Makalah Sistem Reproduksi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

SISTEM REPRODUKSI

Disusun oleh :

NAMA : ADIT CHAERUL UMMAM


KELAS : XI IPA 4
NO. ABSEN : 32

SMA NEGERI 1 BANJAR


Jalan K.H Mustofa No.1 Tlp.(0265) 741192 Banjar 46311
Website : sman1banjar.sch.id E-mail : [email protected]
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolongan-Nya, saya dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul SISTEM
REPORODUKSI. Saya sadari masih banyak sekali kekurangan yang terdapat dalam
karya ilmiah ini, semoga hal ini tidak menghalangi saya untuk terus berkarya. Saya
berharap di masa yang akan datang, saya dapat membuat karya ilmiah yang lebih baik
lagi.
Di dalam penyusunan karya ilmiah ini, saya banyak mendapat bimbingan dari
bapak dan ibu guru. Tak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang
telah mendukung. Semoga dengan dukungannya dapat menambah kemampuan saya di
masa yang akan datang.
Saya berharap karya ilmiah ini dapat mendatangkan inspirasi bagi saya di masa
yang akan datang dan juga memberi manfaat bagi pembaca agar lebih meningkatkan
kesadaran untuk membaca.

Banjar, Mei 2017

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................
i
DAFTAR ISI........................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................
1
A. Latar Belakang
..................................................................................................................
..................................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah
..................................................................................................................
..................................................................................................................
1
C. Tujuan Penulisan Makalah
..................................................................................................................
..................................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................
3
A. Pengertian Reproduksi Manusia
..................................................................................................................
..................................................................................................................
3
B. Struktur dan Fungsi Reproduksi Pria
..................................................................................................................
..................................................................................................................
3
C. Proses Pembentukan Sperma
..................................................................................................................
..................................................................................................................
5
D. Struktur dan Fungsi Reproduksi Wanita
..................................................................................................................
..................................................................................................................
6

2
E. Proses Oogenesis
..................................................................................................................
..................................................................................................................
9
F. Proses Ovulasi
..................................................................................................................
..................................................................................................................
9
G. Menstruasi
..................................................................................................................
..................................................................................................................
10
H. Fertilisasi (Pembuahan)
..................................................................................................................
..................................................................................................................
12
I. Kehamilan dan Perkembangan Embrio
..................................................................................................................
..................................................................................................................
13
J. Kontrasepsi
..................................................................................................................
..................................................................................................................
16
K. Kelainan dan Penyakit pada Reproduksi Manusia
..................................................................................................................
..................................................................................................................
17
BAB III PENUTUP..............................................................................................................
20
A. Kesimpulan
..................................................................................................................
..................................................................................................................
20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
21

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah reproduksi biasanya sering sekali terdengar dan dibahas oleh
masyarakat, dalam dunia pendidikan tingkat SlTP, SLTA, ataupun di
Perguruan Tinggi EPKIP Biologi, dunia kesehatan, bidang kedokteran juga
membahas reproduksi. Istilah reproduksi tidak lagi tabu untuk dibicarakan.
Karena reproduksi itu adalah hal yang wajar saja dibicarakan, asalkan tidak
menyalahgunakan pengetahuan yang telah didapat mengenai reproduksi. Para
orang tua dan orang dewasa lainnya sangat enggan untuk membicarakan
masalah reproduksi, apalagi sampai diketahui oleh anak, teman atau adik yang
masih remaja yang masih belum bisa mengenal istilah reproduksi. Sebaiknya
mereka memberi arahan, bimbingan , serta pengajaran mengenai reproduksi,
sebab dengan begitu mereka menjadi lebih mengetahui pengertian reproduksi,
fungsi reproduksi, serta berbagai proses yang terjadi didalamnya. Sehingga
tidak merugikan masa depan mereka, dan tidak membuat mereka jatuh dalam
pergaulan bebas yang biasanya sangat dekat dengan seks bebas,
NARKOTIKA, dan sebagainya.
Reproduksi berarti kembali menghasilkan, setiap Makhluk hidup pasti
dapat bereproduksi, tumbuh dan berkembang. Reproduksi ini diperlukan untuk
mewariskan sifat-sifat terhadap keturunan berikutnya dan mempertahankan
serta melestarikan jenisnya agar tidak punah. Setiap makhluk hidup juga tidak
mungkin dapat hidup sendiri dan pasti memerlukan orang lain, dan setiap
makhluk hidup pasti di ciptakan berpasangan. Dengan adanya, pernikahan dan
nantinya akan ada kehamilan, kelahiran, dan perawatan bayi. Kelahiran dapat
menyebabkan terjadinya pertambahan penduduk yang sangat pesat dan tidak
mampu setara dengan lapangan pekerjaan, sehingga Pemerintah menerapkan
kebijakan KB (Keluarga Berencana) untuk menekan laju pertumbuhan
penduduk. Dalam dunia kesehatan juga ada istilah kontrasepsi kehamilan,
yaitu kontrasepsi permanen maupun non permanen.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana struktur sistem reproduksi pada manusia ?
2. Bagaimana fungsi sistem reproduksi pada wanita ?
3. Bagaimana proses pembentukan sel kelamin ?
4. Bagaimana proses ovulasi,menstruasi,fertilisasi,kehamilan, dan pemberian
ASI ?
5. Bagaimana prinsip kontrasepsi ?
6. Apa saja kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi manusia ?

