Model Konseptual Orem

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Perkembangan berbagai konsep dan teori dalam keperawatan berlandaskan
kerangka konsep yang merupakan pandangan dan keyakinan, yaitu pandangan
tentang keperawatan sebagai suatu kegiatan, manusia sebagai klien, kesehatan
serta lingkungan dari klien dan perawat yang kemudian dikenal sebagai
paradigma keperawatan.
Paradigma dengan empat komponen esensialnya, memberikan informasi
tentang lingkup cakupan dan batasan, esensi serta tujuan dan kemanfaatan dari
perkembangan profesi keperawatan. Dengan kata lain, paradigma keperawatan
memberikan arah dalam perkembangan keperawatan sebagai profesi,adanya
perbedaan di antara berbagai teori keperwatan yang ada,terjadi hanya karena
perbedaan dalam penekanan pada salah satu komponen paradigma,yaitu dalam
cara pandang hubungan antara komponen,yaitu komponen manusia/klien,sehat
dan kesehatan,masyarakat dan lingkungan serta keperawatan sebagai bentuk
pelayanan/asuhan.
Era moderen keperawatan ialah era perkembangan sistematik dari
keperawatan menuju kepada keperawatan sebagai profesi,bermula dari pandangan
dan pernyataan dari florence nightingale yang mempunyai visi yang sangat maju
tentang keperawatan dalam perkembangan teori keperawatan selanjutnya,muncul
nama-nama besar ilmuan keperawatan yang memberikan sumbangan yang sangat
bermakna dalam perkembangan keperawatan,salah satunya adalah dorothea orem.

2. Rumusan Masalah
2.1 Siapakah ilmuan keperawatanDorothea Orem ?
2.2 Bagaimana teori keperawatan Dorothea Orem ?
2.3 Bagaimana mengembangkan format pengkajian Orem ?

3. Tujuan
3.1 Mengenal ilmuan keperawatan Dorethea Orem
3.2 Mengenal teori keperawatan Dorethea Orem
3.3 Memahami menggunakan format pengkajian dengan teori Orem serta
kelebihan dan kekurangannya

Bab II
TINJAUAN TEORI

SELF CARE DEFICIT THEORY OF NURSING DOROTHEA OREM


(1914-2007)
Self-Care Deficit Theory of Nursing yang dikembangkan oleh Dorothea Orem
terdiri dari tiga teori umum yang saling berkaitan, yaitu :

A. The Theory of Self-Care


Untuk memahami tentang teori perawatan diri, perlu dipahami terlebih
dahulu mengenai konsep dasar perawatan diri (self-care), kemampuan perawatan
diri (self-care agency), faktor yang mempengaruhi perawatan diri (basic
conditioning factors), dan terapi kebutuhan perawatan diri (therapeutic self-care
demand).
Perawatan diri (self-care) adalah pelaksanan aktivitas individu yang
berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dalam mempertahankan hidup, kesehatan
dan kesejahteraan. Jika perawatan diri dapat dilakukan dengan efektif, maka dapat
membantu individu dalam mengembangkan potensi dirinya. (Orem, 1991)
Kemampuan perawatan diri (self-care agency) adalah kemampuan individu
untuk terlibat dalam proses perawatan diri. Kemampuan ini berkaitan dengan
faktor pengkondisian perawatan diri (basic conditioning factor) yang terdiri dari
faktor usia, jenis kelamin, status kesehatan, orientasi sosial budaya, sistem
perawatan kesehatan, kebiasaan keluarga, pola hidup, faktor lingkungan dan
keadaan ekonomi.
Terapi kebutuhan perawatan diri (therapeutic self-care demand), yaitu
tindakan yang dilakukan sebagai bantuan untuk memenuhi syarat perawatan diri.
Teori self-care tidak terlepas dari syarat perawatan diri (self-care requisites),
yaitu aspek yang menentukan tingkat pemenuhan perawatan diri. Self-care
requisites terdiri dari tiga kategori ;
1. Universal self-care requisites
Aspek universal ini berhubungan dengan proses hidup atau kebutuhan dasar
manusia, yaitu :
a. Pemeliharaan kebutuhan udara/oksigen
b. Pemeliharaan kebutuhan air
c. Pemeliharaan kebutuhan makanan
d. Perawatan proses eliminasi dan ekskresi
e. Pemeliharaan keseimbangan aktivitas dan istirahat
f. Pemeliharaan keseimbangan privasi dan interaksi sosial
g. Pencegahan resiko yang mengancam kehidupan, kesehatan dan
kesejahteraan
h. Peningkatan kesehatan dan pengembangan potensi dalam hubungan
sosial

