Materi Pengendalian Hama
Materi Pengendalian Hama
Materi Pengendalian Hama
b. Pengolahan Tanah
Ada spesies serangga tertentu yang sebagian siklus hidupnya dalam tanah. Contoh: Agrotis
iphsilon. Jika tanah diolah serangga tersebut akan terangkat ke atas, mati karena sengatan
sinar matahari ataupun ditemukan oleh musuh-musuh alaminya seperti Heliothis sp.
c. Pengairan
Pada daerah yang beririgasi teknis, pengaturan air terutama untuk sawah dapat digunakan
untuk pengendalaian hama tertentu pada tanaman padi.
d. Pergiliran Tanaman
Tujuannya adalah untuk memutuskan siklus hidup hama tertentu. Caranya jangan menanam
spesies tanaman yang menjadi inang dari hama tertentu.
Contoh : Padi --) Kacang-kacangan --) Padi
Hama pada padi bukan hama pada kacang-kacangan.
d. Penanaman Serentak
Penanaman serentak dimaksudkan agar ketersediaan bahan makanan untuk hama menjadi
lebih singkat dan pada suatu saat pertanaman tidak ada populasi hama dan populasi hama
dapat dihambat.
f. Pemupukan
Tanaman teh yang terserang hama penggerek batang (Xylobarus fornicatus) di Srilanka dapat
dikurangi intensitas serangannya dengan pemberian pupuk N yang cukup. Unsur N dapat
merangsang jaringan baru pada bagian yang rusak.
h. Tumpang Sari
Tumpang sari merupakan menanam tanaman yang berbeda dua atau lebih untuk
pengendalian hama.
2. Pengendalian Dengan Varietas Yang Tahan
Daya tahan tanaman terhadap hama didefinisikan sebagai sifat-sifat yag diturunkan oleh
tanaman yang mempengaruhi derajat kerusakan oleh serangga hama
Tanaman yang tahan adalah tanaman yang menderita kerusakan yang lebih sedikit bila
dibandingkan dengan tanaman lain dalam keadaan lingkungan yang sama dengan tingkat
populasi hama yang sama. Jadi tanaman yang tahan, kehidupan dan perkembangbiakan hama
menjadi lebih terhambat dibandingkan apabila populasi tersebut berada pada tanaman yang
peka atau tidak tahan. Sifat ketahanan ini merupakan sifat asli yang diturunkan atau terbawa
oleh faktor genetik.
b. Predator.
Predator merupakan organisme yang hidup bebas dengan memakan atau memangsa
organisme yang lain.
c. Patogen
Serangga seperti juga organisme lainnya dalam hidupnya juga diserang oleh banyak patogen
atau penyakit yang disebabkan oleh: Virus, Cendawan, Bakteri, Nematoda, dan Protozoa.
Beberapa patogen yang dalam kondisi lingkungan tertentu merupakan faktor mortalitas
utama pada populasi serangga. Oleh karena kemampuannya membunuh serangga hama
sehingga sejak lama patogen digunakan dalam pengendlian hayati
PENGENDALIAN HAYATI
Secara umum pengertian pengendalian hama secara biologi/hayati adalah
penggunaan makhluk hidup untuk membatasi populasi organisme pengganggu tumbuhan
(OPT). Makhluk hidup dalam kelompok ini diistilahkan juga sebagai organisme yang berguna
yang dikenal juga sebagai musuh alami, seperti predator, parasitoid, patogen. Dalam hal
penggunaan dan pengendalian mikroorganisme (termasuk virus), pengertian organisme yang
berguna diperluas yaitu meliputi makhluk hidup termasuk yang bersel tunggal, virion, dan
bahan genetik.
MUSUH ALAMI
Musuh alami merupakan pengendalian alami utama hama yang berkerja secara tergantung
kapadatan populasi sehingga tidak dapat dilepaskan dari kehidupan dan perkembangbiakan
hama. Musuh alami hama bisa berupa predator (pemangsa), parasitoid, dan patogen.
