Proposal Praktikum Farmasi Bahan Alam 17
Proposal Praktikum Farmasi Bahan Alam 17
Proposal Praktikum Farmasi Bahan Alam 17
DOSEN :
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I
c. Fitofarmaka
Fitofarmaka merupakan obat tradisional yang keamanan serta standard proses
pembuatan dan bahannya telah diuji secara klinis.
(BPOM, 2004)
2.2 Jamu
Jamu adalah salah satu obat tradisional Indonesia. Jamu harus memenuhi
kriteria aman sesuai dengan persyaratan yang ditentukan, klaim khasiat dibuktikan
berdasarkan data empiris dan memenuhi persyaratan mutu yang berlaku. Formula
jamu terdiri beberapa bahan yaitu bahan aktif utama berkhasiat (BAUK), bahan
aktif pendukung khasiat (BAPK), bahan tambahan (bahan pewarna, bahan
penambah aroma, bahan pengisi, bahan penambah rasa) dan bahan pengantar.
Kelompok jamu harus mencantumkan logo dan tulisan JAMU berupa ranting
daun terletak pada lingkaran dan diletakkan pada bagian atas sebelah kiri dari
wadah/pembungkus/brosur. Logo tersebut dicetak dengan warna hijau di atas
dasar warna putih atau warna lain yang menyolok kontras dengan warna logo.
Tulisan JAMU harus jelas dan mudah dibaca, dicetak dengan warna hitam di
atas dasar warna putih atau warna lain yang menyolok kontras dengan tulisan
jamu (BPOM RI, 2004).
3.1.2 Waktu
Pelaksanaan praktikum dilakukan selama 3 bulan yaitu pada bulan
September, Oktober dan November. Pada bulan pertama dilakukan penyiapan
proposal materi Jamu penurun demam (topikal) disertai dengan persentasi,
selanjutnya di bulan kedua dilakukan persiapan bahan hingga produksi jamu.
Bulan ketiga dilakukan optimasi dan evaluasi terhadap sediaan dilanjutkan dengan
pengemasan. Berikut rincian jadwal pelaksanaan praktikum.
Tabel 1. Acara Praktikum Formulasi Bahan Alam
No. Tanggal Acara Praktikum
1 08-09-2017 Pembuatan proposal Jamu penurun
demam (topikal)
2 15-09-2017 Persentasi proposal Jamu penurun demam
(topikal)
3 06-10-2017 Persiapan bahan praktikum
4 13-10-2017 Produksi formula jamu segar dan evaluasi
sediaan
5 20-10-2017 Optimasi formula jamu segar
6 27-10-2017 Produksi formula jamu instan
7 17-11-2017 Optimasi formula jamu instan dan
evaluasi sediaan
8 24-11-2017 Uji hedonik jamu dan pengemasan
3.5 Kemasan
3.6 Evaluasi Sediaan
3.6.1 Evaluasi Kemasan
Evaluasi kemasan sediaan jamu antipiretik dilakukan dengan cara
mengamat kelengkapan pada etiket, brosur, serta penandaan pada kemasan
sekunder. Berikut tabel yang digunakan untuk evaluasi kemasan:
Tabel 5. Evaluasi Kemasan
No. Evaluasi Kemasan Keterangan
1. Merek
2. Khasiat
3. No. Registrasi
4. Logo Jamu
5. Nama Produsen
6. Komposisi Jamu
7. Peringatan
8. Netto/Isi
9. Dosis
10. No Produksi dan
Tanggal Kadaluarsa
Keterangan:
n = jumlah sampel minimal
2
Z 1-a/2 = selang kepercayaan (95%)
P = prevalensi (50%)
N = jumlah mahasiswa angkatan 2014 (31 orang)
D = nilai presisi yang diinginkan (10%)
Berdasarkan rumus diatas, diperoleh jumlah sampel yang dibutuhkan adalah
... orang.
b. Syarat Pemilihan Responden
- Mahasiswa angkatan aktif Farmasi Universitas Udayana yang memilih
mata kuliah Praktikum Farmasi Bahan Alam
- Berjenis kelamin pria dan wanita
- Tidak memiliki riwayat alergi terhadap daun belimbing wuluh
c. Pengujian
Tabel 6. Tabel Uji Organoleptik dan Uji Kesukaan (Hedonik)
Nomor Panelis: Produk: Jamu Antipiretik
Pria/Wanita: Tanggal:
Tingkat Kesukaan
Jenis Amat Agak Sangat
Sangat Agak Tidak Tanggapan
Pengujian Sangat Suka Tidak Tidak
Suka Suka Suka
Suka Suka Suka
Warna
Aroma
Kemasan
Saran :
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
3.7 Analisis Data
Data yang diperoleh akan dikonversi dari skala hedonik ke skala numerik.
Konversi data dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 7. Konversi Skala Hedonik ke Skala Numerik
Skala Hedonik Skala Numerik
Amat Sangat Suka 7
Sangat Suka 6
Suka 5
Agak Suka 4
Agak Tidak Suka 3
Tidak Suka 2
Sangat Tidak Suka 1
DAFTAR PUSTAKA
BPOM RI. 2004. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI
Nomor: HK.00.05.4.2411 tentang Ketentuan Pokok Pengelompokan dan
Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia. BPOM RI: Jakarta. Hlm. 2-3.
BPOM RI. 2005. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Republik Indonsesia Nomor HK.00.05.41.1384 tentang Kriteria dan Tata
Laksana Pendaftaran Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandar, dan
Fitofarmaka. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia.
Sari, L. O. R. K. 2006. Pemanfaatan Obat Tradisional Dengan Pertimbangan
Manfaat dan Keamanannya. Jember: Program Studi Farmasi Universitas
Jember.
Katno. 2008. Tingkat Manfaat dan Keamanan Tanaman Obat dan Obat
Tradisional. Karanganyar: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO-OT), Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Halaman 2; 5; 24.
Ditjen POM. 1994. Petunjuk Pelaksanaan Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang
Baik (CPOTB). Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Suwidja, K. 1991. Berbagai Cara Pengobatan Menurut Lontar Usada
Pengobatan Tradisional Bali. Singaraja: Indra Jaya.
LAMPIRAN