Makalah Manajemen Keuangan II - Nilai Waktu Dari Uang
Makalah Manajemen Keuangan II - Nilai Waktu Dari Uang
Makalah Manajemen Keuangan II - Nilai Waktu Dari Uang
MANAJEMEN KEUANGAN II
NILAI WAKTU DARI UANG
Disusun Oleh :
KELAS SATU
SEMESTER V
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
WIDYA PRAJA
TANAH GROGOT
PERIODE 2017 / 2018
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun
makalah Manajemen Keuangan II ini dengan tepat pada waktunya. Dalam
makalah ini saya membahas mengenai masalah Nilai Waktu Dari Uang.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
saya harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI .. 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ... 3
1.2 Rumusan Masalah. . 4
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Nilai Waktu Uang. 5
2.2 Konsep Nilai Waktu Uang . 5
2.3 Cara Mengatasi Penurunan Nilai Uang................... 7
2.4 Investasi dan Biaya-biaya Dalam investasi 8
2.5 Metode-metode Nilai Waktu Uang .... 9
2.6 Konsep Anuitas... 10
2.7 Konsep Nilai Waktu Dari Uang.. 13
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan .. 21
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
menjadi unsur-unsur manajemen keuangan, maka akan muncul kesulitan dalam
menjalankan suatu perusahaan tersebut.
Sebab itu, seorang manajer keuangan harus mampu mengetahui segala
aktivitas manajemen keuangan, khususnya penganalisisan sumber dana dan
penggunaan-nya untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan
tersebut. Seorang manajer keuangan harus memahami arus peredaran uang baik
eksternal maupun internal.
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai
perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka
harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus mampu
menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.
Dalam manajemen keuangan terdapat uang yang harus di atur, dimana uang
tersebut memiliki nilai waktu. Sehingga kita perlu mempelajari tentang nilai
waktu dari uang.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Sebagai contoh: uang sejumlah Rp 6.000,00 sekarang dapat membeli satu liter
beras kualitas sedang. Namun, uang sejumlah tersebut diatas tidak dapat membeli
satu liter beras pada tahun depan, mungkin 0,9 liter. Disini terlihat bahwa secara
kualitas, nilai uang tergerus seiring dengan jalannya waktu. Tergerusnya nilai
uang tersebut disebut sebagai inflasi.
Inflasi muncul melalui banyak sebab. Dari sudut makro ekonomi, inflasi
bisa berarti kabar yang baik (pada batasan tertentu). Jika pengangguran menurun,
artinya banyak orang menerima penghasilan, artinya pula ada banyak uang yang
beredar di pasar. Selaras dengan hukum penawaran dan permintaan, maka saat
daya beli meningkat (karena orang-orang menerima penghasilan) maka harga-
harga biasanya ikut naik. Kenaikan harga tersebut sudah kita pahami sebelumnya
sebagai inflasi. Maka jelas inflasi (sekali lagi pada batas tertentu) merupakan
salah satu indikator menurunnya pengangguran.
Inflasi merupakan salahsatu konsekuensi dari perkembangan
perekonomian. Yang harus diperhatikan dari inflasi adalah: apakah kenaikan
harga (inflasi) tersebut didukung oleh daya beli seseorang (secara kualitatif)? Mari
kita biarkan dahulu tentang masalah ini kepada penentu kebijakan.
Tujuan dari rencana keuangan adalah untuk mencapai keadaan
perekonomian seseorang seperti yang ditargetkan sebelumnya. Maka dalam
merencanakan keuangan penting kita ketahui bahwa inflasi merupakan bagian
yang inheren pula dari setiap tindakan/keputusan keuangan yang diambil.
Misalnya dalam keputusan memilih investasi : jangan sampai pengorbanan
sekarang yang kita lakukan, alih-alih mendapat nilai tambah, akhirnya justru
menurun.
Tujuan penulisan makalah ini sekedar mengingatkan bahwa segala
kendaraan investasi yang kita gunakan harus memperhitungkan inflasi yang
terjadi di negara ini. Tidak perlu kita membahas terlalu dalam asal muasal inflasi
yang pasti terjadi, namun inflasi haurs menjadi perhatian kita.
Pemahaman konsep nilai waktu uang diperlukan oleh manajer keuangan
dalam mengambil keputusan ketika akan melakukan investasi pada suatu aktiva
dan pengambilan keputusan ketika akan menentukan sumber dana pinjaman yang
6
akan dipilih. Suatu jumlah uang tertentu yang diterima waktu yang akan datang
jika dinilai sekarang maka jumlah uang tersebut harus didiskon dengan tingkat
bunga tertentu (discount factor). Suatu jumlah uang tertentu saat ini dinilai untuk
waktu yang akan datang maka jumlah uang tersebut harus digandakan dengan
tingkat bunga tertentu (Compound factor)
7
berikut.
