Kelenjar Pankreas

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 32

KELENJAR PANKREAS

LISANA SIDQI ALIYA, S.FARM., M.BIOMED., APT


ANNISA FARIDA MUTI, S.FARM., M.SC., APT.
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
FAKULTAS FARMASI ISTN
Anatomi Fisiologi
Kelenjar Pankreas
Pankreas

Terletak di rongga abdominopelvic, antara lambung & sebagian usus


halus
Organ yg berbentuk ramping & berwarna pucat dg konsistensi nodular
Ukuran pankreas dewasa 2025 cm dg berat 80 g
Berfungsi sebagai organ eksokrin dan organ endokrin
Fungsi Eksokrin Pancreas

Bagian dari pankreas yg berfungsi sbg jaringan eksokrin adalah


pancreatic acini
Pancreatic acini berjumlah 99% dari total sel pankreas
Fungsi : mensekresikan sejumlah besar alkalin, enzim utk pencernaan
Fungsi Endokrin Pankreas

Bagian dari pankreas yg berfungsi sbg jaringan endokrin adalah pulau


Langerhans (Langerhans islet)
Pulau Langerhans berjumlah hanya 1% dari total sel pankreas
Setiap pulau Langerhans terdiri dari 4 tipe sel yg menghasilkan hormon
yg berbeda
Pulau Langerhans

SEL ALFA
25% dari pulau Langerhans
Menghasilkan hormon glukagon
Glukagon meningkatkan kadar gula darah dg cara meningkatkan proses
glukoneogenesis, glikolisis & lipolisis

SEL BETA
60% dari pulau Langerhans
Menghasilkan hormon insulin
Insulin menurunkan kadar gula darah dg cara meningkatkan proses glikolisis,
glikogenesis, lipogenesis
Pulau Langerhans

SEL DELTA
10% dari pulau Langerhans
Menghasilkan hormon somatostatin
Somatostatin :
a. Menghambat pertumbuhan (GH-IH)
b. Menghambat pelepasan insulin & glukagon
c. Menghambat absorpsi makanan & sekresi enzim di GIT

SEL F
5% dari pulau Langerhans
Menghasilkan hormon polipeptida pankreas (PP)
PP :
a. Menghambat kontraksi kantung empedu
b. Mengatur produksi enzim pankreatik
Regulasi kadar
glukosa darah
Regulasi kadar
glukosa darah
Patofisiologi Kelenjar Pankreas

DIABETES MELLITUS
Diabetes Mellitus

Berasal dari bahasa Yunani, diabetes berarti pipa air melengkung utk
mengalirkan air sec terus menerus.
Diabetes mellitus penyakit metabolik yang ditandai dengan
hiperglikemia; disebabkan karena abnormalitas metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein.

Apa beda dengan diabetes insipidus???


Kriteria Diagnosis DM

Orang normal

Glukosa darah puasa <120 mg/dl


Glukosa darah 2 jam PP <140 mg/dl

Orang DM

Glukosa darah puasa >120 mg/dl


Glukosa darah 2 jam PP >200 mg/dl

Gangguan Toleransi Glukosa

Glukosa darah puasa <120 mg/dl


Glukosa darah 2 jam PP 120-200 mg/dl
Gangguan toleransi glukosa :
Pd saat puasa, glukosa darah normal namun setelah makan glukosa
darah berada di atas normal.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun belum tjd kondisi DM
namun tjd gangguan mekanisme pengaturan glukosa.
Penderita wajib waspada & melakukan terapi supaya tdk
berkembang mjd DM.
Klasifikasi DM

DM tipe 1
Insulin dependent diabetes mellitus (IDDM).
Disebabkan terjadi kerusakan pd sel pankreas produksi insulin berhenti/ sedikit sekali.

DM tipe 2
Non-insulin dependent diabetes mellitus (NIDDM).
Disebabkan terjadi penurunan respon jaringan thp insulin (resistensi insulin) efek insulin
berkurang walau kadarnya normal.

DM gestasional
DM lain-lain
Obesitas sebagai Penyebab DM Tipe 2

Obesitas kelebihan makan.


