dari adesi sehingga resultan gaya mengarah
ke dalam cairan. Permukaan akan melengkung ke bawah.
Kelengkungan permukaan zat cair kita namakan meniskus.
Permukaan air dalam tabung kita sebut meniskus cembung.
Gambar 7.17 Kelengkungan dan arah gaya pada tabung dengan (a). Kohesi cairan
lebih besar dari adesi, terbentuk kelengkungan cembung (b). Kohesi cairan lebih kecil
dari adesi,terbentuk kelengkungan cekung.
2. Sudut kontak
Bila kita tarik garis lurus pada
T
kelengkungan zat cair, maka garis ini
akan membentuk sudut terhadap
T dinding vertikal. Sudut ini dinamakan
sudut kontak. Untuk pipa kapiler yang
berisi zat cair yang permukaannya
cekung misalnya air, maka sudut kontak
berupa sudut lancip (kurang dari 90°).
Sedangkan cairan yang memiliki
permukaan cembung, misalnya air
Gambar 7.18 (a) cairan pada pipa kapiler yang memiliki r a k s a m e m b e n t u k s u d u t t u m p u l
gaya adesi lebih besar dari kohesi membentuk (90° < T < 180°). Hal ini dapat dilihat
kelengkungan cekung dan sudut kontak yang
terbentuk berupa sudut lancip. (b) cairan yang memiliki
pada Gambar (7.18).
gaya kohesi lebih besar dari adesi membentuk Bagaimana dengan tegangan per-
kelengkungan cembung dan sudut kontaknya berupa mukaannya? Tinjau jika sudut kontak-
sudut tumpul.
nya lebih kecil dari 90, maka kita bisa
melihat gaya tegangan permukaan
F Tc Tc
F untuk zat cair yang adesinya lebih besar
dari kohesinya memiliki komponen
r yang arahnya ke atas sehingga cairan
akan naik ke atas. Cairan akan berhenti
naik bila besarnya gaya tegangan
h
permukaan sudah dapat diimbangi oleh
berat zat cair yang naik ke atas. Saat
cairan berhenti naik maka resultan
gayanya:
Gambar 7.19 Adesi air lebih besar dari kohesi, Fg - Ft = 0 .... (23)
komponen vertikal gaya tegangan permukaan
menyebabkan air naik dalam pipa kapiler. Air akan
berhenti naik bila tegangan permukaan dapat diimbangi
berat air yang naik. F g adalah berat zat cair yang naik
Fg = mg = UVg = UAhg. A adalah luas
penampang tabung = Sr2, h adalah tinggi kolom zat cair. Ft
adalah komponen tegangan permukaan ke arah atas. Besarnya
gaya tegangan permukaan adalah keliling tabung dikalikan
koefisien tegangan permukaan cairan.
Fg = Ft cos T
Ugh (S r2) = 2S rJ cos T
h = .... (25)
Contoh Soal 9
Berapa tinggi air yang naik dalam pipa yang jari-jarinya 0,15 mm jika
sudut kontaknya nol? J untuk air adalah 0,073.
Penyesuaian :
Diketahui :
r = 0,15 mm = 1,5 u 10-4 m, U =1.000 kg/m3
Jawab :
Ketinggian air h adalah:
Contoh Soal 10
Tegangan permukaan air raksa adalah 0,465 N/m. Sudut kontak air raksa
dengan pipa kapiler berjari-jari 2,5 mm pada mangkuk sebesar 150°.
Berapa ketinggian air raksa relatif terhadap permukaan air raksa dalam
mangkuk?
Penyelesaian :
Diketahui :
r = 2,5 mm, J = 0,465 N/m, T = 150,
Jadi, ketinggian air raksa negatif, atau ketinggian air raksa dalam pipa
kapiler di bawah permukaan air raksa di mangkuk.
Kalian pasti sering melihat tembok yang basah karena menyerap air yang
ada di fondasi bangunan. Tembok jadi kotor. Hal ini karena adanya gaya
kapiler. Apakah gaya kapiler bisa dimanfaatkan untuk kehidupan manusia?
Jika ya, berilah contohnya!
C. Fluida Bergerak
(a) (b)
Gambar 7.20 (a) Aliran laminer mengikuti garis-garis lurus atau lengkung yang searah. (b) Aliran turbulen
tampak ada aliran yang melingkar. Pada aliran turbulen arah gerak partikel air ada yang berbeda dengan arah
keseluruhan aliran.
