Sop

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 27

PENANGANAN KECELAKAAN KERJA

DI LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 dari 1

RSAU dr. M. SALAMUN


Jl. Ciumbuleuit No.203
BANDUNG
Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Didik Kestito,SpBU


KolonelKes NRP 512677
PENGERTIAN Suatu tata cara penanganan bila terjadi kecelakaan fisik,
kimia ataupun biologis di Laboratorium.
TUJUAN Untuk mengantisipasi kecelakaan yang terjadi di
laboratorium.
KEBIJAKAN Laboratorium harus mempunyai tata cara dan sarana untuk
menangani kecelakaan kerja yang mungkin terjadi.
PROSEDUR FISIK :
1. Bila terkena jarum, keluarkan darahnya, lukanya diberi
Betadine dan tansoplas.
2. Bila terkena pecahan kaca tabung, diatasi seperti diatas
bila lukanya besar dan perlu dijahit dikirim ke IGD.

KIMIA :
1. Bila terkena api pada kulit, langsung dimasukan ke air
dingin atau es.
2. Bila kulit terkena asam/basa pekat, segera disiram/diguyur
air mengalir.
3. Bila tertelan asam/basa pekat, segera diminumkan susu
kental sebanyak-banyaknya dan selanjutnya dikirim ke
IGD.

BIOLOGIS :
1. Bila terkena tumpahan spesimen, langsung dicuci
bersih dan bilas dengan larutan klorin 0.5 % lalu beri
alkohol.
UNIT TERKAIT 1. Kakesprev.
2. IGD.
PEMELIHARAAN KESEHATAN TENAGA
LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 dari 1

RSAU dr. M. SALAMUN


Jl. Ciumbuleuit No.203
BANDUNG
Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Didik Kestito,SpBU


KolonelKes NRP 512677
PENGERTIAN Yang dimaksud pemeliharaan kesehatan tenaga laboratorium
adalah pemeriksaan berkala Staf. Laboratorium meliputi
pemeriksaan laboratorium ( Hb, L, BSE, Hitung jenis, gula
puasa dan 2 jam PP, Ureum, Kreatinin, SGOT, SGPT, HbsAg,
Asam Urat, Urine ).
TUJUAN Untuk deteksi dari penyakit akibat / efek infeksi nosokomial
petugas laboratorium.
KEBIJAKAN Klinik Patologi harus mempunyai kebijakan pemeliharaan
kesehatan dan immunisasi bagi staf laboratorium secara
berkala.
PROSEDUR 1. Setiap petugas dilakukan pemeriksaan Laboratorium
setiap setahun sekali.
2. Bila ada keluhan, setiap petugas laboratoriurn diperiksa
fisik oleh Dokter di Poliklinik, dan bila dperlukan
dilakukan pemeriksaan lain seperti pemeriksaan rontgen.
EKG dan lain-lain.
3. Immunisasi Hepatitis, dilaksanakan sesuai dengan
keadaan keuangan Rumah Sakit dengan interval waktu 5
tahun sekali.
UNIT TERKAIT 1. Klinik Radiologi
2. Poliklinik / Unit Rawat Jalan.
3. Sie PPM.
PENCUCIAN PENUNJANG LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 dari 1

RSAU dr. M. SALAMUN


Jl. Ciumbuleuit No.203
BANDUNG
Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Didik Kestito,SpBU


KolonelKes NRP 512677
PENGERTIAN Yang dimaksud dengan alat penunjang laboratorium adalah
tabung reaksi, tabung centrifuge, tabung westergreen, tips
kuning, tip biru, wadah urine dan objek glass.
TUJUAN 1. Untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial.
2. Untuk menjaga kebersihan dan keselamatan kerja.
KEBIJAKAN Menciptakan suasana kerja yang optimal aman dan nyaman.
PROSEDUR 1. Petugas dengan memakai sarung tangan, penutup kepala
dan masker menyiapkan air yang berisi ekstran.
2. Alat-alat yang akan dicuci, direndam dengan larutan
ekstran lalu disikat dan dibilas dengan air kran.
3. Kemudian petugas mengeringkan alat-alat tersebut di
dalam oven dengan suhu 80 C selama 2 jam.
4. Kemudian alat-alat tersebut disimpan pada rak khusus.
UNIT TERKAIT Kakesprev.
KEBERSIHAN RUANGAN DAN PERALATAN
LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 dari 1

RSAU dr. M. SALAMUN


Jl. Ciumbuleuit No.203
BANDUNG
Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Didik Kestito,SpBU