2. Developmental self-care requisites


Berbeda dengan universal self-care requisites, developmental self-care
requisites terbentuk oleh adanya :
a. Perbekalan kondisi yang meningkatkan pengembangan
b. Keterlibatan dalam pengembangan diri
c. Pengembangan pencegahan dari efek yang mengancam kehidupan
Pengembangan aspek perawatan diri berhubungan dengan pola hidup individu
yang dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggalnya.

3. Health deviation self-care


Perawatan diri berkaitan dengan penyimpangan kesehatan. Timbul akibat
adanya gangguan kesehatan dan penyakit. Hal ini menyebabkan perubahan
kemampuan individu dalam proses perawatan diri.

B. The Theory of Self-Care Deficit


Teori ini merupakan inti dari teori keperawatan Orem. Teori ini
mengambarkan kapan keperawatan dibutuhkan. Keperawatan diperlukan ketika
individu tidak mampu atau mengalami keterbatasan dalam memenuhi syarat
perawatan diri yang efektif. Keperawatan diberikan jika tingkat kemampuan
perawatan diri lebih rendah dibandingkan dengan kebutuhan perawatan diri atau
kemampuan perawatan diri seimbang dengan kebutuhan namun hubungan deficit
dapat terjadi selanjutnya akibat penurunan kemampuan, peningkatan kualitas dan
kuantitas kebutuhan atau keduanya.
Konseptual model Theory of Self-Care Deficit. (R=relationship;<=deficit
relationship). Sumber : Julia B. George (1995). Nursing Theories The base for
Professional Nursing Practice. Fourth Edition. United State of America :
Appleton and Lange Norwalk Connecticut

C. The Theory of Nursing System


Nursing system adalah bagian dari pertimbangan praktek keperawatan yang
dilakukan oleh perawat berdasarkan koordinasi untuk mencapai kebutuhan
perawatan diri (self-care demand) pasiennya dan untuk melindungi dan
mengontrol latihan/pengembangan dari kemampuan perawatan diri pasien (self-
care agency). (Orem, 2001)
Orem (1991) mengidentifikasi tiga klasifikasi dari sistem keperawatan
berdasarkan kemampuan pasien dalam mencapai syarat pemenuhan perawatan
diri.

1. Wholly Compensatory System


Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan kompensasi
penuh kepada pasien disebabkan karena ketidakmampuan pasien dalam
memenuhi tindakan keperawatan secara mandiri.

2. Partly Compensatory System


Yaitu sistem keperawatan dalam memberikan perawatan diri kepada pasien
secara sebagian saja dan ditujukan pada pasien yang memerlukan bantuan secara
minimal.

3. Supportive-Educative System
Yaitu tindakan keperawatan yang bertujuan untuk memberikan dukungan dan
pendidikan agar pasien mampu melakukan perawatan mandiri.
Basic Nursing System. Sumber: Ann M. Tomey & Martha R. Alligood (2002).
Nursing Theorist and Their Work. United State of America : Mosby Elsevier

D. Teori Orem dan Metaparadigma Keperawatan


Orem menjelaskan masing-masing dari komponen paradigma keperawatan
yaitu manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan.
1. Manusia
Manusia merupakan makhluk yang berbeda dari makhluk hidup lainnya,
hal ini disebabkan oleh kapasitasnya dalam: 1) Mencerminkan keadaan diri dan
lingkungannya, 2) Menandakan pengalaman mereka, 3) Memakai simbol yang
mereka ciptakan (ide dan kata-kata) dalam berfikir, komunikasi dan dalam
memperjuangkan sesuatu yang menguntungkan diri mereka dan orang lain
(Orem,1991, hal. 180).
Gabungan dari fisiologi tubuh manusia termasuk aspek fisik, mental,
hubungan antarmanusia dan aspek social. Orem mempercayai bahwa individu
memiliki kecenderungan untuk belajar dan berkembang. Faktor yang
mempengaruhi kecenderungan belajar termasuk umur, kapasitas mental, budaya,
social dan status emosional dari individu. Jika seseorang tidak dapat mempelajari
langkah perawatan diri, yang lainnya harus dapat merawat dan membuktikannya.

