Laporan Pendahuluan Isolasi Sosial Menarik Diri

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN DIAGNOSA

ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI PADA TN.A


DI BANGSAL KETAPANG RSKD SULAWESI SELATAN

OLEH

SITI NURSELA PULOGU

C01415155

KELOMPOK 1 (SATU)

Mengetahui ;

CI Klinik CI Akademik

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

2017
LAPORAN PENDAHULUAN

ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI

1. Pengertian Isolasi Sosial : Menarik Diri


Isolasi sosial adalah individu yang mengalami ketidakmampuan untuk
mengadakan hubungan dengan orang lain dan dengan lingkungan sekitarnya secara
wajar dalam khalayaknya sendiri yang tidak realistis. Isolasi sosial adalah suatu
keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena orang lain mengatakan sikap
negatif atau mengancam. (Dalami dkk, 2009).
Gangguan hubungan sosial merupakan suatu ganggguan hubungan interpersonal
yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel yang menimbulkan
perilaku maladaptif dan mengganggu fungsi seseorang dalam berhubungan sosial.
(Riyadi Sujono, 2009).
Isolasi sosial adalah keadaan ketika seorang individu mengalami penurunan atau
bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya.
(Dr.Keliat, 2009).
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan atau
bahkaan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya.
(Yosep, 2007).
Berdasarkan definisi yang telah disebutkan sebelumnya, jadi dapat disimpulkan
bahwa isolasi sosial adalah suatu gangguan hubungan interpersonal atau perasaan
kesepian yang dialami oleh seseorang karena akibat penolakan dan sikap negatif serta
kepribadian yang tidak fleksibel sehingga muncul perilaku maladaptif seperti
menghindari/kehilangan hubungan dengan orang, tidak mempunyai kesempatan untuk
membagi perasaan, pikiran, prestasi, atau kegagalan, yang dimanifestasikan dengan
sikap memisahkan diri, tidak ada perhatian sehingga fungsi hubungan sosial
seseorang terganggu.
2. Etiologi
Terjadinya gangguan ini dipengaruhi oleh faktor predisposisi diantaranya
perkembangan dan sosial budaya. Kegagalan dapat mengakibatkan individu tidak
percaya diri, tidak percaya pada orang lain, tidak mampu merumuskan keinginan, dan
merasa tertekan. Keadaan ini dapat menimbulkan perilaku tidak ingin berkomunikasi
dengan orang lain, lebih menyukai berdiam diri, menghindar dari orang lain, dan
kegiatan sehari-hari terabaikan. (Farida, 2010).

LAPORAN PENDAHULUAN ISOLASI SOSIAL ; MENARIK DIRI Page 1


3. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala klien dengan isolasi sosial antara lain :
1. Menyendiri dalam ruangan
2. Tidak berkomunikasi, menarik diri, tidak melakukan kontak mata
3. Sedih, afek datar
4. Perhatian dan tindakan yang tidak sesuai dengan perkembangan usianya
5. Berpikir menurut pikirannya sendiri, tindakan berulang dan tidak bermakna
6. Mengekspresikan penolakan atau kesepian pada orang lain
7. Tidak ad asosiasi antara ide satu dengan yang lainnya
8. Menggunakan kata-kata simbolik (neologisme)
9. Menggunakan kata yang tak berarti
10. Kontak mata kurang/tidak mau menatap lawan bicara Klien cenderung
menarik diri dari lingkungan pergaulan, suka melamun, berdiam diri.
(Farida, 2010).
4. Rentang Respons

Respon Adaptif : Respon Maladaptif :


Solitude Kesepian
Autonom Menarik Diri
Kebersamaan Ketergantungan
Saling Ketergantungan Manipulasi
Implusif
Narkisisme
Keterangan rentang respon :
a. Respon adaptif adalah respon yang diterima oleh norma sosial dan kultural dimana
individu tersebut menjelaskan masalah dalam batas normal. Adapun respon rentang
adaptif tersebut :
Solitude atau menyendiri
Respon yang dibutuhkan untuk menentukan apa yang telah dilakukan
dilingkungan sosialnya dan merupakan suatu cara mengawasi diri dan
menentukan langkah berikutnya.

