Memberi Makan Per Oral
Memberi Makan Per Oral
Memberi Makan Per Oral
PENDAHULUAN
Istilah gizi berasal dari bahasa Arab gizawi yang berarti nurtrisi. Oleh para ahli istilah
tersebut diubah menjadi gizi. Gizi adalah substansi organik dan non-organik yang
ditemukan dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan
baik. Kebutuhan gizi sesorang ditentukan oleh faktor usia, jenis kelamin, jenis kegiatan,
dan sebagainya. Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh,
mengatur proses proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga , serta untuk melindungi
tubuh dari serangan penyakit. Dengan demikian, fungsi utama nutrisi adalah untuk
jaringan tubuh, membentuk struktuk kerangka dan jaringan tubuh, serta mengatur
berbagai proses kimia di dalam tubuh.
Dalam konsep dasar nutrisi mengenal sebuah istilah yang disebut dengan nutrien.
Nutrien adalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat dalam makanan
dan dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsinya. Setiap nutrien memiliki fungsi
tertentu yang akan menampilkan sekurang kurangnya satu fungsi khusus pada saat
makanan dan diserap oleh tubuh.
Energi yang dihasilkan nutrien atau makanan disebut sebagai nilai kalori. Kalori
= energi yang digunakan untuk pembakaran.
Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusi menggunakan makanan untuk membentuk
energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal
setiap organ dan jaringan tubuh (Rock CL, 2004). Status nutrisi normal menggambarkan
keseimbangan yang baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi (Denke, 1998; Klein
S, 2004). Kekurangan nutrisi memberikan efek yang tidak diinginkan terhadap struktur dan
fungsi hampir semua organ dan sistem tubuh (Suastika, 1992).
Terdapat 3 pilihan dalam pemberian nutrisi yaitu diet oral, nutrisi enteral dan nutrisi
parenteral. Diet oral diberikan kepada penderita yang masih bisa menelan cukup makanan dan
keberhasilannya memerlukan kerjasama yang baik antara dokter, ahli gizi,penderita dan
keluarga. Nutrisi enteral bila penderita tidak bisa menelan dalam jumlah cukup, sedangkan
fungsi pencernaan dan absorbsi usus masih cukup baik. Selama sistem pencernaan masih
A. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi yang utama dalam diet. Kardohidrat
diklasifikasikan menurut unit gula atau sakarida. Tiap gram karbohidrat menghasilkan 4
kilokalori (kkal). Karbohidrat di bagi menjadi:
1. Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang
terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul
ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltose (glukosa + glukosa), laktosa
(glukosa + galaktosa).
2. Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak
molekul glukosa.
3. Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat
dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat
C. Lemak
Lemak adalah senyawa yang mengandung unsur karbon, hidrogen dan oksigen.
Lemak sendiri merupakan ester dari gliserol dan asam lemak. Gliseron merupakan
alkohol trihidrat yang mempunyai tiga gugus hidroksil OH. Sedangkan asam lemak
adalah molekul yang memiliki rumus umum R.COOH, dengan R menunjukan rantai
hidrokarbon. Setiap gugus OH gliserol bereaksi dengan COOH asam lemak
membentuk sebuah mulekul lemak. Berdasarkan strukturnya, lemak yang tersusun atas
satu molekul gliserol dan tiga atau lebih molekul asam lemak disebut sebagai trigliserida.
Trigliserida ini mengandung dua atau tiga asam lemak yang berbeda, yang dikenal
sebagai trigliserida majemuk. Lemak alami adalah campuran dari beberapa trigliserida
majemuk. Dengan demikian, lemak alami juga mengandung sejumlah asam lemak yang
berbeda.
Memberi nutrisi peroral dan parenteral
5
D. Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi
sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu vitamin larut dalam air (vitamin C, B1, B2,
B6, B12) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K). Berikut ini rincian
dari beberapa vitamin dan penting:
1. Vitamin A
Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan dalam
proses kerja sel tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A akan menderita
rabun senja serta gangguan pertumbuhan. Mereka juga rentan terhadap infeksi.
Sumber vitamin A antara lain: telur, keju, dan hati.
2. Vitamin B-kompleks
Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu terbentuknya
sel-sel otak bayi. Vitamin B1 dan niasin (salah satu anggota B-kompleks)
membantu sel tubuh menghasilkan energi. Vitamin B6 membantu tubuh melawan
penyakit dan infeksi. B12 digunakan dalam pembentukan sel darah merah.
Kecukupan vitamin B-kompleks membantu mencegah kelambatan pertumbuhan,
anemia, gangguan penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan jantung.
Makanan seperti misalnya roti, padi-padian, dan hati banyak mengandung
vitamin B-kompleks. Setiap anggota vitamin B-kompleks bersumber dari makanan
tertentu misalnya: B1 dari kacang buncis ; B12 dari daging, ikan, telur, dan susu.
3. Vitamin C
Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai sayuran.
Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa zat kimia dan
menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup vitamin B, misalnya) agar dapat
digunakan tubuh. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi. Mereka yang
kekurangan vitamin C bisa menderita kelemahan tulang, anemia, dan gangguan
kesehatan lainnya.
4. Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D, bahkan pada
sejumlah anak, kebutuhan vitamin ini sudah terpenuhi dengan bantuan sinar matahari.
Vitamin D sangat penting karena membantu kalsium masuk ke tulang. Inilah sebabnya
mengapa vitamin D kadang ditambahkan ke dalam susu sapi (disebut susu yang telah
Memberi nutrisi peroral dan parenteral
6
diperkaya). Sayangnya, banyak produk susu olahan yang digemari anak-anak justru
tidak diperkaya dengan vitamin D. Keju dan yogurt kaya kalsium tetapi tidak
mengandung vitamin D. Makanan yang diperkaya vitamin D lebih baik daripada
suplemen vitamin. Anak-anak yang mengkonsumsi diet rendah vitamin D bisa
menderita ricketsia, suatu penyakit yang melemahkan tulang atau menjadikan tulang
cacat.
E. Mineral
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat
penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial
pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral.
Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan. Tiga fungsi
mineral:
1. Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.
2. Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ;
contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
3. Bahan dasar enzim dan protein.
Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Tubuh manusia terdiri dari atas 50%-70% air. Pada orang dewasa asupan air berkisar
antara 1200-1500cc per hari, namun dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum.
Pemberian makan secara oral adalah pemberian makanan dan minuman pada
klien secara langsung melalui mulut.
D. Kontra Indikasi
Tidak dapat diberikan pada pasien koma, CA nasofaring, CA mandibularis, obstruksi
tenggorokan.
E. Hal-hal yang harus diperhatikan
1. Ciptakan lingkungan yang nyaman disekitar pasien.
2. Sebelum dihidangakan makanan di periksa dulu, apakah sudah sesuai dengan daftar
makanan/diet pasien.
3. Usahakan makanan dihidangkan dalam keadaan hangat kecuali kontra indikasi
4. Sajikan makanan secukupnya, tidak terlalu banyak tetapi juga tidak terlalu sedikit
5. 3.6.5 Peralatan makanan dan minuman harus bersih
6. Untuk pasien anak anak, usahakan menggunakan peralatan yang menarik
perhatiannya
7. Untuk pasien yang dapat makan sendiri, perhatikan apakah makanan di makan habis
atau tidak
8. Perhatikan selera makan dan keluhan pasien pada waktu makan serta reaksinya setelah
makan
9. Perhatikan selera makan dan keluhan pasien pada waktu makan serta reaksinya
setelah makan
F. Alat dan Bahan
1. Makanan dan minuman yang sudah disiapkan
2. Serbet makan / tissue makan
3. Sendok
4. Buah untuk pencuci mulut
5. Lingkungan di sekitar klien di rapihkan
6. Klien di beritahukan dan disiapkan dalam keadaan posisi kepala lebih tinggi
dari badan
G. Langkah kerja
Memberi nutrisi peroral dan parenteral
8
1. Mencuci tangan
2. Memberitahukan klien untuk makan
3. Menghidangkan makanan di atas meja klien
4. Membantu klien dalam posisi yang nyaman.
5. Meletakan serbet / tissue di bawah dagu klien
6. Memberikan kesempatan klien untuk berdoa terlebih dahulu
7. Menanyakan pada klien apakah lauk dan sayurnya boleh dicampur dengan nasi
(tim) atau tidak
8. Menyuapkan makanan dalam porsi sedang dan tidak tergesa gesa
9. Memberikan minum yang secukupnya
10. Setelah selesai, mulut klien dibersihkan dengan serbet / tissue
11. Mengembalikan alat makan pada tempatnya
2. Nutrisi parenteral total, pemberian nutrisi melalui jalur intravena ketika kebutuhan
nutrisi sepenuhnya harus dipenuhi melalui cairan infus. Cairan yang dapat digunakan
adalah cairan yang mengandung karbohidrat seperti Triofusin E1000, cairan yang
mengandung asam amino seperti PanAmin G, dan cairan yang mengandung lemak
seperti Intralipid
3. Lokasi pemberian nutrisi secara parenteral melalui vena sentral dapat melalui vena
antikubital pada vena basilika sefalika, vena subklavia, vena jugularis interna dan
eksterna, dan vena femoralis. Nutrisi parenteral melalui perifer dapat dilakukan pada
sebagian vena di daerah tangan dan kaki.
3.1 Kesimpulan
Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat dicapai jika terjadi
keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga dalam fungsi-fungsi
organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan
pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia,
maka akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.
3.2 Saran
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan. Upaya untuk
melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara makan-makanan
dengan gizi seimbang dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap individu. Hal
tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka tubuh manusia bisa
terserang penyakit akibat imune tubuh yang menurun.