KolonelKes NRP 512677
PENGERTIAN Yang dimaksud dengan kebersihan ruangan Laboratoriurn
meliputi, atap, jendela, lantai, dinding, meja dan peralatan
yang ada di ruangan laboratorium.
TUJUAN Untuk menjaga kebersihan dan suasana kerja aman, nyaman
dan bersih.
KEBIJAKAN Menciptakan suasana kerja yang optimal aman dan nyaman.
PROSEDUR 1. Petugas dengan memakai masker membersihkan lantai
setiap hari.
2. Petugas membersihkan ruangan sebelum dan sesudah
kegiatan pemeriksaan laboratorium.
3. Petugas membersihkan ruangan dan peralatan yang ada di
laboratorium
4. Setelah membersihkan ruangan, petugas menutup jendela,
mematikan lampu, menutup kran air, mengunci pintu-
pintu laboratorium, memeriksa dan mematikan alat yang
sudah tidak diperlukan.
UNIT TERKAIT 1. K 3.
2. Haralkes.
KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 dari 4

RSAU dr. M. SALAMUN


Jl. Ciumbuleuit No.203
BANDUNG
Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Didik Kestito,SpBU


KolonelKes NRP 512677
PENGERTIAN Kemanan kerja adalah tata ruang dan fasilitas serta peralatan
kerja yang digunakan untuk keamanan bagi tenaga kerja
laboratorium mangacu kepada keamanan laboratorium
mikrobiologi, biomedis dan pedoman lain yang berlaku.
TUJUAN Untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja
mencegah kecelakaan dan memberikan perlindungan
keselamatan kerja bagi pekerja di laboratorium.
KEBIJAKAN Laboratorium harus mempunyai ruangan, fasilitas
laboratorium, dan peralatan laboratorium untuk keamanan
bagi tenaga laboratorium.
PROSEDUR K3 YANG BERSIFAT UMUM :
1. Jaga kebersihan laboratorium setiap saat, bersihkan
dengan desinfekkan.
2. Jangan memperbaiki peralatan listrik bila tidak
mengetahui tentang kelistrikan.
3. Setiap petugas hanya boleh mengoperasikan peralatan
listrik yang mereka kuasai dan menjadi kewenangannya.
4. Gunakan alat pelindung.
5. Laporkan segera bila peralatan rusak.
6. Laporkan bila ada kecelakaan.
7. Tidak menyimpan makanan dan minuman dalam lemari es
bersama dengan spesimen dan atau reagen.
8. Tidak makan, minum dan morokok dalam ruangan.

K3 YANG BERKAITAN DENGAN PENCEGAHAN


DAN PEGENDALIAN KEBAKARAN :
1. Pelajari dan kenali sifat-sifat dan semua larutan yang
mudah menguap dan terbakar.
2. Beri label semua bahan yang mudah terbakar, simpan di
tempat tidak panas serta bebas dari percikan api.
3. Letakkan tabung pemadam kebakaran ditempat yang
mudah dicapai dan mudah dilihat.
KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2 dari 4

RSAU dr. M. SALAMUN


Jl. Ciumbuleuit No.203
BANDUNG
Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Didik Kestito,SpBU


KolonelKes NRP 512677
PROSEDUR 4. Penggunaan cairan yang mudah terbakar harus dibatasi
seminimal mungkin, sesuai dengan kebutuhan. Bila
dilakukan pembuangan, bahan tersebut harus dialirkan,
bersama-sama dengan air dingin untuk menghindari
kebakaran.
5. Ketika menutup laboratorium, periksa secermat mungkin
untuk menjamin tidak ada lagi peralatan lain yang tidak
diperlukan masih terpasang.
6. Yakinlah semua aliran listrik, api dan gas telah
dipadamkan bila meninggalkan laboratorium.
7. Beritahukan kepada penjaga atau orang lain yang
ditinggal di gedung tentang cara-cara dan tindakan yang
dapat mereka lakukan dalam keadaan darurat.

K3 BERKAITAN DENGAN PERALATAN


-PERALATAN LISTRIK :
1. Gunakan kabel listrik sedikit mungkin dan sependek
mungkin bila kabel pada waktu dipakai terasa panas,
jangan diteruskan.
2. Peralatan listrik harus dipelihara dengan baik.
3. Bila mengganti sekring atau mencabut stekar dari stop
kontak, tangan dan kaki harus kering dan berdiri dengan-
memakai alas kaki karet atau plastik kering.
4. Bila sikring putus berarti pemakaian listrik berlebihan
atau terjadi hubungan pendek, matikan peralatan yang
diduga menjadi penyebab dan gantilah dengan sekring
baru yang mempunyai kekuatan arus sama besar.
5. Beri tanda yang jelas stop kontak 110 V atau 220 V.
KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 dari 4

