I Gede Adi Swastana

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Journal of Marine and Aquatic Sciences x (201x) 1x

Laju Sedimentasi di Perairan Teluk Benoa


Adi Swastana
(
Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana) Kabupaten Badung, Provinsi Bali
Alamat e-mail: [email protected]
Diterima:

Abstract
Sediment is material or fragments of rocks, minerals and organic material is removed from a variety of sources both land and sea water
and deposited by air, wind, ice, and water. There was also that can be deposited on the material that is suspended in water (suspension)
or in the form of a chemical in a place (chemical precipitation). Most sources of sedimentary material is the mainland, where erosion
and weathering highly significant erosion of the land and moved out to sea. Weathering is the action of plants and bacteria, as well as
chemical processes, including the destruction of rock mechanical Benoa Bay is part of the waters of Bali which play a pivotal role in
maintaining the stability of the ecosystem and hydrology that is in Benoa Bay and surrounding areas, as well as the function is to
provide protection services, economic, to social - cultural local community. In the area of Benoa there are various activities that may
result in generating garbage and waste in large quantities, such activities harbor service in the port of Benoa, activities Ngurah Rai
International Airport, the activity of power generation diesel / gas power plant Pesanggaran, landfill Suwung, the impact of reclamation
attack, the water flow Tukad Badung and Tukad Mati, trading activity, business and transport, as well as garbage and domestic waste
society From observations obtained sedimentation rate in Benoa bay biggest contained in point 6 with a value of 0.420891 mg / m2 /
day, while the lowest are in point 4 with a value of 0.0177 mg / m2 / day. Total Suspended Solids (TSS) in Benoa Bay is highest at
point 1 with a value of 242.7 mg / l and the lowest at 8 points with a value of 48.53 mg / l. This is because the discharge flow is
influenced by the river empties into the Gulf of Benoa and is influenced by the tides in the Gulf of Benoa. This can lead to silting in
the mouth of Benoa Bay Area.
Keywords: Benoa Bay, TSS, The rate of sedimentation

Abstrak
Sedimen adalah material atau pecahan dari batuan, mineral dan material organik yang dipindahkan dari berbagai sumber air darat
maupun laut dan didepositkan oleh udara, angin, es, dan air. Selain itu ada juga yang dapat diendapkan dari material yang melayang
dalam air (suspensi) atau dalam bentuk kimia pada suatu tempat (presipitasi kimia). Kebanyakan sumber dari material sedimen adalah
daratan, dimana erosi dan pelapukan sangat nyata terhadap pengikisan daratan dan dipindahkan ke laut. Pelapukan adalah aksi dari
tumbuhan dan bakteri, juga proses kimia, termasuk juga penghancuran batuan secara mekanik Teluk Benoa merupakan bagian dari
kawasan perairan Bali yang memegang peranan sangat penting dalam menjaga stabilitas berbagai ekosistem dan hidrologi yang ada di
dalam Teluk Benoa dan sekitarnya, serta berfungsi memberikan jasa perlindungan, ekonomi, hingga sosial - budaya masyarakat
setempat. Di daerah Benoa terdapat berbagai aktivitas yang mungkin berakibat menghasilkan sampah dan limbah dalam jumlah yang
besar, diantaranya kegiatan jasa kepelabuhan di Pelabuhan Benoa, aktivitas Bandara Internasional Ngurah Rai, aktivitas pembangkit
listrik PLTD/PLTG Pesanggaran, TPA Suwung, dampak reklamasi Serangan, aliran air Tukad Badung dan Tukad Mati, aktivitas
perdagangan, bisnis dan transportasi, serta sampah dan limbah domestic masyarakat Dari hasil pengamatan yang diperoleh laju
sedimentasi yang ada di Teluk Benoa terbesar terdapat pada titik 6 dengan nilai 0.420891 mg/m2/hari, Sedangkan terendah terdapat
pada titik 4 dngan nilai 0.0177 mg/m2/hari. Total Padatan Tersuspensi (TSS) di Teluk Benoa tertinggi terdapat pada titik 1 dengan nilai
242.7 mg/l dan terendah pada titik 8 dengan nilai 48.53 mg/l. Hal ini dikarenakan dipengaruhi oleh aliran debit sungai yang bermuara
di Teluk Benoa serta dipengaruhi oleh pasang surut di Teluk Benoa. Hal ini dapat me nyebabkan pendangkalan di sekitaran muara
Teluk Benoa.

