Woc Thypoid Uk

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 1

Created By : UMI KHOTIMAH

NIM : 201503113 Prugram Profesi Ners Stase Anak


PATOFISIOLOGI
DEFINISI :
Thypoid adalah penyakit infeksi akut yang
mengenai saluran pencernaan dengan gejala Makanan Usus
demam yang lebih dari satu minggu, gangguan Asam lambung Respon Imunitas Salmonella
terkontainasi Lumen
pencernaan dan gangguan kesadaran (Ngastiyah, salmonemlla Humoral mukosa berkembang
2006 :236 ). (Ig A) kurang baik biak

ETIOLOGI : Salmonella Thypii

MANIFESTASI KLINIS : Fagositesis Menembus sel Epitel


Pada minggu I ditemukan gejala demam, Plek peyeri Oleh makrofag Terutama sel M
nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, Illeum distal
mual, muntah, obstipasi atau diare, Berkembang biak
perasaan tidak enak di perut, batuk dan Berkembang biak Lamina propia
epistaksis. Dalam makrofag
Lidah berselaput kotor ditengah, tepi dan
ujung merah serta tremor. KGB Mesentrika

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK :
1. Pemeriksaan darah rutin
2. Uji Widal Duktus Torasikus
3. Kultur darah

PENATALAKSANAAN : Seluruh organ RE


Sirkulasi darah Terutama hati, limpa Meninggalkan
1. Istirahat dan tidur Bakteriemi I Sel fagosit
2. Diet dan terapi penunjang distal
3. Pemberian anti mikroba Asimptomatik
A. Kloramfenikol, 4x500 mg/hr.
B. Tiamfenikol, 4x500 mg/hr.
C. Kotrimoksazol, 2x2 tablet/hari.
D. Ampicillin dan amoksicillin, 50-150 mg/kg Berkembang biak
BB, selama 2 minggu Sirkulasia darah Di ekstraselular Sel Fagosit
E. Sefalosporin generasi ketiga (Sefriakson) (bakteriemi II) Organ atau sinusoid
F. Golongan Fluorokuinolon
G. Kombinasi obat anti mikroba
H. Kortikosteroid
Kandung empedu
Tanda-gejala sistemik Hati
KOMPLIKASI : Berkembang biak
1. Komplikasi Intestinal
- Perdarahan usus, perforasi usus, ileus Hiperaktif Makrofag Menembus usus lagi
paralitik, pankreatitis sudah
2. Komplikasi ekstra-intestinal teraktivasi Reaksi seperti Lumen usus
- Kardiovaskuler : gagal sirkulasi perifer, semula
miokarditis, tromboflebitis.
- Darah : anemia hemolitik,
trombositopeni,trombosis. Melepas sitokin
- Paru : pneumonia, empiema, pleuritis. Reaksi inflamasi
- Hepatobilier : hepatitis, kolesistitis. sistemik Rx hipersensitivitas Akumulasi
feses
- Ginjal : glumeluronefritis, pielonefritis, tipe lambat Mononuklear
perinefritis. Di radang usus
- Tulang : osteomielitis, periostitis, spondilitis,
artritis.
- Neuropsikiatrik/thypoid toksik. Gejala-gejala
Reaksi hiperplasia Hiperplasi
Plek Pyeri Nekrosis
Demam
REFERENSI :
1. Aru W. Sudoyo, 2006, Buku ajar ilmu Anoreksia, mual,
penyakit dalam , Jilid III Edisi IV. Pusat muntah, sakit perut Erosi pembuluh darah Perdarahan
penerbitan Ilmu Penyakit Dalam saluran cerna
Universitas Indonesia, Jakarta.
2. Azis Alimul Hidayat, 2006, Pengantar Mialgia, sakit kepala,
ilmu keperawatan anak jilid 2. Penerbit nyeri otot Proses berjalan
Menembus lapisan Perforasi
Salemba Medika Jakarta. terus
Mukosa & otot
3. Ngastiyah, 2006, Perawatan anak sakit,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Gangguan nutrisi Hipertermi
4. Staf pengajar FK UI, 2005, Buku kuliah
ilmu kesehatan anak jilid 2, Bagian Ilmu Resiko komplikasi
kesehatan FK UI Jakarta. Gangguan rasa nyaman

DP 1. HIPERTERMI DP 2. GANGGUAN NUTRISI DP 3. GANGGUAN RASA NYAMAN DP 4. RESIKO KOMPLIKASI

Intervensi : Intervensi: Intervensi : Intervensi :


1. Monitor perubahan suhu tubuh 1. Berikan diet TKTP, cukup cairan, 1. Anjurkan pasian untuk istirahat di 1. Berikan istirahat yang cukup
dan denyut nadi. rendak serat dan tidak
rendah di tempat
tempat tidur.
tidur. selama demam dan lakukan
2. Berikan kompres hangat. mengandung gas. 2. Bantu pasian memenuhi mobilisasi setelah 2 minggu bebas
3. Anjurkan untuk banyak minum. 2. Berikan ekstra susu dan makanan kebutuhannya. panas mulai dari duduk.
4. Anjurkan untuk memakai pakaian disajikan dalam keadaan hangat. 3. Lakukan alih baring untuk 2. Monitor adanya tanda komplikasi.
yang tipis dan dapat menyerap 3. Berikan makanan dengan porsi mencegah dekubitus. 3. Kolaborasi pemberian antibiotik
keringat. sedikit tapi sering hingga jumlah 4. Lakukan perawatan mulut dua kali sesuai dengan dosis anjuran.
5. Libatkan keluarga dalam asupan terpenuhi. kali sehari.
sehari. 4. Libatkan keluarga dalam
perawatan anaknya serta ajari cara 4. Berikan nutrisi dalam bentuk 5. Libatkan keluarga dalam perawatan.
menurunkan suhu tubuh. makanan lunak untuk membantu perawatan pasien. 5. Ajarkan pada keluarga cara
6. Kolaborasi dengan pemberian nafsu makan. melakukan perawatan dengan
antipiretik dan antibiotik sesuai 5. Monitor perubahan BB, adanya teknik aseptik.
dosis. bising usus dan status gizi.

Anda mungkin juga menyukai