1. Persamaan Kontinuitas
Kita sering mendengar istilah debit air. Misalnya debit air
PAM menurun di musim kemarau. Apakah yang dimaksud
dengan debit? Debit adalah besaran yang menyatakan
banyaknya air yang mengalir selama 1 detik yang melewati
suatu penampang luas. Ambillah sebuah selang dan nyalakan
kran, air akan mengalir melalui penampang ujung selang itu.
Jika selama 5 detik air yang mengalir adalah lewat ujung
m3/detik = 2 m3/det.
.... (26)
Mari kita tinjau aliran fluida yang melalui pipa yang panjangnya
L dengan kecepatan v. Luas penampang pipa adalah A. Selama
t detik volume fluida yang mengalir adalah V = AL, sedang
jarak L ditempuh selama t = L/ detik maka debit air adalah:
.... (27)
Dengan demikian:
A2
Contoh Soal 11
Air mengalir dalam pipa yang jari-jari 5 cm dengan laju 10 cm/det. Berapa
laju aliran volumenya?
Penyelesaian :
Diketahui :
r = 0,05 cm, = 10 cm/det
Jawab :
Q= A
= (10)S (0,05)2
= 0,25S cm3/det
Contoh Soal 12
Contoh Soal 13
P = QUgh
Dengan demikian kita dapat menghitung daya yang ditimbulkan oleh air
terjun.
P = 20 u 1.000 u 10 u 10
P = 2 u 106 Watt
F2 = P2A2
'x2
2 2c
1 y2
F1 = P1A1
y1
'x1
1 1c
.... (33)
.... (34)
.... (38)
.... (39)
.... (40)
.... (41)
Sumber : Penerbit
Gambar 7.26 Perahu yang berdekatan yang bergerak
cepat dan sejajar dapat saling bertabrakan
Kita mendapatkan persamaan untuk
tekanan hidrostatika. h adalah selisih ketinggian. Bila P1 adalah
tekanan di dalam zat cair, h1 adalah kedalaman dan h2 adalah
permukaan air = 0, serta P2 adalah tekanan di permukaan Po,
kita mendapatkan persamaan (9).
Apabila sebuah bak penyimpanan air memiliki keran kecil
di bagian bawahnya. Bila ketinggian air di bak adalah h dari
keran, berapakah kelajuan di keran?
Kita bisa menyelesaikan masalah di atas dengan mengguna-
kan persamaan Bernoulli.
Sumber : Penerbit
Gambar 7.27 Bak penyimpanan air dapat digunakan
untuk melakukan pembuktian percobaan Bernouli.
(a) (b)
Sumber : www.aero.com
Gambar 7.28 Sayap pesawat dirancang agar aliran udara menimbulkan daya angkat. Jika sayap dibuat mendatar
tekanan udara di atas sama dengan tekanan di bawah sayap. Jika sayap dibuat ujung agak terangkat kecepatan
udara di atas sayap lebih besar dari di bawah sehingga tekanan di bawah lebih besar daripada tekanan di atas
sehingga timbul daya angkat pada sayap pesawat.
1A = 2a
Hidrofoil
Sayap kapal hidrofoil ini disebut foil yang berarti sayap
air. Sayap ini sama dengan sayap udara pesawat terbang.
Sayap air melekat pada topangan ruang membentang ke
bawah dari lambung kapal. Ada 2 pasang foil, sepasang foil
diletakkan di pusat gravitasi kapal dan sepasang foil lainnya
diletakkan dekat bagian belakang kapal.
Apabila hidrofoil meluncur pada kecepatan rendah atau
sedang, maka kapal akan beroperasi seperti kapal biasa, yaitu
sebagian badan masuk ke dalam air. Sewaktu kapal meluncur
dengan kecepatan tinggi, air akan membelok dari permukaan
bagian atas foil, seperti udara membelok dari permukaan
bagian atas sayap pesawat terbang. Tekanan air pada
permukaan foil atas menurun dan tekanan yang berkurang
akan menimbulkan gerak mengangkat. Semakin banyak gerak
mengangkat maka haluan kapal muncul dari permukaan air,
sehingga seluruh lambung kapal akan naik ke atas permukaan
air. Beberapa jenis kapal hidrofoil memiliki foil yang selalu
berada di bawah air. Ada pula hidrofil
lain yang sebagian terendam saat kapal
meluncur. Jika kecepatan melambat,
tekanan pada gerak mengangkat
berkurang dan hidrofoil menjadi
bergantung lagi pada air.
Tekanan air pada permukaan foil atas
berkurang dan tekanan yang berkurang
akan menimbulkan gerak mengangkat.