Katakanlah uang Rp 1 juta itu ditempatkan dalam bentuk deposito
berjangka dan mendapat bunga 10% per tahun. Maka, pada tahun kedua, total
dana menjadi Rp 1,1 juta dan tahun berikutnya menjadi Rp 1,21 juta. Sementara
itu, teman Anda dengan dana awal Rp 1,1 juta, pada tahun kedua dananya menjadi
Rp 1,21 juta dan tahun berikutnya menjadi Rp 1,33 juta. Bayangkan jika pokok
yang ditambah bunga tersebut kemudian diinvestasikan terus-menerus dalam
waktu 10 tahun. Awalnya, perbedaan dana Anda dengan teman hanya Rp 100.000,
tetapi dalam 10 tahun kemudian perbedaannya sudah sangat besar.
Ringkasnya, nilai waktu akan uang menjadi berarti jika Anda
menginvestasikan dana Anda lebih besar dalam dalam kurun waktu panjang.
8
fantastis dibandingkan dengan 10 juta. Namun setelah 20 tahun berikutnya belum
tentu nilai 50 juta lebih baik dibandingkan dengan nilai 10 juta saat ini.
Selain inflasi kita harus memperhatikan biaya-biaya yang mungkin
muncul dalam investasi kita. Seperti yang kita ketahui, sering instrumen yang kita
gunakan dalam investasi memerlukan biaya-biaya dalam
pengelolaan/penguasaannya. Terhadap biaya-biaya tersebut maka kita harus
sedikit meluangkan waktu dalam menghitungnya. Tidaklah rumit dalam
menghitungnya, hanya memerlukan sedikit perhatian saja dan hasilnya akan
membuat Anda tersenyum. Terkadang biaya-biaya muncul tidak hanya diawal
investasi. Ada beberapa biaya yang muncul selama kita menguasai investasi
tersebut, contohnya: Pajak Bumi Bangunan (untuk investasi berupa properti),
Zakat (bagi seorang muslim wajib berzakat bila memiliki emas), dll.
Yang ingin dicapai dalam menghitung segala biaya-biaya terkait investasi
adalah kita memastikan bahwa tidak terjadi kesulitan pembiayaan dimasa
mendatang. Kita tidak menginginkan jika kita sampai kesulitan membayar biaya-
biaya yang sifatnya rutin selama investasi tadi kita kuasai. Selain itu terjadi
kemungkinan kita bisa menghilangkan biaya-biaya yang tidak perlu jika kita
menaruh perhatian secara komprehensif akan investasi kita. Kita harus mengenal
diri kita sendiri dengan baik maka kita akan mampu menghadapi/menyikapi
keadaan apapun.
9
Kelemahan Metode payback period : Mengabaikan nilai waktu uang,
Mengabaikan CF setelah investasi kembali
3. Metode net present value (NPV)
Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai
sekarang penerimaan kas bersih Jika NPV + layak
4. Metode profitability index (PI)
Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih
dimasa yang akan datang dengan nilai sekarang investasi Jika PI lebih dari 1
layak
5. Metode internal rate of return (IRR)
Tingkat discount faktor yang menyamakan nilai sekarang investasi dan nilai
sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang Jika IRR > tk bunga
atau laba yang disyaratkan layak .
Anuitas adalah merupakan satu arus (stream) kas yang tetap setiap
periodenya. Beberapa contoh dari perhitungan anuitas dalam keuangan individu,
misalnya cicilan bulanan kredit mobil atau rumah dan pembayaran biaya kontrak
rumah bulanan. Arus kas ini bisa merupakan arus kas masuk sebagai
pengembalian atas investasi maupun arus keluar yang dialokasikan sebagai tujuan
investasi.
Nilai masa depan anuitas memberikan nilai dari sebuah perencanaan
tabungan yang dilakukan secara tetap baik besaran dan waktunya selama jangka
waktu tertentu. Misalkan Anda memutuskan untuk menyisihkan atau menabung
sebesar Rp 5 juta setiap akhir tahun selama 30 tahun untuk persiapan dana di saat
Anda pensiun. Dengan asumsi bunga yang bisa didapat adalah sebesar 12 persen
per-tahun, berapa jumlah dana yang terkumpul setelah 30 tahun? Perhitungan ini
dapat dilakukan dengan Rumus dari nilai masa depan Anuitas:
FVA={Ax[(1+i)n-1]}/i
10
Menghitung dengan rumus diatas maka kita mendapatkan jumlah dana
setelah 30 tahun sebesar Rp 1,206,663,422. Perhatikan, bahwa dana yang Anda
investasikan selama 30 tahun hanya sejumlah Rp 150 juta (Rp 10 juta x 30 tahun).