2. Kesehatan
Orem mendefinisikan tentang kesehatan sebagai status fisik, mental dan
kehidupan sosial, tidak hanya mengenai kelemahan fisik atau penyakit. Dia
menyatakan bahwa, Fisik, mental, hubungan interpersonal dan hubungan sosial
merupakan aspek dari kesehatan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari individu (hal. 180). Orem juga mempersembahkan dasar kesehatan pada
konsep perawatan diri preventif. Perawatan kesehatan termasuk peningkatan dan
pemeliharaan dari kesehatan (primary prevention), perawatan dari penyakit/luka
(secondary prevention), dan komplikasi dari pencegahan (tertiary prevention).

3.Lingkungan
Kondisi lingkungan dibagi dua, yaitu lingkungan eksternal fisik dan
lingkungan psikososial. Pengembangan lingkungan dilakukan dengan
meningkatkan pengembangan individu melalui motivasi untuk membangun tujuan
yang tepat dan mengatur perilaku untuk meraih tujuan tersebut. Lingkungan dapat
berpengaruh positif maupun negative terhadap kemampuan seseorang untuk
melakukan self care.
4. Keperawatan
Menurut Orem, keperawatan adalah jenis pelayanan kesehatan spesifik
yang berdasarkan pada nilai. Pada komunitas, orang menganggap keperawatan
sebagai pelayanan yang penting dan diperlukan.
Orem menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang berhubungan
dengan konsep keperawatan antara lain, seni dan kebijaksanaan keperawatan,
keperawatan sebagai layanan, fungsi teori keperawatan dan teknologi
keperawatan.

E. Teori Orem dan Proses Keperawatan


Menurut Orem (1991), proses keperawatan adalah istilah yang digunakan
oleh perawat untuk menunjukkan proses profesional-teknologi dari tindakan
keperawatan beserta proses perencanaan dan evaluasi (hal. 269)
Perbandingan antara proses keperawatan Orem dengan proses keperawatan
Proses Keperawatan Proses Keperawatan Orem
1. Pengkajian Diagnosa dan resep dokter
2. Diagnosa keperawatan Merancang system keperawatan dan
3. Perencanaan perencanaan untuk melaksanakan self
4. Implementasi care
5. Evaluasi Produksi dan manajemen system
keperawatan
Sumber: Nursing Theories; The Base For Professional Nursing
practice,Connecticut: Appleton dan Lange,h.109 dan Self-care Deficit Theory of
Nursing; Concepts and Applications, St.Louis: Mosby h.106).

Orem menjelaskan tiga tahap proses keperawatan yaitu:


Step 1 : Diagnosa dan resep keperawatan
Tahap ini menjelaskan mengapa keperawatan diperlukan. Analisa dan
interprestasi membuat keputusan tentang perawatan dini, juga memberikan
manajemen kasus.
Diagnosa keperawatan penting untuk pemeriksaan dan pengumpulan data
tentang kemampuan pasien dalam perawatan diri dan kebutuhan akan terapi
perawatan diri serta hubungan antara keduanya (Orem, 1991, hal. 270)
Step 2 : Merancang system keperawatan dan merencanakan pelaksanaan
perawatan diri
Merancang system keperawatan yang efektif dan efisien menghasilkan data
yang valid tentang kondisi pasien. Rancangan ini termasuk peran dari perawat dan
pasien dalam hubungan melakukan self care, mengatur kebutuhan terapi
perawatan diri , melindungi pengembangan kemampuan perawatan diri. ( Orem,
1991)

Step 3 : Produksi dan manajemen sistem keperawatan (Planning and Controlling)


Pengaturan system keperawatan dihasilkan ketika berinteraksi dengan
pasien secara terus menerus untuk mencapai kemampuan terapi perawatan diri
yang telah ditentukan dan mengatur kemampuan untuk mengembangkan
perawatan diri. Di tahap ini, tindakan perawat adalah menghasilkan dan mengatur
system keperawatan. (Orem, 1991)