Semakin banyak gerak mengangkat
maka haluan kapal muncul dari
Sumber : www.tibu.smugmug.com
permukaan air, sehingga seluruh lambung
Gambar 7.31 Sayap pada hidrofil berfungsi untuk
mengangkat badan kapal pada kecepatan yang tinggi kapal akan naik ke atas permukaan air.
sehingga gesekan antara kapal dengan air berkurang.
Ringkasan
Uji Kompetensi
1.
Untuk menentukan massa jenis zat
cair dirangkai alat seperti gambar di
samping. Penghisap P dapat
bergerak bebas dengan luas
penampang 1 cm 2. Jika konstanta
pegas 100 N/m dan pegas tertekan
sejauh 0,4 cm, maka massa jenis zat
cair adalah ....
A. 400 kg/m 3 D. 800 kg/m3
B. 500 kg/m3 E. 1.000 kg/m 3
C. 750 kg/m3
Refleksi
Terdiri dari
Massa Persamaan Tekanan Suhu dan Prinsip
Molekul Umum Gas Ideal Energi Ekipartisi
dan o Gas Ideal o Berdasar- o Kinetik o dan
Kerapatan kan Teori Rata-Rata Energi
Molekul
Ideal Internal
Gas
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari bab ini kalian diharapkan mampu :
1. mengetahui perilaku gas beserta besaran-besaran yang berkaitan,
2. mengetahui hubungan antara tekanan, suhu, dan tekanan gas, dan
3. memanfaatkan teori kinetik gas dalam kehidupan sehari-hari.
Tekanan gas timbul karena tumbukan antara partikel gas dengan dinding
wadahnya. Tumbukan menyebabkan terjadinya perubahan momentum.
Sedang momenum berkaitan dengan energi kinetik. Bagaimana hubungan
antara tekanan dan energi kinetik? Untuk memahaminya, maka pelajarilah
materi bab ini dengan saksama.
Kata-kata Kunci
massa molar, kinetika gas, gas ideal, tenaga kinetik rata-rata, teorema ekipartisi,
tenaga internal
m = nM .... (3)
Contoh Soal 1
P1
P2
Gambar 8.1 Gas dalam suatu tanki, volumenya dapat berubah. Pada
suhu yang kita buat konstan ternyata jika volumenya diperkecil tekanan
akan membesar.
C = kN .... (6)
Gambar 8.2 Untuk gas ideal nilai PV/nRT adalah Gambar 8.3 Menunjukkan kaitan P dan V pada suhu
konstan. Ini berlaku untuk tekanan rendah. Pada tertentu. V diubah-ubah pada suhu yang konstan.
umumnya masih berlaku sampai tekanan beberapa atm. Keadaan ini dinamakan isoterm. Kurva pada gambar
(Tipler, Fisika 1) menunjukkan kurva isoterm. (Tipler , Fisika 1)
atau
.... (11)
V=
V = 22,4 L
Pada keadaan standart volume gas apapun adalah 22,4 l.
Contoh Soal 3
Seputar Tokoh :
Robert Boyle : Boyle menemukan bahwa pada gas ideal
perkalian antara tekanan dengan volum adalah konstan,
atau tekanan berbanding berbalik dengan volumenya.
Sumber : Wikipedia
Gambar 8.4 Molekul gas bergerak secara acak. Jarak antara dinding adalah L
sehingga waktu untuk menumbuk kedua dinding adalah L/2 x
.... (13)
.... (14)
.... (15)
maka
.... (16)
dengan
Tekanan gas O2 dalam suatu ruang adalah 101 kPa dan volume gas 22,4 l,
banyak gas dalam ruang itu 1 mol. Berapa kecepatan rata-rata molekul
gas? Berapa suhu gas?