RSAU dr. M. SALAMUN


Jl. Ciumbuleuit No.203
BANDUNG
Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Didik Kestito,SpBU
KolonelKes NRP 512677
PROSEDUR K3 YANG BERKAITAN DENGAN BAHAN KIMIA :
a. Pemberian Label :
1. Beri label pada semua bahan kimia yang mencakup
sekurang-kurangnya nama dan konsentrasi bahan
kimia, tanggal penerimaan dan pembuatannya serta
batas pemakaiannya dan kadaluarsa.
2. Keterangan lain misalnya sifat mudah terbakar atau
bahaya lain yang dapat timbul, agar penanganan
bahan kimia tersebut dilakukan dengan benar.
3. Label harus bertahan lama, gunakan alat tulis atau
tinta yang tidak larut dalam air.
b. Penyimpanan bahan kimia :
1. Ruang penyimpanan tidak boleh gelap.
2. Bahan kimia diletakan dalam lemari atau rak dengan
susunan rapi dan teratur.
3. Bahan kimia yang bersifat korosif harus diletakan di
tempat yang rendah.
4. Wadah besar harus diletakan dekat lantai.
c. Cara memipet :
Jangan memipet bahan kimia dengan mulut gunakan karet
penghisap.
d. Pembuangan bahan kimia :
Sampah laboratorium yang mudah terbakar dan mudah
menguap dikumpulkan dalam kaleng yang aman dan
jangan dibuang kedalam pipa saluran umum.
e. Gunakan alat pelindung seperti sarung tangan dan jas
laboratorium.
K3 YANG BERKAITAN DENGAN
MIKROORGANISME :
1. Anggap semua spesimen mengandung bahan infeksi.
2. Sering mencuci tangan, hindari kebiasaan memasukkan
tangan ke dalam mulut, hidung, mata, cuci tangan
sebelum meninggalkan ruangan.
KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
4 dari 4

RSAU dr. M. SALAMUN


Jl. Ciumbuleuit No.203
BANDUNG
Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Didik Kestito,SpBU


KolonelKes NRP 512677
PROSEDUR K3 YANG BERKAITAN DENGAN KESELAMATAN
KERJA :
1. Immunisasi hepatitis cek up rutin.
2. Penggunaan alat pelindung ( sarung tangan tangan, jas
laboratorium, masker).
3. Lakukan cuci tangan,
a. Saat akan mulai kerja ( baru tiba dari kantor).
b. Saat akan memeriksa pasien / bahan
c. Saat akan memakai sarung tangan untuk melakukan
suatu tindakan.
d. Saat akan memakai peralatan.
e. Saat akan melakukan pengambilan darah.
f. Saat memeriksa pasien / bahan.
g. Saat hendak pulang ke rumah.
h. Saat memegang alat-alat bekas pakai dan bahan-bahan
lain yang terkontaminasi.
i. Setelah menyentuh membran mukosa, darah atau
cairan tubuh.
j. Setelah membuka sarung tangan.
k. Setelah dari toilet / kamar kecil.
l. Setelah bersin / batuk.
UNIT TERKAIT UGD
Ka Taud.
Haralkes.
Kakesprev.
EVALUASI SARANA KEAMANAN KERJA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 dari 1

RSAU dr. M. SALAMUN


Jl. Ciumbuleuit No.203
BANDUNG
Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Didik Kestito,SpBU


KolonelKes NRP 512677
PENGERTIAN
Memberikan kemudahan kepada petugas untuk mengetahui
sarana keamanan kerja.

TUJUAN
Sebagai acuan untuk menggunakan sarana keamanan kerja.

1. Karumkit menetapkan kebijakan/prosedur yang disusun


KEBIJAKAN oleh pokja laboratorium.
2. Seluruh petugas laboratorium harus melaksanakan
prosedur yang telah ditetapkan.

1. Mengumpulkan data tentang sarana keamanan kerja di


laboratorium.
PROSEDUR
2. Menganalisa data
3. melakukan evaluasi data-data yang didapat.

UNIT TERKAIT Seluruh unit yang ada di laboratorium


PEMBUANGAN LIMBAH
KHUSUS CAIR LABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 1
RSAU dr. M. SALAMUN
Jl. Ciumbuleuit No.203
BANDUNG
Ditetapkan oleh,
Tanggal terbit Kepala RSAU dr. M. Salamun,

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Didik Kestito,SpBU


KolonelKes NRP 512677
Limbah cair laboratorium adalah limbah yang berasal dari
PENGERTIAN sisa pelarut organik,sisa spesimen (urine, darah dan cairan
tubuh), dan air bekas pencucian alat.

1. Untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial.


TUJUAN
2. Untuk menjaga kebersihan dan keselamatan kerja.

KEBIJAKAN Menciptakan suasana kerja yang optimal aman dan nyaman.

1. Petugas dengan memakai sarung tangan dan masker,


mengumpulkan limbah cair tesebut pada tempat khusus.
2. Kemudian tempat khusus tersebut diberi larutan 0,5 %
klorin direndam selama 10 menit.
3. Kemudian cairannya dibuang ke septic tank melalui
PROSEDUR
wastafel lalu diberi larutan klorin 0.5 % disiram dengan
air.
3. Lalu tempat penampung limbah diambil dan direndam
dengan ekstran untuk selanjutnya di cuci sesuai dengan
SOP pencucian alat.

UNIT TERKAIT Kesprev.


PEMBUANGAN LIMBAH KHUSUS
PADAT LABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 1
RSAU dr. M. SALAMUN
Jl. Ciumbuleuit No.203
BANDUNG
Ditetapkan oleh,
Tanggal terbit Kepala RSAU dr. M. Salamun,

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Didik Kestito,SpBU


KolonelKes NRP 512677
Limbah padat laboratorium yaitu limbah yang berasal dari
bekas reagen, alat suntik, kapas, bekuan darah,jaringan PA,
PENGERTIAN
wadah jaringan PA, sarung tangan dan semua spesimen
(feses, sputum).

1. Untuk mencegah terjadinya infeksi Nosokomial.


TUJUAN
2. Untuk menjaga kebersihan dan keselamatan kerja.

KEBIJAKAN Menciptakan suasana kerja yang optimal aman dan nyaman.

1. Petugas dengan menggunakan sarung tangan dan masker


menampung limbah padat pada ternpat sampah khusus
yang dilapisi oleh plastik hitam.
2. Bekuan darah dimasukan pada tempat khusus lalu di beri
PROSEDUR larutan klorin 0,5 % dan ditutup rapat.
3. Khusus jarum suntik dibuang pada tempat khusus yang
disediakan.
4. Petugas dengan rnemakai sarung tangan membawa limbah
padat tersebut ke tempat pembakaran.

1 Unit Haralkes.
UNIT TERKAIT
2 Ka Kesprev.
PEMBUANGAN LIMBAH UMUM LABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 1

RSAU dr. M. SALAMUN


Jl. Ciumbuleuit No.203
BANDUNG
Ditetapkan oleh,
Tanggal terbit Kepala RSAU dr. M. Salamun,

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Didik Kestito,SpBU


KolonelKes NRP 512677
Yang dimaksud dengan limbah umum laboratorium adalah
limbah sampah domestik umum yang berasal dari sampah
PENGERTIAN
umum di laboratorium, misalnya plastik, kertas, tissue dan
lain-lain.

1. Untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial.


TUJUAN
2. Untuk mencegah kebersihan dan keselamatan kerja.

KEBIJAKAN Menciptakan suasana kerja yang optimal , aman dan nyaman.

1. Petugas menampung limbah pada tempat sampah khusus


yang dilapisi oleh plastik berwarna putih.
2. Kemudian kantung plastik yang berisi limbah umum
PROSEDUR tersebut diikat setiap 2 kali sehari.
3. Petugas memakai sarung tangan dan masker membawa
limbah umum tersebut ke tempat pembakaran
(incenerator) untuk dibakar.

1. Kesprev.
UNIT TERKAIT
2. Unit Haralkes.
PENGELOLAAN SAMPAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 3
Ditetapkan oleh,
Tanggal terbit Kepala RSAU dr. M. Salamun,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Didik Kestito,SpBU
KolonelKes NRP 512677
Suatu proses mulai dari pengumpulan di unit kerja lalu
PENGERTIAN pengangkutan dari unit kerja ke TPA. Pemilahan sampah
medis dan non-medis.

TUJUAN Sebagai pedoman dan tata cara pembuangan sampah

KEBIJAKAN Menciptakan suasana kerja yang optimal , aman dan nyaman.