C. Tujuan Penulisan
Secara umum hal ini ditulis untuk lebih mengetahui pengertian reproduksi
manusia, struktur reproduksi manusia, dan berbagai proses yang terjadi di
dalamnya. Masyarakat terutama para siswa-siswi, mahasiwa-mahasiswi, orang
dewasa menjadi lebih tahu, mempunyai pengetahuan tentang reproduksi
wanita. Hal ini juga mencegah timbulnya berbagai penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi di kehidupan masyarakat. Selain itu, para remaja
juga tidak mudah terjebak di pergaulan bebas, yang biasanya dekat dengan
seks bebas, NARKOTIKA, MIRAS, dan lain-lain. Dengan demikian, akan
tercipta generasi penerus dengan masa depan cerah gemilang. Tujuan yang
hendak dicapai adalah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan struktur reproduksi manusia
2. Mendeskripsikan fungsi struktur reproduksi manusia
3. Mendeskripsikan proses pembentukan gamet, ovulasi,fertilisasi,kehamilan
4. Menjelaskan prinsip kontrasepsi
5. Menjelaskan kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Reproduksi Manusia


Reproduksi Manusia adalah upaya Makhluk hidup khususnya
manusia untuk mewariskan sifat-sifat induknya kepada keturnan berikutnya
dan mempertahankan keletarian jenisnya.

B. Struktur dan Fungsi Reproduksi Pria


Organ reproduksi pria dibedakan menjadi dua, yaitu alat reproduksi
yang tampak dari luar dan alat reproduksi yang ada dibagian dalam tubuh.
1. Penis
Penis terdiri dari jaringan-jaringan otot, jaringan spons yang lembut,
pembuluh-pembuluh darah, dan jaringan syaraf. Urin keluar dari tubuh
pria melalui lubang kecil yang terletak di ujung kepala penis. Ketika bayi
laki-laki lahir, penis diselubungi oleh kulit luar yang longgar. Untuk tujuan
kebersihan dan kesehatan, kulit yang menutup penis dipotong kira-kira 1-
1,5 cm sehingga penis mudah dibersihkan.
2. Buah Zakar
Buah zakar terdiri dari kantong zakar (kantong pelir) yang di dalamnya
terdapat sepasang testis dan bagian-bagian yang lainnya. Kulit luar
tersebut disebut skrotum.
3. Testis
Testis merupakan alat untuk memproduksi sperma. Untuk memproduksi
sperma, diperlukan suhu yang sedikit lebih rendah dari suhu tubuh. Oleh
karena itu menjelang kelahiran, testis turun dari dalam rongga tubuh
menuju kantong pelir (skrotum). Skrotum mejaga suhu testis. Jika suhu
terlalu panas, skrotum mengembang. Jika suhu dingin, skrotum mengerut
sehingga testis lebih hangat.
Di dalam testis terdapat saluran-saluran halus yang disebut saluran
penghasil sperma (tubulus seminiferus). Dinding sebelah dalam saluran
tersebut terdiri dari jaringan epitelium dan jaringan ikat. Di jaringan
epithelium terdapat :
a. Sel induk sperma (sprematogonium), yaitu calon sperma
b. Sel sertoli yang berfungsi member makan sperma
c. Sel Leydig yang berfungsi menghasilkan hormon testoteron.
4. Vas defferens

