Leucaena Glauca
Leucaena Glauca
Leucaena Glauca
1. Sistematika Penamaan
Kedudukan tanaman petai cina dalam taksonomi adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Devisio : Angiospermae
Klass : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Mimosaceae
Genus : Leucaena
Spesies : Leucaena glauca, Benth
(van Steenis, 1947)
2. Morfologi Tanaman
Tanaman petai cina memiliki ciri morfologi sebagai berikut, perdu atau pohon,
tinggi 2-10 m. Ranting bulat silindris, pada ujungnya berambut rapat. Daun menyirip
rangkap. Tangkai kebanyakan dengan kelenjar di bawah pasangan sirip yang
terbawah. Sirip 3-10 pasang. Anak daun tiap sirip 5-10 pasang, bentuk garis lanset,
runcing atau dengan bagian ujung yang runcing, dengan pangkal yang tidak sama sisi,
berumbai, sisi bawah hijau biru, 6-21 kali 2-5 mm. Poros utama berambut rapat.
Bunga berbilangan lima. Bongkol bertangkai panjang. Tabung kelopak berbentuk
lonceng, dengan gigi-gigi pendek, tinggi kelopak 3 mm. Daun mahkota lepas, bentuk
solet, panjang kelopak 5 mm. Benang sari 10, panjang kelopak 1 cm. Polongan di atas
tanda bekas mahkota bertangkai pendek, bentuk pita, pipih dan tipis, 10-18 kali
kelopak 2 cm, diantara biji-biji dengan sekat (van Steenis, 1947).
3. Kandungan Kimia
Biji dari buah petai cina yang sudah tua setiap 100 g mempunyai nilai
kandungan kimia berupa zat kalori sebesar 148 kalori, protein 10,6 g, lemak 0,5 g,
hidrat arang 26,2 g, kalsium 155 mg, besi 2,2 mg, vitamin A, Vitamin BI 0,23 mg
(Thomas, 1992). Daun petai cina mengandung zat aktif alkaloid, saponin, flavonoid
dan tanin (Anonim, 1998).
4. Manfaat Tanaman
Manfaat tanaman petai cina, daun muda, tunas bunga atau polongan dimakan
sebagai lauk pauk serta untuk makanan ternak (Anonim,1987). Tanaman petai cina
juga berkhasiat sebagai obat cacingan, luka baru dan bengkak. Penggunaan daun petai
cina di masyarakat untuk obat bengkak biasanya digunakan daun petai cina yang
masih segar dengan cara dikunyah-kunyah atau ditumbuk halus dan ditempelkan pada
bagian yang luka atau bengkak (Thomas, 1992).
5. Hasil Penelitian
Penelitian tentang efek antiinflamasi yang dilakukan oleh (Wahyuni, 2006)
dengan menggunakan infusa daun petai cina memiliki efek antiinflamasi terhadap
tikus putih jantan galur Wistar yang diinduksi dengan karagenin 1% dengan nilai AUC
(ml.Jam) sebesar 0,24.
Pustaka
Fauziyah, Nurul. 2008. Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Petai Cina (Leucaena
glauca, Benth) Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar. Skripsi pada Universitas
Muhammadiyah Surakarta