Penyelesaian :
Diketahui :
P = 101 kPa, V = 22,4 l = 22,4 u 10-3/m3, n = 1 mol atau
N = NA = 6,022 u 1023 molekul
Jawab :
Energi kinetik rata-rata gas dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan (16):
.... (17)
.... (18)
.... (19)
.... (20)
Contoh Soal 7
.... (21)
(a) (b)
Gambar 8.5 Gambar (a). Gas monoatomik, gerakan translasi ke arah sumbu x,y,
dan z. (b). Molekul gas diatomik selain memiliki gerak translasi juga gerak rotasi
terhadap sumbu x dan y
.... (22)
.... (23)
Teorema ekipartisi
Tiap derajat bebasan memiliki Energi rata-rata sebesar
.... (24)
.... (25)
Ekspansi Bebas
Apakah energi internal dipengaruhi oleh volume? Joule
melakukan eksperimen yang menarik untuk mengetahui
apakah energi internal dipengaruhi oleh volumenya. Lihatlah
Gambar (8.6), pada mulanya ruangan di sebelah kiri berisi
gas, dan ruangan di sebelah kanan kosong. Kedua ruang
dihubungkan dengan kran yang dapat dibuka. Mula-mula
kran ditutup. Seluruh sistem terisolasi, dengan demikian tidak
ada kalor yang masuk dan yang keluar tidak ada perubahan
volume (nanti kita akan tahu jika tidak ada perubahan vo-
lume maka gas tidak melakukan usaha atau tidak dilakukan
gas pada gas). Saat kran dibuka maka gas akan mengalir dari
ruangan sebelah kiri menuju ruangan sebelah kanan. Proses
ini disebut ekspansi bebas (pemuaian bebas). Proses akan
berhenti sampai tercapai kesetimbangan termis. Ruangan
terisolasi sehingga energi internal gas akhir sama dengan energi
internal awal. Jika molekul gas saling melakukan gaya tarik
menarik, maka energi potensial yang dihubungkan dengan
perubahan jarak akan naik jika volumenya naik. Karena energi
kekal, maka energi kinetik translasi akan mengecil jika energi
potensialnya membesar. Energi kinetik transalasi jika mengecil,
Gambar 8.6 Pemuaian bebas gas. Bila kran dibuka gas akan mengalir menuju
ruang yang kosong. Tidak ada kalor yang masuk maupun yang keluar karena ruang
terisolasi. Energi internal akhir sama dengan energi internal awal, dan ternyata
tidak ada penurunan suhu.
Contoh Soal 9
Penyelesaian :
V = 3 l, massa gas 400 u 10-6 kg, P = 1 atm = 105 N/m
Kerapatan gas
Contoh Soal 10
A. D.
B. E.
C.
Penyelesaian :
Momentum adalah p = m . Dari soal diketahui berat molekul adalah M.
Dengan menggunakan kecepatan rata-rata masing-masing pA= MA/g rms.
Massa molar gas adalah MxNA
Ringkasan
A. D. 8
B. tetap E.
C. 4
2. Hukum Boyle dinyatakan dalam bentuk grafik di
bawah. Grafik yang benar adalah ....
A. D.
B. E.
C.
B. kali E. 2 kali
C. kali
B. kali
C. kali
D. 2 kali
E. 4 kali
Refleksi
Termodinamika
mempelajari
macamnya
Mesin kalor
Usaha pada
Tekanan tetap
Efisiensi
Usaha pada
Suhu Tetap Refrigerator
Proses dengan
Volume Tetap Siklus Carnot
Proses Adiabatik
Tujuan Pembelajaran :
Setelah kalian mempelajari bab ini kalian diharapkan mampu menganalisis perubahan
keadaan gas ideal dengan menerapkan hukum termodinamika.
Sebagian besar energi saat ini diperoleh dari pembakaran fosil (minyak bumi,
gas alam, dan batubara). Dalam mempergunakannya kita harus efisien.
Penggunaan energi yang efisien harus dengan hukum-hukum alam, seperti
hukum kekekalan energi. Selain itu, hukum-hukum lain juga digunakan pada
energi dalam bentuk kalor dan usaha. Termodinamika adalah cabang Fisika
yang mempelajari hukum-hukum dasar tentang kalor dan usaha.
Bagaimanakah hukum-hukum itu berlaku di alam semesta ini?
Kata-kata Kunci
A. Usaha
Kita sudah mempelajari tentang usaha pada semester lalu.
Apabila melakukan usaha pada suatu sistem, maka kita
memindahkan tenaga kita ke sistem. Sekarang kita akan
membahas usaha pada gas.
Perhatikan Gambar (9.1) sebuah tabung yang terpasang
dengan rapat, tutup tabung bisa digeser, kita asumsikan tidak
ada gesekan. Tabung berisi gas. Bila tutup tabung kita gerakkan
maka volume akan berubah, tekanan atau suhu, atau keduanya
Tutup tabung
atau piston
yang bisa
bergeser
dsn
p
Gambar 9.1 Sebuah tabung yang diisi gas. Luas piston atau penghisap adalah A.
Piston dapat bergeser sebesar ds. ds bisa ke atas atau ke bawah. Tekanan dalam
tabung dapat menggerakkan piston.
.... (2)
.... (3)
P P P
Gambar 9.3 (a) Diagram
(P1, V1)
PV pada proses isobarik, (P1, V1)
W adalah luasan yang
diarsir. (b) Diagram PV
pada proses isokhorik,
W=0. (c) Diagram PV (P2, V2 = V1)
pada proses isotermik W (P2, V2)
adalah luasan yang diarsir
V V V
(a) (b) (c)
Contoh Soal 1
4 liter gas ideal pada tekanan 2 atm dipanaskan sehingga volumenya
mengembang dengan tekanan konstan sampai mencapai 6 l. Berapa usaha
yang dilakukan oleh gas?