Vas defferens merupakan saluran yang menghubungkan testis dan


kantong sperma. Vas defferens berjumlah sepasang.Bagian ujungnya
terletak di dalam kelenjar prostat.

5. Kantong Sperma

Kantong sperma berjumlah sepasang dan berfungsi untuk menampung


sperma sebelum dikeluarkan dari tubuh seorang pria.
C. Proses Pembentukan Sperma
Proses ini dipengaruhi oleh hormon-hormon berikut ini :
a. Hormon Gonadotropin
Dihasilkan oleh hipotalamus yang merangsang kelenjar hipofisis
bagian depan agar mengeluarkan hormon FSH dan LH.
b. FSH
Berfungsi mempengaruhi dan merangsang perkembangan tubulus
seminiferus dan sel sertoli untuk menghasilkan ABP (protein pengikat
androgen) yang memacu pembentukan sperma.
c. LH
Berfungsi mempengaruhi dan merangsang sel-sel interstisial agar
mensekresikan hormon testoteron (androgen).
d. Hormon Testosteron
Berfungsi merangsang perkembangan organ seks primer pada
saat embrio belum lahir, mempengaruhi perkembangan alat reproduksi
dan ciri kelamin sekunder, misalnya jambang,kumis,jakun,suara
membesar,serta memelihara ciri-ciri kelamin sekunder dan mendorong
spermatogenesis.
Proses pembentukan sperma, terjadi di dalam testis, dan
dipengaruhi oleh hormon FSH, LH, dan testosteron. Mula-mula
spermatogonium (2n) tumbuh menjadi spermatosit primer (2n).
Selanjutnya spermatosit primer membelah secara meiosis menjadi 2
spermatosit sekunder (n) pada meiosis I. Pada meiosis II, spermatosit
sekunder membelah menjadi spermatid (n). Spermatid mengalami
spermatozoa yang bersifat haploid (n). Spermatid mengalami
metamorposis menjadi spermatozoa yang bersifat haploid (n).
spermatogenesis menghasilkan 4 spermatozoa fungsional dari satu
spermatosist primer.

