Kuesioner Manajemen Neni

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN

MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL ( MPKP )


DI IRNA C PENYAKIT DALAM DIRUANG HCU
RSUP DR. M. DJAMIL PADANG
TAHUN 2009

A. DATA UMUM
1. Nomor Responden :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Pendidikan Terakhir :
5. Golongan :
6. Lama Dinas
Di Rumah Sakit :
Di bangsal jantung :
Petunjuk Pengisian :
Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Anda anggap paling
benar.
Mohon diisi sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.
I. STRUKTUR
A. Penerapan Jumlah Tenaga Keperawatan
1. Menurut anda, apa itu MPKP (Model Praktek Keperawatan
Profesional) ?
a. Pemberian ASKEP yang ditekankan pada penyelesaian tugas
dan prosedur.
b. Suatu sistem yang memungkinkan perawat professional
mengatur pemberian ASKEP termasuk lingkungan yang dapat
menopang pemberian asuhan tersebut.
c. Metode pemberian ASKEP dimana seorang perawat
professional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan melalui upaya kooperatif dan
kolaboratif.
2. Menurut anda, penetapan jumlah tenaga keperawatan yang sesuai
dengan MPKP didasarkan pada ?
a. Jumlah klien
b. Jumlah klien dan derajat ketergantungan
c. Jumlah klien dan ruang rawat.
3. Ada berapa derajat ketergantungan yang anda ketahui sesuai
dengan MPKP.?
a. (Minimal, Parsial dan Total Care)
b. (Minimal, Parsial, Total Care, Intensif Care)
c. (Semi Intensif dan Intensif Care)
4. Menurut anda klien yang membutuhkan observasi TTV setiap 4
jam (makan, minum, kebersihan diri dibantu) menggunakan kateter
dan infus dalam perawatan.?
a. Intensif Care
b. Parsial Care
c. Total Care
5. Menurut Anda dengan derajat ketergantungan, Total Care dalam 24
jam membutuhkan waktu perawatan berapa lama?
a. 1 2 jam
b. 3 4 jam
c. 5 6 jam

B. Jenis tenaga Dalam MPKP (Model Praktik Keperawatan Profesional)


1. Menurut anda jenis tenaga dalam MPKP (Model Praktik
Keperawatan Profesional) terdiri dari ?
a. KARU dan Perawat Pelaksana
b. KARU, KATIM dan Perawat Pelaksana
c. KARU, Clinical Manager, KATIM dan Perawat Pelaksana.
2. Pada MPKP (Metode Praktik Keperawatan Profesional) metode
pemberian asuhan keperawatan yang digunakan adalah ?
a. Metode TIM
b. Metode Modifikasi Keperawatan Primer
c. Metode Kasus

C. Penetapan Standar Rencana Asuhan Keperawatan


1. Apakah ada standar rencana keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan pada pasien pada bangsal jantung ini?
a. ada
b. tidak ada
2. Standar rencana keperawatan MPKP (Model Praktik Keperawatan
Profesional) berdasarkan diagnosis medis, dianalisis dan ditetapkan
sesuai pengkajian. Menurut anda siapa yang menetapkan ?
a. KARU c. Perawat Pelaksana
b. KATIM
3. Menurut Anda dalam MPKP berapa minimal diagnosis
keperawatan yang dapat ditegakkan dalam 24 jam pertama?
a. 1 b. 2 c. 3
4. Relevansi rencana keperawatan dengan kondisi klien dievaluasi
setiap hari. Menurut anda siapa yang ingin melakukannya ?
a. Perawat Pelaksana c. KARU
b. KATIM
5. Menurut anda siapa yang membuat catatan perkembangan?
a. Perawat Pelaksana c. Perawat Pelaksana
b. KATIM
6. Menurut anda siapa yang menandatangani format pengkajian
keperawatan?
a. KARU c. Perawat Pelaksana
b. KATIM
D. Proses Pemberian Asuhan Keperawatan
1. Apa saja metode dalam pemberian asuhan keperawatan yang Anda
ketahui?
a. Metode fungsional dan Metode TIM
b. Metode Kasus, Metode Tim dan Metode Fungsional
c. Metode Kasus, Metode Fungsional, Metode Tim dan Metode
Keperawatan Primer.
2. Salah satu metode pemberian asuhan keperawatan adalah seorang
perawat profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan
dalam memberikan asuhan keperawatan pada sekelompok klien
melalui upaya kooperatif dan kolaboratif. Menurut Anda termasuk
dalam metode apakah itu?
a. Metode Tim
b. Metode Fungsional
c. Metode Keperawatan Primer
3. Metode pemberian asuhan keperawatan, dimana terdapat hubungan
yang dekat dan berkesinambungan antara klien dan seorang
perawat tertentu yang bertanggung jawab dalam perencanaan,
pemberian dan koordinasi asuhan keperawatan kllien, selama klien
dirawat, merupakan metode?
a. Metode TIM
b. Metode Keperawatan Primer
c. Metode Kasus
4. Apakah perlu diadakan pertemuan (konfrens) yang melibatkan
semua perawat sebelum dan setelah dinas?
a. perlu
b. tidak perlu
5. Saat konferens hal-hal yang dibicarakan adalah
a. penetapan klien kelolaan beserta renpra yang akan dijalankan
bagi masing-masing perawat pelaksana
b. perawat pelaksana memaparkan kondisi klien secara detail
c. kepala ruangan membagi klien kelolaan untuk masing-masing
perawat pelaksana
6. Apakah perlu dilaksanakan ronde keperawatan di ruang HCU ini?
a. perlu
b. tidak perlu
7. Ketentuan ronde adalah, kecuali:
a. Perawat pelaksana memaparkan kondisi klien dan tindakan
yang telah dilakukan.
b. Kepala ruangan menentukan 2-3 pasien yang akan dirondekan
c. Ronde dilakukan lebih kurang 1 jam
E. Nilai-nilai Profesional dalam Praktek Keperawatan
1. Nilai profesional dari seorang perawat dimana perawat diharapkan
untuk melindungi hak klien dalam mendapatkan layanan bermutu
(pembela klien) didasarkan pada prinsip:
a. Beneficence (melakukan yang terbaik untuk klien)
b. Nonmaleficence (tidak merugikan klien)
c. Beneficence & Nonmaleficence
2. Menurut anda, apa saja yang termasuk nilai profesional dalam
praktek keperawatan?
a. Komitmen yang tinggi untuk melayani klien
b. Penghargaan atas harkat dan martabat klien sebagai manusia
c. Komitmen terhadap pendidikan dan otonomi
d. Semua benar
3. Sense of Caring merupakan landasan pemberian layanan yang
mengandung arti :
a. Memberikan perhatian yang penuh dengan ketulusan dan tanpa
paksaan.
b. Bertanggung jawab pada semua layanan yang diberikan.
c. Adanya perhatian, tanggung jawab terhadap layanan yang
diberikan, yang dilakukan dengan kerelaan, ketulusan serta
tanpa paksaan demi kesejahteraan manusia.
4. Perawat perlu asertif dalam meningkatkan kemampuannya untuk
berfungsi secara independent dalam mengatur pemberian askep hal
ini merupakan salah satu nilai profesional dalam praktek
keperawatan:
a. Komitmen yang tinggi untuk melayani
b. Penghargaan atas harkat dan martabat klien sebagai manusia
c. Otonomi
5. Kode etik merupakan prinsip etika yang disepakati oleh :
a. Anggota Profesi Keperawatan
b. PPNI
c. Musyawarah Nasional PPNI
KUESIONER TIMBANG TERIMA UNTUK PERAWAT