LAPORAN PENDAHULUAN ISOLASI SOSIAL ; MENARIK DIRI Page 2


Otonomi
Suatu kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan ide-ide
pikiran dan perasaan dalam hubungan sosia. Individu mampu menetapkan diri
untuk inetrdependen dan mengatur diri.
Mutuality atau Kebersamaan
Suatu keadaan dalam hubungan interpersonal dimana individu tersebut mampu
untuk memberi dan menerima.
Interdependen atau Saling ketergantungan
Saling ketergantungan antara individu dengan orang lain dalam hubungan
interpersonal.
b. Respon maladaptif adalah respon yang dilakukan individu dalam menyelesaikan
masalah yang menyimpang dari norma-norma sosial dan kebudayaan suatu tempat.
Karakteristik diri perilaku maladaptif tersebut adalah :
Menarik diri
Gangguan yang terjadi apabila seseorang memutuskan untuk tidak berhubungan
dengan orang lain untuk mencari ketengan sementara waktu.
Manipulasi
Adalah hubungan sosial yang terdapat pada individu yang menganggap orang
lain sebagai objek dan bberorientasi pada diri sendiri atau pada tujuan, bukan
berorientasi pada orang lain. Individu tidak dapat membina hubungan sosial
secara mendalam.
Ketergantungan
Individu gagal mengembangkan rasa percaya diri dan kemampuan yang
dimiliki.
Implusif
Ketidakmampuan merencanakan sesuatu, tidak mampu belajar dari pengalaman,
tidak dapat diandalkan, mempunyai penilaian yang buruk dan cenderung
memaksakan kehendak.
Narkisisme
Harga diri yang rapuh, secara terus menerus berusaha mendapatkan
penghargaan dan pujian, memiliki sikap egosentris, pencemburu dan marah jika
orang lain tidak mendukung. (Dalami, 2009).

LAPORAN PENDAHULUAN ISOLASI SOSIAL ; MENARIK DIRI Page 3


5. Faktor penyebab
Faktor Predisposisi
a. Faktor Perkembangan
Pada dasarnya kemampuan seseorang untuk berhubungan social berkembang
sesuai dengan proses tumbuh kembang mulai dari usia bayi sampai usia lanjut
untuk dapat mengembangkan hubungan social yang positif, diharapkan setiap
tahapan perkembangan dapat dilalui dengan sukses. Sistem keluarga yang
terganggu dapat menunjang perkembangan respon social maladaptif.
b. Faktor Komunikasi Dalam Keluarga
Masalah komunikasi dalam keluarga dapat menjadi kontribusi untuk
mengembangkan gangguan tingkah laku.
Sikap bermusuhan/hostilitas
Sikap mengancam, merendahkan dan menjelek-jelekkan anak
Selalu mengkritik, menyalahkan, anak tidak diberi kesempatan untuk
mengungkapkan pendapatnya.
Kurang kehangatan, kurang memperhatikan ketertarikan pada pembicaananak,
hubungan yang kaku antara anggota keluarga, kurang tegur sapa, komunikasi
kurang terbuka, terutama dalam pemecahan masalah tidak diselesaikan secara
terbuka dengan musyawarah.
Ekspresi emosi yang tinggi
Double bind (dua pesan yang bertentangan disampaikan saat bersamaan yang
membuat bingung dan kecemasannya meningkat)
c. Faktor Sosial Budaya
Isolasi sosial atau mengasingkan diri dari lingkungan merupakan faktor
pendukung terjadinya gangguan berhubungan. Dapat juga disebabkan oleh karena
norma-norma yang salah yang dianut oleh satu keluarga.seperti anggota tidak
produktif diasingkan dari lingkungan sosial.
d. Faktor Biologis
Genetik merupakan salah satu faktor pendukung gangguan jiwa. Insiden tertinggi
skizofrenia ditemukan pada keluarga yang anggota keluarga yang menderita
skizofrenia. Berdasarkan hasil penelitian pada kembar monozigot apabila salah
diantaranya menderita skizofrenia adalah 58%, sedangkan bagi kembar dizigot
persentasenya 8%. Kelainan pada struktur otak seperti atropi, pembesaran

