Askep Kejang Demam Rs Bangli
Askep Kejang Demam Rs Bangli
Askep Kejang Demam Rs Bangli
A (alertness) : +
V (verbal) : -
P (pain) : -
U (unserpons) : -
Warna triase : P1 √ P2 P3 P4
SURVEY PRIMER DAN RESUSITASI
BREATHING
Fungsi pernafasan
Jenis Pernafasan : Normal
Frekwensi Pernafasan : 30 x/menit
Retraksi Otot bantu nafas : Tidak Ada
Kelainan dinding thoraks : Simetris
Bunyi nafas : Vesikuler
Hembusan nafas : Ada
Diagnosa Keperawatan
-
Intervensi / Implementasi
-
Evaluasi
-
CIRCULATION
Keadaan sirkulasi
Tingkat kesadaran : Compos mentis
Perdarahan (internal/eksternal) : Tidak ada
Kapilari Refill : < 2 detik
Tekanan darah :-
Nadi radial/carotis : Teraba
Akral perifer : Hangat
2. Diagnosa Keperawatan
- Diare
- Risiko kekurangan volume cairan
3. Intervensi / Implementasi
a. Diare :
Manajemen Diare
- Instruksi anggota keluarga untuk melaporkan warna, volume, frekuensi, dan
konsistensi tinja.
- Amati turgor kulit secara berkala
- Ukur diare/output pencernaan
- Anjurkan diet rendah serat, tinggi protein, tinggi kalori sesuai kebutuhan.
Manajemen Cairan
- Monitor intake/asupan dan output pasien
- Monitor status hidrasi (misalnya membran mukosa lembab, denyut nadi adekuat)
- Monitor tanda – tanda vital pasien
- Berikan cairan infus D5 ½ Ns melalui IV 15 tpm makro
DISABILITY
Pemeriksaan Neurologis:
GCS : E (4) V (5) M (6) : 15
Reflex fisiologis : +
Reflex patologis : -
Kekuatan otot : 5 5 5 555
55 5 555
Diagnosa Keperawatan
-
Intervensi / Implementasi
-
Evaluasi
-
EXPOSURE
Pemeriksaan Termoregulasi :
Suhu tubuh : 39ºC
Diagnosa Keperawatan
Hipertemia
Intervensi / Implementasi
Temperature Regulation
- Monitor suhu paling tidak setiap 2 jam / sesuai kebutuhan
- Monitor warna kulit
- Monitor dan laporkan adanya tanda dan gejala dari hipertermia
- Lakukan tindakan delegatif pengobatan antipiretik Propyretic 160 mg supp,
paracetamol flash 140 mg IV
- Berikan kompres air hangat.
- Lakukan tindakan delegatif terapi cairan lewat infus D5 ½ Ns melalui IV 15 tpm
makro
Evaluasi
S : Keluarga pasien mengatakan sejak dirawat di IGD, tubuh pasien masih panas.
O : Pasien teraba hangat, suhu = 380 C
A : Hipertermi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor suhu paling tidak setiap 2 jam / sesuai kebutuhan
- Monitor warna kulit
- Monitor dan laporkan adanya tanda dan gejala dari hipertermia
- Lakukan tindakan delegatif pengobatan antipiretik Propyretic 160 mg supp,
paracetamol flash 140 mg IV
- Berikan kompres air hangat.
- Lakukan tindakan delegatif terapi cairan lewat infus D5 ½ Ns melalui IV 15 tpm
makro
c. RKK
Keluarga pasien mengatakan di dalam keluarganya ada yang menderita penyakit yang
sama, anaknya yang pertama juga memiliki riwayat kejang namun belum pernah
diopname. Selain anak yang pertama, anak kedua dan anggota keluarga yang lain tidak
memiliki riwayat kejang maupun epilepsy. Keluarga pasien mengatakan didalam
keluarganya tidak ada yang mempunyai alergi baik obat-obatan maupun makanan.
d. Abdomen
Inspeksi : Tidak distensi , tidak tampak adanya trauma
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, benjolan atau massa tidak ada, tanda
ascites tidak ada
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (20x/menit)
e. Pelvis
Inspeksi : Simetris, tidak ada benjolan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Status sirkulasi : Nadi radialis teraba 104 x/menit, CRT <2 detik, akral hangat
Keadaan injury : Tidak ada
i. Neurologis :
Fungsi sensorik : Baik
Hindari menggunakan
obat ini untuk wanita
hamil terutama pada
trimester pertama atau
ibu menyusui.
Tidak boleh
digunakan sebagai
terapi tunggal pada
depresi atau ansietas
dengan depresi.