Selisih nilai sebesar Rp 1,056,663,422 merupakan bunga yang didapat dari hasil
perhitungan bunga berbunga selama 30 tahun. Bukan main bukan dampak waktu
terhadap uang yang Anda miliki.
Nah kembali ke contoh diatas, dimana Anda membutuhkan dana sebesar
Rp 1 miliar untuk kebutuhan masa pensiun dan Anda masih memiliki waktu
selama 30 tahun, berapa besar tabungan yang harus disisihkan setiap tahunnya
selama 30 tahun? Asumsi bunga adalah 12 %.
Mari berhitung. Disini tujuan yang ingin kita capai adalah Rp 1 miliar.
Nilai ini adalah FVA nilai masa datang yang ingin dicapai. Kemudian tingkat
suku bunganya adalah 12% (i). dan jangka waktu (n) adalah 30 tahun, jadi berapa
besar yang harus ditabung ? Anda bisa menggunakan rumus seperti diatas, FVA =
{A x [(1+i)n-1]}/i, dimana :
FVA = nilai masa depan yang ingin dicapai
A = tabungan yang harus dialokasikan
i = bunga yang dipakai sebagai perhitungan
n = jangka waktu investasi atau tabungan.
Dari hasil perhitungan tersebut didapat nilai sebesar Rp 4,143,658 yang
harus ditabung selama 30 tahun untuk mencapai target nilai investasi sebesar Rp 1
miliar. Sebenarnya Anda hanya perlu menabung sebesar kurang lebih Rp 345,304
setiap bulannya atau Rp 11,510 perharinya. Tentunya Anda sanggup menabung
sebesar Rp 12,000 perharinya dimana nilainya sebanding dengan membeli
cappuccino di sebuah kafe terkenal di Jakarta.
Bagaimana apakah Anda masih tidak percaya? Inilah konsep nilai waktu
uang yang harus Anda perhatikan. Semakin panjang waktu yang dimiliki semakin
kecil besar tabungan yang harus disisihkan bila hal lain dianggap tetap.
Bila target nilai yang ingin dituju adalah Rp 1 miliar untuk kebutuhan
masa pensiun nanti maka menabunglah sebasar Rp 4,143,658 setiap tahun selama
30 tahun dengan bunga 12 persen per tahunnya.
11
Sementara itu, nilai tunai (nilai saat ini) dari sejumlah anuitas (PVA)
merupakan kebalikan dari FVA, dimana :
PVA={Ax(1-[1/(1+i)n])}/i.
12
FVAn = A1 [(S (1+i)n 1 ] / i
Dimana : A1 : Pembayaran atau penerimaan setiap periode
1. FUTURE VALUE
Nilai yang akan datang (future value) adalah nilai uang diwaktu akan
datang dari sejumlah uang saat ini atau serangkaian pembayaran yang dievaluasi
pada tingkat bunga yang berlaku. Ada lima parameter yang ada dalam fungsi fv(),
yaitu :
Rate, tingkat suku bunga pada periode tertentu bisa per bulan ataupun per tahun.
Nper, jumlah angsuran yang dilakukan
Pv, nilai saat ini yang akan dihitung nilai akan datangnya.
Type, jika bernilai 1 pembayaran dilakukan diawal periode, jika bernilai 0
pembayaran dilakukan diakhir periode.
Rumus yang digunakan:
Formula Future Value sbb:
(1) Manual : Fv = Po (1+r)^n
Fv = nilai pada tahun ke- n
Po = nilai pada tahun ke- 0
r = tingkat bunga
n = periode
(2) Tabel : Fn = Po ( DF r,n )
DF = discount Factor melihat tabel
Contoh :
Budi menabung selama 5 tahun berturut-turut dengan jumlah yang sama yaitu
Rp.2.000.000 / tahun. Dengan tingkat bunga 10% tahun, berapa tabungan Budi
pada tahun ke-5 ?
Jawab :
13
Cara Manual : FVn = X [ (1 + r)n - 1 ] / r
FVA5 = 2.000.000 [ (1 + 0,1)5-1 ]/0,1
= 2.000.000 [ 6,105] = Rp 12.210.000
14
Sedangkan bila kita secara kontinu
FVn = PVo x e r . t
E 2,71828
Jadi misal Rp 1.000 kita gandakan secara kontinu, selama 1 dan 2 tahun
maka, nilai pada akhir tahun pertama dan kedua.