LAPORAN PENDAHULUAN ISOLASI SOSIAL ; MENARIK DIRI Page 4


ventrikel, penurunan berat dan volume otak serta perubahan struktur limbik,
diduga dapat menyebabkan skizofrenia.
Faktor Presipitasi
Stresor sosial budaya dapat memicu kesulitan dalam berhubungan, terjadinya
penurunan stabilitas keluarga seperti perceraian, berpisah dengan orang yang
dicintai, kehilangan pasangan pada usia tua, kesepian karena ditinggal jauh,
dirawat dirumah sakit atau dipenjara. Semua ini dapat menimbulkan isolasi sosial.
a. Stresor Biokimia
1) Teori dopamine yaitu kelebihan dopamin pada mesokortikal dan mesolimbik
serta tractus saraf dapat merupakan indikasi terjadinya skizofrenia.
2) Menurunnya MAO (Mono Amino Oksidasi) didalam darah akan
meningkatkan dopamin dalam otak. Karena salah satu kegiatan MAO adalah
sebagai enzim yang menurunkan dopamin, maka menurunnya MAO juga
dapat merupakan indikasi terjadinya skizofrenia.
3) Faktor endokrin: Jumlah FSH dan LH yang rendah ditemukan pada pasien
skizofrenia. Demikian pula prolaktin mengalami penurunan karena dihambat
oleh dopamin. Hypertiroidisme, adanya peningkatan maupun penurunan
hormon adrenocortical seringkali dikaitkan dengan tingkah laku psikotik.
4) Viral hipotesis: Beberapa jenis virus dapat menyebabkan gejala-gejala
psikotik diantaranya adalah virus HIV yang dapat merubah stuktur sel-sel
otak.
b. Stresor Biologik dan Lingkungan Sosial
Beberapa peneliti membuktikan bahwa kasus skizofrenia sering terjadi akibat
interaksi antara individu, lingkungan maupun biologis.
c. Stresor Psikologis
Kecemasan yang tinggi akan menyebabkan menurunnya kemampuan individu
untuk berhubungan dengan orang lain. Intesitas kecemasan yang ekstrim dan
memanjang disertai terbatasnya kemampuan individu untuk mengatasi masalah
akan menimbulkan berbagai masalah gangguan berhubungan pada tipe psikotik.
Menurut teori psikoanalisa perilaku skizofrenia disebabkan karena ego tidak
dapat menahan tekanan yang berasal dari id maupun realitas yang berasal dari
luar. Ego pada klien psikotik mempunyai kemampuan terbatas untuk mengatasi
stress. Hal ini berkaitan dengan adanya masalah serius antara hubungan ibu dan

LAPORAN PENDAHULUAN ISOLASI SOSIAL ; MENARIK DIRI Page 5


anak pada fase simbiotik sehingga perkembangan psikologis individu
terhambat.
6. Mekanisme Koping
Individu yang mengalami respon sosial maladaptif menggunakan berbagai
mekanisme dalam upaya untuk mengatasi ansietas. Mekanisme tersebut berkaitan
dengan dua jenis masalah hubungan yang spesifik (Gail, W Staurt 2006). Koping
yang berhubungan dengan gangguan kepribadian antisosial antara lain proyeksi,
splitting dan merendahkan orang lain, koping yang berhubungan dengan gangguan
kepribadian ambang splitting, formasi reksi, proyeksi, isolasi, idealisasi orang lain,
merendahkan orang lain dan identifikasi proyeksi.
7. Perilaku
Pada klien gangguan sosial menarik diri yaitu: kurang sopan, apatis, sedih, afek
tumpul, kurang perawatan diri, komunikasi verbal turun, menyendiri, kurang peka
terhadap lingkungan, kurang energy, harga diri rendah dan sikap tidur seperti janin
saat tidur. Sedangkan perilaku pada gangguan sosial curiga meliputi tidak
mempercayai orang lain, sikap bermusuhan, mengisolasi diri dan paranoia. Kemudian
perilaku pada klien dengan gangguan sosial manipulasi adalah kurang asertif,
mengisolasi diri dari lingkungan, harga diri rendah, dan sangat tergantung pada orang
lain.
8. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan medis :
a. Electro Convulsive Therapy (ECT)
Electro Convulsive Therapy (ECT) adalah suatu jenis pengobatan dimana arus
listrik digunakan pada otak dengan menggunakan 2 elektrode yang ditempatkan
dibagian temporal kepala (pelipis kiri dan kanan). Arus tersebut menimbulkan
kejang grand mall yang berlangsung 25-30 detik dengan tujuan terapeutik.
Respon bangkitan listriknya di otak menyebabkan terjadinya perubahan faal dan
biokimia dalam otak.
Indikasi :
1) Depresi mayor
Klien depresi berat dengan retardasi mental, waham, tidak ada perhatian
lagi terhadap dunia sekelilingnya, kehilangan berat badan yang berlebihan
dan adanya ide bunuh diri yang menetap.