Penyelesaian :
Diketahui :
V = 4 l, P1 = 2 atm, V2 = 6 l
Jawab :
Usaha pada tekanan konstan
W = P' V = (20 (6-4) = 4 atm.l
.... (6)
4. Proses Adiabatik
Proses selain isotermik, isobarik, dan isokorik terdapat
proses adiabatik. Pada proses adiabatik adalah suatu proses
perubahan keadaan gas tanpa ada tenaga yang masuk atau
tenaga yang keluar. Bentuk tenaga yang kita pakai adalah
kalor,sehingga kita bisa mengatakan pada proses adiabatik
tidak ada kalor yang mengalir keluar ataupun mengalir masuk.
Perhatikan tabung pada gambar (9.1) bila sejumlah gas
berada pada tabung tersebut, pada volume tertentu kemudian
dipanaskan agar memiliki suhu tertentu. Setelah itu tabung
P (P1, V1)
T1
J adalah perbandingan antara
T2 kapasitas panas pada tekanan konstan
(P2, V2) dengan kapasitas panas pada volume
V
konstan. Berikut ini kita akan mem-
Gambar 9.4 Diagram PV proses adiabatik. Usaha pelajari lebih lanjut tentang kapasitas
yang dilakukan adalah luasan yang diarsir. panas.
.... (9)
.... (10)
.... (11)
.... (12)
.... (13)
Contoh Soal 2
Sebuah sistem terdiri atas 4 kg air pada suhu 73 °C, 30 kJ usaha dilakukan
pada sistem dengan cara mengaduk, dan 10 kkal panas dibuang.
(a) Berapakah perubahan tenaga internal sistem? (b) Berapa temperatur
akhir sistem?
.... (14)
.... (15)
.... (16)
.... (17)
atau
.... (18)
Kita dapatkan
.... (19)
.... (20)
.... (21)
1. Mesin Kalor
Mesin kalor adalah suatu alat yang mengubah tenaga
panas menjadi tenaga mekanik. Misalnya dalam mobil energi
panas hasil pembakaran bahan bakar diubah menjadi energi
gerak mobil. Kalian tahu ada gas yang dibuang dari knalpot
mobil disertai panas. Tidak semua energi panas dapat diubah
menjadi energi mekanik, ada energi yang timbul selain energi
mekanik. Contoh lain adalah mesin pembangkit tenaga listrik
tenaga panas bumi yang digunakan untuk mengubah air
menjadi uap. Uap dialirkan melalui sebuah turbin sehingga
turbin bergerak dan memutar generator sehingga timbul
tenaga listrik.
Secara sistematik usaha mesin kalor adalah usaha yang
dilakukan empat tahap secara siklis. Sebuah silinder berisi
gas pada tekanan P1 dilengkapi dengan piston. Tahap-tahap
yang dilakukan kemudian adalah:
a. Piston dijaga pada volume konstan V1 kemudian tekanan
P 1 dinaikkan dengan cara melakukan pemanasan
sehingga dicapai tekanan P2. Tekanan akan bertambah
dengan volume konstan. Usaha dari luar dikerjakan agar
mengimbangi gaya pada piston yang bertambah karena
penambahan tekanan.
b. Pemanasan masih dilakukan. Semakin banyak panas
yang ditambahkan, gas kemudian dibiarkan memuai
W = Qp - Qd .... (24)
Qp
Qp
(a) (b)
Gambar 9.5 Mesin pemanas: (a) mesin pemanas yang mungkin, (b) mesin pemanas ideal yang
tidak mungkin terjadi menurut hukum termodinamika kedua.
2. Efisiensi
Efisiensi didefinisikan sebagai perbandingan antara usaha
yang dilakukan terhadap panas yang diserap pada tandon
panas.
.... (25)
Sebuah mesin panas menyerap panas 250 J dari tandon panas, kemudian
melakukan usaha dan membuang 150 J panas ke tandon dingin. Berapa
efesiensi mesin?
Penyelesaian :
Diketahui :
Qp =200 J, Qd =150 J
Jawab :
Efesiensi mesin
3. Refrigerator
Refrigerator adalah mesin panas yang kerjanya
berlawanan dengan sistem panas di atas. Pada refrigerator
usaha diberikan pada mesin untuk menyerap panas dari
tandon dingin dan memberikan pada tandon panas. Skema
kerja mesin pendingin atau refrigertor ditunjukkan pada
Gambar (9.6). Kita mengusahakan sebanyak mungkin kalor
Q d yang dipindahkan dengan melakukan kerja sekecil
mungkin.