PROSEDUR 1. Disediakan dua jenis tempat
sampah dilapisi kantung plastik.
- Kuning : untuk sampah medis
- Hitam : untuk sampah non-medis.
2. Setelah penuh kemudian
kantung plastik yang berisi sampah tersebut diikat setiap 2
kali sehari.
3. Petugas memakai sarung
tangan dan masker membawa sampah sampah tersebut ke
TPA
4. Proses pengangkutan sampah
dilakukan oleh tenaga sanitasi dengan kualifikasi SMP
ditambah latihan khusus.
5. Pengawas pengelolaan sampah
dilakukan oleh tenaga sanitasi dengan kualifikasi D1
ditambah latihan khusus.
6. Metode pembuangan :
a. Perlakuan sebelum
dibuang.
- Autoclaving
Sering digunakan untuk perlakuan limbah infeksius.
Limbah dipanasi dengan uap dibawah tekanan.
Autoclave yang digunakan secara rutin, di uji minimal
setahun sekali untuk menjamin hasil optimal.
- Desinfeksi dengan bahan kimia
Digunakan setelah mengepel lantai atau membasuh
tumpahan dan mencuci kendaraan limbah.
b. Tempat Pengumpul Sementara
Konstruksi tempat pengumpul sampah sementara bisa
dari dinding semen atau kontainer logam dengan syarat

PENGELOLAAN SAMPAH

RSAU dr. M. SALAMUN


Jl. Ciumbuleuit No.203
BANDUNG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2 dari 3
Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Didik Kestito,SpBU
KolonelKes NRP 512677
PROSEDUR kedap air, mudah dibersihkan, dan berpenutup rapat.
Ukuran hendaknya tidak terlalu besar hingga mudah
dikosongkan, apabila jumlah sampah yang ditampung
cukup banyak, perlu menambah jumlah kontainer.
c. Pembuangan dan Pemusnahan sampah
- Pembuangan dan pemusnahan sampah medis dan non-
medis secara terpisah. Pemisahan ini dimungkinkan
bila Dinas Kebersihan dapat diandalkan sehingga
beban rumah sakit tinggal memusnahkan sampah
medis.
- Pembuangan dan pemusnahan sampah medis dan non-
medis dijadikan satu. Dengan demikian rumah sakit
harus menyediakan sarana yang memadai sebagai
berikut :
Pengangkutan ke tempat pembuangan
Alat angkut hendaknya dirancang sedemikian
sehingga efisien dapat diisi tanpa tumpah, dan
tertutup rapat sehingga tidak terlihat dan tidak
tercecer selama pengangkutan. Dasar bak harus
kedap air sehingga tidak terjadi tetesan.
Incinerator
Ukuran, desain disesuaikan dengan peraturan
pengendalian pencemaran udara. Kesesuaian
penempatan lokasi yang berkaitan dengan jalur
pengangkutan sampah dan jalur pembuangan abu,
dan sarana gedung untuk melindungi dari bahaya
kebakaran.
7. Evaluasi Pengelolaan Sampah
Evaluasi perlu dilakukan untuk mengetahui keberhasilan
pengelolaan sampah dan perlu dilakukan secara berkala.
Berbagai indikator yang dapat digunakan antara lain :
a. Akumulasi sampah
yang tidak terangkut atau terolah

PENGELOLAAN SAMPAH

RSAU dr. M. SALAMUN


Jl. Ciumbuleuit No.203
BANDUNG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 dari 3
Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Didik Kestito,SpBU


KolonelKes NRP 512677
PROSEDUR b. Pengukuran tingkat
kepadatan lalat (indeks lalat)
c. Ada tidaknya keluhan,
baik dari masyarakat yang tinggal disekitar,
pengunjung, pasien dan petugas rumah sakit.
1. Kesprev.
UNIT TERKAIT
2. Unit Haralkes.
PENERIMAAN SAMPEL DARI RUANGAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 dari 4

RSAU dr. M. SALAMUN


Jl. Ciumbuleuit No.203
BANDUNG
Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Didik Kestito,SpBU


KolonelKes NRP 512677
PENGERTIAN Prosedur atau tata cara pengiriman sampel dari ruangan rawat
inap
TUJUAN Pemantapan untuk pre analisa agar produk yang dihasilkan
berupa hasil laboratorium memiliki kualitas yang baik.
KEBIJAKAN Laboratorium harus mempunyai tata cara dan sarana untuk
pengiriman sampel dari ruangan.
PROSEDUR 1. Persyaratan umum spesimen yang bisa diterima
laboratorium
a. Di wadah spesimen harus mencantumkan nama,
umur, dan ruangan dimana pasien tersebut
dirawat.
b. Pada blangko permintaaan harus ditulis nama,
umur, jenis kelamin, status / pangkat (bagi
anggota/ keluarga anggota), nama dokter yang
meminta serta tanda tangannya, serta ruangan
dimana pasien tersebut dirawat, serta nomor
rekam medis
c. Tanda centang pada blangko permintaaan harus
jelas
d. Jenis spesimen harus sesuai dengan blangko
permintaan