D. Struktur dan Fungsi Reproduksi Wanita


Organ reproduksi seorang wanita terdiri atas ovarium (indung telur),
oviduk/tuba fallopi (saluran telur), dan vagina.
a. Ovarium
Ovarium berjumlah sepasang dan berfungsi menghasilkan sel telur
(ovum). Ovarium terletak di rongga perut tepatnya di daerah pinggang
kiri dan kanan. Ovarium diselubungi oleh kapsul pelindung dan
mengandung beberapa folikel. Setiap folikel mengandung satu sel
telur. Folikel merupakan struktur, seperti bulatan-bulatan yang
mengelilingi oosit dan berfungsi menyediakan makanan dan
melindungi perkembangan sel telur.
Sel telur yang telah masak akan lepas dari ovarium. Peristiwa itu
disebut ovulasi. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga berfungsi
menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
b. Oviduk
Oviduk berjumlah sepasang dan berfungsi menggerakkan ovum ke
arah rahim dengan gerakan peristaltik. Ujungnya berbentuk corong
berjumbai-jumbai (fimbrae). Fimbrae berfungsi untuk menangkap
ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Pembuahan sel telur oleh sperma
terjadi pada oviduk, selanjutnya ovum yang telah dibuahi bergerak ke
rahim (uterus).
Rahim merupakan tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio
hingga dilahirkan. Rahim manusia bertipe simpleks, artinya hanya
mempunyai satu ruangan. Pada wanita yang belum pernah melahirkan,
biasanya rahim berukuran panjang 7 cm dan lebar 4 cm. Rahim bagian
bawah mengecil dan dinamakan serviks uteri, sedangkan bagian yang
besar disebut corpus uteri (badan rahim). Dinding rahim terdiri atas
tiga lapisan, yaitu perimetrium, miometrium, dan endometrium.
Endometrium menghasilkan banyak lendir dan mengandung banyak
pembuluh darah. Lapisan inilah yang mengalami penebalan dan akan
mengelupas setiap bulannya, jika tidak ada zigot yang menempel,
yaitu saat terjadi menstruasi.
c. Vagina
Vagina berfungsi sebagai organ persetubuhan dan untuk
melahirkan bayi. Organ tersebut mempunyai banyak lipatan sehingga
pada saat melahirkan dapat mengembang. Dalam vagina terdapat lendir
yang dihasilkan oleh dinding vagina dan oleh suatu kelenjar, yaitu
kelenjar bartholini.
Selain organ reproduksi dalam, terdapat juga organ reproduksi luar.
Organ reproduksi luar pada wanita berupa vulva. Vulva merupakan
celah paling luar dari organ kelamin wanita. Vulva terdiri dari mons
pubis. Mons pubis atau mons veneris merupakan daerah atas dan
terluar dari vulva yang banyak mengandung jaringan lemak. Pada
masa pubertas daerah atas ini mulai ditumbuhi rambut. Labium mayor
merupakan bibir luar vagina yang tebal berlapiskan lemak.
Di dalam labium mayor terdapat labium minor, yaitu sepasang
lipatan kulit yang halus dan tipis, tidak dilapisi lemak. Labium mayor
dan labium minor pada bagian atas labium membentuk tonjolan kecil
yang disebut klitoris. Klitoris merupakan organ erektil yang dapat
disamakan dengan penis pada pria. Meskipun klitoris secara structural
tidak sama persis dengan penis pada pria, namun klitoris juga
mengandung korpus kavernosa. Pada klitoris terdapat banyak
pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa.
Pada vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran uretra (saluran
kencing) dan saluran kelamin (vagina). Pada daerah dekat saluran
ujung vagina terdapat himen atau selaput dara. Himen merupakan
selaput mukosa yang banyak mengandung pembuluh darah.
E. Proses Oogenesis
Proses pembentukan ovum, terjadi di dalam ovarium, dan dipengaruhi
oleh hormon FSH dan LH. Mula-mula Oogonium(2n) tumbuh menjadi
oosit primer (2n). Selanjutnya oosit primer mebelah secara meiosis
menjadi 1 oosit sejunder (n) dan 1 polosit (n) pada meiosis I. Pada meiosis
II, oosit sejunder membelah menjadi 1 ootid (n) badan 1 polosit (n).
Oogenesis menhasilkan ovum fungsional dan 3 polosit yang mati dari satu
oosit primer.

F. Proses Ovulasi

Ovulasi merupakan proses pelepasan telur yang telah matang tersebut


dari dalam rahim untuk kemudian berjalan menuju tuba falopi untuk dibuahi.
Proses ini biasanya terjadi 16 hari setelah hari pertama siklus menstruasi atau
14 hari sebelum haid berikutnya.
Pada setiap ovulasi, telur yang matang dan siap dilepaskan itu bisa
satu telur atau bisa juga lebih dari satu telur yang matang. Nah masa subur
wanita dialami saat terjadinya ovulasi yaitu saat terlepasnya sel telur yang
matang menuju tuba palopi agar siap dibuahi oleh sperma. Sebetulnya jangka
waktu masa subur wanita hanya berlangsung sekitar 24 48 jam
saja.Kemampuan bertahan Sperma untuk membuahi adalah sekitar 48 72
jam saja. Kemampuan terbaik sel telur untuk dibuahi yaitu saat jam-jam
pertama ovulasi terjadi, sedangkan kemampuan terbaik sperma untuk
membuahi adalah sesaat setelah ejakulasi.