.... (27)
4. Siklus Carnot
Kita telah mempelajari mesin panas dan mesin pendingin
(refrigerator). Pada mesin panas kita tidak mungkin
didapatkan efesiensi 100 %. Berapa efesiensi maksimum yang
mungkin dicapai? Sadi Carnot (1796-1832) menyatakan:
Mesin Carnot
Tidak ada mesin yang bekerja di antara dua tandon
panas yang tersedia yang dapat lebih efesien daripada
mesin reversible yang bekerja di antara kedua tandon
tersebut
.... (28)
Gambar 9.8 Skema proses siklus Carnot
Keadaan 2
Proses dari titik B ke titik C adalah proses adiabatik, atau
tidak terjadi pertukaran panas. Apabila prosesnya perlahan-
lahan sehingga selalu setimbang proses ini juga reversibel.
Suhu akan turun menjadi Td.
Keadaan 3
Dari titik C ke titik D terjadi proses pemampatan
isotermal. Usaha dilakukan pada gas dan panas Qd dilepas ke
tandon dingin pada temperatur Td. Usaha yang dilakukan
adalah:
.... (29)
Keadaan 4
Dari titik D kembali ke titik A terjadi proses pemampatan
adiabatik, tidak ada kalor yang dilepas maupun diserap. Usaha
dikerjakan pada sistem.
Usaha total adalah luasan di antara siklus tertutup (daerah yang
diarsir). Efesiensi siklus ini adalah
Sehingga
.... (30)
Contoh Soal 4
Sebuah mesin uap bekerja di antara tandon panas 127 °C dan tandon
dingin O°C. Berapa efesiensi maksimum mesin ini?
Penyelesaian :
Diketahui :
Tp = 123°C = 273°+127 = 400 K, Td = 0° = 273 K
Jawab :
Perhatikan satuan suhu dalam SI adalah K, jadi ubahlah selalu satuan dalam
suhu menjadi Kelvin.
Efesiensi mesin Carnot
Tahap kedua:
Gerak menekan atau kompresi: Starter terus menerus
memutar mesin. Katup masuk menutup dan piston bergerak
ke atas. Kedua katup tertutup rapat selama gerak ini sehingga
bahan campuran yang meledak ditekan menjadi 1/6 sampai
1/8 volumenya semula. Tekanan dalam silinder naik sampai
kira-kira 7 kg per cm2. Sekarang piston telah kembali ke
posisinya semula yaitu dekat bagian atas silinder. Dengan
demikian poros engkol membuat putaran secara sempurna.
Tahap ketiga:
Gerak tenaga: Sesaat sebelum piston mencapai bagian atas
gerak kompresi, bahan bakar campuran menyala oleh
percikan api yang berada di antara elektroda-elektroda busi
pencetus. Sewaktu bahan bakar campuran meledak, maka
dorongan gas itu ke bagian dasar silinder. Pada saat ledakan
terjadi tekanan dalam silider dapat melebihi 35 kg per cm.
Gerak tenaga ini benar-benar menyebabkan mesin berjalan.
Perhatikan bahwa kedua katup itu tetap tertutup sehingga
piston mendapatkan tekanan penuh gas yang mengembang
itu. Poros engkol telah membuat 1,5 putaran.
Tahap 4:
Gerak pembuangan: Saat piston bergerak ke atas pada
permulaan gerak ini, katup pembuangan membuka dan gas
yang telah dipakai dikeluarkan melalui semprotan-semprotan
buang, silinder bersih dari gas yang terbakar. Piston berada di
posisi atas dan siap untuk memulai gerakan masuk. Pada akhir
Busi
Katup
pembuangan
Katup
masuk
Gambar 9.9 Gerak Gambar 9.10 Gerak Gambar 9.11 Gerak Gambar 9.12 Gerak
masuk kompresi tenaga pembuangan
Seputar Tokoh
James Prescott Joule (1818-1889)
Joule melakukan eksperimen yang untuk menentukan
jumlah usaha yang diperlukan untuk menghasilkan
kenaikan suhu tertentu pada sejumlah air tertentu.
Joule juga melakukan ekperimen yang menunjukkan
pada energi dalam gas ideal hanya berupa tenaga
kinetik translasi.
Sumber: Wikipedia
E. Entropi
Hukum kedua termodinamika menyatakan adanya
proses ireversible atau tidak dapat balik. Proses reversibel
sebenarnya menunjukkan adanya tenaga mekanis yang hilang.
Semua proses reversibel menuju ke ketidakteraturan.