LAPORAN PENDAHULUAN ISOLASI SOSIAL ; MENARIK DIRI Page 6


Klien depresi ringan adanya riwayat responsif atau memberikan respon
membaik pada ECT.
Klien depresi yang tidak ada respon terhadap pengobatan antidepresan
atau klien tidak dapat menerima antidepresan.
2) Maniak
Klien maniak yang tidak responsif terhadap cara terapi yang lain atau terapi
lain berbahaya bagi klien.
3) Skizofrenia
Terutama akut, tidak efektif untuk skizofrenia kronik, tetapi bermanfaat pada
skizofrenia yang sudah lama tidak kambuh.
b. Psikoterapi
Membutuhkan waktu yang relatif cukup lama dan merupakan bagian penting
dalam proses terapeutik, upaya dalam psikoterapi ini meliputi: memberikan rasa
aman dan tenang, menciptakan lingkungan yang terapeutik, bersifat empati,
menerima klien apa adanya, memotivasi klien untuk dapat mengungkapkan
perasaannya secara verbal, bersikap ramah, sopan dan jujur kepada klien.
c. Terapi Okupasi
Adalah suatu ilmu dan seni untuk mengarahkan partisipasi seseorang dalam
melaksanakan aktivitas atau tugas yang sengaja dipilih dengan maksud untuk
memperbaiki, memperkuat dan meningkatkan harga diri seseorang.
Penatalaksanaan Keperawatan :
Terapi Modalitas Keperawatan yang dilakukan adalah:
a. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
1) Pengertian
TAK merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada
sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama.
2) Tujuan
Membantu anggotanya berhubungan dengan orang lain serta mengubah perilaku
yang destruktif dan maladaptif.
3) Terapi aktivitas kelompok yang digunakan untuk pasien dengan isolasi sosial
adalah TAK Sosialisasi dimana klien dibantu untuk melakukan sosialisasi
dengan individu yang ada di sekitar klien. Sosialisasi dapat pula dilakukan
secara bertahap dari interpersonal, kelompok dan massa.

LAPORAN PENDAHULUAN ISOLASI SOSIAL ; MENARIK DIRI Page 7


KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI
1. Pengkajian
a. Data yang dikaji
a) Wawancara :
Merasa sepi
Merasa tidak aman
Hubungan tidak berarti
Bosan dan waktu terasa lambat
Tidak mampu konsentrasi
Merasa tidak berguna
Tidak yakin hidup
Merasa ditolak.

b) Observasi
Banyak diam
Tidak mau bicara
Menyendiri
Tidak mau berinteraksi
Tampak sedih
Ekspresi datar dan dangkal
Kontak mata kurang.

2. POHON MASALAH

Resiko gangguan sensori persepsi : halusinasi

Isolasi Sosial

Harga diri rendah

3. Diagnosa Keperawatan
a) Resiko gangguan sensori persepsi : halusinasi
b) Isolasi Sosial : Menarik Diri
c) Harga diri rendah

LAPORAN PENDAHULUAN ISOLASI SOSIAL ; MENARIK DIRI Page 8


4. Intervensi Keperawatan
Intervensi Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
N Pasien Keluarga
O
SP1P SP1K
1 Mengidentifikasi penyebab isolasi Mendiskusikan masalah yang dirasakan
sosial pasien keluarga dalam merawat pasien
2 Berdiskusi dengan klien tentang Menjelaskan pengertian,tanda dan gejala
keuntungan berinteraksi dengan orang isolasi sosial yang dialami klien beserta
lain proses terjadinya
3 Berdiskusi dengan klien tentang Menjelaskan cara-cara merawat klien dengan
kerugian berinteraksi dengan orang isolasi sosial
lain
4 Mengajarkan klien cara berkenalan
dengan satu orang
5 Menganjurkan klien memasukan
kegiatan latihan berbincang-bincang
dengan orang lain dalam kegiatan
harian
SP2P SP2K
1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian Melatih keluarga mempraktikan cara merawat
pasien . klien dengan isolasi sosial
2 Memberikan kesempatan kepada klien Melatih keluarga mempraktikan cara merawat
mempraktikan cara berkenalan dengan langsung kepada klien isolasi sosial
satu orang.
3 Membantu klien memasukan kegiatan
latihan berbincang-bincang dengan
orang lain sebagai salah satu kegiatan
harian
SP3P SP3K
1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian Membantu keluarga membuat jadwal
pasien aktivitas dirumah termasuk minum obat
(discharge planning)
2 Memberikan kesempatan kepada klien Menjelaskan follow up klien setelah pulang.
mempraktikan cara berkenalan dengan
dua orang atau lebih
3 Menganjurkan klien memasukan dalam

LAPORAN PENDAHULUAN ISOLASI SOSIAL ; MENARIK DIRI Page 9


jadwal kegiatan harian.

LAPORAN PENDAHULUAN ISOLASI SOSIAL ; MENARIK DIRI Page 10


DAFTAR PUSTAKA

Stuart, Gail W. 2006. Buku Saku keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC


Stuart adn Sundeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC

LAPORAN PENDAHULUAN ISOLASI SOSIAL ; MENARIK DIRI Page 11


RESUME KEPERAWATAN DENGAN DIAGNOSA
ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI PADA TN.A
DI BANGSAL KETAPANG RSKD SULAWESI SELATAN

OLEH

SITI NURSELA PULOGU

C01415155

KELOMPOK 1 (SATU)

Mengetahui ;

CI Klinik CI Akademik

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

2017

Anda mungkin juga menyukai