G. Menstruasi

Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang


disertai dengan pendarahan dan terjadi setiap bulannya kecuali pada saat
kehamilan. Menstruasi yang terjadi terus menerus setiap bulannya disebut
sebagai siklus menstruasi. menstruasi biasanya terjadi pada usia 11 tahun dan
berlangsung hingga anda menopause (biasanya terjadi sekitar usia 45 55
tahun). Normalnya, menstruasi berlangsung selama 3 7 hari.

Siklus menstruasi bervariasi pada tiap wanita dan hampir 90% wanita
memiliki siklus 25 35 hari dan hanya 10-15% yang memiliki panjang siklus
28 hari, namun beberapa wanita memiliki siklus yang tidak teratur dan hal ini
bisa menjadi indikasi adanya masalah kesuburan.

Panjang siklus menstruasi dihitung dari hari pertama periode


menstruasi hari dimana pendarahan dimulai disebut sebagai hari pertama
yang kemudian dihitung sampai dengan hari terakhir yaitu 1 hari sebelum
perdarahan menstruasi bulan berikutnya dimulai.
Fase-fase Mestruasi :

1. Fase Folikel

Merupakan fase pertumbuhan folikel yang sudah masak (folikel graaf)


dan mengasilkan hormon estrogen.

2. Fase Estrus

Merupakan fase pada setiap ovulasi dihasilkan suatu oosit sekunder.

3. Fase Luteal

Merupakan fase uterus pada tahap siap menerima dan memberi makan
sel telur yang telah dibuahi (zigot).

4. Fase Menstruasi

Merupakan fase korpus luteum berdegenerasi dan lapisan uterus


bersama dinding dalam rahim luruh (mengelupas) pada hari kke 28
sehingga terjadi penderahan.
H. Fertilisasi (Pembuahan)
Fertilisasi (Pembuahan) adalah proses peleburan antara satu sel sperma
dan satu sel ovum yang sudah matang. Proses pembuahan ini terjadi di bagian
saluran Fallopii yang paling lebar. Sebelum terjadi poses pembuahan, terjadi
beberapa proses sebagai berikut.
Ovum yang telah masuk akan keluar dari ovarium. Proses tersebut
dinamakan ovulasi. Ovum yang telah masak tersebutakan masuk ke saluran
Fallopii. Jutaan sperma harus berjalan dari vagina menuju uterus dan masuk
ke saluran Fallopii. Dalam perjalanan itu, kebanyakan sperma dihancurkan
oleh mukus (lendir) asa di dalam uterus dan saluran Fallopii. Di antara
beberapa sel sperma yang bertahan hidup, hanya satu yang masuk menembus
membran ovum. Setelah terjadi pembuahan, membran ovum segera mengeras
untuk mencegah sel sperma lain masuk.
Hasil pembuahan adalah zigot. Kemudian mengalami pertumbuhan
dan perkembangan sebagai berikut:
1. Zigot membelah menjadi 2 sel, 4 sel, dan seterusnya.
2. Dalam waktu bersamaan lapisan dinding dalam uterus menjadi tebal
seperti spons, penuh dengan pembuluh darah, dan siap menerima zigot.
3. Karena kontraksi oto dan gerak silia diding saluran Fallopii, zigot menuju
ke uterus dan menempel di dinding uterus untuk tumbuh dan berkembang.
4. Terbentuk plsenta dan tali pusat yang merupakan penghubung antara
embrio dan jaringan ibunya. Fungsi plasenta dan tali pusat adalah
mengalirkan oksigen dan zat-zat makanan dari ibu ke embrio, serta
menglirkan sisa-sisa metabolisme dari embrio ke peredana darah ibunya.
5. Embrio dikelilingi cairan amnion yang berfungsi melindungi embrio dari
bahaya benturan yang mungkin terjadi.
6. Embrio berusaha empat minggu sudah menunjukkan adanya pertumbuhan
mata, tangan, dan kaki.
7. Setelah berusia enam minggu, embrio sudah berukuran 1,5 cm. Otak,
mata, telinga, dan jantung sudah berkembang. Tangan dan kaki, serta jari-
jarinya mulai terbentuk.
8. Setelah berusia delapan minggu, embrio sudah tampak sebagai manusia
dengan organ-organ tubuh lengkap. Kaki, tangan, serta jari-jariny telah
berkembang. Mulai tahap ini sampai lahir, embrio disebut fetus (janin).
9. Setelah mencapai usia kehamilan kira-kira sembilan bulan sepuluh hari,
bayi siap dilahirkan.