F. Kekuatan Dan Kelemahan Teori Orem


Teori Orem menyediakan dasar yang komprehensif untuk tindakan
keperawatan. Teori ini dapat digunakan dalam keperawatan profesional pada area
pendidikan, tindakan klinis, administrasi, riset, dan system informasi
keperawatan.
Kekuatan umum yang dimiliki teori ini adalah aplikasinya untuk
pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pekerja klinik baru. Konsep self-care,
nursing system, dan self-care deficit mudah dipahami oleh mahasiswa
keperawatan dan dapat dikembangkan dengan ilmu pengetahuan dan penelitian.
Karena kita dapat mengetahui bagaimana dalam memberikan intervensi
keperawatan, baik secara keseluruhan, sebagian ataupun melalui pendidikan
kesehatan.
Kelemahan dari model Orem adalah ia berpendapat bahwa kesehatan
bersifat statis, namun dalam kenyataannya kesehatan itu bersifat dinamis dan
selalu berubah.
Kesan lain dari model konsep ini adalah untuk penempatan pasien dalam
system mencakup kapasitas individu untuk gerakan fisik.

BAB III
PEMBAHASAN
FORMAT PENGKAJIAN ANAK BERDASARKAN TEORI
KEPERAWATAN DOROTHEA OREM
A. PENGKAJIAN
1. Development Self Care
Identitas Klien
a. Nama :
b. Tempat tgl lahir :
c. Jenis kelamin :
d. Agama :
e. Pendidikan :
f. Alamat :
g. Tanggal masuk :
h. Tanggal pengkajian : :
i. Diagnosa medik :
j. Rencana terapi :

Identitas Penanggung jawab


1.Nama Penanggungjawab :
2.Usia :
3.Jenis Kelamin : L/P
4.Pendidikan :
5.Agama :
6.Pekerjaan :
7.Penyakit keturunan :
8.Persepsi terhadap penyakit :
9. Pengetahuan terhadap penyakit :
10. pola hidup pasien/kebiasaan pasien :

2.Universal Self Care


1. Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
a. Keluhan : d. Auskultasi :(Vesikuler)/ (Bronchial)/
b. Inspeksi (Bronchovesikuler)/ (Ronchi)/
- Bentuk dada : (Wheezing)
- RR :..........x/ m e. Perkusi : (redup)/ (pekak)/ (timpani)/
- Alat Bantu : (+)/(-) (hipersonor)
nafas f. Pemeriksaan
c. Palpasi : (+)/ (-) Lab :
- Vokal : (+)/ (-) - Foto :
Premitus : (+)/ (-) Rontgen :
- Nyeri : (+)/ (-) - USG :
- Benjolan : (+)/ (-) - AGD :
- Sputum
g. Tes penciuman

2.Pemenuhan Kebutuh:an Cairan

a. Keluhan : f. Jenis Minuman :


b. Sumber air : g. Cairan Parenteral/ :.................cc/hari/........
minum :....................C jenis :
c. Suhu tubuh :..........gelas/..........cc h. Turgor Kulit :
d. Minum perhari : (-)/(+) i. Edema :
e. Minum dg alat :........................... j. Lokasi edema :
Jika (+) alat apa k. Balance cairan :
l. Pemeriksaaan Urine :
m. ASI :
n. ASI+Formula :
o. PASI :

3.Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

a. Keluhan : - Muntah : (+)/ (-)


b. Atropometri :.......cm/........kg/.......cm - Bising Usus : (+)/ (-)
- TB/ BB/ LILA :........cm - Anoreksia : (+)/ (-)
- Lipatan kulit : - Diare : (+)/ (-)
trisep - Konstipasi : (+)/ (-)
c. Biokimia : - TD/N :.......mmHg/.....x/m
- Hb : - Kelemahan : (+)/ (-)
- Hematokrit : e. Diit
- Albumin : - Nafsu makan :
- Gula darah - Makanan yang disukai :
d. Clinical Sign : - Kebiasaan makan :
- Rambut : bersih/kasar/bersisik/ - Pembatasan makanan :teratur/ tidak
- Kulit pecah/bersisik - Intake setiap hari :
- Mata : pucat/ kemerahan - Kesulitan menelan : (+)/(-)
- Lidah :pink/ lembab/ kering - Konsumsi suplemen : (+)/(-)
- Membran : (+)/ (-) :
mukosa : (+)/ (-)
- Tonus Otot : (+)/ (-)
- Mual

4.Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi

a. Keluhan : - Gulukosa : : (+)/(-)


b. Urin - Darah : (+)/(-)
- Kebiasaan : c. Bowel
Berkemih : - Frekuensi BAB :......x/hr
- Pola :.............x/hr - Jumlah :
Berkemih :.............cc - Warna :kuning/coklat/pucat/....
- Frekuensi : - Konsistensi :
berkemih Jernih/Kuning/Ker - Bau :
- Jumlah urin uh - Darah : (+)/(-)
- Warna Urin : - Lendir : (+)/(-)
- Bau : d.Penggunaan Diapers : Pagi/siang/malam/sepanjang
- Berat Jenis : (+)/(-) hari
- Protein