Kata Kunci: Teluk Benoa, TSS, Laju Sedimentasi

1. Pendahuluan adalah meliputi proses : pelapukan, perpindahan, deposisi


(sedimentasi), serta lithifikasi (pembatuan).
Seluruh permukaan dasar lautan ditutupi oleh
Menurut Pipkin (1977) sedimen adalah material atau
partikel-partikel sedimen yang telah diendapkan secara
pecahan dari batuan, mineral dan material organik yang
perlahan-lahan dalam jangka waktu berjuta-juta tahun.
dipindahkan dari berbagai sumber air darat maupun laut
Secara relatif ketebalan lapisan sedimen yang terdapat di
dan didepositkan oleh udara, angin, es, dan air. Selain itu
banyak bagian laut, mempunyai variasi kedalaman yang
ada juga yang dapat diendapkan dari material yang
berbeda-beda dari sekitar 600 meter di lautan Pasifik,
melayang dalam air (suspensi) atau dalam bentuk kimia
antara 500 sampai 1000 meter di Lautan Atlantik, 4000
pada suatu tempat (presipitasi kimia).
meter di Laut Antartika dan 9000 meter Puerto Rico
Kebanyakan sumber dari material sedimen adalah
Trench (Sahala dan Evans, 1985).
daratan, dimana erosi dan pelapukan sangat nyata
Menurut Krumbein dan Sloss (1963) sedimentasi
terhadap pengikisan daratan dan dipindahkan ke laut.
berdasarkan ilmu geologi dan sratigrafi adalah proses-
Pelapukan adalah aksi dari tumbuhan dan bakteri, juga
proses yang berperan atas terbentuknya batuan sedimen.
proses kimia, termasuk juga penghancuran batuan secara
Selanjutnya disebutkan bahwa urutan proses sedimentasi
mekanik (Drake 1978).