B. ANALISIS DATA
Data focus Analisis Masalah
DS : Peningkatan Suhu Risiko Aspirasi
- Keluarga pasien Tubuh
mengatakan pasien batuk
sejak kemarin sore Peningkatan
Metabolisme
DO :
- Pasien tampak kejang
Perubahan
seluruh tubuh selama ± 5
Keseimbangan dari
menit Membran Neuron
- Keluar busa dari mulut
pasien
Difusi ion K+ dan Na +
- Mata mendelik keatas
- Kesadaran pasien
Lepasan Muatan Listrik
tampak menurun.
yang benar
- GCS: E1V2M2
Kejang
Kesadaran Menurun
Reflek Menelan
Menurun
Risiko Aspirasi
DS : Faktor Infeksi (bakteri Diare
- Keluarga pasien dan virus)
mengatakan pasien telah
BAB 5x sejak kemarin Masuk ke dalam tubuh
sore dengan konsistensi
cair Mencapai usus halus
DO :
- Bising usus 20x/menit
Infeksi usus halus
- Pasien tampak lemah
- Pasien tampak BAB
Malabsorbsi makanan
dengan konsistensi cair.
dan cairan
Hiperperistaltik
Peningkatan percepatan
kontak makanan dan air
dengan mukosa usus
Penyerapan makanan
air,elektrolit terganggu
Diare
Hiperperistaltik
Peningkatan percepatan
kontak makanan dan air
dengan mukosa usus
Penyerapan makanan
air,elektrolit terganggu
Diare
Dehidrasi
Risiko Kekurangan
volume cairan
Kejang
Neurotransmitter
Kejang Demam
Kerusakan
Neurotransmitter
Gangguan Neurologis
Resiko Ketidakefektifan
perfusi jaringan otak
DS : Hipertermia
Perubahan
- Keluarga pasien
Keseimbangan dari
mengatakan pasien Membran Neuron
mengalami demam sejak
kemarin sore
Difusi ion K+ dan Na +
DO :
- Tubuh pasien terasa
Lepasan Muatan Listrik
hangat Suhu = 39oC yang benar
- Pasien tampak lemas.
- Kulit pasien tampak Kejang
kemerahan
- Pasien tampak menggigil Metabolisme meningkat
Hipertermia
3 Risiko ketidakefektifan perfusi Setelah dilakukan asuhan keperawatan Cerebral perfusion promotion
jaringan otak selama 1 x 2 jam tidak terjadi □ Lakukan tindakan deleatif obat
peningkatan tekanan intra kranial antikonvulsan
dengan kriteria hasil : Diazepam 2,5 mg melalui IV
NOC : Phenitoin 200 mg melalui
Tissue Perfusion: Cerebral IV
□ Pasien tidak mengalami kejang □ Monitor tanda – tanda vital pasien
□ Pasien tenang dan tidak gelisah □ Monitor nilai SaO2 dan Hb dan
□ Tidak mengalami penurunan cardiac out put untuk menentukan
kesadaran status pengiriman oksigen ke
jaringan
□ Berikan posisi head up 30 derajat
4 Diare berhubungan dengan proses Setelah dilakukan tindakan NIC:
infeksi keperawatan 1 x 2 jam diharapkan diare Manajemen Diare
teratasi dengan kriteria hasil: Instruksi anggota keluarga untuk
NOC : melaporkan warna, volume, frekuensi,
Eliminasi Usus dan konsistensi tinja.
□ Feses lembut dan berbentuk Amati turgor secara berkala
□ Kemudahan BAB Ukur diare/output pencernaan
□ Suara bising usus anak normal Anjurkan diet rendah serat, tinggi
(5-15 kali per menit) protein, tinggi kalori sesuai kebutuhan.
□ Tidak terdapat nyeri saat BAB Manajemen Cairan
Monitor intake/asupan dan output
pasien
Monitor status hidrasi (misalnya
membran mukosa lembab, denyut nadi
adekuat)
Monitor tanda – tanda vital pasien
Berikan cairan infus D5 ½ Ns melalui
IV 10 tpm
5 Risiko kekurangan volume cairan Setelah diberikan asuhan keperawatan Fluid Management
berhubungan dengan kehilangan cairan selama 1 x 2 jam diharapkan masalah □ Monitor tanda-tanda dehidrasi
aktif kekurangan volume cairan dapat □ Monitor tanda-tanda vital
teratasi dengan kriteria hasil : □ Lakukan tindakan deleatif dalam
NOC: pemberian obat zinc sirup 2 x 1 cth
Fluid Balance □ Lakukan tindakan deleatif terapi
□ Tidak terjadi penurunan
cairan lewat infus D5 ½ Ns melalui
kesadaran
IV 15 tpm makro
□ BAB dalam batas normal
dengan konsistensi lembut dan
berbentuk
□ Tidak terjadi mual dan muntah
E. PELAKSANAAN