5. Pemenuhan Kegiatan dan Istirahat

a. Keluhan : 5.1.1.5 Tempat bermain :


b. Kegiatan : 5.1.1.6 Kegiatan Sosial :
5.1.1.1 Lama Bermain :........jam c. Istirahat :
5.1.1.2 Waktu : pagi/ siang/ 5.1.1.7 Waktu tidur :
Bermain sore 5.1.1.8 Lama tidur :............jam/hari
5.1.1.3 Teman : 5.1.1.9 Gangguan tidur :
bermain :
5.1.1.4 Permainan yg
disukai

6. Interaksi sosial

a. Keluhan : h. Tempat tinggal :


b. Bicara : Fasih/ gagap i. Penggunaan waktu :
c. Artikulasi : Jelas/ Tidak senggang
d. Bahasa : Jelas/ tidak j. Program Olahraga :
e. Bahasa yang : k. Jenis Olahraga :
digunakan l. Frekuensi olahraga :
f. Gangguan bicara : m. Bermain :sendiri/bersama-sama
g. Tinggal bersama :

7.Konsep diri

a. Perasaan yang dialami : :sedih/senang/cemas

b.Penyakit ini berpengaruh pada aktivitas anda : Ya/Tidak

8. Pencegahan bahaya kehidupan

a. Keluhan : i. Kebersihan kuku :


b. Penyalahgunaan : (+)/ (-) .......... j. Kebersihan rambut :
obat : ..............x/hr k. Keramas dg sampo :
c. Frekuensi Mandi : l. Kebersihan kulit :
d. Tempat mandi : m. Bau badan :
e. Mandi dg sabun : n. Bau mulut :
f. Gosok gigi dg pasta : o. Berpakaian :
g. Gosok gigi/hari : p. Berhias :
h. Kebersihan gigi q. Genitalia :

8.Peningkatan Kesejahteraan

a. Keluhan : h. Riwayat prenatal :


b. Konsultasi dg nakes : 2. Suntik TT : (+)/ (-)
c. Kunjungan Ke : 3. Tablet Besi : (+)/ (-)
Yankes terahir 4. Multivitamin : (+)/ (-)
d. Jarak rumah dg : 5. Pemeriksaan kehamilan :.......x
Yankes : i. Riwayat persalinan
e. Tempat Berobat jika 6. Tempat Lahir
sakit : 7. BB lahir :
f. Persedian obat 8. Panjang Badan Lahir :........gram
dirumah : 9. Kelainan saat lahir :........cm
g. hubungan dengan :
anggota keluarga yg
lain
j. Riwayat Imunisasi
JENIS IMUNISASI PEMBERIAN
BCG .....bln
DPT .....bln .....bln .....bln .....bln .....bln .....bln
Hep B .....bln .....bln .....bln .....bln
Polio .....bln .....bln .....bln .....bln ..... .....bln
bln
Campak .....bln .....bln
KETERANGAN :

C.DEVELOPMENTAL SELF CARE REQUISITES


1. Pemeliharaan lingkungan
Tipe tempat tinggal : rumah sendiri/ apartemen/ sewa kamar
Kondisi rumah : bersih/ kotor
Tempat pembuangan sampah : ada/ tidak
Kondisi kamar mandi :
Kondisi dapur :
Lantai rumah :
2. Tindakan pencegahan terhadap penyakit :

D.HEALTH DEVIATION SELF CARE REQUISITES


1. Mencari bantuan medis jika saki t : Ya Tidak
2. Kepatuhan terhadap pengobatan : Ya Tidak
3. Pandangan terhadap penyakit :
4. Pengetahuan tentang penyakit :
5. Pengetahuan terhadap efek pengobatan :
6. Perubahan gaya hidup :