PENERIMAAN SAMPEL DARI RUANGAN


No. Dokumen No. Revisi Halaman
2 dari 4

RSAU dr. M. SALAMUN


Jl. Ciumbuleuit No.203
BANDUNG
Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Didik Kestito,SpBU
KolonelKes NRP 512677
PROSEDUR 2. Persyaratan khusus jenis spesimen yang dikerjakan
no Nama pemeriksaan Sampel
1. Hematologi :
-Hb, jumlah Eritrosit, jumlah
Leukosit, HCT, jumlah 2, 0 ml darah vena +
trombosit, diffcount EDTA
- golongan darah
- jumlah retikulosit
- Jumlah eosinofil
- Hapusan darah tepi
- LED
2. Faal Hemostasis :
- PT Disesuaikan tanda
- APT pada tabung FH
- INR & FIBRINOGEN yang berisi Na citrat
No Nama Pemeriksaan Sampel
3. Urinalisa :
- metode stick 3 parameter / 10 - urine fresh 50 ml
parameter
- sedimen urine - urine fresh 50 ml
- test kehamilan - urine fresh 30 ml
- urine esbach - urine fresh 50 ml
- urine narkoba - urine fresh 50 ml
- kreatinin urine - urine 24 jam 10 ml
4. Kimia Klinik :
-BSN, TP, albumin, globulin, - darah vena 3 5 ml
bili total, direk bili, indirek
bili, ALP, GGT, SGOT, SGPT,
BUN, Kreatinin, Cholesterol,
LDL, HDL, TG, UA
- Na, K, Cl, Ca, P - darah vena 2- 3 ml
- Analisa Gas darah - darah arteri +
heparin 2 ml
PENERIMAAN SAMPEL DARI RUANGAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 dari 4

RSAU dr. M. SALAMUN


Jl. Ciumbuleuit No.203
BANDUNG
Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Didik Kestito,SpBU
KolonelKes NRP 512677
PROSEDUR 5. Immunologi :
- Widal, RF, ICT TB, - darah vena 3 5 ml
troponin, ICT malaria,
PSA total, Igm salmonella,
Igm Igg dengue, anti
HCV, anti HIV, Hbs Ag
Hbs Ab (titer/ rapid),
VDRL, AFP, CEA, T3,
T4, TSH, Igm anti HAV,
VDRL, TPHA, - 10 ml urine fresh
Toxoplasma total,ASTO, - 3 ml darah EDTA K3
CRP - 2 ml darah EDTA
- Mikro albumin urine
- CD4
- Hb 1 C
6. Mikrobiologi :
- kultur sputum - sputum di wadah steril
- Kultur urine - urine di wadah steril
- Kultur darah - 5-10ml darah dlam
media transport
- usap hidung/ tenggorok - usap hidung/
- swab vagina tenggorok
- sekret vagina pada
- Analisa sperma obyek glass
- sputum BTA - sperma fresh
- Kultur pus - sputum
- feses lengkap, benzidine - pus dalam wadah steril
tes - 20 mg 35 mg feses

7. Analisa cairan pleura


- Jumlah sel - cairan pleura 5 10 ml
- Protein
- Glukosa
- Rivalta

PENERIMAAN SAMPEL DARI RUANGAN


No. Dokumen No. Revisi Halaman
4 dari 4

RSAU dr. M. SALAMUN


Jl. Ciumbuleuit No.203
BANDUNG
STANDAR Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
PROSEDUR Kepala RSAU dr. M. Salamun,
OPERASIONAL
dr. Didik Kestito,SpBU
KolonelKes NRP 512677
PROSEDUR 8. Analisa cairan Liquor
- Jumlah sel - cairan liquor 5 10 ml
- Protein
- Glukosa
- Nonne Pandy
UNIT TERKAIT 1. Bagian
keperawatan