Misalkan sebuah kotak berisi gas kemudian kotak menumbuk
dinding secara tidak elastis. Gerak gas dalam kotak menjadi
tidak teratur, sehingga suhu gas naik. Gas menjadi kurang
teratur dan kehilangan kemampuan untuk melakukan usaha.
.... (31)
.... (32)
atau
.... (33)
Penyelesaian :
Mari kita tinjau pernyataan di atas satu persatu.
(1) Pada proses adiabatik, gas selalu melakukan usaha, pernyataan ini
salah, pada proses adiabatik gas bisa melakukan usaha atau dilakukan
usaha pada gas, jadi tidak selalu melakukan usaha.
(2) Pada proses isotermik, energi dalam gas berubah, pernyataan ini salah,
energi dalam tergantung pada suhunya, jika suhu konstan atau proses
yang terjadi adalah proses isotermik, maka energi dalam juga tidak
berubah.
(3) Pada proses isokorik, gas tidak melakukan usaha, pernyataan ini benar,
pada proses isokorik volume gas tetap sehingga gas tidak melakukan
atau dilakukan usaha.
(4) Pada proses isobarik, gas melakukan/menerima usaha, pernyataan
ini benar, pada proses isobarik tekanan tetap, jika suhunya berubah
maka volumenya akan berubah sehingga gas melakukan atau
menerima usaha.
Jadi jawaban yang benar E
Ringkasan
B.
C.
D.
E.
D 11. Balok ABCD terletak pada lantai kasar yang koefisien gesek
statisnya 0,4. AB=4 m dan BC=10 m. Massa balok 100 kg
dan g=10 m/det2. Besar gaya F maksimum dan letak titik
tangkap gaya agar balok cepat menggeser dan mengguling
adalah ....
A. 200 N di C
A B. 200 N di tengah-tengah BC
C. 400 N di tengah-tengah BC
D. 400 N di C
E. 400 N di B
Abdul Muis, ST, 2006. Perang Siasat Fisika Praktis, Jakarta : Kreasi Wacana.
Grolier International, 2004. Ilmu Pengetahuan Populer, Jakarta : Widyadara.
Halliday. D, Resnick.R, Walker. J, 1997. Fundamental of Physics Extended, edisi 5,
John Willet and Sons, Inc.
Hewit.G.P, 1993. Conceptual Physics, edisi 7. Harper Collins College Publisher.
Nordling C. dan Osterman J. 1987, Physics Handbook, Student Edition, Hartwell Bratt
Ltd., Lud: Sweden.
Tipler.P, Fisika untuk Sains dan Teknik, Edisi ketiga. Jakarta : Erlangga.
Frederick J. Bueche, Ph.D.1999. Teori dan Soal-soal Fisika. Terjemahan
Drs. B. Darmawan, M.Sc. Jakarta : Erlangga.
Glosarium
Adiabatik : Suatu proses perubahan keadaan gas tanpa ada
tenaga yang masuk atau yang keluar.
Amplitudo : Simpangan terbesar dari ukuran yang ditinjau.
Daya : Laju usaha atau kecepatan perubahan usaha,
dirumuskan
e=
Q = kalor (J)
AT = perubahan suhu (K)
Linear : Konstan, tetap
Medan gravitasi : Gaya gravitasi tiap satuan massa; Daerah atau
ruangan di sekitar benda yang masih dipengaruhi
gaya tarik (gravitasi) benda tersebut.
Momentum : Hasil kali massa (m) dan kecepatan ( )
Momen inersia : Ukuran inersia suatu benda pada gerak rotasi.