I. Kehamilan dan Perkembangan Embrio

Proses kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan


sel sperma hingga terjadi pembuahan. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung
selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi
terakhir. Usia kehamilan sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung mulai dari
tanggal konsepsi (tanggal bersatunya sperma dengan telur) yang terjadi dua
minggu setelahnya. Dalam dunia kedokteran, proses kehamilan dibagi menjadi
tiga fase sesuai dengan pertumbuhan fisik bayi. Masing-masing fase tersebut
disebut trimester.

Trimester Pertama (Minggu 0 12)


Dalam fase ini ada tiga periode penting pertumbuhan mulai dari
periode germinal sampai periode terbentuknya fetus.

A. Periode Germinal (Minggu 0 3)

Proses pembuahan telur oleh sperma yang terjadi pada minggu ke-2 dari
hari pertama menstruasi terakhir. Telur yang sudah dibuahi sperma bergerak
dari tuba fallopi dan menempel ke dinding uterus (endometrium).

B. Periode Embrio (Minggu 3 8 )

Proses dimana sistem syaraf pusat, organ-organ utama dan struktur anatomi
mulai terbentuk seperti mata, mulut dan lidah mulai terbentuk, sedangkan hati
mulai memproduksi sel darah. Janin mulai berubah dari blastosis menjadi
embrio berukuran 1,3 cm dengan kepala yang besar

C. Periode Fetus (Minggu 9 12)

Periode dimana semua organ penting terus bertumbuh dengan cepat dan
saling berkaitan dan aktivitas otak sangat tinggi.

Trimester kedua (Minggu 12 24)


Pada trimester kedua ini terjadi peningkatan perkembangan janin.

Pada minggu ke-18 kita bisa melakukan pemeriksaan dengan


ultrasongrafi (USG) untuk mengecek kesempurnaan janin, posisi plasenta dan
kemungkinan bayi kembar. Jaringan kuku, kulit dan rambut berkembang dan
mengeras pada minggu ke 20 21. Indera penglihatan dan pendengaran janin
mulai berfungsi. Kelopak mata sudah dapat membuka dan menutup. Janin
(fetus) mulai tampak sebagai sosok manusia dengan panjang 30 cm.

Trimester ketiga (24 -40)

Dalam trimester ini semua organ tubuh tumbuh dengan sempurna.