E. Nursing System/ Perencanaan/intervensi Perawat

Wholly Compensatory Partly Compensatory Supportive-Educative


System (Total) System(Sebagian) System(dukungan dan
pendidikan kesehatan)
II. Aplikasi kasus
KASUS
Pada tanggal 18 juni 2013 Seorang ibu datang ke rs membawa anaknya By. I
berumur 4 bulan, dengan jenis kelamin perempuan, ibu mengatakan anaknya
sesak dan malas minum ASI, waktu tidak tentu, pencetusnya mungkin pilek dan
kadang kadang batuk. Pada pemeriksaan dokter mendiagnosa : Bronkopnemonia
+ diare akut dan dehidrasi sedang. batuk, pilek, malas minum, dan panas tinggi.
Sejak tanggal 12 Juni 2013 An. I , mencret 3 kali/hari dan sejak tanggal 15
muntah 4 kali, diare/mencret bercampur lendir 5 X/hari. Karena keadaan anak
makin memburuk oleh orang tua dibawa ke IRD dan selanjutnya dianjurkan untuk
MRS. Perawat mendata dengan wawancara kepada ibu pasien dimana anaknya
tidak pernah menderita penyakit infeksi, paman pasien menderita asma, ibu
melahirkan dibantu oleh bidan, normal dan An.I langsung menangis.An. I. belum
pernah mendapat imunisasi. Tidak pernah dibawa ke posyandu atau pelayanan
kesehatan lainnya. Menurut orang tua anaknya biarpun tidak dibawa pelayanan
kesehatan baru kali ini menderita sakit. Orang tua belum memahami pentingnya
anak diimunisasi. Anak sejak lahir sampai sekarang hanya diberi ASI.

Pengelolaan kasus
FORMAT PENGKAJIAN ANAK BERDASARKAN TEORI
KEPERAWATAN DOROTHEA OREM

B. PENGKAJIAN
7. Development Self Care
Identitas Klien
a. Nama : By. I
b. Tempat tgl lahir : Bandung, 3 Januari 2013
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : Belum sekolah
f. Alamat : Jln. Cibuntu no. 38 bandung
g. Tanggal masuk : 19 Juni 2013
h. Tanggal pengkajian : 19 Juni 2013
i. Diagnosa medik : Bronkopneumonia + Diare
Akut dan Dehidrasi Sedang
j. No.Medrec :
k. Rencana terapi : dextrosa 5%,
NaCl 0,225% (350 cc/24 jam), Ampicilin 3 X 225
mg/iv, cloksasilin 3X110 mg/iv, nebulizer dan
fisioterapi dada
Identitas Penanggung jawab
a.Nama Penanggungjawab : Ibu S.
b.Usia : 22 tahun
c.Jenis Kelamin : L/P
a. Pendidikan : SD
b. Agama : Islam
c. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
g. Penyakit keturunan : -
h.Persepsi terhadap penyakit : Ibu mengangap bahwa sakit anaknya karena
mau besar dan tambah pintar, dan
beranggapan bahwa anaknya pasti sembuh
i. Pengetahuan terhadap penyakit : Ibu kurang tau tentang mengapa anaknya bisa
sakit, padahal anaknya minum ASI
j.pola hidup pasien/kebiasaan pasien : Ibu mengatakan anaknya suka unutk
memasukkan tangannya atau jarinya ke dalam
tangannya

2.Universal Self Care


1. Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
h. Keluhan :sesak k. Auskultasi :(Vesikuler)/ (Bronchial)/
i. Inspeksi (Bronchovesikuler)/ (Ronchi)/
- Bentuk dada : Normal (Wheezing)
- RR : 55 x/ m l. Perkusi : (redup)/ (pekak)/ (timpani)/
- Alat Bantu : (+)/(-) (hipersonor)
nafas m. Pemeriksaan
j. Palpasi : (+)/ (-) Lab :
- Vokal : (+)/ (-) - Foto :
Premitus : (+)/ (-) Rontgen :
- Nyeri : (+)/ (-) - USG :
- Benjolan : (+)/ (-) - AGD :
- Sputum
n. Tes penciuman :tidak dikaji