ALUR PENERIMAAN ANGGOTA BARU DI


LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 dari 2

RSAU dr. M. SALAMUN


Jl. Ciumbuleuit No.203
BANDUNG
STANDAR Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
PROSEDUR Kepala RSAU dr. M. Salamun,
OPERASIONAL
dr. Didik Kestito,SpBU
KolonelKes NRP 512677
TUJUAN 1. Anggota baru mengetahui dan memahami alur
pemeriksaan, administrasi dan jenis pemeriksaan yang
ada di laboratorium,
2. Memberi penyegaran kepada anggota yang baru tentang
Iingkungan laboratorium yang mereka hadapi.
3. Memberi penjelasan kepada anggota baru tentang cara
kerja di laboratorium sehingga mereka lebih terampil
ketika selesai menjalani masa orientasi.
KEBIJAKAN 1. Semua anggota baru wajib mengikuti orientasi di
dalam Iingkungan laboratorium.
2. Bila dirasakan masih kurang terampil di bag ian salah
satu bagian, masa orientasi dapat diulang atau
diperpanjang.
PROSEDUR 1. Setiap anggota baru dilaboratorium harus sudah
menyerahkan/membawa surat tugas/surat keterangan
dengan tembusan ke karumkit dan ka diklat.
2. Anggota baru terlebih dahulu menghadap kepala
pelaksa harian laboratorium untuk mendapatkan
arahan-arahan atau petunjuk-petunjuk tentang apa
yang harus dilakukan dan kepada siapa saja mereka
harus menghadap dan minta ijin.
3. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menghadap
kepala laboratorium atau Penanggung-jawab
laboratorium serta Kepala Seksi Laboratorium.
4. Selanjutnya mereka memperkenalkan diri kepada
seluruh karyawan laboratorium.
5. Kemudian mereka akan diperkenalkan dengan bagian
kelompok kerja laboratorium yaitu:
a. Bagian sampling
b. Bagian Kimia Klinik
b. Bagian Hematologi
c. Bagian Serologi Imunologi
d. Bagian Mikrobiologi
e. Bagian Urinalisa
f. Bagian Gula Darah
ALUR PENERIMAAN ANGGOTA BARU DI
LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2 dari 2

RSAU dr. M. SALAMUN


Jl. Ciumbuleuit No.203
BANDUNG
STANDAR Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
PROSEDUR
Kepala RSAU dr. M. Salamun,

OPERASIONAL

dr. Didik Kestito,SpBU


KolonelKes NRP 512677
6. Anggota baru rolling dilakukan setiap 2 minggu sekali
ke semua bagian.
7. Untuk anggota baru yang dinilai kurang pada satu
bagian akan dilakukan rolling ulang ke bagian yang
dinilai kurang tersebut.

UNIT TERKAIT 1. Ka Diklat

PROGRAM ORIENTASI PEGAWAI BARU TEKNIS


LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 dari 3

RSAU dr. M. SALAMUN


Jl. Ciumbuleuit No.203
BANDUNG
STANDAR Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
PROSEDUR
Kepala RSAU dr. M. Salamun,

OPERASIONAL

dr. Didik Kestito,SpBU


KolonelKes NRP 512677
PENGERTIAN Orientasi adalah suatu pengenalan pertama terhadap sesuatu
yang akan di lakukan dalam pekerjaan
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah,
1. Untuk membiasakan diri dalam situasi pekerjaan tersebut
2. Untuk mempercepat adaptasi sehingga dapat dengan
mudah melakukan pekerjaan yang telah di tetapkan.
3. Agar bisa melakukan pekerjaan denga sebaik-baiknya
dan sesuai standar yang ditentukan.
KEBIJAKAN Dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
khususnya pegawai di lingkungan RS TNI AU DR. M.
SALAMUN dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya yang sesuai dengan bidang tugas masing masing,
berlandaskan pada misi RS TNI AU DR. M. SALAMUN.
PROSEDUR Waktu dan program materi yang di berikan :
A. Orientasi Analis Baru
I. Bulan l
1. ORIENTASI PERSONIL :
1.1 Di lakukan pada mingu pertama
1.2 Melakukan penandatanganan SPK.
1.3 Mengenal pemimpin Laboratorium
1.4 Mengenal rekan kerja.
1.5 Mengenal ruangan di Laboratorium.
1.6 Mengenal dan mempelajari tugas, wewenang
dan tanggung jawab
2. ORIENTASI BIDANG SAMPLING
2.1 Di lakukan pada minggu ke ll dan lll
2.2 Belajar protap sampling yang benar Belajar
sampling ke pasien yang mudah terlebih
dahulu
2.3 Belajar alur proses setelah sampling.
2.4 Belajar penanganan sample yang hendak di
rujuk.
2.5 Pengerjaan pemeriksaan Hematologi

PROGRAM ORIENTASI PEGAWAI BARU TEKNIS


LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2 dari 3

RSAU dr. M. SALAMUN


Jl. Ciumbuleuit No.203
BANDUNG
STANDAR Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,

PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Didik Kestito,SpBU
KolonelKes NRP 512677
PROSEDUR 3. ORIENTASI BIDANG HEMATOLOGI.
3.1 Di lakukan pada minggu ke lV
3.2 Belajar menangani pemeriksaan
Hematologi secara manual.
3.3 Mengerti dan bisa membuat hapusan
3.4 Mengerti dan bisa memeriksa HB secara
Photometrik.
3.5 Mengenal pemeriksaan Hematologi
secara Analyzer.