J. Mar. Aquat. Sci. 1: 17 (2015)


Nama Penulis pertama dkk. 2

Teluk Benoa merupakan bagian dari kawasan perairan Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian
Bali yang memegang peranan sangat penting dalam Titik E S Nama Lokasi
menjaga stabilitas berbagai ekosistem dan hidrologi yang 1 115.218489 -8.752389 Tanjung Benoa
ada di dalam Teluk Benoa dan sekitarnya, serta berfungsi
memberikan jasa perlindungan, ekonomi, hingga social - 2 115.211419 -8.745539 Tukad Sama
budaya masyarakat setempat. 3 115.206289 -8.746000 Pelabuhan Benoa
Dilihat dari keberadaan Pelabuhan Benoa sebagai 4 115.185016 -8.744533 Kampung
pelabuhan internasional, maka setiap tahun aktivitasnya Kepiting
terus bertambah (dengan kunjungan kapal yang tertinggi 5 115.208028 -8.734694 Tengah Perairan
dibandingkan dengan pelabuhan lainnya yang berada di Teluk Benoa
Bali). Bahkan tahun ini Pelabuhan Benoa dengan luas 52 6 115.200611 -8.735167 Tengah Perairan
hektar telah dijadikan sebagai ajang kegiatan pelayaran, Teluk Benoa
dimana Pelabuhan Benoa tidak hanya digunakan sebagai 7 115.189917 -8.739028 Tengah Perairan
tempat berlabuhnya kapal dagang dan kapal penangkap Teluk Benoa
ikan, tetapi juga digunakan sebagai tempat palaksanaan 8 115.193222 -8.750000 Tengah Perairan
kegiatan marina. Teluk Benoa
9 115.194000 -8.753083 Tengah Perairan
Di daerah Benoa terdapat berbagai aktivitas yang Teluk Benoa
mungkin berakibat menghasilkan sampah dan limbah
10 115.197690 -8.766480 Tengah Perairan
dalam jumlah yang besar, diantaranya kegiatan jasa
Teluk Benoa
kepelabuhan di Pelabuhan Benoa, aktivitas Bandara
Tabel 1. Koordinat dan Lokasi Penelitian
Internasional Ngurah Rai, aktivitas pembangkit listrik
PLTD/PLTG Pesanggaran, TPA Suwung, dampak 2.2 Waktu dan Tempat
reklamasi Serangan, aliran air Tukad Badung dan Tukad Praktikum lapangan Sedimentologi dilaksanakan di
Mati, aktivitas perdagangan, bisnis dan transportasi, serta Teluk Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten
sampah dan limbah domestic masyarakat (Wibisono, M.S. Badung pada tanggal 6 dan 20 Mei 2016 pada saat kondisi
2005). Kondisi estuaria ini menciptakan kondisi yang unik pasang menuju surut. Praktikum Laboratorium
diantara antai lainnya dimana kawasan Teluk Benoa hidup pengamatan data Pencemaran dilaksanakan di
sejumlah komunitas strategis khususnya, khususnya Laboratorium Ilmu Kelautan, Fakultas Kelautan dan
komunitas mangrove, padang lamun, makrozoobenthos Perikanan, Universitas Udayana pada hari Senin 9 Mei
dan komponen infauna dengan kelimpahan dan 2016 sampai Jumat 13 Mei 2016 dan 20 Mei 2016 sampai
kenanekaragaman yang tinggi. Secara dimensi fungsional 25 Mei 2016.
sebagai tempat mencari makan dan daerah asuhan bagi
biota-biota laut seperti udang, kepiting, dan ikan. Tujuan 2.3 Alat dan Bahan
dari penelitian ini untuk mengetahui laju sedimentasi di Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini
Teluk Benoa. adalah sedimen trap, oven, gelas, gelas ukur, Kertas
saring, Neraca analitik (mg/l), timbangan digital (g),
2. Metodelogi
Pinset, kompas bidik, alumunium foil, corong, selotif,
2.1 Waktu dan Tempat kertas label, tissue, kamera, ekman grab, botol duga, botol
sampel. Bahan yang digunakan adalah air sampel,
Penelitian ini dilakukan di kawasan perairan Teluk
aquades, dan es batu.
Benoa yang terletak di kabupaten Badung Provinsi Bali.
Penelitian yang dilakukan mengenai laju sedimentasi di 2.4 Prosedur Data Lapangan
Teluk Benoa dengan sedimen trap. Pengambilan sampel Dalam pnelitian ini menggunakan metode purposive
dalam penelitian ini diambil sebanyak 10 titik pengamatan random sampling. Alat sedimen trap ditenggelamkan di
(Gambar 2) yang terdapat di sekitaran teluk Benoa dan pada dasar laut dimana sedimen trap dibiarkan di dalam
beberapa sungai yang bermuara di Teluk benoa. Untuk laut selama 2 minggu sehingga sedimen mengendap pada
lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1. sedimen trap dan diberi pelampung untuk menandai lokasi
sampel. Setelah 2 minggu alat sedimen trap di anggkat
dan selanjutnya sampel air pada sedimen trap dimasukkan
kedalam botol dan sampel sedimen dimasukan kedalam
plastik kemudian diberi tanda pada masing-masing titik
dan didinginkan pada lemari pendingin agar kandungan
pada air sampel tidak rusak.
2.5 Prosedur Pengukuran Laboratorium
Pengukuran Total Suspended Solid (TSS) dilakukan
dengn disiapkan gelas dan kertas saring yang di oven pada
suhu 1050C yang telah dilapisi alumunium foil selama 1
jam, kemudian gelas dan kertas saring ditimbang dengan
menggunakan alat neraca analitik, kemudian dicatat hasil
penimbangannya, selanjutnya kertas saring diletakan pada
corong, kemudian corong tersebut diletakan pada gelas,
kemudian air sampel diambil sebanyak 1 liter atau 1000
3 Journal of Marine and Aquatic Sciences

ml kemudian disaring, selanjutnya gelas dan kertas saring


yang terdapat air yang sudah disaring dimasukan ke dalam
oven selama 1 jam dengan dilapisi alumunium foil atau b. Laju Sedimntasi
sampai air dalam gelas dan air pada kertas saring habis,
kemudian gelas dan kertas saring ditimbang secara
bergantian, kemudian dicatat hasil timbangannya.
2.6 Analisa Data
Analisa data TSS dillakukan dengan tiga kali
pengulangan pengukuran agar mendapatkan hasil yang
akurat yang kemudian hasil dari ketiga kali pengukuran
tersebut dirata-ratakan sehingga mendapatkan hasil untuk
dianalisis.
2.7 Pengolahan Data
Pengukuran TSS dilakukan perhitungan dengan

Gambar 3. Grafik TSS di Teluk Benoa


Dimana: Hasil dari penelitian (Gambar 3) didapatkan hasil laju
A: berat kertas saring mula-mula sedimen terbesar pada pengambilan data laju sedimentasi
B: Berat kertas saring setelah penyaringan teerdapat pada titik 6 dengan nilai 0.420891 mg/m2/hari,
V: Volume air sampel (mL) Sedangkan laju sedimentasi terendah yaitu terdapat pada
Pengukuran laju sedimentasi dengan titik 4 dngan nilai 0.0177 mg/m 2/hari. Suplai sedimen
yang terbawa oleh aliran sungai dari hulu sungai dan
sampai terakhir bermuara di teeluk benua tidak semua
sedimen dapat terperangkap pada alat sediment trap.
Besarnya angkutan sedimen yang terperangkap pada
sediment trap ini dipengaruhi oleh faktor hidro
2. Hasil dan Pembahasan oseanografi dan debit dari tiap titik penelitian. Jenis
sedimen yang terperangkap di sedimen trap adalah jenis
a. Total Suspended Solid (TSS) lanau. Adanya pengaruh pasang dan surut juga
mempengaruhi sedimen yang masuk kedalam sedimen
trap. Dimana pada saat pasang aliran debit pada sungai
pun akan semakin besar dan akan membawa banyak
sedimen yang masuk ke dalam sedimen trap, sedangkan
pada saat surut aliran debit sungai menjadi kecil sehingga
menyebabkan sedikitnya sedimen yang masuk ke dalam
sedimen trap.

Kesimpulan
Dari penelitian di atas di dapat disimpulkan laju
sedimentasi yang ada di Teluk Benoa terbesar terdapat
pada titik 6 dengan nilai 0.420891 mg/m2/hari, Sedangkan
terendah terdapat pada titik 4 dngan nilai 0.0177
mg/m2/hari. Total Padatan Tersuspensi (TSS) di Teluk
Gambar 2. Grafik TSS di Teluk Benoa
Benoa tertinggi terdapat pada titik 1 dengan nilai 242.7
mg/l dan terendah pada titik 8 dengan nilai 48.53 mg/l.
Dari hasil penelitian yang ditampilkan pada (Gambar 2)
Hal ini dikarenakan dipengaruhi oleh aliran debit sungai
didapatkan hasil Total Padatan Tersuspensi (TSS) di Teluk
yang bermuara di Teluk Benoa serta dipengaruhi oleh
Benoa setelah dilakukan pengukuran menunjukkan bahwa
pasang surut di Teluk Benoa. Hal ini dapat menyebabkan
TSS berkisar antara 48.53 mg/l sampai 242.7 mg/l dimana
pendangkalan di sekitaran muara Teluk Benoa.
kandungan TSS tertinggi terdapat pada titik 1 di Tanjung
Benoa dengan nilai 242.7 mg/l dan terendah terdapat pada
Ucapan terimakasih
titik 8 di Tengah Perairan Teluk Benoa dengan nilai 48.53
mg/l. Keberadaan padatan tersuspensi masih bisa Penulis menyampaikan terimakasih yang tidak
berdampak positif apabila tidak melebihi toleransi terhingga kepada Tuhan yang telah memberikan nikmat
sebaran suspensi baku mutu kualitas perairan yang dan karunianya sehingga segala kemudahan selalu di
ditetapkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup no 51 berikan. Dan kepada Bapak/ibu dosen selaku pembimbing
tahun 2004, yaitu 20 mg/l, semua titik di Teluk Benoa yang telah banyak membantu dalam berbagai hal kepada
melebihi dari standar baku mutu yang di tetapkan. penulis, serta memberikan motivasi kepada penulis dalam
Semakin tinggi nilai padatan tersuspensi, nilai kekeruhan menyelesaikan penelitian ini yang dilakukan beliau
juga semakin tinggi. dengan penuh kesabaran yang luar biasa.

J. Mar. Aquat. Sci. 1: 17 (2015)


Nama Penulis pertama dkk. 4

Wibisono, M. S. 2005. Pengantar Ilmu Kelautan. Jakarta:


PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Pipkin, B.W.197. Laboratory Exercise in Oceanography.
Daftar Pustaka W.H Freeman and Company. San Fransisco.
Drake, C.L.1978. Oceanography, Halt Rinehart and
Krumbrein, W.C. and Sloss, L.L. 1963. Statigraphy and
Winston, New York
Sedimentation. San Fransisco : W.H. Freeman
and Company.

2015 by the authors; licensee Udayana University, Indonesia. This article is an open access article distributed under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution license (http://creativecommons.org/licenses/by/3.0/).

Anda mungkin juga menyukai