FV1 = 1.000 x (2,71828)0,1 .1 = 1.105,7
FV2 = 1.000 (2,71828)0,1x2 = 1.221,4
15
menghasilkan paling tidak sama dengan tingkat hasil investasi di pasar yaitu lebih
besar dari pada tingkat bunga deposito (tingkat hasil tanpa resiko).
Keterangan :
PV = Present Value / Nilai Sekarang
Kn = Arus kas pada tahun ke-n
R = Rate / Tingkat bunga
n = Tahun Ke-n (dibaca dan dihitung pangkat n).
Contoh :
Jika di masa yang akan datang kita akan punya saldo sebesar 1,1 juta hasil
berinvestasi selama satu tahun, maka uang kita saat ini adalah sebesar :
PV = 1.100.000 / (1 + 0,1) ^1
PV = 1.000.000 rupiah
16
1.610,5 yang akan kita terima 5 tahun mendatang?
PVo = FVn [1 + (r/k)]n . k
PV1 = 1.100 / [1 + (0,1 / 2)1 . 2 = 997,73
PV5 = 1.610,5 / [1 + (0,1 / 2)5x2 = 988,71
Dan jika pergandaanya secara kontinu
PVo = (FVn /er x T )
e = 2,71818
PV1 = 1.100 / (2,71828)0,1 x 1 = 904,84
PV5 = 1.1610,5 / (2,71828)0,1 x 5
17
setiap periode. Misalkan kita akan menerima kas selama 4 tahun besarnya Rp
1.000, Rp 1.500, Rp 2.000 dan Rp 3.000 untuk tahun 1,2,3 dan 4. Pembayaran kas
Dilakukan pada akhir periode berapa nilai kas tersebut saat ini ?
PV = + + +
= 5.700,4
Nilai sekarang untuk periode tidak terbatas.
PV = C / r
C = Aliran Kas
r = Tingkat Diskonto
Nilai sekarang yang tidak terbatas, aliran kas tumbuh dengan tingkat pertumbuhan
tertentu.
Contoh : suatu saham membagikan deviden pada awal tahun sebesar Rp 1.000.
perusahaan tersebut akan meningkatkan deviden sebesar 5% per tahun untuk
periode tidak terhingga dengan tingkat diskonto 5%. Berapa PV ?
PV = dengan asumsi r > 9
PV =
= 21.000
18
FV = 1.100.000 rupiah
Nilai Majemuk Anuitas adalah Nilai anuitas yang akan diterima di waktu yang
akan datang untuk periode tertentu.
Rumus:
Sn = a [ ( 1 + i )n-1 + + ( 1 + i )1 + ( 1 + i )0 ]
Keterangan :
a = Jumlah modal (uang) pada awal periode
Sn = Jumlah yang diterima pada akhir periode
Nilai Tunai Anuitas adalah Nilai saat ini dari anuitas yang akan diterima di waktu
yang akan datang selama periode tertentu.
Rumus :
NT An = Amortisasi Pinjaman adalah Pembayaran tahunan untuk
mengakumulasikan sejumlah dana (uang) di waktu yang akan datang.
Keterangan :
CVIF = Compound value interest factor atau Jumlah majemuk dari suku bunga
selama periode ke n
19
NILAI MAJEMUK dengan Bunga dibayarkan lebih dari 1 kali dalam
setahun.
Rumus :
Vn = P0
Keterangan :
P0 = pokok/jumlah uang yg dipinjam / dipinjamkan pada periode waktu
m = Berapa kali bunga dibayar dalam satu tahun
I = Bunga
i = interest / suku bunga
n = Jangka waktu
Bunga yang dibayarkan (dihasilkan) dari pinjaman (investasi)
ditambahkan terhadap pinjaman pokok secara berkala.
FVn = Po ( 1 + i )n
Dimana:
FVn = future value tahun ke-n
Po = pinjaman atau tabungan pokok
i = tingkat suku bunga/ keuntungan disyaratkan
n = jangka waktu
BAB III
20
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
21
DAFTAR PUSTAKA
http://materipelajarankuliah.blogspot.com/2012/10/konsep-nilai-waktu-dari-uang-
konsep.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Uang
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_keuangan
http://ahmaftuhin.wordpress.com/2013/11/24/makalah-manajemen-keuangan/
http://akhmadarief.blogspot.com/2013/11/nilai-waktu-terhadap-uang.html
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/466/jbptunikompp-gdl-linnaismaw-23295-9-
9nilai-g.pdf
22