A. Predator (pemangsa)
Pemangsa adalah serangga atau hewan pemakan serangga yang selama masa
hidupnya banyak memakan mangsa. Secara fisiologis, ciri pemangsa adalah bentuknya lebih
besar dari mangsanya. Jenis pemangsa, antara lain kumbang, lalat, laba-laba, tawon, dan
seranga-serangga kecil lainnya. Aktivitas serangga pemangsa hama tanaman yang disebut
musuh-musuh alami (predator dan parasitor),secara tidak langsung ikut membantu manusia
khususnya petani dalam menekan perkembangan hama tanaman. Aktivitas serangga
pemangsa hama tanaman yang disebut musuh-musuh alami (predator dan parasitor),secara
tidak langsung ikut membantu manusia khususnya petani dalam menekan perkembangan
hama tanaman.
Predator sebagai serangga liar yang berguna ini perlu mendapat perhatian kita karena
seringkali akibat perbuatan manusia, jumlah musuh-musuh alami ini cenderung menjadi
sedikit, bahkan musnah sama sekali. Kita sudah maklum bahwa hama tanaman merupakan
salah satu penyebab rendahnya produksi tanaman. Penurunan hasil karena serangan hama
dapat mencapai lebih dari 50%. Karena itu banyak dilakukan usaha-usaha untuk
menanggulangi kehadiran hama tanaman. Usaha penanggulangannya dilakukan dengan
berbagai cara, antara lain, yaitu dengan perbaikan cara bercocok tanam, menggunakan
musuh alami, menggunakan pestisida, menanam varietas tahan, dan kombinasi dari cara-cara
pengendalian tersebut. Semua orang mengira dan memang tidak kita sangsikan bahwa
pestisida merupakan satu-satunya alat yang paling ampuh untuk mengendalikan serangan
hama, terutama jika populasi serangga hama telah melampaui atau mencapai tingkat
ambang kerusakan ekonomi, yaitu suatu tingkat serangan hama yang segera akan
menyebabkan kerugian ekonomi apabila tidak dikendalikan.
Namun, kenyataan menunjukkan bahwa penggunaan pestisida yang berspektrum luas
secara terus-menerus dan berlebihan ternyata dapat menimbulkan dampak negatif antara
lain yaitu serangga hama menjadi lebih tahan, pencemaran lingkungan, bahaya langsung
terhadap pemakai, bahaya residu terhadap manusia dan hewan peliharaan, serta akibat yang
lebih serius adalah matinya serangga berguna seperti predator, parasitoid dan serangga
penyerbuk, dan selanjutnya dapat menimbulkan terjadinya peningkatan populasi hama
setelah penggunaan pestisida (resurgensi) dan terjadinya ledakan hama sekunder.
B. Parasitoid
Parasitoid adalah serangga yang sebelum tahap dewasa berkembang pada atau di dalam
tubuh inang (biasanya serangga juga). Parasitoid mempunyai karakteristik pemangsa karena
membunuh inangnya dan seperti parasit karena hanya membutuhkan satu inang untuk
tumbuh, berkembang, dan bermetamorfosis. Parasitoid sering juga disebut parasit.
Kebanyakan serangga parasitoid hanya menyerang jenis /hama secara spesifik.Serangga
parasitoid dewasa menyalurkan suatu cairan atau bertelur pada suatu hama sebagai
inangnya. Ketika telur parasitoid menetas, larva akan memakan inang dan membunuhnya.
Setelah itu keluar meninggalkan inang untuk menjadi kepompong lalu menjadi serangga lagi.
Sebagian besar parasitoid ditemukan di dalam dua kelompok utama bangsa serangga, yaitu
Hymenoptera (lebah, tawon, semut, dan lalat gergaji) dan bangsa Diptera (lalat beserta
kerabatnya). Meskipun tidak banyak, parasitoid juga ditemukan pada bangsa Coleoptera,
Lepidoptera, dan Neuroptera. Sebagian besar serangga parasitoid yang bermanfaat adalah
dari jenis-jenis tawon atau lalat
C. Patogen (mikroorganisme penyebab penyakit)
Cara pengendalian biologis lainya adalah menggunakan musuh alami patogen, yaitu
makhluk hidup yang menjangkitkan penyakit pada inang. Dalam kondisi tertentu, seperti
kelembapan yang tinggi secara alami, suatu organisme rawan terhadap serangan patogen.
Patogen dapat dimanfaatkan untuk dijadikan musuh alami dari hama pertanian. Contoh
patogen di antaranya, bakteri, virus, dan jamur.
MACAM PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN