Inventarisasi Dan Identifikasi Sumber Pencemar Air

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI SUMBER PENCEMAR AIR DARI KEGIATAN/USAHA

DI SUNGAI TIMIKA

A. Pendahuluan
Air merupakan segalanya dalam kehidupan, yang fungsinya tidak dapat
digantikan dengan zat atau benda lainnya, sedangkan sungai merupakan sumber air
yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat (Rachmadi, 2001).
Pemerintah sangat memperhatikan keberadaan sungai yang memang memiliki
peranan yang penting bagi kehidupan manusia. Hal ini tertuang dalam Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 82 Tahun 2001 yang meliputi tentang penetapan daya
tampung beban pencemar, inventarisasi sumber pencemar air, penetapan
persyaratan air limbah untuk aplikasi pada tanah, penetapan persyaratan
pembuangan air limbah ke air atau ke sumber air, dan pemantauan faktor lain yang
menyebabkan perubahan mutu air, serta pengawasan penataan,
Dampak pengelolaan lingkungan yang kurang bertanggung jawab dapat
berakibat pada kerusakan sumberdaya air yang ada. Dengan semakin
berkembangnnya dunia industri, baik migas, pertanian, maupun non-migas, maka
semakin meningkat pula tingkat pencemaran di perairan yang disebabkan oleh hasil
buangan industriindustri serta ditambah dengan adanya buangan limbah rumah
tangga yang menambah parah tingkat pencemaran tersebut (Fardiaz, 1992).
Terjadinya peningkatan buangan air limbah serta sampah yang tidak terkendali akan
menyebabkan bertambahnya beban pencemar yang masuk ke sungai, yang pada
gilirannya akan mengakibatkan penurunan kualitas air sungai.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran air sungai perlu dilakukan upaya
pengendalian. Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya pencemaran air sungai
adalah memelihara sungai agar tetap memiliki kemampuan untuk mereduksi dan
membersihkan bahan pencemar yang masuk kedalamnya. Upaya ini diantaranya
berupa dikeluarkannya pengaturan jumlah bahan pencemar yang boleh dibuang ke
sungai (Abdullah, 2006).
Pengaturan jumlah bahan pencemar yang boleh dibuang ke sungai didasarkan
atas kajian ilmiah tentang daya tampung beban pencemaran pada sungai dimaksud.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa bahan pencemar yang dibuang ke sungai
tidak melampaui kemampuan air sungai untuk membersihkan sendiri. Kemampuan
air untuk membersihkan diri secara alamiah dari berbagai kontaminan dan pencemar
dikenal sebagai swa pentahiran atau self purification (Imholf, 1979). Sumber
penghasil air limbah di Kabupaten Timika meliputi sumber institusional yang terdiri
dari kegiatan industri, perhotelan, rumah sakit, usaha kecil dan air limbah domestik.
Sampai sekarang, besaran beban pencemar, jenis sumber pencemar terhadap
perairan yang terdapat di Kabupaten Timika belum terinventarisasi dan
teridentifikasi dengan baik. Untuk menjaga kualitas lingkungan perairan di
Kabupaten Timika, diperlukan inventarisasi serta identifikasi sumbersumber yang
diduga menjadi sumber pencemar perairan Kabupaten Timika. Hal tersebut
dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat tentang sumber-sumber pencemar
yang nantinya diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam menentukan besaran
beban pencemar yang masuk ke perairan sebagai upaya pengontrolan serta
pengendalian pencemaran air di Kabupaten Timika.

B. Maksud dan Tujuan


1. inventarisasi dan identifikasi sumber pencemar air sebagai upaya pengendalian
terhadap pencemaran air di Kabupaten Timika
2. Pengukuran kualitas air limbah cair di rumah sakit, hotel, restoran, MCK+,
industri dan sungai di Kabupaten Timika.
3. Pengukuran beban pencemar di masing masing sumber pencemar serta DTBP
sungai, dalam upaya mengetahui kondisi daya tempung air sungai di Kabupaten
Timika terhadap beban pencemar yang masuk.
4. Menentukan status kualitas air sungai di Kabupaten Timika.

C. Metode Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah Kabupaten Mimika. Berdasarkan posisi
geografisnya Kabupaten Mimika terletak antara 13431-13831 Bujur Timur dan
460-518 Lintang Selatan. Memiliki luas wilayah 19.592 km2 atau 4,75% dari luas
wilayah Provinsi Papua. Kabupaten ini memiliki 18 Distrik / Kecamatan. Kegiatan
yang akan dilakukan adalah identifikasi dan inventarisasi sumber pencemar limbah
air di Kabupaten Timika. Adapun tahap kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai
berikut :
a. Persiapan inventarisasi Persiapan yang dimaksudkan adalah mengenai
pembuatan proposal, pengumpulan data awal dari instansi yang terkait. Dari data
awal tersebut akan digunakan sebagai rujukan dasar dalam melakukan
identifikasi sumber pencemar air dan plotting lokasi baik itu sumber pencemar
air maupun area tangkapan.
b. Rancangan kerangka kerja Pada kegiatan Inventarisasi dan Identifikasi sumber
pencemar di Kabupaten Timika ini di bagi menjadi lima. Adapun bagian tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Klasifikasi sumber pencemar limbah domestik (MCK+ Sanimas) tiga titik
lokasi.
2. Klasifikasi sumber pencemar limbah hotel empat titik lokasi.
3. Klasifikasi sumber pencemar limbah Restoran dua titik lokasi.
4. Klasifikasi sumber pencemar dari limbah kegiatan industry tiga titik lokasi.
5. Klasifikasi sumber pencemar dari limbah kegiatan rumah sakit dua titik
lokasi.
6. Pengukuran kualitas air dan DTBP di Sungai Kabupaten Timika sembilan titik
lokasi.
Pada masing masing bagian diatas, sebelumnya dilakukan pengumpulan data
sekunder demi keakuratan dan ketepatan data yang dihasilkan. Serta dapat
menentukan lokasi pengambilan sampel yang tepat pada saat di lapangan.
D. Verifikasi Lapangan
Verifikasi lapangan dilakukan untuk melakukan cross-check lokasi sumber
bahan pencemar air yang ada pada data skunder dengan data yang terdapat di
lapangan serta mendata sumber bahan pencemar air yang baru atau belum terdata.
Selain itu dilakukan pengumpulan data primer dari sumber pencemar air
yaitu pengukuran kualitas air limbah buangan pada sumber pencemar. Adapun data
primer yang diperlukan untuk tiap tahapan adalah sebagai berikut :
Data primer limbah cair MCK + Sanimas adalah pH, BOD, TSS, Minyak dan Lemak.
Data primer limbah cair hotel adalah pH, BOD, COD, TSS.
Data primer limbah cair restoran yang diperlukan adalah TSS, pH, BOD5, COD,
Minyak dan Lemak.
Data primer limbah cair industri yang diperlukan adalah TSS, pH, BOD5, COD,
Fenol, Minyak dan Lemak.
Data primer limbah cair rumah sakit yang diperlukan adalah Suhu, pH, BOD, COD,
TSS, NH3 bebas, PO4, MPN coliform.
Data primer sungai yang diperlukan adalah TDS, Suhu, DHL, turbidity, Hg, As, Ba,
F, Cd, Cr, Mn, Na, NO3, NO2, NH4, pH, Se, Zn, CN, SO4, H2S, Cu, Pb, MBAS, BOD,
COD, Minyak dan Lemak, PO4, fenol, Cl2, COD, Ni, HCO3, CO2 bebas, DO, Coliform
tinja, total coliform.
E. Penentuan Besar Pencemar
Adapun bahan yang digunakan dalam penentuan besar pencemar adalah contoh air
yang diambil dari sejumlah stasiun yang telah ditentukan. Alat yang digunakan untuk
pengambilan contoh air adalah Water Sampler dengan kapasitas 0,5 liter, botol
sampel, box pembawa sampel, ice pack, pH meter, thermometer, Counductivity
meter, DO meter, secchi disk, GPS, dan kamera.
F. Penyusunan laporan dan hasil inventarisasi

Anda mungkin juga menyukai