Tugas Penjas
Tugas Penjas
Tugas Penjas
TENTANG
PEMAINAN CENGE CENGE DAN LOMPAT TALI
D
I
S
U
S
U
N
KELOMPOK 3
3. Cara Bermain
Untuk bermain permainan ini dibutuhkan minimal 4 atau lebih orang anak.
Pertama harus ada dua pemain yang jaga. Dan yang menjaga ini yang
memegang karet di kedua belah sisi yang saling berhadapan. Pemain
yang tidak jaga harus melompati karet tersebut. Biasanya untuk
menentukan siapa yang jaga dilakukan hompimpa. Permainan lompat tali
tergolong sederhana karena hanya melompati anyaman karet dengan
ketinggian tertentu. Jika pemain dapat melompati tali-karet tersebut,
maka ia akan tetap menjadi pelompat hingga merasa lelah dan berhenti
bermain. Namun, apabila gagal sewaktu melompat, pemain tersebut
harus menggantikan posisi pemegang tali hingga ada pemain lain yang
juga gagal dan menggantikan posisinya.
Nah, pada permainan lompat tali ini para pelompat harus melompati
beberapa posisi:
(1) tali berada pada batas lutut pemegang tali; pada posisi ini pelompat
tidak boleh mengenai tali
(2) tali berada sebatas (di) pinggang (sewaktu melompat pemain masih
tidak boleh mengenai tali karet sebab jika mengenainya, maka ia akan
menggantikan posisi pemegang tali;
(3) posisi tali berada di dada pemegang tali (pada posisi yang dianggap
cukup tinggi ini pemain boleh mengenai tali sewaktu melompat, asalkan
lompatannya berada di atas tali dan tidak terjerat);
(7) posisi tali dua jengkal dari kepala atau posisi yang satu ini kita kenal
dengan dua kilan; dan
(8) posisi tali seacungan atau hasta pemegang tali, nah posisi yang
disebut dengan posisi merdeka.
4. Manfaat
Permainan yang disebut sebagai tali merdeka ini mengandung nilai kerja
keras, ketangkasan, kecermatan dan sportivitas. Nilai kerja keras
tercermin dari semangat pemain yang berusaha agar dapat melompati
tali dengan berbagai macam ketinggian. Nilai ketangkasan dan
kecermatan tercermin dari usaha pemain untuk memperkirakan antara
tingginya tali dengan lompatan yang akan dilakukannya. Ketangkasan dan
kecermatan dalam bermain hanya dapat dimiliki, apabila seseorang sering
bermain dan atau berlatih melompati tali merdeka. Sedangkan nilai
sportivitas tercermin dari sikap pemain yang tidak berbuat curang dan
bersedia menggantikan pemegang tali jika melanggar peraturan yang
telah ditetapkan dalam permainan.
Main lompat tali merupakan suatu kegiatan yang baik bagi tubuh. Secara
fisik anak jadi lebih terampil, karena bisa belajar cara dan teknik
melompat yang dalam permainan ini memang memerlukan keterampilan
sendiri. Lama-lama, bila sering dilakukan, anak dapat tumbuh menjadi
cekatan, tangkas dan dinamis. Otot-ototnya pun padat dan berisi, kuat
serta terlatih. Selain melatih fisik, mainan ini juga bisa membuat anak-
anak mahir melompat tinggi dan mengembangkan kecerdasan kinestetik
anak. Lompat tali juga dapat membantu mengurangi obesitas pada anak.
Emosi
Sosialisasi
Intelektual
Moral
Dalam permainan tradisional mengenal konsep menang atau kalah.
Namun, menang atau kalah tidak menjadikan para pemainnya bertengkar,
mereka belajar untuk bersikap sportif dalam setiap permainan. Dan juga
tidak ada yang unggul, karena setiap orang punya kelebihan masing-
masing untuk setiap permainan, hal tersebut meminimalisir ego di diri
anak-anak.
Permainan tradisional engklek yang juga disebut dengan sunda manda ini
diyakini mempunyai nama asli Zondag Maandag yang merupakan
bahasa Belanda. Jadi berdasar sejarahnya memang permainan tradisional
engklek ini masuk ke Indonesia melalui Belanda yang pada masa lalu
menjajah Indonesia. Diyakini pada masa penjajahan inilah permainan
tradisional engklek dibawa masuk ke Indonesia oleh Belanda.
Memang sampai dengan saat ini tidak ada bukti sejarah yang otentik yang
dapat menyimpulkan mengenai sejarah permainan tradisional engklek.
Namun permainan tradisional engklek ini sudah sangat populer di
kalangan anak perempuan di Eropa pada masa perang dunia. Sedangkan
di Indonesia pada masa penjajahan Belanda banyak dijumpai anak-anak
perempuan Belanda bermain permainan tradisional engklek ini. Memang
permainan ini lebih banyak dimainkan oleh anak perempuan, walaupun
ternyata kemudian anak-anak lelaki pun banyak yang turut bermain
permainan tradisionalengklek.
Mungkin juga ada diantara kita yang belum tahu seperti apakah
sebenarnya permainan tradisional engklek itu. Hal ini wajar karena
sekarang ini permainan tradisional engklek memang telah jarang
ditemukan diantara permainan anak zaman sekarang.
Engklek bisa dimainkan hanya oleh 1 orang anak saja, bisa lebih dari 1
anak, tapi bisa juga dimainkan secara beregu. Biasanya untuk permainan
beregu akan dimainkan oleh 2 regu yang masing-masing terdiri dari
beberapa anak.
Permainan selesai jika gacuk seorang pemain telah melalui semua kotak
sampai kembali lagi ke kotak pertama dengan selamat. Setelah itu
pemain tersebut akan berdiri membelakangi lapangan engklek dan
melemparkan gacuk-nya ke belakang. Jika beruntung gacuk itu akan
berhenti di dalam salah satu yang kosong. Nah kotak itu akan menjadi
miliknya atau rumahnya. Tapi jika lemparan gacuk-nya melesat keluar
arena atau menyentuh garis batas, maka pemain itu harus mengulang
lemparannya setelah pemain berikutnya melempar. Nah aturan lainnya
adalah kotak yang sudah ada pemiliknya tidak boleh diinjak pemain lain
ataupun disentuh oleh gacuk pemain lain yang dilempar.
2. Kecerdasan Interpersonal
Ada beberapa keterampilan sosial yang dapat dipelajari anak ketika anak
bermain engklek, yaitu kompetisi, negosiasi, komunikasi dan empati. Hal ini
dapat meningkatkankecerdasan interpersonal anak untuk bersosialisasi dengan
orang-orang di sekitar.
3. Kecerdasan Intrapersonal
Pada permainan engklek, anak-anak dituntut untuk melatih kesabaran,
pengendalian diri, mengurangi rasa cemas, dan melatih konsentrasi. Dengan
begitu anak dapat mengukur sejauh mana kemampuan dirinya dalam
menghadapi masalah. Hal ini bisa meningkatkan kecerdasan Intrapersonal pada
anak.
4. Kecerdasan Naturalis
Engklek atau jangka adalah permainan yang biasanya dimainkan di alam
terbuka. Hal ini dapat meningkatkan kecerdasan naturalis anak-anak karena
dapat mengenal bentuk-bentuk alam disekitarnya, merasakan keadaan alam dan
meyakini bahwa adanya pencipta alam yaitu Tuhan Yang Maha Esa.