II . Bulan l l
1. ORIENTASI URINALISA
1.1 Di lakukan pada minggu ke l
1.2 Belajar Centrifuge urine
1.3 Mengenal dan bisa melihat sedimen
1.4 Mengenal dan bisa menganalisa urine
yang lain.
1.5 Mengenal cara pengambilan sample urtine
2. ORIENTASI IMUNOLOGI DAN
MIKROBIOLOGI
2.1 Di lakukan pada minggu ke ll
2.2 Belajar membuat dan pengecatan preparat
mikro.
2.3 Belajar pemeiksaan Serologi (Widal,
HBSAG, TUBEX TF dan lainnya)
2.4 Di lakukan pada minggu ke lll
2.5 Mengenal bermacam macam bentukan
bakteri.
2.6 Mengenal bentukan preparat malaria.
3. ORIENTASI GABUNGAN
3.1 Di lakukan pada minggu ke IV
3.2 Bisa melakukan pemeriksaan Hematologi.
3.3 Bisa melakukan pemeriksaan Urinalisis.
3.4 Bisa melakukan pemeriksaa Serologi.

PROGRAM ORIENTASI PEGAWAI BARU TEKNIS


LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 dari 3
STANDAR Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
PROSEDUR Kepala RSAU dr. M. Salamun,
OPERASIONAL
RSAU dr. M. SALAMUN dr. Didik Kestito,SpBU
Jl. Ciumbuleuit No.203 KolonelKes NRP 512677
BANDUNG
PROSEDUR III. Bulan lll
1. ORIENTASI BIDANG
KIMIA KLINIK
1.1 Belajar mengoperasikan peralatan Kimia
Klinik dengan bimbingan senior.
1.2 Mengerti dan mengenal sample/bahan
pemeriksaan Kimia Klinik.
1.3 Mengenal dan mengerti cara kerja
Analyzer.
1.4 Mengikuti pembekalan sistim kerja di
laboratorium.
2. ORIENTASI AKHIR
2.1 Penandatanganan SPK sebagai karyawan
tetap atau,
2.2 Pemberitahuan bahwa yang bersangkutan
belum memenuhi standar penerimaan
karyawan.
B. Orentasi Adminitrasi Baru
I. Bulan pertama sampai bulan ke dua
a. Administrasi pasien Askes
b. Administrasi pasien Anggota TNI AU,AD,AL
c. Administrasi pasien Keluarga Anggota TNI AU
d. Administrasi pasien Kerjasama/Jaminan
e. Perincian biaya pasien Kerjasama/Jaminan dan pasien
umum
f. Pengaturan hasil Laboratorium Rawat Jalan dan
Rawat Inap
II. Bulan ke tiga
a. Melakukan pencatatan spesimen sesuai dengan SOP
b. Mencatat bahan baik /tidak untuk diperiksa
c. Melakukan pendistribusian sampel kebagian bagian
pengerjaan
d. Melakukan laporan jumlah spesimen maupun jumlah
pasien bulanan, triwulan, dan tahunan.

UNIT TERKAIT 1. Laboratorium


ALUR PEMUSNAHAN SAMPAH
DI RSAU dr. M. SALAMUN

RSAU dr. M. SALAMUN


Jl. Ciumbuleuit No.203
BANDUNG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 dari 1
Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Didik Kestito,SpBU
KolonelKes NRP 512677

SAMPAH

MEDIS NON MEDIS

INCENERATOR

TEMPAT
PEMBUANGAN
SEMENTARA

TEMPAT
PEMBUANGAN
AKHIR

PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH SAKIT


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 dari 1

RSAU dr. M. SALAMUN


Jl. Ciumbuleuit No.203
BANDUNG
Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Didik Kestito,SpBU
KolonelKes NRP 512677

1 2 3
TONG
SAMPAH MEDIS (PLASTIK PENGANGKUTAN
SAMPAH
KUNING)
(INFEKSIUS
)
4 INCENERATOR
NON MEDIS
II
(PLASTIK HITAM)
5 TPS

II TONG SAMPAH
6 TPA

III PENGANGKUTAN

KETERANGAN :

Sampah : Medis
Non Medis

Pengelolaan Sampah Infeksius


Sampah Medis : Sampah yang berasal dari tindakan medis dan perawatan pasien, sampah
ini dikumpulkan dalam kantong plastik berwarna kuning.
Tong Sampah Infeksius : Plastik sampah medis di kumpulkan dalam tong sampah khusus
(Infeksius) dan diangkut setiap hari oleh petugas dalam waktu
tertentu.

Anda mungkin juga menyukai