2.Pemenuhan Kebutuhan Cairan

a. Keluhan : f. Jenis Minuman :ASI


b. Sumber air :Air PPDAM g. Cairan Parenteral/ 8 kali/20 cc/personde
minum :100 cc perhari jenis :ASI
c. Suhu tubuh :37.8oC h. Turgor Kulit :kurang baik
d. Minum perhari : (-)/(+) i. Edema :tidak ada
e. Minum dg alat : per sonde j. Lokasi edema :
Jika (+) alat apa k. Balance cairan :
l. Pemeriksaaan Urine :
m. ASI :Ya
n. ASI+Formula :-
o. PASI :-
3.Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

f. Keluhan : bayi tidak mau minum - Muntah : (+)/ (-)


g. Atropometri dan rewel - Bising Usus : (+)/ (-)
- TB/ BB/ LILA :.......cm/........kg/.......cm - Anoreksia : (+)/ (-)
- Lipatan kulit :........cm - Konstipasi : (+)/ (-)
trisep : - TD/N : (+)/ (-)
h. Biokimia - Kelemahan :.......mmHg/.....x/m
- Hb : j. Diit : (+)/ (-)
- Hematokrit : - Nafsu makan
- Albumin : - Makanan yang disukai : tidak ada
- Gula darah : - Kebiasaan makan :-
i. Clinical Sign - Pembatasan makanan : masih ASI
- Rambut : berminyak - Intake setiap hari :teratur/ tidak
- Kulit : bersih/kasar/bersisik/ - Kesulitan menelan :
- Mata : pucat/ kemerahan - Konsumsi suplemen : (+)/(-)
- Lidah :pink/ lembab/ kering : (+)/(-)
- Membran : (+)/ (-) :
mukosa : (+)/ (-)
- Tonus Otot : (+)/ (-)
- Mual :

4.Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi

a. Keluhan : - Gulukosa : : (+)/(-)


b. Urin - Darah : (+)/(-)
- Kebiasaan : c. Bowel
Berkemih : - Frekuensi :......x/hr
- Pola :5 x/hr BAB :
Berkemih :30cc/sekali BAK - Jumlah :kuning/coklat/pucat/....
- Frekuensi : Jernih/Kuning/Keruh - Warna :
berkemih : - Konsistensi :
- Jumlah urin : - Bau : (+)/(-)
- Warna Urin : (+)/(-) - Darah : (+)/(-)
- Bau - Lendir : Pagi/siang/malam/sepanjang
- Berat Jenis hari
- Protein d.Penggunaan :Ya/tidak
Diapers
e.Diare
f. Pemeriksaan feses :

5. Pemenuhan Kegiatan dan Istirahat

a. Keluhan :tidak bisa tidur 7.1.1.5 Tempat bermain : di rumah


karena sesak 7.1.1.6 Kegiatan Sosial :
dan diare 7.1.1.7 Istirahat : terganggu
b.Kegiatan : 7.1.1.8 Waktu tidur :
7.1.1.1 Lama Bermain :........jam 7.1.1.9 Lama tidur :15 jam/hari
7.1.1.2 Waktu : pagi/ siang/ 7.1.1.10 Gangguan tidur : Ada
Bermain sore
7.1.1.3 Teman :Ibu dan
bermain kakaknya
7.1.1.4 Permainan yg :
disukai

6. Interaksi sosial

n. Keluhan : u. Tempat tinggal : sewa


o. Bicara : Fasih/ gagap v. Penggunaan waktu :
p. Artikulasi : Jelas/ Tidak senggang
q. Bahasa : Jelas/ tidak w. Program Olahraga :-
r. Bahasa yang : x. Jenis Olahraga :-
digunakan y. Frekuensi olahraga :-
s. Gangguan bicara : z. Bermain :sendiri/bersama-sama
t. Tinggal bersama :orang tua

7.Konsep diri

a. Perasaan yang dialami : :sedih/senang/cemas

b.Penyakit ini berpengaruh pada aktivitas anda : Ya/Tidak ( anak saya sakit saya jadi tidak bisa cari uang bantu
suami saya ke pasar untuk jualan)

8. Pencegahan bahaya kehidupan

Keluhan : Kebersihan kuku : panjang


Penyalahgunaan : (+)/ (-) .......... Kebersihan rambut : kotor
obat : ..............x/hr Keramas dg sampo :Ya
Frekuensi Mandi : Kebersihan kulit :kering
Tempat mandi : Bau badan :-
Mandi dg sabun :ya Bau mulut :ada
Gosok gigi dg pasta :tidak Berpakaian :-
Gosok gigi/hari :tidak Berhias :-
Kebersihan gigi Genitalia :baik