Janin menunjukkan aktivitas motorik yang terkoordinasi seperti menendang
atau menonjok serta dia sudah memiliki periode tidur dan bangun. Masa
tidurnya jauh lebih lama dibandingkan masa bangun. Paru-paru berkembang
pesat menjadi sempurna. Pada bulan ke-9 ini , janin mengambil posisi kepala
di bawah dan siap untuk dilahirkan. Berat bayi lahir berkisar antara 3 -3,5 kg
dengan panjang 50 cm.
J. Kelahiran
Hormon yang berperan adalah relaksin, estrogen, prostaglandin, dan
oksitosin (merangsang kontradiksi dinding rahim). Membran embrio yaitu
amnion, khorion, dan alantois akan berkembang menjadi tali pusat. Semakin
tua usia kehamilan, jumlah estrogen dalam darah makin banyak, sedangkan
progesterone semakin sedikit. Keadaan ini memicu kontaksi uterus. Hormon
lain yang membantu kontraksi uterus pada saat persalinan atau proses
kelahiran adalah hormon oksitosin. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar
hipofisis. Pada proses kehamilan, progesteron merangsang pertumbuhan
kelenjar air susu, tetapi sesudah lahir, hormon merangsang pertumbuhan
kelenjar susu adalah hormone prolaktin yang dihasilkan oleh kelenjar
hipofisis. Setelah proses melahirkan, seorang ibu harus merawat kondisi
tubuhnya. Selain harus merawat dirinya setelah persalinan, seorang ibu juga
harus merawat bayinya secara sehat, antara lain dengan memberi ASI dan
makanan yang bergizi. Bayi harus segera meyusui ibunya setelah melahirkan,
memberikan ASI yang pertama keluar ( disebut kolostrum, berwarna kuning)
pada bayi yang mengandung zat kekebalan tubuh pada ibu. Memberikan ASI
eksklusif paling tidak selama 4 bulan (dianjurkan selama 6 bulan), kemudian
baru memberikan makanan tambahan yang mengandung gizi yang baik dan
sesuai dengan umur bayi.
K. Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang artinya mencegah atau
melawan, dan konsepsi yang artinya pembuahan. Dengan demikian
kontrasepsi berarti mencegah pembuahan sel telur oleh sel spermatozoa,
sehingga tidak terjadi kehamilan. Secara umum, kontrasepsi dibedakan atas
dua metode, yaitu bersifat permanen dan nonpermanen.
1. Kontrasepsi Permanen
Metode ini disebut metode menetap, yaitu kemampuan hamil sulit atau
tidak dapat dikembalikan. Usaha kontrasepsi permanen dilakukan dengan
cara operasi, baik pada wanita maupun pria.
Pada wanita dikenal dengan tubektomi, yaitu pemotongan saluran
tabung Fallpoi (oviduk), mengikat oviduk agar ovum atau sperma tidak
dapat melaluinya sehingga terjadi fertilisasi. Pada pria dikenal dengan
vasektomi, yaitu pemotongan saluran vas deferens. Selain itu ada pula
dengan cara mengikat vas deferens. Suatu saat ikatan itu akan dilepaskan
apabila yang bersangkutan menginginkannya.
2. Kontrasepsi Nonpermanen
Metode kontrasepsi nonpermanent disebut juga kontrasepsi tidak tetap,
yaitu suatu metode kontrasepsi di mana kemampuan hamil dapat di
kembalikan. Metode ini dapat dilakukan dengan atau tanpa menggunakan
alat bantu.
a. Tanpa menggunakan alat bantu
Metode tanpa menggunakan alat bantu, dapat dilakukan dengan cara
antara lain :
1. Memperpanjang masa menyusui
2. Tidak melakukan hubungan intim pada waktu masa subur wanita
3. Mengeluarkan sperma di luar tubuh agar tidak masuk dalam uterus
wanita (isebut coitus interuptus).

b. Menggunakan alat bantu


Metode dengan menggunakan alat bantu dapat dilakukan dengan cara-
cara berikut.
1. Memakai alat yang menghalangi terjadinya ovulasi dengan
pemakaian hormon, seperti Pil KB, Susuk KB , dan Suntikan.
2. Memakai alat yang bertujuan menghalangi fertilisasi sperma dan
ovum atau menghalangi penempelan embrio, seperti IUD, Jeli,
tablet busa, dan spons, diafragma,dan kondom.

L. Kelainan dan Penyakit pada Reproduksi Manusia


Penyakit pada sistem reproduksi manusia dapat disebabkan oleh
virus ataupun bakteri. Penyakit yang menyerang sistem reproduksi manusia
dinamakan juga penyakit kelamin. Pada umumnya, penyakit kelamin
ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit tersebut dapat menyerang
pria maupun wanita.

a. Sifilis ( Raja Singa)

Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri.


Tanda-tanda sifilis, antara lain terjadinya luka pada alat kelamin,
rektum, lidah, dan bibir; pembengkakan getah bening pada bagian
paha; bercak-bercak di seluruh tubuh; tulang dan sendi terasa nyeri
ruam pada tubuh, khususnya tangan dan telapak kaki.

Tanda-tanda penyakit ini dapat hilang, namun bakteri


penyebab penyakit tetap masih di dalam tubuh, setelah beberapa
tahun dapat menyerang otak sehingga bisa mengakibatkan kebutaan
dan gila. Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan
dengan penggunaan antibiotik secara cepat.

b. Gonorea (kencing nanah)

Gonorea (kencing nanah) disebabkan oleh bakteri. Gejala


dari gonorea, antara lain keluarnya cairan seperti nanah dari saluran
kelamin, rasa panas dan sering kencing. Bakteri penyebab penyakit
ini dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan rasa
nyeri pada persendian dan dapat mengakibatkan kemandulan.

Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan


dengan penggunaan antibiotik secara cepat.
c. Herpes Genitalis

Herpes genitalis disebabkan oleh virus. Virus penyebab


penyakit herpes genitalis adalah Herpes simpleks. Gejala penyakit
herpes genitalis, antara lain timbulnya rasa gatal atau sakit pada
daerah kelamin dan adanya luka yang terbuka atau lepuhan berair.

d. Kutil kelamin

Penyebab kutil kelamin adalh human papiloma virus


(HPV) dengan gejala yang khas, yaitu terdapat satu atau beberapa
kutil di sekitar kemaluan. Pada wanita dapat menyerang kulit di
daerah kelamin sampai dubur, selaput lendir bagian dalam vagina
sampai leher rahim.

e. Endometriosis

Merupakan lapisan rahim (endometrium) yang tumbuh


tidak pada tempatnya yaitu di luar dinding rahim bagian dalam di
tempat plasenta melekat.

f. Kanker Rahim dan Kista

g. Mandul

h. Gangguan Menstruasi

i. Klamidia

Infeksi klamidia dapat mengakibatkan saluran telur cacat


dan mandul, radang saluran kencing, dan saluran ketuban robek,
sehingga bayi lahir sebelum waktunya (prematur).

j. Trikomoniasis
Trikomoniasis disebabkan oleh protozoa parasit
Trichomonas vaginalis. Gejala dan tanda-tandanya adalah :

1. Cairan vagina encer, berwarna kuning, kehijauan

2. Vulva agak bengkak, kemerahan, gatal, dan rasa tidak nyaman

3. Nyeri saat kencing.

k. Kandidiasis Vagina

Kandiasis Vagina merupakan keputihan yang disebabkan


jamur Candida albicans. Pada keadaan normal, jamur ini terdapat
baik dikulit maupun didalam vagina. Akan tetapi pada keadaan
tertentu, jamur ini dapat menimbulkan keputihan. Gejalanya berupa
keputihan berwarna putih seperti susu, bergumpal, disertai rasa gatal,
panas, dan kemerahan pada daerah kelamin.

l. HIV/AIDS

AIDS adalah singkatan dari acquired immune deficiency


syndrome atau sindrom runtuhnya kekebalan tubuh. Penyakit ini
adalah kumpulan gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh
yang terjadi karena seseorang terinfeksi HIV. HIV adalah singkatan
dari human immunodeficiency virus. Orang yang terinfeksi oleh
virus ini tidak dapat mengatasi serangan infeksi penyakit lain karena
sistem kekebalan tubuhnya terus menurun secara drastic. Bahkan
kuman yang bagi orang biasa tidak menimbulkan penyakit, pada
penderita HIV termasuk PMS, karena salah satu cara penularannya
adalah melalui hubungan seksual dengan orang yang telah terinfeksi
virus HIV. Cara penularan ini merupakan yang paling sering terjadi
di Indonesia dewasa ini.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hal-hal yang di sampaikan di atas, dapat di simpulkan


bahwa sistem reproduksi manusia mempunyai struktur, fungsi, serta juga
proses dan mekanisme yang sangat luas terjadi di dalamnya. Dengan
reproduksi, setiap makhluk hidup mampu mewariskan sifat-sifatnya
kepada keturunan yang berikutnya dan juga dapat mempertahankan
kelestarian jenisnya. Dari sini juga dapat disimpulkan bahwa hal ini
sangat berguna bagi masyarakat khsusunya remaja agar dapat menjaga
kesehatan reproduksinya agar terhindar dari Penyakit Menular Seks
(PMS).
DAFTAR PUSTAKA

Istamar Syamsuri, dkk.2006. Biologi SMA kelas XI Jilid 2. Jakarta :


Erlangga

www.forumpositif.com

www.biohealthworld.com

www.wikipedia.com

Anda mungkin juga menyukai