I. PENGETAHUAN

1. Menurut anda apa itu timbang terima :

a. Penjelasan dari Karu ke Katim

b. Penjelasan dari Karu ke perawat pelaksana

c. Penjelasan dari Katun ke Katim

2. Menurut Saudara apa saja yang harus dilaporkan?

a. Jumlah pasien, identitas, diagnosa medis, keluhan, masalah, intervensi

keperawatan dan obat

b. Identitas, diagnosa medis, masalah, data, intervensi keperawatan

c. Jumlah pasien, identitas, diagnosa medis data (keluhan), masalah

keperawatan, intervensi, intervensi kolaboratif, rencana umum dan

persiapan yang perlu dilakukan.

3. Menurut Saudara kapan saja timbang terima dilakukan:

a. Pergantian Shift malam dengan pagi

b. Pergantian Shift malam dengan pagi, shift pagi dengan sore

c. Setiap pergantian shift

4. Apakah perlu perawat memperkenalkan diri kepada pasien saat timbang

terima :

a. Perlu

b. Tidak Perlu

c. Sesuai kondisi
5. Manfaat timbang terima bagi perawat adalah, kecuali :

a. Menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat

b. Menjalin hubungan baik antara perawat dengan pasien

c. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasiennya yang

berkesinambungan

6. Manfaat timbang terima bagi klien adalah :

a. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat

b. Klien dapat mengetahui obat dan tindakan yang akan diberikan

c. Klien dapat menyampaikan maslah secara langsung bila ada yang

belum terungkap

7. Apa tujuannya dilaksankan timbang terima :

a. Mengkomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan informasi

yang penting

b. Mengkomunikasikan tugas dinas malam ke dinas pagi

c. Mengkomunikasikan hal-hal yang dirasa perlu

II. SIKAP

No. Pernyataan Setuju Tidak Setuju


1. Timbang terima dilakukan setiap

pergantian shift
2. Timbang terima perlu untuk

perawat
3. Timbang terima tidak perlu

melibatkan perawat pelaksana


4. Tidak berkomunikasi dengan

pasien saat timbang terima


5. Timbang terima dilakukan oleh
katim saja
6. Perawat tidak menanggapi

keluhan pasien saat timbang

terima

III. TINDAKAN

No. Kesiapan Timbang Terima Dilakukan Tidak Dilakukan


1. Timbang terima dilakukan oleh

katim
2. Saat timbang terima
disampaikan hal-hal berikut :

Jumlah pasien

Identitas pasien

Dx medis

Keluhan subjektif, objektif

Masalah keperawatan yang

masih muncul

Intervensi keperawatan yang

sudah dan belum

dilaksanakan (secara umum).

Intervens kolaboratif dan

defenden

Rencana umum dan

persiapan yang perlu

dilakukan (persiapan op,

pemeriksaan penumpang,

dll).
3. Timbang terima dilakukan setiap

pengambilan shift
4. Saat timbang terima perawat

memperkenalkan diri pada

pasien
5. Saat timbang terima Katim

menanyakan kebutuhan dasar


pasien
6. Saat timbang terima Katim

memberi umpan balik terhadap

kebutuhan dasar pasien, keluhan

yang disampaikan pasien


7. Karu, Katim dan perawat

pelaksana lainnya berkumpul di

nurse station. Mendiskusikan

permasalahan pasien dan

pemecahannya
8. Timbang terima di

dokumentasikan dan

ditandatangani oleh Katim saat

itu dan Katim berikutnya dan

diketahui oleh Karu

Anda mungkin juga menyukai