Momentum sudut : Hasil perkalian silang antara vektor T (gerak
sumbu) dan momentum linear (D);
L=rxp=rxm
A H
adiabatik 268,273,310,314 hukum Archimedes 208,209,213
amplitudo 107,151 hukum kekekalan energi 105
hukum kekekalan momentum sudut 129,177,196
D hukum Kepler 37
hukum Pascal 198,207,238
daya 83,104,105,109,110,177,225,232,
debit 109,222,224,225 I
impuls 115,116,117,118,120,121,134,250
E isobarik 269,271,273,274,276,287,288,289,292,301
isokorik 269,272,273,274,276,287,288,289,292
energi 9,81,82,83,88,91,97,98,103,104,105,106, isotermik 269,271,273,287,288,289,290,292,301
107, 108,109,110,114,138,139,140,144,145,146,147,
190, 251,253,254,255,256,257,258,260,261,262, 266,
227,269,274,277,279,282,287,288,289,292,293, 300, K
301,302,304, 310,311,313,314,315
kapasitas kalor 269,296
energi internal 256,260,269,274,289,292,293,304
kapilaritas 198,218
energi kinetik 82,83,91,97,104,106,138,190,252,253,
kecepatan linear 155,164,175,177,180
255,256,257,300,304,310,313
kecepatan rata-rata 148,243,251,252,253,254,255,259
energi mekanik 82,83, 105,144,277,282,313
kecepatan sesaat 103,148
energi potensial 49,83,97,98,105,107,109,144,146,147,
kecepatan sudut 144,150,155,164,170,175,176,
255,256,257,292,304,310
178,181,182,188,189,190,302
entropi 268,285,310,314
kelajuan 43,51,108,109,115,120,121,122,124,125,127,
129,130,131,133,138,139,147,148,149,150,152,162,
F 167179,180,224,228,229,230,231,251,253,254,258,
frekuensi 145,151,189 262,263,297,300,302,303,312
gaya 36,39,40,41,42,43,44,45,46,49,50,81,82,83,84,85, kerapatan 199,200,202,203,206,208,211,212,213,214,
86,87,88,89,90,91,92,93,94,95,97,99,100,101,102,103,104, 214,215,216,222,226,235,237,243,246,250,253,256,258,
106,107,108,109,117,118,119,120,121,122,126,134,136,137, 266,300,303
138,139,145,146,150,152,153,155,156,157,158,159, kesetimbangan 100,151,152,154,182,183,184,256,
160,161,162,170,171,173,174,175,176,177,181,182,183,184,185, 257,259
186,190,191,200,201,202,204,207,208,210,211,212,214,209, koefisien restitusi 117,132,133,135,139,140
215,216,217,218,219,220,221,226,227,237,238,239, konstanta pegas 91,94,146,151,238
249,250,251,257, 272,273,277,284,299,302,307,310,
311,312,313
gaya gravitasi 36,39,40,45,43,45,85,86,
M
massa jenis 199,200,214,234,237,238,,240
90,91,95,97,99,101,102,145,177,181,199,250
medan gravitasi 36,45
gaya sentripetal 43,45,46,145
melayang 145,208,209,211,212,215,216,238
gerak jatuh bebas 132
menggelinding 147,155,178,179,180,181
gerak parabola 161
mesin kalor 269,277,278,282,290,301
gravitasi 35,36,37,39,40,41,42,43,45,46,49,50,85,
modulus Bulk 201,
86,90,91,95,97,98,99,101,102,104,105,120,144,145,147,150,
162,177,179,181,186, 199,210,219,236,250,297,304, momen inersia 154,164,169
312,314 momentum 43,45,115,116,118,119,120,122,123,
134,154,155,174,175,176,177,178,182,187,188,189,190,191,196,
243,250,251,258
momentum sudut 43,45,129,154,174,176
A N
Archimedes 145,198,208,209,213,238 Newton 36,39,43,45,52,83,84,119,134,154,160,170,
172,174,187,196,200,209,237,250
B
Bernoulli 198,225,227,228,229,230,231,234,235,236 P
Boyle 245,249,260 Pascal 198,201,207,208,238
J R
James Prescott Joule 287 Robert Boyle 245,249
Joule 84,108,257,258,270,276,287,311
T
K Tipler 83,113,164,247,269,305
Kelvin 246,275
Kepler 36,37,38,43,44,45,52
Bab I Kinematika
1. C 9. C
3. A 11. E
5. B 13. E
7. C 15. A
Jawaban soal uraian
1. a) 2 < 1,
b) 2 < 1,
c) 2 < 1,
d) 2 > 1
3. a) luas persegi panjang 0,25 m/det
b) t =1; = 3,5 m/s; t = 2, = 11,5 m/s
5. a) 24 km/jam, b) -12 km/jam
c) 0 km/jam
d) 16 km/jam
7. 66,67 km/jam
9. a) 1 m/s
b) 0,7 m/s
Bab II Gravitasi
1. E 7. C
3. B 9. B
5. B
Jawaban soal uraian
1. 2,92 Au (2,92 satuan astronomi)
3. 2,63 u 106 m/s
5. 935 km
Bab V Momentum
1. C
3. C
5. A
7. D
9. E
b) mgsinT
c) Tan T = Ps
Bab IX Termodinamika
1. A
3. C
5. A
7. B
9. B
11. E
b) mgsinT
3. a) 13,6 kgm2
b) 7,14 N.m
5. a) 552 N
b) 1,77 rad/s2
c) 2,17 rad/s
7. a) 12 m/s
b) 133 kPa
c) rata-rata aliran identik di kedua bagian
9. a) 14,7 g
b) 1,03 u 103 kg/m3