Konsekuensinya, sel pankreas merespon dg meningkatkan produksi
insulin (hiperinsulinemia).
Namun, kadar insulin di atas normal tsb menyebabkan reseptor insulin
melakukan pengaturan sendiri dg menurunkan jumlah reseptornya
disebut down regulation.
Ikatan insulin-reseptor berkaitan dg translokasi transporter glukosa
(GLUT 4) ke membran sel.
Fungsi GLUT 4 adl mengangkut glukosa dari ekstraseluler menuju dlm
sel.
Manifestasi Klinis DM

Keadaan ini menyebabkan tingginya kadar glukosa darah


(hiperglikemia), yg disertai oleh:
1. Poliuri, disebabkan krn kadar glukosa dlm nefron meningkat shg
menurunkan reabsorpsi air & elektrolit.
2. Polidipsi, disebabkan krn dehidrasi akibat poliuri.
3. Polifagia, disebabkan pd DM pembentukan energi sedikit shg menstimulasi
nafsu makan & mengakibatkan sering makan.
4. Kehilangan berat badan yg tdk diketahui penyebabnya
Komplikasi DM

1. Akut 2. Kronis

Diabetik Mikrovaskular :
ketoasidosis Neuropati
Koma hiperosmolar Nefropati
nonketotik Retinopati
Hipoglikemia
Makrovaskular :
CVD
CAD
1a. Diabetik ketoasidosis (DKA)

Terutama tjd pd DM tipe 1


Atau DM tipe 2 infeksi, trauma berat & stres lain
Glukosa darah 250-500 g/dl
Osmolalitas 300320 mOsm/mL
Keton plasma ++++
Arterial pH 6.87.3
Gejala :
Nausea, vomiting, abdominal pain
Haus/ poliuria
Pernapasan Kussmaul & nafas bau buah/ keton classic signs of the disorder.
1b. Koma hiperosmolar nonketotik

Tjd >> pd DM tipe 2


Glukosa darah 600-1200 g/dl
Osmolalitas 330380 mOsm/mL
Keton plasma +/
Arterial pH >7.3
Gejala :
Dehidrasi, hiperosmolalitas
Hipotensi, takikardi, peningkatan status mental

Sering dipresipitasi oleh serius & penyakit komplikasi ex : infark


miokard, stroke
1c. Hipoglikemia

Glukosa darah < 60 g/dl


Gejala awal hipoglikemia :
badan terasa lemas
pusing dan kepala terasa ringan
pandangan berkunang-kunang,
kadang-kadang pandangan menjadi
gelap (pitam)
mengantuk bukan pada jam tidur
keluar keringat dingin, berkeringat
berlebihan
merasa lapar, gemetar, serta penderita
tampak gugup dan bingung
2a. Neuropati

Tjd pd hampir 50% pasien DM tipe 1 & 2.


Akibat hilangnya serabut saraf (baik yg mengandung mielin maupun
nonmielin).
Manifestasi :
Sensasi mati rasa & terbakar yg dimulai dari kaki & akan menyebar sec
proksimal
Gastroparesis

Ekstremitas atas : hiperhidrosis

Ekstremitas bawah : anhidrosis kaki kering, kaki pecah2


2b. Nefropati

Definisi keadaan dimana ditemukan > 30-299 mg


(mikroalbuminuria) atau > 300 mg (makroalbuminuria) protein dlm
urin per hari.
Glukosa darah >> glikosilasi protein yg menghasilkan AGEs
menyebabkan kerusakan glomerulus membran glomerulus mjd
fibrous.
Perkembangan yg progresif memicu gagal ginjal.
(Frier et al., 2006)
2c. Retinopati

Tjd krn mikroangiopati & penumpukan sorbitol pd lensa mata.


Sama halnya dg nefropati, retinopati dpt diperparah oleh hipertensi
pengendalian TD sangat penting.
Perkembangan yg progresif memicu kebutaan.
2d. CVD & CAD

Faktor predisposisi : aterosklerosis, dislipidemia


Contoh :
Cardiac ischemia

Peripheral or carotid arterial disease

"silent ischemia"

Anda mungkin juga menyukai