9.Peningkatan Kesejahteraan

a. Keluhan : i. Riwayat prenatal :


b.Konsultasi dg nakes : j. Suntik TT : (+)/ (-)
c.Kunjungan Ke Yankes terahir :tidak pernah k. Tablet Besi : (+)/ (-)
d.Jarak rumah dg Yankes l. Multivitamin : (+)/ (-)
e.Tempat Berobat jika sakit :1 km m. Pemeriksaan kehamilan :.......x
f.Persedian obat dirumah : n. Riwayat persalinan
g.hubungan dengan anggota :tidak ada 1. Tempat Lahir :Paraji
keluarga yg lain 2. BB lahir :
: kandung 3. Panjang Badan :........gram
Lahir :........cm
4. Kelainan saat lahir :
Riwayat Imunisasi
JENIS IMUNISASI PEMBERIAN
BCG .....bln
DPT .....bln .....bln .....bln .....bln .....bln .....bln
Hep B .....bln .....bln .....bln .....bln
Polio .....bln .....bln .....bln .....bln .....bln .....bln
Campak .....bln .....bln
Keterangan : Pasien tidak pernah diberi Imunisasi karena ibu pasien percaya
dengan ASI sudah cukup bagi tubuh ananknya

C.DEVELOPMENTAL SELF CARE REQUISITES


1. Pemeliharaan lingkungan
Tipe tempat tinggal : rumah sendiri/ apartemen/ sewa rumah
Kondisi rumah : bersih/ kotor
Tempat pembuangan sampah : ada/ tidak
Kondisi kamar mandi :
Kondisi dapur :
Lantai rumah :semen

D.HEALTH DEVIATION SELF CARE REQUISITES


7. Mencari bantuan medis jika saki t : Ya Tidak
8. Kepatuhan terhadap pengobatan : Ya Tidak
9. Pandangan terhadap penyakit :
10. Pengetahuan tentang penyakit :
11. Pengetahuan terhadap efek pengobatan :
12. Perubahan gaya hidup :

C. Nursing System/ Perencanaan/intervensi Perawat


Wholly Compensatory System Partly Compensatory Supportive-Educative
(Total) System(Sebagian) System(dukungan dan
pendidikan kesehatan)
1. Meberikan bantuan O2 1.Memberikan pendidikan
2.Memberikan PASI
kesehatan tentang pentingnya
8x/20ccpersonde
imunisasi dan merokok di luar
3.Nebulizer dan fisiterapi dada
rumah kepada keluarga pasien

Pembahasan atas format pengkajian


Format pengkajian Orem cukup sulit digunakan pada pasie bayi, karena tidak
dapat digunakan secara maksimal dan penuh,sehingga terdapat beberapa data
yang sulit untuk dikaji karena pasien kurang kooperatif dan susah untuk diajak
kerjasama. Namun, keuntungan dari menggunakan format pengkajian Orem ini
yaitu dapat membantu memenuhi kebutuhan pasien secara total, sebagian ataupun
hanya dengan supportif edukatif.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pemaparan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menyimpulkan
bahwa :
1. Konsep dan model keperawatan yang dikembangkan oleh Orem lebih
menekankan pada kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan
perawatan dirinya tanpa ada ketergantungan dengan orang lain (mandiri).
2. Model konseptual yang dikembangkan oleh Orem terdiri dari tiga yaitu
theory deficit self care, theory self care dan nursing system.
3. Ada tiga tingkatan kemampuan individu untuk mememnuhi kebutuhan self
care-nya yaitu :
wholly compensatory nursing system, Partly comensatory nursing system,
Supportive educative nursing system.
Proses keperawatan menurut Orem yaitu melalui 3 (tiga) langkah yaitu
pelaksanaan manajemen kasus melalui analisis data, mendesain sistem
keperawatan dengan menentukan tingkat ketergantungan dan menetapkan
diagnosa keperawatan; perencanaan untuk pemberian asuhan perawatan dan
evaluasi untuk pengontrolan.

B. Saran
Teori model dan konsep yang dikemukakan oleh Orem memiliki beberapa
kelebihan dan kekurangan yang bisa menjadi pertimbangan untuk
perkembangan teori menjadi lebih baik dan bisa secara luas diaplikasikan di
berbagai area keperawatan dengan memperhatikan tahap perkembangan dari
manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Goerge, B. Julia. 1995. Nursing Theories The base for Professional Nursing
Practice. Fourth Edition. United State of America : Appleton and Lange
Norwalk Connecticut.
Marriner Tomey, Ann ., Raile Alligood, Martha . 2002. Nursing Theorist and
Their Work. United State of America : Mosby Elsevier.
Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Jakarta :
EGC.

Anda mungkin juga menyukai