Standar Kompetensi Analis Kesehatan
Standar Kompetensi Analis Kesehatan
Standar Kompetensi Analis Kesehatan
Sudah sering kita mendengar istilah "kompeten" dan "kompetensi". Lalu apa maksud dari kedua
kata itu? Kompeten adalah ketrampilan yang diperlukan seseorang yang ditunjukkan oleh
kemampuannya untuk dengan konsisten memberikan tingkat kinerja yang memadai atau tinggi
dalam suatu fungsi pekerjaan spesifik. Sedangkan kompetensi adalah apa yang seorang mampu
kerjakan untuk mencapai hasil yang diinginkan dari satu pekerjaan. Kinerja atau hasil yang
diinginkan dicapai dengan perilaku ditempat kerja yang didasarkan pada pengetahuan (knowledge),
keterampilan (skills), sikap (attitude) dan sifat-sifat pribadi lainnya.
Secara umum, kompetensi sendiri dapat dipahami sebagai sebuah kombinasi antara ketrampilan
(skill), atribut personal, dan pengetahuan (knowledge) yang tercermin melalui perilaku kinerja (job
behavior)
yang
dapat
diamati,
diukur
dan
dievaluasi.
Yang dimaksud dengan kompetensi adalah : seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab
yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam
melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. Kompetensi profesional didapatkan melalui
pendidikan, pelatihan dan pemagangan dalam periode yang lama dan cukup sulit, pembelajarannya
dirancang cermat dan dilaksanakan secara ketat, dan diakhiri dengan ujian sertifikasi (Keputusan
Mendiknas
Nomor
045/U/2002
tentang
Kurikulum
Standar
Inti
Pendidikan
Tinggi).
Kompetensi
Standar Kompetensi adalah pernyataan yang menguraikan keterampilan dan pengetahuan yang
harus dilakukan saat bekerja serta penerapannya, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh
tempat
kerja
(industri).
Dimensi Kompetensi
1. Mampu melakukan tugas per tugas (task skills). Contoh : Mampu melakukan pengambilan
sampel dan memindahkan biakan secara aseptik.
2. Mampu mengelola sejumlah tugas yang berbeda dalam melaksanakan pekerjaan (task
management skills). Contoh : Mampu melakukan pengambilan sampel dan memindahkan
biakan secara aseptik.
3. Mampu menanggapi kelainan dan kerusakan dalam pekerjaan sehari-hari (contingency
management skills). Contoh : Sedang memindahkan biakan, gas habis. Menggunakan
lampu spiritus untuk sterilisasi ose.
4. Mampu mengahadapi tanggung jawab dan harapan dari lingkungan kerja termasuk
bekerjasama dengan orang lain (Job role Environment Skills). Contoh : Biakan tumpah,
menangani tumpahan (didisinfeksi) sehingga tidak membahayakan dirinya dan orang lain /
lingkungan.
5. Mampu mentransfer kompetensi yang dimiliki dalam setiap situasi yang berbeda /situasi
yang baru/ tempat kerja yang baru (transfer skills/adaptation skills). Contoh : Memindahkan
biakan bakteri dalam safety cabinet.
Dapat merancang alur kerja pengujian/pemeriksaan mulai tahap pra analitik, analitik,
sampai dengan paska analitik.
Membuat SOP, Manual Mutu, indikator kinerja dan proses analisis yang akan
digunakan.
Dapat melakukan pemilihan alat, alat bantu, metode, reagent untuk pemeriksaan
atau analisa tertentu.
Dapat memahami cara kerja dan menggunakan peralatan dalam proses teknis
operasional
Mampu menilai layak dan tidak hasil pemeriksaan, pemantapan mutu yang akan
digunakan untuk pengambilan keputusan proses selanjutnya
5. Kemampuan komunikasi dengan pelanggan atau pemakai jasa, seperti pasien, klinisi, mitra
kerja, dll.
6. Mampu mendeteksi secara dini :
o
mampu menilai validitas (kesahihan) suatu hasil pemeriksaan atau rangkaian hasil
pemeriksaan
Tugas
Pokok
Analis
Kesehatan
masyarakat
Memiliki organisasi profesi, kode etik, standar pelayanan, standar praktek, standar
pendidikan.
teknik,
instrumen
dan
prosedur
baru
untuk
menentukan
manfaat
kepraktisannya.
6. Membantu klinisi dalam pemanfaatan yang benar dari data laboratorium untuk memastikan
seleksi yang efektif dan efisien terhadap uji laboratorium dalam menginterpretasi hasil uji.
7. Merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan laboratorium.
8. Membimbing dan membina tenaga kesehatan lain dalam bidang Teknik kelaboratoriuman.
9. Merancang dan melaksanakan penelitian dalam bidang laboratorium kesehatan.
diperlukan),
labeling,
penanganan,
pengawetan,
atau
fiksasi,
pemrosesan,
4. Keterampilan dalam melaksanakan metode pengujian dan pemakaian alat dengan benar.
5. Keterampilan
dalam
melakukan
perawatan
dan
pemeliharaan
alat,
kalibrasi
dan